• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE MOVIE TICKETING SYSTEM BERBASIS PLATFORM ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE MOVIE TICKETING SYSTEM BERBASIS PLATFORM ANDROID"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE

MOVIE TICKETING SYSTEM BERBASIS

PLATFORM ANDROID

Alex Herianto Pho

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, good_morphling@yahoo.com

Kevin Richard Sampel

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9

Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, kevn.liem@yahoo.com

Michael Hartanto

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9

Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, michaelhartanto366@hotmail.com

Dan

Michael Yoseph Ricky

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9

Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, mricky@binus.edu

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana penerapan layanan Mobile Movie Ticketing yang sedang berjalan saat ini apakah sudah baik atau masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, kemudian untuk mengetahui keinginan pelanggan terhadap layanan Mobile Movie Ticketing apakah sudah sesuai dengan apa yang diterapkan oleh perusahaan saat ini atau ada keinginan lain pelanggan yang belum dapat dipenuhi oleh perusahaan atas layanan Mobile Movie Ticketing yang ada saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah waterfall model yaitu model klasik yang bersifat sistematis dalam membangun software dengan melalui tahapan communication, planning, modeling, construction, dan deployment. Hasil dari penelitian ini berupa website dan mobile application (Android) yang memberikan informasi-informasi mengenai perusahaan serta merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk pemesanan tiket bioskop. Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah

(2)

sebuah website dan aplikasi Android yang dapat digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket bioskop, dan memudahkan perusahaan bioskop dalam pengelolaan pembelian tiket bioskop dikarenakan telah dapat dilakukan secara komputerisasi dan terstruktur.

Kata Kunci: film, ticketing, mobile application

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman yang semakin berkembang ini banyak orang yang menginginkan segala sesuatu secara cepat dan praktis. Mulai dari bahan pangan, pekerjaan, bahkan segala sesuatu yang ada dilakukan secepat dan semudah mungkin karena waktu yang terbatas dan banyak hal yang harus dilakukan. Baik untuk pekerjaan ataupun dunia hiburan semua memerlukan proses yang rumit sehingga penggunaan waktu berjalan tidak efisien.

Hal tersebutpun di alami oleh banyak orang tanpa memandang kota dan tempat, terutama orang-orang yang tinggal di kota besar seperti kota Jakarta. Banyak sekali orang-orang yang tinggal di kota Jakarta, sebagian waktunya dihabiskan untuk pekerjaannya, dan hampir tidak punya waktu untuk bersantai baik bersama teman, keluarga, maupun kerabat dekat. Dikatakan jumlah orang yang hidup di kota jakarta mencapai 10.187.595 penduduk di akhir bulan November 2011 (Irfan,2012). Tidak heran dikatakan Jakarta adalah kota yang macet, dan banyak orang yang menghabiskan separuh dari waktunya di jalan.

Salah satu hiburan yang sering dikunjungi oleh banyak orang adalah bioskop. Bioskop adalah tempat refreshing yang sering dikunjungi banyak orang, baik kalangan muda, orang dewasa, bahkan kalangan di lanjut usia. Banyak orang yang ketika memiliki waktu libur, mereka memilih bioskop sebagai tempat hiburan mereka. Akan tetapi sehubung dengan kemacetan dan waktu yang terbatas, banyak orang yang kesulitan dalam membeli tiket dan itu sering membuat orang kecewa karena kehabisan tiket disaat akan menonton film yang disenangi. Berdasarkan data penonton dan bioskop, terdapat lebih dari 930.000 penonton yang menonton film “FastFive”, lebih dari 930.000 penonton yang menonton film “Final Destination5” (JB Kristanto, Adrian Jonathan Pasaribu, 2011). Dengan adanya data tersebut kami menyimpulkan bahwa, sebagian besar orang meluangkan waktu mereka untuk menonton film di bioskop.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, telah diulas tentang sistem mobile ticketing application. Didapatkan kegunaan dalam hal pemesanan tiket dan pencarian film yang berbasis mobile. Aplikasi tersebut dibuat dengan tujuan memudahkan pengguna aplikasi ini dalam memesan tiket di era teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Oleh karena itu, kami menawarkan mobile ticketing application berbasis Android yang berfungsi untuk membeli tiket secara online. Dengan adanya mobile ticketing application ini orang-orang dapat membeli tiket secara online tanpa perlu repot-repot pergi ke counter tiket, sehingga mereka tidak harus menunggu lamanya antrian, atau takut kehabisan tiket karena lamanya perjalanan.

Kajian Pustaka

Kemajuan dalam teknologi saat ini khususnya dalam bidang jaringan , membuat semakin berkembangnya pengguna mobile .Sehingga sangat memungkinkan penerapan sistem mobile ticketing yang menerapkan kesederhanaan, kepraktisan , dan terjamin dalam penerapannya(Yu-Yi , Ching-Lin & Jinn-Ke, 2007).

Mobile ticketing ini yang bergerak dalam bidang m-commerce,sehingga dapat dipastikan

merupakan suatu aplikasi yang menjanjikan dan dapat meningkatkan penerimaan pengguna terhadap kehadiran aplikasi ini (Hans, Tina, Stefanie & Eva , 2007). Mobile ticketing ini pada penerapannya dipelajari dari studi kasus tentang pengadopsian teknologi dan teori yang terpercaya yang dilengkapi dengan konsep tentang konteks penggunaan mobile dan mobility ( Niina,Matti,Virpi,Anssi, 2009).

Mobile Ticketing bukan hanya suatu aplikasi berbasis pengguna melainkan juga merupakan

perangkat otentikasi berbasis mobile yang menyertakan agen tiket untuk membantu mengaktifkan

platform tiket digital (Eric Fisher , 2010).

Untuk penggunaan tiket dari sistem mobile ticketing, konsumen harus melalui beberapa tahapan, diantaranya :

(3)

1. Pembelian tiket (mobile purchasing)

Pembelian tiket yang berlaku bagi sistem mobile ticketing dilakukan melalui cara baik secara

online yaitu melalui internet atau bisa juga konsumen menggunakan fungsi SMS (Short Message Service)

dengan cara mengirimkan kode-kode tertentu dari tiket yang akan dibeli.Mengenai cara pembayarannya bisa menggunakan credit card ataupun direct operator billing.

2. Pengiriman tiket (mobile ticket delivery)

Pengiriman tiket ini menggunakan teknologi SMS, yaitu berisi kode tiket atau dalam bentuk lain yaitu berupa gambar dengan menggunakan teknologi MMS berbentuk barcode/QR Code.

3. Pembacaan tiket (mobile ticket scanning)

Khusus untuk tiket yang berbasiskan gambar (barcode/QR Code) akan digunakan alat bantu

scan untuk membaca datanya.

4. Validasi Tiket (mobile ticket validation)

Proses validasi pada sistem mobile ticketing ini memerlukan koneksi ke server. Hal ini untuk membuktikan keaslian tiket tersebut dan memeriksa apakah tiket tersebut sudah pernah digunakan sebelumnya.

Rumusan Masalah

Formulasi masalah dari penelitian ini adalah Karena sistem walaupun sudah ada tapi di bioskop masih sering antri panjang untuk pembelian tiket, Orang bisa telat masuk bioskop atau menghabiskan waktu tambahan hanya untuk antri membeli makanan dan minuman, Info yang semakin ditambah detail dan mudah ditemukan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisa bagaimana penerapan layanan Mobile Movie Ticketing yang ada saat ini apakah sudah baik atau masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.

2. Untuk mengetahui keinginan pelanggan terhadap layanan Mobile Movie Ticketing, apakah sudah sesuai dengan apa yang diterapkan oleh perusahaan saat ini atau ada keinginan lain pelanggan yang belum dapat dipenuhi oleh perusahaan atas layanan Mobile Movie Ticketing yang ada saat ini.

3. Untuk merancang M–Commerce layanan Mobile Movie Ticketing yang baik serta sesuai dengan keinginan pelanggan dengan menggunakan platform berbasis Android.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Waterfall Model. Menurut Pressman (2010:39) waterfall model terbagi dalam tahapan sebagai berikut :

1. Communication

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah yang ada dan mengusahakan solusi yang berpotensial untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2. Planning

Pada tahap ini dilakukan perkiraan mengenai kebutuhan yang diperlukan dan scheduling untuk menentukan proses pengerjaan dan tracking.

3. Modeling

Pada tahap ini dilakukan analisis dan desain yang akan diimplementasikan pada tahap selanjutnya.

4. Construction

Pada tahap ini dilakukan penerjemahan pada desain sehingga desain dapat dimengerti oleh mesin melalui proses coding dalam bahasa pemrograman.

5. Deployment

Pada tahap ini setelah coding dan testing selesai maka dilakukan delivery yang untuk pengembangan operasional software, ditambah dengan adanya support, feedback, maintenance, dan

(4)

Gambar 1 Waterfall Model

HASIL DAN BAHASAN

Hasil Berdasarkan 8 Aturan Emas Interaksi Manusia dan Komputer (8 Golden Rules) Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil dan bahasan yang mengacu pada teori 8 aturan emas IMK dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Mencoba untuk konsisten

Pada aplikasi mobile movie ticketing, dimulai dari tahap perancangan sampai dengan implementasi, huruf, bentuk, warna, serta layout tetap konsisten. Hal tersebut dapat dilihat dari halaman awal client side serta halaman-halaman berikutnya, begitu juga pada admin side.

2. Memenuhi kebutuhan universal

Aplikasi yang dibangun dapat digunakan oleh siapa saja dan oleh seri Android smartphone apa saja (dengan persyaratan yang dibutuhkan). Begitu pula dengan halaman web admin side, menu yang terdapat di halaman web admin side sangat mudah digunakan karena memiliki fitur dan tampilan yang dibuat berdasarkan user friendly.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Pengembangan aplikasi mobile movie ticketing dibuat agar sistem ini dapat memberikan umpan balik pada setiap aksi yang diberikan oleh user. Sebagai contoh, user akan mengisi form registrasi, jika user melakukan kesalahan dalam pengisian atau ada yang kosong maka sistem akan memberikan pesan error.

4. Dialog untuk keadaan akhir

Pengembangan aplikasi mobile movie ticketing dibuat sehingga user dapat mengerti tindakan yang sedang dilakukan. Sebagai contoh, pada saat melakukan login, apabila ada atribut dari

login yang tidak diisi atau tidak sesuai dengan format yang berlaku, akan ditampilkan dialog alert.

Begitu juga pada halaman web admin side, diberikan dialog untuk keadaan akhir, contohnya pada saat setelah admin melakukan pengeditan, akan ada pemberitahuan bahwa pengeditan tersebut sukses dilakukan.

5. Penanganan kesalahan

Pada aplikasi mobile movie ticketing dapat dilihat pada halaman register di bagian pengisian

password, terdapat pesan sebagai salah satu pencegahan kesalahan saat memasukkan password.

Demikian pula pada bagian admin side. 6. Pembalikan aksi yang sederhana

Pengembangan aplikasi mobile movie ticketing dibuat agar dapat membatalkan aksi yang telah dilakukan. Sebagai contoh, ketika user ingin melakukan pemesanan tiket, tersedia tombol

submit untuk mendapatkan QR Code, dan tersedia tombol back untuk kembali ke halaman

sebelumnya. Begitu juga pada halaman web admin side dalam melakukan update data, apabila ingin melanjutkan update data dapat mengklik tombol save. Lalu apabila tidak jadi untuk mengganti dapat mengklik tombol back untuk kembali ke halaman sebelumnya.

(5)

7. Mendukung pusat kendali internal

Dalam aplikasi mobile movie ticketing ini, user yang mengoperasikan dan menguasai sistem. Sistem akan memberikan respon sesuai aksi user. Contohnya pada bagian payment ticket, apabila user mengklik submit maka sistem akan merespon keinginan user dengan memberikan QR

Code

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Pada aplikasi mobile movie ticketing dapat dilihat dari halaman home, jika user telah melakukan login maka nama user tersebut akan muncul di dalam kotak nama. Pada admin side dapat dilihat pada setiap halaman update, semua data yang akan muncul di dalam kotak update berdasarkan kategorinya.

Hasil Berdasarkan Kuesioner Evaluasi

Untuk melakukan evaluasi pada aplikasi mobile movie ticketing system maka dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi 7 buah pertanyaan dengan 100 responden. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Apakah anda menggunakan mobile phone yang berbasis Android?

Gambar 2 Diagram Pie Hasil Dari Pertanyaan Pertama

Tabel 1 Hasil Pertanyaan Kuesioner Pertama

Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa banyak responden yang menggunakan

mobile phone berbasis Android.

2. Apakah anda sering menjadikan bioskop sebagai tempat hiburan yang paling sering dikunjungi?

Jumlah Responden Persentase Ya 78 Tidak Total

(6)

Gambar 3 Diagram Pie Hasil Dari Pertanyaan Kedua

Tabel 2 Hasil Pertanyaan Kuesioner Kedua

Pertanyaan Kedua diajukan untuk mengetahui seberapa sering responden mengunjungi bioskop. 3. Apakah anda pernah melakukan pemesanan tiket bioskop melalui media online?

Gambar 4 Diagram Pie Hasil dari Pertanyaan Ketiga

Jumlah Responden Persentase Ya 78 Tidak Total

(7)

Tabel 3 Hasil Pertanyaan Kuesioner Ketiga

Pertanyaan ketiga diajukan untuk mengetahui jumlah responden yang menggunakan media online sebagai tempat untuk melakukan pemesanan tiket bioskop.

4. Menurut anda, Apakah sistem pemesanan tiket online di bioskop sekarang ini memuaskan?

Gambar 5 Diagram Pie Hasil dari Pertanyaan Keempat

Tabel 4 Hasil Pertanyaan Kuesioner Keempat

Jumlah Responden Persentase Ya 80 Tidak Total Jumlah Responden Persentase Sangat Buruk 20 Buruk 18 18% Agak Buruk 40 40% Agak Memuaskan 14 14% Memuaskan 4 4% Sangat Memuaskan 4 4% Total

(8)

Pertanyaan keempat diajukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan

mobile movie ticketing online yang ada saat ini.

5. Apa yang menjadi Kendala/ hal yang masih kurang dalam sistem pembelian tiket bioskop online sekarang ini?

Berikut ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh sebagian responden: a. Membingungkan prosesnya tidak teratur. Lebih baik beli on the spot. b. Pemilihan tempat duduk buat user.

c. Keterbatasan waktu (pembelian online harus siapa cepat dia dapat) d. Sistem antrian tiket.

e. Kurang praktis.

f. Harus menggunakan kartu tertentu.

g. Tidak efisien karena setelah booking tiket via M-tix kita masih harus ngantri lagi. tidak disediakan

ticketbox khusus / mesin untuk mencetak tiketnya.

h. Sewaktu mau melakukan konfirmasi di ticketbox buat mengambil dan membayar tiketnya, data masih dicari secara manual.

i. Masih kurangnya kecermatan penjual tiket bioskop dalam mengupdate data kursi yang masih kosong, sehingga pembeli harus memastikan keadaan dan datang ke bioskop langsung untuk mengecek hal tersebut.

j. Tidak lengkapnya data pelanggan.

k. Kurang tahu tentang pemesanan tiket bioskop online. l. Top-Up kartu yang masih tidak teratur

Pertanyaan diajukan untuk mengetahui kendala-kendala/ hal yang masih kurang dalam sistem pembelian tiket bioskop secara online.

6. Jika terdapat sistem pemesanan tiket bioskop secara online, fitur-fitur apa sajakah yang anda inginkan ada dalam aplikasi tersebut?

Tabel 5 Hasil Pertanyaan Kuesioner Kelima

7. Selain fitur-fitur diatas, fitur-fitur apa lagi yang anda inginkan terdapat dalam sistem pemesanan tiket bioskop secara online?

a. Harga yang terus selalu up to date. b. Pemilihan tempat duduk.

c. Sinopsis film, review film, rating film, trailer film. d. Cek saldo.

e. Foto suasana ruang bioskop.

Pertanyaan 6 dan 7 diajukan untuk mengetahui fitur-fitur apa saja yang diinginkan oleh user dalam sebuah aplikasi mobile movie ticketing.

Kesimpulan :

Jumlah Responden

Persentase Daftar Film Bioskop 94

Daftar Film yang akan datang

72 72%

Pengisian saldo 61 61%

Pembelian snack 66 66%

Pembelian tiket Point dan discount Other 94 90 11 94% 90% 11%

(9)

Dari tanggapan yang diberikan responden disimpulkan bahwa responden berpendapat masih kurangnya pelayanan sistem pembelian tiket bioskop secara online terbukti dengan adanya pendapat yang mengatakan masih kurang efisiennya sistem yang sedang berjalan saat ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis, perancangan, dan implementasi aplikasi mobile movie ticketing berbasis

platform android maka simpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi mobile movie ticketing dapat membantu user dalam melakukan registrasi dan pemesanan secara online. (penjelasan pada Gambar 3.52)

2. Dengan adanya aplikasi mobile movie ticketing ini dapat membantu user dalam melakukan pemesanan makanan dan minuman secara online. (penjelasan pada Gambar 3.61 dan Gambar 3.62)

3. Fitur-fitur yang disediakan dalam aplikasi ini dibuat untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi dan pemesanan secara online. (penjelasan pada Gambar 3.54)

Saran

Untuk membuat aplikasi mobile movie ticketing ini agar dapat berjalan dengan lebih baik lagi maka diperlukan beberapa usaha pengembangan lebih lanjut, diantaranya sebagai berikut:

1. Adanya sistem point dimana ketika user mencapai poin tertentu dapat menukar point tersebut dengan merchandise. (pembuktian pada Tabel 4.5)

2. Adanya discount ketika mencapai pembelian tertentu. (pembuktian pada Tabel 4.5)

REFERENSI

Akhwan,H., & Andriyan,L. (2012). Tugas Jurnal Sistem Operasi. Jurnal S1. Sekolah Tinggi Teknik Harapan, Medan.

Allan,R.G. (2005). The Entity-Relationship Diagram as Query Tool.Business Intelligence Journal, 10(1), 51-55.

Ambler,Scott W. (2005). The Elements of UML 2.0. United Kingdom : Cambridge University Press. Bauer,H.H.,Reichardt,T.,Exler,S.,& Tranka,E. (2007). Utility-based design of mobile ticketing

applications a conjoint-analytical approach. International Journal of Mobile Communications, 5(4), 457-473.

Bock,C. (2003). UML 2 Activity and Action Models. Journal of Object Technology, 2(4), 45-47. Chen,Y.Y.,Chen,C.L.,& Jan,J.K. (2007). A Mobile Ticket System Based on Personal Trusted Device.

Wireless Personal Communications: An International Journal, 40(4), 569 –578.

Chou, S.C. ,& Chen, J.-Y.J. (2000). Process Program Development Based on UML and Action Cases - Part I the Model. Journal of Object-oriented Programming, 13(2), 21-27.

Darwin,I.F. (2012). Android Cookbook. New York: O'Reilly Media. Douglass,B.P. (2003). Real-time design patterns. Boston : Addison-Wesley.

Dufau,S. (2011). How the Use of Smartphones Can Revolutionize Research in Cognitive Science PlosOne. Smart Phone, Smart Science , 6(9) , 1-3.

Fisher,Eric. (2010). Smartphone Use Drives Mobile Ticketing. Diperoleh 4 Juni 2010 dari http://ticketsdotcom.blogspot.com.

Hamerly,J. (1996). Network World. Cascaded Style Sheet: Attractive Web pages instantaneously, 13(33), I10.

(10)

Mallat,N.,Rossi,M.,Tuunainen,V.K.,& Oorni,A. (2008). An empirical investigation of mobile ticketing service adoption in public transportation. Personal and Ubiquitous Computing archive, 12(1), 57-65.

Murphy,M.L. (2009). The Busy Coder's Guide to Android Development. New York: CommonsWare. Palermo,A. (2002). Inside PageMaker. Creating HTML-friendly pages to export, 8(12), 3-8.

Phan,T.,Montanari,R.,& Zerfos,P. (2012). Editorial SI: Mobile Applications and Services. Mobile

Networks and Applications, 17(2), 161-162.

Pressman,Roger S. (2010). Software Engineering a Practitioner’s Approach. California : McGraw-Hill Higher Education.

Shneiderman,B. (2010). The Eight Golden Rules of Interface design. Designing the User Interface, 2(1), 88-89.

Siau,K.,& Cao,Q. (2001). Unified Modeling Language - A Complexity Analysis. Journal of Database

Management, 12 (1), 26-34.

Six,J. (2011). Application Security for the Android Platform. New York:O'Reilly Media. Yager,T. (2004). InfoWorld. PHP Takes Web by Storm, 26(11), S9.

RIWAYAT PENULIS

Alex Herianto Pho, lahir di kota Cirebon pada 7 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013.

Kevin Richard Sampel, lahir di kota Manado pada 21 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013.

Michael Hartanto, lahir di kota Pekalongan pada 16 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013.

Michael Yoseph Ricky, lahir di kota Sukabumi pada 13 Juli 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2009 dan menamatkan pendidikan S2 di Binus Business School dalam bidang Magister Manajemen pada tahun 2011. Saat ini bekerja sebagai Dosen dan Head Of Game Application & Technology Program di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

(11)

DEVELOPMENT OF MOBILE MOVIE

TICKETING SYSTEM APPLICATION BASED

ON ANDROID PLATFORM

Alex Herianto Pho

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, good_morphling@yahoo.com

Kevin Richard Sampel

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9

Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, kevn.liem@yahoo.com

Michael Hartanto

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, michaelhartanto366@hotmail.com

And

Michael Yoseph Ricky

Binus University, Jl KH Syahdan No. 9

Kemanggisan Palmerah

Jakarta Barat 11480, 021-5345830 ext 2230, mricky@binus.edu

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze how the implementation of Mobile Movie Ticketing service is currently running at this time whether it is good or are still many shortcomings that need to be repaired, and then to determine the customer's desire for Mobile Movie Ticketing services in accordance with what is already implemented by the company's current or there are another customer that desires can not be fulfilled by the company on Mobile Movie Ticketing services available today. The research method used in this practical work report is waterfall model is the classic model that is systematic in building software through communication phases, planning, modeling, construction, and deployment. The results of this

(12)

study in the form of websites and mobile applications (Android), which provides information about the company as well as an application that can be used for booking cinema tickets. The conclusions obtained from this research is a website and Android app that can be used to allow customers to book cinema tickets, theater companies and facilitate the management of the cinema ticket purchase due to have to do a computerized and structured.

Keywords: movies, ticketing, mobile application

INTRODUCTION

Background

In an age of growing a lot of people who want everything quickly and practically. Ranging from food, work, in fact everything was done quickly and easily as possible due to limited time and a lot of things to do. Good for work or entertainment all require a complicated process that goes inefficient use of time.

It was experienced by many people regardless of the city and the place, especially the people who live in big cities like Jakarta. There are so many people who live in the city, most of the time spent on the job, and barely had time to relax either with friends, family, and close relatives. It said the number of people living in the city of Jakarta reached 10,187,595 inhabitants at the end of November 2011 (Irfan, 2012). No wonder the city is said Jakarta was that bad, and a lot of people who spent half of his time on the road.

One theme is frequented by many people is the cinema. Cinema is a refreshing place frequented many people, young people, adults, even in the elderly. Many people when having time off, they chose cinema as their entertainment. However, due to congestion and limited time, many people who have difficulty in buying tickets and it often makes people upset because it ran out of tickets when going to watch a movie that endeared.Based on the audience and the theater, there are more than 930,000 spectators who watched the movie "FastFive", more than 930,000 spectators who watched the movie "Final Destination5" (JB Kristanto, Adrian Jonathan Pasaribu, 2011). Given these data we conclude that, most people spend their time watching movies at the cinema.

Based on previous studies, has been featured on the mobile ticketing application system. Obtained usefulness in terms of ticketing and mobile search-based films. The application is made with the purpose of this application allows users to book tickets in an era in which technology is being developed at this time.

Therefore, we offer Android-based mobile ticketing application that serves to purchase tickets online. With the mobile ticketing application is that people can buy tickets online without bothering to go to the ticket counter, so they do not have to wait long queue, or the fear of running out of air because of the length of the trip.

Studies Library

The advances in today's technology especially in the field of networking, making the development of mobile users. So it allows the application of mobile ticketing system that implements simplicity, practicality, and secure in its application (Yu-Yi, Ching-Lin and Jinn-Ke, 2007).

Mobile ticketing is engaged in m-commerce, so it certainly is an application that promises to enhance the user acceptance of the presence of this application (Hans, Tina, Stefanie & Eva, 2007). Mobile ticketing is the application learned from case studies on technology adoption and reliable theory that comes with the concept of context in mobile and mobility (Niina, Matti, Virpi, Anssi, 2009).

Mobile Ticketing is not just an application but also a user-based authentication devices that include mobile-based ticketing agent platform to help enable digital ticket (Eric Fisher, 2010).

For tickets use of mobile ticketing system, consumers must go through several stages, including: 1. Purchase tickets (mobile purchasing)

Purchase tickets valid for mobile ticketing system is done in a way that is either online via the internet or consumers can also use the SMS (Short Message Service) by sending specific codes of tickets to be boughtAbout the payment can be by credit card or direct carrier billing.

(13)

2. Delivery ticket (mobile ticket delivery)

Delivery tickets using SMS technology, which contains the code or other forms of air in the form of pictures using MMS technology shaped barcode / QR Code.

3. Readings ticket (mobile ticket scanning)

Especially for image-based ticket (barcode / QR Code) will be used for the scan tool to read the data.

4. Ticket Validation (mobile ticket validation)

The validation process on the mobile ticketing system requires a connection to the server. This is to prove the authenticity of the ticket and check if the ticket has been used previously.

Problem Formulation

Formulation of the research problem is since the system although there has been in theaters but still often long queues to purchase tickets, people can be late for a movie or spend extra time just to queue to buy food and drink, plus more detailed information and easy to find.

Research Objectives

The purpose of this study is:

1. To analyze how the implementation of Mobile Movie Ticketing services that exist today if it's good or are still many shortcomings that need to be repaired.

2. To determine the customer's desire for Mobile Movie Ticketing service, whether it is in accordance with what is applied by the company at this time or any other customer desires can not be fulfilled by the company on Mobile Movie Ticketing services available today.

3. To design the M-Commerce Mobile Movie Ticketing service is good and in accordance with the wishes of customers using Android-based platform.

METHODS

The method used in this study is the Waterfall Model. According to Pressman (2010:39) waterfall model is divided into the following stages:

1. Communication

At this stage, an analysis of the problem and seek a solution that can potentially overcome these problems.

2. Planning

At this stage of the estimation and scheduling requirements necessary to determine the process and tracking.

3. Modeling

In this stage of analysis and design that will be implemented at a later stage. 4. Construction

At this stage, translating the design so that the design can be understood by a machine through a process of coding in a programming language.

5. Deployment

At this stage after coding and testing is completed then made a delivery to the operational development of software, coupled with the support, feedback, maintenance, and development for the system to run properly.

(14)

Figure 1 Waterfall Model

RESULTS AND DISCUSSION

Results Based on 8 Golden Rules of Human Computer Interaction (8 Golden Rules) Based on this research, the results and discussion that refers to the theory of eight golden rules IMK with the following explanation:

1. Trying to be consistent

In mobile movie ticketing application, starting from the design stage through to implementation, letters, shapes, colors, and layout remains consistent. It can be seen from the home page as well as the client side the following pages, as well as on the admin side.

2. Meet the needs of the universal

Applications are built to be used by anyone and by any series of Android smartphones (with the necessary requirements). Similarly, the web page admin side, page menu contained on the web page admin side is very easy to use because it has the features and appearance are made based user friendly.

3. Provide informative feedback

Mobile movie ticketing application development made for this system to provide feedback on any action provided by the user. For example, the user will fill out the registration form, if the user made a mistake in charging or there is a blank, the system will give an error message.

4. Dialog for the final state

Mobile movie ticketing application development is made so that the user can understand the action that is being performed. For example, at the time of login, if there are attributes of the log that is not filled in or not in accordance with the applicable format, it will prompt alerts. So also on the web page admin side, given the dialogue to the final state, such as after the admin doing the editing, you will be notified that the editing was successful.

5. Handling errors

In mobile movie ticketing application can be seen in the register at the charging password, there is a message as one of the preventive mistake when entering the password. Similarly, on the admin side.

6. Reversal of simple actions

Mobile movie ticketing application development is made in order to undo an action that has been done. For example, when the user wants to place an order ticket, available on the submit button to get a QR Code, and are available back button to return to the previous page. So also on the web page in the admin side to update the data, if you want to continue the update data can click the save button. Then if it is not so for a change can click back button to return to the previous page.

7. Supports internal control center

In mobile movie ticketing application, the user is operating and control systems. The system will provide a response appropriate user action. For example on the payment ticket, if the user clicks submit, the system will respond to the user by providing a QR Code

(15)

In mobile movie ticketing application can be seen from the home page, if the user has to log the user name will appear in the name box. On the admin side can be seen on every page update, all of the data that will appear in the box update by category.

Results Based Evaluation Questionnaire

To evaluate the application of the mobile movie ticketing system is done by distributing questionnaires containing questions 7 pieces with 100 respondents. The results obtained are as follows: 1. Do you use a mobile phone based on Android?

Figure 2 Pie Diagram Results from the First Question

Table 1 Results Questionnaire from First Question

This question was asked to determine how many respondents are using mobile phones based on Android.

2. Do you often make the cinema as the most visited entertainment?

Figure 3 Pie Diagram Results from Second Question Jumlah Responden Persentase Ya 78 Tidak Total

(16)

Table 2 Results Questionnaire from Second Question

The second question asked respondents to determine how often to visit the cinema. 3. Did you ever book movie tickets through online media?

Figure 4 Pie Diagram Results from Third Question

Table 3 Results Questionnaire from Third Question

The third question asked to determine the number of respondents who use online media as a place for cinema ticket bookings.

4. In your opinion, Is the online ticket booking system in theaters now satisfactory?

Jumlah Responden Persentase Ya 78 Tidak Total Jumlah Responden Persentase Ya 80 Tidak Total

(17)

Figure 5 Pie Diagram Results from Forth

Table 4 Results Questionnaire from Forth Question

The fourth question asked to determine the level of customer satisfaction towards mobile movie ticketing service available online today.

5. What are the barriers / thing that is still lacking in the online movie ticket purchasing system today? Here is the opinion expressed by some respondents:

a. Confusing irregular process. Better to buy on the spot. b. Seat selection for users.

c. The limited time (online purchases must first come to) d. Ticket queue system.

e. Less practical.

f. Had to use a particular card.

g. Inefficient because after booking tickets via M-Tix we still have to queue again. not provided specific ticketbox / machine to print tickets.

h. When would confirm in ticketbox for pick up and pay for the tickets, the data is manually searched. i. There is still a lack of accuracy in the movie ticket seller to update the data were still empty seats, so the buyer should make sure the situation and came to the cinema to check it directly.

j. Incomplete customer data.

k. Not sure about ordering movie tickets online.

Jumlah Responden

Persentase Daftar Film Bioskop 94

Daftar Film yang akan datang

72 72%

Pengisian saldo 61 61%

Pembelian snack 66 66%

Pembelian tiket Point dan discount Other 94 90 11 94% 90% 11%

(18)

l. Top-Up cards are not regularly

Questions were asked to determine the constraints / things that are lacking in the system purchase movie tickets online.

6. If there is a cinema ticket booking system online, what are the features you want in the application?

Table 5 Results Questionnaire from Fifth Question

7. In addition to the above features, what features you want included in cinema ticket booking system online?

a. Prices were kept constantly up to date. b. Seat selection.

c. Movie synopsis, movie reviews, movie ratings, movie trailers. d. Check balances.

e. Photo cinema room atmosphere.

Questions 6 and 7 asked to find out what features are desired by the user in a mobile movie ticketing application.

Conclusion:

From the responses given respondent concluded that the respondents believe there is a lack of system services purchasing movie tickets online evidenced by the opinion that they are less efficient system that is currently running.

CONCLUSION AND SUGGESTION

Conclusion

Based on the analysis, design, and implementation of mobile applications android platform-based movie ticketing the conclusions that can be provided are as follows:

1. Mobile movie ticketing application can help the user in the registration and ordering online. (explanation in Figure 3.52)

2. With the mobile movie ticketing application can help users to order food and drink online. (explanation in Figure 3.61 and Figure 3.62)

3. Features provided in the application is made to facilitate the users in finding information and online reservations. (explanation in Figure 3:54)

Suggestion

To make mobile movie ticketing application is to run the better it would require some further development effort, including the following:

Jumlah Responden Persentase Sangat Buruk 20 Buruk 18 18% Agak Buruk 40 40% Agak Memuaskan 14 14% Memuaskan 4 4% Sangat Memuaskan 4 4% Total

(19)

1. There is a point where when the user reaches a certain point can exchange these points with the merchandise. (proof in Table 4.5)

2. There is a discount when it reaches a certain purchase. (proof in Table 4.5)

REFERENCE

Akhwan,H., & Andriyan,L. (2012). Tugas Jurnal Sistem Operasi. Jurnal S1. Sekolah Tinggi Teknik Harapan, Medan.

Allan,R.G. (2005). The Entity-Relationship Diagram as Query Tool.Business Intelligence Journal, 10(1), 51-55.

Ambler,Scott W. (2005). The Elements of UML 2.0. United Kingdom : Cambridge University Press. Bauer,H.H.,Reichardt,T.,Exler,S.,& Tranka,E. (2007). Utility-based design of mobile ticketing

applications a conjoint-analytical approach. International Journal of Mobile Communications, 5(4), 457-473.

Bock,C. (2003). UML 2 Activity and Action Models. Journal of Object Technology, 2(4), 45-47. Chen,Y.Y.,Chen,C.L.,& Jan,J.K. (2007). A Mobile Ticket System Based on Personal Trusted Device.

Wireless Personal Communications: An International Journal, 40(4), 569 –578.

Chou, S.C. ,& Chen, J.-Y.J. (2000). Process Program Development Based on UML and Action Cases - Part I the Model. Journal of Object-oriented Programming, 13(2), 21-27.

Darwin,I.F. (2012). Android Cookbook. New York: O'Reilly Media. Douglass,B.P. (2003). Real-time design patterns. Boston : Addison-Wesley.

Dufau,S. (2011). How the Use of Smartphones Can Revolutionize Research in Cognitive Science PlosOne. Smart Phone, Smart Science , 6(9) , 1-3.

Fisher,Eric. (2010). Smartphone Use Drives Mobile Ticketing. Diperoleh 4 Juni 2010 dari http://ticketsdotcom.blogspot.com.

Hamerly,J. (1996). Network World. Cascaded Style Sheet: Attractive Web pages instantaneously, 13(33), I10.

Komtineni,S., & MacLean,D. (2012). Pro Android 4. New York: Apress.

Mallat,N.,Rossi,M.,Tuunainen,V.K.,& Oorni,A. (2008). An empirical investigation of mobile ticketing service adoption in public transportation. Personal and Ubiquitous Computing archive, 12(1), 57-65.

Murphy,M.L. (2009). The Busy Coder's Guide to Android Development. New York: CommonsWare. Palermo,A. (2002). Inside PageMaker. Creating HTML-friendly pages to export, 8(12), 3-8.

Phan,T.,Montanari,R.,& Zerfos,P. (2012). Editorial SI: Mobile Applications and Services. Mobile

Networks and Applications, 17(2), 161-162.

Pressman,Roger S. (2010). Software Engineering a Practitioner’s Approach. California : McGraw-Hill Higher Education.

Shneiderman,B. (2010). The Eight Golden Rules of Interface design. Designing the User Interface, 2(1), 88-89.

Siau,K.,& Cao,Q. (2001). Unified Modeling Language - A Complexity Analysis. Journal of Database

Management, 12 (1), 26-34.

Six,J. (2011). Application Security for the Android Platform. New York:O'Reilly Media. Yager,T. (2004). InfoWorld. PHP Takes Web by Storm, 26(11), S9.

HISTORY WRITERS

Alex Herianto Pho, was born in the city of Cirebon on August 7, 1991. The author graduated S1 at Bina Nusantara University, Jakarta in the field of Information Technology in 2013.

Kevin Richard Sample, born in the city of Manado on August 21, 1991. The author graduated S1 at Bina Nusantara University, Jakarta in the field of Information Technology in 2013.

(20)

Michael Hartanto, born in the town of Pekalongan on December 16, 1991. The author graduated S1 at Bina Nusantara University, Jakarta in the field of Information Technology in 2013.

Michael Yoseph Ricky, was born in the town of Sukabumi on July 13, 1987. The author graduated S1 at Bina Nusantara University in the field of Information Technology in 2009 and graduated S2 in Binus Business School in the Master of Management in 2011. Currently working as a Lecturer and Head Of Games Application & Technology Program at Bina Nusantara University, Jakarta.

Gambar

Gambar 1 Waterfall Model
Tabel 1 Hasil Pertanyaan Kuesioner Pertama
Tabel 2 Hasil Pertanyaan Kuesioner Kedua
Gambar 5 Diagram Pie Hasil dari Pertanyaan Keempat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sebagai salah satu jurusan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan dan pengajaran

Sayembara tersebut tidak bisa dipandang sebagai sebuah kompetisi semata, dibalik proses tersebut, terdapat sebuah pembelajaran penting bagi pemerintah dan

Hal ini menggambarkan pada kumpulan puisi Perempuan Wali Kota karya Suryatati A Manan mengandung makna idiomatik yang berarti bahasa yang terbentuk dari beberapa

Untuk memahami makna dari fenomena yang terjadi secara alamiah yang berkaitan dengan kajian di atas, maka peneliti berperan sebagai key instrumen, yang harus

Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah otonom yang pembangunannya mendapatkan perhatian serius dari pemerintahan pusat, salah satunya dilakukannya pembangunan

berakhirnya bulan ijtimak hanya berdasarkan pada peristiwa ijtimak, maka berakhirnya bulan takwim tidak cukup hanya dengan menggunakan ijtimak -meskipun tidak

Kegiatan kita hari ini pun, kegiatan-kegiatan sebelumnya yang sudah kita laksanakan selama tiga bulan ini, tiada lain untuk memastikan bahwa sekali rencana induk itu kita tanda

Judul yang digunakan adalah “Penantian di Jembatan Kota Intan”, Penantian merupakan salah satu komponen yang di eksplor dalam karya ini, sedangkan penerapan kata Kota