• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PERTAMBANGAN BATU BARA PT. SAKA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RT. 24 KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN SAMARINDA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK SOSIAL EKONOMI PERTAMBANGAN BATU BARA PT. SAKA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RT. 24 KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN SAMARINDA UTARA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK SOSIAL EKONOMI

PERTAMBANGAN BATU BARA PT. SAKA

BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RT. 24 KELURAHAN

TANAH MERAH KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Oleh :

PUJI DWINASTITI

NIM. 110 500 143

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

2015

(2)

DAMPAK SOSIAL EKONOMI

PERTAMBANGAN BATU BARA PT. SAKA

BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RT. 24 KELURAHAN

TANAH MERAH KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Oleh :

PUJI DWINASTITI

NIM. 110 500 143

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

2015

(3)

DAMPAK SOSIAL EKONOMI

PERTAMBANGAN BATU BARA PT. SAKA

BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RT. 24 KELURAHAN

TANAH MERAH KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Oleh :

PUJI DWINASTITI

NIM. 110 500 143

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

2015

(4)

i

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah :

Dampak Sosial Ekonomi Pertambangan Batu

Bara PT. Saka Berdasarkan Persepsi

Masyarakat Di RT. 24 Kelurahan Tanah

Merah Kecamatan Samarinda Utara

. Nama : Puji Dwinastiti

NIM : 110 500 143

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal :... Pembimbing,

Fachruddin Azwari, ST.M. Si NIP. 1970521 200812 1 001

Penguji I,

Erna Rositah, S.Hut,MP NIP. 19731128 19993 2 001

Penguji II,

Ir. Dadang Suprapto. MP NIP. 1962010 198803 1 003 Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Ir. M. Masrudy, MP NIP. 19600805 198803 1 003 Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 1962010 198803 1 003

(5)

ii

ABSTRAK

PUJI DWINASTITI.

Dampak Sosial Ekonomi Pertambangan Batu Bara

PT. Saka Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di RT. 24 Kelurahan Tanah

Merah Kecamatan Samarinda Utara (FACHRUDDIN AZWARI).

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak sosial dan ekonomi pertambangan batu bara PT. Saka berdasarkan persepsi masyarakat di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

Penelitian ini telah dilaksanakan selama dua bulan terhitung sejak Bulan Mei sampai Bulan Juni 2015. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner agar bisa mengetahui dampak apa saja yang masyarakat alami sebelum adanya pertambangan batu bara sampai adanya pertambangan batu bara.

Keberadaan Pertambangan Batu bara PT. Saka di masyarakat RT. 24 disetujui oleh masyarakat, dengan memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial sebesar 82.7%, dan memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi sebesar 82.5%. Dengan adanya kegiatan Corporate Social Responsibility (

CSR)

oleh pihak perusahaan dengan memberikan kontribusi berupa bantuan

untuk sarana pendidikan, rumah ibadah, sarana kesehatan, pembangunan

jalan dusun, dan lahan lapangan olahraga. Perusahaan berkontribusi

meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penyerapan tenaga

kerja dan membuka peluang pekerjaan.

(6)

iii

RIWAYAT HIDUP

Puji Dwinastiti,

lahir pada tanggal 26 November 1990 di Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan putri kedua dari pasangan suami istri Bapak Arif Komarudin dan Ibu Rusmini.

Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 022 Cendrawasih pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri Al-Kautsar Samarinda pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2006. Melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Sekolah Olahraga Samarinda pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009.

Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2011 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian pada Program Studi Manajemen Lingkungan. Selama menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Manajemen Pertanian Penulis telah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) selama kurang lebih dua bulan terhitung sejak tanggal 02 Maret sampai 30 April 2015 di Balai Pengkajian Teknology Pertanian Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulisan karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penulis berharap dalam penyusunan Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama melaksanakan Karya Ilmiah.

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan karya ilmiah ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Fachrudin Azwari, ST. M.Si selaku dosen pembimbing Karya Ilmiah yang telah mengarahkan penulis dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan Karya Ilmiah ini.

2. Ibu Erna Rositah, S.Hut.MP selaku penguji I dan Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP Selaku Penguji II yang telah banyak membantu dan memberikan saran/masukan kepada penulis di dalam penelitian setra penyusunan Karya Ilmiah ini.

3. Bapak Ir. Dadang Suprapto, Mp selaku Ketua Progam Studi Manajemen Lingkungan Politektik Pertanian Negeri Samarinda.

4. Bapak Ir. Masrudy, MP Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

5. Bapak Ir. M. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

6. Seluruh staf Dosen, Teknisi dan PLP Manajemen lingkungan yamg telah banyak memberikan masukan baik itu di dalam proses belajar mengajar maupun diluar proses belajar mengajar.

7. Mama dan saudara-saudari tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun moril.

8. Teman-teman ku Puja, Khikie, Ardhie, Tejo, Syahrul, Dewi, Idris yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta inspirasi dalam menyusun karya ilmiyah ini sampai selesai.

9. Irwin yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

10. Terima kasih untuk masyarakat RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara telah membantu penelitian karya ilmiah.

Sebaik apapun penulisan menyusun karya ilmiah ini, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi lebih baiknya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca sehingga dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

Penyusunan Karya Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapat gelar Ahli Madya Diploma.

Puji Dwinastiti

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Tinjauan Umum Tentang Kondisi Sosial Ekonomi di Dusun Purwosari ... 3

B. Tinjauan Umum Tentang Pertambangan Batu Bara ... 6

C. Pengertian Corporate Social Respondibility (CSR) ... 14

BAB III. METODE PENELITIAN ... 17

A. Tempat, Waktu dan Batasan Penelitian... 17

B. Alat dan Bahan Penelitian ... 17

C. Jenis dan Sumber Data ... 17

D. Prosedur Kerja………... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Hasil ... 21

B. Pembahasan... 25

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 28

A. Kesimpulan ... 28

B. Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Tingkat pendidikan di RT. 24 Kelurahan Tanah

Merah Kecamatan Samainda Utara……… 21 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di RT. 24 Kelurahan

Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara... 22 3. Data Pekerjaan Masyarakat di RT. 24 Kelurahan

Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara……….. 22 4. Kondisi Responden Berdasarkan Pekerjaan... 23 5. Sarana di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan

Samarinda Utara………. 23 6. Persepsi Masyarakat Tentang Kondisi Sosial Setelah Kehadiran

Pertambangan Batu bara……….. 24 7. Presepsi Masyarakat Tentang Kondisi Ekonomi Setelah Kehadiran

Pertambangan Baru baru……….. 24 Lampiran

8. Data identitas 54 Responden RT. 24 Kelurahan Tanah Merah

Kecamatan Samarinda Utara.……….. 35 9. Responden Masyarakat yang Setuju Tentang Kondisi Sosial

Setelah Kehadiran Pertambangan Batu bara PT. Saka... 36 10. Responden Masyarakat yang Setuju Tentang Kondisi Ekonomi

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Lampiran Halaman 1. Plang Rumah Rukun Tetangga RT. 24 Kelurahan Tanah Merah

Kecamatan Samarinda Utara ... 38 2. Wawancara dan Pembagian Kuesioner kepada Ketua RT. 24

Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara ... 38 3. Plang dan Gedung Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan

Samarinda Utara yang berada di RT. 24... 39 4. Plang dan Tempat Objek Wisata Air Terjun Tanah Merah Samarinda Yang Berada Tepat Di Depan Gerbang Dusun Purwosari ... 39 5. Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) Negeri 10 di RT. 24

Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara………40 6. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 12 Samarinda Dusun Purwosari Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda utara……40 7. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 016 di Dusun Purwosari Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara……….41 8. Mushola Mitahul Jannah di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah

Kecamatan Samarinda Utara………. ... 41 9. Fasilitas Lapangan Volly sekaligus Lapangan Badminton di RT. 24

Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara……... 42 10. Bantuan Perbaikan Jalan PT. Saka Menuju Objek Wisata,

Perkebunan dan Pertanian warga di RT. 24 Kelurahan Tanah

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman 1. Kuisioner Penelitian...31

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan individualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat. Dalam kelangsungan masyarakat ada yang disebut sebagai sistem-sistem sosial, yakni seluruh tindakan sosial yang dilakukan oleh para anggotanya untuk tetap mempertahankan keutuhan masyarakat. Para anggota masyarakat di satu kawasan akan sepenuhnya melindungi lingkungannya dari ancaman apapun yang dapat mengganggu berlangsungnya hidup mereka.

Pengertian ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya materian individu, masyarakat dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia karena ekonomi merupakan tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi yang berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, atau distribusi.

Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efesien.

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses pengambilan material yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah

(13)

2

yang kini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar baik yang berskala lokal maupun nasional memiliki dua sisi yang saling berlawanan, di satu sisi penambangan batu bara memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi negara dan masyarakat di sekitar perusahaan namun disisi lain dampak kegiatan penambangan batu bara menimbulkan adanya penurunan kualitas lingkungan.

Kegiatan penambangan batu bara secara terbuka (open pit mining) telah menimbulkan berbagai macam dampak baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung ke lingkungan serta masyarakat sekitar. Berbagai upaya telah dilakukan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, namun upaya tersebut belum dapat secara maksimal dalam memberikan kontribusinya terhadap pengembangan kualitas lingkungan. Berdasarkan uraian hal-hal tersebut di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang dampak sosial ekonomi di perusahaan pertambangan batu bara.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak sosial dan ekonomi pertambangan batu bara PT. Saka berdasarkan persepsi masyarakat di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi PT. Saka dalam menyusun program Corporate Sicial Responsibility (CSR) selanjutnya.

(14)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Tinjauan Umum Tentang Kondisi Sosial Ekonomi di Dusun Purwosari Pengertian kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti Budaya, Pendidikan, Umur dan Jenis Kelamin, sedangkan tingkat ekonomi seperti pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi (Anonim, 2012).

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus mencari jawaban bagaimana sumberdaya di bumi ini yang dapat dipergunakan dan dibagikan dengan baik. Tambahan pula masyarakat memerlukan suatu sistem pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggotannya. Jawaban masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai sosial ekonomi yang diikuti masyarakat pada saat itu (Deliarnov, 2013).

Status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap

(15)

4

berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupinya. Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus mencari jawaban bagaimana sumberdaya di bumi ini yang dapat dipergunakan dan dibagikan dengan baik. Tambahan pula, masyarakat memerlukan suatu sistem pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggotanya. Jawaban masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai sosial ekonomi yang diikuti masyarakat pada saat itu (Santrock, 2007).

Melihat pertumbuhan produksi batu bara dari tahun ke tahun yang semakin besar, maka diperkirakan dalam jangka waktu 10 sampai 20 tahun ke depan deposit batu bara ini akan habis yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, terutama masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada kegiatan pertambangan, di mana mereka akan kehilangan mata pencaharian sebagai akibat dari berhentinya beroperasi kegiatan pertambangan batu bara PT. Saka sebagian besar bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut, tetapi ada juga yang bekerja sebagai petani dan buruh konstruksi (Anonim, 2013a)

Kehidupan sosial bermasyarakat tingkat kerjasama antara warga masyarakat setempat dengan warga diluar kelompok dan dengan suku lain pada umumnya mereka mengaku dapat bekerja sama dengan kelompok atau suku lain, dengan alasan sangat menguntungkan karena dapat membuka wawasan lebih luas dan dapat bertukar pengalaman. Bentuk kerjasama yang mereka lakukan pada umumnya di bidang perburuhan, pertanian, dan ada juga yang sekedar bergaul saja. Dalam lokasi penelitian sosial nampak beberapa warga

(16)

5

tidak melakukan Asimilasi (kawin) dengan masyarakat dari suku atau kelompok lainnya. Hal itu telah berlangsung lama dan cenderung semakin banyak warga yang melakukan kawin antar suku tersebut, karena daerah ini telah sangat terbuka dan berkembang menjadi daerah pinggiran kota. Dalam kaitannya dengan kelembagaan sosial kemasyarakatan yang masih berfungsi dengan baik pada daerah penelitian adalah berupa Kelompok Tani, Posyandu (Raden, 2010).

RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara sering disebut tempat para wisatawan yang mempunyai air terjun unggulan di Samarinda Kalimantan Timur. RT. 24 memiliki latar belakang sosial budaya beragam, dimana mayoritas merupakan etnis Kutai (8%), Bugis (20%), Dayak (14%), Jawa (58%). Dengan keanekaragaman etnis tersebut menjadikan Dusun yang kaya akan budaya yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kejayaan bersama (Anonim, 2013b).

RT. 24 dengan luas wilayah kurang lebih 6.257 Ha. Berbatasan dengan : Sebelah Utara Sungai Siring, sebelah Timur Bendungan Benanga, sebelah Selatan Sungai Siring Tanah Merah Sebelah Barat Tanah Merah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai berkebun dan petani.

Dengan jarak tempuh sekitar 24 Km dari Pusat Pemerintahan Kota Samarinda dan 2 Km dari Kota Kecamatan berpengaruh terhadap proses perkembangan, ekonomi, sosial dan budaya.

B.

Tinjauan Umum tentang Pertambangan Batu Bara

Pertambangan batu bara di Indonesia telah berlangsung selama 40 tahun lebih, sejak keluarnya Udang-undang No.11 tahun 1967 tentang pokok-pokok Pertambangan yang kemudian diganti dengan Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batu bara Nomor 4 Tahun 2009. Undang-undang ini telah menjadi

(17)

6

landasan eksploitasi sumber daya mineral dan batu bara secara besar-besaran untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Industri batu bara Indonesia telah berkembang dengan pesat dalam waktu singkat. Dalam hanya 10 tahun produksi telah berkembang dari sekitar 3 juta ton menjadi lebih dari 30 juta ton, dan diharapkan dua kali lipat lagi dalam beberapa tahun mendatang.

Sebagai Akibatnya industri batu bara menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang besar bagi Indonesia seperti : Lapangan Kerja bagi ribuan masyarakat Indonesia terutama di daerah yang kurang berkembang di daerah seperti Kalimantan dan Sumatera dan juga akan mendukung program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. Namun kegiatan tersebut tidak hanya menguntungkan dari segi sosial dan ekonomi tapi juga memberikan dampak negatif, terutama kerusakan lingkungan di daerah penghasil tambang. Di daerah penghasil barang tambang, lingkungan yang sehat dan bersih merupakan hak asasi setiap orang menjadi barang langka. Bahkan daerah penghasil juga merasakan ketidak adilan seperti kebutuhan energi akan listrik dari batu bara masih kurang pasokannya. Sementara batu bara dikirim ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan energi terutama untuk pembangkit listrik tenaga uap di Jawa.

Di samping, itu negara Indonesia ingin meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan mendapatkan devisa sebesar-besarnya dari bahan tambang dan migas maka tidak ada jalan lain, eksploitasi besar-besaran terutama barang tambang batu bara pada beberapa tahun ini semakin gencar. Hal ini membuat kondisi lingkungan di daerah penghasil batubara semakin menurun bahkan makin kritis. Belum lagi ada puluhan tambang-tambang ilegal yang banyak dikelola pengusaha dan masyarakat. Bahkan sekarang kegiatan pertambangan

(18)

7

ini telah merambah kawasan lindung maupun perkotaan. Hal ini diketahui setelah adanya bukti-bukti bahwa kawasan Hutan Raya Bukit Soeharto telah dirambah pertambangan batu bara dan penambangan illegal yang dikenal dengan batu bara karungan yang banyak terdapat di kawasan perumahan-perumahan penduduk di kota Samarinda. Hal ini tentu saja makin memperparah kondisi lingkungan kota Samarinda (Setiawan, 2010).

Pertambangan adalah suatu kegiatan mencari, menggali, mengolah,

memanfaatkan dan menjual hasil dari bahan galian berupa mineral, batu

bara, panas bumi dan minyak dan gas. Seharusnya kegiatan

pertambangan memanfaatkan sumber daya alam dengan berwawasan

lingkungan, agar kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga. Kegiatan

penambangan khususnya Batu bara dan lain-lain dikenal sebagai kegiatan

yang dapat merubah permukaan bumi. Karena itu, penambangan sering

dikaitkan dengan kerusakan lingkungan. Walaupun pernyataan ini tidak

selamanya benar, patut diakui bahwa banyak sekali kegiatan

penambangan yang dapat

menimbulkan kerusakan di tempat

penambangannya (Horold Koontz, 2013).

Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas lingkungan

di tempat penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja

menyangkut kualitas hidup manusia yang berada di lingkungan tempat

penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata lebih baik,

dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu kegiatan penambangan

dapat menjadi daya tarik, sehingga penduduk banyak yang berpindah

mendekati lokasi penambangan tersebut. Sering pula dikatakan bahwa

(19)

8

bahwa kegiatan penambangan telah menjadi lokomotif pembangunan

didaerah tersebut. Tidaklah mudah menepis kesan bahwa penambangan

dapat menimbulkan dampat negatif terhadap lingkungan. Terlebih-lebih

penambangan yang hanya mementingkan laba, yang tidak menyisihkan

dana yang cukup untuk memuliakan lingkungannya. Hal ini dapat

dipahami jika disadari bahwa investasi telah menelan banyak biaya, yang

bila semua nya dihitung dengan harga dana yaitu bunga pinjaman, maka

faktor yang paling mudah dihapuskan adalah faktor lingkungan.

Kesadaran manusia untuk meningkatakan kualitas lingkungan dan

memperhitungkannya sebagai baya dalam kegiatan tersebut, atau dikenal

sebagai Internasionalisasi biaya eksternal, menyebabkan perhitungan

cost-benefit suatu penambangan berubah. Dalam hal ini, faktor harga

komoditas mineral sangat penting, tetapi lebih penting lagi pergeseran cut

off grade, yaitu pada tingkat mana suatu jebakan mineral dapat disebut

ekonomis. Upaya lanjutan adalah penelitian untuk meningkatkan teknologi

proses (Resosoedarmo, 2011).

Dampak negatif yang ditimbulkan kegiatan penambangan berskala

besar, baik dalam ukuran teknologi maupun investasi, dapat berukuran

besar pula. Namun pengendaliannya lebih memungkinkan ketimbang

pertambangan yang menggunakan teknologi yang tidak memadai apalagi

dana nya terbatas. Memang pada kenyataannya, perubahan permukaan

bumi yang disebabkan oleh kegiatan penambangan terbuka dapat

mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Hal ini disebabkan kerena

(20)

9

dengan mengambil mineral seperti mangan tubuh tanah atau soil harus

dikupas sehingga hilanglah media untuk tumbuh tumbuhan dan pada

akhirnya merusak keanekaragaman hayati yang ada di permukaan tanah

yang memerlukan waktu ribuan ta hun untuk proses pembentukannya

(Mysak, 1990).

Di samping pengupasan tubuh tana h atau soil permukaan bumi,

penambangan juga menghasikan gerusan batu, mulai dari yang kasar

sampai yang halus yang merupakan sisa atau ampas buangan disebut

Tailing. Biasanya selalu menggunung di lokasi penambangan atau

dibuang ke sungai sehingga menyebabkan banjir dan sungai mengalami

kedangkalan. Selain itu juga bisa berakibat pada pencemaran sungai yang

menyebabkan ekosistem sungai bisa terganggu. Manusia yang ditinggal

disekitar sungai juga akan terkena dampak dari pencemaran ini

(Soerjono, 2011).

Dampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan

adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya.

2. Usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain: Pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya.

(21)

10

3. Pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa.

Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).

1. Dampak Terhadap Lingkungan

Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan

Marmer serta lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi

lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan pengangut berat.

Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai mengetahui

(22)

11

bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap industri penambangan.

Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah atau community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batu bara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu Air, Tanah, Udara, dan Hutan (Soerjono, 2011).

Penambangan batu bara secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan dampak terhadap manusia. Dampak pencemaran akibat penambangan batu bara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :

1. Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Karena Limbah tersebut mengandung belerang (b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu batu bara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batu bara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.

(23)

12

2. Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batu bara dan produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai logam berat : seperti Arsenik, Timbal, Merkuri, Nikel, Vanadium, Berilium, Kadmium,

Barium, Cromium, Tembaga, Molibdenum, Seng, Selenium, dan Radium,

yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.

3. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, pertambangan batu bara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu Air, Tanah, Udara, dan Hutan, Air penambangan batu bara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batu bara tersebut dalam hal memisahkan batu bara dengan

Sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air

sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), Merkuri

(Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb, Hg,

dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

2. Dampak Terhadap Sosial dan kemasyarakatan a. Terganggunya Arus Jalan Umum

Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubaraberdampak pada aktivitas pengguna jalan lain. Semakin

(24)

13

banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.

b. Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat

Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tidak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif, bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.

Nilai atau dampak positif dari batubara itu sendiri, Tidak dapat di pungkiri bahwa batu bara adalah salah satu bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia adalah salah satu negara penghasil batu bara terbesar no. 2 setelah Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya batu bara yang dimiliki Indonesia mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton. Namun hal ini tetap memberikan efek positif dan negatif, Hal positifnya adalah bertambahnya devisa negara dari kegiatan penambanganya.

Secara teoritis usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para pekerja tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu bentuknya dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang sekitar sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

(25)

14

C.

Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

Suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaansebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. CSR (corporate Social Responsibility) merupan fenomena dan stategi yang di gunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting dari pada sekedar profitability perusahaan.

Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena :

a. Menurunnya gangguan sosial yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat setempat.

b. Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang.

c. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR yang dirancang oleh korporat.

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:

1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.

(26)

15

2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan. 3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan

sosialnya yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.

4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik

5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya. Berikut ini adalah manfaaat CSR bagi masyarakat :

1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarin ligkungan. 2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.

3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.

4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

(27)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini selama dua bulan dimulai pada Bulan Mei 2015 sampai dengan Bulan Juni 2015 yang meliputi studi literatur, persiapan kuisioner, pengambilan data dan penulisan karya ilmiah.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

B.

Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kamera dan alat tulis digunakan untuk mendokumentasikan semua prosesi penting selama penelitian.

b. Tape recorder wawancara dengan narasumber. c. Computer dan printer untuk membuat karya ilmiah 2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembaran kuesioner sebagai acuan dalam menggali materi penelitian.

C.

Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu, data primer dan data sekunder : ? Data primer adalah ata yang diperoleh langsung di lapangan melalui kuisioner dan wawancara. Sumber data primer adalah dari data responden dan nara sumber. Responden berjumlah 54 orang terdiri dari

(28)
(29)

19

2. Orientasi Lapangan

Orientasi ini dilakukan untuk mengetahui wilayah studi tempat penelitian ini akan dilaksanakan, termasuk didalamnya melakukan diskusi dengan pihat-pihak terkait.

3. Pengumpulan Data

Pengertian pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data dilapangan yang akan digunakan untuk menjawab pemasalahan penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Selain itu bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono. 2009).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo dan Basuki, 2006).

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana jawaban sudah tersedia dan dipilih salah satu.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penelitian.

(30)

20

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tertulis (teks ataupun gambar) berupa hasil penelusuran situs/web yang relevan dengan penelitian ini.

4. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu.(Hasan, M. Iqbal. 2002)

Pengolahan data meliputi kegiatan, sebagai berikut: 1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengkoreksian data yang telah

dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk atau data yang terkumpul itu tidak logis dan meragukan.

2. Coding

Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data

yang termasuk dalam kategori yang sama. 3. Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk tabel dan uraian deskriptif.

(31)

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelilitian yang dilakukan pada lokasi pemukiman penduduk sekitar pertambangan batu bara milik PT. Saka, dengan wawancara langsung terhadap Ketua RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara. Berdasarkan data penduduk yang didapatkan melalui hasil wawancara langsung dengan Ketua RT. 24, diketahui bahwa jumlah penduduk untuk wilayah RT. 24 mencapai 118 jiwa dengan 32 Kepala Keluarga (KK), dimana RT. 24 laki-laki berjumlah 62 orang dan perempuan RT. 24 berjumlah 56 orang. Tingkat pendidikan warga di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara sebagai berikut :

Tabel 1. Tingkat pendidikan masyarakat di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samainda Utara.

Sumber: Data Primer (2015)

Masyarakat Kelurahan Tanah Merah yang majemuk mempunyai agama juga beragam, di samping Islam dan mayoritas penduduknya juga ada beragam lainnya dengan komposisi yang terlihat pada Tabel 2:

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Dusun Purwosari Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

No. Jenis Agama Jumlah (Jiwa) Presentse (%)

1. Islam 41 76

2. Kristen 11 20

3. Katolik 2 4

Total 54 100

Sumber: Data Primer (2015)

No. Tingkat Pendidikan Warga Jumlah (Jiwa) RT. 24

Persentase (%)

1. Tidak Sekolah 2 4

2. Sekolah Dasar (SD) 12 22

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 11

4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 29 54

5. Perguruan Tinggi 5 9

(32)

22

Dalam kegiatan pertambangan batu bara pertumbuhan ekonomi akan membawa perubahan pada daerah tersebut di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara. Berikut ini merupakan data pembagian berdasarkan pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat dapat di lihat pada Tabel 3 Tabel 3. Data Pekerjaan Masyarakat di RT. 24 Kelurahan

Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

No. Jenis Pekerja Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Pelajar 10 18 2. Pegawai 5 9 3. Wiraswasta 15 28 4. Swasta 10 18 5. Petani 14 25 Total 54 100%

Sumber: Data Primer (2015)

Pekerjaan responden selanjutnya diuraikan pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Kondisi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Responden Jumlah Responden (Orang)

1 Pelajar 10 2 Pegawai 5 3 Wiraswasta 15 4 Swasta 10 5 Petani 14 Jumlah 54

Adapun sarana pendidikan, rumah ibadah dan sarana kesehatan di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara dapat di lihat pada Tabel 5:

Tabel 5. Sarana di RT. 24 Dusun Purwosari Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

No. Keterangan Jumlah

1. Sekolah: ? SD ? SMP ? SMA 1 1 1 2. Rumah Ibadah: ? Mushola ? Gereja 1 - 3. Kesehatan: ? Posyandu 1 Sumber: Data Primer (2015)

(33)

23

Hasil Kuesioner dari 54 Responden RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara dapat dilihat dalam Tabel 6 dan Tabel 7 berikutnya: Tabel 6. Persepsi Masyarakat Tentang Kondisi Sosial Setelah Kehadiran

Pertambangan Batu bara.

No. Pertanyaan SS S KS TS STS

1. Ketersediaan prasarana pendidikan

bertambah 5 49 - - -

2. Terjadi peningkatan kualitas tenaga

pendidikan 12 42 - - -

3. Kemampuan untuk memenuhi uang

sekolah anak lebih baik 19 35 - - - 4. Kemampuan untuk membeli buku-buku

pelajaran anak lebih baik 9 45 - - - 5. Kebutuhan-Kebutuhan Lainnya untuk

anak di Sekolah dapat dipenuhi 2 52 - - - 6. Ketersediaan prasarana kesehatan

bertambah 13 41 - - -

7. Memberikan bantuan sembako kepada masyarakat

2 52 - - - 8. Membantu mengadakan turnament

olahraga kepada masyarakat

8 46 - - -

Tabel 7.

Persepsi Masyarakat Tentang Kondisi Ekonomi Setelah Kehadiran Pertambangan Baru bara.

No. Pertanyaan SS S KS TS STS

1.

Usaha pertambangan batu bara membuka kesempatan kerja yang cukup besar di daerah ini

7 47 - - -

2.

Tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha pertambangan batu bara di daerah ini cukup tinggi

4 50 - - - 3. Tenaga kerja lokal mendapat prioritas

untuk bekerja di perusahaan 22 32 - - - 4.

Upah yang diterima karyawan perusahaan sesuai dengan harapan masyarakat

15 39 - - -

5.

Pertambangan batu bara

mengakibatkan peningkatan aktivitas usaha yang telah ada di daerah ini

- 54 - - - 6 Usaha pertambangan batu bara

meningkatkan hasil responden 4 50 - - - 7

Pertambangan batu bara

menumbuhkan peluang usaha lain bagi masyarakat

21 33 - - - 8 Perusahaan melakukan program

(34)

24 Keterangan: a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S) c. Kurang Setuju (KS) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

B. Pembahasan

Wilayah RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara merupakan kawasan pemukiman yang cukup luas dan strategis. RT. 24 Kelurahan Tanah Merah terdiri dari 6 Rukun Tetangga (RT) dimana RT. 24 merupakan wilayah yang paling luas, sehingga banyak penduduk yang terdapat dalam wilayah tersebut. Diketahui bahwa jumlah penduduk untuk wilayah RT. 24 mencapai 118 dengan mempunyai 32 Kepala Keluarga (KK), RT. 24 terdiri dari laki-laki berjumlah 62 orang dan perempuan RT. 24 berjumlah 56 orang. Tingkat pendidikan warga RT. 24 Kelurahan Tanah Merah sebagian besar sampai jenjang Sekolah Dasar SD sekitar 22%, Sekolah menengah pertama SMP sekitar 11%, Sekolah menengah Atas sekitar 54%%, dan untuk tingkat Perguruan Tinggi sekitar 9% namun ada juga warga yang tidak bersekolah yaitu sekitar 4%. Adapun sarana pendidikan, tempat ibadah dan sarana kesehatan yang ada di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara yaitu untuk sekolah terdapat, 1 Sekolah Dasar (SD),1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan Sekolah Menegah Atas (SMA) di Wilayah RT. 24. Untuk tempat ibadah di rt. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara terdapat 1 Mushola, dan Gereja belum ada. Dan sarana kesehatan terdiri dari 1 Posyandu. Masyarakat RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara yang

(35)

25

majemuk mempunyai agama dan juga beragam dimana Islam 76%, Kristen 20% dan Katolik 4%.

Dari Humas Bapak Saidi PT. Saka melalui Ketua RT. 24 Bapak Patham ikut membantu dalam bentuk program CSR yang dilakukan PT. Saka di RT. 24 Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara yaitu:

a. Sosial

1) Pemeliharaan bangunan sekolah (SD, SMP, SMA) dan rumah ibadah (Mushola dan Gereja belum ada).

2) Adapun pemberian batuan materi dan sembako per 3 bulan di Dusun Purwosari Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.

3) Perbaikan untuk bangunan Posyandu membantu berupa lembaran seng dalam pemeliharaan bangunannya.

4) Terbukanya akses jalan dan bantuan perbaikan jalan untuk warga menuju perkebunan, Pertanian, dan akses wisatawan.

b. Pendidikan

1) Membantu meringankan biaya sekolah bagi anak-anak warga kurang mampu dan prestasi dengan pemberian beasiswa 1 kali dalam setahun. 2) Pembukaan lahan olah raga Dusun Purwosari Kelurahan Tanah Merah

Kecamatan Samarinda Utara. c. Kesehatan

Memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga 2 kali dalam setahun. Persepsi masyarakat sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel. 6 menunjukan bahwa kehadiran PT. Saka membawa dampak positif terhadap kehidupan sosial masyarakat. Sarana pendidikan dan kesehatan bertambah, demikian juga kemampuan orang tua untuk menyekolahkan anak-anak. Selain

(36)

26

itu, pemberian sembako dan kontribusi untuk kegiatan turnamen olahraga oleh PT. Saka juga ada, hanya saja tidak diperoleh berapa nilai kontribusi tersebut.

Kehadiran PT. Saka juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini antara lain di tunjukkan oleh adanya persiapan tenaga kerja oleh perusahaan dan turut member adil terhadap terbukanya peluang usaha lain di masyarakat.

Kehadiran perusahaan sudah selayaknya memberi dampak positif terhadap masyarakat secara sosial dan ekonomi, sebagaimana sasaran yang diharapkan dari progam CSR perusahaan sesungguhnya.

(37)

28

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Keberadaan Pertambangan Batu bara PT. Saka di masyarakat RT. 24 disetujui masyarakat, dengan memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial sebesar 82.7%, dan memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi sebesar 82.5%.

2. Dengan adanya Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh pihak perusahaan dengan memberikan kontribusi berupa bantuan untuk sarana pendidikan, rumah ibadah, sarana kesehatan, pembangunan jalan dusun, dan lahan lapangan olahraga.

3. Perusahaan berkontribusi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja dan membuka peluang usaha lain.

B.

Saran

1. Progam Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan sebaiknya benar-benar menyentuh kebutuhan prioritas masyarakat.

(38)

29

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pengertian Kondisi Sosial dan Ekonomi. http://www.psychology mania.com/2012/10/pengertian-kondisi-sosial-ekonomi.html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2014.

Anonim. 2013 a. Profil Dusun Purwosari Laporan KKN UNMUL. Anonim. 2013 b. Sosial Budaya Tanah Merah.

Arikunto.1998. Proses penelitian suatu pendekatan praktik sosil. Jakarta: Gramedia Indonesia.

Chorold Koontz. 2013. Pengertian Pertambangan Batu bara. http://www.definisi.org/pengertian-pertambangan-batu bara.

Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi: Metode Penelitian Dan Amplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mardikanto. 2009. Seputar Mahasiswa Dalam Pengertian CSR. http:/seputar-

mahasiswa.blogspot.com/2013/10/pengertian-csr-manfaat-csr-dan_3763. Diakses pada tanggal 15 Juli 2014.

Mysak.1990. Penjelasan Hasil Pertambangan. http:/www.definisi.org/penjelasan-hasil-lingkungan-pertambangan.

Raden. I. 2010. Kajian Dampak Penambangan Batubara Terhadap Pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan di Kabupaten KUKAR. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri. Jakarta.

Resosoerdarmo. 2011. Pengertian Lingkungan Terhadap Manusia. http://www.definisi.blogspot.com/2011/lingkungan.html

Setiawan. Y. 2010. Pengelolaan Tambang Batu bara (Studi Kasus : Kota Samarinda).http://Pengelolaan, Tambang, Batu bara, Berkelanjutan (Studi Kasus Kota Samarinda).htm. Diakses pada tanggal 16 September 2013.

Soerjono,2011. Dampak Nagatif Pada Pertambangan.

http://www.definisi.blog/dampak-negatif-internet-menurut-para-ahli. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil identifikasi (Lampiran 5) menggunakan Vitek 2 Compact menunjukkan bahwa bakteri yang didapat yaitu jenis bakteri Kocuria kristinae dan Stenotrophomonas maltophilia

Orang Khawarij Pertama : Beberapa waktu kemudian datanglah seorang dari golongan mereka kepada khalifah Ali bin Abi Tholib dan bertanya “Wahai Ali, mana yang lebih

Mengingat seorang siswa memiliki ketangkasan, kemampuan, dan keterampilan serta kecerdasan dalam memecahkan masalah, maka salah satu teknik untuk meningkatkan

Merasakan diri pulih sepenuhnya setelah menjalani pemulihan dipusat serenti ini dan bersyukur kerana tidak terlibat dengan dadah yang lebih berat seperti heroin

secara bersama. Empat pilar ini menyiratkan bahwa pendidikan moral dan etika haruslah dilakukan melalui pembinaan secara terus menerus sampai terjadi internalisasi

Dari sisi sistem yang dibutuhkan adalah database karena semua aplikasi web yang akan dibuat semua terhubung ke database dan akan melakukan tiga tahap yaitu input,

melalui program pemberdayaan masyarakat miskin adalah masyarakat yang tergolong miskin secara finansial dan materinya masyarakat yang dilihat disini yang mendapatkan