• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola anugerahnya sumberdaya perikanan dan kelautan. Sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola anugerahnya sumberdaya perikanan dan kelautan. Sebagai"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumberdaya perikanan dan kelautan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa bagi semua mahluknya, terutama manusia. Oleh karenanya, sumberdaya itu haruslah dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi kemashalatan umat manusia.

Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan dilakukan dengan berbagai prinsip, yaitu berkesinambungan, terarah, terencana, ramah lingkungan, efisien, efektif dan yang terpenting dilandasi oleh iman dan taqwa.

Manusia diciptakan Tuhan sebagai khalifah di dunia dan ditugaskan untuk mengelola anugerahNya sumberdaya perikanan dan kelautan. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan pengabdian kepada Allah SWT, maka merupakan kewajiban bagi umat manusia melaksanakan tugas mulia tersebut.

Propinsi Kalimantan Selatan dengan potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang cukup besar, mengharuskan kita memanfaatkannya secara bertanggungjawab. Pengelolaan yang baik mutlak didasari oleh perencanaan yang baik pula. Saat ini perencanaan jangka menengah (2006 - 2010) telah memasuki tahun terakhir, untuk perlu disusun kembali perencanaan 5 tahun berikutnya (2011 – 2015) yang tertuang dalam dokumen perencanaan Rencana Strategis (RENSTRA).

(2)

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 jo. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 106);

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3839);

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik

(3)

Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4095);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4106);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(4)

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan;

12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

C. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015 mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman untuk mengarahkan kebijakan dan alat pengendalian dalam pelaksanaan pembangunan perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan tahun 2011 – 2015.

2. Sebagai salah satu referensi penentuan kebijakan pembangunan perikanan dan kelautan kabupaten/kota, sehingga tercipta keterpaduan, sinkronisasi dan keselarasan antar wilayah dan antar sektor periode tahun 2010 – 2015. 3. Sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan perikanan

dan kelautan Kalimantan Selatan tahun 2011 – 2015.

D. Sistematis

Sistematika penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut :

(5)

- BAB II : Bab GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi tentang Tugas, Pokok dan Fungsi (TUPOKSI), Struktur Organisasi SKPD, kapasitas pelayanan dan asset yang dikelola, jenis pelayanan dan kelompok sasaran

- BAB III : Bab ISU-ISU STRATEGIS (berdasarkan TUPOKSI SKPD), berisi analisis gambaran umum, target capaian pembangunan program prioritas Kepala Daerah, dan analisis isu-isu strategis - BAB IV : Berisi tentang Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Sistematis dan

Kebijakan

- BAB V : Berisi tentang rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

- BAB VI : Berisi Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD

A. Tugas Pokok

Keberadaan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Propinsi Kalimantan Selatan, dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 08 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Propinsi Kalimantan Selatan.

Adapun tugas pokok Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan (Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 43 tahun 2008), yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang perikanan dan kelautan, sesuai dengan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Uraian tugas tersebut dijabarkan sebagaimana berikut dibawah ini :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur ;

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perikanan dan kelautan ;

c. Merumuskan dan kebijakan operasional, membina, mengatur, fasilitasi pengembangan perikanan budidaya ;

d. Merumuskan dan kebijakan operasional, membina, mengatur, fasilitasi pengembangan perikanan tangkap ;

(7)

f. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memfasilitasi pengolahan konservasi pengembangan dan pemberdayaan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil ;

g. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, serta mengkoordinasikan pengembangan dan pemberdayaan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil;

h. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan ;

i. Membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan unit pelaksana teknis ; j. Mengelola kegiatan kesekretariatan ;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

B. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Gubernur berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku ;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perikanan dan kelautan ;

c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pengembangan perikanan budidaya ;

d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pengembangan perikanan tangkap ;

(8)

e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan ;

f. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi konservasi, pengembangan dan pemberdayaan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil ;

g. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan ;

h. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis ; i. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan terdiri dari (bagan terlampir) :

a. Kepala Dinas b. Sekretariat

- Sub Bagian Program - Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang-bidang

- Bidang Bina Perikanan Budidaya  Seksi Pembudidayaan

 Seksi Pengembangan Teknologi dan Perbenihan  Seksi Kesehatan Ikan dan Sarana Produksi - Bidang Bina Perikanan Tangkap

(9)

 Seksi Pengembangan Teknologi Penangkapan

- Bidang Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan  Seksi Pengolahan dan Mutu Hasil Perikanan

 Seksi Pemasaran dan Promosi Hasil Perikanan  Seksi Usaha dan Investasi

- Bidang Pesisir, Klaut dan Pulau-pulau Kecil  Seksi Konservasi dan Pulau-pulau Kecil

 Seksi Pengelolaan dan Pengembangan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

 Seksi Pemberdayaan Lingkungan dan Masyarakat Pesisir dan Laut - Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan

Kelautan

 Seksi Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan  Seksi Penegakan Hukum

 Seksi Sarana dan Prasarana Pengawasan d. Kelompok Fungsional

-

Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan

-

Pengawas Perikanan Bidang Budidaya

-

Pengawas Perikanan Mutu Hasil Pengolahan

-

Pengawas Benih Ikan

-

Penyuluh Perikanan

(10)

Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan juga ditunjang oleh 5 Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD), yang terdiri dari : a. Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

Banjarbaru

b. Balai Benih dan Induk Ikan Air Tawar (BBIIAT) Karang Intan c. Pelabuhan Perikanan (PP) Banjarmasin

d. Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kotabaru e. Pelabuhan Perikanan (PP) Muara Kintap

Dalam melaksanakan urusan perikanan dan kelautan didukung oleh 230 personil, dengan distribusi Dinas 100 orang, PP Banjarmasin 39 orang, BBIIAT Karang Intan 29 orang, LPPMHP Banjarbaru 27 orang, PP Muara Kintap 17 orang dan BBIP Kotabaru 18 orang.

D. Kapasitas Pelayanan dan Aset yang Dikelola

Kapasitas pelayanan dan aset yang dikelola terlampir.

E. Jenis Pelayanan

a. Perijinan Usaha Perikanan, adalah pemberian ijin usaha bidang perikanan, yang meliputi bidang usaha budidaya, penangkapan, perbenihan, mutu dan perusahaan

b. Fasilitasi prasarana penangkapan, meliputi sarana tambat labuh, pendaratan ikan

c. Pembinaan dan pelayanan teknis kegiatan perikanan bagi pembudidaya, nelayan, pengolah, pedagang, perusahaan, dan kelompok masyarakat lainnya

(11)

F. Kelompok Sasaran Pelayanan

a. Kelompok pembudidaya, meliputi kelompok budidaya laut, kelompok budidaya air payau (tambak), kelompok budidaya air tawar (kolam, karamba, jaring apung, net tancap, minapadi), kelompok Unit Perbenihan Rakyat (UPR), kelompok budidaya ikan hias dan lain-lain;

b. Kelompok Nelayan, meliputi nelayan penangkapan di perairan laut, dan di perairan umum (rawa, waduk, sungai);

c. Kelompok Pengolahan, meliputi pengolah skala kecil dan menengah, terutama pada wilayah sentra-sentra pengolahan;

d. Kelompok Pemasaran, meliputi pedagang keliling, pengumpul, pengecer maupun eksportir;

e. Kelompok lainnya, meliputi Kelompok Pengawasan Masyarakat (Pokwasmas), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) dan berbagai elemen msyarakat lain yang terkait dengan usaha perikanan.

(12)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Gambaran Umum Daerah Kalimantan Selatan

Secara geografis Provinsi Kalimantan Selatan terletak antara 114o19’13” – 116o33’28” Bujur Timur dan 1o21’49” - 4o10’14” Lintang Selatan. Secara administratif, Provinsi Kalimantan Selatan terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan dengan batas-batas:

 Sebelah barat : Provinsi Kalimantan Tengah  Sebelah timur : Selat Makassar

 Sebelah selatan : Laut Jawa

 Sebelah utara : Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Selatan dengan kota Banjarmasin sebagai ibukotanya terdiri atas 11 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.

Luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan hanya 6,98 % dari luas Pulau Kalimantan secara keseluruhan yaitu seluas 37.530,52 km2. Kondisi alam Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan/pegunungan.

Wilayah Kalimantan Selatan banyak dialiri sungai. Sungai tersebut antara lain Sungai Barito, Sungai Riam Kanan, Sungai Riam Kiwa, Sungai

(13)

Sungai Batulicin, Sungai Sampanahan dan sebagainya. Umumnya sungai-sungai tersebut berpangkal pada pegunungan Meratus dan bermuara di Laut Jawa dan Selat Makassar.

B. Potensi Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan

Potensi Perikanan dan Kelautan didasarkan atas potensi sumberdaya alam yang secara teknis dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha perikanan. Secara umum potensi perikanan terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu potensi perikanan laut, perikanan air payau dan air tawar. Sedangkan potensi yang bersifat hilir tidak dapat secara pasti dapat diketahui, karena bergantung dengan industri hulu dan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.

Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut.

a. Perikanan Laut

Perikanan laut didasarkan atas volume garis pantai dan panjang 1.330 km. Lokasi potensi ini berada pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala. Pemanfaatan potensi laut adalah usaha penangkapan dan budidaya, sedangkan untuk pariwisata perikanan masih belum terlihat, namun kemungkinan ada (perlu pengkajian atau pengamatan lebih lanjut).

b. Perikanan Air Payau

Luas potensi areal air payau yang dapat dikembangkan sebesar 53.382 ha yang tersebar pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala. Kegiatan perikanan adalah usaha budidaya tambak yang dikelola oleh masyarakat maupun badan usaha.

(14)

c. Perikanan Air Tawar

Potensi perikanan air tawar berdasarkan areal perairan umum yang luasnya 1.000.000 ha, yang tersebar pada seluruh wilayah di Kalimantan Selatan (13 kabupaten/kota). Perairan umum yang dimaksud adalah rawa, waduk dan sungai. Pemanfataan di bidang perikanan adalah usaha penangkapan dan budidaya (karamba, jaring apung. fish pen dan kolam).

Selain itu potensi perikanan air tawar berdasar dari perairan umum, juga didasarkan atas kawasan irigasi dan lahan pertanian. Dengan adanya lahan irigasi, memungkinkan potensi budidaya kolam seluas 2.400 ha. Sedangkan di lahan pertanian memungkinkan potensi minapadi (budidaya ikan bersama padi) yang diperkirakan luas potensi sebesar 3.752 ha.

C. Keragaan

1. Produksi Perikanan

Perkembangan produksi perikanan selama periode 2006-2009 terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Produksi Perikanan Tahun 2006-2009

Ton

No. URAIAN Tahun % /

tahun 2006 2007 2008 2009 1. PENANGKAPAN 171.160 152.245 156.002 154.673 -3,15 - Laut 121.495 98.682 106.484 108.720 -2,92 - Perairan Umum 49.665 53.563 49.518 45.953 -2,30 2. BUDIDAYA 15.017 22.571 24.614 46.247 49,08 - Tambak 3.415 6.027 7.108 11.286 51,07 - Kolam 4.927 5.976 8.144 19.746 66,68 - Karamba 3.713 3.728 4.736 11.788 58,78 - Sawah 113 265 263 443 67,40 - Jaring Apung 424 505 596 952 32,29 - Net Tancap/lainnya 4 5 5 198 1295 - Laut 2.421 6.065 3.762 1.833 20,42 JUMLAH 186.177 174.816 180.616 200.919 2,82

(15)

2. Luas Areal Budidaya Perikanan

Perkembangan luas areal budidaya perikanan selama periode 2006-2009 terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Luas Areal Budidaya Perikanan Tahun 2006-2009

Ha

No. URAIAN Tahun % /

tahun 2006 2007 2008 2009 1. Tambak (Ha) 10.323 10.311 13.174 16.048 16,49 2. Kolam (Ha) 668 556 545 569 -4,78 3. Karamba (M2) 72.294 85.331 95.969 97.923 10,85 4. Minapadi (Ha) 202 185 150 219 6,22 5. Japung (M2) 10.790 34.720 30.319 35.878 75,81

6. Budidaya Laut (Ha) 272 259 161 161 -14,21

7. Net Tancap/lainnya (M2) 704 714 1.028 1.113 17,89

JUMLAH (Ha) 11.473 11.323 14.043 17.010 14,61

3. Armada Perikanan

Perkembangan jumlah armada perikanan selama periode 2006-2009 terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Jumlah Armada Perikanan Tahun 2006-2009

Buah

No. URAIAN Tahun % /

tahun

2006 2007 2008 2009

1. LAUT 10.993 11.544 10.582 9.994 -2,94

- Perahu tanpa motor 1.911 767 1.563 1.055 3,81

- Motor tempel 243 2.017 1.044 1.044 227,27 - Kapal motor 8.839 8.760 7.975 7.895 -3,62 - 0 – 5 GT 7.203 7.138 6.634 6.419 -3,73 - 5 – 30 GT 1.636 1.622 1.341 1.445 -3,47 - 30 – 100 GT - - - 30 - - > 100 GT - - - 1 - 2. PERAIRAN UMUM 35.010 39.115 36.410 27.594 -6,47

- Perahu tanpa motor 26.988 29.420 28.433 22.088 -5,55

- Motor tempel 5.890 7.323 7.061 4.145 -6,85

- Kapal motor (0 – 5 GT) 2.132 2.372 916 1.361 -0,51

(16)

4. Prasarana Perikanan

Tabel 4. Prasarana Perikanan

No. PRASARANA KABUPATEN/KOTA

A. PENANGKAPAN

1. Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Banjarmasin

2. Pelabuhan Perikanan Muara Kintap Tanah Laut

3. Pelabuhan Perikanan Batu Licin Tanah Bumbu

4. Pelabuhan Perikanan Kotabaru Kotabaru

5. Pangkalan Pendaratan Ikan Lokal HSU

6. Pangkalan Pendaratan Ikan Banjarmasin Banjarmasin

7. Pangkalan Pendaratan Ikan Takisung Tanah Laut

8. Pangkalan Pendaratan Ikan Jorong Tanah Laut

9. Pangkalan Pendaratan Ikan Pagatan Besar Tanah Laut 10. Pangkalan Pendaratan Ikan Kuala Tambangan Tanah Laut

11. Pangkalan Pendaratan Ikan Tabanio Tanah Laut

12. Pangkalan Pendaratan Ikan Perairan Umum Bangkau HSS 13. Pangkalan Pendaratan Ikan Aluh-Aluh Banjar 14. Pangkalan Pendaratan Ikan Tabunganen Batola

B. BUDIDAYA

a. Balai Benih Ikan/Udang

1. Balai Benih Induk Ikan Air Tawar (BBI-AT) Karang Intan

Banjar

2. Balai Benih Ikan Pantai Kotabaru Kotabaru

3. Balai Benih Ikan Lokal Banjarmasin Banjarmasin

4. Balai Benih Ikan Lokal Karang Intan Banjar

5. Balai Benih Ikan Lokal Kambitin Tabalong

6. Balai Benih Ikan Lokal Jaro Tabalong

7. Balai Benih Ikan Lokal Pelanjungan Sari HSU

8. Balai Benih Ikan Lokal Cukan Lipai HST

9. Balai Benih Ikan Lokal Masimpan HSS

10. Balai Benih Ikan Lokal Gunung Manau Balangan

11. Balai Benih Ikan Lokal Linuh Tapin

12. Balai Benih Ikan Lokal Sungai Kambat Batola

13. Balai Benih Udang Galah Pagatan Tanah Bumbu

14. Balai Benih Udang Gedambaan Kotabaru

b. Saluran Tambak

1. Kuala Lupak Batola

2. Sebanti Kotabaru

3. Sungai Dua Laut Tanah Bumbu

4. Sungai Loban Tanah Bumbu

(17)

C. SUAKA PERIKANAN

1. Reservaat Tampakang HSU

2. Reservaat Danau Panggang HSU

3. Reservaat Mentaas HST

4. Reservaat Danau Bangkau HSS

5. Reservaat Alalak Padang Banjar

6. Reservaat Rawa Muning Tapin

7. Reservaat Talan Tabalong

D. PEMASARAN DAN PENGOLAHAN

1. Pasar Ikan Higienis Handil Bakti Batola

2. Pasar Benih Ikan Banjarbaru Banjarbaru

3. Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Banjarbaru

Banjarbaru

4. Pasar Benih Ikan Pampain Tapin

5. Pasar Benih Ikan Banua Lawas Tabalong

6. Pasar Ikan Tradisional Telaga Itar Tabalong

7. Unit Pengolahan Hasil Perikanan Pagatan Tanah Bumbu

5. Tenaga Kerja Perikanan

Tabel 5. Tenaga Kerja Perikanan Tahun 2006-2009

Orang

No. URAIAN TAHUN % /

tahun 2006 2007 2008 2009 A. PENANGKAPAN 123.846 128.778 117.123 97.450 -7,29 1. Penangkapan di laut 36.700 42.828 41.032 41.036 4,17 2. Penangkapan di perairan umum 87.146 85.950 76.091 56.414 -12,90 B. BUDIDAYA 18.797 7.187 20.243 21.604 5,31 1. Budidaya laut 408 343 343 324 -7,16 2. Budidaya tambak 5.799 4.259 5.442 6.282 5,55

3. Budidaya air tawar 12.590 12.585 14.458 14.998 6,19

a. Budidaya kolam 6.061 6.183 6.275 7.018 5,11

b. Budidaya karamba 5.593 5.396 7.033 6.922 8,41

c. Budidaya di sawah 825 782 728 619 -9,03

d. Budidaya jaring apung 111 224 422 439 64,74

JUMLAH 142.643 145.965 137.366 119.054 -5,63

*) Data nelayan per kabupaten/kota pada Lampiran 2

6. Perdagangan Perikanan

Tabel 6. Perdagangan Perikanan Tahun 2006-2009

No URAIAN Satuan TAHUN % /

tahun 2006 2007 2008 2009

1. Volume ekspor Ton 3.149 2.893 1.724 2.083 -9,24 2. Nilai ekspor US $ 000 13.388 13.131 9.784 18.959 22,12 3. Volume antar pulau Ton 15.651 19.011 19.868 488 -23,85 4. Nilai antar pulau Rp Juta 118.074 183.643 256.740 17.175 0,68

(18)

7. Konsumsi Ikan

Tabel 7. Konsumsi Ikan Tahun 2006-2009

No. URAIAN Satuan Tahun % /

tahun

2006 2007 2008 2009

1. Konsumsi/Kapita Kg 38,78 36,01 36,48 38,95 0,31

2. Konsumsi Kalsel Ton 129.749 122.314 125.733 136.173 1,79

8. Ekonomi Perikanan

Tabel 8. Ekonomi Perikanan Tahun 2006-2009

No URAIAN Satuan TAHUN

2006 2007 2008 2009

1. PDRB Harga Berlaku Rp Juta 1.447.807 1.636.355 1.788.859 2.125.107 2. PDRB Konstan (2000) Rp Juta 1.065.842 1.109.327 1.133.616 1.184.188 3. Kontribusi thd Kalsel % 4,18 4,15 3,93 3,84 4. Pertumbuhan Ekonomi % 3,12 4,08 2,19 4,46

Sumber : BPS Kalsel

D. Analisis Isu-isu Strategis

1. Peluang dan Tantangan

a. Secara Nasional Indonesia ditargetkan sebagai penghasil ikan terbesar di dunia tahun 2014.

b. Meningkatnya permintaan dunia akan produk perikanan (ekspor), seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran akan pentingnya keamanan dan gizi pangan.

c. Masyarakat Kalimantan Selatan terkenal “Gemar Makan Ikan”, mengharuskan penyediaan stok ikan yang cukup.

d. Adanya kebijakan pusat yang lebih meningkatkan anggaran pembangunan secara langsung ke Kabupaten/Kota melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Perbantuan (TP).

(19)

e. Penyakit-penyakit hewan ternak (flu burung, antrak, kuku, kulit, flu babi) masih belum dapat diatasi, sehingga banyak masyarakat beralih mengkonsumsi ikan.

f. Kalimantan Tengah akan mengembangkan usaha budidaya pembesaran dalam skala besar. Hal ini merupakan peluang bagi Kalimantan Selatan sebagai pensuplai benih.

2. Kendala dan Hambatan

a. Kualitas SDM masih rendah, sehingga teknologi usaha perikanan belum dikuasai sepenuhnya.

b. Lemahnya permodalan merupakan masalah klasik yang belum terpecahkan secara tuntas. Di sisi lain lembaga perkreditan/perbankan kurang berminat menyalurkan kredit, karena usaha perikanan dinilai beresiko tinggi.

c. Tumpang tindih pemanfaatan lahan yang terus terjadi, sebagai akibat dari belum optimalnya penyusunan tata ruang dan pengendaliannya. d. Degradasi sumberdaya kelautan dan perikanan, dikarenakan eksploitasi

yang tidak berwawasan lingkungan, maupun dampak dari kegiatan sector lain (pertambangan).

e. Mutu hasil produk perikanan masih kurang, sehingga nilai jual rendah dan pasar ekspor akan beralih ke Negara lain yang bermutu tinggi. Keamanan pangan (safety food) merupakan syarat mutlak bagi negara importir.

f. Perubahan iklim global, terutama yang berkaitan dengan musim/cuaca yang tidak menentu, sangat berpengaruh negatif terhadap usaha pembudidaya dan nelayan.

(20)

g. Bencana alam (banjir) semakin sering terjadi.

h. Mulai dilaksanakannya AFTA sebagai wujud diawalinya liberalisasi investasi dan perdagangan global (APEC 2010 dan WTO 2020). Sebagai indikasi, saat ini makin meningkatnya akses produk-produk asing terhadap pasar dalam negeri sebagai konsekuensi pelaksanaan perdagangan bebas. Hal ini menyebabkan persaingan produk-produk perikanan yang semakin ketat.

(21)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi

“PERIKANAN DAN KELAUTAN MAJU DAN SEJAHTERA” dengan makna :

1. Maju

a. Perikanan dan kelautan yang mampu memanfaatkan sumberdaya secara efisien, efektif berbasis teknologi.

b. Mampu mengatasi masalah yang terus berkembang serta mengubah tantangan menjadi peluang.

2. Sejahtera

a. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan perikanan sepenuhnya ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat perikanan, terutama pembudidaya, nelayan, pedagang, pengolah skala kecil dan menengah.

b. Sektor perikanan dan kelautan merupakan sumber kehidupan dan penghidupan yang layak dan prospektif sebagai usaha dalam skala bisnis.

B. Misi

1. Mengembangkan ekonomi perikanan dan kelautan.

(22)

C. Tujuan

1. Meningkatkan produksi hasil perikanan. 2. Peningkatan penyerapan tenaga kerja. 3. Meningkatkan konsumsi ikan masyarakat. 4. Meningkatkan volume perdagangan.

5. Meningkatkan PDRB dan pertumbuhan ekonomi.

6. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan. 7. Meningkatkan area usaha perikanan.

8. Meningkatkan stock sumberdaya ikan di perairan. 9. Meningkatkan kawasan konservasi perikanan.

Tabel 9. Keterkaitan Misi dan Tujuan

No. MISI TUJUAN

1. Mengembangkan ekonomi perikanan dan kelautan

- Meningkatkan produksi hasil perikanan

- Peningkatan penyerapan tenaga kerja

- Meningkatkan konsumsi ikan masyarakat

- Meningkatkan volume perdagangan - Meningkatkan PDRB dan

pertumbuhan ekonomi

- Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan

- Meningkatkan area usaha perikanan

2. Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan

- Meningkatkan stock sumberdaya ikan di perairan

- Meningkatkan kawasan konservasi perikanan

(23)

D. Sasaran

Indikator sasaran pembangunan perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan tahun 2010 – 2015 dapat disajikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi hasil perikanan

Tabel 10. Sasaran Produksi Hasil Perikanan Tahun 2010-2015

Ton No URAIAN TAHUN % / tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Penangkapan 172.547 181.451 184.684 188.133 191.568 196.684 2,66 - Laut 111.250 117.866 120.225 122.627 125.080 128.821 2,99 - Perairan Umum 61.297 63.585 64.459 65.506 66.488 67.863 2,06 2. Budidaya 51.906 77.141 116.148 180.720 282.832 311.115 44,26 - Air tawar 40.760 63.610 100.210 160.610 257.210 282.931 48,80 - Laut 626 1.231 1.538 3.050 4.062 4.468 52,61 - Payau 10.520 12.300 14.400 17.060 21.560 23.716 17,77 JUMLAH 224.453 258.592 300.832 368.853 474.400 507.799 17,96

*) Rincian Per Kabupaten/Kota pada Lampiran3, 4 dan 5

2. Peningkatan penyerapan tenaga kerja

Tabel 11. Sasaran Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2010-2015

Orang No URAIAN TAHUN % / tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 A. PENANGKAPAN 119.049 120.674 122.324 124.000 125.701 127.428 1,37 1. Penangkapan di laut 43.472 44.342 45.229 46.133 47.056 47.997 2,00 2. Penangkapan di perairan umum 75.576 76.332 77.095 77.866 78.645 79.431 1,00 B. BUDIDAYA 10.071 13.565 18.663 26.297 38.372 55.430 39,77 1. Budidaya laut 419 830 1.041 2.060 2.767 4.536 63,93 2. Budidaya tambak 2.694 3.041 3.721 4.340 6.034 7.405 22,73 3. Budidaya air tawar 6.958 9.695 13.902 19.897 29.571 43.488 43,62 a. Budidaya kolam 2.210 3.476 5.657 8.998 14.802 23.817 60,90 b. Budidaya karamba 3.963 5.130 6.706 8.693 11.603 15.180 30,82 c. Budidaya di sawah 28 34 45 54 61 75 21,85 d. Budidaya jaring apung 757 1.055 1.494 2.152 3.104 4.417 42,31 JUMLAH 129.120 134.239 140.987 150.297 164.073 182.858 6,19

3. Meningkatkan konsumsi ikan masyarakat

Tabel 12. Sasaran Konsumsi Ikan Masyarakat Tahun 2010-2015

No URAIAN TAHUN % /

tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Konsumsi/Kapita (Kg) 37,2 37,5 37,8 38,1 38,4 38,7 0,79

(24)

4. Meningkatkan volume perdagangan

Tabel 13. Sasaran Volume Perdagangan Tahun 2010-2015

No URAIAN TAHUN % / tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Ekspor - Volume (Ton) 2.100 2.142 2.185 2.229 2.273 2.319 2,00 - Nilai (US $ 000) 19.950 20.349 20.756 21.171 21.595 22.026 2,00 2. Antar Pulau - Volume (Ton) 20.000 20.400 20.808 21.224 21.649 22.082 2,00 - Nilai (Rp Juta) 190.000 193.800 197.676 201.630 205.662 209.775 2,00 5. Meningkatkan PDRB

Tabel 14. Sasaran PDRB Tahun 2010-2015

No URAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. PDRB Harga Berlaku (Rp Juta) 2.167.609 2.210.961 2.255.181 2.300.284 2.346.290 2.393.216 2. PDRB Konstan (2000) (Rp Juta) 1.207.872 1.232.029 1.256.670 1.281.803 1.307.439 1.333.588 3. Kontribusi thd Kalsel (%) 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4

6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Tabel 15. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010-2015

No URAIAN TAHUN % /

tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Ekonomi Perikanan (%) 4,45 4,46 4,47 4,48 4,49 4,50 0,22

7. Meningkatkan kualitas SDM

Tabel 16. Sasaran Peningkatan Kualitas SDM Tahun 2010-2015

Orang

No. URAIAN TAHUN % /

tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Penangkapan 150 275 400 525 650 775 40,62 - Laut 100 200 300 400 500 600 45,67 - Perairan Umum 50 75 100 125 150 175 29,00 2. Budidaya 190 310 430 550 670 790 33,90 - Air tawar 100 200 300 400 500 600 45,67 - Laut 40 50 60 70 80 90 17,69

(25)

8. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan

Tabel 17. Sasaran Pengembangan Sarana Dan Prasarana Perikanan Dan Kelautan Tahun 2010-2015

No. URAIAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Pelabuhan/Pangkalan Pendaratan Ikan 14 14 14 16 17 17

- Laut 12 12 12 13 14 14

- Perairan umum 2 2 2 3 3 3

2. Balai Benih Ikan 13 13 14 15 16 16

- Air tawar 11 11 11 11 12 12

- Laut/Payau 2 2 3 4 4 4

3. Saluran Tambak 5 5 5 6 6 6

4. Reservaat 7 7 7 7 8 8

5. Pasar Ikan Higienis/Benih 5 5 6 7 8 9

6. Laboratorium Perikanan 1 1 1 1 1 1

7. Unit Pengolahan Hasil Perikanan 1 1 2 3 3 3

9. Meningkatkan area usaha perikanan

Tabel 18. Sasaran Area Usaha Budidaya Perikanan Tahun 2010-2015

Ha

No. URAIAN TAHUN % /

tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Laut 169 308 391 705 956 1.052 47,03 2. Payau 3.286 3.694 4.475 5.063 7.753 8.528 21,97 3. Air tawar 25.896 33.741 44.504 58.408 79.940 86.835 27,79 - Kolam 436 684 1.114 1.774 2.925 3.218 50,78 - Karamba 23.730 30.728 40.167 52.077 69.535 76.489 26,68 - Sawah 14 16 22 26 30 33 19,07 - Jala Apung 1.716 2.313 3.202 4.531 6.451 7.096 33,42 JUMLAH 29.352 37.743 49.371 64.176 87.490 96.415 27,18

(26)

E. Strategi

1. Menumbuh kembangkan perikanan budidaya berbasis masyarakat, ramah lingkungan dan berlandaskan IPTEK.

2. Mengembangkan perikanan penangkapan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

3. Memperluas jaringan pasar, serta meningkatkan mutu dan diversifikasi produk olahan.

4. Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan. 5. Pengelolaan dan penataan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. 6. Penyusunan program perencanaan yang efisien dan efektif.

F. Kebijakan

Dalam upaya implementasi strategi tersebut di atas, maka perlu disusun kebijakan sebagai berikut.

1. Menumbuh kembangkan perikanan budidaya berbasis masyarakat, ramah lingkungan dan berlandaskan IPTEK

a. Peningkatan kualitas SDM

b. Peningkatan kemampuan usaha pembudidaya c. Pengembangan prasarana budidaya

d. Pengembangan teknologi e. Pengembangan perikanan rawa f. Pengembangan ikan lokal

g. Pengembangan komoditas unggul h. Pengembangan perbenihan unggul i. Pengendalian hama dan penyakit ikan

(27)

2. Mengembangkan perikanan penangkapan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan

a. Peningkatan kualitas SDM

b. Peningkatan kemampuan usaha penangkapan c. Pengembangan sarana penangkapan

d. Pengembangan prasarana penangkapan e. Pengembangan teknologi penangkapan f. Penerapan alat bantu penangkapan

g. Peningkatan daya jangkau area penangkapan

3. Memperluas jaringan pasar, serta meningkatkan mutu dan diversifikasi produk olahan

a. Peningkatan kualitas SDM

b. Peningkatan kemampuan usaha pengolahan c. Pengembangan prasarana pengolahan d. Pengembangan teknologi pengolahan

e. Meningkatkan higienitas dan mutu hasil olahan f. Pengembangan kemitraan

g. Peningkatan jaringan kerjasama antar daerah h. Pengembangan prasarana pasar ikan

4. Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan

a. Pengembangan wawasan SDM mengenai kelestarian b. Meminimalisasi illegal fishing

c. Revitalisasi program reservaat (suaka perikanan) d. Koordinasi lintas sektoral pergerakan hukum

(28)

5. Pengelolaan dan penataan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

a. Rehabilitasi kawasan ekosistem laut (mangrove dan terumbu karang) b. Pembinaan ekonomi masyarakat pesisir

c. Pengembangan kawasan konservasi laut daerah d. Pengembangan kualitas SDM

6. Penyusunan program perencanaan yang efisien dan efektif

a. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

b. Inventarisasi/identifikasi dan penyusunan rencana kegiatan

c. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan antar sektor dan wilayah

(29)

BAB V

PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

A. Program

Program merupakan instrumen kebijakan yang meliputi serangkaian kegiatan untuk merealisasikan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, dan pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi program.

Pada dasarnya semua program yang diimplementasikan dicirikan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.

- Berbasis masyarakat - Berwawasan lingkungan - Berorientasi pasar

- Berkesesuaian dengan lingkungan spesifik domestik - Bersinergi antara program sektoral dan regional - Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

Ada 6 (enam) program yang akan dilaksanakan dalam rencana strategi pembangunan perikanan dan kelautan provinsi Kalimantan Selatan, yaitu :

1. Program Pengembangan Perikanan Budidaya

Merupakan program yang menangani semua yang berkaitan dengan kegiatan budidaya, mulai dari perbenihan, pembesaran, prasarana, pengendalian hama dan penyakit dan lain sebagainya.

Melalui program ini, diharapkan budidaya perikanan di Kalimantan Selatan akan berkembang sesuai dengan potensi teknis yang dimilikinya. Pembudidaya kecil dan menengah merupakan objek utama. Peningkatan

(30)

produktifitas yang selanjutnya meningkatkan produksi dan pendapatan adalah hal pokok yang ingin dicapai.

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 19. Indikator Hasil (Outcome) Program Perikanan Budidaya

No INDIKATOR TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Produksi hasil perikanan 51.906 77.141 116.148 180.720 282.832 311.115 (Ton)

- Laut 626 1.231 1.538 3.050 4.062 4.468 - Payau 10.520 12.300 14.400 17.060 21.560 23.716 - Air tawar 40.760 63.610 100.210 160.610 257.210 282.931

2. Penyerapan tenaga kerja (Orang)

10.071 13.565 18.663 26.297 38.372 55.430

- Laut 419 830 1.041 2.060 2.767 4.536 - Payau 2.694 3.041 3.721 4.340 6.034 7.405 - Air tawar 6.958 9.695 13.902 19.897 29.571 43.488

Selain program pengembangan budidaya secara umum, secara khusus dilakukan pula program pengembangan budidaya ikan lokal. Program ini merupakan salah satu arah pembangunan jangka panjang pemerintah provinsi Kalimantan Selatan 2005-2025 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009.

Dikembangkannya program ini sebagai upaya mengatasi turunnya volume produksi ikan lokal hasil tangkapan, beberapa spesies mulai menghilang (punah), dan menyediakan konsumsi masyarakat Banjar yang memang gemar dengan ikan lokal.

Tujuan utama pengembangan budidaya ikan lokal adalah peningkatan produksi non tangkap secara kontinyu untuk keperluan konsumsi dan penyediaan bahan baku olahan (kerupuk, abon dan lain-lain). Pola pengembangannya sendiri dimulai dari proses domestikasi, perbenihan

(31)

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 20. Indikator Hasil (Outcome) Program Pengembangan Ikan Lokal

No. Indikator Satuan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Produksi Ton 1.993 2.140 2.364 2.610 2.879 3.172

2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Program perikanan tangkap lebih dititikberatkan pada upaya penangkapan yang terkendali di perairan laut dan perairan umum. Untuk perairan laut diarahkan kepada peningkatan daya jangkau penangkapan, untuk menghindari overfishing di wilayah pesisir.

Peningkatan produksifitas dan produksi merupakan sasaran utama, melalui upaya modernisasi, sarana penangkapan, pengembangan prasarana pelabuhan, penerapan IPTEK, penggunaan alat bantu, peningkatan kemampuan usaha dan lain-lain.

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 21. Indikator Hasil (Outcome) Program Perikanan Tangkap

No INDIKATOR TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Produksi hasil perikanan (Ton) 172.547 181.451 184.684 188.133 191.568 196.684

- Laut 111.250 117.866 120.225 122.627 125.080 128.821 - Perairan umum 61.297 63.585 64.459 65.506 66.488 67.863

2. Penyerapan tenaga kerja (Orang)

119.049 120.674 122.324 124.000 125.701 127.428

- Laut 43.472 44.342 45.229 46.133 47.056 47.997 - Perairan umum 75.576 76.332 77.095 77.866 78.645 79.431

(32)

3. Program Pengembangan Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan

Program ini berorientasi kepada hasil produk hasil olahan. Program diarahkan untuk memperluas jaringan pasar, peningkatan mutu produk olahan dan diversifikasinya.

Promosi dan publikasi merupakan ciri tersendiri dari program ini, yang dilakukan untuk meningkatkan investasi dalam rangka memanfaatkan peluang usaha dibidang perikanan dan kelautan.

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 22. Indikator Hasil (Outcome) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan

No. INDIKATOR TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Konsumsi ikan

masyarakat

- Konsumsi/Kapita (Kg) 37,2 37,5 37,8 38,1 38,4 38,7 - Konsumsi Kalsel (Ton) 136.598 140.454 144.409 148.466 152.628 156.897

2. Diversifikasi Produk olahan hasil perikanan lokal (Jenis) 11 16 21 26 31 36 3. Volume perdagangan Ekspor - Volume (Ton) 2.100 2.142 2.185 2.229 2.273 2.319 - Nilai (US $ 000) 19.950 20.349 20.756 21.171 21.595 22.026  Antar Pulau - Volume (Ton) 20.000 20.400 20.808 21.224 21.649 22.082 - Nilai (Rp Juta) 190.000 193.800 197.676 201.630 205.662 209.775

(33)

4. Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Merupakan program yang berorientasi kepada kelestarian sumberdaya perairan dan perikanan. Kelestarian sumberdaya ini harus selalu terjaga, agar perannya sebagai penyangga keseimbangan ekosistem sebagai sumber kehidupan dan penghidupan dan berlangsung secara kontinyu.

Melalui program ini, selalu dupayakan meminimalisasi eksploitasi sumberdaya perikanan yang tidak berwawasan lingkungan, yakni penangkapan dengan cara/bahan terlarang, penangkapan ikan muda, penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai dosis teknis (budidaya) dan lain sebagainya.

(34)

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 23. Indikator Hasil (Outcome) Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

No. KEGIATAN INDIKATOR TAHUN (%)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Peningkatan operasional dan pemeliharaan kapal pengawas Pemenuhan sarana dan prasarana pengawasan dengan rancang bangun dan sistem pemantauan yang terintegrasi dan tepat waktu

19 30 40 55 64 73

2. Penyelesaian tindak pidana KP

Pelaku tindak pidana KP yang di vonis secara akuntabel dab tepat waktu serta penurunan tindak pidana KP 55 68 81 93 100 100 3. Peningkatan operasional pengawasan sumberdaya kelautan Wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan illegal dan merusak 15 30 45 60 80 100 4. Peningkatan operasional pengawasan sumberdaya perikanan - Wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU fishing 36 51 67 83 100 100 - Usaha perikanan yang sesuai dengan ketentuan

25 41 56 72 88 100

5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen P2SDKP

Perencanaan pengendalian dan pelaporan program anggaran dan SDM secara terintegrasi dan tepat waktu dengan administrasi yang akuntabel di lingkungan Ditjen PSDKP

(35)

5. Program Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Program ini secara khusus menangani wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Namun untuk pembinaan yang bersifat teknis perikanan diakomodir oleh program yang lainnya (budidaya, penangkapan, pengawasan dan pengendalian, serta pemasaran dan pengolahan hasil perikanan).

Melalui program ini diharapkan tertatanya pemanfaatan ruang, lingkungan pemukiman nelayan, meningkatkan jiwa bahari, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan terwujudnya Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 24. Indikator Hasil (Outcome) Program Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

No. INDIKATOR Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Terbinanya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kelompok 47 60 60 60 65 70 2. Jumlah luas rehabilitasi mangrove ha 21 30 34 40 47,5 54 3. Jumlah luas transplantasi terumbu karang ha - 2 3 4 4,5 5

4. Jumlah dan jenis masterplan

pengelolaan kawasan pesisir

(36)

6. Program Perencanaan yang Efisien dan Efektif

Program ini bersifat administratif dan kompilatif, namun perannya sangat penting dan strategis dalam menunjang keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan program-program lainnya.

Program perencanaan akan menjembatani keterkaitan antar program, baik secara internal maupun lintas sektor dan lintas wilayah, sehingga implementasi pelaksanaan program dapat dilakukan secara terarah, efisien dan efektif yang pada gilirannya akan mampu mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan.

Penyusunan program perencanaan dilakukan secara berkala. Program perencanaan jangka pendek berupa program tahunan dan jangka menengah berupa Rencana Strategis (Renstra) dalam kurun waktu 5 tahun.

Penyusunan program merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pendataan, evaluasi, pelaporan, penyusunan rencana program dan beberapa faktor penunjang.

Indikator hasil (outcome) yang ingin dicapai melalui program ini adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 25. Indikator Hasil (Output) Program Perencanaan Pembangunan Perikanan dan Kelautan

No INDIKATOR SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Buku laporan tahunan Paket 1 1 1 1 1 1

2. LAKIP Paket 1 1 1 1 1 1

3. LPPD Paket 1 1 1 1 1 1

4. Buku Saku Paket 1 1 1 1 1 1

5. Buku program tahunan Paket 1 1 1 1 1 1 6. Buku keragaan umum Paket 1 1 1 1 1 1 7. Buku statistik BD Paket 1 1 1 1 1 1 8. Buku statistik tangkap Paket 1 1 1 1 1 1 9. Buku statistik P2HP Paket 1 1 1 1 1 1 10. Buku statistik KP3K Paket 1 1 1 1 1 1

11. DIPA APBN Paket 1 1 1 1 1 1

(37)

B. Kegiatan

Tabel 26. Kegiatan Program Pembangunan Perikanan dan Kelautan

No. PROGRAM KEGIATAN

A. PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

1. Peningkatan kemampuan usaha pembudidaya - Paket bantuan sarana budidaya

- Penguatan modal

- Pengembangan kualitas SDM 2. Pengembangan prasarana budidaya - Pengembangan saluran

tambak

- Pengembangan Balai Benih Ikan Air Tawar

- Pengembangan Balai Benih Ikan Pantai

- Pengembangan Balai Benih Udang

3. Pengembangan perikanan rawa - Paket pengembangan kolam - Paket pengembangan

karamba

- Paket pengembangan fish pen - Pengembangan kualitas SDM - Pengembangan teknologi 4. Pengembangan komoditas unggul - Pengembangan budidaya

patin

- Pengembangan budidaya udang

- Pengembangan budidaya nila - Pengembangan kualitas SDM - Pengembangan teknologi 5. Pengembangan perbenihan unggul - Pengadaan calon induk unggul

- Paket benih unggul - Pengembangan SNI - Pemberdayaan UPR

- Pengembangan kualitas SDM - Pengembangan dan

penerapan teknologi 6. Pengendalian hama dan penyakit ikan - Pemantauan residu bahan

kimia

- Penyebaran informasi alat - Pemantauan kesehatan

lingkungan

- Pengembangan wawasan 7. Pengembangan pakan alternatif - Paket sarana pembuatan

pakan

- Pengembangan wawasan - Pengembangan teknologi

(38)

B. PENGEMBANGAN PERIKANAN PENANGKAPAN

1. Peningkatan kemampuan usaha penangkapan - Paket bantuan sarana penangkapan

- Penguatan modal

- Pengembangan kualitas SDM 2. Pengembangan prasarana penangkapan - Pengembangan pangkalan /

pelabuhan perikanan laut - Pengembangan pendaratan

ikan air tawar 3. Penerapan alat bantu penangkapan - Paket alat bantu

- Uji coba alat bantu

- Pengembangan kualitas SDM 4. Peningkatan daya jangkau area penangkapan - Modernisasi sarana kapal

- Peningkatan tonase kapal

C. PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN

PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

1. Peningkatan kemampuan usaha pengolahan - Paket bantuan sarana pengolahan

- Penguatan modal

- Pengembangan kualitas SDM 2. Meningkatkan higienitas dan mutu hasil olahan - Pengembangan kualitas SDM

- Penerapan teknologi - Pembinaan teknis

- Pengembangan Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

- Penerapan standar mutu

3. Pengembangan kemitraan - Temu pengolah dan

pengusaha

- Fasilitasi kemitraan 4. Peningkatan jaringan kerjasama antar daerah - Promosi dan publikasi

- Peningkatan informasi peluang usaha

5. Pengembangan prasarana pasar ikan - Pengembangan pasar benih - Pengembangan pasar higienis - Pembinaan teknis

(39)

D. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Meminimalisasi illegal fishing - Razia terpadu

- Pemantauan / monitoring - Sosialisasi peraturan - Pembinaan teknis

- Koordinasi lintas penegak hokum

2. Pengembangan sistem pengawasan oleh masyarakat

- Pembentukan Pokwasmas - Pembinaan Pokwasmas

E. PENGEMBANGAN KELAUTAN, PESISIR

DAN PULAU-PULAU KECIL

1. Rehabilitasi kawasan ekosistem laut - Rehabilitasi mangrove - Rehabilitasi terumbu karang

2. Pembinaan ekonomi masyarakat pesisir - Paket PNPM

- Pengembangan kualitas SDM

3.

Pengembangan kawasan konservasi laut - Pembentukan kawasan konservasi laut daerah - Pemantauan KKLD

F. PERENCANAAN YANG EFISIEN DAN

EFEKTIF

1. Monitoring, evaluasi dan pelaporan - Peninjauan lapangan - Evaluasi bulanan - Monev terpadu

- Penysunan laporan evaluasi - Penyusunan LAKIP dan LPPD 2. Inventarisasi/identifikasi dan rencana kegiatan - Identifikasi lapangan

penyusunan - Penyusunan program tahunan

- Penyusunan perencanaan kerja

- Penyusunan RKA-KL APBN - Penyusunan RKA SKPD

(40)

3. Koordinasi dan sinkronisasi antar sektor dan - Rakornas pusat

wilayah - Rakernis daerah

- Ratekcan teknis pusat - Sinkronisasi program - Sinkronisasi DAK

- Musrenbang (daerah, regional, nasional)

4. Mengembangkan dan meningkatkan statistik - Penyusunan keragaan umum

Perikanan dan kelautan - Penyusunan statistik BD

- Penyusunan statistik Tangkap - Penyusunan statistik P2HP - Penyusunan statistik KP3K - Penyusunan buku saku - Analisa pendapatan nelayan

dan pembudidaya

Adapun penataan penganggaran program/kegiatan yang diimplementasikan ke dalam aplikasi sistem perencanaan daerah (APBD) terlampir dalam laporan ini.

C. Kelompok Sasaran

1. Pembudidaya Ikan 2. Nelayan

3. Pengolah Ikan 4. Pedagang Ikan

5. Masyarakat pengawas (POKMASWAS) 6. Pengusaha

7. Eksportir 8. Importir 9. Aparatur

(41)

D. Pendanaan Indikatif

Pendanaan pelaksanaan program dan kegiatan bersumber dari APBD dan APBN (dekonsentrasi, Tugas Perbantuan dan Dana Alokasi Khusus). Dana APBN dekonsentrasi dikelola oleh SKPD provinsi, Tugas Perbantuan dikelola oleh SKPD provinsi dan kabupaten/kota, sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus dikelola oleh SKPD kabupaten/kota.

Perkiraan pendanaan Rencana Strategis 2011 – 1015 perikanan dan kelautan Provinsi Kalimantan Selatan, terlihat pada tabel berikut.

Tabel 27. Perkiraan Pendanaan Rencana Strategis Tahun 2011 – 1015

Rp Juta

No. PROGRAM TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Pengembangan Perikanan Budidaya 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 2. Pengembangan Perikanan Tangkap 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 3. Pengembangan Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Perikanan

3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000

4. Pengembangan Pengawasan dan

Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500

5. Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500

6. Perencanaan 600 650 700 750 800 850

7. Kegiatan rutin SKPD (APBD)

(42)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015, yang memuat Visi dan Misi Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015 maka Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan termasuk dalam misi ketiga yaitu Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis.

A. Agenda dan Prioritas

Perwujudan visi dijabarkan dalam 2 (dua) Agenda Utama

Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain :

1. Agenda pertama adalah untuk mewujudkan Kalimantan Selatan yang

Nyaman, Sejahtera dan Damai;

2. Agenda kedua adalah untuk mewujudkan Kalimantan Selatan yang

Berkembang, Maju dan Unggul.

Selanjutnya masing-masing Agenda tersebut dijabarkan dalam 5

misi pembangunan yang kemudian dirumuskan dan dijabarkan lebih

operasional ke dalam sejumlah prioritas, sehingga lebih mudah

dimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Enam prioritas di

bawah ini bertujuan untuk menjawab sejumlah tantangan dan

(43)

permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat dan daerah Kalimantan

Selatan, adalah sebagai berikut:

(1) Membangun Kehidupan Sosial dan Budaya

(2) Membangun Sumberdaya Manusia

(3) Peningkatan Perekonomian

(4) Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur

(5) Pengelolaan Lingkungan Hidup

(6) Melaksanakan Pemerintahan yang baik

Keterkaitan Program pembangunan Perikanan dan Kelautan

dengan Visi, Misi dan Prioritas dapat dijabarkan dalam :

Agenda kedua adalah untuk mewujudkan Kalimantan Selatan

yang Berkembang, Maju dan Unggul dilaksanakan melalui misi 3 (tiga)

yaitu Mewujudkan misi 3 (tiga) “Mengembangkan Daya Saing Ekonomi

Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan

sumberdaya lokal dan posisi geografis , melalui pelaksanaan prioritas 3

(tiga) Peningkatan Perekonomian

Selanjutnya dalam upaya agar terlaksananya agenda, misi, dan

prioritas pembangunan yang tertuang kedalam program dan kegiatan

pembangunan

secara

lebih

efektif

dan

efisien

maka

dalam

implementasinya, masing-masing prioritas difokuskan pada :

1. Prioritas Peningkatan Perekonomian difokuskan pada :

a) Mendorong dan Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas.

(44)

b) Mendorong dan Meningkatkan penguatan agro industry (struktur

ekonomi)

c) Meningkatkan daya beli masyarakat

d) Memantapkan ketahanan pangan

e) Menurunkan dan mengendalikan inflasi

2. Prioritas Pengelolaan Lingkungan Hidup difokuskan pada :

Mendorong dan Memfasilitasi penurunan tingkat degradasi

kuantitas dan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, dalam setiap misi

pembangunan adalah sebagai berikut:

Misi ketiga : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis

lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya

lokal dan posisi geografis, dilaksanakan melalui prioritas Peningkatan

Perekonomian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Tujuan:

a) Mewujudkan Daerah berdaya saing dengan basis perekonomian

masyarakat

dan

kelestarian

lingkungan,

memanfaatkan

sumberdaya lokal dan posisi geografis Kalimantan Selatan.

b) Mewujudkan persiapan pengembangan daerah industri dan

perdagangan berbasis agroindustri.

(45)

2. Sasaran:

a) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

b) Terwujudnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan

kualitas lingkungan hidup

c) Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri

dan perdagangan berbasis agroindustri.

Misi Ketiga :

Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan

masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis

Sasaran:

(1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Strateginya adalah:

a. Peningkatan investasi, produksi dan produktifitas, serta ekspor

b. Peningkatan peran KUMKM.

c. Peningkatan aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;

d. Pengendalian tingkat inflasi

(2) Terwujudnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan

kualitas lingkungan hidup

Strateginya adalah:

a. Pemulihan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal

b. Pengendalian dan pemantauan pencemaran air, lahan, udara, dan

keanekaragaman hayati

(46)

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sasaran:

Terwujudnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas

lingkungan hidup

Strategi:

a. Pemulihan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal

b. Pengendalian dan pemantauan pencemaran air, lahan, udara, dan

keanekaragaman hayati

Arah Kebijakan:

Pertumbuhan ekonomi dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha.

2. Memfasilitasi Pengembanganan pelaku usaha guna peningkatkan

aktivitas ekonomi masyarakat.

3. Mengembangkan sektor produksi.

4. Mengendalikan inflasi daerah

5. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan.

6. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

7. Mengoptimalkan penataan ruang.

8. Menumbuhkan sinergi dalam perencanaan pengembangan industri

pengolahan dan perdagangan berbasis sumberdaya lokal

9. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan.

10. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

(47)

C. Kebijakan umum

Kebijakan dan program pembangunan Provinsi Kalimantan

Selatan periode tahun 2011-2015 yang dijadikan dasar untuk

mengarahkan dan memperkuat visi dan misi pembangunan dan nantinya

akan dijabarkan ke dalam RKPD setiap tahun, diuraikan dalam untuk

mewujudkan setiap misi pembangunan, sebagai berikut:

1) Membangun Kehidupan Sosial dan Budaya

2) Membangun Sumberdaya Manusia

3) Peningkatan Perekonomian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

4) Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur

5) Melaksanakan Pemerintahan yang baik

Misi Ketiga : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis

lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan

posisi geografis

Arah Kebijakan :

Pertumbuhan ekonomi

(1) Mengembangkan sektor produksi, dengan kebijakan umumnya adalah :

a. Peningkatan produksi dan produktivitas perikanan dan kelautan.

b. Mengembangkan usaha perikanan budidaya dan perikanan tangkap

c. Mengembangkan sentra-sentra pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan

(2) Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan, dengan

kebijakan umumnya adalah :

(48)

a. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan dalam

pengusahaan perikanan dan kelautan (maximum sustainable

yield/MSY);

b. Meningkatkan perlindungan dan pemulihan sumberdaya alam

(rehabilitasi, transplantasi, restocking);

c. Membentuk,

menetapkan,

memperkuat

dan

meningkatkan

kelembagaan pengelolaan sumberdaya alam;

d. Meningkatkan pembinaan, pencegahan dan pemberantasan illegal

fishing;

e. Menguatkan kinerja kelembagaan dan operasionalisasi penegakan

hukum terpadu sumber daya alam;

f. Menyusun rencana induk/masterplan pengelolaan kawasan

pulau-pulau Kecil;

g. Menyusun Rencana Pengelolaan dan Pengendalian Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan (RPP) Laut;

h. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

dan perikanan.

(49)

D. Program Pembangunan Untuk Mewujudkan Misi

Pembangunan

Program Pembangunan Untuk Mewujudkan Misi Tiga

Dalam upaya mewujudkan Misi ketiga, maka program pembangunan yang akan dilakukan adalah :

 Urusan Kelautan dan Perikanan dengan program sebagai

berikut:

1) Pengembangan Perikanan Budidaya. 2) Pengembangan Perikanaan Tangkap.

3) Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan. 4) Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan

5) Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Tabel 28. Indikasi Program dan Kegiatan Misi Ketiga

Urusan Indikasi Program Prioritas Indikasi Kegiatan Prioritas SKPD Pelaksana

Kelautan dan Perikanan

Pengembangan Perikanan Budidaya.

Pengembangan ikan lokal

Dinas Perikanan dan Kelautan Pengembangan Perikanaan

Tangkap.

Pengembangan Perikanaan Tangkap

Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan. Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan Pengembangan Kelautan, Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil

Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Indikator Kinerja Program Misi Ketiga : Mengembangkan Daya Saing

Ekonomi

Daerah

berbasis

lingkungan

dan

masyarakat,

dengan

Gambar

Tabel 1. Produksi Perikanan Tahun 2006-2009
Tabel 3. Jumlah Armada Perikanan Tahun 2006-2009
Tabel 4. Prasarana Perikanan
Tabel 5. Tenaga Kerja Perikanan Tahun 2006-2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

SOP ini menjelaskan mengenai proses pengaturan pembuangan material mulai dari diterimanya Perintah Kerja Harian sampai ke aktivitas yang harus dilakukan jika terjadi problem

Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI di Pasar Perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar)

BAB 1 PENDAHULUAN, Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian mengenai kebutuhan akan program yang dapat mendeteksi lokasi Nomor Induk Mahasiswa dan Nama

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Anak yang bahasa pertamanya bahasa Indonesia bila anak dibesarkan oleh orang tua yang hanya menguasai bahasa Indonesia, orang tua yang berasal dari bahasa daerah yang

Management review harus melihat kemungkinan kebutuhan untuk perubahan pada kebijakan, objective dan elemen lain dari sistem manajemen OH&S, dengan melihat hasil audit

Perubahan nilai ~ daD HVL tersebut sebagai basil dari perhitungan menggunakan persamaan (I) yang tidak menyertakan faktor koreksi pertumbuhan, yang nilain.,j'a semakin

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, diperlukan solusi dalam bentuk surveilans dengan pemodelan matematis Susceptible, Infected, Recovered (SIR). Model ini dibangun berdasarkan