• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan pencegahan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan pencegahan dan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

V.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Berdasarkan jenisnya penelitian ini termasuk penelitian evaluatif, karena

penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan pencegahan dan

penanggulangan balita gizi buruk di Puskesmas wilayah Surabaya barat. Rancang

bangun penelitian ini bersifat observasional, karena dalam pengumpulan data atau

informasi tanpa dilakukan intervensi atau perlakuan pada populasi.

V.2 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua Puskesmas di wilayah

Surabaya barat yang berjumlah 10 Puskesmas.

V.3 Sasaran Penelitian

Objek penelitian adalah dokumen program pencegahan dan

penanggulangan gizi buruk di Puskesmas wilayah Surabaya barat yang meliputi

dokumen perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil cakupan kegiatan.

Responden dalam penelitian ini adalah kepala Puskesmas dan petugas

pelaksana gizi yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang perencanaan,

pelaksanaan, penghambat pelaksanaan, dan evaluasi program pencegahan dan

penanggulangan gizi buruk di Puskesmas wilayah Surabaya barat.

(2)

V.4 Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas wilayah Surabaya barat yaitu

Puskesmas Tanjungsari, Puskesmas Simomulyo, Puskesmas Manukan

kulon, Puskesmas Balongsari, Puskesmas Asemrowo, Puskesmas Sememi,

Puskesmas Benowo, Puskesmas Lontar, Puskesmas Jeruk dan Puskesmas

Lidah kulon. Alasan pengambilan lokasi di Puskesmas wilayah Surabaya

Barat yaitu :

a. Merupakan wilayah dengan jumlah gizi buruk dari kurun waktu

2006-2007 mengalami peningkatan persentase gizi buruk sebesar 1,42 %

b. Merupakan kawasan yang menarik untuk diteliti karena merupakan

daerah pinggiran dan industri

2. Waktu pengambilan data

(3)

V.5 Kerangka Operasional

PROSES Seharusnya

Mempelajari program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Surabaya barat meliputi : 1. Penyusunan perencanaan program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

2. Pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan a. Revitalisasi Posyandu b. Revitalisasi Puskesmas c. Intervensi gizi dan kesehatan d. Promosi Keluarga Sadar Gizi e. Revitalisasi SKPG

3. Jumlah kegiatan yang direncanakan dalam program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

Bandingkan

Riil

Mempelajari program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Surabaya barat meliputi : 1. Penyusunan perencanaan program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

2. Pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan a. Revitalisasi Posyandu b. Revitalisasi Puskesmas c. Intervensi gizi dan kesehatan d. Promosi Keluarga Sadar Gizi e. Revitalisasi SKPG

3. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

OUTPUT Seharusnya

Mempelajari pencapaian hasil kegiatan pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

yang direncanakan (Berdasarkan Pedoman Rencana Aksi Nasional

Pencegahan dan Penanggulangan gizi buruk

2005-2009)

Bandingkan

Riil

Mempelajari pencapaian hasil kegiatan pencegahan dan penanggulangan gizi buruk yang dilaksanakan (Berdasarkan Pedoman Rencana Aksi Nasional

Pencegahan dan Penanggulangan gizi buruk

2005-2009)

Gambar

V.1.

Bagan

Kerangka

Operasional

Semua variabel pada proses dan output dalam pendekatan sistem

manajemen merupakan variabel yang akan diteliti. Variabel yang terdapat pada

proses dalam pendekatan manajemen yaitu variabel fungsi manajemen yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pencegahan dan

(4)

penganggulangan gizi buruk . Variabel tersebut terdiri dari dua bagian yaitu

fungsi manajemen yang seharusnya dilaksanakan dalam kegiatan program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan fungsi manajemen program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk yang riil atau yang sebenarnya

dilakukan dalam kegiatan program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

dan diperoleh pada saat penelitian. Fungsi manajemen yang seharusnya akan

dipakai sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan fungsi

manajemen yang sebenarnya dilaksanakan dalam program pencegahan dan

penanggulangan gizi buruk pada saat penelitian.

Begitu juga dengan variabel yang terdapat pada output dalam pendekatan

proses manajemen, dimana variabel pertama menerangkan tentang pencapaian

hasil kegiatan pencegahan dan penanggulangan gizi buruk yang direncanakan

(Berdasarkan Pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan

Gizi Buruk 2005-2009). Sedangkan variabel kedua menerangkan pencapaian hasil

kegiatan pencegahan dan penanggulangan gizi buruk yang dilaksanakan

(Berdasarkan Pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan

Gizi Buruk 2005-2009) yang sebenarnya dicapai oleh program pencegahan dan

penanggulangan gizi buruk pada saat penelitian.

V.6 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Indikator dan Cara

Pengukuran

Tabel V.1. Definisi Operasional

No. Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator Cara Pengukuran

1. Perencanaan program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

Suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana program pencegahan dan penanggulangan gizi burukdalam upaya menyusun kerangka konsep

Harus SMART 1. Spesific artinya hasil yang ingin dicapai memang Wawancara dengan kuesioner dan check

list. Kriteria

diperoleh dengan membandingkan

hasil check list dan Tabel dilanjutkan ke halaman 63

(5)

No. Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator Cara Pengukuran

atau pedoman kegiatan program penaggulangan gizi buruk pada akhir tahun sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan pada tahun berikutnya 2. Measurable artinya dapat diukur 3. Attainable artinya hasil tersebut bisa dicapai 4. Realistic artinya hasil bisa dicapai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini 5. Time bound artinya ada batas waktu yang jelas 1.Bila sebanyak ≥ 80 % responden melakukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen ada dan benar, maka dikategorikan sebagai “Baik” 2.Bila sebanyak ≥ 80 % responden melakukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen tidak ada, maka dikategorikan “Buruk” 3. Bila sebanyak ≤ 79 % responden tidak melakukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen ada dan benar maka dikategorikan “Buruk”

4. Bila sebanyak ≤ 79 % responden tidak melakukan Lanjutan tabel dari halaman 64

(6)

Lanjutan dari halaman 63

No. Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator Cara Pengukuran

        dengan item yang

ditentukan dan setelah di cross check

keberadaannya pada dokumen tidak ada maka di kategorikan “Buruk” 2. Pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk Mengaplikasikan rencana program pencegahan dan penanggulangan gizi burukdalam bentuk kegiatan program pencegahan dan penanggulangan gizi burukyang dilaksanakan oleh pelaksana program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

di Puskesmas meliputi : a. Revitalisasi Posyandu b. Revitalisasi Puskesmas c. Intervensi Gizi dan

kesehatan

d. Promosi keluarga sadar gizi e. Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Rencana program pencegahan dan penanggulanga n gizi buruk terlaksana dan sesuai dengan indikator dalam Rencana Aksi Nasional 2005-2009 Wawancara dengan lembar kuesioner 3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

Suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk untuk menilai bagaimana pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan gizi burukdi Puskesmas, baik selama kegiatan sedang berjalan maupun pada saat kegiatan pencegahan dan penanggulangan gizi buruk selesai dilaksanakan Output dari Adequacy of effort dapat mengatasi masalah program pencegahan dan penanggulanga n gizi buruksaat ini maupun pada saat kegiatan selesai dilakukan Wawancara dengan kuesioner dan check

list. Kriteria

diperoleh dengan membandingkan

hasil check list dan pendapat responden dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Bila sebanyak ≥ 80 % responden melakukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen ada dan benar, maka

dikategorikan sebagai “Baik”

(7)

No. Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator Cara Pengukuran

sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen tidak ada, maka dikategorikan “Buruk” 3. Bila sebanyak ≤ 79 % responden tidak melakukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen ada dan benar maka dikategorikan “Buruk” 4. Bila sebanyak ≤ 79 % responden tidak melakukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan item yang ditentukan dan setelah di cross check keberadaannya pada dokumen tidak ada maka di kategorikan “Buruk” 4. Hasil pencapaian kegiatan program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

Angka pencapaian program

pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

setelah dilaksanakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan gizi buruk setiap di Puskesmas yang meliputi : a. Adequacy of effort b. Total adequacy of performance (berdasarkan data SKDN bulan Desember 2008) Angka prevalensi gizi buruk turun (setinggi-tingginya 5 %) 1. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dibandingkan kegiatan yang direncanakan dikalikan 100 % 2.Adequacy of effort mencapai 100 % dengan ketentuan jika hasilnya ≥ 80 % maka dikatakan baik dan jika ≤ 79 % maka dikatakan “Kurang”

(8)

No. Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator Cara Pengukuran

c. Hasil Pemantauan Status

Gizi (PSG) tahun 2008 3. Total adequacy of performance

diperoleh dengan menjumlahkan nilai K/S, D/S, N/D, N/S, D/K dibagi 5 dan dikalikan 100 %. 4.Adequacy of performance mencapai 100 % dengan ketentuan jika hasilnya ≥ 80 % maka dikatakan baik dan jika ≤ 79 % maka dikatakan kurang 5. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) mencapai target ≤ 5 % (Berdasarkan pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009) 

Lanjutan tabel dari halaman 65 Lanjutan tabel dari halaman 65

V.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang dipergunakan adalah wawancara (kuesioner) dan

check list. Sedangkan pengumpulan data diperoleh melalui :

1. Data primer yaitu diperoleh dengan melakukan wawancara (kuesioner)

dengan kepala Puskesmas dan petugas pelaksana gizi mengenai bagaimana

melakukan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, hambatan, peluang dan

evaluasi program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan evaluasi

terhadap dokumen program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk

2. Data sekunder yaitu diperoleh dengan melakukan observasi langsung

terhadap obyek penelitian dengan menggunakan check list.

(9)

V.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh melalui pengumpulan data, diteliti dan dikoreksi

kebenarannya, kemudian diolah menggunakan komputer dan disajikan dalam

bentuk tabel dan narasi. Kemudian dianalisis secara deskriptif untuk

menggambarkan kejadian yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.

Gambar

Tabel V.1. Definisi Operasional
Tabel dilanjutkan ke halaman 65
Tabel dilanjutkan ke halaman 66

Referensi

Dokumen terkait

Pemahaman Islam Kelas Menengah Muslim Indonesia Masih Simbolik http://koransulindo.com/pemahaman-islam-kelas-menengah-muslim-i.... 1 of 4 12/2/2017,

Hal ini dapat menunjukkan bahwa air rendaman jerami berpengaruh terhadap jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada ovitrap, ini disebabkan karena jerami

Ia juga boleh ditakrifkan sebagai satu sistem politik yang memberi peluang kepada rakyat membentuk dan mengawal pemerintahan negara (Hairol Anuar 2012). Dalam hal

Adalah sebuah fakta bahwa jumlah perempuan di dunia ini lebih banyak dari

(BOS) based on instruction and technical in aspects of application, distribution, and stakeholders engagement in planning, forming, and reporting of BOS in SMA Negeri 37

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi /

Saudara dianjurkan untuk membawa Berkas Dokumen Asli yang berkenaan dengan data isian sebagaimana yang telah saudara sampaikan pada Dokumen Penawaran Admnistrasi,

Menurut Syed Ahmad Hussein (1996) terdapat beberapa rumusan dan hipotisis utama yang timbul dari kajian-kajian ini yang dijadikan panduan am kepada mereka yang berminat untuk