PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
23
23
Tabel 4.3. Hasil Ukur Beban Pelanggan Tabel 4.3. Hasil Ukur Beban Pelanggan
ID
ID PEL
PEL
NAMA
NAMA PELANGAN
PELANGAN
Arus
Arus
Phase
Phase
1,81,8
2,42,4
66
4,24,2
3,13,1
7,57,5
4,24,2
11,411,4
2,12,1
2,32,3
1,21,2
8,28,2
Dari hasil ukur beban yang sedang digunakan pelanggan, dapat disusun
Dari hasil ukur beban yang sedang digunakan pelanggan, dapat disusun
suatu perencanaan pemerataan beban. Perencanaan pemerataan beban dilakukan
suatu perencanaan pemerataan beban. Perencanaan pemerataan beban dilakukan
sebagai berikut, pelanggan di phase S dengan beban masing masing 6; 4,2; 8,2 A
sebagai berikut, pelanggan di phase S dengan beban masing masing 6; 4,2; 8,2 A
dipindah ke phase T dan pelanggan di phase S dengan beban 2,1 A dan 2,3 A
dipindah ke phase T dan pelanggan di phase S dengan beban 2,1 A dan 2,3 A
dipindah ke phase R. Perencanaan pemeratan beban di panel CDT 16409
dipindah ke phase R. Perencanaan pemeratan beban di panel CDT 16409
ditabelkan dalam tabel 4.4
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
24
24
547104053797 547104053797 CDT 16409 CDT 16409Gambar 4.1. Panel CDT 16409 beban tidak merata Gambar 4.1. Panel CDT 16409 beban tidak merata
Tabel 4.4. Perencanaan Pemerataan Beban Jurusan C Gd E 311P Tabel 4.4. Perencanaan Pemerataan Beban Jurusan C Gd E 311P Sebelum
Sebelum Pemerataan Pemerataan Rencana Rencana PemerataanPemerataan
Arus
Arus Pengukuran Pengukuran Arus Arus PengukuranPengukuran ID PEL ID PEL R R S S TT ID PEL ID PEL R R S S TT 1,81,8 1,81,8 2,42,4 2,42,4 66 66 4,24,2 4,24,2 3,13,1 3,13,1 7,57,5 7,57,5 4,24,2 4,24,2 11,411,4 11,411,4 2,12,1 2,12,1 2,32,3 2,32,3 1,21,2 1,21,2 8,28,2 8,28,2 547104053797 547104053797 1 1 547104053797 547104053797 11 TOTAL
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
25
25
Sesuai dengan perencanaan pemerataan beban seperti di atas, wiring
Sesuai dengan perencanaan pemerataan beban seperti di atas, wiring
sambungan rumah pelanggan di panel CDT 16409 diubah menjadi berikut ini:
sambungan rumah pelanggan di panel CDT 16409 diubah menjadi berikut ini:
547104053797 547104053797 CDT 16409 CDT 16409
Gambar 4.2. Panel CDT 16409 Setelah Pemerataan Beban Gambar 4.2. Panel CDT 16409 Setelah Pemerataan Beban
4.2.2. Kegiatan Pemerataan Beban Jurusan B Gd
4.2.2. Kegiatan Pemerataan Beban Jurusan B Gd E 311P(SUTR)
E 311P(SUTR)
Berbeda dengan jaringan SKTR, pada jaringan SUTR pelaksanaan
Berbeda dengan jaringan SKTR, pada jaringan SUTR pelaksanaan
kegiatan pemerataan beban lebih sulit, karena jaringan(kabel) bercampur menjadi
kegiatan pemerataan beban lebih sulit, karena jaringan(kabel) bercampur menjadi
satu. Selain hal itu, di
satu. Selain hal itu, di sepanjan
sepanjang jaringan kita
g jaringan kita tidak dapat menentukan phase suatu
tidak dapat menentukan phase suatu
kabel, bahkan kesulitan membedakan jurusan kabel.
kabel, bahkan kesulitan membedakan jurusan kabel.
Untuk memudahkan penelusuran kabel, maka dibutuhkan peta jaringan
Untuk memudahkan penelusuran kabel, maka dibutuhkan peta jaringan
yang sudah dibuat di Mister 2000. Ternyata data Mister 2000 tidak dapat
yang sudah dibuat di Mister 2000. Ternyata data Mister 2000 tidak dapat
sepenuhnya diandalkan, karena ketika penelusuran jurusan di lapangan, terjadi
sepenuhnya diandalkan, karena ketika penelusuran jurusan di lapangan, terjadi
kesalahan data yang ditunjukkan oleh Mister 2000. Data mister 2000
kesalahan data yang ditunjukkan oleh Mister 2000. Data mister 2000
menggambarkan tiang CDT 10081 merupakan tiang ujung jurusan B gd E 311P.
menggambarkan tiang CDT 10081 merupakan tiang ujung jurusan B gd E 311P.
Ternyata setelah dilakukan pengecekan di lapangan, dengan mematikan sementara
Ternyata setelah dilakukan pengecekan di lapangan, dengan mematikan sementara
salah satu f
salah satu fuse
use phase di
phase di Jurusan B, tiang
Jurusan B, tiang CDT 10081 b
CDT 10081 bukan jurusa
ukan jurusan
n B. karena
B. karena
pada tiang CDT 10081 semua phase masih bertegangan.
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
26
26
Setelah dilakukan penelusuran, dapat ditemukan jurusan B, ternyata
Setelah dilakukan penelusuran, dapat ditemukan jurusan B, ternyata
jurusan B tertukar dengan jurusan D pada data mister 2000. Setelah rute kabel
jurusan B tertukar dengan jurusan D pada data mister 2000. Setelah rute kabel
ditentukan maka langkah selanjutnya adalah pemerataan beban di tiang jurusan B.
ditentukan maka langkah selanjutnya adalah pemerataan beban di tiang jurusan B.
Dengan melihat peta di mister 2000 dapat ditentukan tiang mana saja yang
Dengan melihat peta di mister 2000 dapat ditentukan tiang mana saja yang
terdapat banyak sambungan rumah(SR), sehingga dapat memindahkan beban
terdapat banyak sambungan rumah(SR), sehingga dapat memindahkan beban
phase yang berat ke phase yang ringan.
phase yang berat ke phase yang ringan.
Data phase pelanggan yang ditunjukkan oleh Mister2000 juga banyak
Data phase pelanggan yang ditunjukkan oleh Mister2000 juga banyak
yang tidak valid, sehingga data phase pelanggan di Mister 2000 tidak dapat
yang tidak valid, sehingga data phase pelanggan di Mister 2000 tidak dapat
digunakan sebagai acuan untuk pemerataan beban.
digunakan sebagai acuan untuk pemerataan beban.
Program pemerataan beban pada penelitian untuk penyusunan laporan
Program pemerataan beban pada penelitian untuk penyusunan laporan
telaahan staff ini dilakukan terhadap 5 tiang di Jurusan B. Data tiang yang
telaahan staff ini dilakukan terhadap 5 tiang di Jurusan B. Data tiang yang
dipindah phase sambungan rumahnya ditampilkan dalam tabel 4.4.
dipindah phase sambungan rumahnya ditampilkan dalam tabel 4.4.
Pelaksanaan pemerataan beban memerlukan data phase pelanggan yang
Pelaksanaan pemerataan beban memerlukan data phase pelanggan yang
akurat. Sedangkan data teknik dari Mister 2000 tidak dapat digunakan, karena
akurat. Sedangkan data teknik dari Mister 2000 tidak dapat digunakan, karena
data yang ditampilkan tidak valid. Sehingga dalam program pemerataan beban ini,
data yang ditampilkan tidak valid. Sehingga dalam program pemerataan beban ini,
penentuan phase dengan manual, dengan jalan mematikan salah satu fuse phase di
penentuan phase dengan manual, dengan jalan mematikan salah satu fuse phase di
gardu, kemudian di atas tiang di cek kabel mana yang tidak bertegangan.
gardu, kemudian di atas tiang di cek kabel mana yang tidak bertegangan.
Tabel 4.5. Pemindahan Phase Sambungan Rumah Tabel 4.5. Pemindahan Phase Sambungan Rumah
NO
NO TIANG
TIANG
ID
ID PEL
PEL
AWAL
AWAL PINDAH
PINDAH KE
KE
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
27
27
Cara manual ini sangat mengganggu pemakaian listrik oleh pelanggan,
Cara manual ini sangat mengganggu pemakaian listrik oleh pelanggan,
karena listrik padam nyala beberapa saat. Idealnya digunakan alat utuk
karena listrik padam nyala beberapa saat. Idealnya digunakan alat utuk
mendeteksi phase dalam keadaan jaringan tetap nyala. Ketiadaan alat semacam ini
mendeteksi phase dalam keadaan jaringan tetap nyala. Ketiadaan alat semacam ini
menyebabkan kegiatan pemerataan beban ini belum optimal.
menyebabkan kegiatan pemerataan beban ini belum optimal.
Meskipun kurang optimal, tetapi dari hasil pemerataan beban ini didapat
Meskipun kurang optimal, tetapi dari hasil pemerataan beban ini didapat
hasil berupa penurunan arus netral di Jurusan B dan C. Sehingga penurunan arus
hasil berupa penurunan arus netral di Jurusan B dan C. Sehingga penurunan arus
netral ini merupakan penekanan losses dengan jalan pemerataan beban
netral ini merupakan penekanan losses dengan jalan pemerataan beban
Hasil pengukuran beban gardu setelah pekerjaan pemerataan beban adalah:
Hasil pengukuran beban gardu setelah pekerjaan pemerataan beban adalah:
Tabel 4.6. Hasil Pengukuran Beban Setelah Pemerataan Beban Tabel 4.6. Hasil Pengukuran Beban Setelah Pemerataan Beban
A
A R U
R U S
S ( Am
( Amper )
per )
COS
COS
Procentage Unbalance
Procentage Unbalance
JRS
JRS
R
R
S
S
T
T
N
N
MEAN
MEAN
R
R
S
S
T
T
R
R
S
S
T
T
180
180
143
143
133
133
27
27
24,7
24,7
26
26
25
25
13
13
465
465
386
386
348
348
109
109 399,57
399,57
TGL UKUR 5 DESEMBER 2007 JAM 19:00TGL UKUR 5 DESEMBER 2007 JAM 19:004.2.3. Perhitungan Peneka
4.2.3. Perhitungan Penekanan Losses Arus Netral
nan Losses Arus Netral Di Jurusan C
Di Jurusan C
Pengukuran arus netral dilakukan pada rak TR, sehingga hasil ukur arus
Pengukuran arus netral dilakukan pada rak TR, sehingga hasil ukur arus
netral ini merupakan arus netral total keseluruhan dari jaringan tegangan rendah
netral ini merupakan arus netral total keseluruhan dari jaringan tegangan rendah
akibat impedansi beban yang tidak seimbang.
akibat impedansi beban yang tidak seimbang.
Perhitungan losses disini, merupakan suatu perhitungan metode
Perhitungan losses disini, merupakan suatu perhitungan metode
pendekatan, karena arus netral yang mengalir dari setiap pelanggan sukar untuk
pendekatan, karena arus netral yang mengalir dari setiap pelanggan sukar untuk
diukur secara bersamaan. Sehingga perhitungan dilakukan secara proporsional
diukur secara bersamaan. Sehingga perhitungan dilakukan secara proporsional
berdasar besar MCB pembatas arus pelanggan sesuai daya kontrak.
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
28
28
Perhitungan arus netral dilakukan dengan jalan menghitung arus yang
Perhitungan arus netral dilakukan dengan jalan menghitung arus yang
mengalir melalui hantaran netral SR pelanggan. Besar arus netral tiap pelanggan
mengalir melalui hantaran netral SR pelanggan. Besar arus netral tiap pelanggan
ini sama dengan arus yan
ini sama dengan arus yang mengalir di hantaran phase SR. Perhitungan arus netra
g mengalir di hantaran phase SR. Perhitungan arus netrall
dilakukan dengan perbandingan arus netral (sesuai daya kontrak) dengan arus
dilakukan dengan perbandingan arus netral (sesuai daya kontrak) dengan arus
netral pengukuran dari gardu, sehingga dirumuskan sebagai berikut:
netral pengukuran dari gardu, sehingga dirumuskan sebagai berikut:
)) (( )) (( )) (( )) (( N N UKRUKR KTRK KTRK N N KTRK KTRK N N Pelanggan Pelanggan N N
I
I
I
I
I
I
I
I
)) ((KTRK KTRK N NI
I
: Arus
: Arus Netral sesuai dengan besar MCB (daya kontrak)
Netral sesuai dengan besar MCB (daya kontrak)
masing-masin
masing-masing
g pelanggan
pelanggan
)) ((KTRK KTRK N N
I
I
::Total arus netral sesuai daya kontrak pada jurusan C
Total arus netral sesuai daya kontrak pada jurusan C
)) ((UKRUKR N N
I
I
: Arus Netr
: Arus Netral Penguk
al Pengukuran dari gardu
uran dari gardu
Untuk menghitung losses di kawat netral, maka harus diketahui
Untuk menghitung losses di kawat netral, maka harus diketahui
panjangnya penghantar netral untuk menentukan besarnya tahanan penghantar.
panjangnya penghantar netral untuk menentukan besarnya tahanan penghantar.
Panjang penghantar jaringan diperoleh dari peta topografi jaringan dari mister
Panjang penghantar jaringan diperoleh dari peta topografi jaringan dari mister
2000(terlam
2000(terlampir),
pir), diukur dengan mistar, kemudian panjang sebenarnya disesuaikan
diukur dengan mistar, kemudian panjang sebenarnya disesuaikan
dengan skala. Skala yang digunakan adalah 1 : 2700.
dengan skala. Skala yang digunakan adalah 1 : 2700.
Selain data panjang penghantar diperlukan pula data karakteristik dari
Selain data panjang penghantar diperlukan pula data karakteristik dari
kabel yang digunakan. Data karakteristik kabel ini didapat dari data sheet kabel
kabel yang digunakan. Data karakteristik kabel ini didapat dari data sheet kabel
yang dikelua
yang dikeluarkan oleh piha
rkan oleh pihak pabrik kabel Tranka
k pabrik kabel Tranka( PT Terang Kita).
( PT Terang Kita). Pada Jurusan
Pada Jurusan
C gardu E 311P menggunakan kabel SKTR dengan type NYFGBY dengan
C gardu E 311P menggunakan kabel SKTR dengan type NYFGBY dengan
penampang kabel 10 mm
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
29
29
Tabel 4.7. Data Elektrikal Kabel NYFGBY Konduktor Tembaga Tabel 4.7. Data Elektrikal Kabel NYFGBY Konduktor Tembaga
Current carrying Current carrying Capacity at 30°C Capacity at 30°C
Conductor Short Circuit Conductor Short Circuit
Current Capacity at: Current Capacity at: Size Resistance
Size Resistance
in
in ground ground in in air air 0,1 0,1 s s 0,5 0,5 s s 1,0 1,0 ss
mm2
mm2
ohm/km
ohm/km
A
A
A
A
kA
kA
kA
kA
kA
kA
10
10
1,83
1,83
69
69
60
60
4,49
4,49
2,01
2,01
1,42
1,42
95
95
0,193
0,193
245
245
245
245
42,66
42,66
19,08
19,08
13,49
13,49
Perhitungan
Perhitungan tahanan
tahanan untuk
untuk sambungan
sambungan rumah ke
rumah ke panel adala
panel adalah seba
h sebagai
gai
berikut:
berikut:
0,19764
0,19764
100000
100000
10800
10800
83
83
,,
1
1
ll
km
km
R
R
Sehingga perhitungan losses akibat beban tak seimbang di hantaran netral
Sehingga perhitungan losses akibat beban tak seimbang di hantaran netral
dapat diperhitungkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
dapat diperhitungkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R
R
I
I
P
P
N N 22Perhitungan lengkap arus netral, losses netral, losses di hantaran phase
Perhitungan lengkap arus netral, losses netral, losses di hantaran phase
jurusan C ditampilkan di tabel lampiran.
jurusan C ditampilkan di tabel lampiran.
4.2.4. Perhitungan
4.2.4. Perhitungan Penekanan
Penekanan Losses
Losses Arus Netral Di Jur
Arus Netral Di Jurusan B
usan B
Perhitungan arus netral di Jurusan B hampir mirip dengan perhitungan
Perhitungan arus netral di Jurusan B hampir mirip dengan perhitungan
arus netral di jurusan C. Perhitungan arus netral di jurusan B dilakukan per tiang
arus netral di jurusan C. Perhitungan arus netral di jurusan B dilakukan per tiang
yang mempunyai beban(segmen). Perhitungan arus netral dilakukan dengan
yang mempunyai beban(segmen). Perhitungan arus netral dilakukan dengan
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
30
30
perbandingan arus netral maksimal(sesuai daya kontrak pelanggan) dengan arus
perbandingan arus netral maksimal(sesuai daya kontrak pelanggan) dengan arus
netral pengukuran di gardu. Dirumuskan:
netral pengukuran di gardu. Dirumuskan:
UKR UKR MAX MAX MAX MAX SGMN SGMN
IN
IN
IN
IN
IN
IN
IN
IN
SGMN SGMNIN
IN
: Arus Netral Pada Segmen-n
: Arus Netral Pada Segmen-n
max max
IN
IN
: Total Perhitungan Arus Netral Jurusan B sesuai dengan daya
: Total Perhitungan Arus Netral Jurusan B sesuai dengan daya
kontrak pelanggan
kontrak pelanggan
UKR UKR
IN
IN
: Arus Netral Pengukuran di Gardu
: Arus Netral Pengukuran di Gardu
MAX MAX
IN
IN
: Hasil Perhitungan Arus Netral Pada Segmen-n sesuai dengan
: Hasil Perhitungan Arus Netral Pada Segmen-n sesuai dengan
daya kontrak pelanggan
daya kontrak pelanggan
Segmen adalah antara tiang yang mempunyai beban(pelanggan), sehingga
Segmen adalah antara tiang yang mempunyai beban(pelanggan), sehingga
perhitungan losses tidak melibatkan tiang tanpa pelanggan (lihat gambar 4.3).
perhitungan losses tidak melibatkan tiang tanpa pelanggan (lihat gambar 4.3).
Perhitungan arus netral pada segmen-n sesuai daya kontrak pelanggan adalah
Perhitungan arus netral pada segmen-n sesuai daya kontrak pelanggan adalah
perhitungan arus netral dengan menggunakan arus phase sesuai dengan besar
perhitungan arus netral dengan menggunakan arus phase sesuai dengan besar
MCB yang terpasang di pelanggan. Perhitungan arus netral ini menggunakan
MCB yang terpasang di pelanggan. Perhitungan arus netral ini menggunakan
besar su
besar sudut sesuai dengan
dut sesuai dengan pengukuran fak
pengukuran faktor daya di gardu (tabel
tor daya di gardu (tabel 4.2 dan tab
4.2 dan tabel
el
4.5).
4.5).
Perhitungan arus netral menggunakan metoda penjumlahan Pythagoras
Perhitungan arus netral menggunakan metoda penjumlahan Pythagoras
komponen imaginer dan komponen real dari arus phase pada tiap segmen.
komponen imaginer dan komponen real dari arus phase pada tiap segmen.
2 2 Re Re 2 2 Im Imagag alal MAX
MAX
I
I
I
I
IN
IN
MAX MAX
IN
IN
: Arus Netral Pada Segmen-n sesuai dengan daya kontrak
: Arus Netral Pada Segmen-n sesuai dengan daya kontrak
pelanggan
pelanggan
ag agI
I
ImIm: Komponen Imaginer Arus
: Komponen Imaginer Arus
al al
I
I
ReRe: Komponen Real Arus
: Komponen Real Arus
Komponen imaginer dan real didapat dari perhitungan sebagai berikut:
Komponen imaginer dan real didapat dari perhitungan sebagai berikut:
sin
sin
sin
sin
sin
sin
cos
cos
cos
cos
cos
cos
Re Re Im Im T T S S R R al al T T S S R R ag agI
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
31
31
R RI
I
: Arus
: Arus phase R
phase R pada segm
pada segmen-n(
en-n(Sesuai Daya
Sesuai Daya Kontrak)
Kontrak)
S S
I
I
: Arus
: Arus phase S
phase S pada segm
pada segmen-n(
en-n(Sesuai Daya
Sesuai Daya Kontrak)
Kontrak)
T T
I
I
: Arus
: Arus phase T
phase T pada
pada segmen-n(Sesua
segmen-n(Sesuai
i Daya Kontrak)
Daya Kontrak)
Untuk
mendapatkan
data
panjang
kabel
antar
tiang
yang
Untuk
mendapatkan
data
panjang
kabel
antar
tiang
yang
berbeban(segmen), maka digunakan peta jaringan dari mister 2000, sehingga
berbeban(segmen), maka digunakan peta jaringan dari mister 2000, sehingga
sebagai contoh perhitungan sebagai berikut:
sebagai contoh perhitungan sebagai berikut:
Pada peta mister 2000 jarak antara tiang CDT 10093 ke CDT 10090
Pada peta mister 2000 jarak antara tiang CDT 10093 ke CDT 10090
adalah 1,5
adalah 1,5 cm dengan
cm dengan skala 1:2700,
skala 1:2700, jadi jarak
jadi jarak sebenarnya adalah:
sebenarnya adalah:
m
m
cm
cm
skala
skala
L
L
L
L
R R PP5
5
,,
40
40
4050
4050
2700
2700
5
5
,,
1
1
Sehingga resistansi antara tiang CDT 10093 ke CDT 10090 adalah
Sehingga resistansi antara tiang CDT 10093 ke CDT 10090 adalah
0,027945
0,027945
4050
4050
100000
100000
69
69
,,
0
0
ll
km
km
R
R
Dengan perhitungan tersebut diatas dapat dilakukan perhitungan losses
Dengan perhitungan tersebut diatas dapat dilakukan perhitungan losses
pada hantaran netral, hantaran phase sebelum dan sesudah pemerataan beban(lihat
pada hantaran netral, hantaran phase sebelum dan sesudah pemerataan beban(lihat
lampiran).
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
32
32
Gambar 4.3 Gambar Topografi Gardu E 311 P Jurusan B Gambar 4.3 Gambar Topografi Gardu E 311 P Jurusan B
SEGMEN 4
SEGMEN 4
SEGMEN 3
SEGMEN 3
SEGMEN 2
SEGMEN 2
SEGMEN 1
SEGMEN 1
10091
10091
10053
10053
10060
10060
10059
10059
10055
10055
10056
10056
10084
10084
10086
10086
10089
10089
10088
10088
10090
10090
10093
10093
10096
10096
10095
10095
10094
10094
10087
10087
10085
10085
10079
10079
10068
10068
10066
10066
10065
10065
10049
10049
10054
10054
119
119
10057
10057
10058
10058
10061
10061
10062
10062
10063
10063
10064
10064
10052
10052
10050
10050
E 311 P
E 311 P
10092
10092
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
33
33
4.2.5. Analisa Vektoris
4.2.5. Analisa Vektoris
Arus yang mengalir di kawat netral sebenarnya adalah total jumlah arus
Arus yang mengalir di kawat netral sebenarnya adalah total jumlah arus
(secara vektoris) yang mengalir di hantaran phase. Di lapangan arus netral ini sulit
(secara vektoris) yang mengalir di hantaran phase. Di lapangan arus netral ini sulit
untuk menjadi nol, karena beban dari tiap pelanggan tidak mungkin tepat sama
untuk menjadi nol, karena beban dari tiap pelanggan tidak mungkin tepat sama
persis pada saat yang bersamaan. Tetapi kita dapat merencanakan suatu
persis pada saat yang bersamaan. Tetapi kita dapat merencanakan suatu
pemerataan beban, dengan berdasar daya kontrak pelanggan.
pemerataan beban, dengan berdasar daya kontrak pelanggan.
Sehingga secara diagram, jaringan tegangan rendah dapat digambarkan
Sehingga secara diagram, jaringan tegangan rendah dapat digambarkan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Gambar 4.4. Penyederhanaan Rangkaian JTR Gambar 4.4. Penyederhanaan Rangkaian JTR
Gambar 4.4. menggambarkan suatu penyederhanan rangkaian JTR mulai
Gambar 4.4. menggambarkan suatu penyederhanan rangkaian JTR mulai
dari rak TR(V), JTR dan akhirnya ke peralatan pelanggan (Z). Dari gambar
dari rak TR(V), JTR dan akhirnya ke peralatan pelanggan (Z). Dari gambar
terlihat, bahwa setiap perangkat satu phase pelanggan mengalirkan arus ke netral
terlihat, bahwa setiap perangkat satu phase pelanggan mengalirkan arus ke netral
dengan besar :
dengan besar :
R R R R R RZ
Z
V
V
I
I
;;
S S S S S SZ
Z
V
V
I
I
;;
T T T T T TZ
Z
V
V
I
I
Dalam satu jurusan, setiap pelanggan terhubung ke masing-masing phase,
Dalam satu jurusan, setiap pelanggan terhubung ke masing-masing phase,
sehingga arus netral didapat dari penjumlahan secara vektoris arus yang melalui
sehingga arus netral didapat dari penjumlahan secara vektoris arus yang melalui
penghantar phase.
penghantar phase.
Dari data beban jurusan B pada tabel 4.2 dan tabel 4.5 dapat dibuat suatu
Dari data beban jurusan B pada tabel 4.2 dan tabel 4.5 dapat dibuat suatu
diagram fasor antara arus tiap phase dan besar arus netral berikut besar sudutnya:
diagram fasor antara arus tiap phase dan besar arus netral berikut besar sudutnya:
Z
Z
RRZ
Z
SSZ
Z
TTN
N
V
V
RRV
V
SSV
V
TTII
RRII
SSII
TTPT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
36
36
Gambar 4.5. dan gambar 4.6. dibuat dengan software AutoCad, yang
Gambar 4.5. dan gambar 4.6. dibuat dengan software AutoCad, yang
bertujuan untuk mendapatkan nilai yang presisi.
bertujuan untuk mendapatkan nilai yang presisi. Penggambaran dilakukan dengan
Penggambaran dilakukan dengan
menggunakan skala 1:1. Artinya pada gambar AutoCad 1 mm mewakili 1A dan
menggunakan skala 1:1. Artinya pada gambar AutoCad 1 mm mewakili 1A dan
1V. Dengan melihat dimensi yang ditunjukkan dengan software AutoCad kita
1V. Dengan melihat dimensi yang ditunjukkan dengan software AutoCad kita
dapat menentukan besarnya arus netral berikut dengan besar sudutnya.
dapat menentukan besarnya arus netral berikut dengan besar sudutnya.
Berdasarkan gambar besar arus netral adalah:
Berdasarkan gambar besar arus netral adalah:
Sebelum pemerataan beban:
Sebelum pemerataan beban:
48
48
,,
32
32
96
96
..
98
98
N NI
I
Sesudah pemerataan beban:
Sesudah pemerataan beban:
87
87
,,
0
0
28
28
,,
59
59
N NI
I
Dari gambar terlihat, arus netral merupakan penjumlahan vektoris antara
Dari gambar terlihat, arus netral merupakan penjumlahan vektoris antara
arus phase R, phase S, dan phase T. Apabila ketiga arus ini mempunyai besar
arus phase R, phase S, dan phase T. Apabila ketiga arus ini mempunyai besar
yang sama dan terpisah sa
yang sama dan terpisah satu sama lain dengan sudut
tu sama lain dengan sudut yan
yang
g sama (120
sama (120
˚˚), maka arus
), maka arus
yang mengalir di kawat netral menjadi nol. Hasil arus netral yang didapat dengan
yang mengalir di kawat netral menjadi nol. Hasil arus netral yang didapat dengan
menggambarkan dengan diagram vektor ini, berbeda dengan arus netral
menggambarkan dengan diagram vektor ini, berbeda dengan arus netral
pengukuran. Hal ini disebabkan karena data yang digunakan untuk menggambar
pengukuran. Hal ini disebabkan karena data yang digunakan untuk menggambar
secara vektoris diambil, tidak pada saat yang tepat sama.
secara vektoris diambil, tidak pada saat yang tepat sama.
4.2.6. Daya yang disalurkan sebelum pemerataan beban
4.2.6. Daya yang disalurkan sebelum pemerataan beban
Daya yang disalurkan pada jurusan B sebelum pemerataan:
Daya yang disalurkan pada jurusan B sebelum pemerataan:
22269,73W 22269,73W 94 94 .. 0 0 2 2 .. 107 107 221 221 36023,68W 36023,68W 952 952 .. 0 0 172 172 220 220 44603,33W 44603,33W 975 975 .. 0 0 207 207 221 221 cos cos T T P P S S P P R R P P VI VI P P
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
37
37
Daya yang disalurkan pada jurusan C sebelum pemerataan beban:
Daya yang disalurkan pada jurusan C sebelum pemerataan beban:
0W 0W 996 996 .. 0 0 0 0 221 221 14425,50W 14425,50W 98 98 .. 0 0 67 67 7 7 ,, 219 219 2794,22W 2794,22W 977 977 .. 0 0 13 13 220 220 cos cos T T P P S S P P R R P P VI VI P P
Sehingga total daya yang disalurkan jurusan B dan jurusan C, sebelum
Sehingga total daya yang disalurkan jurusan B dan jurusan C, sebelum
pemerataan beban adalah:
pemerataan beban adalah:
W
W
120116,455
120116,455
0
0
5
5
,,
14425
14425
22
22
,,
2794
2794
73
73
,,
22269
22269
68
68
,,
36023
36023
33
33
,,
44603
44603
P
P
4.2.7. Daya yang disalurkan sesudah pemerataan beban
4.2.7. Daya yang disalurkan sesudah pemerataan beban
Total daya yang disalurkan jurusan B sesudah pemerataan beban adalah:
Total daya yang disalurkan jurusan B sesudah pemerataan beban adalah:
28008,20W 28008,20W 966 966 .. 0 0 133 133 218 218 29359,19W 29359,19W 929 929 .. 0 0 143 143 221 221 38079,72W 38079,72W 966 966 .. 0 0 180 180 219 219 cos cos T T P P S S P P R R P P VI VI P P
Total daya yang disalurkan jurusan C sesudah pemerataan beban adalah:
Total daya yang disalurkan jurusan C sesudah pemerataan beban adalah:
5327,18W 5327,18W 973 973 .. 0 0 25 25 219 219 5406,99W 5406,99W 941 941 .. 0 0 26 26 221 221 5213,25W 5213,25W 962 962 .. 0 0 7 7 ,, 24 24 4 4 ,, 219 219 cos cos T T P P S S P P R R P P VI VI P P
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
38
38
Sehingga total daya yang disalurkan jurusan B dan jurusan C, sesudah
Sehingga total daya yang disalurkan jurusan B dan jurusan C, sesudah
pemerataan beban adalah:
pemerataan beban adalah:
111394,52W
111394,52W
5327,18
5327,18
5406,99
5406,99
5213,25
5213,25
28008,20
28008,20
29359,19
29359,19
38079,72
38079,72
P
P
4.2.8. Presentase Losses Terhadap Total Daya Yang
4.2.8. Presentase Losses Terhadap Total Daya Yang Disalurkan
Disalurkan
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan adalah perbandingan
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan adalah perbandingan
losses terhadap daya yang disalurkan dalam prosen. Data besar losses tercantum
losses terhadap daya yang disalurkan dalam prosen. Data besar losses tercantum
dalam tabel 3, tabel 5, tabel 6, tabel 7, tabel 8, tabel 9, tabel 10, tabel 11.
dalam tabel 3, tabel 5, tabel 6, tabel 7, tabel 8, tabel 9, tabel 10, tabel 11.
4.2.8.1. Presentase losses pada hantaran netral
4.2.8.1. Presentase losses pada hantaran netral
Besar losses yang terjadi di hantaran netral Jurusan B sebelum pemerataan
Besar losses yang terjadi di hantaran netral Jurusan B sebelum pemerataan
beban ditampilkan dalam tabel 3, dan losses pada hantaran netral di jurusan C
beban ditampilkan dalam tabel 3, dan losses pada hantaran netral di jurusan C
ditampilkan dalam tabel 8. Sehingga total losses pada hantaran netral sebelum
ditampilkan dalam tabel 8. Sehingga total losses pada hantaran netral sebelum
pemerataan beban adalah sebesar:
pemerataan beban adalah sebesar:
att
att
1048,0468W
1048,0468W
41,5918
41,5918
1006,455
1006,455
N NLosses
Losses
Total losses pada hantaran netral sesudah pemerataan beban adalah
Total losses pada hantaran netral sesudah pemerataan beban adalah
sebesar:
sebesar:
tt
tt
125,0534Wa
125,0534Wa
2,1634
2,1634
122,890
122,890
''
N NLosses
Losses
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sebelum pemerataan
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sebelum pemerataan
beban adalah sebesar:
beban adalah sebesar:
0,87%
0,87%
%
%
100
100
120116,455
120116,455
1048,0468
1048,0468
%
%
100
100
%
%
TOT
TOT
P
P
LOSSES
LOSSES
P
P
Losses
Losses
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
39
39
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sesudah pemerataan
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sesudah pemerataan
beban adalah sebesar:
beban adalah sebesar:
0,11%
0,11%
%
%
100
100
111394,52
111394,52
125,0534
125,0534
%
%
100
100
''
%
%
TOT
TOT
P
P
LOSSES
LOSSES
P
P
Losses
Losses
Sehingga penekanan losses di hantaran netral dengan program pemerataan
Sehingga penekanan losses di hantaran netral dengan program pemerataan
beban ini adalah sebesar:
beban ini adalah sebesar:
%
%
76
76
,,
0
0
%
%
11
11
,,
0
0
%
%
87
87
,,
0
0
''
%
%
%
%
Losses
Losses
Losses
Losses
Losses
Losses
Prosentase penekanan losses ini jika dibandingkan dengan daya yang
Prosentase penekanan losses ini jika dibandingkan dengan daya yang
disalurkan sebelum pemerataan beban, maka akan didapatkan penekanan losses di
disalurkan sebelum pemerataan beban, maka akan didapatkan penekanan losses di
hantaran netral (dalam watt) sebesar:
hantaran netral (dalam watt) sebesar:
912,88W
912,88W
100
100
0,76
0,76
120116,455
120116,455
))
((W
W
Losses
Losses
4.2.8.2. Prosentase losses pada hantaran phase
4.2.8.2. Prosentase losses pada hantaran phase
Losses yang terjadi di hantaran phase sebelum pemerataan beban adalah
Losses yang terjadi di hantaran phase sebelum pemerataan beban adalah
sebesar:
sebesar:
att
att
9085,7467W
9085,7467W
76,8467
76,8467
9008,900
9008,900
P PLosses
Losses
Losses yang terjadi di hantaran phase sesudah pemerataan beban adalah
Losses yang terjadi di hantaran phase sesudah pemerataan beban adalah
sebesar:
sebesar:
tt
tt
7583,184Wa
7583,184Wa
75,3750
75,3750
7507,809
7507,809
''
P PLosses
Losses
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
40
40
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sebelum pemerataan
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sebelum pemerataan
beban adalah sebesar:
beban adalah sebesar:
%
%
56
56
,,
7
7
%
%
100
100
120116,455
120116,455
9085,7467
9085,7467
%
%
100
100
%
%
TOT
TOT
P
P
LOSSES
LOSSES
P
P
Losses
Losses
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sesudah pemerataan
Prosentase losses terhadap daya yang disalurkan, sesudah pemerataan
beban adalah sebesar:
beban adalah sebesar:
%
%
81
81
,,
6
6
%
%
100
100
111394,52
111394,52
7583,184
7583,184
%
%
100
100
''
%
%
TOT
TOT
P
P
LOSSES
LOSSES
P
P
Losses
Losses
Sehingga penekanan losses di hantaran netral dengan program pemerataan
Sehingga penekanan losses di hantaran netral dengan program pemerataan
beban ini adalah sebesar:
beban ini adalah sebesar:
%
%
75
75
,,
0
0
%
%
81
81
,,
6
6
%
%
56
56
,,
7
7
''
%
%
%
%
Losses
Losses
Losses
Losses
Losses
Losses
Prosentase penekanan losses ini jika dibandingkan dengan daya yang
Prosentase penekanan losses ini jika dibandingkan dengan daya yang
disalurkan sebelum pemerataan beban, maka akan didapatkan penekanan losses di
disalurkan sebelum pemerataan beban, maka akan didapatkan penekanan losses di
hantaran phase (dalam watt) sebesar:
hantaran phase (dalam watt) sebesar:
900,87W
900,87W
100
100
0,75
0,75
120116,455
120116,455
))
((W
W
Losses
Losses
4.2.9. Kajian Finansial Pemerataan Beban Di Gardu E 311P
4.2.9. Kajian Finansial Pemerataan Beban Di Gardu E 311P
Sub bab ini, mengkaji mengenai kelayakan pekerjaan pemerataan beban
Sub bab ini, mengkaji mengenai kelayakan pekerjaan pemerataan beban
secara finansial. Pada dasarnya kajian finansial membandingkan antara biaya yang
secara finansial. Pada dasarnya kajian finansial membandingkan antara biaya yang
dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu pekerjaan. Dalam
dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu pekerjaan. Dalam
PT PLN(PERSERO) PT PLN(PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA JARINGAN KRAMATJATI
AREA JARINGAN KRAMATJATI
41
41
pelaksan
pelaksanaan pekerjaan pemerataan beban di
aan pekerjaan pemerataan beban di gardu E
gardu E 311P, diperlukan biaya-biaya
311P, diperlukan biaya-biaya
sebagai berikut:
sebagai berikut:
BIAYA YANG DIKELUARKAN BIAYA YANG DIKELUARKAN BIAYA MATERIAL BIAYA MATERIAL BIAYA JASA BIAYA JASA
BIAYA LAIN - LAIN BIAYA LAIN - LAIN
TOTAL TOTAL = = Rp445.200Rp445.200,00,00