• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL VIWAHYUNI ZULFA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL VIWAHYUNI ZULFA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENYEBAB MASYARAKAT MEMILIH MELAKUKAN PENGOBATAN KE DUKUN

(Studi Kasus di Kenegarian Batubasa, Jorong Batubasa, Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar)

ARTIKEL

VIWAHYUNI ZULFA 12070119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

(2)

rl

I

;

Kabupaten Tanah Datar)

Nama NPM

Program Studi Jurusan

Institusi

Aftikel ini telah disetujui oleh dosen pembimbing prodi pendidikan sosiologi.

Pembimbing I

\d:

*"*

:Viwahyuni Zulfa :12070119

: Pendidikan llmu pengetahuan Sosial

:Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan

(srKlp)

PGRI Sumatera Barat

Padang, Agustus 2016

skripsi, untuk diserahkan ke

bing II

Drs. Nilda Elfemi, M.Si Irwan,

(3)

1

Cause of the Society Chosen Medical Practitioner (Dukun) at Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa, Thesis, Department of Sociology of Education,

STKIP PGRI West Sumatera Barat, in 2016.

Oleh :

Viwahyuni Zulfa1, Nilda Elfemi2, Irwan3

*The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera. ** The Sosiology Staff of Sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

This habit is began from the society at Jorong Batubasa, Pariangan subdistrict, regency of Tanah Datar that treat themselves by using modern medical treatement and also medical practitioner. The way to treat by using medical practitioner like giving the massage for the women who is fragnant before be born a baby in order to bear more easy. Then, massage, it has a purpose to regulate a baby in the right position in the stomach. After that, women who after bearing also have a treatement for massage in order to make their stomach more better at Jorong Batubasa, Kenagarian Batubasa, Pariangan subdistict, regency of Tanah Datar.

In another function, medical practitioner also has a purpose to reduce a fever, toothache, etc. So that, it can be inffered the problem is cause of the society chosen medical practitioner as the best choice. This research has purpose to describe cause of the society chosen medical practitioner.

This research is using descriptive qualitative. The informant or paricipants in this research are 18 people. The technique of this research is using purposive sampling. The methods in this research contains: observation,interview and document study. From those data, it has been analyzed by using interactive model includes: data reduction, data presentation and conclusion.

It can be concluded that cause of the society chosen medical practitioner as the the meditation at kecamatan Pariangan, kabupaten Tanah Datar: 1) low budget, 2) habit, 3) belief, 4) tradition.

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling berbudaya dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Kebudayaan merupakan warisan yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya dengan baik. Selanjutnya manusia membutuhkan manusia lain untuk kelangsungan hidup. Manusia perlu berinteraksi, bergaul, bekerjasama dan berkelompok untuk membentuk sistem sosial yang dinamakan masyarakat. Di sisi lain, hubungan manusia dan budaya dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat, yang disebut dengan hubungan dialektis (Sunaryo, 2014:43 )

Dalam setiap masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang saling berkaitan dan bahkan telah merupakan suatu sistem. Sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal, sistem itu menjadi pendorong yang kuat untuk mengarahkan kehidupan warga masyarakat. Suatu sistem nilai budaya seringkali merupakan suatu pandangan hidup, walaupun kedua istilah itu sebaiknya tidak disamakan.

“Pandangan hidup” biasanya

mengandung sebagian dari nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, dan yang telah dipilih secara selektif individu-individu dan golongan-golongan dalam masyarakat. Dengan

demikian, apabila “sistem nilai”

merupakan pedoman hidup yang dianut oleh suatu masyarakat maka

“pandangan hidup” merupakan suatu

pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau bahkan individu-individu tertentu dalam suatu masyarakat. Karena itu suatu pandangan hidup tidak berlaku bagi seluruhmasyarakat

(Koentjaraningrat, 1996:76).

Pada umumnya anggota masyarakat ingin menjadi orang yang sehat. Namun, musibah sakit sering kali datang tanpa diketahui asal-usulnya. Dengan hadirnya penyakit dalam dirinya tersebut, kemudian menyebabkan dirinya berada pada posisi yang tidak mampu melaksanakan berbagai kegiatan sosial. Oleh karena itu, sangat wajar jika dikatakan bahwa peran sakit merupakan salah satu bentuk penyimpangan terhadap ketegangan dalam sistem sosial secara umum (Sudarma, 2009:65)

Program-program kesehatan masyarakat dan tenaga spesialis-spesialis kesehatannya beroperasi terutama berdasarkan asumsi bahwa kesehatan yang lebih baik tergantung pada pola dan pelaksanaan program-program ilmiah yang baik, dimana masyrakat yang akan memperoleh

(5)

3

manfaatnya akan menjadi peserta yang semangat (Foster, 2013:264)

Sistem pemberian pelayanan kesehatan meliputi distribusi sumberdaya (misalnya, tenaga dan uang yang dianggarkan untuk pelayanan kesehatan), cara memperoleh pelayanan dan struktur organisasi pelayanan itu (Muzaham, 2014:43)

Sebagai sebuah profesi pelayanan kesehatan akan menuntun seorang tenaga kesehatan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya baik dari masyarakat kalangan bawah, menengah atau atas. Bahkan dalam konteks kode etik profesi, seorang tenaga kesehatan harus memberikan layanan kesehatan yang sama kepada setiap anggota masyarakat yang membutuhkan tanpa harus membedakan latar belakang (Sudarma, 2009:35).

Pendapat para ahli mengenai berbagai aspek pelayanan kesehatan, kualitas perawatan, serta nilai manfaat dari berbagai rekomendasi tentang kesehatan masyarakat dan pelayanan medis. Dalam pada itu, makin tampak bahwa keberhasilan upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tergantung pada kesediaan orang yang bersangkutan untuk melaksanakan dan menjaga perilaku sehat. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengecakan kesehatan, imunisasi, serta berbagai upaya pencegahan penyakit, dan banyak pula yang tidak

memanfaatkan pengobatan moderen (Muzaham, 2014:43), dengan tujuan penelitian untuk, mendeskripsikan jenis penyakit yang diobati pada pengobatan tradisional dan mendeskripsikan penyebab masyarakat memilih melakukan pengobatan ke dukun.

Kehidupan masyarakat saat sekarang ini, perkembangan alat medis dan pelayanan kesehatan, berkembang dengan cukup pesat. Dimana banyaknya ditemui bangunan baru seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik serta semakin banyaknya lulusan, dokter, bidan dan perawat. Selain itu jaminan kesehatan dari pemerintah berupa kartu jamkesmas, dan kartu Indonesia sehat, juga menjadi penyokong terwujud masyarakat yang sehat dan juga masyarakat yang sejahtera. Dengan situasi dan kondisi seperti ini, memberikan peluang yang sangat besar kepada masyarakat luas dalam memberi solusi kesehatan yang mudah, masyarakat pun bisa memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sarana dan prasarana yang bisa membantu dalam kesehatan, pelayanan di puskesmas kecamatan pun sudah memilki kemajuan baik dari alat-alat kesehatan maupun pelayanan dalam tenaga medis.

kebiasaan masyarakat Jorong Batubasa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah datar sehingga mereka menjadikan pengobatan ke dukun sebagai alternatif dalam

(6)

mendapatkan kesehatan dan kebudayaan

Dalam hal ini melihat penyebab masyarakat memilih melakukan pengobatan ke dukun digunakan teori tindakan sosial oleh Max Weber pada salah satu tipe tindakan sosial yaitu tindakan sosial tradisional. Tindakan sosial tradisional adalah tndakan yang didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu di masa lalu dan dijadikan kebudayaan hingga saat sekarang ini oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak canggung lagi dalam tindakan pengobatan.

Pendekatan relevan dari penelitian ini Masri (2014) skripsi ini mengkaji tentang Sistem Pengetahuan Ramuan Obat Tradisional Nagari Surantih hanya sebagian kecil yang mengetahui ramuan obat tradisional, Ramadhan (2013) skripsi ini mengakaji tentang pengobatan tradisional sebagai bentuk kearifan lokal pada masyarakat Desa Hiang Tinggi, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dinamika pengobatan tradisional pada masyarakat Desa Hiang Tinggi sejak tahun 1973-2011 sehingga menjadikannya sebagai suatu kearifan lokal, Ramadhan (2013) skripsi ini mengkaji tentang Mantra Pembarasiah Diri dalam masyarakat Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan (1) Struktur teks mantra Pambarasiah diri (2) Aspek-aspek pendukung Pembacaan mantra pambarasiah diri dan (3) Proses pewarisan mantra pambarasiah diri, Saputra (2012) skripsi ini mengkaji tentang Sistem Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dala m Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis-jenis penyakit, faktor penyebab penyakit, dan teknik pengobatan tradisional dalam mengobati penyakit di Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam Pariaman

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif analitis membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat perspektif emik dalam penelitian yaitu memandang sesuatu upaya membangun pandangan subjek penelitian yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit (Moleong, 2013:6).

Tipe deskriptif merupakan data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, hal ini disebabkan adanya penerapan kualitatif dan laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk

(7)

5

memberi gsmbaran penyajian laporan (Moleong, 2010:11). Menggunakan tipe deskriptif ini peneliti ingin mendeskripsikan tentang penyebab masyarakat memilih melakukan pengobatan ke dukun.

Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive

sampling. Purposive sampling adalah

menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu (Bungin, 2011:107). Purpsive sampling adalah menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu (Bungin, 2011:107). Jadi informan ditetapkan sengaja oleh peneliti berdasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria informan dalam penelitian ini adalah: (1) dukun pengobatan tradisional (2) pasien dalam pengobatan dan (3) tokoh masyarakat dari penentuan kriteria informan penelitian maka jumlah dari informan penelitian ini berjumlah 16 orang.

Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengambil lokasi di Kenagarian Batubasa Jorong Batubasa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Alasan mengambil lokasi penelitian di Kenagarian Batubasa Jorong Batubasa

Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar ini karena penyebab masyarakat memilih melakukan pengobatan ke dukun sehingga pengobatan ini dilakukan sebagai kebiasaan masyarakat keseharian dalam pengobatan, sehingga tujuan penelitian untuk mendeskripsikan Mendeskripsikan jenis penyakit yang diobati pada pengobatan tradisional, Mendeskripsikan penyebab masyarakat memilih melakukan pengobatan ke dukun

DESKRIPSI LOKASI

PENELITIN

Jorong Batubasa terletak Kenagarian Batubasa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Luas wilayah Jorong Batu Basa 776 Ha , luas sawah 372 Ha dan luas lahan pemukiman 35 Ha. Daerah Jorong Batu Basa terletak didataran tinggi dengan ketinggian 900 meter sampai dengan 1200 meter dari permukaan laut. Sehingga Jorong Batu Basa berhawa sejuk dan cenderung dingin dengan suhu 22–

25C dan mempunyai curah hujan yang cukup tinggi yaitu 1800-200mm/tahun.

Jumlah penduduk di Jorong Batubasa 1.848 jiwa. Jika dirinci berdasarkan kelompok umur 0-5 tahun terdapat 150 jiwa, 6-15 tahun terdapat 200 jiwa, 16-21 tahun terdapat 300 jiwa, 55-58 tahun

(8)

terdapat 1005 jiwa, 60 tahun keatas terdapat 193 jiwa.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Jenis Penyakit yang diobati

pada Pengobatan Tradisional

1. Pengurutan Lidah

Pengurutan Lidah yaitu pengobatan yang dilakukan pada individu yang mengalami penyakit disekitar tenggorokan dan lidah, atau dikenal didunia medis seperti penyakit panas dalam, bibir dan lidah pecah-pecah. Didalam pengobatan ini dukun membicarakan tentang penyebab yang ditimbulkan akibat penyakit lidah seperti kurangnya memakan vitamin C, mulut tidak bersih dan juga bisa dikarenakan karena gigi, bagi bapak-bapak juga bisa terserang penyakit lidah diakibat karena banyaknya mengkonsumsi rokok.

2. Panas Tinggi

Panas tinggi yaitu penyakit yang diderita individu dengan gejala kaki dingin tetapi kondisi diatas bagian tubuh hangat, dengan gejala tersebut masyarakat juga memiliki kebiasaan yang tidak bisa dirobah lagi dengan pergi ke dukun dalam proses penyembuhan. Dukun dalam penyembuhan ini sudah mendapatkan ilmunya secara turun temurun dalam pengobatan pun pasiennya ada yang sudah terbiasa dalam melakukan pengobatan ke dukun tersebut

3. Penyakit Gigi

Penyakit gigi yaitu penyakit yang di derita pasien dan sakitnya terasa nyeri,sakit gigi disebabkan pada gigi dan rahang, sehingga menyulitkan pasien ketika mengunyah, terkadang sakit gigi menyebabkan kepala pusing dan juga mengakibatkan susah tidur pada pasien, dukun dalam pengobatan sakit gigi sudah memliki ahli dalam pengobatan secara turun temurun, dengan cara pengobatan yang sangat unik karena dalam pengobatan sakit gigi ini dilakukan di Jorong Batubasa, Nagari Batubasa dukun menggunakan paku dalam proses penyembuhan

B. Faktor penyebab masyarakat

memilih melakukan

pengobatan tradisonal:

1. Biaya Relatif Murah

Masyarakat di Jorong Batubasa, Nagari Batubasa yang sudah memiliki kecendrungan kebiasaan melakuakan pengobatan yang mudah sehingga hal tersebut dianggap praktis dan juga murah, kebanyakan biaya yang tidak ditarifkan oleh dukun dalam pengobatan akan tetapi keadaan dalam masyarakat yang memiliki kebiasaan dalam berobat ke dukun membawa sesuatu sebagai jasa dukun dalam pengobatan, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah biasanya sama kecuali masyarakat yang datang dari luar mereka mungkin tidak tahu mau

(9)

7

ngasih apa jadi mereka hanya meniggalkan uang.

2. Pengalaman orang lain

Pengobatan tradisional menjadi pilihan bagi masyarakat di Jorong Batubasa, Nagari Batubasa dikerenakan karena pengaruh dari masyarakat yang lain yang sudah melakukan pengobatan ke dukun, dapatnya kesembuhan dari pengobatan ke dukun tadi menbuat individu lebih tertarik. Saran-saran dari lingkungan tadi membuat masyarakat cenderung melakukan pengobatan

3. Keyakinan dan Kepercayaan Pengobatan tradisional menjadi suatu kebiasaan oleh masyarakat Jorong Batubasa, Nagari Batubasa karena setiap penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat dapat disembuhkan secara cepat dan juga mudah sehingga masyarakat dalam penyembuhan penyakit memiliki kecendrungan untuk melakukan pengobatan ke dukun dari pada ke rumah sakit, meskipun pada saat ini banyaknya pengobatan yang dilakukan secara modren dan juga menggunakan teknologi canggih, 4. Kebiasaan Turun Temurun

Pengobatan tradisional menjadi pilihan pada masyarakat di Jorong Batubasa, Nagari Batubasa dalam pengobatan dan juga penyembuhan penyakit sudah menjadi turun temurun dalam lingkungan masyarakat sehingga kebiasaan ini sulit untuk dirubah dari generasi ke generasi berikutnya, tradisi dalam

penyembuhan penyakit sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat dilingkungannya di Jorong Batubasa

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penyebab masyarakat memilih pengobatan ke dukun di Jorong Batubasa Nagari Batubasa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Keberadaan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dengan berbagai jenis penyakit yang menyerang kesehatan dan dapat pula dicegah dengan cara pengobatan tradisional sampai saat sekarang sudah menjadi kebiasaan ditengah masyarakat, pengobatan moderen yang berada ditengah masyarakat juga berkembang dengan cepat. Penyebab dipilihnya pengobatan di Jorong Batubasa sebagai sarana pengobatan adalah biaya relatif murah, pengaruh dari masyarakat, keyakinan dan kepercayaan dan turun temurun.

SARAN

1. Perlu perhatian dari pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk melestarikan adanya pengobatan tradisional di Jorong Batubasa Nagari Batubasa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar dengan tidak meninggalkan adanya perkembangan pengetahuan terutama

(10)

terkait bidang kesehatan masyarakat setempat.

2. Sebagai bahan acuan untuk mahasiswa berikutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan Penyebab Masyarakat Memilih Melakukan Pengobatan ke Dukun.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian

Kualitatif. Jakarta: Kencana. .

Foster M George. 2006. Antropologi

Kesehatan. Jakarta: UI-Press.

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar

Antropologi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Maleong, Lexy. 2013. Matodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

. 2010. Metedologi Kualitatif

Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muzaham, Fauzi. 2014. Sosiologi

Kesehatan. Jakarta: UI-Press.

Sunaryo. 2014. Sosiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.

Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi

Kesehatan. Jakarta: Salemba

Referensi

Dokumen terkait

Pemodelan regresi logistik biner terhadap peminat ITS di SBMPTN 2014 dilakukan dengan menggunakan variabel respon yaitu status penerimaan, dimana bernilai nol

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) citra penginderaan jauh Quickbird dapat digunakan untuk mengektraksi parameter kondisi fisik kualitas permukiman secara mendetail, (2)

Peraturan Daerah tentang Penataan Pasar Rakyat dan Toko Swalayan menjadi salah satu landasan hukum dan pedoman bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Pati dalam rangka

Dialog antar umat beragama di Kota Palopo biasanya dilakukan ketika terjadi suatu peristiwa yang mengarah kepada perpecahan umat, misalnya jika terjadi

Sebuah piston bebas gesekan digunakan untuk memberikan tekanan konstan sebesar 400 kPa di dalam sebuah silinder berisi uap yang awalnya berada pada 200 ℃ dngan.. volume 2

Bahwa dengan melalui peningkatan peran Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan berdaya saing serta

Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan psikomotorik mahasiswa reguler dan PAPK pada percobaan titrasi asam basa, dapat diambil kesimpulan bahwa

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dan tinjauan pustaka pada studi tentang implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran PPKn di SMA Negeri Se Kota Pekanbaru