Mobilisasi Masyarakat
Mobilisasi Masyarakat
“… mobilisasi masyarakat menjadi salah satu pembeda dengan program pemerintah atau
“… mobilisasi masyarakat menjadi salah satu pembeda dengan program pemerintah atau
program lainnya.
program lainnya. Bukan kami tidak bisa me
Bukan kami tidak bisa melakukannya, tetapi kete
lakukannya, tetapi keterbatasan personel d
rbatasan personel dan
an
luasnya cakupan yang membuat kami tidak bisa
luasnya cakupan yang membuat kami tidak bisa intesif seperti program ini ”
intesif seperti program ini ” (kutipan
(kutipan
pernyataan staf Din
pernyataan staf Dinas Kesehatan Pro
as Kesehatan Propinsi Jawa Barat)
pinsi Jawa Barat)
Dalam program FRESH (
Dalam program FRESH (Future Resilience and Stronger Households)
Future Resilience and Stronger Households)
atau Program Penguatan
atau Program Penguatan
Posyandu, Mobilisasi Masyarakat menjadi komponen yang pertama. Artinya sebelum program
Posyandu, Mobilisasi Masyarakat menjadi komponen yang pertama. Artinya sebelum program
bergerak guna memberikan informasi
bergerak guna memberikan informasi kepada masyarakat tentang praktek pemberian makanan,
kepada masyarakat tentang praktek pemberian makanan,
perilaku kesehatan dan layanan kesehatan berbasis
perilaku kesehatan dan layanan kesehatan berbasis masyarakat, dan pelayanan perkembangan
masyarakat, dan pelayanan perkembangan
anak usia dini dalam rangka memperkuat daya tahan keluarga melalui perbaikan kesehatan,
anak usia dini dalam rangka memperkuat daya tahan keluarga melalui perbaikan kesehatan,
gizi dan status perkembangan anak-anak, mobilisasi masyarakat sudah harus bergerak untuk
gizi dan status perkembangan anak-anak, mobilisasi masyarakat sudah harus bergerak untuk
meletakkan dasar program di masyarakat. Dengan strategi ini, masyarakat tidak lagi menjadi
meletakkan dasar program di masyarakat. Dengan strategi ini, masyarakat tidak lagi menjadi
penerima pasif program.
penerima pasif program.
Setelah itu, mobilisasi masyarakat tidak berhenti, tetapi harus terus bergerak. Tujuan
Setelah itu, mobilisasi masyarakat tidak berhenti, tetapi harus terus bergerak. Tujuan
selanjutnya untuk membuat semua elemen masyarakat bergerak melakukan tindakan nyata
selanjutnya untuk membuat semua elemen masyarakat bergerak melakukan tindakan nyata
guna membantu posyandu. Gerak ini dimulai dari emelen masyarakat yang terdekat dengan
guna membantu posyandu. Gerak ini dimulai dari emelen masyarakat yang terdekat dengan
posyandu, seperti orangtua bayi dan balita, pengurus RT/RW hingga yang terjauh (pengusaha
posyandu, seperti orangtua bayi dan balita, pengurus RT/RW hingga yang terjauh (pengusaha
yang bergerak di wilayah kerja posyandu). Gerak ini
yang bergerak di wilayah kerja posyandu). Gerak ini harus dilakukan dari masyarakat itu sendiri,
harus dilakukan dari masyarakat itu sendiri,
sangat bergantung kepada kekuatan
sangat bergantung kepada kekuatan lokal. Membuat masyarakat mempunyai kemampuan untuk
lokal. Membuat masyarakat mempunyai kemampuan untuk
melakukan ini semua, menjadi
melakukan ini semua, menjadi tugas dalam Mobilisasi Masyarakat.
tugas dalam Mobilisasi Masyarakat.
1. Pemahaman tentang Mobilisasi Masyarakat
1. Pemahaman tentang Mobilisasi Masyarakat
Mobilisasi Masyarakat merupakan strategi yang dikembangkan untuk membantu individu di
Mobilisasi Masyarakat merupakan strategi yang dikembangkan untuk membantu individu di
masyarakat untuk mengidentikasi dan memilih saluran untuk menekan permasalahan yang
masyarakat untuk mengidentikasi dan memilih saluran untuk menekan permasalahan yang
ada di lingkungannya sendiri-sendiri. Mobilisasi Masyarakat yang berhasil bukan menghasilkan
ada di lingkungannya sendiri-sendiri. Mobilisasi Masyarakat yang berhasil bukan menghasilkan
“kata”
“kata”
problem solving
problem solving
tetapi mengacu pada adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat
tetapi mengacu pada adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat
untuk menggunakan / menentukan saluran yang sesuai untuk menjawab kebutuhan dan
untuk menggunakan / menentukan saluran yang sesuai untuk menjawab kebutuhan dan
keinginan lain yang ada di masyarakat. Artinya, mobilisasi masyarakat membuka peluang bagi
keinginan lain yang ada di masyarakat. Artinya, mobilisasi masyarakat membuka peluang bagi
masyaraka
masyarakat untuk mendapatkan kontrol
t untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar atas
yang lebih besar atas keputusan dan pelaksanaan yang
keputusan dan pelaksanaan yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
mempengaruhi kehidupan mereka.
Dalam program Penguatan Posyandu (FRESH), Mobilisasi Masyarakat merupakan proses
Dalam program Penguatan Posyandu (FRESH), Mobilisasi Masyarakat merupakan proses
membangun kapasitas (
membangun kapasitas (capacity building
capacity building) dimana
) dimana individu, k
individu, kelompok
elompok atau organis
atau organisasi sec
asi secara
ara
partisipatif dan berkelanjutan membuat rencana, menjalankan dan mengevaluasi guna
partisipatif dan berkelanjutan membuat rencana, menjalankan dan mengevaluasi guna
meningkatkan derajat kesehatan mereka. Prinsip ini --baik secara mandiri atau didorong oleh
meningkatkan derajat kesehatan mereka. Prinsip ini --baik secara mandiri atau didorong oleh
pihak lain-- secara berkelanjutan menjadi kegiatan yang akan berjalan di masyarakat guna
pihak lain-- secara berkelanjutan menjadi kegiatan yang akan berjalan di masyarakat guna
mencapai tujuan yang terpenting
mencapai tujuan yang terpenting bagi anggota masyarakat.
bagi anggota masyarakat.
Penting untuk dipahami bahwa Mobilisasi Masyarakat dilakukan melalui pendekatan yang
Penting untuk dipahami bahwa Mobilisasi Masyarakat dilakukan melalui pendekatan yang
terencana, secara bersama, dan adanya usaha peningkatan kepercayaan diri serta meminimalisir
terencana, secara bersama, dan adanya usaha peningkatan kepercayaan diri serta meminimalisir
kondisi ketergantungan kepada pihak lain.
kondisi ketergantungan kepada pihak lain.
Dari pemahaman itu, kita bisa mengidentikasi tugas kunci dalam upaya mobilisasi masyarakat; yaitu:
Dari pemahaman itu, kita bisa mengidentikasi tugas kunci dalam upaya mobilisasi masyarakat; yaitu:
1.
1. mengembangkan dialog yang berkelanjutan antara elemen di masy
mengembangkan dialog yang berkelanjutan antara elemen di masyarakat mengenai
arakat mengenai
masalah kesehatan yang ada di lingkungan mereka
masalah kesehatan yang ada di lingkungan mereka
2.
2. Membangun atau memperkuat
Membangun atau memperkuat kelompok masy
kelompok masyarakat untuk
arakat untuk meningkatkan kesehata
meningkatkan kesehatan di
n di
masyarakat.
3.
3. Membantu menciptakan
Membantu menciptakan lingkungan di ma
lingkungan di mana individu dapat
na individu dapat memberdayakan diri
memberdayakan diri mereka
mereka
sendiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun
sendiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun
masyarakat.
masyarakat.
4.
4. Mendorong keterlibatan aktif anggota masyara
Mendorong keterlibatan aktif anggota masyarakat dalam masalah kesehatan dengan
kat dalam masalah kesehatan dengan
cara mengenalkan keragaman dan keadilan, terutama dari orang yang terdampak pada
cara mengenalkan keragaman dan keadilan, terutama dari orang yang terdampak pada
masalah kesehatan
masalah kesehatan
5. Berjaringan dalam semua tahap kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian elemen
5. Berjaringan dalam semua tahap kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian elemen
masyarakat terhadap kesehatan.
masyarakat terhadap kesehatan.
6.
6. Mendorong masyarak
Mendorong masyarakat mengembangkan ide kreati
at mengembangkan ide kreatif untuk mengembangkan
f untuk mengembangkan berbagai
berbagai
strategi dan pendekatan untuk meningkatkan status kesehatan; bahkan intervensi yang
strategi dan pendekatan untuk meningkatkan status kesehatan; bahkan intervensi yang
tidak disupport oleh penyandang dana atau ekternal
tidak disupport oleh penyandang dana atau ekternal lainnya
lainnya
Dengan tugas kunci ini, jelas menunjukkan bahwa “Mobilisasi Masyarakat bukan kampanye”,
Dengan tugas kunci ini, jelas menunjukkan bahwa “Mobilisasi Masyarakat bukan kampanye”,
bukan juga advocacy, social marketing, penelitian partisipatif atau pendidikan non formal.
bukan juga advocacy, social marketing, penelitian partisipatif atau pendidikan non formal.
Walaupun mobilisasi masyarakat menggunakan strategi ini, tetapi merupakan sesuatu yang
Walaupun mobilisasi masyarakat menggunakan strategi ini, tetapi merupakan sesuatu yang
berbeda.
berbeda.
2. Batasan Pengertian Masyarakat
2. Batasan Pengertian Masyarakat
Konteks yang terjadi di masyarakat saat ini seperti migrasi, urbanisasi , dan globalisasi telah
Konteks yang terjadi di masyarakat saat ini seperti migrasi, urbanisasi , dan globalisasi telah
membuat konsep masyarakat mengalami perkembangan secara signikan. Masyarakat bukan
membuat konsep masyarakat mengalami perkembangan secara signikan. Masyarakat bukan
lagi entitas tertutup karena
lagi entitas tertutup karena adanya kesamaan latar belakang geogras, atau kepentingan. Akan
adanya kesamaan latar belakang geogras, atau kepentingan. Akan
tetapi, masyarakat mengacu pada kelompok orang yang mungkin secara sik terpisah , tetapi
tetapi, masyarakat mengacu pada kelompok orang yang mungkin secara sik terpisah , tetapi
terhubung dengan karakteristik umum lainnya
terhubung dengan karakteristik umum lainnya, seperti profesi , bahasa,
, seperti profesi , bahasa, kepentingan, usia, etnis
kepentingan, usia, etnis
asal, bahkan karena memiliki pe
asal, bahkan karena memiliki perhatian sama pada kesehatan. Dalam keragaman semacam ini,
rhatian sama pada kesehatan. Dalam keragaman semacam ini,
perlu menentukan posisi,
perlu menentukan posisi, bagaimana pendenisian masyarakat.
bagaimana pendenisian masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah, berinteraksi baik secara
Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah, berinteraksi baik secara
individu maupun kelompok, dan terikat oleh praktek sosial yang dibatasi oleh sistem dari
individu maupun kelompok, dan terikat oleh praktek sosial yang dibatasi oleh sistem dari
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama. Jadi masyarakat merupakan jalinan
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama. Jadi masyarakat merupakan jalinan
hubungan sosial.
hubungan sosial.
Dalam intervensi masyarakat perlu mempertimbangkan:
Dalam intervensi masyarakat perlu mempertimbangkan:
1.
1.
Identikasi kelompok yang kuat atau
Identikasi kelompok yang kuat atau lemah di antara anggota
lemah di antara anggota masyaraka
masyarakatt
2.
2. Strategi membuat suara minoritas atau k
Strategi membuat suara minoritas atau kelompok marjinal terdengar
elompok marjinal terdengar, terutama ketika
, terutama ketika
orang-orang yang secara langsung terpengaruh atau berada pada risiko tinggi dalam
orang-orang yang secara langsung terpengaruh atau berada pada risiko tinggi dalam
program
program
3.
3. Membangun alians
Membangun aliansi kelompok
i kelompok yang ada
yang ada di masy
di masyarakat.
arakat. Kemampuan
Kemampuan membangun aliansi
membangun aliansi
akan membawa perubahan dalam
akan membawa perubahan dalam keseluruhan kelompok masyarakat.
keseluruhan kelompok masyarakat.
Pada titik ini, perlu keputusan formal; apakah mobilisasi masyarakat menjadi jawaban untuk
Pada titik ini, perlu keputusan formal; apakah mobilisasi masyarakat menjadi jawaban untuk
membawa perubahan
membawa perubahan semua elemen y
semua elemen yang ada di m
ang ada di masyarakat.
asyarakat.
3. Langkah Kerja Mobilisasi Masyarakat
3. Langkah Kerja Mobilisasi Masyarakat
T
Tentu saja, sebelum melaksanakan pr
entu saja, sebelum melaksanakan program, proses formal seperti
ogram, proses formal seperti perijinan, sosialisasi
perijinan, sosialisasi
program kepada pemangku kepentingan wajib dilakukan. Namun tahap ini hanya dilihat
program kepada pemangku kepentingan wajib dilakukan. Namun tahap ini hanya dilihat
sebagai proses legalitas. Tidak
sebagai proses legalitas. Tidak dimasukkan dalam tahapan mobilisasi masyarakat. Proses
dimasukkan dalam tahapan mobilisasi masyarakat. Proses
Mobilisasi Masyarakat berjalan setelah proses formal
Mobilisasi Masyarakat berjalan setelah proses formal selesai dilakukan.
selesai dilakukan.
Ada 4 tahapan besar dalam
1
1
Pendekatan
Pendekatan Informal
Informal
2
2
Indentikasi/Pemetaan
Indentikasi/Pemetaan
4
4
Forum
Forum Masyarakat:
Masyarakat:
Pembentukan Kelompok
Pembentukan Kelompok
Dukungan Posyandu
Dukungan Posyandu
4
Pendampingan/Penguatan
4
Pendampingan/Penguatan
Kelompok Dukungan
Kelompok Dukungan
Posyandu
Posyandu
Tahapan ini tidak harus berjalan linear; sangat bergantung kepada kondisi di masyarakat.
Tahapan ini tidak harus berjalan linear; sangat bergantung kepada kondisi di masyarakat.
Implementasi di masyarakat, proses ini tidak selalu berjalan linear; beberapa kegiatan berjalan
Implementasi di masyarakat, proses ini tidak selalu berjalan linear; beberapa kegiatan berjalan
bersamaan. Kondisi lain yang terjadi di masyarakat; satu tahapan tidak harus selesai untuk
bersamaan. Kondisi lain yang terjadi di masyarakat; satu tahapan tidak harus selesai untuk
berlanjut ke tahapan berikutnya. Pendekatan informal contohnya; tahapan ini tetap terus
berlanjut ke tahapan berikutnya. Pendekatan informal contohnya; tahapan ini tetap terus
dilaksanaan ketika kegiatan sudah berada d
dilaksanaan ketika kegiatan sudah berada di tahapan “Pendampingan /
i tahapan “Pendampingan / Penguatan”
Penguatan”. Diharapkan,
. Diharapkan,
semakin banyak elemen di masyarakat terlibat aktif d
semakin banyak elemen di masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan.
alam kegiatan.
1. Pendekatan Informal
1. Pendekatan Informal
Tahapan ini merupakan cara untuk mendapat informasi awal tentang situasi umum di
Tahapan ini merupakan cara untuk mendapat informasi awal tentang situasi umum di
masyaraka
masyarakat. Ta
t. Tahapan ini
hapan ini sebagai cara
sebagai cara untuk berkenalan
untuk berkenalan dengan sebanyak-bany
dengan sebanyak-banyaknya anggota
aknya anggota
masyaraka
masyarakat. Pendamping lapangan harus
t. Pendamping lapangan harus mendapat kepercayaan dari masyarakat, baik untuk
mendapat kepercayaan dari masyarakat, baik untuk
dirinya, lembaga maupun program yang akan
dirinya, lembaga maupun program yang akan dilaksanakannya
dilaksanakannya..
Di masyarakat, kehadiran orang baru selalu mengundang tanda Tanya dan menghadirkan
Di masyarakat, kehadiran orang baru selalu mengundang tanda Tanya dan menghadirkan
rasa curiga. Pendekatan informal hadir untuk menghapus semua ini. Jika proses ini berjalan
rasa curiga. Pendekatan informal hadir untuk menghapus semua ini. Jika proses ini berjalan
dengan baik maka
dengan baik maka masyarak
masyarakat akan paham
at akan paham tujuan hadirnya ide dan
tujuan hadirnya ide dan orang “baru”
orang “baru”..
“Sebelum mem
“Sebelum memulai program, sa
ulai program, saya biasany
ya biasanya berkeliling d
a berkeliling desa naik motor
esa naik motor. Setelah
. Setelah
itu berhenti di
itu berhenti di warung yang tempatnya dirasa startegis. Saya mulai
warung yang tempatnya dirasa startegis. Saya mulai mengamati
mengamati
dan ngobrol dengan pemilik warung sambil makan
dan ngobrol dengan pemilik warung sambil makan
gorengan
gorengan
. Saya pasti akan
. Saya pasti akan
ditanya, “Mbaknya dari mana dan acara apa?” Warung, gudang informasi. Tanya
ditanya, “Mbaknya dari mana dan acara apa?” Warung, gudang informasi. Tanya
apa saja mereka
apa saja mereka tahu. Saya menjadi tahu, mereka yang harus dihubungi, mereka
tahu. Saya menjadi tahu, mereka yang harus dihubungi, mereka
yang selama ini apatis terhadap situasi di
yang selama ini apatis terhadap situasi di masyarakat dan mereka yang dominan
masyarakat dan mereka yang dominan
di desa. (Yanti, PM PPSW, program FRESH)
di desa. (Yanti, PM PPSW, program FRESH)
Di tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh petugas lapangan antara lain; melakukan kunjungan
Di tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh petugas lapangan antara lain; melakukan kunjungan
informal, pertemuan informal, memetakan orang kunci dan
informal, pertemuan informal, memetakan orang kunci dan melakukan negosiasi sederhana.
melakukan negosiasi sederhana.
Sasarannya biasanya tokoh kunci di masyarakat seperti; kepala desa dan perangkatnya,
Sasarannya biasanya tokoh kunci di masyarakat seperti; kepala desa dan perangkatnya,
tokoh masyarakat dan agama; kelompok pemuda dan kelompok perempuan. Tidak dapat
tokoh masyarakat dan agama; kelompok pemuda dan kelompok perempuan. Tidak dapat
diabaikan adalah melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/marginal agar mereka
diabaikan adalah melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/marginal agar mereka
dapat terlibat dan
dapat terlibat dan bersedia menyampaikan pendapat di masyarakat.
bersedia menyampaikan pendapat di masyarakat.
Penting untuk melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/
Penting untuk melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/
marginal agar dapat terlibat dan be
marginal agar dapat terlibat dan bersedia menyampaikan pendapat.
rsedia menyampaikan pendapat.
Capaian dari pendekatan informal yang dilakukan tercermin dari keterlibatan elemen
Capaian dari pendekatan informal yang dilakukan tercermin dari keterlibatan elemen
masyaraka
masyarakat
t dalam tahapan
dalam tahapan lanjutan dari
lanjutan dari proses ini. J
proses ini. Jika elemen ma
ika elemen masyarakat
syarakat melakukan
melakukan
tindakan nyata untuk mendukung program, berarti
tindakan nyata untuk mendukung program, berarti pendekatan ini memberi
pendekatan ini memberi hasil yang positif.
hasil yang positif.
Jika mereka terlibat sekedar “formalitas” maka pendekatan informal perlu
2.IdentifkasidanPemetaan 2.IdentifkasidanPemetaan
Tahap Identikasi dan Pemetaan bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang
Tahap Identikasi dan Pemetaan bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang
kondisi umum desa di
kondisi umum desa di bidang kesehatan, sebaran malnutrisi di kalangan balita, kondisi
bidang kesehatan, sebaran malnutrisi di kalangan balita, kondisi semua
semua
Posyandu yang ada di desa, potensi yang ada untuk memperbaiki kondisi nutrisi balita, dan
Posyandu yang ada di desa, potensi yang ada untuk memperbaiki kondisi nutrisi balita, dan
potensi pengembangan yang dapat menunjang peningkatan kesehatan di
potensi pengembangan yang dapat menunjang peningkatan kesehatan di masyaraka
masyarakat.
t.
Kajian ini harus dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan aktor yang bersinggungan
Kajian ini harus dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan aktor yang bersinggungan
langsung dengan layanan kesehatan tetapi juga dengan pihak luar. Dengan cara ini, akan
langsung dengan layanan kesehatan tetapi juga dengan pihak luar. Dengan cara ini, akan
diperoleh gambaran utuh tentang situasi di
diperoleh gambaran utuh tentang situasi di desa dari perspektif pelaku/masyarakat.
desa dari perspektif pelaku/masyarakat.
Metode metode penggalian informasi yang disarankan dengan menggunakan eknik-teknik
Metode metode penggalian informasi yang disarankan dengan menggunakan eknik-teknik
PRA (
PRA (
participatory rapid assessment
participatory rapid assessment
), seperti :
), seperti :
•
• Peta
Peta desa;
desa;
•
• Peta
Peta masalah
masalah (pohon
(pohon masalah,
masalah, sebab
sebab akibat)
akibat)
•
• Pemetaan
Pemetaan sumber
sumber daya
daya manusia
manusia yang
yang memberi
memberi layanan
layanan kesehatan
kesehatan
•
• Analisa
Analisa kelembagaan
kelembagaan
•
• Analisa
Analisa pemecahan
pemecahan masalah
masalah
•
• Penyusunan
Penyusunan Rencana
Rencana Tindak
Tindak Lanjut
Lanjut
Capaian terpenting dari kegiatan ini kesadaran dari masyarakat tentang situasi kesehatan
Capaian terpenting dari kegiatan ini kesadaran dari masyarakat tentang situasi kesehatan
yang ada di tengah mereka. Data serta makna atas data yang memunculkan kesadaran
yang ada di tengah mereka. Data serta makna atas data yang memunculkan kesadaran
di masyarakat. Jadi kesadaran tidak dibuat oleh pihak luar, tetapi sebagai hasil proses
di masyarakat. Jadi kesadaran tidak dibuat oleh pihak luar, tetapi sebagai hasil proses
pembelajaran di masyarakat.
pembelajaran di masyarakat.
Kesadaran ini yang membuat masyarakat perlu kegiatan aksi untuk
Kesadaran ini yang membuat masyarakat perlu kegiatan aksi untuk mengatasi permasalahan
mengatasi permasalahan
yang sudah diidentikasi.
Pohon masalah, analisa sebab akibat
Pohon masalah, analisa sebab akibat
N
Noo MMaassaallaahh sesebbaabb AAkkiibbaatt
1 1 MMaassiih h aadda a aannaakk BGM di desa BGM di desa Cipendeuy Cipendeuy •
• Anak susah makan, ibAnak susah makan, ibu membiarkanu membiarkan anaknya
anaknya •
• Asupan makanan Asupan makanan kurang.kurang. •
• Pengetahun orang Pengetahun orang tua tentang pengolahantua tentang pengolahan makanan kurang
makanan kurang •
• Belum ada kebiasan cuci Belum ada kebiasan cuci tangan pakaitangan pakai sabun
sabun •
• Anak-anak dibiarkan Anak-anak dibiarkan jajan sembarangan,jajan sembarangan, tidak didampingi orang tua.
tidak didampingi orang tua. •
• Anak BGM Anak BGM kebanyakan kebanyakan Jarang Jarang datang kdatang kee posyandu
posyandu •
• Anak-anak BGM iAnak-anak BGM imunisasinya tidakmunisasinya tidak lengkap
lengkap •
• Ibu balita belum mengerti Ibu balita belum mengerti tentang tumbuhtentang tumbuh kembang anak
kembang anak •
• Jarang ada penJarang ada penyuluhan di posyyuluhan di posyandu,andu, hanya menunggu dari puskesmas, terbatas hanya menunggu dari puskesmas, terbatas ada kejadian atau isu misalnya u burung ada kejadian atau isu misalnya u burung dll
dll •
• Cara pemberian makan Cara pemberian makan yang salah, byang salah, bahanahan dan pengolahanya
dan pengolahanya •
• Kurang perhatian orang Kurang perhatian orang tua, sibuk dlltua, sibuk dll •
• ASI tidak ASI tidak Eksklusif Eksklusif
•
• Anak-anak Anak-anak terhambat pertumbuhanterhambat pertumbuhan dan perkembanganya
dan perkembanganya •
• Kecerdasan anak Kecerdasan anak terhambat, tidakterhambat, tidak lincah, murung
lincah, murung •
• Anak menjadi sering Anak menjadi sering penyakitanpenyakitan •
• Anak sering rewel , Anak sering rewel , orang tua seringorang tua sering memukul (kekerasan terhadap anak) memukul (kekerasan terhadap anak)
2
2 AAnnggggaarraan n PPMMTT Kurang
Kurang
•
• Anggaran untuk PMT kecil Anggaran untuk PMT kecil hanya Rp.hanya Rp. 10.000/bulan/posyandu. Tidak cukup 10.000/bulan/posyandu. Tidak cukup untuk meng
untuk mengcover cover semua semua anak anak balita balita didi posyandu
posyandu •
• Tidak ada uang Tidak ada uang kas posyandukas posyandu •
• KenclengKenclengposyandu sering tidak diisiposyandu sering tidak diisi •
• Kurang dukungan dari RW Kurang dukungan dari RW dan kelompokdan kelompok masyarakat lainya
masyarakat lainya
•
• Tidak semua anak Tidak semua anak balita mendapatbalita mendapat PMT
PMT •
• Tingkat kehadiran ibu Tingkat kehadiran ibu balita dibalita di
posyandu menurun, tumbuh kembang posyandu menurun, tumbuh kembang tidak terkontrol
tidak terkontrol •
• Kader sering nombKader sering nombok untuk PMTok untuk PMT
N
Noo MMaassaallaahh sesebbaabb AAkkiibbaatt
3 3 TTiiddaak k aaddaa penyuluhan di penyuluhan di posyandu posyandu •
• Di beberapa posyDi beberapa posyandu jumlah kadernyaandu jumlah kadernya kurang, hanya ada 2-3 orang
kurang, hanya ada 2-3 orang •
• Penyuluhan yang diberiPenyuluhan yang diberikan hanya kepadakan hanya kepada anak-anak gizi kurang itu pun sebatas anak-anak gizi kurang itu pun sebatas mengingatkan harus banyak makan, mengingatkan harus banyak makan, •
• Kader masih belum Kader masih belum paham dengan materipaham dengan materi tumbuh kembang anak
tumbuh kembang anak •
• Kebiasaan ibu balita Kebiasaan ibu balita yang hanya datangyang hanya datang timbang pulang.
timbang pulang. •
• Bidan jarang datang, hanyBidan jarang datang, hanya ada satua ada satu bidan, sering bentrok jadwal, tidak ada bidan, sering bentrok jadwal, tidak ada pengganti
pengganti •
• Penyuluhan yang ada dPenyuluhan yang ada dari puskesmasari puskesmas hanya sebatas ibu hamil dan KB hanya sebatas ibu hamil dan KB • Tempat sempit
• Tempat sempit
•
• Ibu balita Ibu balita tidak mengerti tidak mengerti tentangtentang tumbuh kembang anak, pertumbuhan tumbuh kembang anak, pertumbuhan anak tidak terkontrol
anak tidak terkontrol •
• Kemungkinan membuat Kemungkinan membuat anak jadianak jadi BGM/gizi kurang BGM/gizi kurang 4 4 SSeebbaaggiiaan n bbeessaarr imunisasi dasar imunisasi dasar balita belum balita belum lengkap lengkap •
• Penjatahan Penjatahan vaksin vaksin imunisasi imunisasi untuk untuk setiapsetiap lima balita
lima balita •
• Bidan berhalangan hadirBidan berhalangan hadir, sering ada, sering ada kegiatan yang bentrok, bidan hanya satu, kegiatan yang bentrok, bidan hanya satu, tidak ada asisten/penggantinya
tidak ada asisten/penggantinya
•
• imunisasi sering diundurimunisasi sering diundur, sering, sering disatukan dengan RW lain, ibu balita disatukan dengan RW lain, ibu balita jadi lupa/malas
jadi lupa/malas •
• ibu akhirnya imunisasi ibu akhirnya imunisasi ke swasta,ke swasta, lebih mahal
lebih mahal •
• anak tidak anak tidak terimunisasi, rentanterimunisasi, rentan terhadap penyakit
terhadap penyakit •
• kemungkinan pertumbuhan kemungkinan pertumbuhan anakanak terhambat terhambat 5 5 SSiissttiimm pencatatan / pencatatan / register posyandu register posyandu kurang komplit kurang komplit •
• Kader kurang, Kader kurang, dikerjakan sendiridikerjakan sendiri •
• Format pencatatan tFormat pencatatan tidak seragam,idak seragam, •
• Tidak semua posyandu Tidak semua posyandu mempunyai Bukumempunyai Buku Besar Posyandu dan sistim pencatatan Besar Posyandu dan sistim pencatatan yang sesuai dengan Dinas Kesehatan yang sesuai dengan Dinas Kesehatan
•
• Pencatatan laporan Pencatatan laporan sering terlambat,sering terlambat, • Kekeliruan pencatatan
• Kekeliruan pencatatan •
• Penghitungan SKDN Penghitungan SKDN terlambatterlambat • Banyak
• Banyak kader kader barubaru