• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Mikro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ekonomi Mikro"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Ekonomi Mikro Ekonomi Mikro BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Menurut Alfred Marshal dalam buku Pr

Menurut Alfred Marshal dalam buku Pr inciples of Economies “Ilmu Ekonomi adalah suatu inciples of Economies “Ilmu Ekonomi adalah suatu bidangbidang ekonomi tentang umat manusia dalam

ekonomi tentang umat manusia dalam kehidupan seharikehidupan sehari – – hari”. Secara lebih mendetail, ilmu ekonomihari”. Secara lebih mendetail, ilmu ekonomi diartikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat baik individu atau secara bersama

diartikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat baik individu atau secara bersama – – sama sama mengelola sumber daya yang terbatas atau langka sementara kebutuhan tidak terbatas.

mengelola sumber daya yang terbatas atau langka sementara kebutuhan tidak terbatas. SehinggaSehingga sebenarnya elmu ekonomi akan

sebenarnya elmu ekonomi akan mempelajari bagaimana individumempelajari bagaimana individu – – individu membuat keputusan, mulai individu membuat keputusan, mulai dari seberapa banyak harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, apa saja yang harus dibeli

dari seberapa banyak harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, apa saja yang harus dibeli

berdasarkan scala preferensi yang dimilikinya, bagaimana mereka menabung dan seberapa banyak yang berdasarkan scala preferensi yang dimilikinya, bagaimana mereka menabung dan seberapa banyak yang harus disisihkan untuk menabung. Secara integral ilmu ekonomi juga melihat pergerakan pertumbuhan harus disisihkan untuk menabung. Secara integral ilmu ekonomi juga melihat pergerakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat adanya usaha

ekonomi yang terjadi akibat adanya usaha – – usaha yang dilakukan oleh  usaha yang dilakukan oleh individuindividu – – individu pelaku individu pelaku

ekonomi, bagaimana kebijakan yang seharusnya diterapkan agar kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan ekonomi, bagaimana kebijakan yang seharusnya diterapkan agar kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lancar, adil dan mengacu pada win

lancar, adil dan mengacu pada win – – win solution. win solution. Berdasarkan uraian

Berdasarkan uraian – – uraian tersebut di atas, maka terdapat bebe uraian tersebut di atas, maka terdapat bebe rapa alasan mengepa kita perlurapa alasan mengepa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi. Yaitu

mempelajari ilmu ekonomi. Yaitu

1.Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai 1.Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai

perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan misalnya tempat kost sulit di cari di perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan misalnya tempat kost sulit di cari di Solo pada periode tertentu ?, Mengapa

Solo pada periode tertentu ?, Mengapa biaya penerbangan berkurang untuk pembelian tiket terusan (biaya penerbangan berkurang untuk pembelian tiket terusan ( pulang-pergi ) ?, Mengapa Marcela Yalianti dibayar begitu mahal untuk iklan yang dia bintangi ?, pulang-pergi ) ?, Mengapa Marcela Yalianti dibayar begitu mahal untuk iklan yang dia bintangi ?, Mengapa biaya hidup di Jakarta lebih tinggi dibandingkan di Jogjakarta ? dan sebagainya

Mengapa biaya hidup di Jakarta lebih tinggi dibandingkan di Jogjakarta ? dan sebagainya

2.Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam perekonomian. 2.Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan

Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan ekonomi. Mahasiswa memilih jurusanbanyak membuat keputusan ekonomi. Mahasiswa memilih jurusan dan program studi juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti biaya hidup ,

dan program studi juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti biaya hidup , akan bekerja di bidangakan bekerja di bidang apa? Berapa banyak biaya untuk

apa? Berapa banyak biaya untuk dikonsumsi, berapa banyak yang ditabung, diwujudkan dalam bedikonsumsi, berapa banyak yang ditabung, diwujudkan dalam be ntukntuk apa investasi yang akan ditanam ? Kalau seseorang memutuskan untuk mempunyai usaha sendiri, apa investasi yang akan ditanam ? Kalau seseorang memutuskan untuk mempunyai usaha sendiri, bagaimana cara mengelola usaha tersebut ? Sampai dengan bagaimana seseorang menjadi

bagaimana cara mengelola usaha tersebut ? Sampai dengan bagaimana seseorang menjadi begitu kayabegitu kaya sementara yang lain tidak ?

sementara yang lain tidak ?

3.Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi dan 3.Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana perpajakan dan defisit anggaran akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Bagaimana kebijakan perekonomian pemerintah mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Bagaimana kebijakan perekonomian akan menentukan masyarakat suatu negara memilih seorang presiden ? Misalnya Kasus di Amerika akan menentukan masyarakat suatu negara memilih seorang presiden ? Misalnya Kasus di Amerika Serikat pada pemilihan presiden. Dalam

Serikat pada pemilihan presiden. Dalam kondisi Surplus anggaran pendapatan, Bush memilih kebijakankondisi Surplus anggaran pendapatan, Bush memilih kebijakan pemotongan pajak yang kemudian populer di kalangan pengusaha, Sementara Al Gore

pemotongan pajak yang kemudian populer di kalangan pengusaha, Sementara Al Gore memilihmemilih kebijakan subsidi dan pemberian tunjangan se

kebijakan subsidi dan pemberian tunjangan se hingga populer di kalangan kaum miskin.hingga populer di kalangan kaum miskin. Setelah kita mengetahui alasan mempelajari ilmu ekonomi, maka terlihat jelas

Setelah kita mengetahui alasan mempelajari ilmu ekonomi, maka terlihat jelas bahwa setiap kegiatanbahwa setiap kegiatan ekonomis membutuhkan pembuatan keputusan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Terdapat 10 ekonomis membutuhkan pembuatan keputusan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Terdapat 10 prinsip dalam pembuatan keputusan dan perekonomian yaitu :

prinsip dalam pembuatan keputusan dan perekonomian yaitu :

1.Terdapat Trade Off ( Pilihan ). Yang mendasari adalah skala prioritas yang dipilih, masing

1.Terdapat Trade Off ( Pilihan ). Yang mendasari adalah skala prioritas yang dipilih, masing  – – masing masing pilihan akan membawa opportunity cost, pilihan antara bekerja dan sekolah, pilihan antara membeli pilihan akan membawa opportunity cost, pilihan antara bekerja dan sekolah, pilihan antara membeli sepatu dengan baju dan sebagainya. Trade off yang terbesar dalam ekonomi secara global

sepatu dengan baju dan sebagainya. Trade off yang terbesar dalam ekonomi secara global adalah pilihanadalah pilihan antara Effisiensi dan Equity. Efisiensi adalah kondisi ideal k

antara Effisiensi dan Equity. Efisiensi adalah kondisi ideal k etika sebuah masyarakat dapat memperolehetika sebuah masyarakat dapat memperoleh hasil atau manfaat yang maksimal dari

hasil atau manfaat yang maksimal dari penggunaan sumber daya yang dimilikinya Sementara Equitypenggunaan sumber daya yang dimilikinya Sementara Equity adalah kondisi ideal ketika kesejahteraan ekonomi terbagi atau terdistribusikan secara adil di antara adalah kondisi ideal ketika kesejahteraan ekonomi terbagi atau terdistribusikan secara adil di antara

(2)
(3)

segenap anggota masyarakat. segenap anggota masyarakat.

2.Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya ini mengikuti pilihan yang 2.Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya ini mengikuti pilihan yang diambil dan sering disebut sebagai Biaya Opportunity apa saja yang harus dikorbankan atau dikeluarkan diambil dan sering disebut sebagai Biaya Opportunity apa saja yang harus dikorbankan atau dikeluarkan untuk memperoleh sesuatu.

untuk memperoleh sesuatu. 3.Orang rasional berpikir secara

3.Orang rasional berpikir secara bertahap. Dalam pelaksanaan keputusan sering dilakukan penyesuaianbertahap. Dalam pelaksanaan keputusan sering dilakukan penyesuaian  –

 – penyesuaian atau perubahan penyesuaian atau perubahan – – perubahan marginal. Keputusan managerial yang  perubahan marginal. Keputusan managerial yang dilakukan olehdilakukan oleh perusahaan juga menggunakan prinsip ini di mana evaluasi selama masa pelaksanaan rencana

perusahaan juga menggunakan prinsip ini di mana evaluasi selama masa pelaksanaan rencana – – rencana rencana ekonomi selalu dilakukan seiring pencapaian tujuan yang

ekonomi selalu dilakukan seiring pencapaian tujuan yang diinginkan. Misalnya dalam kasus yang dialamidiinginkan. Misalnya dalam kasus yang dialami oleh Sunsilk sebagai Leader Market industri shampo akhirnya merubah strategi pemasaran karena oleh Sunsilk sebagai Leader Market industri shampo akhirnya merubah strategi pemasaran karena dikalahkan oleh Biuti, Dengan perubahan pola pemasatan maka Sunsilk bisa kembali menjadi Leader dikalahkan oleh Biuti, Dengan perubahan pola pemasatan maka Sunsilk bisa kembali menjadi Leader Market. kemudian kasus pasta gigi Prodent yang akhirnya lenyap dari pasaran karena kesalahan dalam Market. kemudian kasus pasta gigi Prodent yang akhirnya lenyap dari pasaran karena kesalahan dalam evaluasi pemasaran.

evaluasi pemasaran. Tujuan yang diinginkan Tujuan yang diinginkan

Identifikasi masalah yang ada Identifikasi masalah yang ada Alternatif keputusan

Alternatif keputusan

Faktor internal Faktor Eksternal Faktor internal Faktor Eksternal Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan Pelaksanaan Pelaksanaan Evaluasi Evaluasi

Di sini setiap pelaku ekonomi baik perseorangan maupun secara kelompok (perusahaan ) harus Di sini setiap pelaku ekonomi baik perseorangan maupun secara kelompok (perusahaan ) harus memahami skema pengambilan keputusan sebagai berikut

memahami skema pengambilan keputusan sebagai berikut

4.Setiap orang bereaksi terhadap Insentif. Insentif mendorong seseorang untuk

4.Setiap orang bereaksi terhadap Insentif. Insentif mendorong seseorang untuk bekerja secara lebih giat.bekerja secara lebih giat. Pemilihan antara leisure ( liburan ) dengan Kerja sangat te

Pemilihan antara leisure ( liburan ) dengan Kerja sangat te rpengaruh oleh adanya insentif.rpengaruh oleh adanya insentif.

5.Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak. Perdagangan didasari oleh Absolut Advantage, 5.Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak. Perdagangan didasari oleh Absolut Advantage, Comperatif Advantage dan Competitif Advantage. Melalui perdagangan diharapkan harga suatu barang Comperatif Advantage dan Competitif Advantage. Melalui perdagangan diharapkan harga suatu barang akan lebih murah bila

akan lebih murah bila dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi barang sendiri.dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi barang sendiri. 6.Pasar adalah Wahana untuk mengor

6.Pasar adalah Wahana untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi. Dalam perekonomian pasar (ganisasikan kegiatan ekonomi. Dalam perekonomian pasar ( market economy ), keputusan ditentukan oleh tarik menarik atau

market economy ), keputusan ditentukan oleh tarik menarik atau bargaining power antara permintaanbargaining power antara permintaan dan penawaran. Namun faktor pemerintah juga mempengaruhi sebagai invisible hand dengan berbagai dan penawaran. Namun faktor pemerintah juga mempengaruhi sebagai invisible hand dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan. Misalnya kebijakan di bidang Fiskal dan Moneter, pemberian subsidi atau kebijakan yang ditetapkan. Misalnya kebijakan di bidang Fiskal dan Moneter, pemberian subsidi atau pengenaan pajak.

pengenaan pajak.

7.Pemerintah Ada kalanya Dapat memperbaiki Hasil

7.Pemerintah Ada kalanya Dapat memperbaiki Hasil – – Hasil mekanisme Pasar. Kegagalan pasar ( Market Hasil mekanisme Pasar. Kegagalan pasar ( Market Failure ) adalah situasi di mana pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Salah satu Failure ) adalah situasi di mana pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah Ext

penyebab kegagalan pasar adalah Ext ernalitas yaitu dampak suatu tindakan suatu pihak keernalitas yaitu dampak suatu tindakan suatu pihak ke pada pihakpada pihak yang lain. Misalnya eksternalitas kaitannya dengan

yang lain. Misalnya eksternalitas kaitannya dengan polusi, pembangunan jalan atau perumahan yangpolusi, pembangunan jalan atau perumahan yang merusak ekosistem dan sosial budaya masyarakat. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya ISO merusak ekosistem dan sosial budaya masyarakat. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya ISO 14000 bagi per

14000 bagi perusahaan . Eksternatilitas bisa bersifat positif maupun negatif. usahaan . Eksternatilitas bisa bersifat positif maupun negatif. Misalnya pembangunanMisalnya pembangunan Waduk Kedung Ombo. Sebab lain kegagalan pasar adalah Kuasa Pasar (Market Power) Hal ini mer Waduk Kedung Ombo. Sebab lain kegagalan pasar adalah Kuasa Pasar (Market Power) Hal ini mer ujukujuk pada kemampuan seseorang atau sekelompok orang/ usaha untuk mempengaruhi perekonomian dan pada kemampuan seseorang atau sekelompok orang/ usaha untuk mempengaruhi perekonomian dan harga. Misal kasus Boycoot pada awal tahun 1900an. Kuasa Pasar ini sering didominasi oleh pemerintah harga. Misal kasus Boycoot pada awal tahun 1900an. Kuasa Pasar ini sering didominasi oleh pemerintah sebagai invisible hand dengan berbagai keputusan yang ditetapkan.

sebagai invisible hand dengan berbagai keputusan yang ditetapkan.

8.Standart Hidup Suatu Negara Tergantung pada kemampuannya Memproduksi Barang dan Jasa. Hal ini 8.Standart Hidup Suatu Negara Tergantung pada kemampuannya Memproduksi Barang dan Jasa. Hal ini berkaitan erat dengan Productivitas. Semakin banyak barang dan jasa yang

berkaitan erat dengan Productivitas. Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan akandihasilkan akan menyebabkan semakin tinggi perputaran mata uang yang terjadi sehingga harga akan

(4)

posisi harga yang meningkat maka

posisi harga yang meningkat maka biaya hidup akan bertambah. Misalnya Perbandingan antara Jakartabiaya hidup akan bertambah. Misalnya Perbandingan antara Jakarta & Jogjakarta, perputaran mata uang atau velocitynya lebih tinggi.

& Jogjakarta, perputaran mata uang atau velocitynya lebih tinggi. 9.Harga

9.Harga – – Harga Meningkat Jika pemerintah Mencetak Uang. Hal ini disebut dengan Inflasi yaitu suatu Harga Meningkat Jika pemerintah Mencetak Uang. Hal ini disebut dengan Inflasi yaitu suatu kondisi di mana harga-harga meningkat secara keseluruhan dalam sebuah perekonomian. Inflasi sering kondisi di mana harga-harga meningkat secara keseluruhan dalam sebuah perekonomian. Inflasi sering diikuti oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi. Namun Inflasi juga

diikuti oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi. Namun Inflasi juga dibutuhkan dalam Perekonomiandibutuhkan dalam Perekonomian yaitu inflasi yang rendah dan terkendali.

yaitu inflasi yang rendah dan terkendali.

10.Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran. Kebijakan dalam 10.Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran. Kebijakan dalam menghadapi inflasi dan pengangguran merupakan pilihan yang sulit. Ketika pemerintah menekan laju menghadapi inflasi dan pengangguran merupakan pilihan yang sulit. Ketika pemerintah menekan laju inflasi, pada saat yang sama pengangguran akan bertambah. Trade off ini biasanya disebut dengan Kurva inflasi, pada saat yang sama pengangguran akan bertambah. Trade off ini biasanya disebut dengan Kurva Philips, mengambil nama ekonom yang pertama menelaah trade off antara inflasi dan pengangguran. Philips, mengambil nama ekonom yang pertama menelaah trade off antara inflasi dan pengangguran. Dalam pembuatan Keputusan, dihadapkan dengan Analisis Positif vs

Dalam pembuatan Keputusan, dihadapkan dengan Analisis Positif vs Normatif. Analisis Positif adalahNormatif. Analisis Positif adalah manakala pernyataan mencoba untuk menjelaskan dunia sebagaimana adanya sementara Analisis manakala pernyataan mencoba untuk menjelaskan dunia sebagaimana adanya sementara Analisis Normatif mencoba menunjukkan bagaimana dunia ini seharusnya. Dengan

Normatif mencoba menunjukkan bagaimana dunia ini seharusnya. Dengan adanya pertentanganadanya pertentangan tersebut maka selalu dicoba untuk mengusahakan adanya Win-Win Solution.

tersebut maka selalu dicoba untuk mengusahakan adanya Win-Win Solution. Ekonomi mulai dianggap sebagai suatu disiplin

Ekonomi mulai dianggap sebagai suatu disiplin ilmu setelah terbitnya buku “The Wealth of Nations”,ilmu setelah terbitnya buku “The Wealth of Nations”, pada tahun 1776 oleh Adam Smith. Selama berabad

pada tahun 1776 oleh Adam Smith. Selama berabad – – abad Ilmu Ekonomi mengalami banyak sekali abad Ilmu Ekonomi mengalami banyak sekali kemajuan sampai kemudian munculnya buku “ The General Theory Of Employment, Interest

kemajuan sampai kemudian munculnya buku “ The General Theory Of Employment, Interest And MoneyAnd Money “ yang ditulis

“ yang ditulis oleh John Maynard Keynes pada tahun 1936.oleh John Maynard Keynes pada tahun 1936.

Ilmu ekonomi merupakan gabungan antara ilmu dan seni, dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk Ilmu ekonomi merupakan gabungan antara ilmu dan seni, dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk memahami berbagai permasalahan yang dihapadi oleh masyarakat

memahami berbagai permasalahan yang dihapadi oleh masyarakat dan rumah tangga; untuk membantudan rumah tangga; untuk membantu pemerintah negara berkembang maupun negara maju dalam menunjang pertumbuhan dan

pemerintah negara berkembang maupun negara maju dalam menunjang pertumbuhan dan meningkatkan kualitas hidup, serta menghindari timbulnya depresi

meningkatkan kualitas hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi; untuk menganalisis dandan inflasi; untuk menganalisis dan mengubah ketidakmerataan distribusi pembangunan dan hasil

mengubah ketidakmerataan distribusi pembangunan dan hasil – – hasilnya serta pemerataan berbagai hasilnya serta pemerataan berbagai kesempatan berusaha.

kesempatan berusaha. Definisi

Definisi

Terdapat banyak pengertian dan definisi mengenai ilmu ekonomi yang mudah untuk dimengerti, antara Terdapat banyak pengertian dan definisi mengenai ilmu ekonomi yang mudah untuk dimengerti, antara lain :

lain :

1.Studi tentang kegiatan produksi dan pertukaran atau transaksi antar anggota masyarakat 1.Studi tentang kegiatan produksi dan pertukaran atau transaksi antar anggota masyarakat 2.Analisis perilaku variabel

2.Analisis perilaku variabel – – variabel ekonomi seperti harga, output, produksi, kesempatan kerja  variabel ekonomi seperti harga, output, produksi, kesempatan kerja yangyang nantinya akan diperlukan pemerintah dalam perumusan kebijakan.

nantinya akan diperlukan pemerintah dalam perumusan kebijakan. 3.Bagaimana masyarakat memilih menggunakan sumber

3.Bagaimana masyarakat memilih menggunakan sumber – – sumber produktif yang terbatas untuk sumber produktif yang terbatas untuk memproduksi berbagai macam komoditi sesuai

memproduksi berbagai macam komoditi sesuai kebutuhan.kebutuhan. 4.Studi tentang uang, bunga dan modal

4.Studi tentang uang, bunga dan modal

Dari beberapa definisi tersebut di atas, secara

Dari beberapa definisi tersebut di atas, secara umum ilmu ekonomi adalah Bagaimana masyarakatumum ilmu ekonomi adalah Bagaimana masyarakat menggunakan sumber

menggunakan sumber – – sumber langka yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa sebanyak sumber langka yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa sebanyak mungkin agar mencapai kepusan m

mungkin agar mencapai kepusan maksimum. Atau Efisiensi dalam menggunakan sumberaksimum. Atau Efisiensi dalam menggunakan sumber – – sumber sumber dengan cara yang sebaik

dengan cara yang sebaik – – baiknya. Di mana e baiknya. Di mana e fisiensi diukur dengan membandingkan antara input danfisiensi diukur dengan membandingkan antara input dan output yang dihasilkan.

output yang dihasilkan.

Ilmu Ekonomi saling berkaitan dan berkesinambungan dengan berbagai ilmu sosial yang lain seperti Ilmu Ekonomi saling berkaitan dan berkesinambungan dengan berbagai ilmu sosial yang lain seperti psikologi, politik, hukum, sosial budaya, sosiologi ,sejarah,

psikologi, politik, hukum, sosial budaya, sosiologi ,sejarah, termasuk pertahanan dan keamanan.termasuk pertahanan dan keamanan. Tujuan yang hendak dicapai dalam perekonomian

Tujuan yang hendak dicapai dalam perekonomian Secara indivudial atau perilaku pelaku

Secara indivudial atau perilaku pelaku – – pelaku ekonomi, tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan pelaku ekonomi, tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan kegiatan ekonomi adalah terpenuhinya setiap kebutuhan hidup dengan menggunakan sumber daya kegiatan ekonomi adalah terpenuhinya setiap kebutuhan hidup dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Sementara apabila dibahas tujuan perekonomian secara luas maka tujuan yang hendak yang terbatas. Sementara apabila dibahas tujuan perekonomian secara luas maka tujuan yang hendak

(5)

dicapai adalah

1.Tercapainya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dinamis 2.Tercapainya kesempatan kerja penuh atau Full Employment 3.Tercapainya Stabilitas harga

4.Tercapainya Kebebasan berusaha dan berekonomi 5.Tercapainya Distribusi pendapatan yang merata 6.Terjaminnya keamanan atau jaminan ekonomis

Dari tujuan – tujuan tersebut maka ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 cabang yaitu e konomi Mikro dan Makro.

Analisis Mikro adalah pembahasan ekonomi yang ditujukan pada subyek ekonomi secara individual ( rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen / per usahaan secara individu) dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar.

Analisis Makro mempelajari subyek ekonomi secara agregatif ( keseluruhan ) meliputi keterkaitan antara masing – masing pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, negara/ pemerintah dan luar nege ri. Dalam makro perilaku subyek secara individu diabaikan. Termasuk di dalamnya mengkaji fenomena perekonomian termasuk inflasi, pengangguran dan pert umbuhan ekonomi.

Perbedaan antara ekonomi makro dan mikro bukan hal yang mendasar karena perekonomian secara agregat sebenarnya adalah kumpulan bagian – bagian pasar dalam perekonomian itu. Perbedaannya adalah pada penekanan dan pembahasan.

Ruang lingkup perekonomian bisa dibentuk dalam skema sebagai berikut : Gb 1.1 Skema ruang lingkup perekonomian

Ekonomi Mikro bisa didefinisikan sebagai hubungan antara produsen dengan konsumen atau antara pemilik modal dengan pemilik faktor produksi. Hubungan itu bisa digambarkan sebagai berikut : Pasar Barang dan Jasa

Rumah tangga Rumah tangga Perusahaan Konsumen

Pasar faktor produksi

Gb.1.2 Hubungan produsen dan konsumen

Proses interaksi yang terjadi di pasar mengakibatkan perputaran uang antar konsumen dan produsen berjalan dengan lancar. Rumah tangga konsumen memperoleh uang pada pasar faktor produksi, sementara rumah tangga produsen memperoleh uang melalui penjualan barang dan jasa. Kondisi ini disebut sebagai simbiosis mutualisme antara sektor rumah tangga perusahaan dan rumah tangga konsumen.Alfred Marshal menyebut bahwa permintaan akan faktor produksi merupakan turunan ( derived demand ) dari permintaan akan barang dan jasa yang timbul karena kebutuhan manusia. Besarnya pendapatan baik produsen maupun konsumen tergantung pada :

1.Kuantitas faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan

2.Jumlah barang dan jasa yang berhasil diciptakan dengan adanya proses produksi.

3.Tingkat harga penggunaan yang berlaku, karena faktor produksi juga mempunyai harga yang akan menjadi biaya produksi bagi perusahaan

Permintaan akan barang timbul karena individu pada sektor rumah tangga : a.Memerlukan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

b.Memiliki daya beli ( pendapatan berupa uang ) yang diperoleh dari penjualan atas faktor – faktor produksi yang dimilikinya ke sektor rumah tangga perusahaan

(6)

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Dalam melakukan kegiatan konsumsinya, perilaku konsumen dituntun oleh tujuannya untuk memperoleh kepuasan. Terdapat beberapa pendekatan permintaan individu yaitu :

Ada 2 cara pendekatan yaitu : 1.Pendekatan Cardinal

2.Pendekatan Ordinal

1. Pendekatan kardinal , asumsi dasarnya:

a.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur, util b.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

c.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal Asumsi seorang konsumen

1.Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal. 2.Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa

3.Terdapat kendala anggaran

Cara untuk maksimisasi daya guna total konsumen adalah : MUa = MUb = MUx

Pa Pb Px

Dan menggunakan kendala anggaran I = APa + BPb + ……+ XPx

Contoh kasus 1

Konsumen A akan mengkonsumsi 2 buah barang X & Y dengan j umlah anggaran sebesar Rp 10. Harga masing – masing barang Px = Rp 1 dan Py = Rp 1. Apabila rangkaian utility adalah sebagai berikut : Berapa banyak barang X dan Y yang dibeli oleh konsumen tersebut ?

Tabel 2.1 Nilai guna terhadap konsumsi 2 macam barang Konsumsi ke

Nilai Guna Barang Y Nilai Guna Barang X 1 16 12 2 15 11 3 14

(7)

10 4 13 9 5 12 8 6 11 7 7 10 6 8 9 5 9 8 4 10 7 3 Total 115 75

Dengan asumsi konsumen rasional maka Tn A akan mengkonsumsi barang X sebanyak 3 dan barang Y sebanyak 7 ( Cetak tebal ).

I = Ypy + XPx = 7 ( 1 ) + 3 ( 1 ) = 10 Total Utility = 124 nilai guna. 2. Pendekatan Ordinal

Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah : 1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya 2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering

3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.

(8)

Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat ke puasan yang sama.

Ciri – ciri kurva Indiferent

1.Berlereng/ slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y

2.Cembung ke titik Origin ( Convex ) . Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak

mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y

3.Tidak saling berpotongan. Ini berakitan de ngan asumsi bahwa masing – masing kurva indiferent

menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.

4.Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.

Y 0 X

Gb. 2.1 Kurva Indeferent 3. Fungsi Belanja

Untuk memenuhi kebutuhannya, konsumen membeli barang / jasa X dan Y yang akan dikonsumsinya. Pola belanja yang kita gunakan di sini adalah menggunakan habis seluruh uangnya untuk belanja barang / jasa ( asumsi full employment dari pandangan Klasik ). Fungsi belanja bisa dituliskan sebagai berikut : I = X Px + Y Py

Dimana I = Uang anggaran yang dimiliki konsumen X,Y = Kuantitas barang X dan Y yang dibeli

Px,Py = Harga barang X dan Y

Secara grafis, fungsi belanja bisa digambarkan dalam Budget Line atau kendala anggaran. Budget Line adalah garis yang menghubungkan titik – titik kombinasi barang X dan Y yang mampu dibeli oleh konsumen pada tingkat pendapatan tertentu.

Karakteristik Budget Line adalah sebagai berikut :

1.Budget Line berslope negatif. Hal ini disebabkan adanya efek substitusi antara barang X dan barang Y 2.Satu Budget Line untuk satu jumlah anggaran te rtentu. Semakin besar jumlah uang yang dialokasikan untuk membeli barang X dan Y ditunjukkan oleh garis yang semakin me njauhi titik 0.

3.Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana digunakan untuk membeli barang Y, sebaliknya penggal horisontal menunjukkan apabila seluruh dana digunakan untuk membeli barang X. Contoh kasus 2 :

Tn A mempunyai pendapatan sebesar Rp 125.000 yang akan digunakan untuk membeli 2 macam barang X dan Y apabila harga X (Px) Rp 1200 dan harga Y (Py) Rp 1000 bagaimana bentuk kurvanya ?

Y 0 X

Gb 2.2. Kurva Budget Line

Dalam melakukan optimasi terhadap kepuasannya, konsumen dipandu Y

(9)

0 BL X X1

Gb.2.3 kepuasan maksimum pada pendekatan ordinal

Berkaitan dengan kepuasan ( keseimbangan BL dan I C ) ini maka konsumen dihadapkan pada Efek Substitusi dan Efek Pendapatan.

Efek Substitusi adalah perubahan keseimbangan konsumsi barang X dan Y karena terdapat perubahan dalam harga salah satu barang sehingga konsumen terpaksa mengubah keseimbangannya untuk mencapai kepuasan maksimum yang baru.

Y

PCC = Price Consumption Curve IC3 IC1 IC1 BL2 BL1 BL3 1X Gb 2.4. Efek Substitusi

Mula – mula keseimbangan berada pada titik A tetapi kemudian terjadi perubahan dalam harga X sehingga BL berubah dan mengakibatkan timbulnya keseimbangan antara BL dan IC yang baru menjadi titik B. Garis yang menghubungkan titik A dan B ini disebut dengan efek substitusi.

PCC atau Price Consumption Curve adalah kurva yang me nghubungkan titik – titik keseimbangan X dan Y yang berubah disebabkan karena adanya efek substitusi (perubahan salah satu atau kedua macam

barang )

Efek pendapatan adalah perubahan keseimbangan BL dan IC karena adanya perubahan dalam pendapatan secara riil.

Y ICC IC3 IC1 IC 2 BL2 BL1 BL3 1X Gb. 2.5. Efek pendapatan

Mula – mula keseimbangan berada pada titik E tetapi kemudian terjadi perubahan dalam pendapatan riil, BL berubah dan mengakibatkan timbulnya keseimbangan antara BL dan IC yang baru menjadi titik F. Garis yang menghubungkan titik A dan B ini disebut dengan efe k pendapatan.

ICC = Income Consumption Curve adalah kurva yang m enghubungkan titik – titik perubahan keseimbangan barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen pada tingkat income yang berubah

Pengaruh jenis barang terhadap permintaan konsumen.

1.Barang normal, barang – barang pada umumnya , Pendapatan naik maka akan mengakibatkan permintaan terhadap barang tersebut bertambah dan sebaliknya . Harga turun menyebabkan permintaan naik dan sebaliknya

2.Barang inferior, barang kurang disukai/ lebih rendah dibandingkan barang normal. Misal jagung terhadap beras. Pendapatan bertambah mengakibatkan permintaan akan barang tersebut justru

(10)

berkurang dan sebaliknya .

3.Barang superior, barang mewah , Pendapatan bertambah mengakibatkan permintaan bertambah dan sebaliknya. Harga naik menyebabkan permintaan turun dan sebaliknya . Seperti kasus pada barang normal.

BAB III

TEORI PERILAKU PRODUSEN

Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :

1.Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja/ L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan e nterpreneur / keahlian yang ada dalam masyarakat.

2.Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK. 3.Mengambil keputusan kebijakan bisnis

4.Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut. 5.Kemampuan untuk memilih WHAT (Brg apa yang dibuat ), HOW ( Bgmn car a paling efisien untuk membuatnya ), WHO ( siapa yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi ), WHOM ( Untuk siapa barang tersebut dibuat ). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.

FUNGSI PRODUKSI

Untuk memproduksi suatu barang atau jasa, perusahaan memerlukan sumber atau faktor produksi. Yaitu input – input yang dibutuhkan untuk menciptakan out put Produk. Hubungan antara input dan output digambarkan sebagai berikut :

Q = f ( K, L , T , N )

Di mana Q = Out put atau Produk K = Kapital/ modal

L = Labour / tenaga Kerja T = Tehnologi

N = Nature/ Tanah/ Sumber Daya Alam S = Skill/ Entepreneur

Dari fungsi hubungan antara input dengan output diperoleh biaya produksi untuk m asing – masing tingkat out put.

TEORI BIAYA

Dalam berproduksi kita tidak akan lepas dari biaya. Terdapat banyak pembedaan jenis biaya :

1.a. Biaya langsung Yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, tenaga kerja dll.

b. Biaya tidak langsung Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.

2.a. Biaya eksplisit Yaitu biaya yang muncul atau kelihatan dalam proses produksi.

b. Biaya implisit Yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.

3.a. Biaya Tetap ( Fixed Cost = FC ) Yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan per tambahan produksi. Biasanya hanya muncul pada saat pertama akan berproduksi, gedung, mesin berat, dll b. Biaya Variabel ( Variabel Cost = VC ) Yaitu biaya yang bertambah seiring dengan bertambahnya unit

(11)

barang yang diproduksi.

Dari beberapa jenis biaya tersebut yang akan banyak kita gunakan adalah jenis yang ketiga.

Total biaya ( Total Cost = TC ) adalah kese luruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. TC = TFC + TVC

Biaya Perunit ( Average Cost = AC ) Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi. AC = TC / Q

Biaya Marginal ( Marginal Cost = MC ) Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang y ang diproduksi.

Secara Grafis, hubungan macam – macam biaya tersebut bisa dilihat sebagai berikut : TC Rp VC FC AFC 1Q

Gb. 3.1. Hubungan macam – macam biaya produksi

Seperti pada perilaku konsumen, Dalam berperilaku seorang produsen juga dibatasi dengan Besar biaya yang harus dikeluarkan dan juga besarnya produk yang bisa dibuat. Hal ini disebut dengan Isocost dan Isoproduct.

Isoproduct adalah kurva yang menghubungkan kombinasi antara faktor produksi ( L & K ) yang mampu memproduksi sejumlah barang tertentu. Sifat Isoproduct sama dengan Kurva Indiferent.

Isocost adalah garis yang menghubungkan kombinasi faktor – faktor produksi ( K & L ) pada tingkat pengeluaran biaya tertentu.Seperti dalam budget line. Isocost mempunyai daerah yang feasible. K

0 L

Gb. 3.2. Kurva Isocost dan Isoproduct

Suatu perusahaan berada pada kondisi produksi optimum apabila terjadi persinggungan antara Isocost dan Isoproduct. Apabila masing – masing keseimbangan dihubungkan akan terbentuk jalur perluasan produksi dalam jangka panjang.

Fungsi Produksi dibedakan menjadi :

1.Jangka Pendek : Jika terdapat fixed dan variable cost.

2.Jangka Panjang : Jika semua fixed cost sudah menjadi variable cost.

Dalam jangka pendek berlaku hukum The Law of D eminishing Return ( Hukum kenaikan yang semakin menurun ). Yaitu Jika dalam proses produksi terdapat input tetap / Fixe d Cost ( artinya produksi masih dalam jangka pendek ) , Apabila semakin banyak input variabel yang digunakan, maka output akan bertambah dengan pola pertambahan yang menunjukkan:

1.MP naik, maksimum lalu turun sampai nol dan akhirnya negatif The law of Deminishing Marginal Return

2.AP mula-mula naik, maksimum lalu turun tapi tidak menjadi negatif disebut The Law of Deminishing Average Return.

Elastisitas Input Yaitu Seberapa besar perubahan output akibat perubahan input. Mempunyai 2 kemungkinan :

1.Negatif yaitu pertambahan input akan mengurangi output 2.Positif yaitu pertambahan input justru menambah output

(12)

Dalam kenaikan produksi terdapat 2

1.Economies of Scale yaitu apabila biaya per unit menurun dengan semakin bertambahnya produksi atau disebut Decreasing Cost. Kondisi ini yang diharapkan oleh setiap perusahaan yang berproduksi/ efisiensi produksi.

2.Diseconomies of Scale yaitu dengan peningkatan produksi justru menyebabkan kenaikan biaya per unit. Kondisi ini harus segera dicari penyebabnya di mana munculnya inefisiensi.

Untuk mengatasi agar tidak terjadi Diseconomies of Scale yang mengakibatkan banyak kerugian pada Perusahaan, maka jangka panjang diperlukan beberapa faktor berikut ini :

a.Spesialisasi Tenaga Kerja, Dengan jumlah tenaga kerja yang r elatif banyak dan dilakukan pembagian maka masing – masing tenaga kerja akan mampu berkonsentrasi pada pekerjaan . Selain itu spesialisasi akan menghasilkan keahlian khusus dan cekatan bagi seorang tenaga kerja.

b.Spesialisasi Manajemen, Spesialisasi ini menyebabkan fokus dari seorang manajer atas pekerjaan tertentu misalnya manajer pemasaran, manajer produksi, HRD dan se bagainya. Yang akan mendorong suatu perusahaan untuk cepat berkembang.

c.Pemanfaatan Peralatan Kapital secara maksimal.

d.Produk sampingan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil limbah yang harus dibuang dan juga

memanfaatkan daur ulang dari produk tersebut. Misalnya Pabrik gula memanfaatkan produk sampingan berupa spirtus.

PENDAPATAN / REVENUE

Selain biaya produksi, hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

Total Revenue (TR) Yaitu total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.

Kuantitas Barang ( Q ) yaitu total jumlah barang yang diproduksi oleh seorang produsen Average Revenue ( AR ) yaitu harga rata – rata unit barang AR = TR /Q

Seorang produsen yang rasional pasti mengharapkan pendapatan yang dia peroleh harus lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkannya.

Dimana

 = TR - TC

TR = TC Perusahaan BEP ( Break Event Point) TR > TC Perusahaan laba

TR < TC Perusahaan rugi. Contoh Kasus 3

Diketahui perusahaan roti mempunyai Fixed Cost sebesar Rp 10 juta dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sepotong roti adalah Rp 500,- apabila harga jualnya Rp 1 000,- Berapa harus dijual agar perusahaan BEP ? TC = FC + VC = 10 juta + 500 Q TR = P X Q = 1000 Q BEP = TR – TC = 0 ( 1000 Q ) – ( 10 juta + 500 Q ) = 0 500 Q = 10 juta Q = 20.000 unit

Jadi perusahaan baru akan mendapatkan keuntungan setelah berproduksi minimal 20.001 unit. BAB IV

(13)

KESEIMBANGAN DEMAND & SUPPLY Demand/ Permintaan

Pengertian Permintaan adalah fungsi yang menunjukkan berbagai jumlah produk yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga selama periode waktu terte ntu.

Kurva permintaan menunjukkan hubungan terbalik antara harga dengan jumlah barang yang diminta dan berlereng/ slope negatif yang art inya kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan jumlah barang yang diminta. Kurva Permintaan bisa digambarkan sebagai berikut :

P 0 Q

Gb. 4.1 Kurva permintaan

Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga barang tersebut adalah sebagai berikut : a.Selera, perubahan selera konsumen bisa terjadi karena faktor mode dan iklan

b.Jumlah konsumen, pertambahn penduduk akan mengakibatkan jumlah konsumen yang semakin meningkat dan mengubah permintaan

c.Pendapatan konsumen.Pada kasus barang normal pertambahan pendapatan akan menaikkan permintaan sementara untuk barang inferior, pertambahan pendapatan justru akan menyebabkan penurunan permintaan.

d.Harga barang lain. Pengaruh perubahan harga barang tergantung apakah barang tersebut sifatnya substitusi / saling menggantikan atau barang komplementer/ saling melengkapi.

e.Ekspektasi/ Harapan akan masa depan. Apabila ekspektasi positif, artinya harga barang diharapkan normal maka tidak mempengaruhi permintaan tetapi apabila ekspektasinya negatif di mana harga barang diharapkan akan naik akan mengakibatkan kenaikan permintaan.

Kelima faktor tadi mengakibatkan perubahan permintaan sementara harga barang itu sendiri

mengakibatkan perubahan dalam jumlah barang yang diminta. Perbedaan jumlah barang dan diminta dan perubahan permintaan adalah :

Perubahan jumlah barang yang diminta artinya kurva permintaan tetap hanya naik turun titik pada kurva tersebut.

Perubahan permintaan artinya perubahan kurva permintaan secara keseluruhan bergeser ke kanan atas atau ke kiri bawah.

Supply/ Penawaran

Pengertian Penawaran adalah sejumlah kuantitas barang tertentu yang ingin dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu te rtentu.

Kurva penawaran juga menunjukkan hubungan antara harga dengan kuantitas, di mana apabila harag turun maka jumlah yang ditawarkan untuk dijual turun sementara apabila harga naik maka j umlah yang tersedia untuk dijual juga naik sehingga Kurva Penawaran berslope Positif

P 0 Q

Gb 4.2. Kurva penawaran

Selain harga, faktor – faktor yang mempengaruhi fungsi penawaran adalah sebagai berikut :

a.Tehnik produksi dan harga faktor produksi. Karena hal yang terpenting dalam penentuan harga suatu barang adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang itu sendiri.

b.Perubahan harga barang lain. Hal ini berkaitan dengan sifat barang lain tersebut apakah substitusi ataukah komplementer.

(14)

harga relatif tinggi di masa depan maka penawaran akan tetap, sebaliknya apabila ada ekspektasi harga akan naik maka produsen akan mengurangi penawaran dan menimbun barang untuk dijual di masa yang akan datang.

d.Banyaknya produsen. Semakin banyak produsen artinya penawaran bertambah dan sebaliknya apabila  jumlah produsen sedikit, penawaran akan berkurang.

Keseimbangan Antara Supply dan Demand

Unsur yang paling penting dalam Pasar adalah harga dan jumlah barang yang disepakati oleh konsumen maupun oleh produsen. Dalam pasar, penawaran dan permintaan akan melakukan tarik – menarik atau Bargaining Power untuk membentuk harga dan kuantitas yang disepakati.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan pasar selain faktor harga. Hal ini bisa dijelaskan pada diagram berikut :

Harga akan terjadi apabila terdapat keseimbangan antara penawaran dengan permintaan. ( Qs = Qd Atau Ps = Pd )

Secara matematis keseimbangan bisa dituliskan sebagai berikut : Contoh kasus 4

Bila fungsi permintaan Pd = 10 – 2 Qd Ps = 1 + 1,5 Qs

Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs atau pd = P s 10 – 2 Q = 1 + 1,5 Q 9 = 3,5 Q Q = 2,57 P = 10 + 2Q = 10 – 5,14 = 4,86 Penggambarannya

Fungsi Permintaan; pada saat P = 0 Q = 5 Q = 0 P = 10

Fungsi Penawaran; pada saat P = 0 Q = - 0,667 Q = 0 P = 1

BAB V

PAJAK DAN SUBSIDI

Tugas utama pemerintah untuk mencapai tujuan kemapanan ekonomi adalah dengan menstabilkan harga. Harga dituntut untuk dinamis namun stabil, artinya kenaikan harga masih dalam batas yang bisa ditelolerir dan tidak fluktuatif. Terdapat banyak mekanisme yang dilakukan oleh pemerintah misalnya dengan bertindak sebagai penjual sekaligus pembeli untuk barang tertentu. Misalnya dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan beras melalui Bulog.

Salah satu mekanisme lain yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga adalah dengan pajak dan subsidi. Baik pajak maupun subsidi dilakukan peme rintah dengan memperhatikan dua pihak yaitu produsen dan konsumen. Tarik – menarik mengenai jumlah pajak yang ditanggung maupun subsidi yang dinikmati oleh konsumen dan produsen tergantung dari elastisitas barang tersebut. Makin pokok atau penting nilai suatu barang bagi konsumen akan mengakibatkan semakin besar pajak yang diatnggung oleh konsumen dan makin sedikit subsidi yang bisa dinikmatinya dan sebaliknya apabila tingkat/ nilai kepentingan barang itu semakin rendah.

Dengan adanya pajak dan subsidi maka keseimbangan pasar akan berubah. Bagaimana dampak pengenaan pajak dan subsidi kita bahas berikut ini.

(15)

Pajak

Pajak yang kita bahas di sini adalah pajak pertambahan nilai yaitu sejumlah uang yang dikenakan oleh pemerintah untuk barang tertentu. Yang besarnya bisa ditentukan secara nominal atau merupakan prosentase tertentu terhadap harga barang tersebut.

Contoh Kasus 5

Qd = 15 – Pd Qs = 2 Ps – 6

Bila pajak yang dikenakan oleh pemerintah Rp 3 / unit. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.

a.Sebelum pajak

15 – P = 2 ps – 6 Q = 15 - P 1= 3 P Q = 15 - 7

P = 7 Q = 8

Note : Pajak memberikan pengaruh langsung pada supply b.Sesudah pajak Qs = 2 ( Ps – 3 ) – 6 = 2 Ps – 6 – 6 QSt = 2 Ps – 12 Pd = Ps Qd = Qs 15 – P = 2P – 12 1= 3P P = 9 Q = 15 – 9 = 6

Keseimbangan baru terjadi pada P = 9 dan Q = 6 Jadi a. Pajak ditanggung konsumen Rp 2 ( 9 – 7 = 2 ) a.Pajak ditanggung Produsen Rp 1 ( 3 –2 = 1 )

b.Pendapatan yang diterima oleh pemerintah adalah besar pajak dikalikan dengan jumlah barang pada keseimbangan

6 X Rp 3 = Rp

18,-Pajak Proporsional yaitu pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu terhadap harga barang.

Misalnya ditentukan besarnya pajak adalah sebesar t % , maka pe rsamaannya : P = a + bQ + tP

P – t P = a + bQ ( 1 – t ) P = a + b Q

P = ( a / 1 – t ) + ( b / 1 – t ) Q

Misalnya dengan mengambil kasus di atas di mana fungsi permintaan Pd =15 –Q dan fungsi penawaran Ps= 3 + 0,5 Q. Dan ditetapkan pajak adalah sebesar 25 % dari harga.

Harga dan kuantitas sebelum pajak P = 7 dan Q = 8. Setelah pajak. Ps = 3 + 0,5 Q + 0,25 P 0,75 P = 3 + 0,5 Q P = 4 + 0,667 Q atau Q = -6 + 1,5 P Keseimbangan pasar : 15 – P = -6 + 1,5 P Q = 15 - P

(16)

1= 2,5 P

P = 8,4 Q = 6,6

Besar pajak dalam nominal adalah 0,25 X Rp 7 = Rp 1,75 Pajak ditanggung konsumen Rp 8,4 – Rp 7= Rp1,4. ( 80 %) Pajak ditanggung Produsen Rp1,75 – Rp1,4=Rp0,35 (20 %)

Besar kecilnya prosentase pajak yang ditanggung baik oleh konsumen maupun produsen ditentukan oleh elastisitas barang. Apabila barang elastis maka produsen akan menanggung beban lebih banyak sementara apabila inelastis maka konsumen yang menanggung lebih banyak.

Subsidi

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengurangi tingginya harga. Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, dimana dengan diberikannya subsidi maka akan menyebabkan harga  jual menjadi lebih murah dan barang yang terjual menjadi lebih banyak.

Contoh kasus 6

Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut Qd = 10 – Pd Qs = -6 + 2 Ps

Pemerintah mengenakan subsidi atas barang tersebut sebesar Rp 2 / unit. a.Persamaan permintaan dan penawaran sebelum adanya subsidi

Qd = 10 – Pd Qs = -6 + 2 ps 10 – Pd = -6 + 2P Qs = 10 – P -3 P = -16 Q = 10 – P

P = 5 1/3 Q = 10 – 5 1/3 Q = 4 2/3

b.Diberikan subsidi sebesar Rp 2 maka Qs = -6 + 2 ( Ps + 2 ) = -6 + 2 Ps + 4 = -2 + 2 Ps Dimasukkan Qs = Qd - 2 + 2 Ps = 10 – Pd Q = 10 - P 3 P = 12 Q = 10 - 4 P = 4 Q = 6

Harga menjadi lebih murah sedangkan jumlah barang yang disepakati menjadi lebih banyak. a.Subsidi untuk produsen Rp 2/3 ( Total Subsidi – Subsidi konsumen)

b.Subsidi untuk konsumen Rp 1 1/3 ( Psemula – P akhir ) c.Pengeluaran pemerintah untuk subsidi Rp 2 X 6 = Rp 12,-Grafik sebelum dan sesudah pemberian subsidi bisa digambar. BAB VI

ELASTISITAS

Elastisitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar perubahan nilai suatu variabel yang diakibatkan perubahan variabel lain yang mempengaruhinya. Secara umum disebutkan bahwa eElastisitas yaitu berapa % perubahan Y apabila X berubah :

 =

Y /

X = lim (

Y / Y ) = dY . X

X = 0 (

X / X ) dX Y

Sifat elastisitas

(17)

 > 1 elastis

0 <

 < 1 inelastis

 = 0 Inelastis sempurna

 = Elastis sempurma

Elastisitas Permintaan

Adalah seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta dengan adanya perubahan harga. Suatu barang dikatakan elastis apabila pembeli/ konsumen responsif terhadap perubahan harga yang

ditetapkan. Besar kecilnya elastisitas tergantung pada besar kecilnya perubahan jumlah barang yang diminta karena perubahan harga tersebut. Rumusan elastisitas permintaan adalah sebagai berikut :

d = %

 Qd =

 Qd = lim (

Qd / Qd )

%

 P

 P (

P / P )

= d Qd . P

d P Qd

Contoh kasus 7)

Diketahui Qd = 25 - 3 P 2 . Tentukan elastisitasnya pada tingkat harga 5. Qd = 25 – 3 P 2 .dQd / dP = Qd ‘ = - 6 P

d = dQd . p_

dP Qd = -6P . P . 25-3P2 = -6(5) . 5 . = 3 25-75

Jadi pada tingkat harga Rp 5 apabila terj adi perubahan harga sebesar Rp 1 maka akan mengki batkan perubahan permintaan sebesar 3 unit.

ELASTISITAS PENAWARAN

Pengertian elastisitas penawaran sama dengan elastisitas permintaan. Hanya dilihat dari sisi produsen. Apabila terjadi perubahan harga berapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

s = %

 Qs = E Qs = lim

%

 P E P

P

 0

(

 Qs / Qs ) = dQs . P .

( P / P ) dP Qs Contoh kasus 8) Qs = -200 + 7 P2

Berapa elastisitas penawaran pada tingkat harga P =10 dan P = 15 Qs = -200 + 7 P2 Qs’ = 14P

s = 14P . P .

-200 + 7 P2 Saat P = 10

s = 140 . 10 . = 2,8

-200 + 700 Saat P = 15 ?

(18)

1.Substitubilitas. Semakin banyak barang substitusi atau barang pengganti yang tersedia maka semakin besar elastisitasnya. Karena perubahan harga sedikit saja akan mengakibatkan konsumen mengubah besarnya barang yang diminta, demikian juga dari sisi produsen.

2.Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk barang tersebut. Semakin banyak proporsi pendapatan untuk barang tersebut mengakibatkan semakin kecil elastisitasnya. Hal ini karena perubahan harga akan sangat berpengaruh terhadap besarnya proporsi pendapatan.

3.Jenis barang. Merupakan barang kebutuhan pokok atau bukan. Apabila barang kebutuhan pokok maka elatisitasnya kecil atau semakin inelastis, sebaliknya bila bukan maka elastisitasnya besar. Oleh karena itu barang kebutuhan pokok cenderung inelastis.

4.Lamanya periode waktu. Semakin panjang periode waktu maka semakin elastis. Hal ini karena kebiasaan pola konsumsi terbentuk dalan jangka waktu yang lama. Misalnya seorang perokok berat tidak akan serta merta mengurangi konsumsi rokoknya apabila terjadi perubahan harga.

5.Harga barang komplementernya, Bila harga barang komplementer naik maka akan mengakibatkan permintaan barang X berubah.

Elastisitas suatu barang juga sangat berpengaruh terhadap tarik – menarik pengenaan pajak dan

pemberian subsidi yang akan dinikmati oleh konsumen maupun oleh produsen. Semakin inelastis maka konsumen semakin besar menanggung pajak, sebaliknya semakin elastis maka semakin besar pajak yang ditanggung oleh produsen. Untuk subsidi yang terjadi sebaliknya.

BAB VII PASAR

Bertemunya permintaan dan penawaran atas satu macam barang/ j asa.

Yaitu posisi di mana terdapat sejumlah barang tertentu yang mau dan mampu dibeli oleh konsumen dan dijual oleh produsen

Macam – macam Pasar

1.Pasar persaingan Sempurna 2.Pasar persaingan tidak sempurna 3.Oligopoli

4.Monopoli

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna muncul karena adanya prinsip – prinsip sebagai berikut :

1.Tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak untuk dapat mempengaruhi harganya di pasar

2.Sumber variabel mempunyai mobilitas yang t inggi untuk berbagai harga pasar dan penggunaannya relatif fleksible.

Karena prinsip2 tersebut di atas maka pada pasar persaingan sempurna akan dipenuhi dengan adanya syarat – syarat sebagai berikut :

Syarat – syarat

a.Jumlah produsen di mana volume produksi hanya bagian kecil dari total volume transaksi pasar, sehingga dengan kata lain secara individual tidak bisa mempengaruhi harga pasar atau baik produsen maupun konsumen bertindak sebagai Price Taker ( penerima harga ).

b.Produk homogen ( jenis maupun kualitas )

c.Setiap produsen maupun konsumen tahu informasi pasar ( simetris information )

d.Bentuk kurva permintaan horisontal, karena tidak terdapat perubahan harga berapapun jumlah barang yang akan diminta oleh konsumen atau ditawarkan oleh produsen

(19)

e.Untuk mencapai keuntungan maksimum pada suatu per usahaan adalah dengan melihat besar volume output yang dihasilkan.

Dalam persaingan sempurna terdapat 2 keseimbangan yaitu

1.Keseimbangan produsen secara individual akan tercapai apabila keuntungan perusahaan maksimum 2.Ekuilibrium pasar apabila semua perusahaan dalam posisi equilibrium.

Pasar persaingan sempurna dibagi menjadi 2 yaitu

1.Jangka pendek dengan asumsi setiap produsen tidak bisa menambah kapasistas produksinya dan tidak ada produsen baru keluar atau masuk kedalam pasar.

2.Jangka Panjang dengan asumsi dimungkinkan adanya perluasan kapasitas produksi. Equlibrium jangka Pendek

Y 0 X

Gb.6.1. Gambar keseimbangan Pasar persaingan sempurna dalam jangka pendek

Dalam jangka pendek, produsen masih bisa berproduksi meskipun rugi sampai pada batas di atas AVC. Perusahaan sebaiknya menghentikan produksinya apabila Price sudah di bawah AVC.

Syarat keuntungan maksimum pada perusahaan di Pasar persaingan sempurna. 1.MC = MR, di mana MC masih dalam posisi menaik

2.MR = P > AVC Y

0 X

Gb. 6.2 . Keuntungan maksimum pada pasar persaingan sempurna

Produsen yang rasional tidak akan mau berproduksi setelah berada di bawah AVC.

Kerugian minimum akan terjadi apabila MR = P = AC. Apabila keseimbangan sudah di bawah AC artinya mulai menderita rugi.

KURVA PENAWARAN

Dalam jangka pendek untuk pasar persaingan sempurna, MC = Penawaran. MC mer upakan volume produksi yang akan dipilih oleh seor ang produsen.

Kurva penawaran untuk seluruh produsen (pasar) adalah penjumlahan secara horisontal seluruh kurva supply produksi.

Arah pencapaian equilibrium pada pasar pe rsaingan di mulai saat tercapainya equilibrium pasar, yang menentukan harga produsen akan menyesuaikan tingkat output dengan harga pasar yang ber laku. Eq Pasar ( Supply + Demand )

Harga Demand Produk Ouput eq Produsen Equlibrium Perusahaan

Gb. 6.3 Arah pencapaian equilibrium pada pasar persaingan sempurna Keseimbangan Jangka Panjang

Dalam jangka Panjang keseimbangan sudah termasuk dalam penciutan dan per luasan kapasitas produksi akibat keluar masuknya produsen baru di pasar.

Posisi apabila terdapat penambahan volume produksi Y

1X

Gb 6.4. Posisi apabila terdapat penambahan volume produksi

Mula – mula Price pasar ditentukan oleh keseimbangan jangka pendek yaitu antara D dengan S1,

(20)

hal ini mengakibatkan perubahan S ke S 2. Harga menjadi turun. Apabila produsen masih mem peroleh keuntungan maka volume akan terus bertambah dan harga akan semakin turun sampai batas ter tentu produsen yang mampu bertahan.

Ad.2 Pasar Monopoli Ciri – ciri pasar monopoli

1.Produsen sebagai ‘Price Maker’

2.Permintaan pasar merupakan bentuk dari permintaan perusahaan 3.Marginal Revenue lebih rendah daripada averagenya

4.MR berslope negatif

Sebab – sebab terjadinya monopoli

1.Penguasaan bahan mentah strategis = Absolut advantage 2.Adanya hak paten = Competitive Advantage

3.Terbatasnya pasar

4.Pemberian hak monopoli oleh pemerintah

Apabila dalam jangka panjang ada keuntungan maka perusahaan akan menciptakan Barier to Entry atau hambatan bagi produsen lain untuk ikut masuk pada pasar.

Macam – macam Barier to Entry

1. Natural Barier, yaitu hambatannya tercipta secara alami

a.Minimum Efficiency to Scale, perusahaan tersebut secara alami karena lokasi, Sumber Daya, tehnologi memungkinkan dia untuk berporduksi dengan biaya lebih murah. Mengacu pada comparative

advantage

b.Set Up Cost. Perusahaan yang bersangkutan merupakan satu-satunya yang mampu membiayai seluruh kegiatan produksi yang tinggi

2.Created Barier. Hambatan yang diciptakan a.Hak Paten

b.Forcement, Threatment, Sabotage.

Dalam jangka panjang, created barier bisa dihilangkan. Keseimbangan Jangka Pendek akan terjadi apabila a.MR = MC pada saat MR positif

b.Perusahaan akan berhenti apabila harga minimal= TVC

c.Tidak ada jaminan bahwa dalam jangka pendek perusahaan bisa memperoleh keuntungan

Perbandingan antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli bisa ditunjukkan oleh grafik ini Gb. 6.5. Perbandingan antara Pasar persaingan sempurna dan Monopoli

Pada ATC2 perusahaan boleh memutuskan untuk keluar atau tidak dari pasar. (Posisi BEP ). DISKRIMINASI HARGA

Produsen menetapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama. Misalnya harga untuk umum dan mahasiswa. P1 P1 P2 Q1 Q1 Q2 Gb. 6.6. Diskriminasi harga Konsekwensinya

Untuk perusahaan diterimanya revenue lebih besar

(21)

Dumping dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : 1.Dumping predatory

2.Dumping sporadis ( over produksi/ supply ) CARTEL

Yaitu kesepakatan dari beberapa produsen dalam industri yang sama untuk membatasi produknya sehingga diperoleh profit maksimum bersama. Terdapat Quota Produksi.

Atau secara bersama – sama bertindak sebagai monopolis. Masalahnya adalah :

1.Bagaimana supaya perusahaan mentaati kuota produksi yang telah disepakati.

2.Bagaimana supaya profit yang diharapkan tidak berkurang dengan masuknya perusahaan lain. Gb. 6.7. Apabila terdapat pelanggaran dalam Cartel

Kartel akan bekerjasama untuk menciptakan quota sebesar Oq1

Namun terjadi konflik dimana ada produsen yang kurang puas dengan berproduksi sebesar Oq1 dan melanggar menambah produksi sebesar Oq1 – Oq2 untuk menambah Profit.

Bila hal ini benar – benar terjadi maka Ouput akan naik dan harga menjadi turun. Produsen secara keseluruhan mengalami kerugian

Monopoli Dan Kesejahteraan Masyarakat

a.Dalam distribusi pendapatan terjadi ketidakadilan

b.Volume produksi lebih kecil dari output optimum. Karena bisa terjadi inefisiensi dimana produsen tidak memanfaatkan economic of Scale

c.Eksploitasi oleh Produsen terhadap Konsumen dan terhadap Pemilik Faktor Produksi. Cara menghilangkan efek negatif dari Monopoli

a.Mencegah timbulnya monopoli

b.Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan c.Import barang

d.Dibuat peraturan khusus / Undang – Undang. Ad.3. Persaingan Monopolistik

Pada pasar persaingan monopolistik terdapat adanya unsur kompetisi yang didasarkan kenyataan bahwa terdapat banyak perusahaan / produsen dimana tindakan satu produsen akan mempengaruhi produsen yang lain. Tetapi juga terdapat unsur monopoli di mana perusahaan memproduksi barang yang homogen tapi masing-masing mempunyai perbedaan yang signifikan sehingga konsumen punya pilihan.

Ciri – ciri Persaingan Monopolistik

1.Terdapat banyak perusahaan dalam industri tersebut

2.Tindakan / keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan yang lain. 3.Kurva permintaan perusahaan pesaing adalah berslope negatif dan cukup elastis

4.Meski jenis produknya sama tapi tidak homogen, terdapat perbedaan yang menyebabkan konsumen mempunyai pilihan

5.Persaingan yang dilakukan bukan dalam bentuk harga 6.Tidak terdapat rintangan untuk keluar masuk pasar

Tabel 6.1 Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna & Pasar Persaingan Monopolistik Persaingan Sempurna

Persaingan Monopolistik Produknya homogen

(22)

Jumlah produsen sangat banyak dan pengaruh terhadap harga tidak ada Tidak perlu bersaing karena produsen tidak bisa mempengaruhi harga Produknya sama tapi dibedakan dengan merk, kemasan

Hanya sedikit produsen dan masing-masing berpengaruh atas segmen Persaingan yang terjadi bukan bersifat harga, tapi ce nderung iklan Unsur terpenting dalam Pasar Persaingan Monopolistik adalah:

1.Produsen jumlahnya cukup banyak, dengan barang yang homogen tapi mempunyai diferensiasi produk. Diferensiasi ini yang akan diunggulkan oleh perusahaan untuk menarik pangsa pasar. Misalnya lokasi, fasilitas pembayaran , periklanan dll, yang sifatnya bukan harga.

2.Rintangan masuk dalam pasar adalah kar ena faktor finansial.

3.Kecenderungan pasar persaingan monopolistik yang produsennya banyak me nyebabkan tingkat kapasitas produksinya rendah / tidak bekerja dengan optimal sehingga untuk meraih keuntungan dengan menetapkan harga yang relatif tinggi. (Misalnya banyaknya apotik pada satu kota tertentu). Karena itu maka perusahaan yang ada dalam pasar persaingan monopolistik banyak yang melakukan diferensiasi produk agar mampu bertahan dan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

Misalnya dengan penciptaan barang yang sama tapi dengan type, style, merk dan harga y ang berbeda untuk menjangkau hampir semua pangsa pasar yang ada. (Mis. Pasar Sabun ( Lux, Giv, L ifebouy ) , Pasar Shampo (Clear, Sunsilk, Pantene) dll )

Advertensi merupakan hal yang paling pokok dalam pasar persaingan monopolistik.

Advertensi dan promosi penjualan mencoba membujuk konsumen dengan mencocokkan permintaan dengan produk yang ditawarkan penjual sementara Diferensiasi Produk berusaha menohok selera yang dimilikinya dengan penganekaragaman jenis barang.

Tujuan Iklan adalah :

a.Membedakan produk perusahaan dengan perusahaan lain untuk jenis barang yang sama dan menimbulkan kefanatikkan atau kesetiaan terhadap merk tertentu.

b.Membuat kurva menjadi kurang elastis ( in elastis ) atau semakin curam y ang artinya perubahan terhadap harga tidak akan memberikan pengaruh yang terlalu besar terhadap permintaan akan barang. Tabel 6.2. Kebaikan dan Keburukan Iklan Bagi Masyarakat

Kebaikan Iklan Keburukan Iklan

Memberikan informasi yang membantu konsumen membuat pilihan yang rasional, juga informasi ttg produk baru dan perbaikan atas produk yang telah ada.

Mendukung komunikasi, dimana sarana seperti radio, surat kabar, TV baru bisa hidup dan berinovasi dengan adanya pemasukan dari biaya iklan.

Bila berhasil maka akan tercapai skala ekonomi, Pengeluaran konsumen secara agregat meningkat, kesempatan kerja naik dan pendapatan scr nas akan naik .

Mendorong perusahaan untuk selalu berinovasi agar tidak kalah dengan perusahaan pesaing. Tujuan yang terjadi justru masy terbujuk mengikuti pola hidup konsumtif dan bersaing. Dan kadang membeli dengan harga lbh mahal

Cenderung merupakan kegiatan yang tidak produktif bahkan terjadi alokasi sumber yang t idak pada tempatnya, misalnya pengeluaran untuk iklan lebih besar dibanding ongkos prod.

Punya biaya eksternal yang tinggi misalnya menimbulkan kegaduhan untuk mobil reklame, pemandangan yg kotor untuk spanduk dll

(23)

yang beriklan banyak (mempunyai dana yg besar) akan menjadi pemenang. Ad.4. Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli menunjukkan adanya produsen yang jumlahnya terbatas/ sedikit dan jumlah konsumen yang sangat banyak. Terdapat 2 macam oligopoli yaitu

1.Produknya homogen ( baja, semen, pupuk dll ) 2.Terdapat diferensiasi Produk ( Otomotif, Rokok dll )

Tindakan yang dilakukan oleh seorang produsen akan langsung ditanggapi oleh produsen yang lain. Ciri – ciri pasar Oligopoli

a.Terdapat beberapa orang produsen dengan konsumen yang relatif banyak. Tiap produsen mempunyai pengaruh atas harga.

b.Terdapat barier to entry bagi produsen lain sehingga jumlah perusahaan akan cenderung ko nstan. c.Penguasaan pangsa pasar ditunjukkan dengan nisbah konsentrasi penjualan yang dihitung berdasarkan  jumlah atau persentase aktiva perusahaan terhadap total aktiva pasar.

d.Perang harga merupakan unsur yang sangat dihindari karena akan menimbulkan kerusakan secara masal dalam pasar oligopoli. Untuk menghindarinya maka dilakukan kolusi antar perusahaan. Sehingga cenderung akan menciptakan kartel.

e.Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan cenderung melakukan merger dengan perush yang kuat. f.Inovasi dan penguasaan terhadap tehnologi merupakan unsur yang penting dalam kemajuan

perusahaan.

Perbaikan kualitas produk akan memperluas pangsa dan menurunkan biaya produksi yang tidak akan bisa ditiru dengan cepat oleh pesaingnya.

Banyaknya pesaing yang kuat akan memaksa perusahaan melakukan efisiensi dalam segi biaya secara maksimum. ( Economic of scale ) dg comparative advantage.

3.1. Pengertian Elastisitas

Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep e lastisitas.

Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar pengaruhnya?

Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat ke pekaan/respon dari  julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Elastisitas Permintaan

Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat

kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.

Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :

(24)

elastisitas harga permintaan elastisitas silang

elastisitas pendapatan

3.2.1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan  jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum

permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.

Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :

Tidak elastisitas (in elastic) Unitari (unity) dan

Elastis (elastic)

Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :

Δ Q  ΔP Δ Q  P

Eh : atau Eh = X

Q P ΔP Q

Dimana :

Eh adalah elastisitas harga permintaan Q adalah Jumlah barang yang diminta P adalah harga barang tersebut Δ adalah delta atau tanda perubahan.

Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :

Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP < % Δ Q].

Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah

(25)

adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].

Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram[ % ΔP > % Δ Q].

Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan (Total Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori.

Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik mana

mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga y ang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik tengah dari kurva

permintaan mempunya elastisitas sama dengan sat u atau unity (unitari),

Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :

Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar e lastisitasnya tidak

berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.

Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar

koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.

Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut, Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan : Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar

Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut Jenis barang dan pola preferensi konsumen

Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.

(26)

Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana :

terdapat banyak barang subsitusi yang baik harga relatif tinggi

ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :

benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain

barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang r endah. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda ter sebut sangat dibutuhkan.

3.2.2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.

Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y

Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.

Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah : ΔQx Py

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu persiapan perencanaan strategi komunikasi dalam sosialisasi kegiatan c arpooling yang dilakukan oleh Komunitas Nebengers tidak dilalui

Manusia dapat menghadapi keburukan dengan memunculkan dalam diri mereka kekuatan tekad, ilmu pengetahuan yang sempurna dan benar, dan kekuatan amal perbuatan; kekuatan tekad

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2006 ini dengan judul Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak Terhadap Aktivitas

Pembentukan chert ini kurang banyak diketahui kerena minimnya data dan penyelidikan.Penyelidikan tentang presipitasi inorganik dari silika amorf menghasilkan data yang menunjukkan

Adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka telah datang

Hasil dari pengoalahan dan perhitungan data didapatkan nilai critical forced draft fan 1,094 dan secondary fan 5,472 dengan interval waktu perawatan dan keandalan

Film besutan aktor India Amir Khan ini tidak hanya bercerita tentang seorang anak dyslexia tetapi juga memiliki pelajaran moral yang baik dalam pendidikan

Menurut penulis konsep etika menuntut ilmu menurut Syekh Muhammad Syakir dalam kitab Washaya Al- abaa’ Lil Abnaa’ yang garis besarnya berisi belajar yang