Vol. 10, No. 1, 66-74, Juli 2013
Kestabilan Parsial Untuk Sistem Linear
Melalui Konsep Sistem Auxiliary
Firman
†Abstrak
Tulisan ini membahas kestabilan parsial untuk sistem linear dengan koefisien konstan. Berkenaan dengan itu akan dikonstruksi suatu sistem auxiliary dari persamaan diferensial. Dari sistem auxliliary akan dianalisis kestabilan dari sistem yang berkenaan dengan bagian variabel.
Keywords: Kestabilan, kestabilan parsial, sistem auxiliary.
1. Pendahuluan
Pandang unperturbed motion
p
m
n
p
m
z
y
z
z
y
y
x
t
f
x
t
f
x
T T p m T
,
0
,
0
),
,
(
)
,...,
,
,...,
(
,
0
)
0
,
(
),
,
(
1 1
Stabilitas pada titik kesetimbangan x1x2 ...xn 0 dari perturbed motion system dalam
kaitannya dengan semua variabel x1,x2,...,xn telah banyak dibahas dalam literatur yakni
mengenai teori kestabilan Lyapunov.
Namun demikian suatu masalah yang lebih umum dapat dipandang sebagai masalah kestabilan dari gerakan yang sama, akan tetapi bukan dalam kaitannya dengan semua kuantitas yang menentukan masalah gerakan tersebut. Hal ini berarti masalah kestabilan pada titik keseimbangan x1 x2 ...xn 0 relatif hanya terhadap sebagian dari
variabel-variabel x1,x2,...,xm (m < n). Nilai dari variabel-variabel xi(t), (i1,...,n) dan bukan
dari nilai semua variabel xi(t,(1,...,n) yang harus tetap kecil, apabila nilai-nilai awal dari ) ,..., 1 ( ), (t i n
xi dipilih cukup kecil.
Masalah kestabilan dalam kaitannya dengan bagian dari variabel-variabel sering disebut dengan istilah masalah stabilitas parsial.
2.
Rumusan Masalah
Pandang sistem persamaan diferensial linear pertubed motion dengan koefisien konstan berikut :
n i j ij i x A dt dx 1(
i
1
,...,
n
)
xT (x1,...,xn)(y1,...,ym,z1,...,zp)(yT,zT),
m
0
,
p
0
,
nm pSistem tersebut punya bentuk dalam variabel y, z sebagai berikut:
p l l jl m k k jk j p l l il m k k ik i p j z d y c dt dz m i z b y a dt dy 1 1 1 1 ) ,..., 1 ( ), ,..., 1 ( (1)dengan
a
ik,
b
il,
c
jk,
d
jl adalah konstanta-konstanta. Akan dibahas masalah kestabilan (stabil asimtotik) dari sistem unperturbed motion (1)y
i
0
,
z
j
0
(
i
1
,...,
m
;
j
1
,...,
p
)
berkenaan dengan yi,...,ym. Berkenaan dengan itu akan dikonstuksi suatu sistem auxiliary
dari persamaan diferensial. Dari sistem auxiliary akan dianalisis kestabilan Lyapunovnya untuk sampai pada kesimpulan tentang kestabilan dari sistem (1) berkenaan dengan bagian variabel.
3.
Sistem Persamaan Auxiliary
Pandang vektor
b
i
(
b
i1,...,
b
ip)
T(
i
1
,...,
m
),
dengan bi seperti pada sistem (1). Tanpa mengurangi keumuman, misalkanb
1,...,
b
m,(
m
1
m
)
adalah vektor-vektor bebas linear, maka vektor-vektorb
m 1,...,
b
m1 diekspresikan linear dalam bentuk sistem (1). Untuk
membentuk sistem persamaan auxiliary, dimisalkan variabel baru sebagai berikut:
p i i il i b z 1
(i1,2,...,m1) (2)dengan koefisien bil(i1,...,m1;l1,...,p) merupakan Himpunan bebas linear dari kolom .
,..., 1 1 bm
b Dengan variabel baru tersebut diperoleh sistem auxiliary dari sistem (1)
1 1 1 1 1 1 1)
,...,
1
(
)
,...,
1
(
m l l jl m k k jk j m l l il m k k ik im
j
a
y
a
dt
d
m
i
a
y
a
dt
dy
Tipe sistem persamaan tersebut dinamai
-sistem auxiliary terhadap sistem (1).Lemma 1. Suatu
-sistem auxiliary untuk sistem (1) selalu dapat dikonstruksi dengan pengenalan himpunan variabel baruR
p
. Dimensi dari
-sistem tidak akan melebihi dari sistem asli (sistem (1)).Definisikan:
l v jl p l j 1b
z
(
j
1
,...,
p
);
b
vjl
b
jl(
j
1
,...,
m
1)
. Misalkan
l v r p p l r p 1b z
(r =1,2,...,). Claim :
pr adalah kombinasi linear dari
1,...,
p.Bukti Claim. Misal
B
v
(
b
ilv)
(
i
,
l
1
,...,
p
)
. Perhatikan detB
v
0
. Juga,...
...
,...
...
, 1 1 1 , 1 1 11 v p r p pr v pp r v p v r p pr v p r vb
b
b
b
b
b
,...
2
,
1
r
Dari ) ... , 1 , 1 , p v p r p v p l p p l l v l r p r p b z b z b z
p pr r p v pp v p pr p v p v r p pr v pp r v p pr v p r v b z b b z b z b b z b b
... )) ( ... ( ... )) ( ... ( ) ... ( ... ) ... ( 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 11Jadi
pr adalah kombinasi linear dari
1,...,
p. Dengan demikian dimensi maksimum dari
-sistem adalah nm p.Dimensi dari Suatu Sistem Auxiliary
Sistem (1) yang dinyatakan dalam bentuk vektor
,
Bz
Ay
y
Z CyDz(
x
A
*
x
)
(3)
dengan A,A,B,C,D adalah matriks konstan.
Masalahnya adalah mencari syarat untuk menentukan dimensi sistem auxiliary. Misalkan variabel baru
i,1i p, yang diperlukan untuk membentuk
-sistem, adalahdipilih dari variabel
BZ
dan juga dari variabel) 1 1 ( ,..., , (2) (2) (2) ( ) ( ) ) 1 ( p k Z BD BZ Z BD BZ BDZ Z B
k k k
dimana
(k) adalah diferensial
kali.Lemma 2. Misalkan Kp (BT,DTBT,...,(DT)p 1BT)
. Misalkan
-sistem auxiliary dari sistem original (1), maka
-sistem berdimensi mh jika dan hanya bisa jika rankK
p
h
. Bukti. (i)
Misalkan dimensi dari
-sistem adalah mh. Akan ditunjukkan RankK
p
h
. Terlebih dahulu ditunjukkan claim sebagai berikut :Jika setiap kolom dari matriks (DT)sBT adalah kombinasi linear dari kolom-kolom matriks
s
K , maka untuk setiap
i
(
i
s
)
, sebarang kolom dari matriks (DT)iBT juga merupakan kombinasi linear dari kolom-kolom matriks Ks.Bukti Claim. Misal bi (i1,...,m) adalah kolom-kolom dari matriks BT. Maka
).
)
(
,...,
)
(
)
(
D
T sB
T
D
T sb
1D
T sb
m Karena j s Tb
D
)
(
adalah kombinasi linear darikolom-kolom matriks Ks, maka j
s T
b
D
)
(
dapat ditulis sebagai :
m k k s jk m k m k k T jk k jk j s T b b D b b D 1 ) 1 ( 1 1 1 ) 0 ( ... ) (
dengan
(jk0),...,
(jks1) adalah konstanta-konstanta. Maka:)
)
)((
(
)
(
D
T s1b
j
D
TD
T sb
j
m k k s T s jk m k k T jkD b D b 1 ) 1 ( 1 ) 0 ( ) ( ...
Dalam hal ini setiap kolom dari matriks (DT)s1BT adalah kombinasi linear dari kolom-kolom matriks Ks. Dari claim di atas, akan ditunjukkan bahwa rank
K
p
h
.Andaikan rank
K
p
r
h
. (1) Misalkan rh.Karena dimensi dari
-sistem adalah mh dan variabel baru yang dibutuhkan untuk membentuk
-sistem dipilih
(k) BDkZ,(k 1,...,p1),
BZ , maka terdapats
(
s
p
)
sedemikian hingga matriks Ks mempunyai kolom bebas linearsebanyak h. Perhatikan bahwa setiap kolom matriks (DT)iBT(is) adalah kombinasi linear dari kolom-kolom matriks Ks. Jadi hanya terdapat h kolom
matriks di
K
p yang bebas linear. Hal ini bertentangan dengan asumsi diatas. (2) Misalkan r<h.Maka dimensi dari
-sistem tidak akan pernah sama dengan m+h. Dengan demikian haruslah rankK
p
h
.(ii)
Jika rank
K
p
h
, akan ditunjukkan dimensi dari
-sistem adalah m+h.Karena rank
K
p
h
, maka terdapat h kolom matriks Kpyang bebas linear. Sementara itu dipihak lain variabel yi (i=1,2,...,m). Jadi dimensi dari
-sistem adalah m+hAkibat 1. Suatu
-sistem yang dimensinya lebih kecil dari sistem (1) jika dan hanya jika rank Kp h<p .Bukti. (i)
Karena dimensi dari
-sistem adalah m+h, juga dimensi dari sistem (1) adalah m+p, maka rankK
p
h
<p(ii)
Perhatikan dimensi dari
-sistem adalahm
rankK
p. Karena rank Kp p danp
m
rankK
m
p
. Dengan demikian dimensi
-sistem lebih kecil dari dimensi sistem (1).Struktur, Spektrum dan Matriks Fundamental dari Sistem Auxiliary
Misalkan s adalah bilangan minimum sedemikian hingga rank Ks1 rank Ks.
Definisikan matriks Li(i1,2,...,5) sebagai berikut:
a. Baris dari matriks
L
1 ukuranhxp
adalah kolom dari matriks Ks1 yang bebaslinear.
b. Kolom dari matriks
L
2 ukuran h x h adalah kolom h pertama dari matriksL
1.c. Baris h pertama dari matriks L3 ukuran p x h adalah baris dari matriks 1 2
L . Sisa baris-baris matriks L3adalah vektor baris nol.
d. , 0 0 1 4 L I L m , 0 0 3 5 L I
L m dengan Im adalah Matriks identitas orde-m.
Lemma 3.
1. Suatu sistem auxliary dari sistem (1) diperoleh persamaan :
L
4A
L
5
2. Himpunan akar persamaan karakteristik dari
-sistem adalah subset dari himpunan akar persamaan karakteristik dari sistem (1).3. Misalkan
X
(
t
)
adalah matriks fundamental dari sistem (1), kemudian G(t) adalah matriks fundamental dari
-sistem, maka G(t)L4X(t), tt0Bukti.
1. Dari sistem (1) ekivalen dengan variabel vektor
w
Lx
,
dimana,
0
0
L
I
L
m L L L 1Dengan
L
adalah matriks sebarang dengan ukuran(
n
m
h
)
xp
sedemikian hingga matriks L nonsingulir. Perhatikan bahwaw L LA w L A L x A L x L w ( * ) ( ( 1 ) 1
Misalkan lkr adalah unsur-unsur matriks L. Maka diperoleh:
p
m
m
r
n
h
m
k
p
m
m
r
h
m
m
k
m
r
m
m
k
p
m
m
r
m
k
r
k
m
r
m
k
m
r
k
r
k
l
l
l
ij ij kr
1
,...,
;
1
,...,
,...,
1
;
,...,
1
,...,
1
;
,...,
1
,...,
1
;
,...,
1
;
,...,
1
;
,...,
1
,...,
1
,
,
0
,
0
,
0
,
1
, , , , 1 JadiL
4
(
l
ij)
(
i
1
,
2
,...,
m
h
;
j
1
,...,
m
,
m
1
,...,
m
p
)
.Misalkan
l
kr(
k
,
r
1
,
2
,...,
n
)
adalah unsur-unsur matriks L1. Karena kolom h pertama dariL
1 adalah bebas linear, kita dapat ambil kolom nol sebagai kolom h pertama Lunsur-unsur dari matriks L1 dirumuskan sebagai berikut:
L
L
l
rk r k krdet
det
)
1
(
(k
r
1
,...,
n
)
dengan matriks Lrk diperoleh dari matriks L dengan menghapus baris ke-r dan kolom
ke-k.
h m r m r h m m r n h m k h m m k m k l m r k r k r k l kr kr ,..., 1 ,..., 1 ,..., 1 ; ,..., 1 ; ,..., 1 ; ,..., 1 untuk 0 ; ,..., 1 , , , 0 , 1 Kemudian
)
,...,
1
,
(
det
det
det
)
1
(
det
det
)
1
(
2 2 2 ,v
s
h
L
L
L
L
l
vs v s vs v s p m s m
dimana matriks L2vs diperoleh dari matriks
L
2 dengan menghilangkan baris ke-v dankolom ke-s. Jadi
L
5
(
l
ij)
(
i
1
,...,
n
;
j
1
,...,
m
h
)
. Akibatnya unsur-unsur dari matriksL
4A
L
5 adalah unsur-unsur dari matriks L4AL1 untuki
,
j
1
,...,
m
h
. Jadi untuk
-sistem auxiliary diperoleh persamaan
L
4A
L
5
.
2. Perhatikan bahwa
det(
A
I
m)
0
dan
det(
LA
*L
1
I
m)
0
mempunyai akar persamaan karakteristik yang sama. KemudianL
4A
L
5 adalah unsur dariL
A
L
1untuk
i
j
1
,...,
m
h
. Jadi ada akar persamaan karakteristik
i(i1,...,n) dari sistem (1), sedangkan dipihak lain akar persamaan karakteristik
ij(
j
1
,...,
m
h
)
dari
-sistem . Dengan demikian himpunan akar persamaan karakteristik dari
-sistem adalah subset dari himpunan akar persamaan karakteristik dari sistem (1).3. Misalkan
X
(
t
)
dan X*(t) masing-masing merupakan matriks fundamental dari solusi sistem (1) dan sistemw
LA
*L
1w
.
Perhatikan denganw
Lx
,
maka w Lx. Jadi ada0 *
),
(
)
(
t
LX
t
t
t
X
. Karena sistem persamaan (m+h) pertama:
w
L
LA
w
* 1L
4A
L
5w
adalah bentuk
-sistem, maka G(t)L4X(t), tt0.4.
Kriteria Kestabilan Yang Berkenaan dengan Bagian dari
Variabel-Variabel
Pada bahasan ini, akan ditunjukkan bahwa solusi nol dari
-sistem auxiliary adalah stabil Lyapunov (stabil asimtotik), jika dan hanya jika solusi nol dari sistem (1) yang berkenaan dengan variabel-variabel y1,...,ym adalah stabil (stabil asimtotik). Hal ini dapat dilihat dalam teorema berikut ini.Teorema 1. Jika solusi nol dari
-sistem
L
4A
L
5
adalah stabil asimtotik Lyapunov maka untuk suatu unpertubed motion x0 dari sistem (1) adalah stabil asimtotik berkenaan dengan y1,...,ym.Bukti. Karena sistem (1) adalah stabil asimtotik berkenaan dengan y1,...,ym, maka dipenuhi
)
,...,
1
(
)
(
( ) 1 0i
m
e
t
z
b
l i t t p l il i
dengan
i,
i adalah konstanta positif. Jadi dipenuhi
j
,
0
.Teorema 2. Jika solusi nol dari
-sistem
L
4A
L
5
adalah stabil Lyapunov maka Solusi0
x dari sistem (1) adalah stabil (non asimtotik) berkenaan dengan variabel y1,...,ym . Bukti. Misalkan solusi nol dari
-sistem
L
4A
L
5
adalah stabil Lyapunov. Maka)
,...,
,...,
(
,
0
,
)
(
t
i
m
m
h
. Jadi
(
t
)
y
(
t
)
,
0
i . Dalam halini
y
i(
t
)
(
i
1
,
2
,...,
m
)
0
. Dengan demikian unpertubed motionx
0
dari sistem (1) adalah stabil berkenaan dengan y1,...,ym.Akibat 2.
1. Misalkan hanya m akar persamaan karakteristik dari sistem (1) mempunyai bagian real yang negatif. Untuk sistem unpertubed motion (1) adalah stabil asimtotik berkenaan dengan y1,...,ym jika dan hanya jika sistem (1) mempunyai bentuk
Y Ay, Z CyDz
Dan setiap akar persamaan det(A
Im) mempunyai bagian real yang negatif.2. Jika persamaan karakteristik dari sistem (1) mempunyai paling sedikit satu akar persamaan karakteristik dengan bagian real positif dan rank
K
p
p
, maka unpertubed motiondari sistem (1) tidak stabil berkenaan dengan y1,...,ym.Bukti.
(1) (i)
Andaikan sistem (1) tidak terbentuk Y Ay, Z CyDz. Maka dimensi dari
-sistem melebihi m. Karena himpunan akar persamaan karakteristik dari
-sistem termuat pada himpunan akar persamaan karakteristik sistem (1), maka terdapat akar persamaan karakteristik dengan bagian real non negatif, maka solusi nol dari
-sistem tidak stabil asimtotik. Dengan demikian dengan teorema (1), maka unpertobed motion dari sistem (1) mempunyai bentuk Y Ay, Z CyDz, dan setiap akar persamaan det(A
Im)mempunyai bagian real yang negatif. (ii)
Karena setiap akar persamaan karakteristik dari det(A
Im)= 0 mempunyai bagian real yang negatif, maka solusiy
0
dari sistem Y Ay adalah stabil asimtotik. Jadiunpertubed motion sistem (1) adalah stabil asimtotik berkenaan dengan y1,...,ym.
Akibat 3. Jika rank
K
p
p
, maka untuk unpertubed motion sistem (1) adalah stabil(asimtotik) berkenaan dengan y1,...,ym jika dan hanya jika unpertubed motion sistem (1)
adalah stabil (asimtotik) Lyapunov.
Bukti.
Karena rank
K
p
p
, maka dimensi dari
-sistem adalah m pn. Maka terdapatsebanyak n akar persamaan karakteristik dengan bagian realnya negatif. Jadi sistem (1) adalah stabil (asimtotik)
(ii)
Karena sistem (1) adalah stabil (asimtotik), maka ada n akar karakteristik dengan bagian realnya negatif. Jadi dipenuhi ada m akar karakteristik dengan bagian real negatif. Dengan demikian suatu unpertubed motion sistem (1) adalah stabil (asimtotik) berkenaan dengan
m y
y1,..., . Jadi persamaan det( 4 5 2)0
I L A
L
adalah: (1
)2 0. Dalam hal ini didapat
12 1. Dengan demikian solusi nol dari
-sistem
L4AL5
atau2 2 2 1
,
adalah asimtotik.Akibatnya, dengan Teorema 1 maka unperturbed motion y1 z1 z2 0 adalah stabil asimtotik berkenaan dengan
y
1.Contoh Kestabilan Parsial yang Asimtotik Contoh 1.
Misalkan sistem (1) punya bentuk sebagai berikut :
2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 z 2z , z 4y z , z 2y z z y y Perhatikan: ) 2 1 ( B
2
1
2
1
1
0
1
1
2K
Dapat dilihat bahwa rank K2 1. Kemudian
,
0
0
1
0
0
1
,
1
1
2
0
1
4
2
1
1
,
2
1
0
0
0
1
5 * 4
A
L
L
Jadi persamaan
det(
L
4A
*L
5
I
2)
0
adalah: (1
2)0. Dalam hal ini diperoleh. 1
12
Dengan demikian solusi nol dari
-sistem
L4AL5
atau2 2 2
1
,
adalah asimtotik. Akibatnya, dengan Teorema 1 makaunperturbed motion y1 z1 z2 0 adalah stabil asimtotik berkenaan dengan y1.
Contoh 2. Misalkan 3 2 1 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 4 2 8 2 4 2 z z z y z z z y z z z y z z z y y Perhatikan ) 2 0 1 ( B
1
1
1
0
0
4
0
2
1
D
Rank K2 1.
1
0
1
1
5 * 4A
L
L
Jadi persamaan
det(
L
4A
*L
5
I
2)
0
adalah: (1
2)0. Dalam hal ini didapat. 1
12
Dengan demikian solusi nol dari
-sistem
L
4A
L
5
adalah stabil asimtotik.5.
Kesimpulan dan Saran
Dengan teknik
-sistem kestabilan parsial dari suatu sistem dapat dianalisis. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat dibuat tentang analisis kestabilan parsial untuk sistem non linear. Dari hasil yang diperoleh disarankan dapat dikaji hubungan antara teknik
-sistem dengan metode fungsi Lyapunov.6.
Open Problem
Pandang sistem persamaan diferensial dengan koefisien konstan
,
Bu Ax
x
x
T
(
y
1,...,
y
n,
z
1,...,
z
p)
(yT,zT),m.0,p0,nm p
Dalam variabel y, z sistem tersebut, y AyBzPu, zCyDzRu,adalah persamaan yang terbentuk, dengan x adalah vektor keadaan dan u adalah vektor kontrol. Masalahnya adalah bagaimana mencari kontrol u yang menjamin sistem tersebut adalah stabil asimtotik berkenaan dengan y1,...,ym.
Daftar Pustaka
[1] Vorotnikov, V.I., Birkhauser, 1998, “Partial Stability and Control”. Boston, Basel, Berlin.
[2] Naiborhu, J., Nababan, S.M., Saragih, R., Pranoto, I., “Direct Gradient Descent Control
as A Dynamic Feedback Control for Linear System”.
[3] Sun, Y., Molchanov, A. P., Michel, A.N., “Partial Stability of Dynamical Systems”. Departement of Electrical Engineering University of Notre Dame South Bend, IN, 46556 USA.
[4] Isidori, A., 1995, “Nonlinear Control System, Third Edition”. Springer-Verlag Heidelberg, Berlin.