• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETERNAKAN MAJALAH ILMIAH. Volume 23 Nomor 2 Juni 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETERNAKAN MAJALAH ILMIAH. Volume 23 Nomor 2 Juni 2020"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PETERNAKAN

DITERBITKAN OLEH

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

MAJALAH ILMIAH

Volume 23

Nomor 2

Juni 2020

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373

PEMANFAATAN JERINGAU MERAH (Acorus sp) SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIKA TERHADAP PERFORMA AYAM BROILER YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium

Tribudi, Y. A., A. Tohardi, dan Y. Rohayeti

DAMPAK PEMUPUKAN UREA DAN BIOURIN TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Panicum maximum cv.Trichoglume

Witariadi, N. M., dan N. N. C. Kusumawati

HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG

Sukada, I K., I N. Kayana, dan I G. Suarta

KARAKTERISASI MORFOMETRIK DAN BOBOT BADAN PADA SAPI BALI DAN SIMBAL DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN

Zafitra, A., Gushairiyanto, H. Ediyanto, dan Depison

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KINERJA INSEMINATOR DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN

PADA PROGRAM UPSUS SIWAB DI BALI

Suranjaya, I G., N. P. Sarini., dan M. Dewantari

PENGARUH PEMBERIAN SEKAM PADI TANPA DAN DENGAN FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG,

NON KARKAS EKSTERNAL, DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK BALI BETINA

Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi

PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PAKAN DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM

Bidura, I G. N. G.

PENGARUH MARINASI RIMPANG KENCUR (Kaempferis galangal L) DAN LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU DINGIN TERHADAP KUALITAS FISIK

DAN TOTAL PLATE COUNT DAGING AYAM PETELUR AFKIR

(2)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

PETERNAKAN

Volume 23 Nomor 2, Juni 2020

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373

MAJALAH ILMIAH

PEMANFAATAN JERINGAU MERAH (Acorus sp) SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIKA

TER-HADAP PERFORMA AYAM BROILER YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium

Tribudi, Y. A., A. Tohardi, dan Y. Rohayeti ... 51

DAMPAK PEMUPUKAN UREA DAN BIOURIN TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT

Panicum maximum

cv.Trichoglume

Witariadi, N. M., dan N. N. C. Kusumawati ... 56

HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA

NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG

Sukada, I K., I N. Kayana, dan I G. Suarta ... 60

KARAKTERISASI MORFOMETRIK DAN BOBOT BADAN PADA SAPI BALI DAN SIMBAL DI

KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN

Zafitra, A., Gushairiyanto, H. Ediyanto, dan Depison ... 66

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KINERJA INSEMINATOR

DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA PROGRAM UPSUS

SIWAB DI BALI

Suranjaya, I G., N. P. Sarini., dan M. Dewantari ... 72

PENGARUH PEMBERIAN SEKAM PADI TANPA DAN DENGAN FERMENTASI YANG

DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, NON

KARKAS EKSTERNAL, DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK BALI BETINA

Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi ... 78

PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN

PAKAN DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM

Bidura, I G. N. G. ... 84

PENGARUH MARINASI RIMPANG KENCUR (Kaempferis galangal L) DAN LAMA

PENYIMPANAN PADA SUHU DINGIN TERHADAP KUALITAS FISIK DAN TOTAL PLATE

COUNT

DAGING AYAM PETELUR AFKIR

(3)

ii MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020 Jurnal Peternakan

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN – UNUD

KETUA PENYUNTING

ANTONIUS WAYAN PUGER

WAKIL KETUA PENYUNTING

NI NYOMAN SURYANI SEKRETARIS A. A. A. SRI TRISNADEWI PENYUNTING PELAKSANA KOMANG BUDAARSA I GEDE MAHARDIKA I WAYAN SUARNA I GUSTI NYOMAN GDE BIDURA

I MADE NURIYASA I MADE SUASTA I GEDE SURANJAYA I KETUT MANGKU BUDIASA ANAK AGUNG PUTU PUTRA WIBAWA

NI LUH GDE SUMARDANI NI PUTU SARINI LINDAWATI DOLOKSARIBU I GUSTI AGUNG ISTRI ARYANI

ALAMAT REDAKSI

Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jalan PB Sudirman Denpasar-Bali 80232

Email: mip.fapetunud@yahoo.com fapetmip@gmail.com

PENERBIT

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373

(4)

98 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020 Jurnal Peternakan

UCAPAN TERIMAKASIH

KEPADA MITRA BESTARI

Atas bantuan penyuntingan yang dilakukan oleh Mitra Bestari terhadap naskah-naskah karya ilmiah yang dimuat dalam Majalah Ilmiah Peternakan, Volume 23 No. 2 Juni 2020,

Redaksi mengucapkan terima kasih kepada: KETUT SUMADI

I GEDE MAHARDIKA KOMANG BUDAARSA

A. WILSON

MAYANI KRISTINA DEWI NI NYOMAN SURYANI ANTONIUS WAYAN PUGER LINDAWATI DOLOKSARIBU I GUSTI AGUNG ISTRI ARYANI

(5)

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN2656-8373 99

Jurnal Peternakan

Ketentuan Umum

1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan.

2. Penulis mengirim naskah melalui email dalam bentuk Zip file.

3. Naskah tersebut belum pernah diterbitkan di media lain yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis yang ditandan-tangani oleh semua penulis bahwa naskah tersebut belum pernah dipublikasikan. Pernyataan tersebut dilampirkan pada naskah.

4. Naskah

Redaksi Majalah Ilmiah Peternakan d.a.Fakultas Peternakan,

UniversitasUdayana

Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali Telp. (0361) 222096

e-mail :mip.fapetunud@yahoo.com Contac person via A.A. Trisna Dewi HP 081338391967

Standar Penulisan

1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word, ja-rak 2 spasi dengan huruf Times New Roman berukuran 12 point; margin kiri 4 cm, sedangkan margin atas, kanan, dan bawah masing-masing 3 cm.

2. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan.

3. Jika Tabel berisi angka dan huruf yang banyak maka boleh diperkecil menggunakan huruf Times New Roman Font 10. 4. Keterangan gambar atau histogram menggunakan huruf

Times New Roman Font 10

5. Naskah ditulis maksimum 15 halaman termasuk gambar dan tabel.

Urutan Penulisan

1. Naskah hasil penelitian terdiri atas Judul, Nama Penulis, Alamat Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Simpulan, Ucapan Terima Kasih, dan Daftar Pustaka.

2. Naskah kajian pustaka terdiri atas Judul, Nama Penu-lis, Alamat PenuPenu-lis, Abstrak, Pendahuluan, Masalah dan Pembahasan, Simpulan, Ucapan Terima Kasih dan Daftar Pustaka.

3. Judul, harus singkat, spesifik, dan informatif yang

meng-gambarkan isi naskah, maksimal 15 kata. Judul ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk kajian pustaka, di belakang judul agar ditulis:

Suatu Kajian Pustaka. Judul ditulis dengan huruf kapital,

Times New Roman berukuran 14 point, jarak satu spasi dan terletak di tengah-tengah tanpa titik.

4. Nama Penulis, font 12, ditulis tanpa gelar akademis, huruf

kapital dan disingkat konsisten dengan singkatan yang su-dah sering digunakan dalam publikasi.

5. Nama Lengkap Institusi, disertai alamat lengkap dengan

nomor kode pos ditulis dengan huruf kecil, Times New Ro-man font 12.

6. Alamat penulis untuk korespondensi dilengkapi dengan no-mor telepon, fax, atau e-mail salah satu penulis, diketik di bawah nama institusi.

7. Abstrak, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa

Ing-gris. Abstrak seyogyanya mengandung uraian secara sing-kat tentang tujuan, materi dan metode, hasil utama, dan

simpulan. Abstrak ditulis dalam satu paragraph tidak lebih dari 200 kata, diketik satu spasi.

8. Kata Kunci (Key Words), diketik miring, font 12 maksimal

5 (lima) kata, dua spasi setelah abstrak.

9. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, dan pustaka

yang mendukung. Dalam mengutip pendapat orang lain dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh: Miswar (2006); Quan et al. (2002).

10. Materi dan Metode, ditulis lengkap terutama desain

penelitian.

11. Hasil dan Pembahasan, Hasil dan pembahasan

dijadi-kan satu. Hasil menyajidijadi-kan uraian hasil penelitian sendiri. Deskripsi hasi penelitian disajikan secara jelas. Pemba-hasan memuat utamanya diskusi tentang hasil penelitian sendiri serta dikaitkan dengan tujuan penelitian (pengu-jian hipotesis).

12. Simpulan, merupakan simpulan dari hasil penelitian

di-kaitkan dengan tujuan penelitian. dinarasikan, tanpa memberi nomor.

13. Pembahasan (review/kajianpustaka), memuat bahasan

ringkas mencakup masalah yang dikaji.

14. UcapanTerimaKasih, disampaikan kepada berbagai

pi-hak yang benar-benar membantu sehingga penelitian dapat dilangsungkan; misalnya pemberi gagasan, pe-nyandang dana.

15. Ilustrasi:

a. Judul tabel, grafik, histogram, sketsa, dan gambar (foto) diberi nomor urut, judul singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ilustrasi ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman berukuran sesuai besaran huruf table, grafik atau histogram, masuk satu tab (5 ketukan) dari pinggir kiri, awal kalimat menggunakan huruf kapital, dengan jarak satu spasi.

b. Keterangan tabel ditulis di sebelah kiri bawah menggunakan huruf Times New Roman berukuran 10 point jarak satu spasi.

c. Penulisan tanda atau notasi untuk analisis statistik data menggunakan superskrip berbeda pada baris/ kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01).

d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk Bahasa Indonesia dipisahkan dengan koma (,), untuk Bahasa Inggris digunakan titik (.).

e. Gambar, grafik, dan foto:

Grafik dibuat dalam program Microsoft Excel

Foto berukuran 4 R berwarna atau hitam putih dan harus tajam

f. Nama Latin, Yunani, atau Daerah dicetak miring. Istilah asing diberi tanda petik.

g. Satuan pengukuran menggunakan Sistem Internasional (SI).

16. DaftarPustaka

a. Hanya memuat referensi yang diacu dalam naskah dan ditulis secara alfabetik berdasarkan huruf awal dari nama penulis pertama. Jika dalam bentuk buku, dicantumkan nama semua penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat, edisi dan bab keberapa. Jika dalam bentuk jurnal, dicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi, dan halaman. Jika mengambil artikel dalam

(6)

100 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020 Jurnal Peternakan

buku, cantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul buku, penerbit, dan tempat.

b. Diharapkan dirujuk referensi 10 tahun terakhir dengan proporsi pustaka primer (jurnal) minimal 80%.

c. Dianjurkan mengacu artikel yang dimuat pada Majalah Ilmiah Peternakan sebelumnya dapat diakses pada htt://ojs.unud.ac.id.

d. Cara penulisan kepustakaan sebagai berikut:

Jurnal

Yang, C. J., D. W. Lee, I.B. Chung, Y.M. Cho, I.S. Shin, B.J. Chae, J.H. Kim, and I.K. Han. 1997. Developing model equation to subdivide lysine requirements for growth and maintenance in pigs. J. Anim. Sci. 10:54-63

Lukiwati, D.W., N. Nuhidjat, A.H. Wibowo, J. Bambang dan T. Nurdewanto. 2005. Peningkatan produksi dan nilai nutrisi hijauan Puearia phaseoleides oleh pupuk fosfor dalam suspense fermentasi Acetobacter

sac-charomyces. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia.

Vol 7. No.2 Tahun 2005. P:82-86

Buku

Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penerbit Penebar Swadaya, Bogor.

Prosiding

Pujaningsih, R.I., C.L. Sutrisno, dan S. Sumarsih. 2006. Kajian kualitas pod kakao yang diamoniasi dengan aras urea yang berbeda. Di dalam: Pengembangan Teknologi Inovatif untuk Mendukung Pembangu-nan Peternakan Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka HUT ke-40 (Lustrum VIII) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soed-irman; Purwokerto, 11 Pe bruari 2006. Fakultas Pe-ternakan UNSOED, Purwokerto. Halaman 54-60.

Artikel dalam Buku

Leitzmann, C., A.M. Ploeger, and K. Huth. 1979. The influ-ence of lignin on lipid metabolism of the rat. In: G.E. Inglett & S.I. Falkehag. Eds. Dietary Fibers Chemis-try and Nutrition.Academic Press. INC., New York.

Skripsi/Tesis/Disertasi

Seputra, I.M.A, 2004. Penampilan dan Kualitas Karkas Babi Landrace yang Diberi Ransum Mengandung Limbah Tempe.Tesis. Program Pascasarjana, Uni-versitas Udayana, Denpasar.

Internet

Hargreaves, J., 2005. Manure Gases Can Be Danger-ous. Department of Primary Industries and Fish-eries, Queensland Govermment. http://www.dpi. gld.gov.au/pigs/9760.html. Diakses 15 September 2005.

Dokumen

[BPS] Biro Pusat Statistik. 2006. Populasi Ternak Sapi di Provinsi Bali tahun 2005.

Penerbitan

• Hak cipta naskah yang dimuat sepenuhnya ada pada Majalah Ilmiah Peternakan.

• Penulis akan menerima lima eksemplar cetak lepas setelah terbit.

• Jadwal penerbitan adalah bulan Februari, Juni, dan Oktober setiap tahun.

• Penulis yang naskahnya dimuat dikenai biaya cetak sebesar Rp 400.000,- per artikel.

• Harga langganan selama setahun (3 kali penerbitan) Rp 150.000,-sudah termasuk ongkos kirim.

Mekanisme Seleksi Naskah

1. Naskah harus mengikuti format/gaya penulisan yang telah ditetapkan.

2. Naskah yang tidak sesuai dengan format akan dikembalikan ke penulis untuk diperbaiki.

3. Naskah yang sesuai dengan format diteruskan ke Dewan Redaksi untuk ditelaah diterima atau ditolak.

4. Naskah yang diterima atau naskah yang formatnya sudah diperbaiki selanjutnya dicarikan penelaah (Mitra Bestari) tentang kelayakan terbit.

5. Naskah yang sudah diperiksa (ditelaah oleh Mitra Bestari) dikembalikan ke Dewan Redaksi dengan tiga kemungkinan (ditolak, diterima dengan perbaikan, dan diterima tanpa perbaikan).

6. Dewan Redaksi memutuskan naskah diterima atau ditolak, seandainya terjadi ketidaksesuaian di antara Mitra Bestari. 7. Keputusan penolakan Dewan Redaksi dikirimkan kepada

penulis.

8. Naskah yang mengalami perbaikan dikirim kembali kepenulis untuk perbaikan.

9. Naskah yang sudah diperbaiki oleh penulis diserahkan oleh Dewan redaksi kepenyunting pelaksana.

10. Contoh cetak naskah sebelum terbit dikirimkan ke penulis untuk mendapat persetujuan.

11. Naskah siap dicetak dan cetaklepas dikirimkan ke penulis.

Bagan Alir Pemrosesan Naskah

Naskah diterima Sekretariat Ketua Dewan Redaksi Mitra Bestari Penyunting Pelaksana Contoh cetak Penulis Percetakan Terbit Cetak lepas

(7)

78 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020 Pengaruh Pemberian Sekam Padi Tanpa dan Dengan Fermentasi yang Disuplementasi Daun Sirih Dalam Ransum Terhadap Bobot Potong...

PENGARUH PEMBERIAN SEKAM PADI TANPA DAN DENGAN

FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH DALAM RANSUM

TERHADAP BOBOT POTONG, NON KARKAS EKSTERNAL,

DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK BALI BETINA

BAYU ANGGARA, I W., I. B. G. PARTAMA, DAN A. A. A. S. TRISNADEWI

Program Studi Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana e-mail: wayanbayuanggara@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sekam padi tanpa dan dengan fermentasi yang disuplementasi daun sirih (piper betle L) dalam ransum terhadap bobot potong, non karkas eksternal dan lemak abdominal itik bali betina umur 24 minggu. Penelitian dilaksanakan di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati¸ Kabupaten Gianyar selama 12 minggu, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan 4 ulangan dan setiap ulangan berisi 4 ekor itik. Adapun perlakuan tersebut adalah: A kontrol (ransum tanpa tambahan sekam padi, sekam padi fermentasi dan daun sirih), B (ransum mengandung 12,5% sekam padi), C (ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi), D (ransum mengandung 12,5% sekam padi dan 1% daun sirih) dan E (ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi dan 1% daun sirih). Variabel yang diamati adalah bobot potong, non karkas eksternal dan lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi dan disuplementasi 1% daun sirih berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot potong, non karkas dan lemak abdominal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian sekam padi tanpa dan dengan fermentasi yang disuplemetasi daun sirih (Piper betle L) dalam ransum dapat meningkatkan bobot potong dan bobot non kerkas eksternal tetapi menurunkan berat lemak abdominal itik bali betina.

Kata kunci: sekam padi, daun sirih, bobot potong, non karkas eksternal, itik bali betina

THE EFFECT OF RICE HULL WITHOUT AND WITH FERMENTED WHICH SUPLEMENTED WITH BETLE LEAVES IN RATION TO SLAUGHTERING WEIGHT,

EXTERNAL NON CARCASS, AND ABDOMINAL FAT OF FEMALE BALI DUCK ABSTRACT

The aim of this study was determined the effect of rice hull without and with fermented which supplemented with betel leaf (Piper betle L.) in the ration on slaughtering weight, non-external carcass and abdominal fat of female bali duck age 24 weeks. The study was held in Guwang Villag, Sukawati sub-district, Gianyar district for 12 week, the study was conducted using a completely randomized design (CRD) consisting of five treatments with 4 replications and each replication contains 4 duck, as for the treatment is: A control (without rice hull, fermented rice hull and betel leaf, B (ration contain 12.5% rice hull), C (ration contain 12.5% fermented rice hull), D (ration contain 12,5% rice hull and 1% betel leaf) and E (ration contain 12,5% fermented rice hull and 1% betel leaf). Variables observed were slaughtering weight, external non-carcass and abdominal fat. The results showed that giving ration contained of 12.5% fermented rice hull and supplemented with 1% betel leaf was significantly different on slaughtering weight, non-carcass, and abdominal fat. It was concluded that giving of fermented rice hull and supplemented with betel leaf in ration of bali duck could increase slaughtering weight and external non carcass but decreased abdominal fat.

(8)

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN2656-8373 79

Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi

PENDAHULUAN

Itik bali memiliki peluang besar untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan, diantaranya memiliki daya tahan hidup yang tinggi sehingga dapat dipelihara di berbagai tempat di Indonesia. Walaupun itik bali dipelihara di lingkungan yang kurang baik, itik bali masih bisa bertahan hidup. Itik bali dapat dipelihara secara terkurung dengan ransum kering yang kandungan nutriennya seimbang dan tanpa dukungan kolam penggembalaan (Murtidjo, 2006).

Kebutuhan daging itik di Bali semakin meningkat seiring dengan banyaknya minat masyarakat lokal maupun mancanegara terhadap olahan daging itik bali. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2016) menyatakan bahwa populasi itik di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Populasi itik pada tahun 2015 tercatat 45.322.000 ekor dan tahun 2016 meningkat menjadi 47.360.000 ekor. Populasi itik di Bali tahun 2016 tercatat 674.094 ekor. Produksi daging itik di Bali tahun 2015 tercatat 364 ton, sedangkan tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu 378 ton. Meningkatnya kebutuhan daging itik setiap tahunnya menyebabkan peningkatan minat masyarakat dalam beternak itik.

Pakan memegang peranan penting dalam usaha peternakan itik. Setioko dan Rohaeni (2001) yang melakukan penelitian pada itik Alabio sebanyak 1080 ekor melaporkan bahwa rataan porsi biaya pakan untuk produksi telur selama 12 bulan sebanyak 77,0% dengan kisaran antara 75,79 − 77,70%. Morran dan Orr (1970) menyatakan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan sebab produksi ternak seperti daging dan telur dalam usaha peternakan tergantung dari pemeliharaan pada masa pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang terjadi pada semua makhluk hidup sebagai pertambahan bobot organ atau jaringan tubuh seperti tulang, daging, dan lemak (Lawrence, 1980).

Bagian-bagian tubuh unggas terdiri atas bagian karkas dan bagian non karkas. Non karkas merupakan hasil pemotongan ternak selain karkas. Menurut Resnawati dan Hardjosworo (1976), bagian-bagian non karkas adalah bagian-bagian yang hilang pada waktu pemotongan dan pembersihan yang meliputi bulu, darah, kepala, leher, kaki, dan organ dalam. Komponen sisa karkas terdiri atas organ internal dan organ eksternal. Organ internal terdiri atas hati, jantung dan paru-paru, sedangkan yang termasuk organ eksternal adalah kepala, kulit, dan kaki (Whytes dan Ramsay, 1979).

Muchtadi dan Sugiyono (1992) menyatakan bahwa sekam padi adalah salah satu hasil dari limbah pertanian yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif. Sekam padi memiliki kadar air 12,5%, serat

kasar 35%, lemak 2,7%, protein 3,1%, dan abu 17,5% dengan kecernaan yang sangat rendah. Kendala utama dari sekam padi sebagai salah satu bahan pakan yaitu nilai nutrisi rendah ditandai oleh kandungan serat kasar tinggi, protein dan energi rendah. Penggunaan sekam padi secara langsung atau sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi asupan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Close dan Menke (1986) menyatakan rendahnya kecernaan oleh tingginya kandungan silika dan lignin serta adanya ikatan lignoselulosa, dan jika dikonsumsi oleh ternak akan sulit untuk dicerna bahkan dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan produksi ternak. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan mikroba melalui proses bioteknologi fermentasi. Salah satu bioteknologi fermentasi yang dapat digunakan ialah bioteknologi “Effective Microorganisms” (EM). Hal ini sejalan dengan pendapat Judoamidjojo et al. (1989), bahwa dalam proses fermentasi akan terjadi peningkatan jumlah massa sel yang nantinya akan meningkatkan kadar protein dalam substrat.

Daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman obat-obatan yang mempunyai zat gizi tinggi, mengandung zat anti bakteri, serta tidak berbahaya bagi kesehatan. Pemberian daun sirih pada ransum memberikan akumulasi lemak yang rendah. Turunnya akumulasi lemak disebabkan oleh zat aktif yang ada dalam daun sirih. Fraksi air dari daun sirih mengandung senyawa polar yaitu flavonoid yang merupakan senyawa fenol alami. Susila et al. (2015) mencoba pemberian sekam padi dengan taraf 5%, 10% dan 15% baik yang terfermentasi atau tanpa fermentasi disuplementasi daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) diperoleh pemberian 10% sekam padi terfermentasi dan disuplementasi daun ubi jalar dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ransum dan dapat memperbaiki profil lipida daging itik bali. Yadnya dan Wirawan (2016) telah meneliti pemberian sekam padi dalam ransum yang mengandung daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) disuplementasi dengan multi enzim dan vitamin dapat meningkatkan produksi telur dan memperbaiki profil lipida telur pada itik.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian sekam padi fermentasi yang disuplemetasi daun sirih (Piper betle L.) dalam ransum terhadap bobot potong, non karkas dan lemak abdominal itik bali betina.

MATERI DAN METODE Materi

Penelitian dilaksanakan di Desa Guwang, Kabupaten Gianyar, Bali selama 12 minggu. Itik yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik bali betina umur 12 minggu.

(9)

80 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020 Pengaruh Pemberian Sekam Padi Tanpa dan Dengan Fermentasi yang Disuplementasi Daun Sirih Dalam Ransum Terhadap Bobot Potong...

Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang dengan sistem koloni (colony battery) dengan menggunakan bahan dasar kayu dan bambu, yang berlantai dua dan terdiri atas 20 petak kandang. Kandang dilengkapi dengan tempat makanan dan tempat minuman yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang letaknya di sebelah luar dan juga dilengkapi dengan tempat penampung kotoran serta penampung sisa makanan, dan juga dilengkapi dengan lampu untuk penerangan di waktu malam.

Komposisi bahan penyusun ransum dapat dilihat pada Tabel 1 dan komposisi nutrien dalam ransum dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Komposisi bahan penyusun ransum penelitian

Bahan ransum (%) A B PerlakuanC D E Jagung kuning 55,36 48,34 48,34 47,34 47,34 Konsentrat 144 9,37 12,36 12,36 12, 36 12, 36 Bungkil Kelapa 11,31 7,82 7,82 7,82 7,82 Tepung Ikan 10,13 10,29 10,29 10,29 10,29 Dedak Padi 13,18 5,54 5,54 5,54 5,54 Sekam Padi - 12,50 - 12,50 -Sekam padi fermentasi - - 12,50 - 12,50 Daun sirih - - _ 1 1 Mineral B12 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 NaCl 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 Minyak kelapa - 2,5 2,5 2,5 2,5 Total 100 100 100 100 100 Keterangan:

A: Ransum tanpa tambahan sekam padi, sekam padi fermentasi dan daun sirih B: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi

C: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi fermentasi D: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi dan 1 % daun sirih E: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi fermentasi dan 1 % daun sirih Metode

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan yaitu; A: ransum tanpa tambahan sekam padi, sekam padi fermentasi dan daun sirih; B: ransum mengandung 12,5% sekam padi; C:

ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi; D: ransum mengandung 12,5% sekam padi dan 1% daun sirih; E: ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi dan 1% daun sirih. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali dan setiap ulangan berisi empat ekor itik bali betina, sehingga total itik bali betina yang digunakan adalah 5 x 4 x 4 = 80 ekor. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum.

Variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bobot potong, diperoleh dengan menimbang itik pada akhir penelitian dan sebelumnya itik sudah dipuasakan selama 12 jam.

2. Non karkas eksternal, terdiri atas darah, kepala, kaki,dan bulu.

3. Lemak abdominal, merupakan gabungan dari lemak perut, lemak usus dan lemak empedal Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, jika diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan (Steel dan Torrie, 1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B dan D tidak berpengaruh terhadap rataan bobot potong dibandingkan perlakuan A karena konsumsi ransum pada perlakuan B dan D tidak berbeda nyata dengan pemberian perlakuan A (Lampiran 1). Pemberian ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi (perlakuan C) dan disuplementasi 1% daun sirih (perlakuan E) meningkatkan bobot potong itik secara nyata (P<0,05). Peningkatan bobot potong disebabkan sekam padi yang difermentasi dengan EM-4 mengandung mikroba yang membantu proses pencernaan ransum sehingga zat-zat makanan lebih banyak tersedia dan lebih banyak dimanfaatkan dan diserap di saluran pencernaan itik. Bakteri Lactobacillus memberi pengaruh yang menguntungkan melalui produksi asam organik yang

Tabel 2 Komposisi nutrien dalam ransum

Nutrien Perlakuan StandardScott et

al. (1969)

A B C D E

Energi metabolisme kkal/kg 2884,16 2859,08 2900,00 2858,32 2865,45 2800-2900 Protein kasar (PK) % 17,46 17,00 17,37 17,31 17,31 15 – 17 Lemak kasar (LK) % 5,94 6,08 5,63 5,92 5,94 3 – 6 Serat kasar (SK) % 4,63 8,23 7,34 8,84 7,24 6 – 9 Kalsium (Ca) % 0,90 0,87 0,99 0,87 0,89 0,80 Fosfor (P) % 0,69 0,67 0,66 0,67 0,65 0,45 Keterangan :

A: Ransum tanpa tambahan sekam padi, sekam padi fermentasi dan daun sirih B: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi

C: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi fermentasi D: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi dan 1 % daun sirih E: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi fermentasi dan 1 % daun sirih

(10)

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN2656-8373 81

Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi

akan menghambat kerja bakteri patogen sehingga akan meningkatkan peran mikroba yang menguntungkan dalam proses pencernaan pakan (Umpel, 1997). Wididana dan Higa (1996) menyatakan bahwa Effective

Microorganism-4 yang diberikan pada ternak melalui

air minum atau pakan, dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme dalam perut ternak dan juga berfungsi untuk menekan populasi mikroorganisme patogen di dalam usus sehingga meningkatkan pertumbuhan dan produksi ternak. Sudiastra (1999) mendapatkan bahwa suplementasi 0,5% EM-4 dalam ransum secara nyata dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan ransum. Adanya daun sirih (Piper betle

L.) mengandung total fenol dan aktivitas antioksidan

cukup tinggi yaitu 107 mg/100 ml dan 97,44% yang dapat menghambat bakteri patogen sehingga kecernaan ransum meningkat dan zat nutrisi yang dapat diserap oleh ternak meningkat sehingga bobot potong lebih tinggi (Partama et al., 2018).

Bobot darah itik betina pada perlakuan A, B, C, D dan E menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05). Hal ini disebabkan karena pemotongan ternak itik dilakukan pada umur yang sama dengan jenis kelamin itik yang sama yaitu betina, serta konsumsi ransum menunjukkan tidak berbeda nyata (Lampiran 1). Menurut Ganong (1998) volume darah dipengaruhi umur dan ukuran tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan bobot kepala pada pelakuan D dan E dan bobot kaki pada perlakuan C dan E berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan B karena berat potong pada perlakuan C, D dan E yang lebih tinggi sehingga memberikan bobot kepala dan kaki yang lebih tinggi. Soeparno (2009) melaporkan bobot potong akan berpengaruh terhadap bobot karkas dan non karkas. Hal ini sangat dipengaruhi oleh konsumsi protein dan

kecernaan protein ransum yang lebih tinggi (Lampiran 1) yang dapat mempengaruhi bobot kepala dan kaki pada pemberian perlakuan C, D dan E lebih tinggi daripada perlakuan yang lainnya. Soeparno (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan non karkas sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya protein yang dikonsumsi dan dimanfaatkan tubuh ternak.

Bobot bulu itik pada perlakuan B, C, D dan E secara statistik berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan pemberian perlakuan A. Hal ini karena konsumsi protein dan kecernaan protein ransum lebih tinggi daripada pemberian perlakuan A (Lampiran 1) sehingga bobot bulu pada perlakuan B, C, D dan E lebih tinggi daripada pemberian perlakuan A. Menurut Soeparno (2005) pertumbuhan bulu sangat dipengaruhi oleh protein ransum, bobot badan dan umur ternak. Semakin bertambah umur dan bobot pada itik semakin banyak protein yang diperlukan. Spearman (1992) melaporkan bahwa pertumbuhan bulu pada unggas sangat dipengaruhi oleh tingkat protein dalam ransum.

Pemberian perlakuan B, C, D dan E menurunkan secara nyata (P<0,05) bobot lemak perut, lemak empedal dan lemak usus dibandingkan dengan perlakuan A, sedangkan pemberian perlakuan E menghasilkan bobot lemak usus paling rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Adanya sekam padi dalam ransum

dapat mengikat lemak dan diekskresikan melalui feses sehingga lemak abdominal lebih rendah. Disamping itu flavonoid yang terdapat pada daun sirih dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara meningkatkan ekskresi asam empedu dan mengurangi kekentalan (viskositas) darah sehingga mengurangi terjadinya pengendapan lemak pada pembuluh darah (Carjavall-zarrabal and Waliszewski, 2005). Daun sirih menurunkan kolesterol dengan cara penghambatan biosintesa kolesterol hepatik dan mengurangi absorpsi

Tabel 3. Pemberian sekam padi fermentasi yang disuplementasi daun sirih (Piper betle L.) dalam ransum terhadap bobot potong, non karkas eksternal dan lemak abdominal tubuh itik bali betina

Variabel yang diamati Perlakuan1) SEM2)

A B C D E

Bobot potong (g/ekor) 1202,00b 1190,00b 1345,00a 1213,50b 1356,00a 11,45 Bobot darah (g/ekor) 94,75a 91,75a 94,75a 95,00a 96,00a 1,71

Bobot kepala (g/ekor) 64,00c 69,00bc 69,25bc 76,00a 72,00ab 2,08 Bobot kaki (g/ekor) 35,00b 36,75ab 38,00a 37,25ab 39,25a 0,89

Bobot bulu (g/ekor) 116,75b 121,75a 123,50a 123,75a 123,00a 1,44

Bobot lemak perut (g/ekor) 24,25a 20,50b 18,75c 19,50bc 18,50c 0,48

Bobot lemak usus (g/ekor) 10,00c 11,75a 10,75b 12,00a 9,25d 0,19

Bobot lemak empedal (g/ekor) 21,75a 20,50b 20,00b 20,25b 20,25b 0,23

Bobot lemak abdominal (g/ekor) 56,00a 52,75b 49,50c 51,75b 47,75d 0,50 Keterangan:

A: Ransum tanpa tambahan sekam padi, sekam padi fermentasi dan daun sirih B: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi

C: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi fermentasi D: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi dan 1 % daun sirih E: Ransum mengandung 12,5 % sekam padi fermentasi dan 1 % daun sirih SEM “Standar Error of the Treatment Means”

(11)

82 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020 Pengaruh Pemberian Sekam Padi Tanpa dan Dengan Fermentasi yang Disuplementasi Daun Sirih Dalam Ransum Terhadap Bobot Potong...

lipid di usus (Anna, 2005). Zat antioksidan pada daun sirih menurunkan lemak abdominal karena lemak dapat diikat oleh zat antioksidan yang dikandung oleh daun sirih sehingga lemak yang terakumulasi pada perut, empedal dan usus menurun. Artadana et al. (2016) mendapatkan bahwa pemberian 10% dan 15% kulit ubi jalar ungu difermentasi Aspergillus niger dalam ransum dapat menurunkan lemak abdominal secara nyata. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Januarta et al. (2016) bahwa pemberian ampas tahu terfermentasi oleh probiotik dalam ransum dapat menurunkan jumlah lemak abdomen ayam broiler.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian sekam padi tanpa dan dengan fermentasi yang disuplementasi daun sirih pada pakan itik bali betina meningkatkan bobot potong dan bobot non kerkas eksternal serta menurunkan berat lemak abdominal.

DAFTAR PUSTAKA

Anna, G., and J. Korezak. 2005. Camellia sinensis L as Antioxidants in lipid systems. Trends Food Sci. Tech 16:351-358.

Artadana , I G., T. G.. B. Yadnya, dan M. Dewantari 2016. Pengaruh Pemanfaatan Kulit Ubi Jalar Ungu Terfermentasi dalam Ransum Terhadap Karkas dan Lemak Abdominal Itik Bali. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana. Bali.

Carjavall-zarrabal and O., Waliszewski, S.M. 2005. The Consumption of Hibiscus Sabdariffa Dried Calyx Ethanolic Extract Reduced Lipid Profile in Rats. Plant Foods for Human Nutrition.

Close, W. and K. H. Menke. 1986. Selected Topics in Animal Nutrition. A Manual Prepared for The Third Hohenheim Course on Animal Nutrition in The Tropics and Semi-Tropics. 2nd Ed. The Institute of Animal Nutrition, Hohenheim University. Stuttgart. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

2016. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian. Republik Indonesia. Ganong, W. F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran

(Review of Medical Physiology). Terjemahan dari M. Djauhari Widjajakusumah, Edisi I7. Jakarta: EGC.

Januarta, I P., I G. N. G Bidura, dan A. A. P. P. Wibawa. 2016. Pengaruh Penggunaan Ampas Tahu Yang Difermentasi Dengan Saccharomyces Sp. Pada Ransum Terhadap Jumlah Lemak Abdomen

dan Kadar Kolesterol Ayam Broiler. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana. Bali.

Judoamidjojo, R. M., E. G. Said dan L. Hartoto. 1989. Biokonversi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lawrence, T. L. J. 1980. Growth in Animal. Butter Worths. London.

Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU, IPB. Bogor

Murtidjo, B. A. 2006. Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Morran, E. T. and H. C. Orr. 1970. Influence of strain on the yield of comercial part from the chicken broiler carcass. Poult. Sci.58-725

Partama, I. B. G., T. G. B. Yadnya, A. A. A. S Trisnadewi, A. A. P. P. Wibawa, dan I M. Mudita. 2018. Kajian Pemanfaatan Sekam Padi yang Difermentasi

Effective Microorganism-4 (EM4) Di Suplementasi

Daun Sirih (Piper betle L) Terhadap Performans dan Karkas Itik Bali Umur 22 Minggu. Majalah Ilmiah Peternakan, 96-102, Oct. 2018. Available: https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/ view/46058/27889 DOI: https://doi.org/10.24843/ MIP.2018.v21.i03.p02

Setioko, A. R., dan E. S. Rohaeni. 2001. Pemberian Ransum Bahan Pakan Lokal terhadap Produktivitas Itik Alabio. Lokakarya Unggas Air Nasional. Fakultas Peternakan IPB dan Balai Penelitian Ternak di Ciawi tanggal 6-7 Agustus 2001.

Soeparno. 2005. Ilmu dan teknologi daging cetakan keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Universitas

Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Sudiastra, I. W. 1999. Suplementasi probiotik dalam ransum berprotein rendah terhadap penamplian ayam. Majalah Ilmiah Peternakan, Vol. 2 No. 1. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana, Denpasar.

Susila, T. G. O., T. G. Belawa Yadnya, dan N. G. K. Roni. 2015. Upaya Peningkatan Nilai Nutrisi Sekam Padi melaui Amoniasi Urea dan Biofermentasi

Aspergillus niger disuplementasi Daun Ubi Jalar

Ungu terhadap Penampilan, Kapasitas Antioksidan, dan Kadar Kolesterol Daging Itik Fase Pertumbuhan, Laporan Penelitian Hibah Unggulam Perguruan Tinggi, Fakultas Peternakan. Universitas Udayana. Umpel, G. J. 1997. Pengalaman Penerapan Teknologi EM-4. Diseminarkan pada Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta.

USDA (United State Departement of Agriculture). 1977. Poultry Guiding Manual. U.S. Government Printing Office Washington, D.C.

(12)

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN2656-8373 83

Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi

Whytes, J. R. and W. R. Ramsay. 1979. Beef carcass composition and meat quality. First Edition. Queensland Departement of Primary Industries Brisbane.

Wididana. G. N. dan Higa, T. 1996. Teknologi effective microorganisms. Indonesia Kyusei Nature Farming Societies dan PT Songgolangit Persada, Jakarta. Yadnya, T. G. B., I. B. Gaga Partama, dan A. A. A. S.

Trisnadewi. 2014. Kajian Pemanfaatan Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Terfermentasi dalam Ransum terhadap Penampilan, Kualitas karkas, Profil Antioksidan, dan kadar kolesterol Daging Itik Bali. Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, Tahun Anggaran 2014.

Yadnya, T. G. B. dan I W. Wirawan. 2016. Kajian Pemanfaatan Sekam Padi Mengandung Daun Noni (Morinda citrifolia L.) disuplementasi Multienzim terhadap Kapasitas Antioksidan, Produksi Telur dan Kualitas Telur Itik Bali pada Fase Peneluran Pertama. Laporan Penelitian Hibah Unggulan Program Studi, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Tahun Anggaran 2016.

Gambar

Tabel	1.	Komposisi	bahan	penyusun	ransum	penelitian

Referensi

Dokumen terkait

pertumbuhan Ekonomi Bisnis Mikro Islam jika dilihat dari peran UMKM pada LKMS dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat memiliki peran yang aktif, dimana

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Hasil penelitian Wu menunjukkan bahwa durasi bersekolah serta cakupan materi pada kedua survey mampu menjelaskan 93% dari perbedaan skor antar 22 negara

Dengan hasil penelitian sebagian besar responden menilai kualitas produk yang dimiliki Honda Jazz baik, khususnya meliputi kinerja (performance), fitur (features),

Hasil penelitian lain yang berkaitan dengan pendapatan daerah di Kota Yogyakarta yaitu tentang pemungutan retribusi parkir juga menghasilkan kesimpulan bahwa

Tapi pernyataan dari pihak militer sendiri tidak pernah merasa melakukan kejahatan terhadap siapapun di papua, mereka mengatakan operasi – operasi yang di lakukan

Nusantara Surya Sakti cabang Manado, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa diduga variabel Kualitas Produk, Strategi Harga, dan Promosi secara bersama-sama

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tanaman inggu, tanaman satu suku yaitu Rutaceae dan tanaman berkayu lainnya terlihat bahwa pada umumnya konsentrasi BA yang paling baik