KEBISINGAN
KEBISINGAN
10. TIURLAN RANIA SITOMPUL(21080116120004) 10. TIURLAN RANIA SITOMPUL(21080116120004) 11. NURUL
11. NURUL LALATHIFAH(21080116130043)THIFAH(21080116130043) 12. DAYOE I G(21080116130075) 12. DAYOE I G(21080116130075) 13. ANAST
13. ANASTASIA ASIA DINDA(21080116130059)DINDA(21080116130059) 14. BYHAQI NUGROHO(21080116120016) 14. BYHAQI NUGROHO(21080116120016) 15. A
15. AGNIA GNIA NASTNASTAINU AINU DINA(21080116120028)DINA(21080116120028)
16. BINAGUS CAKRA
16. BINAGUS CAKRAWIJAYWIJAYA(21080116140062)A(21080116140062) 17.
17. PUTRIPUTRIALIFA ALIFA KHOLIL(21080116120015)KHOLIL(21080116120015)
18. MERCY NATHALIA BREGITNA(21080116120036) 18. MERCY NATHALIA BREGITNA(21080116120036) 19. SAFFANA ILIYUNA HASNA(21080116130052) 19. SAFFANA ILIYUNA HASNA(21080116130052) 20. PUGUH PAMBUDI (21080116140094)
20. PUGUH PAMBUDI (21080116140094) NAMA (NIM):
NAMA (NIM):
1. WIRDA NABILLA SAFITRI (21080116140042) 1. WIRDA NABILLA SAFITRI (21080116140042) 2. HANI NOOR ABSHARINA (21080116120009) 2. HANI NOOR ABSHARINA (21080116120009) 3.
3. MUHAMMAD RIZKY MUHAMMAD RIZKY NAUFALNAUFALARIQARIQT(21080116140079)T(21080116140079) 4. HAFIZH DANI 21080116140045
4. HAFIZH DANI 21080116140045 5.
5. WIREGAWIREGAVS(21080116140105)VS(21080116140105) 6.
6. APRILIA NABILA(21080116APRILIA NABILA(21080116140100)140100) 7. AMELINDA DHIYA(21080116130068) 7. AMELINDA DHIYA(21080116130068) 8. R
8. RONAULI SITINJAK(2108011612ONAULI SITINJAK(21080116120023)0023) 9. FITRI
DEFINISI & PENGERTIAN
DEFINISI & PENGERTIAN
Meurut Dennis, Meurut Dennis, Bising adalah suara yang timbul dari getaran-getaran yang tidak teratur.Bising adalah suara yang timbul dari getaran-getaran yang tidak teratur.
Menurut SpoonerMenurut Spooner, , Bising adalah suara yang tidak mengandung kualitas musik Bising adalah suara yang tidak mengandung kualitas musik
Menurut Sataloff, Menurut Sataloff, Bising adalah bunyi yang terdiri dari frekuensi yang acak dan tidak Bising adalah bunyi yang terdiri dari frekuensi yang acak dan tidak
berhubungan satu dengan yang lain. berhubungan satu dengan yang lain.
Menurut Burn, Menurut Burn, Littre danLittre danWail Wail Bising adalah suara yang tidak Bising adalah suara yang tidak dikehendakikdikehendakikehadirannya olehehadirannya oleh
yang mendengar dan mengganggu. yang mendengar dan mengganggu.
Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. RI No. 48/MENLH/11/199648/MENLH/11/1996
K
Kebisiebisingan ngan adalah adalah bunyi bunyi yang yang tidak tidak diingdiinginkan inkan dari dari uatu uatu usaha usaha atau atau kegkegiatan iatan dalamdalam
tingk
tingkat dan at dan waktu twaktu tertentuyertentuyang daang dapat mepat menimbulnimbulkan kan gangguagangguan kn kesehaesehatan mantan manusia usia dandan
kenyamanan
kenyamanan lingkungan,trmasuk lingkungan,trmasuk ternak, ternak, satwa satwa dan dan system system alam.alam.
Menurut MenteriMenurut MenteriTTenaga Kenaga Kerja danerja danTTransmigrasi RI No. ransmigrasi RI No. PER. PER. 13/MEN/X/201113/MEN/X/2011
K
Kebisiebisingan ngan adalah adalah semua semua suara suara yang yang tidak tidak dikdikehendaehendaki ki yang yang bersumbersumber ber dari dari alat-aalat-alatlat
proses
proses produksi produksi dan/atau aldan/atau alat-alat kat-alat kerja erja yang pada yang pada tingkat tingkat tertentu dapat tertentu dapat menimbulkanmenimbulkan
gangguan pendengaran.
KARAKTERIST
KARAKTERIST
IK
IK
KEBISINGAN
KEBISINGAN
KeKebisingan menurut karakteristiknbisingan menurut karakteristiknya dapat dibagi ya dapat dibagi menjadi:menjadi:
1.Jumlah keb1.Jumlah kebisingan: isingan: semua kebisingan yang terjadi disuatu tempat tertentu dan dalam suatu waktu tertentu.semua kebisingan yang terjadi disuatu tempat tertentu dan dalam suatu waktu tertentu.
2.K2.Kebisingan spesifik: ebisingan spesifik: kebisingan di antara jumlah kekebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas dibedakanuntuk alasan-bisingan yang dapat dengan jelas dibedakanuntuk alasan-alasan akustik.
alasan akustik.Sering kali sumber kebisingan dapSering kali sumber kebisingan dapat diidentifikasikanat diidentifikasikan
3.K3.Kebisingan residual: ebisingan residual: kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan dikebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di suatu tempat dan waktu tertentu.
suatu tempat dan waktu tertentu.
KARAKTERISTI
KARAKTERISTI
K KEBI
K KEBI
SINGAN
SINGAN
Y
Y
ANG DAP
ANG DAP
A
A
T MENGGA
T MENGGA
NGGU
NGGU
Tiga karakteristik kebisiTiga karakteristik kebisingan yang dapat mengganggu (Bell, ngan yang dapat mengganggu (Bell, 2005) adalah :2005) adalah :
1. 1. Besar kecilnya suara (VBesar kecilnya suara (Volume) Semakin keras sumber kebisingan, olume) Semakin keras sumber kebisingan, semakin besar pengasemakin besar pengaruhnya dalam komunikasi verbal danruhnya dalam komunikasi verbal dan
semakin tinggi perhatian dan
semakin tinggi perhatian dan stres yang diasosiasikan dengan stres yang diasosiasikan dengan kerasnya kebisikerasnya kebisingan.ngan.
2. 2. Prediksi (PrPrediksi (Predictability) Semakin tidak terprediksi sumber kebiedictability) Semakin tidak terprediksi sumber kebisingan, singan, semakin besar perhatian yang kita semakin besar perhatian yang kita curahkan untuk curahkan untuk
memahami tugas yang
memahami tugas yang kita lakukan.kita lakukan.
3. 3. Persepsi Kontrol Persepsi Kontrol (Perceived Control) Semakin lemah kontrol yang dapat kita lakukan terhadap kebisingan, (Perceived Control) Semakin lemah kontrol yang dapat kita lakukan terhadap kebisingan, maka semakinmaka semakin
sulit bagi kita untuk beradaptasi terhadap
1. BISING YANG KONTINYU
2. BISING TERPUTUS-PUTUS
Bising jenis ini sering disebut intermitten noise, yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus-menerus, melainkan ada periode relative tenang misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api
3. BISING IMPLUSIF
Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan, mercon , meriam.
4. BISING IMPLUSIF BERULANG
SUMBER KEBISINGAN
Bunyi yang menimbulkan bising disebabkan oleh sumber yang
bergetar. Getaran sumber suara mengganggu molekul-molekul
udara di sekitar sehingga molekul-molekul ikut bergetar.
Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang
rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola
rambatan longitudinal.
Bermacam-macam sumber kebisingan yang merupakan dampak dari aktivitas berbagai
proyek pembangunan dapat dibagi ke dalam empat tipe pembangunan yaitu:
Sumber kebisingan dari tipe pembangunan pemukiman
Sumber kebisingan dari tipe pembangunan gedung bukan untuk tempat tinggal tetap,
misalnya untuk perkantoran, gedung umum, hotel, rumah sakit, sekolah dan lain
sebagainya
Sumber kebisingan dari tipe pembangunan industry
Sumber kebisingan dari tipe pekerjaan umum, misalnya jalan, saluran induk air, selokan
Dilihat dari sifat sumber kebisingan dibagi menjadi dua yaitu:
Sumber kebisingan statis, misalnya pabrik, mesin, tape, dan lainnya
Sumber kebisingan dinamis, misalnya mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan
lainnya.
Sedangkan sumber bising yang dilihat dari bentuk sumber suara
yang dikeluarkannya ada dua:
Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu titik/bola/lingkaran. Contohnya
sumber bising dari mesin-mesin industri/mesin yang tak bergerak
Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu garis, contohnya kebisingan yang
Berdasarkan letak sumber suaranya, kebisingan dibagi
menjadi:
1. Bising Interior. Merupakan bising yang berasal dari manusia,
alat-alat rumah tangga atau mesin-mesin gedung yang antara
lain disebabkan oleh radio, televisi, alat-alat musik, dan juga
bising yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang ada digedung
tersebut seperti kipas angin, motor kompresor pendingin,
pencuci piring dan lain-lain.
2. Bising Eksterior. Bising yang dihasilkan oleh kendaraan
ALAT UKUR KEBISINGAN
Sound Level Meter ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan antara 30-130 dB
dalam satuan dBA dari frekuensi antara 20-20.000Hz. Sound level meter biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti, industri penerbangan dan sebagainya.
MACAM - MACAM SOUND METER
Sound meter analog, pada instrumen ini disusun dari rangkaian listrik yang didesign khusus akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi suatu bacaan angka pada skala.
Sound meter digital, pada instrument ini disusun dari rangkaian listrik yang didesign khusus akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi bacaan angka yang terdisplai pada layar.
PENGUKURAN KEBISINGAN
DAN
1. PENGUKURAN
Metode Pengukuran
Pengukuran tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Cara Sederhana
Dengan sebuah sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik.
2. Cara Langsung
Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM) dengan cara pada siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (LS) pada selang waktu 06.00 - 22.00 dan aktivitas dalam hari selama 8 jam (LM) pada selang 22.00 - 06.00. Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang hari dan pada malam hari paling sedikit 3 waktu pengukuran, sebagai contoh:
L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00
L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 11.00
L3 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 14.00 - 17.00
L4 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 - 22.00
L5 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 - 24.00
Keterangan :
L
eq :Equivalent Continous Noise Level atau Tingkat Kebisingan
Sinambung Setara ialah nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang
berubah-ubah (fluktuatif) selama waktu tertentu, yang setara
dengan
tingkat kebisingan dari kebisingan yang ajeg (steady) pada selang waktu
yang sama. Satuannya adalah dB(A).
L
TMS :L
eqdengan waktu sampling tiap 5 detik
L
S :L
eqselama siang hari
L
M :L
eqselama malam hari
Metode Perhitungan
Tingkat Kebisingan Ekivalen (L
eq)
Salah satu perhitungan tingkat tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi ekuivalen dimana nilai
tertentu bunyi yang fluktuatif selama waktu tertentu setara dengan tingkat bunyi yang steady state
pada selang waktu yang sama.
Tingkat tekanan bunyi rata-rata terhadap waktu (
Leq ) dapat ditentukan melalui persamaan :
n
L.ek = 10 log (
∑ fi x 10
Li/10
) dBA
i=1
Keterangan:
L.ek = tingkat bising ekivalen (dBA)
fi
= fraksi waktu terjadinya tingkat bising pada interval waktu pengukuran tertentu
Li = nilai tengah tingkat bising pada interval waktu pengukuran tertentu (dBA)
L
S
= 10 log 1/16 {T1.10
0,1 L1
+ ... + T4.10
0,1 L4
} dB(A)
L
M
= 10 log 1/8 {T5.10
0,1 L5
+ ... + T7.10
0,1 L7
} dB(A)
Tingkat Kebisingan pada siang hari ( L
S)
Tingkat Kebisingan yang terjadi pada siang hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 16 jam siang hari
yaitu antara pukul 06.00
–
22.00 dengan minimal pengambilan data selama 4 kali pengukuran dengan
rentang frekuensi tertentu.Tingkat kebisingan siang hari dapat dinotasikan dengan simbol Ls.
Dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tingkat Kebisingan pada malam hari (L
M)
Tingkat Kebisingan yang terjadi pada malam hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 8 jam malam hari
yaitu antara pukul 22.00
–
06.00 dengan minimal pengambilan data selama 3 kali pengukuran dengan
rentang frekuensi tertentu.Tingkat kebisingan siang hari dapat dinotasikan dengan simbol Lm.
L
SM
= 10 log 1/24 {16.10
0,1 LS
+ 8.10
0,1 (LM)
} dB(A)
Tingkat kebisingan siang dan malam ( L
SM)
Tingkat kebisingan siang malam hari dipakai di Indonesia untuk menilai kebisingan Lingkungan.
Dengan persamaan rumus dapat dituliskan :
Metode Prediksi Kebisingan
Model untuk Sumber
•
Sumber dengan tingkat bising berbeda
L2 = L1
–
20 log (r2/r1) dBA
Keterangan:
L2 = tingkat bising pada jarak r2 dari sumber
(dBA)
L1 = tingkat bising pada jarak r1 dari sumber
(dBA)
Model untuk Sumber
•
Kebisingan berasal dari 2 sumber yang sama (L1 = L2)
Ltot = (L1 + 3) dBA
•
Kebisingan dari n buah sumber yang sama tingkat
bisingnya (L1 = L2 = ...= Ln)
Ltot = (L1 + 10 log n) dBA
•
Kebisingan dari n buah sumber yang tidak sama tingkat
bisingnya (L1
L2
...
Ln)
n
Ltot = 10 log (
∑ 10
Li/10) dBA
i=1
Model untuk Sumber
Untuk memprediksi model sumber garis
bergerak
L2 = L1
–
10 log (r2/r1) dBA
Keterangan:
L2 = tingkat bising pada jarak r2 dari sumber
(dBA)
L1 = tingkat bising pada jarak r1 dari sumber
(dBA)
2. PARAMETER
N o Tingkat Kebisingan (dBA) Skala Kualitas 1 < 50.0 5 Sangat Baik 2 50.0 – 55.0 4 Baik 3 55.1 – 58.0 3 Sedang 4 58.1 – 60.0 2 Buruk 5 > 60.0 1 Sangat Buruk Tabel 1. Skala Kualitas Lingkungan Tingkat Kebisingan
Untuk Permukiman, Perkantoran, Sekolahan
Tabel 2. Skala Kualitas Lingkungan Pekerja
di dalam Pabrik N o Tingkat Kebisingan (dBA) Skala Kualitas 1 < 70 5 Sangat Baik 2 70.1 – 75 4 Baik 3 75.1 – 80 3 Sedang 4 80.1 – 85 2 Buruk 5 > 85 1 Sangat Buruk
PENGENDALIAN BISING
Secara garis besar, ada dua jenis pengendalian kebisingan, yaitu
pengendalian bising aktif (
active noise control
) dan pengendalian
bising pasif (
passive noise control
).
ACTIVE NOISE CONTROL
Pengendalian Bising SecaraTeknis
1.
Mengubah cara kerja, dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang suara yang menimbulkan
bisingnya.
2.
Menggunakan penyekat dinding dan langit-langit yang kedap suara.
3.
Mengisolasi mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan. Mesin/alat didesain sedemikian hingga
suara bising tidak seluruhnya mengenai pekerja. Pemasangan kaca membuat pekerja dapat tetap
bekerja.
4.
Subtitusi mesin yang bising dengan mesin yang kurang bising.
5.
Menggunakan fondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan yang goyang, dan mengganti
bagian- bagian logam dengan karet.
6.
Modifikasi mesin atau proses.
Pengendalian Secara Administratif
1.
Pengadaan ruang control pada bagian tertentu (misalnya: bagian diesel).
Tenaga kerja di bagian tersebut hanya melihat dari ruang berkaca yang
kedap suara dan sesekali memasuki ruang berbising tinggi, dalam waktu
yang telah ditentukan, serta menggunakan APD (ear muff).
2.
Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan NAB yang ada.
Pengendalian Secara Medis
Pemeriksaan audiometri sebaiknya dilakukan pada saat awal masuk kerja,
secara periodic, secara khusus dan pada akhir masa kerja.
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Merupakan alternative terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan.
Tenaga kerja dilengkapi dengan sumbat telingga (ear plug) atau tutup telingga
(ear muff) disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi dan penurunan intensitas
kebisingan yang diharapkan.
PASSIVE NOISE CONTROL
Pengontrolan dilakukan dengan mengurangi kebisingan yang
ditimbulkan dengan pengendalian medium perambatannya. Hal ini
dilakukan untuk menghalangi suara mencapai telinga manusia.
STUDI KASUS
Studi kasus ini mempunyai tujuan untuk mengetahui
hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pada
pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD
Suluttenggo Kota Manado.
Hubungan kebisingan terhadap fungsi
pendengaran pekerja mesin pembangkit
listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo
SUMBER KEBISINGAN
Peningkatan mekanisme akan mengakibatkan mmeningkatnya tingkat kebisingan. Pemakaian
peralatan modern di suatu industri atau perusahaan guna meningkatkan produktivitas
memberikan dampak terhadap tenaga kerja karena bunyi yang dihasilkan dari mesin dalam
proses tersebut.Tentu itu akan berdampak negatif bagi pekerja.
Sumber –
sumber kebisingan di industri antara lain :
1.
Mesin produksi
2.
Mesin potong atau gergaji
3.
Ketel uap untuk pemanas air
PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP TENAGA
KERJA
1. Gangguan fisiologis
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, nadi dan dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris 2. Gangguan psikologis
Gannguan psikologis berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, emosi dll. 3. Gangguan komunikasi
Gangguan komunikasi dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan bisa berakibat kepada kecelakaan karena tidak dapat mendengar isyarat ataupun tanda bahaya.
4. Gangguan pada pendengaran (Ketulian)
Merupakan gangguan yang paling serius karena pengaruhnya dapat menyebabkan berkurangnya fungsi pendengaran. Gannguan pendengaran ini bersifat progresif tapi apabila tidak dilakendalikan dapat menyebabkan ketulian permanen.
PEMANTAUAN KEBISINGAN
Gambar di samping
adalah Sound Level
Meter (SLM)
Alat ukur untuk pengukuran kebisingan di tempat kerja adalah
Sound Level Meter (SLM) dan untuk personal monitoring digunakan
Gambar
samping adalah
Noise
Dosimeter yang
digunakan untuk
personal
monitoring
kebisingan.
PENGENDALIAN KEBISINGAN
Langkah efektif untuk pencegahan gangguan pendengaran adalah dengan melakukan pengendalian
pada sumber bahaya dengan melakukan :
1.
Tahap perencanaan / engineering pastikan memilih peralatan dengan efek kebisingan paling rendah,
mesin dengan intensitas kebisingan tinggi jauhkan dari area yang terdapat banyak pekerja disana. Jika
mesin tersebut masih bising lakukan pemasangan barier, pasang peredam.
2.
Tahap Administrasi bisa melakukan hal-hal sebagai berikut :
Berlakukan area tersebut sebagai area terbatas, hanya boleh dimasuki personil yang terlatih,
menggunakan Alat Pelindung Pendengaran
Pengaturan jadwal kerja sesuai NAB, misal 85 dBA bekerja selama 8 jam, 88 dBA bekerja selama 4
ALAT PELINDUNG DIRI / ALAT PELINDUNG
PENDENGARAN
Pemakaian Alat pelindung pendengaran adalah upaya terakhir
dalam upaya pencegahan gangguan pendengaran, ada 2 jenis :
1.
Ear plug / sumbat telinga
2.
Ear muff / tutup telinga
SOAL 1
Data pengukuran kebisingan selama 55 menit adalah sebagai berikut:
a. 5 menit pertama, tingkat kebisingan terukur 90 dBA
b. 50 menit kemudian, 60 dBA
Berapa nilai Leq?
JAWAB
Leq= 10.log ∑(10Li/10xti)
= 10.log (1090/10x5 55 +1090/10x50 55 ) = 10.log (90909090,91+909090,9091) = 79,62928689 dBA
SOAL 2
SOAL 3
Hasil pengukuran kebisingan di suatu perumahan, menghasilkan data seperti berikut :
Hituglah nilai
berdasarkan tabel di atas !
Waktu Pengukuran Waktu yang Diwakili Durasi Waktu yang diwakili (T) Tingkat Kebisingan Leq (dBA) 07.00 06.00 – 10. 00 4 jam 60 11.00 10.00 - 12.00 2 jam 64 15.00 12.00 – 17.00 5 jam 57 19.00 17.00 – 22.00 5 jam 71 23.00 22.00 – 24.00 2 jam 40 01.00 24.00 - 03.00 3 jam 45 05.00 03.00 – 06.00 3 jam 50
Suatu mesin A memiliki tingkat kebisingan (L) sebesar 100 Dba dengan
jarak 100 meter dari pendengar. Jika mesin B berjarak 1000 meter dari
pendengar, maka berapa tekanan suara (P) dari mesin B jika Po sejumlah
Tingkat Kebisingan Siang-malam, LSM
Suatu pengukuran kebisingan di perumahan
untuk keperluan analisa dampak proyek
“Y”,
menghasilkan data sebagai berikut:
Tentukanlah nilai L
SM!
Ket:
L
S: Leq siang
L
M: Leq malam
Waktu
pengukura
n
Waktu yg
diwakili
Durasi
waktu yg
diwakili
(Ti)
Tk. Kebisingan
Leq (dBA)
07.00 06.00-09.00 3 jam 59 10.00 09.00-11.00 2 jam 63 15.00 11.00-17.00 6 jam 55 20.00 17.00-22.00 5 jam 71 23.00 22.00-24.00 2 jam 45 01.00 24.00-03.00 3 jam 5004.00 03.00-06.00 3 jam 47
Siang hari
Di dekat pagar suatu pabrik, data hasil
pengukuran
tingkat
bunyi
dengan
menggunakan
instrumentasi
analisis
statistik ditampilkan pada tabel atau grafik
di bawah ini. Digunakan 10 interval yang
sama dari 75 dBA hingga 100 dBA. Dari
data tersebut tentukan Tingkat Kebisingan
(Tingkat Bunyi) Ekuivalen dan
Deviasi
Standar
No Interval Tingkat Bunyi beban A, pada tengah interval, Li(dBA) Persent ase waktu yang dipakai dalam interval Pi x100 Persentas e dari waktu Tingkat Bunyi yang dilampaui tingkat interval 1 76,25 0,2 100 2 78,75 0,3 99,8 3 81,25 5 99,5 4 83,75 12,4 94,5 5 86,25 19,6 82,1 6 88,75 21,3 62,5 7 91,25 16,7 41,2 8 93,75 13,8 24,5 9 96,25 10,2 10,7 10 98 75 0 5 0 5 1.SOAL 1
1. Dari pengukuran selama 20 menit, diperoleh data :
Tingkat tekanan suara 60 dBA terukur selama 10 menit Tingkat tekanan suara 70 dBA terukur selama 10 menit Berapakah tingkat bising ekivalennya?
SOAL 2
2. Hasil pengukuran Bising, sbb:
61,62,65,69,68,64,59,58,61,64, 67,72,77,82,80,76,72,67,62,61
Perkirakan:
- L10 (tingkat bising yang dicapai selama 10% dari waktu ukur)
- L50 (tingkat bising yang dicapai 50% dari waktu ukur)