40
DAFTAR PUSTAKA
Angka, S.L., dan Suhartono, M.T. (2000). Bioteknologi Hasil Laut. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. Halaman 10.
Aslan, M. (1991).SeriBudidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Penebar swadaya.Halaman 16.
Badan Standarisai Nasional.(2006). Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau Sensori.SNI-01-2346-200a6. Jakarta: Dewan Standarisasi Indonesia. Halaman 5.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia.Edisi Ke III. Jakarta: Departemen Kesehatan. Halaman 395, 534.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia.Edisi Ke IV. Jakarta: Departemen Kesehatan. Halaman 712.
De Roos, K.B. (2003). Effect of Texture and Microstructure on Flavour Retention and Release.International Dairy Journal.13(8):593–605.
Fardiaz, D. (1989). Hidrokoloid.Bogor: Institut Pertanian Bogor.Halaman 10. Fitrah, A.N. (2013). Formulasi Gel Pengharum Ruangan Menggunakan
Karagenan dan Glukomanan dengan Pewangi Minyak Jeruk Purut dan Kenanga. Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor.Halaman 2, 4, 10, 15, 26, 31, 41.
Glicksman. (1979). Gelling Hydrocoloids In Food Product Application. London Butteworts.Halaman 10.
Hargeaves, T. (2003).Chemical formulation: An Overview of surfactant-based preparations used in everyday life. England: Royal Society of Chemistry Press.Halaman 119.
Ibekwe., Eberechukwu, S., Uwakwe., dan Amadikwa, A. (2007). Effect of Oral Intake of Sodium Benzoate on Some Haematological Parameters of Wistar Albino Rats.Journal Scientific Research And Essay. 2(1): 006-009.
Iswara, F.P., Rubiyanto, D., dan Julianto, T.S. (2014).Analisis Senyawa Berbahaya dalam Parfum dengan Kromatografi Gas Spektrometri Massa berdasarkan Materian Safety Data Sheet.Skripsi. Jakarta:Universitas Islam Indonesia. Halaman 11.
Ketaren, S. (1985).PengantarTeknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka. Halaman 21.
41
Kiswanti, E.D. (2009). Pemanfaatan Karagenan yang Ditambahkan Minyak Sereh Wangi pada Formula Gel Penolak Nyamuk.Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 12.
Kusumah, S.H. (2011). Karagenan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Halaman 4.
Lutony, T.L., dan Yeyet, R. (2000). Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.Halaman 1, 53, 59.
Mas, S. (2013). Pengaruh Penambahan Minyak Nilam sebagai Fiksatif terhadap Ketahanan Wangi Gel Pengharum Ruangan Alami.Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.Halaman 9, 13.
Nerio L.S., Olivero, J., dan Stashenko, E. (2010). Repellent Activity of Essential Oil. Bioresource Technology. 101(1): 372-378.
Nuraini, D.N. (2014). Aneka Manfaat Bunga untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gava Media. Halaman 147.
Pandey, R., dan Karla, A. (2000). Essential Oils as Potential Source of Nematicidal Compounds. Journal Phytopatho. 148(2): 501-502.
Ramadhan, W. (2011). Pemanfaatan Agar-Agar Tepung sebagai Teksturizer pada Formulasi Selai Jambu Biji Merah Lembaran dan Pendugaan Umur Simpannya. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 121.
Rowe, C.R., Sheskey, J.P., dan Owen, C.S. (2003). Handbook of Pharmaceutical Excipients. London: Pharmaceutical Press. Halaman 57-60.
Sinurat, E., Murdinah., Peranginangin, R. (2009). Pengaruh Campuran SemiRefined Carrageenan (SRC) dan Locust Bean Gum (LBG) terhadap Sifat Fisik dan Sensori Gel Pengharum Ruangan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.4(1): 13-20.
Sabini, D. (2006). Aplikasi Minyak Atsiri pada Produk Home Care dan Personal Care. Prosiding Pengembangan Produk Baru dan Turunannya. Solo: Konvensi Nasional Minyak Atsiri. Halaman 83-85.
Utami, L.I. (2008). Pengambilan Minyak Kelapa dengan Proses Fermentasi Menggunakan Scharomyces Cerevicerae Amobil. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik. 8(2): 86-95.
Yuliani, S., dan Suyanti, S. (2012).Panduan Lengkap Minyak Asiri. Jakarta: Penebar Swadaya.Halaman 3, 10, 56.
Van de Velde, F., dan De Ruiter, G.A. (2005).Carrageenan. Weinheim: Wiley VCH Verlag Gmbh and Co. Halaman 21.
42
Verawaty.(2008). Pemetaan Tekstur dan Karakteristik Gel Hasil Kombinasi Karagenan dan Konjak.Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 10.