• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Psikodiagnostik SDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Psikodiagnostik SDS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pada minggu lalu, kita sudah membahas mengenai minat dan tes Rothwell Miller (RMIB) sebagai salah satu tes minat yang ada. Selain itu, kita juga sudah mencoba mempraktikkan tes RMIB dan belajar melakukan penilaian (scoring) atas tes RMIB tersebut. Pada pertemuan kali ini, kita akan belajar mengenai salah satu tes minat yang dikembangkan oleh John L Holland, yaitu Tes Self Directed Search (SDS).

Dalam klasifikasi Tes Minat, Self Directed Search ini merupakan jenis tes minat yang paling baru dibandingkan jenis tes minat yang lainnya. Tabel di bawah ini akan memberi gambaran singkat mengenai Self Directed

Search (SDS).

Tokoh : John L. Holland

Tahun : 1985

Revisi : Form E tahun 1990 ; Form CP tahun 1990 ; Form R pada tahun 1994 ; Manual pada tahun 1994 ; Occupation Finder pada tahun 1994, Educational Opportunities Finder pada tahun 1994.

Penerbit :

Psychological Assessment Resources, 16204 North Florida Avenue, Lutz, FL 33549.

Penyajian : Individual / Klasikal ; self-administered, self-scored, self-interpreted (menjadi sebuah instrumen yang dapat diatur sendiri, dinilai, dan diinterpretasi sendiri)

Waktu : 30 - 45 menit

Testee : Remaja – usia dewasa (15 – 75 tahun)

Tujuan : mengukur kemampuan dan minat subjek

Hasil : Testee akan memperoleh profil diri, dengan satu atau dua arah minat.

(2)

Pada teori yang dikembangkannya, JOHN L. HOLLAND menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara :

1. Faktor keturunan dengan segala pengaruh budaya

2. Faktor Pengaruh Luar atau Lingkungan, seperti, tuntutan orang tua, pengaruh masa kecil, teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa yang dianggap memiliki peranan penting.

3. Faktor Pengetahuan Diri Sendiri. Pengetahuan diri ini diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan berbagai kemungkinan lingkungan dipandang dari sudut kemampuan sendiri. Namun ada perbedaan mendasar antara penilaian diri dan pengetahuan diri. Penilaian diri menitikberatkan pada penghargaan terhadap diri sendiri, sedangkan pengetahuan diri berisi sejumlah informasi yang dimiliki seseorang tentang dirinya. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peranan untuk meningkatkan atau mengurangi ketepatan pilihan seseorang.

4. Tipe kepribadian pada tiap individu. Kepribadian secara khas didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan keyakinan, persepsi, emosi, sikap seseorang, dan perilaku kepribadian. Holland (1997) dan Super (1990) mengidentifikasi kepribadian sebagai sebuah faktor kunci dalam memilih jurusan dan pengembangan karir. Holland menyatakan bahwa Self Directed Search (SDS) merupakan inventori kepribadian. Namun, klasifikasi menurut keyakinannya tersebut tidak diterima diluar bidang pengembangan karir. Oleh karena itu, Self

Directed Search (SDS) diklasifikasikan sebagai inventori minat karena mengukur

kegemaran dan pilihan.

Dengan meyakini bahwa tipe kepribadian menjadi salah satu alasan seseorang memilih pekerjaan, maka John L. Holland membuat inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Inventori ini menghasilkan tipe-tipe kepribadian dalam memilih pekerjaan. Setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini

(3)

merupakan suatu rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki urutan orientasi yang berbeda-beda, sehingga hal ini dapat menjelaskan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-beda. Urutan orientasi yang pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu merupakan corak hidup yang utama dan pertama ; urutan model orientasi kedua terhadap lingkungan kerja yang lainnya merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk selanjutnya. Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan serta penilaian terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak hidupnya maka akan semakin menghasilkan pola pilihan yang tepat bagi seseorang.

Berdasarkan teori VOCATIONAL

P

ERSONALITY

tersebut, John L. Holland mengembangkan tes Self Directed Seach (SDS), dengan dasar pemikiran bahwa adanya hubungan antara kepribadian dan minat, menurut enam tipe kepribadian pada bidang kejuruan. Enam tipe kepribadian tersebut ternyata juga berhubungan dengan enam model lingkungan. Setiap lingkungan akan dicari oleh orang yang memiliki ciri keterampilan, kemampuan, sikap, nilai, dan kepribadian yang berkaitan. Holland meyakini bahwa perilaku seseorang pada lingkungan tertentu ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan jenis lingkungan.

Konsep penting lain dari Holland adalah adanya diferensiasi atau perbedaan. Individu yang memiliki satu atau dua skor tinggi memiliki tingkat diferensiasi lebih tinggi daripada individu yang memiliki beberapa skor yang sama tingginya. Artinya, individu yang demikian, memiliki gambaran yang jelas dan stabil mengenai bakat atau minatnya.

(4)

Material Tes Self Directed Search (SDS)

Material Tes SDS ini terdiri dari dari : (1) Lembar Soal yang terdiri dari 120 pernyataan ; (2) Lembar Jawaban, seperti yang terlihat di bawah ini.

Nama : Tanggal Lahir :

Pendidikan : Jenis Kelamin :

Y T Y T Y T Y T Y T Y T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120

(5)

Total R = Total I = Total A = Total S = Total E = Total C =

Instruksi Tes Self Directed Search (SDS)

“Di bawah ini ada 120 pernyataan. Tugas anda adalah membaca kalimat-kalimat tersebut, apakah kalimat itu sesuai dengan diri anda atau tidak. Jika sesuai dengan diri anda, beri tanda checklist (√) di kolom YA. Jika tidak sesuai dengan diri anda, beri tanda checklist (√) di kolom TIDAK. Pada tes ini, tidak ada jawaban benar atau salah, yang penting adalah sesuai dengan diri anda”.

Scoring Tes Self Directed Search (SDS)

Pada tes SDS ini, cara melakukan scoring nya adalah sebagai berikut :

 Jumlahkan Total R, dengan cara melihat jawaban YA pada soal no 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37, 43, 49, 55, 61, 67, 73, 79, 85, 91, 97, 103, 109, 115.

 Jumlahkan Total I, dengan cara melihat jawaban YA pada soal no 2, 8, 14, 20, 26, 32, 38, 44, 50, 56, 62, 68, 74, 80, 86, 90, 98, 104, 110, 116.

 Jumlahkan Total A, dengan cara melihat jawaban YA pada soal no 3, 9, 15, 21, 27, 33, 39, 45, 51, 57, 63, 69, 75, 81, 87, 91, 99, 105, 111, 117.

 Jumlahkan Total S, dengan cara melihat jawaban YA pada soal no 4, 10, 16, 22, 28, 34, 40, 46, 52, 58, 64, 70, 76, 82, 88, 92, 100, 106, 112, 118.

 Jumlahkan Total E, dengan cara melihat jawaban YA pada soal no 5, 11, 17, 23, 29, 35, 41, 47, 53, 59, 65, 71, 77, 83, 89, 93, 101, 107, 113, 119.

 Jumlahkan Total C, dengan cara melihat jawaban YA pada soal no 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, 78, 84, 90, 94, 102, 108, 114, 120.

 Cari jumlah dua (2) skor yang terbesar, diantara R, I, A, S, E, atau C. Dua (2) skor itulah yang menjadi minat testee.

(6)

Interpretasi Tes Self Directed Search (SDS)

Ini adalah Tipe Kegiatan,

Kemampuan, dan Pekerjaan menurut Holland

John Holland mengklasifikasikan jenis kegiatan, kemampuan, dan pekerjaan menjadi tiga yaitu : berhubungan dengan Orang, Benda, atau Ide.

1. Berkaitan dengan Orang

a. S (Social), dengan karakteristiknya adalah suka menolong sesama, pandai

melakukan kegiatan mengajar, konseling, merawat, memberi informasi, menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat atau binatang untuk mencapai suatu tujuan. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang suka menolong, bersahabat dan dapat dipercaya. Contohnya : guru, konselor, perawat, pekerja sosial.

b. E (Enterprising), dengan karakteristiknya adalah suka memimpin,

mempengaruhi orang lain, menjual gagasan, menghindari aktivitas yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan dapat bersosialisasi.

(7)

Contohnya : sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel, wiraniaga, produser televisi, promotor olah raga.

2. Berkaitan dengan Benda

a. R (Realistic), dengan karakteristiknya adalah memiliki keterampilan bekerja

dengan mesin, alat atau binatang, menghindari aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan realistis. Contohnya : ahli mesin, mekanik, pertukangan, pertanian, peternakan, perkebunan, arsitek taman.

b. C (Conventional), dengan karakteristiknya adalah suka bekerja dengan

angka, berkas, sesuatu yang teratur, menghindari aktivitas yang tidak terstruktur. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur dan mengikuti sistem baku. Contoh : sekretaris, teller bank, akuntan, pustakawan, staf perpajakan.

3. Berkaitan dengan Ide

a. A (Art), dengan karakteristiknya adalah suka melakukan aktivitas seni,

drama, keterampilan tangan, menulis sastra, menghindari aktivitas rutin, berulang. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan graphic designer, seniman, sastrawan, pengarang lagu atau buku.

b. I (Investigative), dengan karakteristiknya adalah gemar dan pandai

memecahkan masalah, menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin, menjual atau mempengaruhi orang lain. Tipe ini melihat dirinya sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia, dokter gigi, physician, ahli matematik, ilmuwan, ahli komputer/programer.

(8)

Kelebihan dan Kelemahan

Sama seperti alat tes lain, Tes Minat dari Holland memiliki kelebihan, yaitu : (1) Arah tes ini sudah jelas dan terfokus untuk mengukur minat seseorang ; (2) Dengan alat tes ini, kita dapat mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh individu ; (3) Tes ini menunjuk pada taraf inteligensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu ; (4) Pandangan Holland sangat relevan bagi bimbingan karier dan konseling karir di institusi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan masa awal pendidikan tinggi.

Namun selain kelebihan, Tes Minat Holland juga memiliki kelemahan, yaitu : (1) Dalam mengerjakan Tes Minat Holland, testee dapat menjawabnya dengan berpura-pura ; (2) Dalam menjawab Tes Minat Holland dapat terjadi bias dalam menjawabnya ; (3) Terdapat batasan usia dalam mengerjakan Tes Minat Holland ; (4) Karena banyaknya jumlah soal yang dikerjakan maka dapat menyebabkan testee malas dalam mengerjakannya ; (5) Teori yang digunakan dalam Tes Minat ini kurang memperhatikan proses perkembangan yang melandasi keenam tipe kepribadian dan tidak menunjukkan fase-fase tertentu dalam proses perkembangan.

Daftar Pustaka

Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 2,

Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks

Anastasi, A & Urbina, S (2007). Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks.

Holland, J.L (1985). Making Vocational Choices, A Theory of Vocational Personalities

and Work Environtments, 2nd Edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc

Markam, S.S. Pengantar Psikodiagnostik. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

1) Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional. 2)

Tes amin memiliki kelebihan yakni sarana yang digunakan sederhana, cepat, dan mudah sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai alat penapisan BV pada ibu

Hamzah (2014: 100) mengemukakan bahwa tes dapat diartikan sebagai alat dan memiliki prosedur sistematis yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai suatu

D. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

Metode demontrasi memiliki kelebihan-kelebihan yaitu : (1) Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses sesuatu yang telah didemontrasikan; (2) Perhatian siswa

1) Tujuan: menerangkan secara singkat dan jelas apa tujuan dari percobaan itu. 2) Teori: uraian singkat dan lengkap tentang teori percobaan. 3) Peralatan: alat-alat yang

d Ditinjau dari alat evaluasi 1 Tes diagnostik - tes prestasi belajar yang sudah distandarisasikan - tes buatan guru - pengamatan dan daftar cocok check list 2 Tes formatif Tes