• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PRODUK KEPITING (HS , DAN ) DI SINGAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PRODUK KEPITING (HS , DAN ) DI SINGAPURA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

MARKET BRIEF

PRODUK KEPITING (HS 030614, 031024 DAN 160510)

DI SINGAPURA

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

SINGAPURA

(2)

ii

DAFTAR ISI

Sampul i Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Tabel ii iii iv v I. PENDAHULUAN 1 1. Profil Singapura A. Geografi B. Demografi C. Ekonomi

D. Perdagangan Singapura Dengan Dunia E. Perdagangan Singapura Dengan Indonesia 2. Pemilihan Produk 1 1 1 2 3 6 6

II. POTENSI PASAR PRODUK KEPITING DI SINGAPURA 11

1. Data Perdagangan A. Ekspor

B. Impor

2. Potensi Pasar Produk Kepiting Indonesia di Singapura

8 9 10 12

III. INFORMASI PASAR PRODUK KEPITING DI SINGAPURA 15

1. Sistem Distribusi

2. Prosedur Importasi di Singapura 3. Informasi Pasar di Singapura

15 15 17

IV. PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI 18

1. Peluang 2. Tantangan 3. Strategi 18 18 19 V. INFORMASI PENTING 20

(3)

iii

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL HALAMAN

Gambar 1.1 Peta Negara Singapura 1

Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013

2

Gambar 1.3 Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%)

5

Gambar 1.4 Negara Asal Impor Singapura Tahun 2014 (%) 5

Gambar 2.1 Pangsa Pasar Impor Produk Kepiting di Singapura (%) 12

Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Seafood termasuk Kepiting di Singapura

15

(4)

iv

DAFTAR GRAFIK

NO JUDUL HALAMAN

Grafik 2.1 Total Perdagangan Kepiting Singapura dengan Dunia 9

Grafik 2.2 Perkembangan Impor Produk Kepiting Segar Singapura dari Dunia Tahun 2014

10

Grafik 2.3

Grafik 2.4

Grafik 2.5

Grafik 2.6

Perkembangan Impor Produk Kepiting Olahan Singapura dari Dunia Tahun 2014

Perbandingan Ekspor dan Impor Produk Kepiting Singapura Periode Tahun 2012-2014

Perbandingan Ekspor dan Impor Produk Kepiting Singapura Periode Tahun 2012-2014

Impor Produk Kepiting Singapura dari Indonesia Periode Tahun 2012-2014

10

11

13

(5)

v

DAFTAR TABEL

NO JUDUL HALAMAN

Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura 2

Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014 3

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Produk Kepiting Singapura 8

Tabel 2.2 Perkembangan Impor Produk Kepiting Singapura dari Dunia

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1. PROFIL SINGAPURA

A. GEOGRAFI

Singapura terletak di kawasan wilayah Asia Tenggara dengan total luas sekitar 718,3 km2.1

Singapura merupakan pulau utama dengan panjang 42 km dan lebar 23 km yang dikelilingi oleh 63 pulau-pulau kecil. Singapura dipisahkan oleh Selat Johor dengan Malaysia pada sisi utara dan Selat Singapura dengan Indonesia pada sisi selatan.

Gambar 1.1 Peta Negara Singapura

Sumber: maps of world (http://www.mapsofworld.com/singapore/)

B. DEMOGRAFI

Berdasarkan data statistik Singapura, jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah sebanyak 5.469.700 jiwa dengan komposisi sebagai berikut:

1 Department of Statistics Singapore, “Population and Land Area” diakses dari http://www.singstat.gov.sg/statistics/latest-data#14 pada tanggal 26 Februari 2015 pukul 10.32

(7)

2

Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura

Populasi Jumlah (Jiwa)

Residen 3.870.700

Citizen 3.343.000

Permanent Resident 527.700

Non-Residen 1.599.000

Total 5.469.700

Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015

Pada tahun 2014 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,3% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebanyak 5.399.200 jiwa.

Penduduk Singapura juga terdiri dari berbagai etnis, dengan 3 (tiga) etnis terbesar adalah China (74.2%); Melayu (13.3%); India (9.2%) dan etnis lainnya 3.3%.

Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013

Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015

C. EKONOMI

Singapura merupakan negara dengan wilayah yang kecil, jumlah penduduk yang relatif sedikit dan sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena itu, perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan terutama sektor jasa. Kondisi perekonomian Singapura dapat dikatakan kuat dengan nilai Gross Domestic Products (GDP) sebesar S$ 390,1 milyar dan GDP per capita

China 74,2% Melayu 13,3% India 9,2% Lainnya 3,3%

(8)

3

sebesar S$ 71.318 pada tahun 2014 (angka perkiraan).2 Sektor industri jasa memiliki kontribusi

paling besar terhadap GDP Singapura yaitu sebesar 70,6% apabila dibandingkan dengan kontribusi industri barang yang hanya sebesar 29,4% pada tahun 2013.

Pertumbuhan ekonomi Singapura tahun 2014 adalah sebesar 2,9% lebih rendah dari pada angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 4,4%. Perkembangan perekonomian Singapura sangat ditunjang dengan kondisi pasar yang terbuka dan lingkungan yang bebas korupsi.

Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014*

GDP 2014 S$ 390,1 miliar Pertumbuhan (yoy) 2,9% (2014); 4,4% (2013) Ekspor 2014 S$ 518,9 miliar Pertumbuhan 1,1% (yoy) Impor 2014 S$ 463.8 miliar Pertumbuhan -0,6% (yoy) Inflasi 2.4% (2013); 4.6% (2012)

*: Nilai untuk tahun 2014 merupakan nilai preliminary berdasarkan data dalam

Singapore in Brief 2015.

D. PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN DUNIA

Lokasi Singapura yang strategis dan didukung dengan infrastuktur pelabuhan dan bandara yang sangat memadai menjadikan Singapura sebagai hub perdagangan internasional. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi perekonomian Singapura.

Dalam menjalankan perdagangan internasionalnya, Singapura telah menerapkan sistem perdagangan yang terbuka dengan liberalisasi tarif yang hampir mencapai 100%. Singapura juga memiliki hambatan perdagangan yang relatif sedikit. Kebijakan perdagangan Singapura telah sejalan dengan kebijakan lembaga eksternal seperti World Trade Organization dan Doha Development Agenda. Mitra dagang Singapura dengan Most Favoured Nation (MFN) memiliki tingkat tarif nol untuk produk selain minuman beralkohol. Namun ada pembatasan impor beberapa terutama berdasarkan pada isu-isu lingkungan, kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan stabilitas harga.

2 Ministry of Trade and Industry, “Singapore in Brief 2015” diakses dari http://www.singstat.gov.sg/docs/default-source/default-document-library/publications/publications_and_papers/reference/sib2015.pdf pada tanggal 26 Februari 2015 pukul 10.45.

(9)

4

Singapura telah memiliki Free Trade Agreement (FTAs) dengan beberapa negara yaitu:

FTA Regional, yaitu:

1. Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (AFTA), 2. ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA (AANZFTA), 3. ASEAN-China FTA (ACFTA),

4. ASEAN-India FTA (AIFTA),

5. ASEAN-Jepang Mitra Ekonomi (AJCEP), dan 6. ASEAN-Korea FTA (AKFTA).

FTA Multilateral, yaitu:

7. Perdagangan Bebas FTA Singapura-Eropa (ESFTA-Swiss, Liechtenstein, Norwegia dan Islandia)

8. Gulf Cooperation Council-Singapura FTA (GSFTA - Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab), dan

9. Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPFTA - Brunei, Chili dan Selandia Baru).

FTA Bilateral, yaitu:

10. Singapura dengan Australia (Singapura-Australia FTA), 11. Singapura dengan Cina (Cina-Singapura FTA),

12. Singapura dengan Yordania (Singapura-Yordania FTA), 13. Singapura dengan India

14. Singapura dengan Jepang (Jepang-Singapura Perjanjian Kemitraan Ekonomi), 15. Singapura dengan Korea (Korea-Singapura FTA),

16. Singapura dengan Selandia Baru

17. Singapura dengan Panama (Panama-Singapura FTA), 18. Singapura dengan Peru (Peru-Singapura FTA) dan 19. Singapura dengan Amerika Serikat (AS-Singapura FTA).

Pada tahun 2014, Singapura mencatatkan total perdagangan internasional sebesar S$ 982,7 milyar meningkat sebesar 0,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar S$ 980,2 milyar. Total ekspor Singapura ke negara mitra dagangnya pada tahun 2014 adalah sebesar S$ 518,9 milyar meningkat sebesar 1,1% dari tahun sebelumnya sebesar S$ 513,4 milyar sedangkan untuk impor, total impor Singapura adalah sebesar S$ 463,8 milyar menurun sebesar 1,6% dari tahun 2013 sebesar S$ 466,8 milyar (International Enterprise Singapore, 2015).

Berdasarkan data Trademap (2015), diketahui bahwa negara tujuan ekspor terbesar Singapura adalah China dengan share sebesar 12,56% dengan nilai sebesar US$ 51,49 Milyar dari total ekspor Singapura. Untuk negara tujuan ekspor Singapura lainnya dapat dilihat pada diagram berikut:

(10)

5

Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%)

Sumber: Trademap, 2015

Produk ekspor utama Singapura pada tahun 2014 diantaranya adalah peralatan elektronik, bahan bakar mineral, mesin-mesin, bahan kimia dan sebagainya.

Gambar 1.4 Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2014 (%)

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Untuk impor, negara asal impor utama Singapura adalah China, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Jerman. Produk-produk yang diimpor oleh Singapura diantaranya adalah peralatan elektronik, mesin-mesin, peralatan medis, perhiasan, produk plastik, bahan kimia, kenderaan bermotor dan sebagainya.

China 12.56 Malaysia 11.97 Hong Kong 11.00 Indonesia 9.36 United States of America 5.92 Japan 4.09 Korea, Republic of 4.07 Taipei, Chinese 3.94 Australia 3.78 Thailand 3.67 China 12.12 Malaysia 10.66 United States of America 10.34 Taipei, Chinese 8.19 Korea, Republic of 5.90 Japan 5.49 Indonesia 5.13 United Arab Emirates 4.20 Saudi Arabia 4.00 Germany 2.91

(11)

6

E. PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN INDONESIA

Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Singapura mengingat kondisi geografis kedua negara yang saling berdekatan. Indonesia juga termasuk dalam sepuluh besar negara tujuan ekspor maupun negara asal impor Singapura. Oleh karena itu, Indonesia dapat digolongkan dalam mitra dagang utama Singapura dan sebaliknya.

Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia dengan Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 41,99 milyar, menurun 0,65% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 42,27 miliar. Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 8,38 milyar karena nilai total impor Indonesia dari Singapura lebih besar dari nilai total ekspor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,81 milyar dengan nilai impor sebesar US$ 25,19 milyar.

Pada tahun 2014, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Singapura, dengan pangsa sebesar 9,36%, dan merupakan negara asal impor terbesar ke-7 dengan pangsa sebesar 5,13%.

2. PEMILIHAN PRODUK

Kondisi geografis Indonesia yang terletak di antara 2 (dua) samudera dengan iklim tropis dan berbentuk kepulauan menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya laut. Sumber daya laut ini dapat diolah untuk menambah pendapatan negara dengan melakukan ekspor produk-produk laut. Berbagai produk laut yang dapat diekspor oleh Indonesia diantaranya adalah ikan, kepiting, udang, rumput laut dan sebagainya. Namun, market brief ini akan mengkhususkan pembahasan pada potensi ekspor produk kepiting Indonesia ke Singapura.

Beberapa alasan pemilihan produk kepiting untuk dibahas dalam market brief ini adalah:

 Kepiting merupakan salah satu produk perikanan yang dapat ditemui di semua daerah pantai di Indonesia;

 Mayoritas penduduk Singapura adalah Chinese yang gemar mengkonsumsi seafood dan sudah menjadikan seafood sebagai bagian dari budaya (disajikan pada saat Chinese New Year dan

Wedding Seasons)

 Makanan khas utama Singapura yaitu Chilli Crab menggunakan kepiting sebagai bahan utamanya;

 Pangsa pasar produk kepiting Indonesia di Singapura masih berpotensi untuk ditingkatkan, terutama apabila dibandingkan dengan India, China dan negara ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Filipina.

(12)

7

Produk ini termasuk dalam kelompok produk berikut:

Kode HS Deskripsi

030614 Kepiting beku (Crabs frozen, in shell or not, including boiled in shell) 030624 Kepiting segar (Crabs, not frozen, in shell or not, including boiled in

shell)

(13)

8 BAB II

POTENSI PASAR PRODUK KEPITING DI SINGAPURA

Dengan fasilitas pelabuhan yang memadai, Singapura telah menjadi hub perdagangan internasional di wilayah Asia Tenggara. Singapura juga menjadi pusat perdagangan yang menarik konsumen baik domestik maupun dari negara lainnya termasuk untuk produk pisang.

1. DATA PERDAGANGAN

A. EKSPOR

Total ekspor produk kepiting ini oleh Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 15.386.000, mencatat pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 164,77% apabila dibandingkan tahun 2013 yang hanya senilai US$ 5.811.000. Dari ketiga jenis kepiting ini, pertumbuhan terbesar terjadi untuk jenis kepiting olahan (HS. 160510) yaitu sebesar 249,17% sedangkan untuk jenis kepiting bekuterjadi pertumbuhan sebesar 53,14%. Namun, untuk jenis kepiting segar (HS. 030624) terjadi penurunan nilai ekspor tahun 2014 sebesar 39,55% apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan total nilai ekspor ini juga diikuti dengan pertumbuhan volume ekspor. Secara volume, penurunan hanya dialami oleh jenis kepiting segar(HS. 030624).

Produk yang diekspor ini sebagian merupakan produk yang diimpor dari negara lain kemudian di-re-ekspor ke negara-negara mitra dagang Singapura mengingat keterbatasan sumber daya alam Singapura. Produk kepiting ini sebagian besar dire-ekspor ke negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, China, India, Uni Emirat Arab, Jepang dan sebagainya. Produk kepiting yang dire-ekspor ini sebagian besar merupakan produk yang bernilai tambah (value-added products) atau produk kepiting yang berkualitas tinggi.

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Produk Kepiting Singapura HS

Nilai (US$ Ribu) Volume (Ton) Pertumbuhan

Nilai (%) Trend Nilai (%) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 030614 845 1.515 2.320 136 150 195 53,14 65,70 030624 450 670 405 33 43 26 -39,55 -5,13 160510 3.161 3.626 12.661 635 826 1.147 249,17 100,13 Total 4.456 5.811 15.386 804 1.019 1.368 164,77 85,82 Sumber: Trademap, 2015, diolah

(14)

9 B. IMPOR

Nilai impor Singapura untuk produk ini lebih besar dibandingkan dengan nilai ekspor. Nilai impor produk ini oleh Singapura dari dunia pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 95.291.000. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 24,37% bila dibandingkan nilai impor tahun sebelumnya yang mencapai US$ 76.621.000.

Tabel 2.2 Perkembangan Impor Produk Kepiting Singapura dari Dunia HS

Nilai (US$ Ribu) Volume (Ton) Pertumbuhan

Nilai (%) Trend Nilai (%) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 Kepiting Beku 6.939 7.387 10.080 951 1.016 1.148 36,46 20,53 Kepiting Segar 55.043 54.890 57.834 5.123 5.048 4.815 5,36 2,50 Kepiting Olahan 13.276 14.344 27.377 2.009 2.285 2.884 90,86 43,60 Total 75.258 76.621 95.291 8.083 8.349 8.847 24,37 12,53 Sumber: Trademap, 2015, diolah

Secara umum, nilai impor produk ini terus mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir dengan trend peningkatan nilai impor adalah sebesar 12,53%. Trend peningkatan nilai impor terbesar ditunjukkan oleh jenis kepiting olahan (HS. 160510), yaitu sebesar 90,86% dengan pertumbuhan nilai pada tahun 2014 adalah sebesar 43,60% apabila dibandingkan nilai impor tahun sebelumnya. Peningkatan nilai impor ini juga diikuti oleh peningkatan volume impor. Khusus untuk jenis produk kepiting segar(HS. 030624) terjadi sedikit penurunan volume impor sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 meskipun secara nilai penurunan hanya terjadi pada tahun 2013 dan meningkat kembali pada tahun 2014.Untuk ketiga jenis produk kepiting ini, Indonesia termasuk dalam 5 (lima) besar negara asal impor Singapura.

Grafik 2.1 Perkembangan Impor Produk Kepiting Beku Singapura dari Dunia Tahun 2014

Sumber: Trademap, 2015, diolah

5,563 890 727 605 589 709 40 44 46 43 - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 Indonesia Rusia Myanmar Canada USA

(15)

10

Untuk jenis kepiting beku, Indonesia merupakan negara asal impor terbesar di Singapura dengan nilai impor sebesar US$ 5.563.000. Negara pesaing Indonesia untuk jenis ini diantaranya adalah Rusia, Myanmar, Kanada dan Amerika Serikat.

Indonesia juga termasuk negara asal impor terbesar untuk jenis kepiting segar walaupun masih berada dibawah India. Negara pesaing Indonesia selain India diantaranya adalah Filipina, Sri Lanka dan Vietnam.

Grafik 2.2 Perkembangan Impor Produk Kepiting Segar Singapura dari Dunia Tahun 2014

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Untuk produk kepiting olahan, negara asal impor Singapura terbesar adalah China dan Thailand. Indonesia berada di posisi ketiga setelah Thailand.

Grafik 2.3 Perkembangan Impor Produk Kepiting Olahan Singapura dari Dunia Tahun 2014

Sumber: Trademap, 2015, diolah

19,419 11,069 9,020 3,988 3,506 1,687 1,369 497 381 207 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 India Indonesia Philippines Sri Lanka Viet Nam

Volume (Ton) Value (US$ Ribu)

12,622 6,744 2,186 1,149 876 702 1,385 102 109 239 - 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 China Thailand Indonesia Japan Viet Nam

(16)

11

2. POTENSI PASAR PRODUK KEPITING INDONESIA DI SINGAPURA

Grafik 2.4 Perbandingan Ekspor dan Impor Produk Kepiting Singapura Periode Tahun 2012-2014

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa nilai impor Singapura untuk produk ini lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor. Kenaikan volume impor juga diiringi dengan kenaikan volume impor. Jumlah ekspor yang lebih kecil dibandingkan jumlah impor menunjukkan bahwa sebagian produk yang diimpor dikonsumsi oleh konsumen domestik. Untuk produk kepiting ini, sekitar 90% dari nilai impor merupakan konsumsi domestik Singapura sementara sisanya dire-ekspor ke negara lain.

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Indonesia berada pada peringkat 5 (lima) besar untuk nilai impor dari ketiga jenis produk kepiting ini. Pada tahun 2014, produk kepiting beku Indonesia memiliki pangsa pasar yang paling besar dibandingkan kepiting segar dan kepiting olahan dengan nilai sebesar 55,19%. Pangsa pasar paling rendah adalah untuk produk kepiting olahan yaitu hanya sebesar 7,98% sedangkan produk kepiting segar memiliki pangsa pasar sebesar 19,14%.

4,456 5,811 15,386 75,258 76,621 95,291 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 2012 2013 2014 Nila i (US$) Tahun Ekspor Impor 804 1,019 1,368 8,083 8,349 8,847 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 2012 2013 2014 Vol um e (Ton ) Tahun Ekspor Impor

(17)

12

Berdasarkan nilai persentase pangsa pasar ini, terlihat bahwa produk kepiting beku Indonesia merupakan produk kepiting yang paling banyak diserap oleh pasar Singapura sehingga nilai ekspornya perlu dipertahankan sedangkan untuk produk kepiting segar dan kepiting olahan perlu dilakukan peningkatan ekspor sehingga pangsa pasar kedua produk tersebut di Singapura dapat ditingkatkan terutama apabila dibandingkan dengan China, India dan Negara ASEAN lain seperti Filipina dan Thailand.

Gambar 2.1 Pangsa Pasar Impor Produk Kepiting Singapura (%)

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Berdasarkan data dari Singapore Department of Statistics tahun 2014, jumlah penyedia jasa makanan dan minuman di Singapura seperti restoran, hawker centre dan sebagainya mengalami peningkatan sebesar 1,2% pada tahun 2013 apabila dibandingkan tahun sebelumnya.

Indonesia 55.19 Rusia 8.83 Myanmar 7.21 Canada 6.00 USA 5.84 Kepiting Beku India 33.58 Indonesia 19.14 Philippines 15.60 Sri Lanka 6.90 Viet Nam 6.06 Kepiting Segar China 46.10 Thailand 24.63 Indonesia 7.98 Japan 4.20 Viet Nam3.20 Kepiting Olahan

(18)

13

Grafik 2.5 Perbandingan Ekspor dan Impor Produk Kepiting Singapura Periode Tahun 2012-2014

Sumber: Singstat, 2015

Jumlah ini diharapkan akan terus meningkat mengingat adanya rencana Pemerintah Singapura untuk menambah jumlah hawker di Singapura merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh eksportir produk kepiting Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor produk ini. Saat ini, Pemerintah Singapura mengelola sebanyak 107 hawker centre yang terdiri dari 15.000

foodstalls. Untuk kedepannya, direncanakan akan ada penambahan sebanyak 10 hawker center

baru dengan lebih dari 800 foodstall baru yang akan dibangun hingga tahun 2027.

Komposisi penduduk Singapura yang sebagian besar merupakan ras Chinese juga menjadi peluang tersendiri bagi produk kepiting. Produk seafood termasuk kepiting merupakan salah satu menu makanan utama yang disajikan terutama pada saat Chinese New Year dan acara pernikahan. Selain itu, makanan khas Singapura menggunakan bahan utama kepiting, yaitu Chilli Crab. Hal ini juga membuka peluang bagi eksportir Indonesia mengingat Singapura merupakan Negara tujuan wisata sehingga dapat dipastikan bahwa wisatawan asing akan mencoba makanan khas ini saat berkunjung ke Singapura.

Peluang lain yang juga harus dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia adalah letak Indonesia yang sangat berdekatan dengan Singapura apabila dibandingkan dengan Negara pesaing lain seperti China, India, Thailand dan Filipina. Hal ini menjadikan produk kepiting Indonesia dapat diterima lebih cepat oleh importer atau penyedia jasa makanan di SIngapura sehingga produk tersebut lebih segar bila dibandingkan dengan produk kepiting yang diimpor dari negara pesaing lain.

Potensi-potensi diatas diharapkan dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia sehingga pangsa pasar Indonesia terus dapat ditingkatkan. Nilai impor produk kepiting dari Indonesia tahun

(19)

14

2014 mengalami pertumbuhan sebesar 24,37% dan diharapkan agar peningkatan ini terus terjadi di masa yang akan datang.

Grafik 2.6 Impor Produk Kepiting Singapura dari Indonesia Periode Tahun 2012-2014

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh produsen/eksportir produk kepiting Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor ke Singapura adalah dengan melakukan kerja sama dengan importer dan penyedia-penyedia jasa makanan di Singapura.

6,939 7,387 10,080

55,043 54,890 57,834

13,276 14,344

27,377

2012 2013 2014

Nilai Impor Produk Kepiting Singapura dari Indonesia

Periode Tahun 2012-2014 (US$ Ribu)

(20)

15 BAB III

INFORMASI PASAR PRODUK KEPITING DI SINGAPURA

1. SISTEM DISTRIBUSI

Sebagian besar produk kepiting di Singapura diimpor dari negara lain untuk dijual di Singapura maupun dire-ekspor ke negara lain. Saluran distribusi utama untuk produk seafood termasuk kepiting di Singapura dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Seafood termasuk Kepiting di Singapura

Sumber: FAO, 2015

2. PROSEDUR IMPORTASI DI SINGAPURA

Impor barang ke Singapura diatur dalam Customs Act and the Regulation of Imports and Exports Act serta peraturan perundang-undangan yang relevan. Umumnya, semua barang (termasuk gas, air, media, listrik, rekaman, dll) yang diimpor ke Singapura dikenakan pembayaran GST (bea cukai dan/ atau bea barang dan jasa) untuk barang tidak kena cukai dan GST dan atau pajak untuk barang kena cukai.

(21)

16

Ada empat kategori barang yang dikenakan bea cukai di Singapura, antara lain: 1. Minuman keras

2. Produk tembakau, 3. Kendaraan bermotor dan 4. Produk minyak bumi.

Produk lain termasuk produk kepiting termasuk dalam produk yang tidak dikenakan bea cukai. Untuk impor semua barang (termasuk barang-barang yang dikontrol dan non-kontrol) ke Singapura, Importir harus:

1. Mendapatkan IN Permit melalui TradeNet ® sebelum barang diimpor ke Singapura, dan

2. Membayar bea cukai dan/ atau Pajak Barang dan Jasa (GST) pada tingkat yang berlaku pada saat impor.

Sebelum importasi dilakukan, importer harus mengurus izin impor (Import Permit) baik untuk produk yang dikontrol maupun tidak dikontrol importasinya. Produk yang dikontrol merupakan produk-produk yang memerlukan izin, lisensi atau bentuk persetujuan lain untuk diperiksa oleh

Competent Authority berdasarkan aturan yang berlaku di Singapura. Beberapa contoh produk yang dikontrol importasinya diantaranya adalah produk senjata dan peledak, bahan kimia yang tergolong dalam bahan beracun dan berbahaya, pestisida dan sebagainya, bahan bakar diesel, produk perikanan, bahan-bahan yang mudah terbakar dan lain sebagainya. Daftar produk yang dikontrol

importasinya secara lengkap dapat diakses melalui

http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/List+Of+Controlled+Goods+-+Imports.html. Importasi produk perikanan termasuk produk kepiting dikontrol dan diawasi oleh Agri-food and Veterinary Authority (AVA) Singapura.

Peraturan impor barang di Singapura secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

(22)

17

Beberapa produk yang berasal dari negara-negara yang terkena sanksi dari United Nations Security Council (UNSC) dilarang untuk diimpor ke Singapura.

Pembayaran Pajak dan GST

Importir bertanggung jawab terhadap pembayaran semua bea, GST dan biaya lain-lain (pajak dan ongkos) ke Customs atas barang yang diimpor. Importir dapat mengajukan permohonan rekening GIRO (IBG) antar bank dengan Customs atau mereka dapat menunjuk agen forwarding

untuk membayar pajak dan biaya atas nama importir tersebut.

GST dihitung berdasarkan nilai barang yang meliputi biaya, asuransi dan pengiriman ditambah semua bea cukai dan biaya lainnya. Tingkat GST saat ini adalah 7%. Sedangkan untuk besar pajak yang harus dibayarkan dihitung berdasarkan nilai barang pada saat importasi dilakukan. Untuk informasi lebih lanjut tentang prosedur impor dapat dilihat pada www.customs.gov.sg.

3. INFORMASI PASAR DI SINGAPURA

Singapura memiliki beberapa pemain lokal dalam industri seafood, khususnya untuk produk kepiting. Salah satu pemain lokal untuk produk kepiting adalah Far Ocean Sea Products (Private) Limited. Far Ocean memiliki plant seafood terbesar di Singapura dengan variasi produk yang beragam dan salah satunya adalah daging kepiting. Far Ocean merupkaan salah satu perusahaan produk perikanan terbesar di Singapura yang melakukan impor dan ekspor produknya dari dan ke seluruh dunia. Perusahaan ini juga menyalurkan produknya ke restoran, café, supermarket, hotel dan industri jasa makanan lainnya di Singapura.

Pemain lokal lainnya adalah All Big Frozen Food PTE LTD Singapura. Perusahaaan ini melakukan ekspor dan menjual produknya di pasar lokal Singapura. Beberapa produk kepiting perusahaan ini adalah crab nugget, breaded crab claw, crab flavor ball dan mini crab bite. Selain itu juga, perusahaan seafood Singapura lainnya adalah Indoguna Singapura. Perusahaan ini memiliki brand lokal untuk produk seafoodnya yaitu OceanGems dengan produk kepiting seperti raw crab meat dan pasteurized crab meat.

(23)

18 BAB IV

PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI

1. PELUANG

Dari Indonesia

 Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah merupakan salah satu produsen produk perikanan di dunia yang dapat diekspor ke negara lain. Beberapa produsen kepiting di Indonesia diantaranya adalah PT. Toba Surimi Industries, Mutiara Nusa Timur dan sebagainya.

 Posisi Singapura yang dekat dengan Indonesia dan berbatasan langsung dengan kepulauan Indonesia, memudahkan akses transportasi ke Singapura.

 Perjanjian perdagangan bebas AFTA. Dari Singapura

 Sumber daya alam yang terbatas sehingga harus mengimpor bahan baku bahkan produk jadi dari negara lain.

 Permintaan yang akan terus meningkat dengan adanya peningkatan jumlah industri jasa makanan dan wisatawan asing yang berkunjung ke Singapura.

 Produk seafood termasuk kepiting merupakan salah satu menu makanan utama yang disajikan terutama pada saat Chinese New Year dan acara pernikahan.

 Makanan khas Singapura menggunakan bahan utama kepiting, yaitu Chilli Crab.

 Peluang ekspor masih terbuka lebar karena permintaan yang terus meningkat.

 Memanfaatkan kekuatan AFTA.

2. TANTANGAN

 Kompetisi dengan negara lain, terutama India, China, Thailand dan Filipina yang juga merupakan supplier utama produk kepiting di Singapura.

 Kualitas produk kepiting perlu ditingkatkan mengingat konsumen di Singapura lebih mementingkan kualitas dibanding harga.

 Adanya peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan terkait pembatasan ukuran Lobster, Kepiting, dan Rajungan yang dapat ditangkap sehingga mempengaruhi kinerja ekspor produk tersebut khususnya kepiting.

(24)

19

3. STRATEGI

 Menjaga stabilitas kualitas dan pasokan produk kepiting yang diekspor ke Singapura.

 Melakukan promosi dengan mengikuti pameran produk seafood yang diadakan Singapura dan promosi untuk menonjolkan keunggulan produk seafood khusunya kepiting asal Indonesia.

 Memperhatikan kebutuhan pasar sehingga dapat memasok sesuai dengan permintaan.

 Bekerjasama dengan retailer dan distributor Singapura untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang efisien untuk mengoptimalkan produksi dan ekspor.

 Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri untuk membantu promosi dan mengetahui pasar.

(25)

20

BAB V

INFORMASI PENTING

1. PERWAKILAN PERDAGANGAN

a. Kedutaan Besar Singapura di Indonesia Singapore Embassy in Jakarta

Jalan H.R. Rasuna Said Block X/4, KAV No 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Tel: (62-21) 29950400 Fax: (62-21) 5201486 Website: www.mfa.gov.sg

E-Mail: singemb_jkt@sgmfa.gov.sg

b. Singapore Consulate in Batam

8th Floor Sumatera Convention Centre Jalan Engku Putri, Kav. 01, Batam Centre Batam, Indonesia

Tel: (62-778) 470070, 470071 Fax: (62-778) 470075

c. Singapore Consulate in Medan

Suite No 2 - 6, 11th Floor Forum Nine Office and F & B Gallery No. 9, Jalan Imam Bonjol 20112 Medan, Indonesia

Tel : (62-61) 8050 1500 Fax: (62-61) 8050 1506

Email: SporeConsulateMedan@sgmfa.gov.sg

d. Kedutaan Besar Indonesia di Singapura Embassy of the Republic of Indonesia No. 7 Chasworth Road Singapore 249761 Tel: (65) 67377422

Fax: (65)67375037; 62355783 E-Mail: info@kbrisingapura.com Website: www.kbrisingapura.com

(26)

21 2. ASOSIASI DAN PERUSAHAN TERKAIT

Seafood Industries Association Singapore Blk 3O71 #01-34 Bedok North St 5

Singapore 486121 Tel: 81814352

Email: seafoodindustries@yahoo.com.sg

Far Ocean Sea Products (Private) Limited 15 Fishery Port Road, Singapore 619735 Tel: (65) 6261 3788

Website: http://www.farocean.com.sg Email: admin@farocean.com.sg

All Big Frozen PTE LTD Singapore 1 Senoko Avenue #01-05 FoodAxis@Senoko Singapore 758297 Tel: (65) 6694 2300, 6694 2301 Fax: (65) 6694 1894 E-Mail: admin@allbig.com.sg Website: http://www.allbig.com. Indoguna Singapore

34/36/38 Senoko Drive Singapore 758221 Tel: (65) 6755 0330

email: info@indoguna.com.sg Website: http://www.indoguna.com

Gambar

Gambar 1.1 Peta Negara Singapura
Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013
Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014*
Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu akan dilakukan penelitian tentang pemanfaatan pakan alami dari spirulina sp yang dijadikan tepung dan dicampurkan dalam formulasi pakan buatan

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Apabila seseorang sudah gabe yang artinya dari segi usia sudah memiliki keturunan baik anak dan cucu bahkan cicit akan menjadi kebanggan bagi orang tersebut,

Model kausalitas Granger yang digunakan untuk estimasi adalah seperti yang ditunjukkan dalam persamaan (4). Pada lag 1 bulan, pola hubungan antara variabel

Data primer yang diperoleh dari kerja praktik untuk penulisan Tugas Akhir ini berdasarkan wawancara dengan admin keuangan PT Nasmoco Pemuda..

Namun demikian, berbeda dengan Gruver dan Kelly, Bailey yang juga terpesona dengan perempuan Jepang, tidak serta merta mengikis rasionalitasnya sebagai seorang

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang berorientasi pada pemahaman tentang teknik-teknik dasar

Data terkait dengan variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini, yaitu kinerja jangka panjang, underwriter reputation, earnings management dan size atau ukuran