• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. KEBISINGAN Kel.1.pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. KEBISINGAN Kel.1.pptx"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KEBISINGAN

KEBISINGAN

10. TIURLAN RANIA SITOMPUL(21080116120004) 10. TIURLAN RANIA SITOMPUL(21080116120004) 11. NURUL

11. NURUL LALATHIFAH(21080116130043)THIFAH(21080116130043) 12. DAYOE I G(21080116130075) 12. DAYOE I G(21080116130075) 13. ANAST

13. ANASTASIA ASIA DINDA(21080116130059)DINDA(21080116130059) 14. BYHAQI NUGROHO(21080116120016) 14. BYHAQI NUGROHO(21080116120016) 15. A

15. AGNIA GNIA NASTNASTAINU AINU DINA(21080116120028)DINA(21080116120028)

16. BINAGUS CAKRA

16. BINAGUS CAKRAWIJAYWIJAYA(21080116140062)A(21080116140062) 17.

17. PUTRIPUTRIALIFA ALIFA KHOLIL(21080116120015)KHOLIL(21080116120015)

18. MERCY NATHALIA BREGITNA(21080116120036) 18. MERCY NATHALIA BREGITNA(21080116120036) 19. SAFFANA ILIYUNA HASNA(21080116130052) 19. SAFFANA ILIYUNA HASNA(21080116130052) 20. PUGUH PAMBUDI (21080116140094)

20. PUGUH PAMBUDI (21080116140094) NAMA (NIM):

NAMA (NIM):

1. WIRDA NABILLA SAFITRI (21080116140042) 1. WIRDA NABILLA SAFITRI (21080116140042) 2. HANI NOOR ABSHARINA (21080116120009) 2. HANI NOOR ABSHARINA (21080116120009) 3.

3. MUHAMMAD RIZKY MUHAMMAD RIZKY NAUFALNAUFALARIQARIQT(21080116140079)T(21080116140079) 4. HAFIZH DANI 21080116140045

4. HAFIZH DANI 21080116140045 5.

5. WIREGAWIREGAVS(21080116140105)VS(21080116140105) 6.

6. APRILIA NABILA(21080116APRILIA NABILA(21080116140100)140100) 7. AMELINDA DHIYA(21080116130068) 7. AMELINDA DHIYA(21080116130068) 8. R

8. RONAULI SITINJAK(2108011612ONAULI SITINJAK(21080116120023)0023) 9. FITRI

(2)
(3)

DEFINISI & PENGERTIAN

DEFINISI & PENGERTIAN

 Meurut Dennis, Meurut Dennis, Bising adalah suara yang timbul dari getaran-getaran yang tidak teratur.Bising adalah suara yang timbul dari getaran-getaran yang tidak teratur. 

 Menurut SpoonerMenurut Spooner, , Bising adalah suara yang tidak mengandung kualitas musik Bising adalah suara yang tidak mengandung kualitas musik  

 Menurut Sataloff, Menurut Sataloff, Bising adalah bunyi yang terdiri dari frekuensi yang acak dan tidak Bising adalah bunyi yang terdiri dari frekuensi yang acak dan tidak 

berhubungan satu dengan yang lain. berhubungan satu dengan yang lain. 

 Menurut Burn, Menurut Burn, Littre danLittre danWail Wail Bising adalah suara yang tidak Bising adalah suara yang tidak dikehendakikdikehendakikehadirannya olehehadirannya oleh

yang mendengar dan mengganggu. yang mendengar dan mengganggu. 

(4)

 Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. RI No. 48/MENLH/11/199648/MENLH/11/1996

K

Kebisiebisingan ngan adalah adalah bunyi bunyi yang yang tidak tidak diingdiinginkan inkan dari dari uatu uatu usaha usaha atau atau kegkegiatan iatan dalamdalam

tingk

tingkat dan at dan waktu twaktu tertentuyertentuyang daang dapat mepat menimbulnimbulkan kan gangguagangguan kn kesehaesehatan mantan manusia usia dandan

kenyamanan

kenyamanan lingkungan,trmasuk lingkungan,trmasuk ternak, ternak, satwa satwa dan dan system system alam.alam.

 Menurut MenteriMenurut MenteriTTenaga Kenaga Kerja danerja danTTransmigrasi RI No. ransmigrasi RI No. PER. PER. 13/MEN/X/201113/MEN/X/2011

K

Kebisiebisingan ngan adalah adalah semua semua suara suara yang yang tidak tidak dikdikehendaehendaki ki yang yang bersumbersumber ber dari dari alat-aalat-alatlat

proses

proses produksi produksi dan/atau aldan/atau alat-alat kat-alat kerja erja yang pada yang pada tingkat tingkat tertentu dapat tertentu dapat menimbulkanmenimbulkan

gangguan pendengaran.

(5)

KARAKTERIST

KARAKTERIST

IK

IK

KEBISINGAN

KEBISINGAN

 KeKebisingan menurut karakteristiknbisingan menurut karakteristiknya dapat dibagi ya dapat dibagi menjadi:menjadi:

 1.Jumlah keb1.Jumlah kebisingan: isingan: semua kebisingan yang terjadi disuatu tempat tertentu dan dalam suatu waktu tertentu.semua kebisingan yang terjadi disuatu tempat tertentu dan dalam suatu waktu tertentu.

 2.K2.Kebisingan spesifik: ebisingan spesifik: kebisingan di antara jumlah kekebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas dibedakanuntuk alasan-bisingan yang dapat dengan jelas dibedakanuntuk alasan-alasan akustik.

alasan akustik.Sering kali sumber kebisingan dapSering kali sumber kebisingan dapat diidentifikasikanat diidentifikasikan

 3.K3.Kebisingan residual: ebisingan residual: kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan dikebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di suatu tempat dan waktu tertentu.

suatu tempat dan waktu tertentu.

(6)

KARAKTERISTI

KARAKTERISTI

K KEBI

K KEBI

SINGAN

SINGAN

Y

Y

ANG DAP

ANG DAP

A

A

T MENGGA

T MENGGA

NGGU

NGGU

 Tiga karakteristik kebisiTiga karakteristik kebisingan yang dapat mengganggu (Bell, ngan yang dapat mengganggu (Bell, 2005) adalah :2005) adalah :

 1. 1. Besar kecilnya suara (VBesar kecilnya suara (Volume) Semakin keras sumber kebisingan, olume) Semakin keras sumber kebisingan, semakin besar pengasemakin besar pengaruhnya dalam komunikasi verbal danruhnya dalam komunikasi verbal dan

semakin tinggi perhatian dan

semakin tinggi perhatian dan stres yang diasosiasikan dengan stres yang diasosiasikan dengan kerasnya kebisikerasnya kebisingan.ngan. 

 2. 2. Prediksi (PrPrediksi (Predictability) Semakin tidak terprediksi sumber kebiedictability) Semakin tidak terprediksi sumber kebisingan, singan, semakin besar perhatian yang kita semakin besar perhatian yang kita curahkan untuk curahkan untuk 

memahami tugas yang

memahami tugas yang kita lakukan.kita lakukan. 

 3. 3. Persepsi Kontrol Persepsi Kontrol (Perceived Control) Semakin lemah kontrol yang dapat kita lakukan terhadap kebisingan, (Perceived Control) Semakin lemah kontrol yang dapat kita lakukan terhadap kebisingan, maka semakinmaka semakin

sulit bagi kita untuk beradaptasi terhadap

(7)
(8)

1. BISING YANG KONTINYU

(9)

2. BISING TERPUTUS-PUTUS

 Bising jenis ini sering disebut intermitten noise,  yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus-menerus, melainkan ada periode relative tenang misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api

(10)

3. BISING IMPLUSIF

 Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan, mercon , meriam.

(11)

4. BISING IMPLUSIF BERULANG

(12)

SUMBER KEBISINGAN

 Bunyi yang menimbulkan bising disebabkan oleh sumber yang

bergetar. Getaran sumber suara mengganggu molekul-molekul

udara di sekitar sehingga molekul-molekul ikut bergetar.

Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang

rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola

rambatan longitudinal.

(13)

Bermacam-macam sumber kebisingan yang merupakan dampak dari aktivitas berbagai

proyek pembangunan dapat dibagi ke dalam empat tipe pembangunan yaitu:

Sumber kebisingan dari tipe pembangunan pemukiman

Sumber kebisingan dari tipe pembangunan gedung bukan untuk tempat tinggal tetap,

misalnya untuk perkantoran, gedung umum, hotel, rumah sakit, sekolah dan lain

sebagainya

 Sumber kebisingan dari tipe pembangunan industry

 Sumber kebisingan dari tipe pekerjaan umum, misalnya jalan, saluran induk air, selokan

(14)

Dilihat dari sifat sumber kebisingan dibagi menjadi dua yaitu:

Sumber kebisingan statis, misalnya pabrik, mesin, tape, dan lainnya

Sumber kebisingan dinamis, misalnya mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan

lainnya.

Sedangkan sumber bising yang dilihat dari bentuk sumber suara

yang dikeluarkannya ada dua:

Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu titik/bola/lingkaran. Contohnya

sumber bising dari mesin-mesin industri/mesin yang tak bergerak 

Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu garis, contohnya kebisingan yang

(15)

Berdasarkan letak sumber suaranya, kebisingan dibagi

menjadi:

1. Bising Interior. Merupakan bising yang berasal dari manusia,

alat-alat rumah tangga atau mesin-mesin gedung yang antara

lain disebabkan oleh radio, televisi, alat-alat musik, dan juga

bising yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang ada digedung

tersebut seperti kipas angin, motor kompresor pendingin,

pencuci piring dan lain-lain.

2. Bising Eksterior. Bising yang dihasilkan oleh kendaraan

(16)

ALAT UKUR KEBISINGAN

 Sound Level Meter ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan antara 30-130 dB

dalam satuan dBA dari frekuensi antara 20-20.000Hz. Sound level meter biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti, industri penerbangan dan sebagainya.

(17)

MACAM - MACAM SOUND METER

 Sound meter analog, pada instrumen ini disusun dari rangkaian listrik yang didesign khusus akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi suatu bacaan angka pada skala.

 Sound meter digital, pada instrument ini disusun dari rangkaian listrik yang didesign khusus akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi bacaan angka yang terdisplai pada layar.

(18)

PENGUKURAN KEBISINGAN

DAN

(19)

1. PENGUKURAN

 Metode Pengukuran

Pengukuran tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Cara Sederhana

Dengan sebuah sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk  tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik.

2. Cara Langsung

(20)

Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM) dengan cara pada siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (LS) pada selang waktu 06.00 - 22.00 dan aktivitas dalam hari selama 8 jam (LM) pada selang 22.00 - 06.00. Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang hari dan pada malam hari paling sedikit 3 waktu pengukuran, sebagai contoh:

 L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00

 L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 11.00

 L3 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 14.00 - 17.00

 L4 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 - 22.00

 L5 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 - 24.00

(21)

Keterangan :

L

eq :

Equivalent Continous Noise Level atau Tingkat Kebisingan

Sinambung Setara ialah nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang

berubah-ubah (fluktuatif) selama waktu tertentu, yang setara

dengan

tingkat kebisingan dari kebisingan yang ajeg (steady) pada selang waktu

yang sama. Satuannya adalah dB(A).

L

TMS :

L

eq

 dengan waktu sampling tiap 5 detik 

L

S :

L

eq

 selama siang hari

L

M :

L

eq

 selama malam hari

(22)

 Metode Perhitungan

Tingkat Kebisingan Ekivalen (L

eq

)

Salah satu perhitungan tingkat tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi ekuivalen dimana nilai

tertentu bunyi yang fluktuatif selama waktu tertentu setara dengan tingkat bunyi yang steady state

pada selang waktu yang sama.

Tingkat tekanan bunyi rata-rata terhadap waktu (

Leq ) dapat ditentukan melalui persamaan :

n

L.ek = 10 log (

∑ fi x 10

Li/10

) dBA

i=1

Keterangan:

L.ek = tingkat bising ekivalen (dBA)

fi

= fraksi waktu terjadinya tingkat bising pada interval waktu pengukuran tertentu

Li = nilai tengah tingkat bising pada interval waktu pengukuran tertentu (dBA)

(23)

L

S

= 10 log 1/16 {T1.10

0,1 L1

+ ... + T4.10

0,1 L4

} dB(A)

L

M

= 10 log 1/8 {T5.10

0,1 L5

+ ... + T7.10

0,1 L7

} dB(A)

Tingkat Kebisingan pada siang hari ( L

S

)

Tingkat Kebisingan yang terjadi pada siang hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 16 jam siang hari

yaitu antara pukul 06.00

 – 

 22.00 dengan minimal pengambilan data selama 4 kali pengukuran dengan

rentang frekuensi tertentu.Tingkat kebisingan siang hari dapat dinotasikan dengan simbol Ls.

Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Tingkat Kebisingan pada malam hari (L

M

)

Tingkat Kebisingan yang terjadi pada malam hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 8 jam malam hari

yaitu antara pukul 22.00

 – 

 06.00 dengan minimal pengambilan data selama 3 kali pengukuran dengan

rentang frekuensi tertentu.Tingkat kebisingan siang hari dapat dinotasikan dengan simbol Lm.

(24)

L

SM

= 10 log 1/24 {16.10

0,1 LS

+ 8.10

0,1 (LM)

} dB(A)

Tingkat kebisingan siang dan malam ( L

SM

)

Tingkat kebisingan siang malam hari dipakai di Indonesia untuk menilai kebisingan Lingkungan.

Dengan persamaan rumus dapat dituliskan :

(25)

 Metode Prediksi Kebisingan

Model untuk Sumber

Sumber dengan tingkat bising berbeda

L2 = L1

 –

20 log (r2/r1) dBA

Keterangan:

L2 = tingkat bising pada jarak r2 dari sumber

(dBA)

L1 = tingkat bising pada jarak r1 dari sumber

(dBA)

(26)
(27)

Model untuk Sumber

Kebisingan berasal dari 2 sumber yang sama (L1 = L2)

Ltot = (L1 + 3) dBA

Kebisingan dari n buah sumber yang sama tingkat

bisingnya (L1 = L2 = ...= Ln)

Ltot = (L1 + 10 log n) dBA

Kebisingan dari n buah sumber yang tidak sama tingkat

bisingnya (L1

L2

...

Ln)

n

Ltot = 10 log (

∑ 10

Li/10

) dBA

i=1

(28)

Model untuk Sumber

Untuk memprediksi model sumber garis

bergerak

L2 = L1

 – 

10 log (r2/r1) dBA

Keterangan:

L2 = tingkat bising pada jarak r2 dari sumber

(dBA)

L1 = tingkat bising pada jarak r1 dari sumber

(dBA)

(29)

2. PARAMETER

N o Tingkat Kebisingan (dBA) Skala Kualitas 1 < 50.0 5 Sangat Baik   2 50.0 – 55.0 4 Baik   3 55.1 – 58.0 3 Sedang 4 58.1 – 60.0 2 Buruk   5 > 60.0 1 Sangat Buruk 

 Tabel 1. Skala Kualitas Lingkungan Tingkat Kebisingan

Untuk Permukiman, Perkantoran, Sekolahan

 Tabel 2. Skala Kualitas Lingkungan Pekerja

di dalam Pabrik  N o Tingkat Kebisingan (dBA) Skala Kualitas 1 < 70 5 Sangat Baik   2 70.1 – 75 4 Baik   3 75.1 – 80 3 Sedang 4 80.1 – 85 2 Buruk   5 > 85 1 Sangat Buruk  

(30)

PENGENDALIAN BISING

Secara garis besar, ada dua jenis pengendalian kebisingan, yaitu

pengendalian bising aktif (

active noise control 

) dan pengendalian

bising pasif (

passive noise control 

).

(31)

 ACTIVE NOISE CONTROL

Pengendalian Bising SecaraTeknis

1.

Mengubah cara kerja, dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang suara yang menimbulkan

bisingnya.

2.

Menggunakan penyekat dinding dan langit-langit yang kedap suara.

3.

Mengisolasi mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan. Mesin/alat didesain sedemikian hingga

suara bising tidak seluruhnya mengenai pekerja. Pemasangan kaca membuat pekerja dapat tetap

bekerja.

4.

Subtitusi mesin yang bising dengan mesin yang kurang bising.

5.

  Menggunakan fondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan yang goyang, dan mengganti

bagian- bagian logam dengan karet.

6.

Modifikasi mesin atau proses.

(32)

Pengendalian Secara Administratif 

1.

Pengadaan ruang control pada bagian tertentu (misalnya: bagian diesel).

Tenaga kerja di bagian tersebut hanya melihat dari ruang berkaca yang

kedap suara dan sesekali memasuki ruang berbising tinggi, dalam waktu

yang telah ditentukan, serta menggunakan APD (ear muff).

2.

Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan NAB yang ada.

Pengendalian Secara Medis

Pemeriksaan audiometri sebaiknya dilakukan pada saat awal masuk kerja,

secara periodic, secara khusus dan pada akhir masa kerja.

Penggunaan Alat Pelindung Diri

Merupakan alternative terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan.

Tenaga kerja dilengkapi dengan sumbat telingga (ear plug) atau tutup telingga

(ear muff) disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi dan penurunan intensitas

kebisingan yang diharapkan.

(33)

PASSIVE NOISE CONTROL

Pengontrolan dilakukan dengan mengurangi kebisingan yang

ditimbulkan dengan pengendalian medium perambatannya. Hal ini

dilakukan untuk menghalangi suara mencapai telinga manusia.

(34)

STUDI KASUS

Studi kasus ini mempunyai tujuan untuk mengetahui

hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pada

pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD

Suluttenggo Kota Manado.

Hubungan kebisingan terhadap fungsi

pendengaran pekerja mesin pembangkit

listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo

(35)

SUMBER KEBISINGAN

Peningkatan mekanisme akan mengakibatkan mmeningkatnya tingkat kebisingan. Pemakaian

peralatan modern di suatu industri atau perusahaan guna meningkatkan produktivitas

memberikan dampak terhadap tenaga kerja karena bunyi yang dihasilkan dari mesin dalam

proses tersebut.Tentu itu akan berdampak negatif bagi pekerja.

Sumber – 

 sumber kebisingan di industri antara lain :

1.

 Mesin produksi

2.

 Mesin potong atau gergaji

3.

Ketel uap untuk pemanas air

(36)

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP TENAGA

KERJA

1. Gangguan fisiologis

Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, nadi dan dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris 2. Gangguan psikologis

Gannguan psikologis berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, emosi dll. 3. Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan bisa berakibat kepada kecelakaan karena tidak dapat mendengar isyarat ataupun tanda bahaya.

4. Gangguan pada pendengaran (Ketulian)

Merupakan gangguan yang paling serius karena pengaruhnya dapat menyebabkan berkurangnya fungsi pendengaran. Gannguan pendengaran ini bersifat progresif tapi apabila tidak dilakendalikan dapat menyebabkan ketulian permanen.

(37)

PEMANTAUAN KEBISINGAN

Gambar di samping

adalah Sound Level

Meter (SLM)

Alat ukur untuk pengukuran kebisingan di tempat kerja adalah

Sound Level Meter (SLM) dan untuk personal monitoring digunakan

Gambar

samping adalah

Noise

Dosimeter yang

digunakan untuk

personal

monitoring

kebisingan.

(38)

PENGENDALIAN KEBISINGAN

Langkah efektif untuk pencegahan gangguan pendengaran adalah dengan melakukan pengendalian

pada sumber bahaya dengan melakukan :

1.

Tahap perencanaan / engineering pastikan memilih peralatan dengan efek kebisingan paling rendah,

mesin dengan intensitas kebisingan tinggi jauhkan dari area yang terdapat banyak pekerja disana. Jika

mesin tersebut masih bising lakukan pemasangan barier, pasang peredam.

2.

Tahap Administrasi bisa melakukan hal-hal sebagai berikut :

Berlakukan area tersebut sebagai area terbatas, hanya boleh dimasuki personil yang terlatih,

menggunakan Alat Pelindung Pendengaran

Pengaturan jadwal kerja sesuai NAB, misal 85 dBA bekerja selama 8 jam, 88 dBA bekerja selama 4

(39)

ALAT PELINDUNG DIRI / ALAT PELINDUNG

PENDENGARAN

Pemakaian Alat pelindung pendengaran adalah upaya terakhir

dalam upaya pencegahan gangguan pendengaran, ada 2 jenis :

1.

 Ear plug / sumbat telinga

2.

 Ear muff / tutup telinga

(40)
(41)

SOAL 1

Data pengukuran kebisingan selama 55 menit adalah sebagai berikut:

a. 5 menit pertama, tingkat kebisingan terukur 90 dBA

b. 50 menit kemudian, 60 dBA

Berapa nilai Leq?

(42)

 JAWAB

Leq= 10.log ∑(10Li/10xti)

= 10.log (1090/10x5 55 +1090/10x50 55 ) = 10.log (90909090,91+909090,9091) = 79,62928689 dBA

(43)

SOAL 2

(44)
(45)
(46)

SOAL 3

Hasil pengukuran kebisingan di suatu perumahan, menghasilkan data seperti berikut :

Hituglah nilai



 berdasarkan tabel di atas !

 Waktu Pengukuran  Waktu yang Diwakili Durasi  Waktu yang diwakili (T) Tingkat Kebisingan Leq (dBA) 07.00 06.00 – 10. 00 4 jam 60 11.00 10.00 - 12.00 2 jam 64 15.00 12.00 – 17.00 5 jam 57 19.00 17.00 – 22.00 5 jam 71 23.00 22.00 – 24.00 2 jam 40 01.00 24.00 - 03.00 3 jam 45 05.00 03.00 – 06.00 3 jam 50

(47)
(48)

 Suatu mesin A memiliki tingkat kebisingan (L) sebesar 100 Dba dengan

 jarak 100 meter dari pendengar. Jika mesin B berjarak 1000 meter dari

pendengar, maka berapa tekanan suara (P) dari mesin B jika Po sejumlah

(49)

 Tingkat Kebisingan Siang-malam, LSM

Suatu pengukuran kebisingan di perumahan

untuk keperluan analisa dampak proyek 

“Y”,

menghasilkan data sebagai berikut:

Tentukanlah nilai L

SM

!

Ket:

L

S

: Leq siang

L

M

: Leq malam

Waktu

pengukura

n

Waktu yg

diwakili

Durasi

waktu yg

diwakili

(Ti)

Tk. Kebisingan

Leq (dBA)

07.00 06.00-09.00 3 jam 59 10.00 09.00-11.00 2 jam 63 15.00 11.00-17.00 6 jam 55 20.00 17.00-22.00 5 jam 71 23.00 22.00-24.00 2 jam 45 01.00 24.00-03.00 3 jam 50

04.00 03.00-06.00 3 jam 47

Siang hari

(50)

Di dekat pagar suatu pabrik, data hasil

pengukuran

tingkat

bunyi

dengan

menggunakan

instrumentasi

analisis

statistik ditampilkan pada tabel atau grafik 

di bawah ini. Digunakan 10 interval yang

sama dari 75 dBA hingga 100 dBA. Dari

data tersebut tentukan Tingkat Kebisingan

(Tingkat Bunyi) Ekuivalen dan

Deviasi

Standar

No Interval Tingkat Bunyi beban A, pada tengah interval, Li(dBA) Persent ase waktu yang dipakai dalam interval Pi x100 Persentas e dari waktu Tingkat Bunyi yang dilampaui tingkat interval 1 76,25 0,2 100 2 78,75 0,3 99,8 3 81,25 5 99,5 4 83,75 12,4 94,5 5 86,25 19,6 82,1 6 88,75 21,3 62,5 7 91,25 16,7 41,2 8 93,75 13,8 24,5 9 96,25 10,2 10,7 10 98 75 0 5 0 5 1.

(51)
(52)
(53)

SOAL 1

1. Dari pengukuran selama 20 menit, diperoleh data :

 Tingkat tekanan suara 60 dBA terukur selama 10 menit  Tingkat tekanan suara 70 dBA terukur selama 10 menit  Berapakah tingkat bising ekivalennya?

(54)

SOAL 2

2. Hasil pengukuran Bising, sbb:

 61,62,65,69,68,64,59,58,61,64, 67,72,77,82,80,76,72,67,62,61

   Perkirakan:

- L10 (tingkat bising yang dicapai selama 10% dari waktu ukur)

- L50 (tingkat bising yang dicapai 50% dari waktu ukur)

Gambar

Gambar di samping adalah Sound Level Meter (SLM)

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan studi antrian dilakukan di pintu keluar Gerbang Tol Bekasi Barat 1 pada hari Selasa, 14 November 2006 pukul 06:00 WIB sampai dengan hari Rabu, 15 November 2006 pukul

Kampus UPI berpengaruh terhadap nilai kebisingan pada siang hari sedangkkan nilai kebisingan pada kondisi malam memiliki beban kebisingan terendah karena pada saat

Sehingga dapat dilihat pengaruh tingkat kebisingan (variabel bebas) terhadap perubahan tekanan darah sebelum dan setelah terpapar kebisingan (variabel

Berdasarkan hasil pengukuran, hari, rentang waktu dan titik lokasi dengan tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada hari Jumat pukul 14.00-17.00 di titik 6 (Lantai 2)

Penelitian tingkat kebisingan dilakukan pada siang hari dengan tujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat kebisingan serta merekomendasikan usulan konsep

Kebisingan adalah semua suara/bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat

Apabila dilihat tingkat stres kerja secara keseluruhan, dengan tingkat kebisingan dari 3 waktu pengukuran, baik pagi, siang maupun malam hari yang berada diatas

Night Shut Off automatic tidak bunyi pada Malam hari jam 22:00 s/d 06:00 Pendulum Metal Aluminum Gold Polished, Pendulum BOB 162 mm diameter, length 850mm Wood Finished