• Tidak ada hasil yang ditemukan

THP.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THP.docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

 Nilai:  Nilai: (Acc Asisten) (Acc Asisten) LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN AGRIBISNIS TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN AGRIBISNIS KARAKTERISTIK FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN KARAKTERISTIK FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN

(BENTUK DAN UKURAN) (BENTUK DAN UKURAN)

Oleh: Oleh:  Nama

 Nama : Andityo Pradana: Andityo Pradana  Npm

 Npm : 150610100032: 150610100032 Hari,

Hari, Tanggal Tanggal Praktikum Praktikum : : Rabu, Rabu, 6 6 Maret Maret 20132013 Waktu

Waktu : : 14.00 14.00 WIBWIB Co.Ass

Co.Ass : : Citra Citra PratiwiPratiwi P Yudha A P Yudha A

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proses penanganan komoditas

 pe rt an ian ak an be rh ub un ga n den ga n bebera pa ben tuk perl ak uan sep er ti gaya (gaya gesek, gaya tekan) dan

suhu ( p e m a n a s a n d a n p e n d i n g i n a n ) . U n t u k m e m p e r o l e h h a s i l y a n g m e m e n u h i p e r s y a r a t a n m u t u , m a k a s e t i a p p e r l a k u a n y a n g d i b e r i k   a n t er ha da p b ah an h a r u s t e t a p p a d a k i s a r a n y a n g a m a n u n t u k  

m e n g h i d a r i k e r u s a k a n p a d a k o m o d i t a s . O l e h k a r e n a i t u , p e n g e t a h u a n d a n p e m a h a m a n m e n g e n a i karakteristik sifat

 pe rt an ian sa nga t di perlu ka n dal am pe ra nca ngan

maupun pengoperasian berbagai peralatan yang digunakan

dalam proses penangananmaupun pengolahan, juga dalam pengembangan  perancangan peralatan.B eb era pa kom pon en kara kteri st ik 

fisik komoditas pertanian antaralain densitas dan

 specific gravity serta pengukuran sudut geser dan angle of repose terkait langsung terhadap rancangan suatu alat khu sus atau analisis perilaku  produk serta perilaku produk. Densitas dan gravitasi berperan

dalam p e r h i t u n g a n d i f u s i v i t a s p a n a s d a l a m p i n d a h p a n a s , p e n e n t a n bilanganReynold dalam penangan pneumatic atau hidrolik, pemisahan  pr od uk dari bah an ya ng ti dak dii ngi nkan dan pendu ga an st ru ktu r fi si k 

serta komposisikimia. komoditas dengan bentuk yang irregular dan porus akan mempersulit proses pengukuran volume dan densitas.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

 Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,

(3)

 Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bahan-bahan hasil pertanian sering mengalami kerusakan baik di lahan maupun dalam proses penanganan pasca panen. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor fisiologis, faktor mekanis, faktor termis, faktor   biologis, faktor kimia.

Untuk mengendalikan kerusakan bahan hasil pertanian tersebut, diperlukan  pengetahuan tentang karakteristik (watak atau sifat) teknik bahan hasil pertanian yang  berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik, dan termal. Selain itu pengetahuan

karakteristik bahan diperlukan untuk :

1. Merancang mesin-mesin pengolahan, menentukan bahan atau materinya,  pengoperasian dan pengendaliannya.

2. Menganalisis dan menentukan efisiensi dari suatu mesin, maupun proses  pengolahan.

3. Mengembangkan produk-produk baru dari tanaman dan hewan.

4. Mengevaluasi serta mengawetkan mutu produk akhir. ( Tim penyusun TPHP, 2005).

Bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian merupakan dua karakteristik yang tidak  dapat dipisahkan dalam hal objek fisik suatu bahan secara jelas. Ada beberapa criteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian terhadap  benda-benda geometri tertentu.

2.1 Bentuk Acuan

Dalam metode ini, pemerian bahan dilakukan melalui pengamatan terhadap keadaan  permukaan dari potongan memanjang dan melintangnya atau mengukur

(5)

parameter- parameter bahan kemudian membandingkannya dengan bentuk-bentuk yang sudah ada  pada bentuk acuan standar (chart standard).

Dalam bentuk acuan dikenal beberapa istilah yang dapat digunakan untuk memerikan suatu objek. Adapun istiliah dan perian objek dari bentuk acuan, yaitu:

Bentuk Deskripsi

Bundar (round) Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)

Oblate Datar pada bagian pangkal dan pusuk atau puncak 

Membujur (oblong) Diameter vertikal lebih besar daripada diameter horizontal

Kerucut (conic) Meruncing ke arah bagian puncak 

Bujur telur (ovate) Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal

Berat sebelah atau miring (Lopsided)

Poros yang menghubungkan pangkal dan puncak tidak  tegak lurus melainkan miring

Bujur telur terbalik (obovate) Seperti telur terbalik 

Bulat panjang (elliptical) Menyerupai bentuk elips (bulat panjang)

Kerucut terpotong (truncate) Kedua ujungnya mendatar atau persegi

Tidak seimbang (unequal) Separuh bagian lebih besar dari yang lain

Ribbed Pada potongan melintangnya sisi-sisinya menyerupai

sudut-sudut

Teratur (regular) Bagian horizontal menyerupai lingkaran

Tidak teratus (irregular) Potongan horizontalnya sama sekali tidak menyerupai lingkaran

(6)

2.2 Kebundaran (Roundness)

Kebundaran adalah suatu ketajaman ukuran sudut-sudut dari suatu benda padat.  Nilai kebundaran suatu benda berkisar dari 0-1. Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasi  pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan tersebut bundar. Ada beberapa metode untuk 

mengestimasi kebundaran suatu benda diantaranya adalah :

Roundness (Rd) = Dimana :

A p= luas permukaan pronyeksi terbesar dalam posisi bebas Ac= luas permukaan pronyeksi terkecil yang membatasinya

Roundness (Rd) = Dimana :

r = jari-jari kelengkungan  N = Jumlah sudut yang ada

R = Jari-jari lingkaran dalam maksimum

Roundness (Rd) = Dimana :

r = jari

 – 

 jari kelengkungan tertajam R = jari-jari rata-rata dari objek 

Apabila di asumsikan bahwa volume objek setara dengan triaksial ellipsoid, dan diameter dari lingkaran yang melingkupi setara dengan sumbu terpanjang dari elips, maka diperoleh persamaan:

(7)

dimana a, b, c adalah panjang sumbu-sumbu ellipsoid. Berdasar persamaan tersebut, kebundaran adalah rasio dari rata-rata diameter geometris obyek dengan diameter  terpanjangnya. Berdasar persamaan lainnya,

kebundaran=d  /d i c

dimana d iadalah diameter terbesar lingkaran dalam, dan d cadalah diameter terkecil dari lingkaran yang melingkupi bundaran (Gb. 4).

Diameter padanan dari suatu obyek yang berbentuk tidak beraturan dinyatakan dengan diameter suatu bundaran yang mempunyai volume sama

dimana G adalah massa (berat) dan γberat volume dari obyek. Dalam perancangan

mesin-mesin penyekala ( sizing ), adalah penting untuk menyatakan rata-rata proyeksi luasan melintang dari produk yang diukur dari berbagai posisi, seperti pada Gb. 4. Rata-rata luasan  proyeksi yang diperoleh dengan cara ini dikaitkan dengan volume obyek dengan persamaan

dimana K =1.21 untuk bundaran dan lebih besar untuk benda benda cembung lainnya. Apabila nilai K mendekati nilai 1.21 maka benda tersebut semakin mendekati bundar.

(8)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat : Jangka sorong. penggaris, planimeter, jangka, kertas milimeter block, over head  projector (OHP), dan spidol warna

3.2 Prosedur Percobaan

1. Menentukan kebundaran (roundness) kentang, tomat, telur dengan menggunakan OHP a. Tempatkan bahan pada OHP sehingga bahan dapat di proyeksikan

 b. Gambarlah proyeksi bahan pada kertas milimeter blok 

c. Tentukan luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas (Ap) dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan (Ap) dengan planimeter. d. Hitunglah Kebundaran (roundness) bahan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Roundness (Rd) = Dimana :

r = jari

 – 

 jari kelengkungan tertajam R = jari-jari rata-rata dari objek 

2. Menentukan kebulatan (sphericity) kentang, tomat, telur, dan biji jagung

a. Ukurlah sumbu-sumbu dari bahan yang terdiri dari sumbu a (sumbu terpanjang) b (sumbu pertengahan) dan c (sumbu terkecil)

(9)

 b. Hitunglah kebulatan (sphercity) bahan dengan menggunakan persamaan sebagai

 berikut: sphercity = 

(10)

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

Data 1 ( pengukuran sphercity/kebundaran ) Objek penelitian : Telur 

Kelompok A B C Sphercity 1 5,8 5 4,44 0,87 2 5,95 4,91 4,48 0,85 3 6,2 5 4,5 0,83 4 5,8 5,5 4,55 0,9 5 6,02 5,19 4,82 0,535 Rata-rata 0,798

Hasil perhitungan kelompok 1

sphercity =   

=

      

=

 

=

0,87

Analisa: Untuk telur yang dihitung kebulatannya pada telur kelompok 1, diperoleh hasil sebesar 0,87. Hasil ini menandakan bahwa telur yang dihitung pada data diatas menunjukkan hampir mendekati bentuk bola (bulat) karena apabila nilai kebulatan suatu  bahan mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat).

(11)

Data 2 ( pengukuran roundness/kebundaran) Objek penelitian : Tomat

Kelompok A1 A2 Roundness 1 10 11,5 0,8 2 8,5 11,3 0,56 3 10 11,8 0,71 4 8,2 13,6 0,35 5 9,3 12,5 0,55 Rata-rata 0,59

Hasil perhitungan kelompok 1

Roundness (RD)

=

 

=

 

=

 

=

0,8

Analisa: Untuk telur yang dihitung kebundarannya pada tomat kelompok 1, diperoleh hasil sebesar 0,8. Hasil ini menandakan bahwa tomat yang dihitung pada data diatas

menunjukkan hampir mendekati bentuk bundar karena apabila nilai kebundaranan suatu  bahan mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bundar.

(12)

BAB V PEMBAHASAN

Dalam Praktikum pertama yaitu Sifat Fisik Hasil Pertanian kita akan membahas dan mempelajari tentang sifat fisik beberapa jenis hasil pertanian. Diantaranya adalah telur dan tomat.

Bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak seragam, maka dari itu diperlukan ilmu untuk mengukur dan menganalisa bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklasifikasinya kedalam keseragaman bentuk (Satuhu, 2004). Karakteristik dari suatu bahan hasil pertanian sangat penting untuk klasifikasi standar bentuk dan ukuran.oleh karena itu dibuatlah suatu standar yang telah disepakati bersama untuk mempermudah  penanganan dan pengolahan produk tersebut. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan

untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian, yaitu: bentuk acuan, kebundaran, kebulatan, dimensi sumbu bahan, serta kemiripan bahan hasil pertanian terhadap benda geometri tertentu (Silaban,2011). Karakteristik fisik hasil pertanian akan mempengaruhi bentuk dan ukuran berat atau volume.Konsumen tertentu memiliki  penerimaan (aseptabilitas) tertentu mempertimbangkan karakteristik fisik. Bentuk dan ukuran berat dan warna yang seragam menjadi pilihan konsumen. Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak atau sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis (Ishak, 2009). Sayuran dan buah-buahan sebagai tanaman hortikultura memiliki umur kurang dari satu tahun dan merupakan tanaman musiman yang mempunyai arti  penting dalam menambah variasi pada makanan, disamping kontribusi sebagai mineral (B1, Ca dan Fe) dan vitamin (A dan C). Warnanya ditentukan oleh kandungan zat warna yang disebut khlorofil, karotenoid dan flavonoid. Warna tersebut dapat dijadikan indikasi kesegaran dalam konsumsi (Winarno, 2004). Kedua bahan pangan tersebut memiliki  beberapa sifat yang sama, yaitu mudah rusak karena mempunyai tekstur lunak, kadar air 

(13)

indikasikan oleh adanya perubahan-perubahan fisiologis secara spontan yang disertai  perubahan fisik, kimia dan mikrobiologi maka dari itu, perlu diketahui cara-cara  penanganan untuk mempertahankan mutunya melalui proses pengolahan lebih lanjut (Fitriani, 2011). Tidak semua bagian sayuran dan buah-buahan dapat dimakan untuk  memperhitungkan jumlah bagian yang termakan dan yang terbuang dari sayuran dan buah- buahan perlu diketahui jumlah bagian yang biasa dimakan (edible portion) dari sayuran dan  buah-buahan tersebut (Syarief, 1988)

Kebundaran adalah suatu ketajaman ukuran sudut-sudut dari suatu benda padat. untuk  menentukan kebundaran belah buah tomat dengan posisi melintang. Ukur diameter terbesar  dan terkecil bundaran, setelah didapatkan diameter hitung luas masing

 – 

masing lingkaran. Luas masing

 – 

masing lingkaran digunakan untuk menentukan kebundaran tomat yaitu sebesar 1,088. Dalam menentukan Ap dan Ac harus benar-benar teliti, karena semakin teliti maka tingkat kebenaran dari nilai roundness dari suatu bahan akan semakin tingi juga.

Dalam menentukan kebulatan atau sphericity dari bahan yang paling di perhatikan adalah dalam menentukan harga koefisien b dan c, dimana dalam hal ini nilai dari koefisien c harus selalu lebih kecil dari koefisien b jadi walaupun kita mengira bahwa nilai perhitungan kita adalah b tetapi ketika kita menngukur lagi tetapi nilai yang kita ukur adalah lebih kecil maka asumsi pertrama nilai c menjadi nilai b. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai dari sphericity bahan tomat adalah sebesar 0,8.

(14)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dap at disimpulkan bahwa:

1. Bahan-bahan hasil pertanian sering mengalami kerusakan baik di lahan maupun dalam  proses penanganan pasca panen.

2. Kebundaran adalah suatu ketajaman ukuran sudut-sudut dari suatu benda padat. Nilai kebundaran suatu benda berkisar dari 0-1.

3. Dalam menentukan kebulatan atau sphericity dari bahan yang paling di perhatikan adalah dalam menentukan harga koefisien b dan c,

4. Yang membedakan antara roundness dan sphericity adalah dimana roundness itu 2 dimensi atau bundarnya bahan sedangkan sphericity itu 3 dimensi atau kemiripan dengan  bola.

5. Sudut curah adalah sudut yang terbentuk antara sisi miring dan bidang datar.

6.2 Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

 Silaban, Jansen Bernard. Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian. 2011. (online).  Andoko, Agus. 2001. Bertanam millet untuk pakan burung. PT. Penebar Swadaya.

Jakarta. 61 halaman.

 Fitriani, Dini. Laporan Praktikum 1

 – 

karakteristikFisik.2011.(online)

 (http://www.scribd.com/doc/54134346/Laporan-Praktikum-1-Karakteristik-Fisik,

diakses tanggal 13oktober 2011)

 Silaban, Jansen Bernard. Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian (online). 

(http://jansenbernard.wordpress.com/2010/06/16/laporan-praktikum-teknik-  penanganan-hasil-pertanian-karakteristik-fisik-bahan-hasil-pertanian-bentuk-dan-ukuran/, diakses tanggal 13 oktober 2011 )

 Syarief R. dan A. Irawati, 1988, Pengetahuan Bahan untuk Industri

Pertanian , Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta

 Syarief R. dan A. Irawati, 1988, Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian,

Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian hormon FSH, hCG dan estrogen secara tunggal atau kombinasi pada proses pematangan sel telur oosit yang berasal dari

Aktivitas jual beli di dalam pasar ini terjadi dari pagi hingga sore hari. Di kompleks pasar ini pada malam hari digunakan sebagai area yang berkonotasi

Diharapkan yang akan datang dilakukan lagi penelitian fitoremediasi dengan variasi logam lain dan dicari tanaman lain yang mempunyai prospek untuk dapat. menyerap logam yang

2. Pas Photo berwarna terbaru ukuran 2x3 cm sebanyak 2 lembar. Permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a oleh petugas pengelola pasar setempat dicatat dalam buku register

Sekretariat DPRD Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan terhadap DPRD Kabupaten Jembrana, serta memfasilitasi terwujudnya hubungan yang harmonis

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang secara umum pangsa pasar dapat dikatakan

Terdapat interaksi antara konsentrasi chitosan dan lama penyimpanan mie basah terhadap log total mikroba, tekstur (lendir), penampakan jamur, ketengikan, dan

Apakah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Bendahara Paduka Raja dalam petikan di atas untuk menakutkan askar Siam itu6.