• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIMBAR SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MIMBAR SEKOLAH DASAR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2355-5343

~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum

Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd

Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd

Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd

Bendahara

Aah Ahmad Syahid, M.Pd Karmah Setiawati, S.Pd

Publikasi Online Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd (Wakil Direktur). Penanggung Jawab: Drs. Dadan Djuanda, M.Pd & Dr. Tatang Muhtar, M.Si (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.

Alamat Redaksi:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email: mimbar.sd@upi.edu.

Alamat Publikasi:

http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

(2)

Halaman 133 – 246 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Penggunaan Metode

Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1…… hal. 133-142

~ Idam Ragil Widianto Atmojo

2. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial…… hal. 143-154

~ Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud

3. Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK) …… hal. 155-169

~ Ipah Saripah & Lia Mulyani

4. Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate …… hal. 170-177

~ Cucun Sunaengsih

5. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar …… hal. 178-192

~ Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari

6. Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD …… hal. 193-201

~ Hastuti

7. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar …… hal. 202-214

~ Yulia Siska

8. Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui

Program One Day One Juz (ODOJ)…… hal. 215-225

~ Ani Nur Aeni

9. Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI …… hal. 226-237

~ Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah

10. Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V …… hal. 238-246

~ Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi

Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar menerima tulisan hasil penelitian, hasil ide/gagasan, atau resensi buku baru, yang merupakan kajian-kajian baik dalam tataran praktek maupun teori pendidikan, dan khusus berkaitan dengan ke-SD-an.

(3)

[193]

PENGARUH BAHASA PERTAMA TERHADAP BAHASA KEDUA

DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SD

HASTUTI

STKIP-PGRI Bandar Lampung

Jl. Khairil Anwar 79, Kec. Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung Email: hastuti_prius@yahoo.com

ABSTRACT ABSTRAK

The purpose of this research is to determine and describe the influence of first language to the second language contained in essay fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. The method used is descriptive method. Data analysis technique that is used is composed test data analysis to determine the level of use of the influence of the first language to the second language in a essay fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. The population in this study were all fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung totaling 25 students. Samples of this research is sample population. In the concocted test data analysis fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung there is the influence of first language in the essay by 55.05%. This means that the influence of Lampung language in fourth grade student essay Muhammadiyah 1 Bandar Lampung, Lampung language otherwise low.

Keywords: the influence of first language, second language, essay the students.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang terdapat dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data tes mengarang untuk menentukan tingkat penggunaan pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang berjumlah 25 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah sampel populasi. Dalam hasil analisis data tes mengarang siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung terdapat pengaruh bahasa pertama dalam karangan sebesar 55,05%. Hal ini berarti pengaruh bahasa Lampung dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang menggunakan bahasa Lampung dinyatakan rendah.

Kata kunci: pengaruh bahasa pertama, bahasa

kedua, karangan siswa.

PENDAHULUAN ~ Salah satu fungsi bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa negara yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Dalam sejarah perkembangannya, bahasa Indonesia banyak menerima pengaruh dari unsur luar, seperti bahasa asing dan bahasa daerah. Semua pengaruh tersebut

turut mempercepat proses

penyempurnaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi bangsa Indonesia, tanpa kehilangan identitasnya sebagai

suatu bahasa. Untuk tetap

mempertahankan identitasnya itulah,

semua pengaruh tersebut harus disesuaikan dengan sistem bahasa Indonesia, baik sistem bunyi, sistem bentuk kata, maupun sistem bentuk kalimat.

Dalam kegiatan menulis terutama dalam karang-mengarang masalah yang ada biasanya kurang mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini disebabkan oleh kerancuan proses berpikir, misalnya seperti kerancuan dalam mengembangkan kata-kata yang sering tampak dalam berbagai bentuk komunikasi baik lisan maupun

(4)

[194] tertulis. Pemerolehan bahasa bukan hanya satu proses tetapi juga merupakan sistem yang mempuyai input dan output.

Dari uraian tersebut, timbul pertanyaan dalam pikiran penulis yaitu bagaimanakah pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Alasan penulis memilih SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung sebagai tempat penelitian karena pada umumnya siswa SD ini menggunakan bahasa pertama, yaitu bahasa Lampung. Mereka lebih terampil

menggunakan bahasa daerahnya

dibandingkan bahasa Indonesia dalam interaksi sosialnya. Hal ini disebabkan mereka lebih sering menggunakan bahasa pertamanya di lingkungan keluarga sehingga terbawa di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, dalam berbahasa Indonesia mereka banyak dipengaruhi oleh bahasa ibunya, yaitu bahasa Lampung. Adanya perbedaan pola dan struktur antara bahasa pertama dan bahasa kedua telah menimbulkan kesulitan dalam proses pembelajaran bahasa kedua. Selain itu belum ada penelitian mengenai Interferensi bahasa pertama terhadap bahasa kedua dalam karangan siswa yang dilakukan di sekolah tersebut.

Pengajaran menulis atau mengarang pada siwa SD dapat dijadikan landasan dalam pelaksanaan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah yang lebih tinggi. Pemilihan karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung

sebagai objek penelitian karena pada tingkat inilah anak-anak mulai mengadakan kontak bahasa pertama dengan bahasa kedua, yaitu bahasa Indonesia. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan di kelas lima karena pelajaran mengarang sudah diberikan secara berjenjang dan berkelanjutan.

Pengertian Sosiolinguistik

Sosiolinguistik menurut Hudson, Richard A., (1996:1-2) mencakup bidang kajian yang sangat luas, tidak hanya menyangkut wujud formal bahasa dan variasinya, namun juga penggunaan bahasa di masyarakat. Penggunaan bahasa tersebut mencakupi faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan antara penutur dan mitra tuturnya.

Sosiolinguistik memandang sistem pemilihan bahasa yang berkaitan dengan faktor sosial. Ager (1990:2) mendefinisikan: “Sociolinguistics is hence concerned both with the range of language item used, and the reason why they are used, but also with the social characteristics of speakers, their attitude and their use of language to convey meaning and to effect sosial functions”.

Struktur masyarakat yang selalu bersifat heterogen akan memengaruhi struktur bahasa. Struktur masyarakat tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti siapa yang berbicara, dengan siapa, di mana, kapan, dan untuk apa. Oleh karena itu, kelima hal tersebut akan saling berkaitan

(5)

[195] dan membentuk konteks sosial. Dengan demikian, ujaran akan selalu melibatkan dua pihak dan tidak ada istilah singel style speaker. Kajian sosiolinguistik membahas gejala-gejala kebahasaan yang ada di tengah masyarakat pemakai bahasa. Kajian sosiolinguistik menurut Saddhono (2012:3) adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan varian-varian bahasa dan korelasinya dengan aspek-aspek sosial yang relevan pada garis besarnya masih benar-benar bersifat linguistik, baik analisis maupun teknik pengumpulan data yang dilakukan secara empiris. Pandangan bahwa sosiolinguistik selalu memperhatikan peranan aktor sosio-situasio-kultural dalam pemakain bahasa juga disampaikan oleh Suwito (1985:5) bahwa sosiolinguistik memandang bahasa (language) pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagaian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu. Interferensi

Salah satu kajian sosiolinguistik adalah interferensi. Denes (1994:16) menyatakan bahwa Interferensi adalah penyusupan unsur-unsur tertentu dalam suatu bahasa kepada bahasa lain, yang dianggap

sebagai suatu kecenderungan

membiasakan pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain mencakupi pengucapan bunyi, tata bahasa, dan kosakata. Biasanya interferensi ini terjadi dalam menggunakan bahasa kedua (B2) dan yang interferensi kedalam bahasa kedua itu adalah bahasa pertama atau bahasa ibu. Lebih lanjut, Denes (1994:15)

merumuskan bahwa interferensi merupakan hambatan sebagai akibat adanya kebiasaan pemakai bahasa ibu (bahasa pertama) dalam penguasaan bahasa yang dipelajari (bahasa kedua). Jadi, dapat disimpulkan bahwa interferensi itu dianggap sebagai kesalahan karena menyimpang dari kaidah atau aturan. Interferensi biasa terjadi pada pengucapan , tata bahasa maupun kosa kata. Intinya ada suatu bahasa yang digunakan tetapi didalamnya terdapat bahasa lain.

Rindjin (dalam Denes dkk., 1994:16) mengidentifikasi jenis interferensi sebagai berikut.

1) Interferensi bidang morfologi.

Interferensi dalam bidang morfologi ditentukan adanya pelepasan unsur tertentu yang mencakupi bentuk tunggal dan bentuk kompleks. Inteferensi bentuk kompleks yang dibahas ialah pada tingkat afiksasi.

2) Interferensi bidang sintaksis.

Pada dasarnya meliputi interferensi frasa verbal, nominal, dan ajektival. Pada frasa nominal dapat diikuti oleh nomina lain, adjektiva, verba tertentu. Dalam pembicaraan ini dapat dikemukakan interferensi dalam bidang sintaksis terutama pada tataran frasa ada beberapa macam, yaitu pada tataran frasa verbal, frasa nominal dan frasa adjectival. Tataran ilmu bahasa sintaksis, demikian pula halnya bidang morfologi, termasuk perangkat bahasa yang agak

(6)

[196] sulit menerima pengaruh bahasa lain sehingga kedua bidang tata bahasa itu dikatakan sebagai sistem yang tertutup. 3) Interferensi bidang leksikal atau

kosakata.

Dilihat dari segi bentuk dan jenis kata. Dilihat dari segi bentuk, interfernsi bidang leksikal ditandai oleh bentuk tunggal dan bentuk kompleks. Apabila dipandang dari segi jenis kata, interferensi bahasa Indonesia dalam bahasa daerah dapat dibedakan atas jenis nominal, adjectival, dan partikel.

Tahap Pemerolehan Bahasa Pertama Berdasarkan tahap pemerolehan bahasa dapat dibedakan adanya bahasa ibu, bahasa pertama, bahsa kedua dan bahasa asing. Penamaan bahsa ibu dan bahasa pertama adalah mengacu pada sistem linguistik yang sama. Yang dimaksud dengan bahasa ibu adalah satu sistem linguistik yang pertama kali dipelajari seorang anak dengan sendirinya yaitu melalui pengalaman yang didapatnya (Chaer, 2004:81)

Pemerolehan bahasa pertama (PBI) dapat terjadi apabila seorang anak sejak semula belum mengenal bahasa dan akhirnya memperoleh bahasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa PBI adalah penguasaan bahasa secara alamiah, pada anak yang belum menguasai bahasa apapun sejak awal kehidupannya. Pemerolehan bahasa berlangsung secara alamiah maksudnya pemerolehan bahasa

itu terjadi pada proses pengajaran yang tidak disengaja.

Anak-anak mempelajari bahasa pertama melalui proses berinteraksi langsung

dengan orang-orang yang ada

disekitarnya. Dalam penguasaan bahasa pertama, tentu saja anak mengalami tahapan-tahapan tertentu karena pemerolehan bahasa adalah suatu proses pemahaman dan penghasilan bahasa pada manusia dengan melalui beberapa tahap yakni mulai dari marhaban sampai dengan kefasihan penuh. Mulanya anak

hanya mendengar ujaran yang

dikemukakan orang di sekitarnya kemudian dari ujaran yang didengarnya, anak mulai meniru dan akhirnya mengeluarkan ujaran. Mulanya satu kata, dua kata, dan sampai pada akhirnya dapat mengucapkan kalimat seperti orang dewasa.

Pemerolehan Bahasa Kedua

Pembahasan mengenai bahasa kedua (B2) tidak terlepas dari pembahasan mengenai bahasa pertama (B1). Bahasa kedua diperoleh setelah penguasaan bahasa pertama. Pemerolehan bahasa kedua berbeda dengan pemerolehan bahasa pertama. Perbedaan ini terletak dari proses pemerolehannya. Penguasaan B1 melalui proses pemerolehan sedangkan penguasaan B2 melalui proses pembelajaran. Pembelajaran B2 dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal hanya dengan cara sengaja dan sadar. Hal ini berbeda dengan pemerolehan bahasa pertama

(7)

[197] yang sifatnya alamiah serta dengan cara tidak sengaja dan tidak sadar.

Jika anak mempelajari bahasa lain yang bukan bahasa ibunya maka, bahasa lain yang dipelajarinya itu disebut bahasa kedua (B2). Kemudian anak mempelajari bahsa lainnya lagi maka, bahasa yang dipelajarinya terkhir ini disebut bahasa ketiga (B3) begitu pun seterusnya. Pada umumnya bahasa pertama seorang anak adalah bahasa daerahnya masing-masing. Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa kedua karena baru dipelajari ketika masuk sekolah dan ketika ia sudah menguasai bahasa ibunya kecuali, mereka yang sejak bayi sudah mempelajari bahasa Indonesia dari Ibunya. Steinberg (2013:190) menyatakan bahwa metode pengajaran bahasa kedua dapat dilihat dari beberapa hal seperti : fokus pengajaran bahasa, pengajaran makna, pengajaran tata bahasa.

Secara umum pemerolehan bahasa kedua mengacu kepada proses pembelajaran bahasa. Pemerolehan bahasa dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu, secara alamiah dan terpimpin (Dradjowidjojo, 2005:234). Secara alamiah maksudnya bahasa yang diperoleh oleh seorang anak itu dengan sendirinya yaitu melalui mendengar pembicaraan orang-orang yang ada di sekitarnya, sedangkan pemerolehan bahasa secara terpimpin adalah seorang anak itu memperolehnya dari hasil belajar, melaui bangku

pendidikan dan dilakukan oleh seseorang yang ingin mempelajari bahasa kedua. Dengan melakukan praktek di lingkungan masyarakat pemakai bahasa kedua. PB2 secara terpimpin dilakukan dalam proses pembelajaran pada lembaga formal atau sekolah pelajar dikondisikan untuk menguasai sturktur bahasa kedua secara sadar, disengaja dan berencana. Maksudnya bahasa itu diperoleh anak melalui proses belajar, yakni melalui pendidikan formal dan nonformal. Pembelajaran itu pun memang sudah direncanakan sebelumnya.

Kesalahan berbahasa merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan pelajar. Kesalahan berbahasa atau language errors beraneka ragam jenisnya dan dapat dikelompokkan dalam berbagai cara.

Pertama, kesalahan yang disebabkan oleh unsur kelelahan, keletihan, dan kurangnya perhatian yang disebut sebagai unsur ferformansi yang merupakan kesalahan penampilan atau dalam keperpustakaan disebut mistake. Keterbatasan mengingat sesuatu atau kelupaan menyebabkan kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, atau kalimat dan sebagainya. Tekanan psikologis seperti, emosi dapat menimbulkan salah ucap. Kekeliruan dapat diperbaiki siswa, bila siswa mawas diri dan lebih memusatkan perhatiannya, siswa pun sebenarnya sudah mengetahui sistem linguistik bahasa yang

(8)

[198] digunakannya, maksudnya bila terjadi kekeliruan maka siswa itu sendirilah yang memperbaikinya dengan melalui proses belajar bahasa. Namun, karena sesuatu dan lain hal mereka lupa akan sistem tersebut karena itu, kekeliruan itu bisa disebut sebagai kekeliruan yang bersifat sementara, tidak sistematis dan perbaikannya dapat dilakukan sendiri oleh siswa.

Kedua, kesalahan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan kaidah-kaidah bahasa yang disebut sebagai unsur

kompetensi yang merupakan

penyimpangan-penyimpangan sistematis yang disebabkan oleh pengetahuan pelajar yang sedang berkembang mengenai unsur bahasa kedua disebut errors. Siswa memang belum memahami unsur linguistik bahasa yang digunakannya. Hetherington (2006:313) menjelaskan bahwa:

“Learning a second language is more readily accomplished by children than by adolescents or adults. Adults make faster initial progress but their eventyal success in the second language is not as great as childrens.for example, in one study, chinese and korean adults who immigrated to the united states at different ages were given a test of grammatical knowledge.”

Belajar bahasa kedua lebih mudah dicapai oleh anak-anak daripada remaja atau

orang dewasa. Mereka yang mulai belajar bahasa Inggris ketika mereka berusia 3 sampai 7 tahun mencetak skor tes lebih baik karena banyak penutur asli pada tes, tetapi mereka yang tiba di amerika serikat lalu belajar bahasa Inggris di masa kanak-kanak kemudian atau remaja memiliki skor tes yang lebih rendah. Kemampuan anak mengucapkan bahasa kedua dengan aksen yang benar juga menurun sesuai dengan usia, dengan penurunan tajam terutama terjadi setelah usia sekitar 10 sampai 12.

Karangan

Karangan adalah komulasi dari beberapa paragraf yang tersusun dengan sistematis, koheren, dan unity. Ada bagian utama pengantar, isi, dan penutup, ada progresi, yang kesemuanya itu memperbincangkan tentang sesuatu serta tertulis dalam bahasa yang sempurna (Wibowo, 2003:56). Menurut Heuken (2008:10-11), karangan adalah rangkaian kalimat yang logis dan sistematis yang berisi tentang pengalaman, pikiran, dan pelukisan suatu objek, suatu peristiwa, dan suatu masalah.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian karangan adalah rangkaian kalimat yang logis dan sistematis yang disampaikan oleh bahasa tertulis untuk dipahami dan di mengerti oleh pembaca.

METODE

(9)

[199] Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2002:213) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah metode yang berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi. Metode deskriptif menggunakan beberapa tahap kegiatan yaitu mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Penelitian ini mendeskripsikan data mengenai pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SD.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan tes menulis karangan. Tes adalah, serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan bakat dan minat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Mengarang dikerjakan di kelas selama 90 menit, panjang karangan antara 150 sampai 250 kata.

Teknik Analisis Data

Analisis data tes mengarang untuk menetukan tingkat penggunaan pengaruh bahasa pertama dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung sebagai berikut.

100

x

N

n

%

Keterangan :

%: Presentase intereferensi yang digunakan n: Jumlah penggunaan kata intereferensi

N: Jumlah kata dengan dalam karangan yang dibuat siswa

HASIL

Tes mengarang dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang diberikan kepada 25 siswa. Analisis dibatasi hanya pada kosakatanya saja. Untuk mempermudah analisis, pada kata yang menggunakan pengaruh bahasa pertama digarisbawahi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang terdapat dalam karangan siswa. Berikut ini adalah analisis data tes mengarang siswa. Tabel 1. Persentase Pengaruh Keseluruhan (bersambung). No Jumlah Pengaruh Bahasa Pertama

Jumlah Kosa kata

1. 2 102 2. 7 171 3. 11 115 4. 15 194 5. 10 79 6. 16 101 7. 17 139 8. 16 124 9. 11 144 10. 5 187 11. 8 138 12. 6 169 13. 3 125 14. 11 124 15. 16 174 16. 6 167 17. 6 169

(10)

[200] 18. 20 147 19. 2 146 20. 13 124 21. 6 114 22. 13 140 23. 10 129 24. 15 179 25. 14 164 Jumlah 1376,4 Prosentase 55,05% PEMBAHASAN

Hasil analisis data mengarang siswa, dapat dikemukakan bahwa pada semua

karangan siswa kelas IV SD

Muhammadiyah 1 Bandar Lampung terdapat pengaruh bahasa pertama dalam karangan.

Berdasarkan data mengarang siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung semua siswa menggunakan pengaruh bahasa pertama. Semua itu dapat diketahui dari tabel pengaruh bahasa pertama dalam karangan siswa. Dari 25 orang siswa 2 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 2 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 3 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 5 kata, 4 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 6 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 7 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 8 kata, 2 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 10 kata, 3 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 11 kata, 2

orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 13 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 14 kata, 2 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 15 kata, 3 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 16 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 17 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 20 kata.

Menurut pendapat penulis, hal ini disebabkan oleh pengaruh bahasa ibu sehingga siswa tidak menyadari sudah menggunakan pengaruh bahasa pertama didalam karangan yang mereka buat. Pengaruh terhadap karangan siswa relatif rendah karena pengaruh bahasa pertama yang terdapat dalam karangan siswa sebesar 55,05%.

SIMPULAN

Hasil analisis data tes mengarang, siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar

Lampung sebanyak 25 orang

menggunakan pengaruh bahasa pertama dalam karangannya. Ini berarti siswa dalam membuat karangan masih menggunakan pengaruh bahasa pertama. Sedangkan bila dipersentasekan pengaruh bahasa pertama yang terdapat dalam

karangan siswa kelas IV SD

Muhammadiyah 1 Bandar Lampung dapat dirata-ratakan sebesar 55,05%.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pengaruh bahasa

(11)

[201] pertama yang terdapat dalam karangan siswa sebesar 55,05%, ini berarti pengaruh bahasa Lampung dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang menggunakan bahasa Lampung dinyatakan rendah.

REFERENSI

Ager, Dennis E. (1990). Sociolinguistics and contemporary French. Cambridge University Press, Cambridge.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aslinda, dkk. (2007). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama. Chaer, Abdul. (2004). Sosiolinguistik

Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Denes, Made I, dkk. (I994). Inteferensi

Bahasa Indonesia Dalam Pemakaian

Bahasa Pembinaan dan

pengembangan Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Dardjowidjojo, Soenjono. (2005). Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

E.Navis Hetherington. (2006). Child Psychologi A Contemporary View Point, Virginia : M.C Graw Hill.

Heuken, Adolf. (2008). Teknik Mengarang. Yogyakarta: Kanisius.

Hudson, Richard A. (1996). Sociolinguistics. Second edition. Cambridge: Cambridge University Press.

Mar’at, Samsunuwayati. (2005). Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.

Wibowo, Wahyu. (2003). Manajemen Bahasa. Jakarta: Pustaka Utama.

Rasyad, Hadipami, dkk. (1983). Interferensi Gramatikal Bahasa Indonesia Dalam

Bahasa Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Saddhono dan Slamet. (2012). Meningkatkan Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati.

Steinberg, Danny D., Nagata, Hiroshi, & Aline, David P. (2013). Psycholinguistics: Language, Mind and World. Malaysia: Pearson Education Malaysia.

Suryana, Een. (1999). “Pengaruh Bahasa Pertama terhadap Bahasa Indonesia dalam Karangan siswa di Tanjung Steko” Skripsi Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya Indralaya.

Sumardi, Muljanto. (1996). Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suwito. (1985). Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Henary Offset. Ohoiwutun, Paul. 2002. Sosiolinguistik. Jakarta: Kesain- Blanc IKAPI.

(12)

Maulana, “Interaksi Pbl-Murder, Minat Penjurusan, Dan Kemampuan Dasar Matematis Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Dan Disposisi Kritis”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 1-20.

Asiah, “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Di Kelas IV SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 21-36.

Isrok’ Atun, “Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang Dengan Konstruktivisme (Studi Kasus Pada Mahasiswa PGSD)”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 37-47.

Ocih Sukaesih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Di SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 48-63. Rana Gustian Nugraha, “Meningkatkan Ecoliteracy Siswa SD Melalui Metode Field-Trip

Kegiatan Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 64-76.

Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, dan Taufik Hidayat, “Identifikasi Tingkat Kejujuran Siswa Sekolah Dasar Melalui Gerobak Kejujuran Di Kota Semarang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 77-83.

Rif’at Shafwatul Anam, “Efektivitas Dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 84-93.

Yena Sumayana, “Penggunaan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Mengenal Sejarah Uang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 94-100.

Maylan Sofian, “Siaran Radio Citra 99.4 FM Sebagai Media Pelestarian Tembang Sunda Bagi Siswa Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 101-120.

Diah Gusrayani, “Learning Tasks’ What And How: Perspektif Dosen Dan Mahasiswa Mengenai Tugas Pembelajaran”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 121-132.

Idam Ragil Widianto Atmojo, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 133-142.

Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud, “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 143-154.

Ipah Saripah & Lia Mulyani, “Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 155-169.

Cucun Sunaengsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 170-177.

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, “Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 178-192.

Hastuti, “Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 193-201.

Yulia Siska, “Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 202-214.

Ani Nur Aeni, “Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Program One Day One Juz (ODOJ)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 215-225.

Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah, “Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 226-237. Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi, “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 238-246.

(13)

Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah mereview naskah pada terbitan Volume 2 tahun 2015 ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. (FBS – Universitas Negeri Semarang) 2. Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si.

(FKIP – Universitas Lambung Mangkurat) 3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd.

(FKIP – Universitas Lampung) 4. Andika Arisetyawan, M.Pd.

(14)

Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/

(Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel

Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun.

2. Format Tulisan

Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut:

- Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm)

- Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt

- Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi)

Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 10-20 halaman.

3. Struktur Artikel

a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).

(15)

yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini.

5. Penyuntingan

a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email: mimbar.sd@upi.edu. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322.

b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel.

c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim.

CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS

RUJUKAN DI DALAM TEKS ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI DI DALAM PUSTAKA

Seorang

penulis A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80)

atau

Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol ..

Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.

Dua orang

penulis A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010)

atau

Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa …

Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.

Tiga s.d. 5

penulis Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ...

Kutipan berikutnya dalam teks:

(Coyle et al., 2001)

Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.

Penulis sebagai penerbit

(Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau

Badan Penelitian dan Pengembangan,

Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang]

(2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan.

Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

(16)

Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya:

(Balitbang Depdiknas, 2010) Buku ber

editor (Waugh & Monville-Burston, 1990) Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama

(Sukyadi, 2011a, 2011b) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A

Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on

English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111,

(susun secara alfabetis berdasarkan judul) Buku yang

disusun oleh sebuah lembaga atau institusi

Badan Standar Nasional Pendidikan (2012)

merekomendasikan bahwa ...

(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

(Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)

Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Buku

elektronik Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their

empirical investigations (Huck, 2012)

Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc.

Available from NetLibrary database.

Buku

terjemahan (Young & Rang, 2005) Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Bab dalam

sebuah buku (Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut

Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Kutipan lebih dari 1 halaman

Kutipan pertama:

(Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber

yang sama:

(Rush et al., 2005, p. 291)

Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education

experience: From educational limbo to more than

an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292.

Dari

ensiklopedia (Crystal, 1987) Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press.

(17)

majalah mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Dari artikel

koran cetak dengan penulis

(Kunaefi, 2012) Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Dokumen

pemerintah Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..

Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009).

Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf

Undang-undang Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that ..

Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.

Makalah seminar atau konferensi atau prosiding

(Sukyadi, 2011) Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit.

Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat

Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English

address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Artikel jurnal dengan satu penulis (Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa …

Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Artikel jurnal

dengan 3-6 penulis

(Sukyadi, Setyarini, & Junida,

2011) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian

Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Berasal dari tesis individu atau institusi

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) Skripsi/tesis/di

sertasi dari database

McNiel (2006)

(MCNiel, 2006) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728)

Abstrak dari

basis data (Morrissey, 2004) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract].

Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Abstrak

seminar atau simposisum

Brier, Pandelaere, Dewitte, &

Warlop (2006) Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for

(18)

Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf.

Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587

Book review

(Telaah Buku) Cramond (2007) Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from

http://www.apa.org/psyccritiques/ Laman web

dengan penulis

(Ljungberg, 2012) Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved

March 22, 2012, from

http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Laman web

tanpa tahun (Sound Symbolism Checksheet, n.d.) Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Bila kutipan dari laman web sebuah institusi (Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011)

Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from

http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 (Sekolah Pascasarjana UPI,

n.d.) Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/

Gambar dari

Web Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)

Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from

http://www.panoramio.com/photo/5081183

Gambar

Tabel 1. Persentase Pengaruh Keseluruhan  (bersambung).  No  Jumlah  Pengaruh  Bahasa  Pertama
Gambar dari

Referensi

Dokumen terkait

PANITIA HAFLATUL IMTIHAN XXIX MADRASAH IBTIDAIYAH BUSTANUS SIBYAN SALATREHn.

Based on data in table 7 shows the satisfaction of samples to quality dental care and oral terms of the dimensions of medical services, to ektifitas

Tingkat efek samping yang dilaporkan baik untuk IUD tembaga dan IUD hormonal paling tinggi pada 2 tahun pertama penggunaan dan di antara wanita berusia di bawah 25 tahun (Sivin 1

Berdasarkan latar belakang tersebut, menunjukkan banyak konsumen sudah mulai menyadari untuk ikut menjaga lingkungan dengan menggunakan Tumbler yang dapat digunakan

Hal ini disebabkan karena perusahaan telah memiliki sejumlah dana yang memadai yang diperoleh dari keuntungan atau laba perusahaan yang tinggi sehingga akan

PENGARUH MEDIA RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RUMAH MAKAN PONYO CINUNUK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengimplementasikan metode naïve bayes- certainty factor pada sistem dalam mendiagnosis nama penyakit, dapat dilakukan perhitungan menggunakan metode naïve bayes

Siswa SMP Reguler Pada Mata Pelajaran IPS. Skripsi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Pembelajaran