• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ida warni sinaga, S.Pd. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ida warni sinaga, S.Pd. Abstract"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Teknik Role Play pada Pembelajaran Materi Perbankan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Bidang Studi Ekonomi di Kelas X SMK Negeri 1 Kuara Batangtoru Tapanuli

Selatan Ida warni sinaga, S.Pd.

Abstract

Implementation of Role play teaching technique on improving students learning result on bank teaching material at X grade of SMK students in Muara Batangtoru. This is the classroom action research. The problem in this research is the poor score of the students in learning economic particular in Bank teaching material at the grade x of SMK in Batangtoru, to solve this problem the writer implemented the role play technique. The result of the research is found that the implementation of role play technique was effective in improving students result learning in economic particular in bank material teaching.

Keywords:Teaching and Learning, Banking, Role Play Teaching Technique.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidang studi ekonomi sosial adalah salah satu mata pelajaran yang wajib dibelajarkan bagi siswa SMK berdasarkan kurikulum 2006. Pengetahuan atau ilmu tentang Perbankan adalah menjadi bagian dari materi atau bahan ajar yang harus dipelajari dalam bidang studi eknomi untuk siswa kelas X pada SMK.

Menurut pengalaman penulis sebagai guru mata pelajaran bidang studi Ekonomi, peserta didik mengalami berbagai kendala dalam memahami pelajaran dengan materi Perbankan, sehingga pencapaian nilai dalam ujian semester slalu rendah dan lebih banyak dibawah nilai KKM. Nilai KKM yang ditetapkan oleh MGMP bidang studi Ekonomi SMK negeri 1 Muara Batangtoru adalah 75, sedangkan yang dicapai oleh siswa kelas X, 60 % di bawah nilai 75, tentu ini menjadi masalah yang harus diperhatikan atau diatasi oleh guru.

Dari hasil test yang dilakukan dapat diketahui bahwa skor pemerolehan peserta didik sebelum pelaksanaan penelitian adalah 65,3, yakni jauh di bawah nilai KKM yaitu 75. Berdasar data di atas dapat diartikan bahwa skor pemerolehan siswa masih jauh dari KKM: dan hanya 8 orang yang berhasil memperoleh atau mencapai nilai KKM , berarti hanya 12 % dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas, dan ada 88% siswa yang tidak tuntas.

Temuan ini menyatakan bahwa hampir seluruh peserta didik berkesulitan untuk tiap indikator, kesulitan yang paling berat adalah pada indikator penngukuran sudut bebas dalam atau pada bangun. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal a dalah rendah. Sehingga untuk menyelesaikan tugas menghadapi masalah, atau tidak terselesaikan.untuk mengatasi ini pada pertemuan berikut pada siklus yang sama peneliti melakukan tindakan pengimplemetasian Teknik Role Play pada pembelajaran Bank.

Berdasarkan pengamatan peneliti hal ini disebabkan banyak factor, antara lain rendahnya kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas, minat belajar siswa sangat kurang. Masalah ini ditimbulkan oleh factor externaldanfactor internal pembelajaran, dimanan kedua paktor ini sangat erat kaitannya satu sama liannya, dan saling mempengaruhi. Paktor internal adalah paktor –paktor pendukung peroses pembelajaran yang berasal dari siswa sendiri,, misalnya latar belakang pengetahuan tentang Perbankan dalam bidang ekonomi sangat minim yang diketahui siswa, sedangkan paktor exterternal adalah paktor–paktor pendudukung pelaksanaan pembelajaran berasal dari luar diri siswa. Salah satu contoh paktor external adalah kesiapan guru pengajar, meliputi penguasaan SK, KD dan indikator

(2)

pembelajaran, kelengkapan perangkat pembelajaran, strategi guru dalam mengajar, kelengkapan sumber belajar, situasi pembelajaran yang kurang menarik dll. Kedua paktor ini bersinergi dalam menumbuh kembangkan minat belajar peserta didik dan tingkat pemahaman siswa sebagai hasil belajar, akhirnya bermuara pada pencapaian nilai siswa ketika ujian formatif dan sumatif.

Pada kesempatan ini, peneliti pada kesempatan ini, tertarik untuk melaksanakan penelitian dari paktor external , yaitu dari segi strategi pembelajaran yang digunakan guru dikelas dalam mengajarkan materi Perbankan dalam bidang studi Ekonomi. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang penerapan teknik pembelajaran Role play dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi Perbankan dalam bidang studi Ekonomi. di kelas X SMK neger 1 Muara Batangtoru. Penulis yakin dengan penerapan tehnik ini, dapat memberi solusi terhadap masalah peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang materi tersebut diatas.

B. Permasalahan

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang di atas, penhulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah berkenaan dengan pemahaman siswa tentang materi Perbankan, yaitu:

1. Minimnya pengetahuan siswa dan guru tentang makna dan fungsi Perbankan 2. Kurangnya minat siswa untuk belajar.

3. Pemahaman siwa rendah tentang materi Perbankan.

4. Guru kurang paham keterkaitan antara KI dan KD, KD dan indicator, materi dan teknik pembelajaran

5. Kemampuan guru untuk merancang perangkat pembelajaran yang akurat dengan materi dan kurikulum 2006 kurang.

6. Strategi, metode atau teknik yang digunakan dalam belajar kurang menantangdan menarik bagi siswa.

7. dll.

C. Batasan Masalah

Selanjutnya untuk lebih fokusnya penulis dalam melaksanakan penelitian ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penerapan teknik pembelajaran Role Play dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi Perbankan dalam bidang studi Ekonomi di kelas X SMK Negeri 1 Muara Batangtoru?

2. Apakah faktor-faktor yang berpangaruh pada implementasi teknik pembelajaran Role Play di kelas efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi Perbankan dalam bidang studi Ekonomi di kelas X SMK negeri 1 Muarar batangtoru?

II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian teori

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya proses belajar mengajar telah berlangsung secara berkesinambungan. Melalui belajar manusia dapat mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Aktualisasi dari potensi tersebut sangat bermanfaat bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan pemenuhan kebutuhannya. Keunggulan seseorang terletak pada semangat, kemauan dan keuletannya dalam belajar.

(3)

Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang belajar. Menurut Fontana dalam Suherman (2003:8) belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya menurut W.S. Winkel dalam Max Darsono (2000:4) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap.

Selain pendapat di atas Yamin (2003: 99) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. Selanjutnya Sukardi (1983: 15) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intraktif atau kontemporer. Kemudian Hamalik (1982:28) mengatakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung pada diri seseorang sehingga terjadinya perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penalaran, kecapakan sikap dan kebiasaan.

Tetapi tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar,. Darsono (2000:30-31) menyatakan beberapa ciri-ciri belajar :1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan, 2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, 3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan, 4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar.

Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan hasil atau akibat dari usaha atau latihan yang dilakukan oleh seseorang secara sadar dan memiliki tujuan yang jelas. Suryabrata (1998:233-237) menyatakan bahwa tingkah laku yang terjadi merupakan hasil dari proses belajar yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :1) Faktor-faktor yang berasal dari luar individu siswa, 2) Faktor-faktor non sosial, 3) Faktor-faktor non sosial meliputi keadaan lingkungan, sarana dan prasarana dalam belajar.

1) Faktor-faktor sosial

Faktor-faktor sosial meliputi faktor manusia dalam proses belajar mengajar, misalnya : kehadiran orang yang membuat gaduh pada waktu seseorang sedang belajar akan mengganggu konsentrasi dalam belajar.

b) Faktor-faktor yang berasal dari dalam individu siswa 2) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah keadaan fisik siswa, dalam keadaan sehat siswa dapat belajar dengan baik, sebaliknya bila dalam keadaan sakit atau cacat siswa tidak dapat memahami pelajaran yang diberikan dengan sempurna sehingga proses belajar terganggu yang pada akhirnya prestasi belajarpun kurang optimal.

3) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah intelegensia (kecerdasan), bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif.

Pembelajaran dapat diidentikkan dengan kata mengajar yang berasal dari kata dasar ajar. Mengajar adalah kemampuan mengkondisikan situasi yang dapat dijadikan proses belajar bagi siswa. Zainal Aqib (2013:67-68) mengatakan bahwa mengajar pada hakikatnya adalah bagian dari belajar, tetapi mengajar lebih pada upaya untuk menyediakan berbagai fasilitas baik yang bersifat software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras).

Selanjutnya Eveline Siregar (2011:12) mengatakan bahwa pembelajaran merupakan pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna, maksudnya untuk menghasilkan belajar situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.

Menurut Oemar Hamalik (2008:12) mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materi, fasilitas, perlengkapan dan

(4)

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalamna belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

Selanjutnya Sugandi (2004:9) mengatakan pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merupakan stimulus dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Selain itu Suyitno (2004:2) memberikan definisi lain dari pembelajaran yaitu upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran itu adalah proses interaksi antara siswa dengan guru yang dilakukansedemikan agar tercapai kondisi belajar yang optimal sehingga memberikan hasil belajar yang optimal.

1. Pengertian Hasil Belajar

Kata hasil belajar dapat diidentifikasikan dengan kata prestasi belajar, yakni hasil yang diperoleh setelah belajar. Sebagai gambaran, berikut ini adalah beberapa pendapat tentang hasil belajar.

Mursell dalam Simanjutak (1975:82) berpendapat bahwa “Hasil belajar merupakan penguasaan bahan pelajaran yang ditimbulkan oleh pemahaman atau pengertian, atau oleh respon yang masuk akal”. Selanjutnya Sujana (1989:5) berpendapat bahwa “Perubahan sebagai hasil dari proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, dan perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar”.

Selanjutnya Daryanto (1998;456) mengatakan bahwa :”Prestasi adalah hasil karya yang dicapai”. Sejalan dengan definisi di atas, Sastromiharjo (1980:15) mengatakan bahwa :”Prestasi belajar adalah perubahan yang meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berifat aktual dan potensial dan berlaku dalam waktu yang cukup lama”.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil belajar individu secara maksimal yang bertujuan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dari mata pelajaran yang bersifat aktual dan potensial.

Howard Kingsley dalam Sudjana (2001:22) membagi tiga macam hasil belajar, yaitu :1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah.

2. Konsep Teknik Pembelajaran Role Play ( Bermain Peran) a. Teknik Pembelajaran Role Play ( Bermain Peran)

Teknik Pembelajaran Role Play adalah teknik pembeljaran yang melibatkan pserta didik secra aktif selam proses pembelajaran berlangsung, sedangkan guru hanya menjadi paslitator. Teknik pembelajaran Role Play terdapat sembilan tahap pembelajaran , dimana siswa dimodifikasi untuk beracting atau bermain Peran, sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Dimana tindakan ini diharapkan menghangatkan suasana belajar bagi peserta didik.

b. Tahapan / Prosedur Implementasi Teknik Role Play Selanjuntnya tahapan pembelajaran dimaksud adalah:

1) Warming Up:

(a) Menghangatkan susasana dan memotivasi peserta didik dengan cara menghantarkan siswa kedalam suasana pembelajaran yang kondusip

(5)

2) PersiapanRole Play: (a) Memilih pertisipan peran

(b) Mendeskripsikan berbagai peran)

(c) Menyusun tahapan peran(menentukan garis besar adegan yang harus diperankan)

(d) Menyiapkan pengamat( menghunjuk pengamat dalam menilai baik tidaknya si actor dalam memerankan tugas dilakokannya.

3) TindakanRole Play

(a) Pemeranan; melakonkan atau memainkan peran yang ditugaskan

(b) Diskusi dan evaluasi(( diskusi dimulai dengan melontarkan pertanyaan pada siswa mengenai baik tidaknya peran yang dimainkan, dan dilanjutkan dengan analisis terhadap peran yang ditampilkan

(c) Pemeranan ulang(pemeranan ulang dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan evaluasi) (d) Diskusi dan evaluasi tahap dua

(e) Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan( siswa saling tukar pengalaman dalam merankan tugas yang diberikan kepada masing-masing siswa)

3. Perbankan

a. Pengertian Bank

Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu bamca yang berarti meja. Pada masa itu kegiatan bank dilakukan menggunakan meja sebagai tempat penukaran uang. Menurut undand-undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksu dengan bank adalah badan usaha yang menhimpun dana dari masayarakat dalam bentuk simpanan dan menyalusrkannya dalam bentuk kredit atau bentu-bentuk lainya dalam rangkat meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

b. Fungsi Bank

Menurut pasal 3 undang-undang nomor 10 tahun 1998 fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur danamasyarakat, sedangkan tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabititas nasional kea rah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum fungsi bank dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1) Bank berfungsi sebagai Penghimpun Dana Masyarakat, Bank menghompun dana dari masyrakat, dalam bentuk sebgai berikut:

(a) Tabungan, yaitu simpanan yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat . (b) Giro, yaitu simpanan yang pengambilannya dapat dilakukan dengan

menggunakan cek atau giro bilyet.

(c) Deposito berjangka, yaitu simpanan di bank yang pengambilan hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya I bulan, 3 bulan, dan sebagainya.

(d) Sertifikat deposito, yaitu deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.

2) Bank Berfungsi Sebagai Penyalur Dana kepada Masyarakat (Memberi Kredit kepada Masyarakat). Bank menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan cara-cara sebagai berikut:

(a) Kredit rekening Koran, yatitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang dapat diambil sesuai dengan kebutuhan nasabah.

(b) Kredit aksep, pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan mengeluarkan wesel.

(6)

(c) Kredit dengan jaminan surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga dan surat-surat berharga tersebut berlaku sebagai jaminan.

(d) Letter of credit (L/C), yatitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah berupa pembayaran terhadap sejumlah pembelian barang yang dilakukan oleh nasabah tersebut.

3) Meningkat Taraf Hidup Masyarakat

Selain menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan, bank juga dapat melakukan usaha lain untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

c. Macam-Macam Bank

Bank dapat digolongkan menjadi beberapa jenis menurut kegiatan, kepemilikan, dan keorganisasiannya yakni:

1) Jenis Bank Menurut Kegiatannya

Menurut kegiatannya Bank terdiri atas bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat.

a) Bank sentral

Menurut Undang-undang nomor 3 tahun 2004 “yang dimaksud dengan bank sentral adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, mengatur dan mengaasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort.”

Dalam undang-undang nomor 3 tahun 2004 disebutkan bahwa tujuan bank sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan tidak melakukan kegiatan intermediasi seperti yang dilakukan oleh bank pada umumnya.

untuk mewujudkan tujuan tersebut, bank sentral memiliki fugsi sebagai berikut: (1) Memperlancar lalulintas pembayaran dengan cara-cara berikut:

(a) menciptakan uang kartal

(b) menyelengarakan kliring antar bank umum

(c) memberikan persetujuan serta izin atas penyelnggaraan jasa system pembayaran

(d) mewajibkan penyenggaraan jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatan.

2) Memelihara cadangan /cash reserve bank umum 3) Sebagai bank dari bank, atau sumber pinjaman terakhir.

4) Memelihara manajemen cadangan devisa Negara dengan cara-cara berikut: (1) internal reserve: untuk keperluan jumlah uang beredar, (2) external reserve : untuk alat pembayaran internasional.

5) Sebagai banker dengan cara-cara berkut: (a) Memelihara rekening pemerintah

(b) Melaksanakan transaksi yang menyangkut valas. (c) Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah (d) Menerima pembayaran pajak

(e) Membantu mengedarkan surat berharga pemerintah (f) Memberikan pinjaman khusus

(7)

6) Sebagai agen dan penasihat pemerintah dengan cara: (a) Memberikan pembayaran bunga atas utang, (b) Mengadministrasi dan mengelola utang nasional

(c) Memberikan informasi dan saran tentang keadaan pasar uang dan modal.

7) Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya (bank suvervision) dengan cara-cara berikut.

(a) Monetory supervision: menjaga nilai mata uang Negara sehingga bank sentral dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah lainnya.

(b) Prudential supervision: pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat terjaga.

B. Metode penelitian A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, penelitian ini rmempelajari peningkatan hasil belajar siswa pada materi Perbankan dalam bidangstudi ekonomi di kelas X SMK negeri 1 Muara Batangtoru.

B. Prosedur Penelitian

Selanjutnya pelaksanaan penelitian akan lakukan dalam (2) siklus penelitian, sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Kemmis and Mc. Taggart(1998:11) bahwa penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui beberapa siklus, dan tiap siklus terdiri empat tahapan(stage) yakni: plan, Action, Observation, and reflection, selanjutnya tiap siklus pada pelaksaan penelitian ini terdir dari 2 kali pertemuan, yaitu 2x 45 menit, dan tiap tahapan syklus dilakukan tindakan yang berbeda berdasarkan hasil refleksi guru atau peneliti.

1. Siklus pertama(1) a. Perencanaan (plan).

Dalam tahapan ini peneliti melakukan tindakan atau persiapan agar penelitian dapat dilaksanakan dengan benar, yakni:

1) Mempersiapkan instrument penelitian 2) Menyusun jadwal penelitian

3) Menentukan kelas yang akan diteliti

4) Memilih collahborator serta menjelaskan tujuan penelitian.

5) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi peserta didik dalam pembelajan Bank. 6) Mempersiapkan observation sheet

7) Mempersiapka test b. Tindakan atau action

Tindakan adalah perlakuan sebagai tindak lanjut dari tahapan plan, yaitu dengan pengimplementasian Role Play, yang dibagi pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir (Action). Tindakan sebagai kegiatan awal pembelajaran dimaksud adalah:1) Guru memperkenalkan topic sesuai dengan syllabus, 2) Guru bertanya kepada siswa dalam mengaktifkan schemata siswa yang berkaitan dengan topik.

Kegiatan Inti, meliputi pelaksanaan langkh-langkah atau step teknik Role Play, yakni sebagai berikut:Warming Up:1) Menghangatkan susasana dan memotivasi peserta didik dengan cara menghantarkan siswa kedalam suasana pembelajaran yang kondusip, 2) Menetapkan tema role play sesuai materi ajar (perbankan), 3) Persiapan Role Play, 4) Memilih pertisipan peran, 5) Mendeskripsikan berbagai peran, 6) Menyusun tahapan peran(menentukan garis besar adegan yang harus diperankan, 7) (d) Menyiapkan pengamat( menghunjuk pengamat dalam menilai baik tidaknya si actor dalam memerankan tugas dilakokannya.

(8)

TindakanRole Play meliputi: 1) Pemeranan; melakonkan atau memainkan peran yang ditugaskan, 2) Diskusi dan evaluasi(( diskusi dimulai dengan melontarkan pertanyaan pada siswa mengenai baik tidaknya peran yang dimainkan, dan dilanjutkan dengan analisis terhadap peran yang ditampilkan, 3) Pemeranan ulang (pemeranan ulang dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan evaluasi), 4) Diskusi dan evaluasi tahap dua, 5) Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan( siswa saling tukar pengalaman dalam merankan tugas yang diberikan kepada masing-masing siswa)

c. Observasi

Observasi dilakukan selama pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas, collaborator mengobservasi guru dan interaksi peserta didik sesame mereka dan antara guru dan peserta didik, dapat digunakan dengan mengisi observation sheet.

d. Refleksi

Dalam tahapan ini guru atau peneliti merefleksi diri atas hasil penelitian, apakah kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan siklus pertama, dengan berdiskusi dengan collaborator. Selanjutnya kelemahan atau masalah yang ditemukan pada siklus pertama ini akan ditindak lanjuti pada siklus ke dua,

2. Siklus 2.

Pelaksanaan siklus kedua adalah sama dengan pelaksanaan siklus pertama, hanya saja pelaksanaan tindakan ditekankan pada hasil refeleksi siklus pertama seterus nya hasil refleksi siklus kedua akan ditindak lanjuti pada siklus ketiga, juga dengan tahapan yang sama.

3. Siklus 3.

Pelaksanaan siklus ketiga ini adalah sama dengan pelaksanaan siklus pertama dan kedua, pertama, hanya saja pada siklus ketiga ini adalah tindak lanjut revisi tindakan pada siklus kedua. Dan pelaksanaan penelitian akan berakhir pada siklus ketiga ini. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X SMK negeri 1 Muara Batangtoru. Sekolah ini berlokasi Desa Hutara Kecamatan Muara Batangtoru, kabupaten Tapanuli Selatan. Sekolah ini dipinpin oleh Ibu kepala sekolah yang bernama Idawarni Sinaga, dan salah seorang guru Ekonomi adalah oleh penulis.

C. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dalam hal ini adalah berperan sebagai kunci instrument dalam penelitian ini, yaitu orang yang terlibat secara langsung dalam tiap siklus penelitian. Begitu juga dengan collaborator juga terlibat langsung sebagai observer guru dan observer peserta didik. Dan instrument yang digunakan pada penelitian ini ada dua, yaitu observasi, interview dan test.

a. Observasi

Observasi digunakan untuk merekam dan mengumpul data yang authentic berupa informasi tentang proses pembelajaran selama pelaksanaan penelitian. Peneliti dan collaborator secara bersama – sama melengkapi atau mencheklist lembaran observasi yang telah dibuat sebelumnya dalam melihat peningkatan proses pembelajaran.

b. Interview

Interview atau wawancara dilakukan untuk menngetahui lebih mendalam, tentang aplikasi Simulasi dan untuk memperoleh informasi masalah apa saja yang dihadapi oleh peserta didik per individu menurut pendapat para peserta didik. Interview dilakukan setelah selesai

(9)

pembelajaran dengan menggunakan teknik Simulasi, dan interview ini untuk menindak lanjuti hasil observasi yang dilakukan ketika belajar.

c. Test

Test dilaksanakan untuk mengetahui keefektifan teknik Simulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perbankan di kelas X SMK negeri 1 Muara Batangtoru. Test yang diberikan adalah pre-test dan post-test; pre-test (diberikan sebelum pelaksanaan penelitian dan post –test diberikan pada tiap akhir siklus, dan penskoran dibuat berdasarkan pendapat Huges (1999:91). Kedua instrument ini dibuat berdasarkan indicator dari masing-masing variable.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan penulis dengan menggunakan pendekatan qualitative dan pendekatan kuantitative, penggunaan test menulis adalah pendekatan quantitaive dan observasi adalah bagian dari pendekatan kualitative. Test menulis dilakukan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan penelitian. Hasil test ini akan ditunjukkan melalui table data. Oberservasi dilakukan untuk mengetahui lama perobahan apa yang terjadi diri peserta didik, atau situasi pembelajaran, atau kepada guru atau peneliti sendiri, selama pengimplementasian teknik Role Play dalam kelas.

D. Teknik Anlisis Data.

Sebagaimana tersebut pada teknik pengumpulan data, maka dalam menganalisis data, juga dilakukan dengan dua cara; data yang diperoleh melalui pendekatan quantitative akan dianalisis dengan metode inferencial statistic, sebagaimana yang dinyatakan Sudjana dengan menggunakan rumus:

P=f/ Nx 100

P= presentasi keberhasilan peserta didik

F= jumlah frekuensi yang sukses menyelesaikan tugas

N= jumlah total keseluruhan dari peserta didik yang mampu mencapai skortertinggi.

Selanjutnya untuk mengetahui perbedaaan pencapaian peserta didik sebelum dan sesudah pengimplementasian teknik Role Play, penulis menganalis data pre-test dan post test dengan menggunakan t-test. Data yang diperoleh melalui pendekatan qualitative akan dianalisis dengan menggunakan 6 langkah sebagaimana yang dinyatakan oleh Gay dan Airasian (2000:239).

a. Data managing; yaitu peneliti membuat data dalam mentuk observasi checklist, dan field not b. Reading atau memoing; peneliti membaca data yang telah diperoleh dan sekaligus menggaris

bawahi data yang terpenting sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti sendri.

c. Description: data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian, kemudian dideskripsikan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Perolehan data ini, bertujuan untuk menghasilkan gambaran setting, selama pelaksanaan penelitian.

d. Classifying; yaitu menngelompokkan dsata yang umum kepada yang lebih khusus,

e. Interpreting; setelah data yang diperoleh diklassifing, maka data tersebut diiinterpretasi menjadi sebuah kesimpulan secara umum.

Dalam hal penelitian kualitative, tahapan terakhir adalah penulisan laporan tentang temuan dan pembahasan. Data terakir diperoleh dari test yang dianalisis untuk mengetahui hasil tiap siklus sebagai penjelasan hasil analysis.

(10)

Selanjutnya hasil analisis kedua data diinterpretasi dengan tujuan agar pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan baik. Berdasarkan data kualitative ditemukan dengan menggunakan “teknikRole Play” peserta didik semakin termotivasi dan lebih aktif dalam belajar, sehingga pengetahuan dan pemahaman mereka menngkat, dan dapat dilihat dari hasiltestmereka, dimana hasil perbanding pre-test dan post test yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang signifikan, hal ini menenunjukkan implementasi teknik Role Play adalah efektip unutk meningkatkan hasi belajar siswa pada materi “Perbankan “di kelas X SMK negeri 1Muara Batangtoru.

C. Hasil temuan dan Pembahasan A. Hasil temuan

Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus dan empat pertemuan. Tiap siklus terdiri dari empat pase sebagaimana yang dipelopori oleh Kemis & Taggart : Perencanaan(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting). Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 3 X 45 minit. Penelitian ini bertujuan untuk menangani masalah dalam pembelajaran Bank dengan penerapan” TeknikRole Play”.

Pada tiap akhir siklus, peneliti dan kolaborator melakukan test untuk peserta didik. Test dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan dan bagian mana dari indikator pembelajaran Bank siswa tersebut yang masih bermasalah. Procedur penelitian ini terdiri dari:Planning( perencanaan), Tindakan(action), Observasi (observation), dan Revisi..

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tahapan penelitian (siklus penelitian), peneliti melakukan persiapan-persiapan (Planning) meliputi:

1) Persiapan RPP, drafInterview, draf observasi dan angket.

2) Mengurus izin persetujuan pelaksanaan penelitian dari kp.sek. dan Dinas pendidikan.

3) Mencari dan menetapkan kolaborator.

4) Menyiapkan media dan materi yang digunakan selama penelitian. b. Tindakan (action phase).

Pada pertemuan kedua siklus satu ini meliputi pengenalan teknik dan mngiplementasikan teknik tersebut dikelas secara nyata, sesuai dengan RPP yang telah dibuat, begitu juga dengan materi, media dan evaluasi yang digunakan. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Teknik Role Play sesuai dengan prosedur sebagai mana yang telah tertera pada bab II. Yaitu dengan pengembangan berbagai jenis Bank sesuai indikator pebelajaran materi tersebut. Pada pase ini guru mengajak peserta didik untuk menemukan dan mencari tahu hasil jawaban soal yang telah diberikan pada siswa.

Pada kesempatan ini peneliti sengaja mengarahkan pada jenii sekitar sekolah, atau yang familiar bagi siswa agar pemahaman siswa pada soal lebih baik, dan betul-betul dipahami peserta didik. kemudian dari pada itu, pada pase ini guru berusaha agar seluruh siswa berpatisipasi aktif, dengan memberikan pertanyaan-pertanyan pada peserta didik sesuai dengan hal diatas. Contohnya” apakah kamu mengenal bank? apakah ada bank di sekitar serkolah? Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa dalam jenis-jenis sumber daya ekonomi. Seluruh sikap dan keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung di awasi oleh Collborator. Semua jawaban siswa di tulis,

(11)

kemudian dilanjutkan prosedur kedua yakni pengklasifikasian jawaban atau ide yang diberikan siswa.

Selanjutnya peneliti menyuruh siswa untuk memperhatikan dan memahami soal yang diberikan, dalam 15 menit, dan siswa tetap diawasi oleh peneliti dengan berbagai pendekan perindividu, kemudian siswa di minta untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan bidang tersebut. Pelaksanaan tugas atau penyelesaian soal ini dikerjakan perkelompok sebagaimana prosedur diatas, dan hasil kerja kelompok dipresentasikan di depan kelas, tetapi semua kegiatan ini dikerjakan peserta didik perkelompok atau perindividu.

Kolaborator mengamati bagaimana sikap dan antusias peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Obervasi

Observasi meliputi kegiatan pengamatan pelaksanaan latihan siswa ketika pelaksanakan peruses pembelajaran dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru untuk mengetahui sejauh mana teknik Role Play dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa pada materi Bank. Kegiatan atau tindakan akhir dalam siklus satu ini adalah pelaksanaan tugas mandiri terstruktur oleh siswa. Guru memberi tugas bagi siswa per individu untuk meneyelesaikan beberapa buah soal tentang Bank. Setelah pelaksanaan tugas ini selesai, hasil kerja dibacakan oleh siswa kedepan kelas, kemudian dikumpulkan untuk penilaian. Penilaian dilakukan perindikator dan diberi skor.

Pada pase ini memang hanya beberapa siswa yang tampil mau membacakan jawaban sebagian enggan, malu, tidak percaya didir, takut salah. Walaupun petunjuk sudah diberikan namun namanya belajar, butuh pengulangan tindakan, pada siklus satu ini belum memperlihatkan hasil yang nyata yang memuaskan bagi peningkatan hasil belajar siswa, dan pada pertemuan berikut kegiatan ini dilaksanakan kembali, sebagaimana tertulis pada RPP.

Untuk memulai pertemuan ketiga ini peneliti melakukan pengaktipan schemata siswa meinggunakan Teknik Role Play dan dibantu dengan media belajar Audio Visual, dan indikatornya adalah jenis-jenis Bank dan gungsi bank. Selama pertemuan ketiga ini dapat dilihat sikap dan antusias siswa meningkat, dari hasil pengamatan hal ini disebabkan oleh penggunaan media belajar Audio Visual. Hal ini dapat dilihat dari hasil tugas yang diberikan peneliti pada peserta didik lebih baik dari pertemuan sebelumnya. d. Refleksi

Pertemuan ketiga telah menunjukkan hasil yang lebih nyata dari pada hasil pada pertemuan sebelumnya, pada akhir pertemuan ketiga ini peneliti memberikan evaluasi, untuk mengetahui apakah teknik Rolr Play dan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi Bank.

Berdasarkan hasil test menunjukkan bahwa skore rata-rata siswa pada siklus satu ini adalah 75, dan telah menunjukkan peningkatan jika dibandingkan padapre-testhanya mencapai skor rerata 65, 3. Dan meningkat 10 poin.

Setelah melaksanakan tes pada siklus 1. Penelitti melakukan analysis data yang diperoleh selama ujian; data hasil observasi oleh kolaborator, untuk mengetahui aktivitas dan sikap siwa selama peroses pembelajaran Bank berlangsung dengan menggunakan teknikRole Play.

Berdasarkan thasil test juga, dapat diketahui bahwa motivasi belajar sisiwa masih kurang didalam kelas tidak begitu aktif, dan hasil perolehan siswa belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan latihan yang diberikan tidak dapat diselesaikannya. Kesulitan yang dialami siswa berkisar pada identifikasi jenis-jenis Banki disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa tentang

(12)

fungsi bank Para siswa kurang paham tentang fungsi Bank, dan kurang mampu mengkaitkan fuhsi tersebut kedalam lingkungan sekitar sekolah tersebut, sehingga hanya sedikit siswa yang dapat menyelesaikan soal.. Data ini didukung oleh hasil wawancara guru dengan siswa setelah melakukan ujian latihan, peneliti melakukan wawan cara dengan siswa sehubungan dengan kesulian yang dialami mereka( yang tidak mampu menyelesaikan latihan.

Dari hasil pengamatan juga diperoleh data, bahwa siswa yang aktif ketika belajar dapat mencapai nilai KKM, dan siswa yang tidak dapat mencapai nilai KKM adalah siswa yang kurang aktif ketika belajar berlangsung.

Dari analisis hasil wawancara diatas, dapat diketahui para siswa yang lebih aktif memperhatikan penjelasan guru, arahan guru, pokus pada gambar yang diberikan guru, dapat memperoleh nilai diatas KKM, dan tugas yang diberikan dapat diselesaikannya. Disamping itu pemahaman makna dan fungsi bank dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas latihan.

Namun berdasar refleksi guru (peneliti), peneliti yakin problem diatas apat diatasi jika guru lebih memperhatikannya. Adapun hasil refleksi peneliti, masalah siswa yang ditemukan pada siklus ini secara rinci adalah sbb:

(1) Siswa berkesulitan dalam memaknai Bank

(2) Rendahnya pemahamn siswa tentang penggunaan Bank.

(3) Kurangnya kemampuan siswa untuk mengidentifikasi jenis bank dan fungsi bank di lingkungan sekolah.

Selanjutnya masalah siswa yang ditemukan pada siklus ini, akan ditangani pada siklus berikut, yakni siklus 2.

Siklus dua (2) a. Perencanaan

Berdasarkan hasil dan permasalahan yang ditemukan pada siklus pada siklus 1, pada siklus 2 ini peneliti melakukan revisi dan peningkatan tindakan, agar permasalahan tersebut dapat diatasi. Adapun tindakan dimaksud direncanakan sbb:

(1) Menggunakan media agar lebih proses pembelajaran lebih menarik dalam membahas amtau menyelesaikan soal.

(2) Memberikan waktu yang cukup (lebih banyak) bagi siswa untuk mengaktifkan pengetahuan sebelumnya, melalui tindakan brainstorming yang lebih lama, dan focus.

(3) Memberikan pertanyaan yang lebih focus dan lebih menarik dalah mengarahkan dan mengembangkan fungsi Bank, dalam penyelesaian latihan dalam mengidentifikasi fugsi bank yang ada dialam sekitar sekolah.

(4) Pengelompokan siswa yang lebih kecil ketika penerapan prosedur penyelesaian tugas atau latihan.

(5) Menambah dan memperbanyak contoh, sehubungan dengan pemahaman fungsi bank yang relevan dengan lingkungan siswa.

(6) Memotivasi siswa dan lebih memperhatikan yang berkesulitan.

(7) Motivasi siswa dengan memberikan rewards, tepuk tangan, atau acungan jempol bagi yang menyelesaikan tugas lebih dulu dan benar.

b. Tindakan (action).

Tindakan atau pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan pada siklus satu. Pertemuan pertama pada siklus 2 ini dimulai dengan pengumuman hasil tes yang telah dilakukan pada akhir pertemuan pada siklus 1,

(13)

penyampaian topic baru dan penyampaian harapan agar pada pelaksanaan berkut agar lebih konsentrasi atau lebih focus sehingga hasil yang diperolrh nantinya lebih baik.

Pada pertemuan ini topik yang dibahas adalah “ identifikasi macam-macam bank, berdasarkan kegiatan. Pada pertemuan ini guru memberikan waktu yang lebih longgar dari waktu yang digunakan pada pertemuan sebelumnya. Ini dimaksudkan agar masalah waktu sebagaimana diatas dapat ditangani dan perhatian siswa pada topic lebih focus dengan dibarengi gambar yang menark dan relepan, kemudian guru melakukan brainstorming yang lebih baik, durasinya lebih baik, sehingga siswa memperoleh kesempatan yang cukup dalam mengembangkan macam bank berdasarkan soal yang diberikan, dan kesempatan berinteraktif dengan guru dan sesama temannya.

c. Observasi

Berdasar hasil observasi pada peetemuan ini jumlah siswa yang aktif dalam belajar semakin banyak, dan keaktifan tersebut semakin focus dan makin konsentrasi. Apalagi topic yang diberikan agak familiar, maka keantusiasan siswa tercermin pada situasi pembelajaran. Interaktif antar guru dan siswa semakin bagus, antusias siswa dalam menjawab pertanyaan juga semakin meningkat. Siswa nampak antusian mengerjakan tugas yang diberikan guru, tiap individu kelihatan asyik dan aktif menyelesaikan latihan dan tugas, dan dalam pada itu kelas sempat hening seketika, karena masing-masing individu asyik menulis menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Pada pertemuan kedua diberikan topik yang baru yakni “penggunaan tabel , dan tindakan yang sama pada pertemuan pertama pada siklus 2 ini. Dari hasil observasi situasi yang nampak adalah semakin meningkatnya minat belajar siswa dan partisi serta interaktif yang makin baik. Peserta didik semakin antusias, dan peningkatannya mereka melakukan dengan keadaan senang dan gembira berlomba siapa duluan siap, agar dapat memperolehreward, yaitu dapat duluan istirahat pemenang pertama menyelesaikan tugas Pertemuan ketiga menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga ini dapat dilihat kesadaran siswa akan perhatian yang baik pada topic berpengaruh pada kemampuan untuk pengembangan identifikasi fugsi bank selanjutnya.

d. Refleksi

Pada akhir pertemuan pada siklus 2 ini, kemampuan siswa untuk melakukan dan meneyelesaikan tugas makin jelas kelihatan serta jumlah siswanya semakin meningkat. Pada akhir pertemuan ketiga ini guru memberikan evaluasi yaitu dengan memberkan latihan tugas mandiri, dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat diketahui beberapa masalah yang ada pada siklus dua hasil refleksi siklus 1, telah tertangani. Seterusnyadari hasil test dapat digambarkan hasil pemerolehan rerata skor siswa adalah 75, dan mengalami peningkatan, dan hanya semua siswa telah dapat mencapai skor KKM, yakni 100 % tuntas. Hasil diatas didukung hasil obsrvasi tentang sikap para peserta didik, dan aktipitas mereka ketika sedang belajar; dimana hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Begitujuga dengan aktipitas siswa ketika belajar meningkat. dan hampir seluruh siswa memperhatikan topik dengan baik, dan mampu mengidentifikasi jenis bank. Seluruh siswa aktif dan berfartisipasi selama belajar, dan pada saat mengidentifikasi jenis bank, mereka dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik dan antusias.

Berdasarkan data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa hasil dan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 2 ini peningkatannya signifikan, dan seluruh siswa sudah berhasil mencapai nilai KKM, sehingga penulis bermaksud untuk tidak

(14)

melanjutkan pada siklus tiga lagi, dengan kata lain melaksanakan penelitian ini hanya pada siklus 2 ini saja.

Berdasarkan hasil test tersebut juga dapat diketahui bahwa dengan penerapan teknik Role Play dan menggunakan Audio Visual dalam pembelajaran Ekonomi khususnya pada materi Perbankan adalah efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Penerapan teknik Role Play dan menggunakan Audio Visual menjadi efektif digunakan dalam pengajaran Bank jika meliputi beberapa faktor antara lain:

1. Jika teks soal yang digunakan adalah baru dan menarik serta dapat dihubungkan dengan kehidupan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.

2. Menggunakan media yang menarik. 3. Guru memiliki kreatifitas yang baik. 4. Didukung oleh pasilitas yang memadai.

5. Dilaksanakan oleh guru yang berdedikasi tinggi demi peningkatan kualitas pembelajaran.

III. Pembahasan

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dipaparkan di atas, serta dengan berdasarkan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menemukan bahwa penerapan teknik Role Play dan menggunakan Audio Visual dalam pembelajaran Ekonomi khususnya pada materi Bank adalah effektif, dan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar matematika siswa, dimana peningkatan tersebut mencakup indikator pembelajaran Bank yang baik sesuai dengan teori yang disampaikan oleh para pakar yang dirujuk pada pelaksanaan penelitian ini, dan tercantum pada bab II.

Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan penelitian” sejauh mana teknik Role Play menggunakan Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi Ekonomi khususnya pada materi Bank?” adalah melalui hasil perhitungan mean score dari tiap test yang dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2. Yaitu:

Untuk menjawab pertanyaan kedua yakni “ faktor- faktor apa yang membuat penerapan Teknik Role Play dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi ekonomi khususnya materi Bank? “ adalah berdasarkan dari analisis data yang diperoleh melalui pengamatan atau obervasi dan interview yang dilakukan kolaborator selama penelitian berlangsung. Dari hasil tersebut dapat diketahui faktor utama adalah faktor kreatifitas guru dalam mengimplementasikan atau menerapkan tiap langkah- langkah Teknik Role Play menggunakan audiovisual, dengan dukungan faktor lain sebagaimana tersebut terdahulu, yakni : pemilihan materi, media yang digunakan serta fasilitas yang memadai.

IV. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan:

Berdasar hasil temuan pada bab IV,dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan Teknik pembelajaran Role Play dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi Ekonomi khususnya pada materi Perbankan untuk siswa kelas X di SMA negeri 1 Padangsidimpuan.

2. Faktor –faktor yang mempengaruhi terhadap peningkatan tersebut adalah: materi dan media yang digunakan, dan kemampuan guru dalam penerapan Teknik Pembelajaran Role Play.

3. Pembelajaran materi Bank dapat dilaksanakan dengan implementasi Teknik pembelajaran Role Play, dan didukung pengggunaan media dan materi yang menarik

(15)

serta kretifitas guru ketika mengajar dapat berpengaruh pada hasil dan proses pembelajaran yang dilakukan

. B. Saran

Berdasar hasil temuan pada bab IV,dapat disimpulkan bahwa:

a. Penulis menyarankan agar par pendidik atau guru menerapkan Teknik pembelajaran Role Play dalam bidang studi Ekonomi khususnya pada materi Perbankan untuk siswa kelas X di SMA negeri 1 Padangsidimpuan.

b. Dalam implementasi Teknik pembelajaran Role Play, sebaikny didukung dengan pengggunaan media dan materi yang menarik serta kretifitas guru ketika mengajar, karena hal ini dapat berpengaruh pada hasil dan proses pembelajaran yang dilakukan. Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran Cet. 1. Surabaya. Insan Cendikia.

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung. Yrama Widya.

Burns, Anne 2007. Collaborative Action Research for English language Teachers. Cambridge: Cambridge University Press.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang. IKIP Semarang Press. Daryanto. 1998. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Apollo.

Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta. Depdiknas.

Gay, LR and Airisian. 2000. Educational Research: Competence for Analysis and Application (6th ed).

New York: Prentice Hall.

Hamalik, Oemar. 1982. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung. Tarsito. Hamalik, Oemar. 1985. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.

Kemmis, Stephen and Robin Mc.Taggard.1998.The Action Research Planner (3rdEd). Victoria: Deaking

University.

Millis,Geoffrey E., 2000. Action research: A Guide for the Teacher Researcher. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Purwadarminto. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung. Balai Pustaka. Rasul, Abdul Agung, dkk. 2013. Ekonomi Mikro edisi ke 2. Jakarta. Mitra Wacana Media. Sukirno,Sadono.2014. Mikro Ekonomi. Jakarta.PT Raja Grapindo.

Sastromiharjo. 1980. Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional Simanjuntak, Muersell. 1975. Pengajaran Berhasil. Jakarta. Bina Aksara. Sumanjaya, Rahmad, dkk. 2015.Teori Ekonomi Mikro.Medan.UNP Press.

Teacher Developed Teacher research :Paper on Classroom Research and TeacherDevelopment. Oxford: Henemann.

Siregar, Eveline dan Hartinara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor. Ghalia Indonesia. Sudjana, Nana. 1988. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Stainar Baru.

Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya. Sukardi. 1983. Strategi Belajar yang Efektif. Bandung. Atrsito.

Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rajawali Press.

Widarwati. 2001. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Malang. Pusat Pengembangan Penataran Guru.

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta. PT Gramedia. Yuliana/ nurhadi.Ekonomi. 2001. Jakarta . Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Tentunya ketiga hal tersebut diatas perlu diuji kembali untuk dapat menyempurnakan penelitian saat ini, yaitu Biaya Operasional mempunyai pengaruh signifikan

Maka kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator sebesar 174,45 kJ/kg pada saat t = 75 menit 4 COP aktual COPaktual dipergunakan untuk menyatakan perfomance unjuk

Penjamin adalah debitor dari kewajiban untuk menjamin pembayaran oleh debitor. 30 Seorang penjamin berkewajiban untuk membayar utang debitor kepada kreditor

Bahwa para Teradu dalam Putusan Nomor 1/TSM/BWSL.SULTENG/1/2017 tersebut telah dengan nyata menjustifikasi Pengadu I dan II telah melakukan “pelanggaran tindak

Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang berencana menghapus kewajiban amdal sebagai persyaratan terhadap izin usaha atau aktivitas dengan resiko sedang dan rendah tentu saja

Akibatnya, kerapatan udara di daratan lebih renggang, sedangkan di lautan lebih tinggi sehingga angin akan bertiup dari laut ke

prosentase laba hanya berkisar rata-rata 0% tiap jenis produknya, sehingga terjadi selisih harga jual yang meru- gikan khusunya untuk produk telur asin

Bagi penjual yang penting adalah hubungan antara perubahan harga, elastisitas dan jumlah penerimaan penjual, jika kuantitas dikalikan dengan harga per unit, maka akan