ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
S T E P H E N P. R O B B I N S
E L E V E N T H E D I T I O NW W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S © 2005 Prentice Hall Inc.
All rights reserved.
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
Perilaku Organisasi
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
S T E P H E N P. R O B B I N S
E L E V E N T H E D I T I O NW W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S © 2005 Prentice Hall Inc.
All rights reserved.
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
KONFLIK DAN PERUNDINGAN
QUOTES
Bisnis adalah konflik. Itulah proses kreatifnya. Anda tidak
mendapatkan kinerja istimewa dengan mengatakan
“
Ya
”
. Anda mendapatkan cinta, tapi anda tidak
mendapatkan kinerja istimewa.
Richard Snyder, CEO PERUSAHAAN PENERBITAN
Konflik
–
Konflik adalah suatu proses dimana ada satu pihak
yang merasa bahwa pihak yang lain telah
mempengaruhi secara negatif tentang sesuatu yang
menjadi perhatian pihak pertama.
•
Suatu titik pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung bila
suatu interaksi “
bersilangan
” dapat menjadi suatu konflik
antar pihak.
–
Hal ini meliputi rentang yang luas dari konflik yang
dialami seseorang dalam organisasi.
•
Ketidak selarasan tujuan
•
Perbedaan interpretasi fakta
•
Ketidaksetujuan berdasarkan pengharapan
perilaku. Dsb.
Perkembangan Pemikiran Tentang Konflik
Penyebab :
• Komunikasi yang buruk
• Kurangnya keterbukaan
• Kegagalan dalam
menafsirkan kebutuhan
karyawan
1. Pandangan Tradisional
Keyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus
dihindari.
2. Pandangan Hubungan Manusia
Kepercayaan bahwa konflik adalah sesuatu yang
alami dan tidak dapat dihindari.
3. Pandangan Interaksionis
Kepercayaan bahwa konflik tidak
hanya kekuatan positif dalam
kelompok tetapi sepenuhnya
dibutuhkan untuk keefektifan
kinerja kelompok.
Konflik Fungsional Vs Disfungsional
Konflik Fungsional
Konflik yang mendukung tujuan
dan memperbaiki kinerja
kelompok
Konflik Disfungsional
Konflik yang
mengganggu kinerja
kelompok
Komunikasi
– Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam komunikasi (termasuk juga overcommunication)
Struktur
– Ukuran dan spesialisasi pekerjaan – Kejelasan yurisdiksi
– Kecocokan anggota atau tujuan – Gaya kepemimpinan
– Sistem penghargaan
– Ketergantungan kelompok Varibel Pribadi
– Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama) – Tipe kepribadian
Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikan
Kesadaran satu atau lebih pihak mengenai kondisi yang
menciptakan kesempatan tumbuhnya konflik
Konflik yang dirasakan
Keterlibatan emosional dalam suatu konflik yang menciptakan kegelisahan, ketegangan, frustasi dan permusuhan.
Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi
Konflik yang dirasakan
Emosi memainkan peranan utama dalam membangun persepsi. Sebagai contoh emosi yang negatif bisa menyebabkan peremehan persoalan,
menurunnya tingkat kepercayaan dan interpretasi negatif atas perilaku pihak lain. Sebaliknya perasaan positip dapat meningkatkan kemampuan untuk melihat potensi hubungan di antara elemen-elemen suatu masalah,
memandang secara lebih luas suatu situasi dan mengembangkan berbagai solusi yang lebih inovatif.
Tahap 3 : Maksud
Bersaing:
Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan dampaknya terhadap pihak lain.
Berkerjasama/Berkolaborasi: Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik,
masing-masing ingin memuaskan sepenuhnya dari semua pihak.
Menghindar : Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik.
Mengakomodasi: Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan
lawan.
Kompromis:
Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK
Tdk Tegas
Tegas
Sifat Tegas
Bersaing
Bekerja sama
Kompromis
Menghindar
Akomodatif
Tidak kooperatif Kooperatif Sifat Kooperatif
Tahap 4 : Perilaku
Upaya terang-terangan utk menghancurkan pihak lain Serangan fisik secara agresif
Ancaman dan Ultimatum
Serangan verbal secara kasar
Terang-terangan mempertanyakan atau menentang orang lain Ketidak sepakatan atau kesalah pahaman kecil
Tidak ada konflik Konflik destruktif
Hasil Fungsional
– Meningkatkan kinerja kelompok
– Memperbaiki kualitas keputusan
– Merangsang kreativitas dan inovasi.
– Mendorong minat dan keingintahuan.
– Penyediaan sarana untuk penyelesaian masalah.
– Menciptakan lingkungan untuk evaluasi diri dan perubahan.
Hasil Disfungsional
– Meningkatkan ketidakpuasan
– Menurunkan keefektifan kelompok
– Menghambat komunikasi
– Menurunkan kepaduan kelompok
– Pertengkaran antara anggota kelompok
Bagaimana Menciptakan Konflik Fungsional?
Reward and Punishment (e.g. HP)
HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan
mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management.
Punishment dapat diberikan pada para avoiders.
Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM)
Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
Conflict
and Unit
Performance
Situasi Tingkat Konflik
Tipe Konflik Karakteristik Internal Unit Hasil Kinerja Unit A Rendah atau Tiada Disfungsional Apatis Macet
1. Tidak tanggap thd perubahan 2. Kekurangan ide baru
Rendah
B Optimal Fungsional Hidup, kritis diri, inovatif Tinggi C Tinggi Disfungsional Mengganggu, kacau balau
Tidak kooperatif Rendah Tinggi ↑ Kinerja A B C Unit ↓
(Rendah) Tingkat Konflik (Tinggi)
KONFLIK MERUPAKAN HAL yang TIDAK BISA
DIHINDARI dalam SEBUAH ORGANISASI,
DISEBABKAN oleh BANYAK FAKTOR yang PADA
INTINYA KARENA ORGANISASI TERBENTUK dari
BANYAK INDIVIDU & KELOMPOK yang MEMILIKI
SIFAT & TUJUAN yang BERBEDA SATU SAMA
LAIN.
Perundingan
Perundingan
Suatu proses dimana dua pihak atau lebih saling
bertukar barang atau jasa dan mencoba menyepakati
nilai tukar barang dan jasa tersebut.
BATNA
The
B
est
A
lternative
T
o a
N
egotiated
A
greement; Nilai terendah yang bisa
diterima individu untuk mencapai
Strategi Tawar - Menawar
Tawar – Menawar Distributif
Perundingan yang mencoba membagi-bagikan sumber
daya dalam jumlah tetap; suatu situasi kalah-menang.
Tawar – Menawar Integratif
Perundingan yang mencoba mencari satu
penyelesaian atau lebih yang bisa menciptakan
situasi menang-menang
Tawar – Menawar Distributif vs Integratif
Karakteristik Tawar -
Menawar Tawar-Menawar Distributif Tawar-Menawar Integratif
Tujuan
Mendapatkan Potongan Kue Sebanyak mungkin
Memperbesar kue sehingga kedua belah pihak puas
Motivasi Menang-Kalah Menang-Menang
Fokus
Posisi (saya tidak dapat memberi lebih bnyak dari pada ini)
Kepentingan (dapatkah anda jelaskan mengapa isu ini begitu penting bagi anda ?)
Kepentingan Berlawanan Selaras
Tingkat Berbagi Informasi
Rendah (Berbagi informasi hanya akan memungkinkan pihak lain mengambil
keuantungan dari kita)
Tinggi (Berbagi informasi akan memungkinkan masing-masing pihak untuk menemukan cara yang akan memuaskan
kepentingan kedua belah pihak) Lama Hubungan Jangka Pendek Jangka Panjang
Proses
Preparation and Planning
What is the nature of the conflict?
Apa hakekat dari konflik ini ?
What is the history leading up the negotiation?
Bagaimana sejarahnya hingga anda harus
melakukan negosiasi ?
Who is involved and what they think?
Siapa yg terlibat dan bagaimana persepsi mereka
tentang konflik ?
What do you want from the negotiation?
What are your goals?
Definiton of Ground Rules
Who will do the negotiation?
Siapa yg akan melakukan perundingan ?
Where will it take place?
Dimana perundingan akan dilakukan ?
What time constraints, if any, will apply?
Kendala waktu apa, jika ada, yg mungkin akan muncul ?
To what issue will negotiation be limited?
Pada persoalan2 apa saja negosiasi dibatasi ?
During this phase, the parties will also exchange their initial
proposals or demand.
Dalam fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal atau
tuntutan awal mereka ?
Clarification and Justification
When initial positions have been exchanged, both you and the
other party will explain, amplify, clarify, bolster and justify your
original demand.
This phase need NOT to be confrontational!
Its an opportunity for educating and informing each other on
the issues.
(Ketika posisi awal sudah saling dipertukarkan, baik anda maupun
pihak lain akan memaparkan, menguatkan, mengklarifikasi,
mempertahankan dan menjustifikasi tuntutan awal anda.
Tidak perlu konfrontatif.
Ini justru merupakan peluang untuk saling mendidik)
Bargaining and Problem Solving
The essence of the negotiation process is actual
give-and-take trying to hash out an agreement.
In this phase, CONCESSIONS undoubtedly need to
be made by both parties.
Hakekat proses negosiasi terletak pada tindakan
memberi dan menerima yg sesungguhnya dalam
rangka mencari suatu kesepakatan.
Disinilah, konsensi, tidak diragukan lagi, perlu dibuat
Closure and Implementation
Formalizing the agreement
Develop any procedures for implementing and
monitoring.
Tahap akhir dalam pross negosiasi adalah :
Memformalkan kesepakatan yang telah dibuat
serta,
Menyusun prosedur yang diperlukan untuk
ISSUES IN NEGOTIATION
The role of Mood and Personality in Negotiation
(Peran suasana hati dan sifat kepribadian dalam
negosiasi)
Negotiators who are in the positive moods negotiate better outcome than those who are in average moods.
(para perunding yang suasana hatinya positip memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang suasana hatinya biasa-biasa saja)
Gender Differences
Do men and women negotiate differently? Does gender affect negotiation outcomes?
Cultural Differences
– Italians, Germans and French do criticize before they do praise
– Indian executives are used to interrupting one another
Perundingan Pihak Ketiga
Mediator
Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi
penyelesaian perundingan dengan menggunakan
penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai
alternatif.
Arbitrator
Pihak ketiga yang memiliki
kewenangan untuk
Konsultan
Pihak ketiga yang tidak memihak,
terampil dalam manajemen konflik,
yang mencoba memberikan
penyeleseian keputusan yang kreatif
melalui komunikasi dan analisis.
Pendamai
Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan
sambungan komunikasi informal antara negosiator
dan lawannya.
e-aution
Tawar – Menawar Distributif vs Integratif
Bargaining Distributive Integrative Characteristic Characteristic Characteristic
Available resources Fixed amount of Variable amount of resources to be divided resources to be divided Primary motivations I win, you lose I win, you win
Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent with each other
Focus of relationships Short term Long term