i
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )
PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TAI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII.7 SMPN 10 DEPOK DALAM PENGUASAAN MATERI FUNGSI
MATEMATIKA ANTAR SHEET MS.EXEL
SMP NEGERI 10 DEPOK
OLEH :
NAMA : SODIKIN, SPd NO PESERTA : 12026622410058
Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Rayon 109
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA TAHUN 2012
▸ Baca selengkapnya: contoh ptk dalam ppg
(2)ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... ii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. LANDASAN TEORI ... 4
A. Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted Individualization) ... 4
B. Hasil Belajar... 5
C. Metode Cooperative Learning Tipe Tai Dalam Pembelajaran Tik ... 6
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 9
A. Setting Penelitian ... 9 B. Sasaran Penelitian : ... 9 C. Rencana Tindakan :... 10 D. Kriteria Keberhasilan ... 13 E. Jadwal Penelitian ... 14 DAFTAR PUSTAKA ... 15
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran TIK seperti halnya pembelajaran yang lain, memerlukan variasi model pembelajaran sebagai alternatif dari permasalahan-permasalahan yang sering muncul ketika proses pembelajaran. Adapun permasalahan yang dijumpai penulis saat melaksanakan pembelajaran di SMP Negeri 10 Kota Depok yaitu ketika praktek di laboratorium komputer pada materi menggunakan fungsi matematika dengan menghubungan data di sheet atau file lain. Penulis yang saat itu mengajar praktek komputer, merasa kewalahan dalam menghadapi pertanyaan dari siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas di komputer sehingga ruangan menjadi ribut dan tidak kondusif. Selain itu, masalah umum yang sering muncul yaitu ketika beberapa siswa yang memiliki kemampuan lebih telah selesai mengerjakan tugas. Siswa yang telah selesai mengerjakan tugas enggan untuk membantu mengajari temannya yang belum selesai mengerjakan tugas karena mengalami kesulitan. Sehingga dalam hal ini penulis melihat kurangnya kerja sama dan solidaritas antarsiswa. Selain itu, adakalanya motivasi belajar siswa menurun. Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya
2
perhatian siswa selama pembelajaran. Menurunnya motivasi belajar siswa tentunya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Dalam menghadapi permasalahan tersebut, penulis memilih alternatif menggunakan metode cooperative learning tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ada beberapa alasan perlunya menggunakan metode cooperative learning tipe TAI . Alasan tersebut diantaranya dapat meningkatkan partisipasi siswa, senantiasa tidak hanya mengharapkan bantuan dari guru, serta siswa termotivasi untuk belajar cepat dan akurat seluruh materi. Masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dibuat rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu :
1. Apakah penggunaan metode cooperative learning tipe TAI dalam pembelajaran TIK dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 10 Depok dalam penguasaan materi menggunakan fungsi matematika dengan menghubungkan data dari sheet lain.
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 10 Depok setelah menggunakan metode cooperative learning tipe TAI dalam pembelajaran TIK dalam penguasaan materi menggunakan fungsi matematika dengan menghubungkan data dari sheet lain.
3
C. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 10 Depok dalam penguasaan materi menggunakan fungsi matematika dengan menggunakan data dari sheet lain.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini, antara lain :
1) Manfaat Teoritis
Mendapatkan metode pembelajaran yang tepat untuk membimbing siswa kelas VIII.7 di SMP Negeri 10 Depok dalam menguasai materi penggunaan fungsi matematika dengan menghubungkan data dari sheet lain pada aplikasi microsoft excel.
2) Manfaat Praktis
Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar.
Bagi guru sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam memilih model pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi sekolah untuk memperbaiki kondisi pembelajaran, sehingga dapat membantu menciptakan panduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain.
4
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted Individualization)
TAI (Team Assisted Individualization) adalah metode pembelajaran kooperatif yang dapat diartikan sebagai kelompok yang dibantu secara individual. Slavin [4] membuat model ini dengan beberapa alasan. Pertama, model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual. Kedua, model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual..
Metode cooperative learning tipe TAI memiliki delapan komponen [3]. Kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
2. Placement Test yaitu pemberian pretes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
3. Student Creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.
5
4. Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan.
5. Team Score and Team Recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan memberikan dorongan semangat kepada kelompok yang dianggap kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
6. Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
7. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
8. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar dan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Berdasarkan ranah taksonomi Bloom, dikemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Karena berbagai keterbatasan, penilaian hasil belajar pada penelitian tindakan
6
kelas ini dibatasi dengan menggunakan penilaian pada aspek kognitif saja, jenjang pertama hingga ketiga (menghafal, memahami, dan mengaplikasikan).
C. Metode Cooperative Learning Tipe Tai Dalam Pembelajaran Tik
Tahapan-tahapan yang dapat ditempuh seorang guru dalam melaksanakan metode pembelajaran cooperative learning tipe TAI sebagai berikut:
1. Guru menentukan suatu pokok bahasan yang akan disajikan kepada para siswanya, dalam hal ini penulis menetapkan pokok bahasan pembelajaran TIK materi fungsi matematika dengan menghubungkan data dari sheet lain pada Microsoft Excel.
2. Guru menjelaskan kepada seluruh siswa akan diterapkannya model pembelajaran TAI sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antar siswa dalam suatu kelompok.
3. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam hal ini, materi bahan ajar dikemas dalam multimedia pembelajaran.
4. Guru memberikan pretes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa (mengadopsi komponen Placement Test).
7
5. Guru memberikan materi secara singkat (mengadopsi komponen Teaching Group). Pada saat guru memberikan materi secara singkat, digunakan multimedia pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran.
6. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa (mengadopsi komponen Teams).
7. Guru menugasi kelompok dengan bahan yang sudah disiapkan dengan menciptakan lingkungan dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompok (mengadopsi komponen Student Creative). Latihan yang harus dikerjakan siswa dikemas dalam multimedia pembelajaran bersama-sama dengan materi dan contoh soal.
8. Perwakilan kelompok melaporkan keberhasilan kelompok atau hambatan yang dialami anggota kelompoknya. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan secara individual (mengadopsi komponen Team Study).
9. Guru memberikan postes untuk dikerjakan secara individu (mengadopsi komponen Fact Test).
10. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil berdasarkan hasil koreksi (mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition).
8
11. Menjelang akhir waktu, guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah (mengadopsi komponen Whole-Class Units).
9
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan.
A. Setting Penelitian
- Lokasi Penelitian : SMP Negeri 10 Depok
- Subjek Penelitian : siswa kelas VIII.7 sebanyak 36 orang, 17 Siswa Perempuan dan 19 siswa laki-laki.
- Waktu Penelitian : bulan Juli sampai dengan Agustus 2012
B. Sasaran Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan :
- Siswa mengerti materi pelajaran yang diajarkan.
10
- Dapat menumbuhkan motivasi dan kreativitas belajar
- terjadinya interaksi belajar
C. Rencana Tindakan :
SIKLUS PERTAMA
1) Perencanaan :
Pada tahap ini akan dilakukan :
- Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas VIII.7, dan mengembangkan skenario pembelajaran.
- Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan.
- Menyusun Lembar kerja siswa
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan tahapan-tahapan sesuai dengan metode cooperative learning tipe TAI yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya.
11
3) Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya :
- Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas)
- Menilai lembar kerja yang dikerjakan.
4) Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan refleksi untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan dan merencanakan tindakan pada siklus kedua berdasarkan hasil pengamatan :
SIKLUS KEDUA
1) Perencanaan
- Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun alternatif pemecahannya.
- Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dari hasil repleksi siklus pertama.
12
3) Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya :
- Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas)
- Menilai lembar kerja yang dikerjakan.
4) Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan refleksi untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan dan merencanakan tindakan pada siklus ketiga berdasarkan hasil pengamatan :
SIKLUS KETIGA
1) Perencanaan
- Mengidentifikasi masalah pada siklus kedua dan menyusun alternatif pemecahannya.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dari hasil repleksi siklus kedua.
3) Pengamatan
13
- Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas)
- Menilai lembar kerja yang dikerjakan.
4) Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan refleksi untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan, dan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil belajar siswa.
D. Kriteria Keberhasilan
Siklus “rencana-tindakan-pengamatan-refleksi” akan berlangsung terus-menerus sampai kriteria keberhasilannya tercapai, yaitu skor rata-rata kelas mencapai 75, yang disebut kriteria ketuntasan minimal (KKM). Walaupun penelitian telah berlangsung sebanyak tiga siklus, akan terus dilanjutkan selama KKM belum tercapai.
14
E. Jadwal Penelitian
NO KEGIATAN
BULAN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
MINGGU MINGGU MINGGU
III IV I II III IV I II 1. Penyusunan Proposal √ 2. Penyusunan Instrumen √ 3. Pengumpulan Data √ √ √ 4. Analisis Data √ √ 5. Pembahasan √ 6. Laporan Hasil Penelitian √
15
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Naskah PLPG FT UNJ. 2012. Modul PLPG SMP TIK. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
Permana, Budi. 2001. Seri Penuntun Praktis Microsoft Exel 2002. Jakarta : PT Gramedia.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta
http://gurutikjateng.wordpress.com/ptk/ diakses tanggal 18/6/2012
Ina Karlina, S Pd. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai Salah Satu Strategi Membangun Pengetahuan Siswa.http:www.sd-binatdenta.com/artikel_ina.pdf. Viewed 30/8/2010 diakses tanggal 18/6/2012.