• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

2.1.Studi Literatur

Bahasa gambar sangat dibutuhkan dalam dunia modern saat ini, dalam era komunikasi informasi ini peran gambar semakin besar saja. Gambar tidak saja penting bagi desainer, tetapi juga penting bagi ahli teknik, pendidikan, bisnis, sosial, politik dan industri, serta bagi manusia dan kehidupannya sehari-hari.

Menggambar (Inggris: drawing) menurut Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia adalah kegiatan-kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar. Pelakunya populer dengan sebutan Penggambar/juru gambar (Inggris: draftsman) yang merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar dijelaskan sebagai tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb); yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas dan sebagainya; lukisan.

Manusia dan peranan gambar menurut Asnar Zacky:

Secara kodrati manusia sejak lahir telah dibekali dengan naluri, intuisi, imajinasi dan fantasi. Dengan naluri dan intuisi, bayi umur sekitar 3 bulan sudah bisa merasakan kelucuan-kelucuan yang di ”goda” kan ibu/bapaknya, dan bisa bereaksi dalam bentuk ekspresi tingkah.

Pada usia balita, imajinasi dan fantasi sudah mulai terbentuk, sehingga balita mampu berceloteh, berkisah sambil mencoret-coret rupa gambar. Dan gambar ini mencerminkan khayalan, suasana jiwa, daya tangkap mereka terhadap hal-hal yang ada di lingkungan kehidupan.

Pada usia dewasa, gagasan merangkum banyak hal yang berkaitan/bersifat logis, ilmiah. Gagasan berwujud dalam rupa gambar, sebagian besar melalui bidang aktifitas bidang kerja, seperti perancang arsitektur, interior mewujudkan gambar denah, tampak, irisan, sket perspektif, dan elemen interior.

Perancang grafis mewujudkan gambar ilustrasi gambar tanda simbol, identitas visual dan layout perwajahan media cetak (Zacky 1).

(2)

Hal ini dapat dilihat dengan telah adanya bahasa gambar sejak zaman prasejarah, bahkan gambar menjadi salah satu media yang sangat penting dalam kehidupan. Sebelum adanya huruf abjad pada masa masehi hingga sekarang ini, pada zaman prasejarah hingga zaman dulu (S.M) manusia tidak menulis huruf akan tetapi menggambar, seperti gambar/lukisan yang berupa goresan di dinding goa batu pada zaman prasejarah, selain itu juga menggambar huruf seperti yang dilakukan oleh bangsa Sumeria, Egypt, Tiongkok dimana wujud karya seni yang dibuat pada masa prasejarah dan sejarah masih sangat sederhana dan terbatas pada material maupun dalam teknologi yang digunakan pada waktu itu.

Akhir abad ke-18 merupakan periode revolusi dan penemuan bagi benua Eropa The Ecole des Beaux Arts menekankan pada pentingnya ‘keindahan’ dalam tata-saji ilmu desain, sedangkan The Ecole Polytechnique menekankan kesederhanaan terutama bagi mereka yang mendalami ilmu keteknikan atau konstruksi. Teknik-teknik baru terus berkembang, era komputer telah merambah pula dalam masalah gambar-menggambar, namun teknik dan bahan-bahan tradisional masih terus digunakan. Komputer telah mengambil alih sebagian tugas-tugas para penyaji gambar tradisional dan manual, namun sentuhan-sentuhan seni lewat tangan manusia belum tergantikan. Peranan gambar dalam kehidupan manusia membentang sepanjang sejarah kehidupan manusia itu sendiri, sejak diguratkan di dinding gua, dibentuk klise cetak, hingga diguratkan dengan teknologi digital. Banyaknya bentuk dan corak gambar memberikan dampak pada pengembangan bidang kerja dan perkembangan pendidikan yang langsung berkaitan dengan hal gambar.

Struktur dan masalah yang berubah dengan cepat setiap hari dan semakin kompleks. Volume informasi bergerak semakin besar, gaya manusia juga selalu berubah dan bervariasi dan linkungan tempat tinggal juga berubah terus membuat informasi dan komunikasi menjadi bagian dari gaya hidup zaman sekarang, mereka tidak hanya mengandalkan model-model tulisan dan lisan akan tetapi dalam fungsinya yang spesifik gambar mengambil peran yang besar bagi perkembangan peradaban umat manusia.

(3)

2.2.Tinjauan Judul Perancangan

2.2.1. Perancangan Komik/Komunikasi Visual

Desain tidak memiliki definisi yang baku, desain mempunyai arti yang berbeda-beda bagi berbagai orang. Untuk sebagian orang desain dapat berupa sebuah pemandangan, rencana, komposisi dan layout atau bahkan sebuah ekspresi dari perasaan. Ada banyak tipe-tipe desain, antara lain adalah: structural construction, functional, geometric, abstract, realistic, and decorative. Desain bisa berupa gabungan dari tipe-tipe tersebut, desain dapat berarti sebuah grafik yang dicetak ke dalam sebuah permukaan datar atau three-dimensional.

Dimensi Desain komunikasi Visual bisa dibilang sangat luas dan seperti tak bertepi. Desain Komunikasi Visual merupakan sebuah perancangan yang bertujuan untuk memberikan solusi atas sebuah permasalahan. Sebagai manusia yang terikat hidupnya dengan dunia gambar-menggambar. Maka bingkai pengamatan jadi amat penting. Dengan pengamatanlah kita belajar dan membentuk sesuatu dan juga berkomunikasi.

Menurut website Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (“KK Komunikasi Visual dan Multi Media”), komunikasi visual merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media: percetakan / grafika, luar ruang (marka grafis, papan reklame), televisi, film /video, internet dll, dua dimensi maupun tiga dimensi, baik yang statis maupun bergerak (time based). Sedangkan Komunikasi Grafis merupakan bagian dari Komunikasi Visual dalam lingkup statis, dua dimensi, dan umumnya berhubungan dengan percetakan / grafika. Dalam lingkup terminologi ini standar kompetensi Komunikasi Grafis dibuat.

Pada dasarnya, penampilan Desain Komunikasi Visual hanya terdiri dari dua unsur utama, yaitu: verbal (tulisan) dan visual (gambar tangan atau fotografi). Dalam konteks ini penekanannya pada segi visual (Tinarbuko 88).

Komik sebagai karya komunikasi media cetak sangat luas diminati masyarakat, mulai dari komik Eropa hingga Manga, praktis menguasai dunia. Bahkan secara kontrovesial komik yang di negaranya ada yang menentangnya, Crayon Sinchan ternyata banyak juga penggemarnya (Brotoatmodjo 2).

(4)

2.2.1.1.Perkembangan Komik/Desain Komunikasi Visual

Sejak zaman prasejarah manusia telah menggunakan seni dalam kehidupannya. Bukti-bukti peninggalan manusia purba dalam mengekspresikan rasa seninya ditemukan pada goresan-goresan lukisan di gua tempat tinggalnya. Pada zaman Mesolithikum, saat manusia menemukan besi dan tulisan, maka manusia mulai mengumpulkan dan mencatat informasi. Dan ketika manusia mulai hidup berkelompok maka komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting hingga mencuatnyalah peran gambar dan bahasa tulis.

Ketika manusia membutuhkan bangunan sederhananya, mereka membangun dengan mengkomunikasikan maksud dan gagasannya dengan kata-kata; tetapi ketika bangunan itu menjadi sangat kompleks, ketika membangun menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dijelaskan ‘tanpa kata-kata’, ketika mendirikan bangunan dan proses membangun harus terekam, maka ‘rancangan’ itupun harus dinyatakan; gambar rancangan dibuat dengan metode pictorial, gambar rancangan yang sangat sederhana dan singkat tetapi cukup akurat. Peradaban manusia telah lama mengenal gambar dalam tatanan gambar teknik. Sebuah gambar yang dimaksudkan sebagai media agar dalam sebuah rancangan atau desain dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana (Istanto 25).

Gambar 2.1. Hieroglyphs at the Memphis Museum (Sumber:en.wikipedia.org/wiki/Egyptian_hieroglyph)

Penggunaan metode pictorial ini mampu menghasilkan monumen-monumen besar pada zaman Mesir Kuno, yang dimana pada zaman ini juga

(5)

ditemukan Hieroglyphs yang merupakan gambar atau tanda yang berfungsi sebagai kata di dalam tata tulis Mesir Kuno. Perangsang besar untuk menggambar terjadi pada zaman Renaissance setelah digunakannya kertas sebagai media gambar.

Gambar 2.2. Contoh hasil karya pada zaman Renaissance (Sumber: www.1st-art-gallery.com/.../renaissance_01.html)

Sejak Revolusi Industri (abad ke-19) saat mana informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (iklan, kemasan), penerbitan (koran, buku, majalah) dan informasi seni budaya. Perkembangan bidang ini erat hubungannya dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari kejituan penyampaian informasi pada masyarakat. Perkembangan di atas juga dipacu oleh kesadaran yang makin tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam komunikasi masa kini. Bila pada awal munculnya mesin cetak abad ke-15 istilah bidang ini adalah “graphic arts” yang masih dikonotasikan dengan seni, maka abad ke-20 istilahnya menjadi “graphic communication” atau juga “visual communication”. Hal ini menggambarkan peranan komunikasi sebagai kunci profesi dalam bidang ini. Saat ini peranan komunikasi yang diemban makin

(6)

beragam: informasi umum (information graphics, signage), pendidikan (materi pelajaran dan ilmu pengetahuan, pelajaran interaktif pendidikan khusus), persuasi (periklanan, promosi, kampanye sosial) dan pemantapan identitas (logo, corporate identity, branding). Munculnya istilah “komunikasi visual” sebenarnya juga merupakan akibat dari makin meluasnya media yang dicakup dalam bidang komunikasi lewat bahasa rupa ini: percetakan / grafika, film dan video, televisi, web design dan CD interaktif. Perkembangan itu telah membuat bidang ini menjadi kegiatan bisnis yang sekarang sangat marak melibatkan modal besar dan banyak tenaga kerja. Kecepatan perkembangannya pun berlomba dengan kesiapan tenaga penunjang pada profesi ini. Karena itu perlu disiapkan suatu standar yang dapat jadi acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya dalam jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan penunjangnya. Standardisasi yang saat ini dibuat tak mungkin menahan laju perkembangan bidang Komunikasi Grafis. Tetapi dengan melihat apa yang telah terjadi baik di negeri orang maupun di negeri sendiri, diharapkan usaha membuat acuan dapat mengantisipasi cukup panjang menghadapi perkembangan bidang ini (“KK Komunikasi Visual dan Multi Media”)

Gambar 2.3. Hieroglyphs

(Sumber: www.molon.de/.../Egypt/Luxor/Kings/img.php?pic=6)

Keterampilan mengkomunikasikan dan menyajikan ide dan gagasan sejak manusia mengenal gambar pictorial, architectural Hieroglyphs Mesir Kuno sampai teknologi komputer adalah usaha manusia untuk menjembatani perbedaan

(7)

antara imajinasi yang ada dalam benak desainer, perencana, perancang dengan mereka yang membutuhkannya.

2.2.2. Gambar Ilustrasi

Gambar merupakan salah satu wujud simbol atau bahasa visual yang di dalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna dan komposisi (Tinarbuko 88).

Pengertian ilustrasi menurut Asnar Zacky:

Ilustrasi bisa melekat pada beberapa hal/bidang, seperti musik ilustrasi (pada film), gambaran imajinatif (saat mendongeng), suasana hening (pada teater, film), suara alam, angin, serangga, kodok (saat malam), gambar informasi/gambar penjelas/gambar penghias (pada peta, diagram, buku, novel, komik).

Dalam penulisan ini bahasan melingkupi ilustrasi sebagai rupa gambar. Ilustrasi berupa gambar bisa tampil dalam banyak bentuk dan corak. Bisa berupa garis corat coret (grafiti), berupa karya garis outline yang rapi, berupa arsir, berupa blok kontras gelap terang, bisa berwarna penuh dengan alat warna manual ataupun komputer, bisa juga berupa foto, dan bisa juga berupa gambar huruf/gambar tanda/ gambar simbol.

Gambar ilustrasi adalah gambar buah pikir dari suatu angan-angan atau imajinasi bisa langsung (tanpa melalui kata-kata) diterjemahkan ke wujud gambar. Bisa juga dari angan-angan diucapkan/dikisahkan dengan kata-kata, baru diterjemahkan ke wujud gambar (Zacky 1).

Kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah representasi dari ingatan atau imajinasi seorang juru gambar. Subjek dapat berupa tampilan realistis dalam kehidupan sehari-hari atau imajinasi berupa kartun, dll.

2.2.2.1.Perkembangan Ilustrasi

Manusia diketahui telah berusaha membuat karya drawing sejak masa prasejarah. Kegiatan ini kemudian menyebar di Eropa sejak tahun 1400an seiring berkembangnya penggunaan kertas. Sejak saat itu, setiap abad telah menghasilkan karya-karya drawing hebat.

(8)

Gambar 2.4. Garis-garis drawing dengan penggunaan sanguine oleh Leonardo Da Vinci

(Sumber: Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia) Perupa yang terkenal dengan teknik menggambar pada tahun 1400an hingga 1500an antara lain Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Raphael. Selama 1600an adalah Rembrandt, dan Peter Paul Rubens. Pada 1700an, karya-karya terkenal dibuat oleh Jean-Honoré Fragonard dan Francisco Goya. Pada tahun 1800an adalah Paul Cézanne, Henri de Toulouse-Lautrec, dan Vincent Van Gogh. Pada era 1900an karya-karya terbaik dibuat oleh Max Beckmann, Willem De Kooning, Paul Klee, Pablo Picasso, dan Jackson Pollock.

Kemudian muncullah Walt Disney yang terkenal dengan kartun dan animasinya, Alex Raymond dengan komiknya yang terkenal yaitu Flash Gordon serta muncullah Osamu Tezuka yang mengikuti gaya Disney di Amerika memunculkan gaya manga yang merupakan gaya khas gambar Jepang yang populer saat ini.

2.2.3. Profil Kota Surabaya 2.2.3.1.Sejarah Kota Surabaya

Surabaya secara resmi berdiri pada tahun 1293. Tanggal peristiwa yang diambil adalah kemenangan Raden Wijaya, Raja Pertama Mojopahit melawan pasukan Cina.

Kota Surabaya juga sangat berkaitan dengan revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak penjajahan Belanda maupun Jepang, rakyat Surabaya

(9)

(Arek Suroboyo) bertempur habis-habisan untuk merebut kemerdekaan. Puncaknya pada tanggal l0 Nopember 1945, Arek Suroboyo berhasil menduduki Hotel Oranye (sekarang Hotel Mojopahit) yang saat itu menjadi simbol kolonialisme. Karena kegigihannya itu, maka setiap Tanggal 10 Nopember, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Hingga saat ini bekas-bekas masa penjajahan terlihat dengan masih cukup banyaknya bangunan kuno bersejarah di sini.

Gambar 2.5. Hotel Mojopahit atau Orange, Jalan Tunjungan Tahun 1911 (Sumber: www.surabaya.go.id/sejarah.php)

Peranan Surabaya sebagai kota pelabuhan sangat penting sejak lama. Saat Itu sungai Kalimas merupakan sungai yang dipenuhi perahu-perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya.

Menurut situs resmi atau website pemerintah kota Surabaya (“Asal kata Surabaya dan simbol Sura dan Baya”):

Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasati tersebut terungkap bahwa Surabaya (churabhaya) masih berupa desa di tepian sungai Brantas sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang sungai Brantas.

Surabaya (Surabhaya) juga tercantum dalam pujasastra Negara Kertagama yang ditulis oleh Prapanca tentang perjalanan pesiar baginda Hayam Wuruk pada tahun 1365 dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).

(10)

Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (prasasti Trowulan) & 1365 M (Negara Kertagama), para ahli menduga bahwa Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tsb.

Menurut hipotesis Von Faber, Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat pemukiman baru bagi prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan tahun 1270 M. Hipotesis yang lain mengatakan bahwa Surabaya dulu bernama Ujung Galuh.

Versi lain mengatakan bahwa nama Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup dan mati Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon setelah mengalahkan tentara Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah kraton di Ujunggaluh, dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu Buaya, Jayengrono makin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu Sura. Adu kesaktian dilakukan di pinggir Sungai Kalimas dekat Paneleh. Perkelahian adu kesaktian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal kehabisan tenaga.

Kata "Surabaya" juga sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air, antara tanah dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan Suro (Sura) dan Boyo (Baya atau Buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa nama Surabaya muncul setelah terjadinya peperangan antara ikan Sura dan Buaya (Baya).

Supaya tidak menimbulkan kesimpang-siuran dalam masyarakat maka Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya, dijabat oleh Bapak Soeparno, mengeluarkan Surat Keputusan No. 64/WK/75 tentang penetapan hari jadi kota Surabaya. Surat Keputusan tersebut menetapkan tanggal 31 Mei 1293 sebagai tanggal hari jadi kota Surabaya. Tanggal tersebut ditetapkan atas kesepakatan sekelompok sejarawan yang dibentuk oleh pemerintah kota bahwa nama Surabaya berasal dari kata "sura ing bhaya" yang berarti "keberanian menghadapi bahaya" diambil dari babak

(11)

dikalahkannya pasukan Mongol oleh pasukan Jawa pimpinan Raden Wijaya pada tanggal 31 Mei 1293.

Tentang simbol kota Surabaya yang berupa ikan sura dan buaya terdapat banyak sekali cerita. Salah satu yang terkenal tentang pertarungan ikan sura dan buaya diceritakan oleh LCR. Breeman, seorang pimpinan Nutspaarbank di Surabaya pada tahun 1918.

2.2.3.2.Lambang Kota Surabaya

Lambang Kota Surabaya yang berlaku sampai saat ini ditetapkan oleh DPRS Kota Besar Surabaya dengan Putusan no. 34/DPRDS tanggal 19 Juni 1955, diperkuat dengan Keputusan Presiden R.I. No. 193 tahun 1956 tanggal 14 Desember 1956 yang isinya :

Gambar 2.6. Lambang Kota Surabaya (Sumber: www.surabaya.go.id/sejarah.php)

- Lambang berbentuk perisai segi enam yang distilir (gesty leerd), yang maksudnya melindungi Kota Besar Surabaya.

- Lukisan Tugu Pahlawan melambangkan kepahlawanan putera-puteri Surabaya dalam mempertahankan Kemerdekaan melawan kaum penjajah.

- Lukisan ikan Sura dan Baya yang berarti Sura Ing Baya melambangkan sifat keberanian putera-puteri Surabaya yang tidak gentar menghadapi sesuatu bahaya.

(12)

- Warna-warna biru, hitam, perak (putih) dan emas (kuning) dibuat sejernih dan secermelang mungkin, agar dengan demikian dihasilkan suatu lambang yang memuaskan.

2.2.3.3.Kondisi Geografis - Iklim

Suhu tropis mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau umumnya pada bulan Mei sampai Oktober, dan musim hujan umumnya terjadi antara bulan Desember dan Januari. Rata-rata curah hujan berkisar 1,321 mm, dan curah hujan tertinggi tiap bulannya sekitar 260mm, biasanya pada bulan Januari. Suhu terendah pada bulan Februari dengan suhu sekitar 25.5°C dan suhu tertinggi sekitar 33.0°C pada Oktober, rata-rata suhu mencapai 27.8°C. Kecepatan angin normalnya sekitar 3-20 knots dan relatif tetap sepanjang tahun.

- Luas Wilayah 326,26 Km² - Letak Topografi

Berada rata-rata 3-6 m di atas permukaan laut, tapi di sebelah Barat, dua bukit kecil dari Barat ke Timur mempunyai ketinggian 20-30 m di atas permukaan laut.

2.2.3.4.Lokasi Kota

Surabaya berlokasi di pantai Utara propinsi Jawa Timur, berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : Laut Jawa/Selat Madura - Sebelah Timur : Laut Jawa/Selat Madura - Sebelah Barat : Kabupaten Gresik - Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo

(13)

2.2.3.5.Tempat-tempat Bersejarah, Religius dan Rekreasi di Surabaya

Beberapa tempat-tempat bersejarah, religius dan rekreasi di Surabaya (“Surabaya, Object and Attractive Tours”):

Monumen Tugu Pahlawan

Gambar 2.7. Monumen Tugu Pahlawan (Sumber: www.surabayatourism.com)

Tragedi pada tanggal 10 Nopember 1945 dalam episode sejarah yang lalu membuat Surabaya terkenal sebagai kota pahlawan. Itu merupakan salah satu alasan mengapa Tugu Pahlawan dibangun. Walaupun banyak patung-patung pahlawan di Surabaya, yang satu ini paling penting. Tugu Pahlawan berdiri bagai sebuah roket yang menjulang ke bulan di Taman Kebonrojo berseberangan dengan kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan pahlawan. Tugu Pahlawan - Surabaya Pusat bukanlah suatu benda seni atau mungkin dekorasi, bukan pula sesuatu yang istimewa, akan tetapi dirancang dengan arsitektur yang sederhana namun kokoh. Monumen ini menjadi pusat perhatian setiap tangal 10 Nopember dimana pada tahun 1945 para pahlawan gugur dalam perang kemerdekaan.

Museum Mpu Tantular

Museum Mpu Tantular berlokasi di jalan Taman Mayangkara berseberangan dengan Kebun Binatang Surabaya dalam wilayah Surabaya Selatan, merupakan sebuah etnographic dan archeologi museum yang berisi koleksi masa prasejarah, batu pusaka masa Majapahit, China, Annamese, keramik

(14)

Majapahit, tokoh-tokoh wayang, foto kota Surabaya masa lalu, alat pembuatan Batik kuno, mata uang, pahatan kayu, dan teknologi kelautan sekitar tahun 1893. Buka setiap hari pk. 08.00 - 14.00 WIB.

Museum Loka Jaya Srana

Gambar 2.8. Musem Loka Jaya Srana (Sumber: www.surabayatourism.com)

Berlokasi di Morokrembangan kompleks Angkatan Laut Indonesia (Surabaya Utara), sebelah Selatan pelabuhan. Museum ini memperagakan peralatan armada laut, sebuah koleksi dari planetarium, astronavigadium, pemelitian planetarium dan peralatan perang Angkatan laut RI.

Balai Kota

Gambar 2.9. Balai Kota (Sumber: www.surabayatourism.com)

(15)

Balai Kota, Kantor Pemerintah Kota Surabaya terletak di areal Taman Surya - Surabaya Pusat. Gedung yang luas ini dibangun pada masa Pemerintah Kolonial Belanda. Pemerintah Indonesia telah membangun sebuah Balai Kota dengan arsitektur yang lebih modern, yang letaknya berseberangan dengan bangunan lama. Bangunan lama itu sendiri sekarang digunakan oleh Dewan Legislatif Daerah.

Monumen Kapal Selam (Monkasel)

Gambar 2.10. Monumen Kapal Selam (Monkasel) (Sumber: www.surabayatourism.com)

Untuk mengenang dan menjaga warisan bangsa serta menambah obyek wisata yang juga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang salah satu armada TNI Angkatan Laut (AL), tepat tanggal 1 Juli 1995 dengan diletakkannya batu pertama pondasi monumen oleh Gubernur Jawa Timur Basofi Soedirman didampingi oleh Pangarmatim Laksda TNI Gofar Soewarno merupakan awal dibangunnya monumen kapal selam KRI Pasopati dengan nomor lambung 410. Kapal selam KRI Pasopati 410 salah satu kapal selam TNI AL dari satuan Kapal Selam Armada RI kawasan Timur. KRI Pasopati termasuk jenis SS type whisky class di buat di Vladi Rusia tahun 1952. Masuk jajaran TNI AL (Satselarmatim) tanggal 29 Januari 1962 dengan tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping), mengadakan pengintaian dan melakukan "silent raids". KRI Pasopati juga berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional, misalnya dalam operasi Trikora. KRI Pasopati terlibat

(16)

langsung di garis depan, memberi tekanan-tekanan psikologis terhadap lawan, sehingga Irian Barat/Jaya [sekarang Propinsi Papua], dapat kembali ke dalam wilayah RI. Selain itu masih banyak operasi penting lainnya yang telah dilaksanakan. Diantaranya empat belas Komandan berpangkat Perwira menengah telah memimpin KRI Pasopati. Komandan Pertama Mayor Laut (P) Yasin Sidirjo, dan Komandan Terakhir Mayor Laut (P) Imam Zaki. KRI Pasopati dinonaktifkan dari jajaran TNI AL pada tgl 25 Januari 1990 ditandai dengan penurunan "Ular-ular Perang" dalam suatu upacara militer di Ujung Surabaya.

Hotel Majapahit

Gambar 2.11. Hotel Majapahit (Sumber: www.surabayatourism.com)

Hotel Mojopahit yang berlokasi di jalan Tunjungan (Surabaya Pusat), ini dahulu bernama LMS, Orange Hotel Yamato, Hotel Hoteru dan menjadi pusat kegiatan orang Eropa dan Belanda di Surabaya. Pada tanggal 19 September 1945 di hotel ini terjadi Insiden Bendera yaitu perobekan warna biru bendera Belanda oleh pemuda pemuda Indonesia agar menjadi bendera Merah Putih yaitu bendera Republik Indonesia. Peristiwa ini terjadi diakibatkan sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Pluegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan Hotel. Dalam peristiwa tersebut mengakibatkan terbunuhnya Mr. Pluegman.

(17)

Jembatan Merah

Gambar 2.12. Jembatan Merah (Sumber: www.surabayatourism.com)

Disekitar jembatan yang berada dalam wilayah Surabaya Utara inilah terjadi pertempuran yang paling seru di pulau Jawa. Pertempuran Surabaya ini mulai berkobar di sekitar jembatan pada tanggal 10 Nopember 1945, tidak sampai tiga bulan setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di Jakarta dan didalam pertempuran inilah Brigjen Mallaby tewas. Tidak jauh dari jembatan ini terdapat perkampungan china (china town), suatu daerah yang dipenuhi dengan bangunan - bangunan berarsitektur dan konstruksi khas china. Daerah ini merupakan pusat perdagangan yang paling padat

Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS)

Gambar 2.13. Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) (Sumber: www.surabayatourism.com)

(18)

Terletak di Pagesangan dekat jalan tol Surabaya - Gempol yang termasuk wilayah Surabaya Selatan, merupakan masjid terbesar di Surabaya dengan arsitektur yang unik dan modern. Ramai dikunjungi jama'ah pada hari Minggu dan hari - hari libur. Di jalan depan dan seputar masjid terdapat pasar subuh yang menjual aneka kebutuhan pokok, makanan, minuman, alat - alat rumah tangga, mainan anak - anak, kelontong baju dan lain-lainnya. Mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Diresmikan oleh Presiden Abdul Rachman Wachid pada tanggal 10 Nopember 2000 dengan nama Masjid Al Akbar.

Kenjeran Panorama Ria Keluarga

Gambar 2.14. Pantai Ria Kenjeran (Sumber: www.surabayatourism.com)

Terletak di dekat pantai hiburan Kenjeran, yaitu di area Surabaya Utara. Macam atraksi yang tersedia antara lain : kolam renang, berkuda, kolam pancing, taman bermain anak-anak, gelanggang sepatu roda, hotel dan restauran. Pantai Ria Kenjeran buka tiap hari kerja selama 24 jam dan mudah di capai dengan transportasi umum (bemo) maupun taksi.

(19)

Kebun Binatang Surabaya

Gambar 2.15. Kebun Binatang Surabaya. (Sumber: www.surabayatourism.com)

Kebun Binatang Surabaya berlokasi di bagian ujung tenggara kota Surabaya dan termasuk wilayah Surabaya Selatan, memiliki berbagai macam jenis binatang tropis seperti kera, kijang, zebra, harimau, gajah, unta, lumba-lumba, orang hutan dari Kalimantan, aneka jenis burung, ikan duyung, dan komodo. Selain itu terdapat pula aquarium, karantina toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). Buka tiap hari dari pukul 09.00-17.00 WIB, dengan luas 16 hektar dan merupakan kebun binatang yang terbesar di Asia Tenggara. Tersedia ruang parkir yang luas dan mudah dicapai dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.

Pusat Kya-Kya Kembang Jepun

Gambar 2.16. Pusat Kya-Kya Kembang Jepun (Sumber: www.surabayatourism.com)

(20)

Kawsan China Town (pecinan) di Surabaya, lebih dikenal sebagai Kembang Jepun, terletak di tepi Kali Mas, anak cabang Kali Brantas yang melintas di jantung kota itu, dahulu dikenal sebagai sentra niaga Surabaya. Sedangkan sekarang ini telah berubah menjadi pusat grosir alat tulis, mesin diesel, dan pipa. Kawasan pecinan ini dikembangkan dengan nama Pusat Kya-Kya Kembang Jepun, dimaksudkan untuk menarik wisatawan lokal sekaligus wisatawan internasional dengan menjadikannya sebagai sentra wisata baru bagi wisatawan. Karakteristik dan nuansa Cina yang kental terlihat begitu memasuki jalan Kembang Jepun. Sebuah gapura besar model khas Cina berdiri megah menyambut pengunjung. Gapura itu dilukiskan lewat simbol sepasang naga mengapit lambang kota Surabaya di atasnya.

Plasa Tunjungan

Gambar 2.17. Plasa Tunjungan (Sumber: Surabayatourism.com)

Tempat belanja paling lengkap, terdiri atas Plasa Tunjungan 1 sampai 4, dimana seluruh terintegrasi dalam satu kompleks. Ada pusat perbelanjaan, ada stand-stand yang menjual beraneka kebutuhan, ada juga tempat bermain bagi anak-anak, ada beragam restoran yang menjual makanan dan minuman yang bervariasi, ada juga bioskop sebagai hiburan tontonan bagi masyarakat.

(21)

Taman Remaja Surabaya (TRS)

Gambar 2.18. Taman Remaja Surabaya (TRS) (Sumber: www.surabayatourism.com)

Pusat rekreasi dan hiburan yang menyediakan berbagai macam sarana permainan untuk anak-anak, permainan ketangkasan, serta sering diadakan pertunjukan bagi masyarakat di panggung hiburan. Berupa taman bermain untuk keluarga dengan adanya makanan khas Surabaya, hiburan, tari tradisional atau kolam renang. TRS letaknya bersebelahan dengan Mall Surabaya yang merupakan pusat hiburan dan belanja, serta terkenal sebagai pusat penjualan komputer dan handphone.

Pasar Atom

Merupakan pusat perbelanjaan di bagian Utara wilayah Surabaya Pusat dan grosir menengah keatas dengan area parkir yang luas. Tersedia fasilitas pertokoan, super market, restauran, diskotik, kolam renang, arena anak-anak, perbelanjaan, salon kecantikan, jajan lokal, fast food, coffee shop, bankquet, pertokoan, bisokop, ruang pamer pentas terbuka dan sebagainya.

(22)

Gambar 2.19. Peta Surabaya (Sumber: www.surabaya.eastjava.com)

(23)

2.2.3.6.Demografis Surabaya

Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya budaya. Beragam etnis ada di Surabaya, seperti etnis Melayu, Cina, India, Arab, dan Eropa. Etnis Nusantara pun dapai dijumpai, seperti Madura, Sunda, Batak, Kalimantan, Bali, Sulawesi yang membaur dengan penduduk asli Surabaya membentuk pluralisme budaya yang selanjutnya menjadi ciri khas kota Surabaya. Sebagian besar masyarakat Surabaya adalah orang Surabaya asli dan orang Madura. Ciri khas masyarakat asli Surabaya adalah mudah bergaul. Gaya bicaranya sangat terbuka. Walaupun tampak seperti bertemperamen kasar, masyarakat disini sangat demokratis, toleran dan senang menolong orang lain.

Gambar 2.20. Living in Harmony

(Sumber: http://www.surabaya.go.id/demografis.php)

Dalam berkesenian masyarakat disini senang dengan gerakan yang atraktif, dinamis dan humoristik. Gerak tari yang lambat kurang diterima disini.

Mayoritas masyarakat bekerja sebagai pegawai dan pedagang. Di pusat kota banyak dijumpai pusat perdagangan dan perkantoran. Di Surabaya banyak dijumpai toko kelas atas, yang menjual barang berkelas dan berkualitas; walaupun tentu saja di sini banyak toko kecil yang menjual barang murah yang terjangkau masyarakat. Banyaknya pedagang keliling dan pedagang kaki lima merupakan salah satu ciri khas kota Surabaya.

Kota Surabaya merupakan kota lama yang berkembang hingga mencapai bentuknya seperti saat ini. Awalnya masyarakat tinggal dalam perkampungan.

(24)

Dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,2 % setahun, tentu saja kebutuhan akan perumahan sangat besar Masyarakat dapat menetap dalam perkampungan padat ataupun memilih berpindah ke real estate yang lebih teratur. Pilihan kelas real estate pun sangat beragam. Hunian bertaraf internasional yang dilengkapi dengan padang golf dengan keamanan yang ketat juga tersedia di sini.

2.2.3.7.Budaya Surabaya

Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya akan budaya. Beragam etnis migrasi ke Surabaya. Sebut saja etnis Melayu, China, India, Arab dan Eropa sementara etnis Nusantara sendiri antara Lain Madura, Sunda, Batak, Borneo, Bali, Sulawesi datang dan menetap, hidup bersama serta membaur dengan penduduk asli membentuk pluralisme budaya yang kemudian menjadi ciri khas kota Surabaya.

Inilah yang membedakan kota Surabaya dengan kota-kota di Indonesia. Bahkan ciri khas ini sangat kental mewarnai kehidupan pergaulan sehari-hari. Sikap pergaulan yang sangat egaliter, terbuka, berterus terang, kritik dan mengkritik merupakan sikap hidup yang dapat ditemui sehari-hari. Bahkan kesenian tradisonal dan makanan khasnya mencerminkan pluralisme budaya Surabaya.

Hampir setiap tahun berbagai ragam festival diselenggarakan di Kota Surabaya. Penyelenggaraan festival tidak hanya dilakukan Pemerintah saja, banyak lembaga swasta ikut berperan menyemarakan berbagai kegiatan festival, antara lain festival Layang-layang, festival makanan khas Surabaya, festival perahu nelayan, Parner Raya dan sebagainya. Bahkan sejak setahun lalu pada bulan Juli dsetenggarakan festival tarian Yosakoi yang berasal dari kota Kochi-Jepang. Penyelenggaraan festival ini merupakan wujud jalinan kerjasama kota kembar Surabaya-Kochi, dan menjadi agenda rutin kota surabaya

(25)

2.3.Tinjauan Komik 2.3.1. Pengertian Komik

Komik merupakan bacaan yang disukai dan diminati oleh masyarakat pada saat sekarang ini baik dari anak-anak sampai dewasa. Berbagai macam definisi mengenai komik pun bermunculan, yang antara lain adalah:

- Definisi komik berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga:

Komik merupakan cerita bergambar (di majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu; pelawak; badut.

- Definisi komik menurut Wikipedia Indonesia (“Komik”), ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia:

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Di tahun 1996, Will Eisner menerbitkan buku Graphic Storytelling, dimana ia mendefinisikan komik sebagai "tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah buku komik." Sebelumnya, di tahun 1986, dalam buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan teknis dan struktur komik sebagai sequential art, "susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide" (Wikipedia Indonesia, “Komik”).

Berdasarkan buku karangan Scott McCloud yang berjudul Understanding Comics (1993) mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar serta lambang-lambang lain yang terjukstapoisi dalam urutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan atau mencapai tanggapan estetis dari pembacanya

Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik. sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks, dan sebagian lain lebih

(26)

menekankan sifat kesinambungannya (sequential). Definisi komik sendiri sangat supel karena itu berkembanglah berbagai istilah baru seperti:

- Picture stories – Rodolphe Topffer (1845)

- Pictorial narratives – Frans Masereel and Lynd Ward (1930s) - Picture novella – dengan nama samaran Drake Waller (1950s). - Illustories – Charles Biro (1950s)

- Picto-fiction – Bill Gaine (1950s)

- Sequential art (graphic novel) – Will Eisner (1978) - Nouvelle manga – Frederic Boilet (2001)

Untuk lingkup nusantara, terdapat sebutan tersendiri untuk komik seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arswendo Atmowiloto (1986) yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi cergam yang dicetuskan oleh seorang komikus Medan bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970. Sementara itu Dr. Seno Gumira Ajidarma (2002), jurnalis dan pengamat komik, mengemukakan bahwa komikus Teguh Santosa dalam komik Mat Romeo (1971) mengiklankannya dengan kata-kata "disadjikan setjara filmis dan kolosal" yang sangat relevan dengan novel bergambar (wikipedia Indonesia, “komik”)

2.3.2. Sejarah Komik di Dunia

Perkembangan budaya manusia tidak lepas dari masa lalu, manusia menyeleksi mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan dari masa lalu tersebut. Dan komik masih merupakan bagian dari sebuah kebutuhan manusia yang belum punah sejak kemunculannya hingga kini. Sebagai sinyalir “perekat budaya”, komik melangsungkan evolusinya bersama-sama dengan berjalannya peradaban manusia.

Kata ‘komik’ tersebut tidaklah berdiri sendiri, kata komik muncul pertama kali dengan ekornya ‘strip’ (the comic strip) dan ia bukan pula merupakan suatu bentuk seni yang sama sekali baru seperti yang suka diangkat sebagian orang, komik ibaratnyalah sebuah perayaan atas kematian yang brilian dari konsepsi artistik yang sudah usang (out of date) (Mustaqim 32).

Pada zaman prasejarah, yaitu Palaeolitikum dan Mezolitikum bentuk komik sudah dapat ditemukan pada dinding gua berupa lukisan dari

(27)

goresan-goresan, salah satunya adalah Tapestri ayeux (1066) yang menceritakan tentang kepahlawanan, selain itu di Mesir juga terdapat gambar yang dirangkai dengan teks yang berhuruf (Hieroglyphs).

Pada abad 15-16, A True Narrative of the Horrid Hellish Popish Plot oleh Francis Barlow dan The Punishment of Lemuel Gulliver oleh William Hogarth pada tahun 1726 dikenal sebagai karya yang menggunakan bentuk komik. Thomas Rowlandson, Jan Vandergucht, James Gillary dan George Cruikshank disebut telah mengatur sistem balon udara dalam bentuk saat ini, dari konvensi sebelumnya yang mencantumkan narasi pada spanduk.

Pada abad 19, Rodolphe Tropffer, seorang seniman Swiss berbahasa Perancis adalah figur kunci pada awal abad 19, pada pertengahan tahun 1800 memperkenalkan cerita bergambar dengan gaya satiris. Dalam karyanya ini Topffres menggunakan kartun dan panel-panel pembatas, serta menyelaraskan kata-kata dengan gambar sehingga keduanya saling mendukung. Gaya ini kemudian diikuti oleh komik-komik berikutnya dan tetap bertahan dalam komik masa kini.

Di Jerman pada tahun 1865 Max and Moritz oleh Wilheim Busch diterbitkan dan dianggap sebagai pelopor komik strip. Pada sekitar masa inilah bentuk komik Cina, Manhua mulai diformalkan.

Gambar 2.21. Salah satu komik dari Belgia, Tintin (Sumber: www.cathiedesigns.com/Tintin/tintin-top.jpg

Pada abad 20, tahun 1929 menandai penampilan pertama Tintin yang diterbitkan dalam strip hitam putih sebagai suplemen Le Vingtieme Siecle, surat

(28)

kabar Belgia. Publikasi lain yang dikenal tahun 1929 adalah The Funnies, yang direputasikan sebagai komik empat warna pertama di Amerika Serikat yang diterbitkan dalam ukuran tabloid yang membingungkan hingga akhirnya merusak penjualan dan penerbitannya dihentikan setelah 36 judul.

Funnies on Parade merupakan publikasi pertama yang menggunakan format buku komik yang dikenal sekarang, yaitu mengambil ukuran tabloid dan melipat setengahnya.

Tahun 1935, Will Eisner dikenal sebagai orang yang menciptakan tata bahasa buku komik, karena ia adalah salah satu yang menyediakan materi luar,dan kemudian melengkapi materi untuk dicocokkan. Tahun 1938, kemunculan pertama Superman yang diterbitkan dalam Action Comics #1 dan memulai apa yang sekarang dikenal sebagai Golden age of Comic Books.

Setelah perang dunia bentuk format Jepang, yaitu Manga sudah mulai dikenal. Salah satu contohnya adalah New Treasure Island (1974) karya Tezuka yang pertama, yang diadaptasi dari buku Treasure Island.

Selama setengah tahun terakhir abad 20 komik telah menjadi barang populer untuk kolektor hingga akhirnya para pengoleksi komik dikenal dengan istilah baru yaitu panelology.

Gambar 2.22. Karakter superhero, Spiderman (Sumber: www.alexrossart.com)

(29)

Tahun 1980an pendidikan komik mulai berkembang di Amerika Serikat, dan kembalinya popularitas komik diperlihatkan dengan Alan Moore dan Frank Miller dengan karya superhero-nya.

2.3.3. Sejarah Komik di Indonesia

Cikal bakal komik telah ada sejak zaman dahulu di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari relief-relief pada candi Borobudur dan candi Prambanan, di dalam candi Borobudur terdapat sebelas seri bas-relief, yang mencakup 1460 adegan, sedangkan pada candi Prambanan terdapat relief Ramayana. Relief-relief tersebut merupakan gambar-gambar pertama atau “prasejarah” komik.

Sementara komik strip Put On, dengan komikusnya Kho Wan Gie yang ditahbiskan sebagai generasi komik pertama sejak tahun 1930-an, yang dari isinya bisa dipelajari kondisi perubahan sosial, politik, dan budaya dari warga Cina peranakan dengan segala permasalahan hidup mereka tinggal di Jakarta, ternyata terdapat pula buku komik yang dilansir pertama kali yaitu “Kisah Pendoedoekan Jogja” karya komikus Abdulsalam, yang malah berkaitan langsung dengan peristiwa yang benar-benar sedang terjadi, yaitu tindakan agresi militer kedua Belanda (sebagai penjajah) yang melanggar perjanjian Renville dengan menyerang jantung Republik Indonesia, yakni ibukota Yogyakarta. Komik ini terbit di tahun yang sama dengan tahun kejadian Agresi II – 1948 (Mustaqim 41).

Gambar 2.23. Salah satu komik Indonesia, Godam. (Sumber: www.sangkolektor.co.id)

(30)

Kemudian muncullah Ganes TH, ia bisa meraih sukses dengan si Buta dari Goa Hantu dan Hans Jaladra dengan Panji Tengkorak, kedua judul ini begitu terkenal hingga pada akhir tahun 90-an dibuatlah serial sinetronnya. Setelah itu Gundala yang dilayar-lebarkan di tahun 80-an dan kemudian ada Wid Ns dengan Godam-nya. Akhir tahun 70-an dan awal 80-an muncullah cergam-cergam dengan olah artistik yang semakin mantap, seperti karya Jan Mintaraga dengan cergam romantiknya dengan tokoh wanitanya yang berwajah Indo, Teguh Santosa dengan cergam silat fantasi, Gerdi WK dengan Gina yang bersetting Timur Tengah, Djair dengan silat Jaka Sembung yang terkenal hingga difilm-kan, Mah dengan dengan cergam silatnya Mandala. Masa-masa ini merupakan masa keemasan dunia komik Indonesia hingga akhir tahun 80-an.

Gambar 2.24. Gundala, salah satu komik superhero Indonesia. (Sumber: www.sangkolektor.co.id)

Salah satu toko komik Indonesia yang terkenal (Wikipedia Indonesia, “R.A. Kosasih”):

Raden Ahmad Kosasih (Bogor, 1919) adalah seorang penulis dan penggambar komik termasyhur dari Indonesia. Generasi komik masa kini menganggapnya sebagai Bapak Komik Indonesia.

Karya-karyanya terutama berhubungan dengan kesusastraan Hindu-Buddha (Ramayana dan Mahabharata) dan sastra tradisional Indonesia, terutama dari sastra Jawa dan Sunda. Selain itu beliau juga menggambar beberapa komik silat yang memiliki pengaruh Tionghoa, namun tidak terlalu banyak.

(31)

Gambar 2.25. R.A. Kosasih pada tahun 70-an

(Sumber: Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia) Kosasih mulai menggambar pada tahun 1953 lalu ia mulai berhenti dan pensiun pada tahun 1993. Kosasih terutama menggambar sketsa-sketsa hitam-putih tanpa memakai warna.

Kosasih memulai kariernya pada penerbit Melodi di Bandung. Namun karya-karyanya yang terkenal diterbitkan oleh Maranatha. Akhir-akhir ini pada dasawarsa tahun 1990-an karya-karyanya diterbitkan ulang oleh Elex Media Komputindo dan penerbit Paramita di Surabaya.

Karya:

- Sri Asih (1950) bisa dianggap sebagai superhero Indonesia yang pertama.

- Siti Gahara - Ramayana - Mahabharata

(32)

Gambar 2.26. Contoh karya R.A. Kosasih, Arjuna yang menghadap Batara Wisnu pada lakon Bhagawad Ghita.

(Sumber: Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia) Setelah 1900 dengan mulai kebebasan informasi lewat internet maka mulai banyak komikus-komikus muda yang mengeksplorasi gayanya masing-masing dengan mengacu pada karya luar negeri. Dua aliran utama yang mendominasi komik modern Indonesia adalah gaya Amerika (comics) dan Jepang (manga). 2.3.4. Tinjauan Kondisi Komik di Indonesia

Bila kita melihat ‘wajah’ komik Indonesia saat ini, akan mudah kita temui berbagai cerapan langgam yang dianggap memenuhi standar kualitatif komik yang dinilai bagus. Pada terbitan Elex Media Komputindo, kita dapatkan sebagian besar komik Indonesia mengacu pada standar genre manga (Jepang), pada M&C kita temui komik Indonesia berlanggam Amerika, dan pada Mizan dengan bebagai divisi keturunannya akan kita dapati eksplorasi beragam langgam dari yang kartun Eropa hingga semi realis. Belakangan hari ini tidak sedikit penerbitan yang mencoba masuk ke kancah rimba perkomikkan Indonesia dengan mengusung nilai standar komiknya masing-masing. Penerbitan ulang yang diberi sentuhan di sana-sini dari karya-karya komik klasik Indonesia pun turut menyemarakkan ‘wajah’ komik ini. Pergerakan komik-komik alternatif yang membawa pandangan baiknya tersendiri pun semakin menambahkan warna ‘wajah’ komik Indonesia (Mustaqim 49).

(33)

Gambar 2.27. Salah satu karya R.A. Kosasih yang di cetak ulang oleh Elex Media Komputindo

(Sumber: Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia) Dengan kondisi komik Indonesia saat ini, dapat kita lihat banyak komik-komik Indonesia yang dipengaruhi oleh gaya manga (Jepang) dan Amerika. Akan tetapi tidak sedikit juga yang berusaha mengusung gaya Indonesia zaman dahulu, ataupun mengusung gayanya sendiri (komik independen).

2.3.5. Potensi Komik di Indonesia

Sempat mati surinya dunia perkomikan di Indonesia tidak membuat para generasi-generasi baru komik Indonesia untuk menyerah, kelahiran generasi baru komik Indonesia benar-benar terputus dari masa lalu dan bayang-bayang gaya komik Indonesia masa silam.

Seperti sumber yang terdapat dalam Jurnal Desain (Mustaqim 45):

…dimana komik Indonesia terlahir dengan caranya sendiri dan tanpa adanya orang tua yang akan mengasuhnya. Kapankah kelahirannya? Karena lahir tanpa orang tua yang mengandungnya, maka ‘renesans’ komik Indonesia ini tersembunyi dan dikandung di benak masing-masing anak muda yang memimpikan kehadiran kembali komik buatan anak sendiri, terutama komik miliknya yang paling diimpi-impikan. Kelahirannya pun tidak ditandai apa-apa, melainkan berupa tanda-tanda kelahiran yang terserak dimana-mana.

(34)

Salah satu kelahiran awal komik Indonesia yang fenomenal adalah Caroq, sebuah komik dengan tema kepahlawanan, dengan seruannya yang terkenal, “Pahlawan sudah mati!? Siapa bilang!” Lalu terlihatlah sosok bertopeng dengan otot-otot yang menonjol mempertontonkan kepahlawannya sambil menghunuskan celurit dan melompat ke arah ketinggian bangunan. Hup! Dan orang-orang diingatkan kembali bahwa, “Komik Indonesia sudah mati!? Siapa bilang!”

Dari uraian di atas terlihat bahwa Indonesia masi mempunyai potensi yang bagus, dimana banyak sekali generasi-generasi baru yang bermunculan untuk menyemarakkan dunia komik Indonesia lagi. Selain Caroq, di bawah bendera Qomic Nasional (QN) terbit pula Kapten Bandung, era komikus tunggal telah ditinggalkan dan mulai menyadari betapa pentingnya berkerjasama dalam satu naungan studio komik, seperti Sraten yang sempat menelorkan Patriot, sebuah komik mengenang pahlawan-pahlawan klasik Indonesia seperti Godam, Gundala, Maza, dan Aquanus. Selain itu masih banyak lagi komikus-komikus lainnya yang membuat komik dengan gaya yang disukainya, seperti Archy & Meidy (gaya manga), dan komik-komik lainnya dengan gaya independen. Serta ada juga komik keagamaan/religius, seperti Mizan (komik Islam) dan Kanesius (komik Kristiani). 2.4.Tinjauan Aspek Historis

Surabaya sebagai salah satu kota tertua di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, tentang simbol kota Surabaya yang berupa ikan Sura dan Buaya terdapat banyak cerita mengenai asal usulnya, salah satunya yang terkenal adalah mengenai pertarungan antara ikan Sura dan Baya. Berikut cerita mengenai legenda dari simbol Sura dan Baya dari buku “Kumpulan Cerita Rakyat (Legenda) Nusantara” oleh M.B. Rahimsyah:

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang ataupun yang kalah.

(35)

Akhirnya setelah bosan dan lelah mereka pun menghentikan pertarungan, ikan hiu Sura yang sudah memiliki rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya membuat sebuah kesepakatan, yaitu membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Si ikan hiu Sura berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan Buaya berkuasa di daratan dan mangsanya harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, mereka menentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut. Mereka berdua pun akhirnya menyetujui kesepakatan tersebut. Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada perkelahian lagi antara Sura dan Baya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.

Tetapi pada suatu hari, ikan hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan ikan hiu Sura ini. Tentu saja Buaya sangat marah melihat ikan hiu Sura melanggar janjinya.

Kemudian terjadilah perdebatan di antara mereka, ikan hiu Sura yang merasa tak bersalah tenang-tenang saja, ia menganggap bahwa sungai berair dan ia penguasa air sehingga sungai juga merupakan daerah kekuasaannya. Namun Buaya beranggapan lain, ia beranggapan bahwa sungai tempatnya di darat dan bukan di laut sehingga sungai merupakan daerah kekuasaannya.

Keduanya pun saling bersikukuh dengan pemikirannya masing-masing, buaya yang merasa dikerjai oleh ikan hiu Sura tidak terima dan membatalkan kesepakatan tersebut hingga akhirnya terjadilah pertarungan lagi untuk memutuskan siapa yang paling hebat dan siapa penguasa tunggal.

Pertarungan sengit antara ikan hiu Sura dan Buaya semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang

(36)

keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.

Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan ikan hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Sementara ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus lalu ikan Sura kembali lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.

Pertarungan antara ikan hiu yang bernama Sura dengan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikaitkan dengan peristiwa ini. Dari persitiwa inilah kemudian dibuat lambang Kotamadya Surabaya yaitu gambar ikan Sura dan Buaya (Rahimsyah 8-10)

Gambar 2.28. Monumen Sura dan Baya

(Sumber: http://imponk.blogsome.com/2005/10/15/kisah-sura-dan-baya/) Namun ada juga yang berpendapat Surabaya berasal dari kata Sura dan Baya. Sura berarti jaya atau selamat baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya. Bahaya yang dimaksud adalah serangan tentara Tar-tar yang hendak menghukum raja Jawa. Seharusnya yang dihukum adalah Kertanegara, karena Kertanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara tar. Setelah mengalahkan Jayakatwang orang-orang Tar-tar merampas benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke Tiongkok.

(37)

Raden Wijaya tidak terima diperlakukan seperti ini. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.

Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi kota Surabaya.

Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bergolak. Tanggal 10 November 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya, yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.

Di zaman sekarang, pertarungan memperebutkan wilayah air dan darat terus berlanjut. Di kala musim penghujan tiba kadangkala banjir menguasai kota Surabaya. Di musim kemarau kadangkala tempat-tempat genangan air menjadi daratan kering itulah Surabaya.

2.5.Tinjauan Gambar Ilustrasi

Gambar merupakan salah satu wujud simbol atau bahasa visual yang di dalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna dan komposisi (Tinarbuko 88).

Menggambar (to draw) menurut Dwi Koendoro Brotoatdmojo “Seminar dan Workshop Pekan Komik, Makalah Belajar Menggambarkan” adalah membuat bentuk dengan cara menorehkan sesuatu ke atas sebuah permukaan. Dengan potlot di atas kertas misalnya. Hasilnya adalah goresan yang bisa berbentuk (figurative) atau bisa saja tidak berbentuk (unfigurative, abstract). Secara teknis sudah kita pelajari sejak kita mulai sekolah. Bisa berhenti kapan saja bila kita sudah merasa puas, atau dapat dipelajari seumur hidup.

Lebih luas lagi adalah menggambarkan (to describe). Karena ia tidak hanya berkutat pada bentuk yang tergambar dalam bingkai, namun lebih dari itu terlukis jelas pada karya kita. Hal itu menyangkut dimensi luas yang tak habisnya kita pelajari.

Ilustrasi menurut Christine S.C. dalam jurnal Nirmana:

Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi

(38)

(nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual. Pada akhir tahun 1970-an, gambar ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa gambar ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti gambar ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.

Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan gambar ilustrasi, tetapi jika ia berhasil, maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu gambar ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Gambar ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat gambar ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat.

Saat ini gambar ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak, yang biasanya bersifat imajinatif. Contohnya ilustrasi yang harus menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara atau anak burung yang sedang menangis karena kehilangan induknya atau beberapa ekor kelinci yang sedang bermain-main. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus dapat merangsang imajinasi anak-anak yang melihat buku tersebut, karena umumnya mereka belum dapat membaca (Cenadi 7-8).

2.5.1. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Bidang Kajian

Kala kita kecil dulu orang tua kita sering memberikan buku-buku cerita anak-anak yang isi halamannya tipis, tulisannya sedikit, sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Hal terpenting selain itu semua adalah gambar-gambarnya yang menarik dan memancing imajinasi, sehingga anak-anak terpancing untuk membaca dan mengetahui isi bukunya. Orang tua kita dulu juga punya kebiasaan menceritakan dongeng sebelum kita tidur. Saat itu khayalan

(39)

anak-anak terbang menjulang menembus batas-batas logika orang dewasa. Imajinasi anak-anak memang seringkali membumbung tinggi dan orang dewasa hanya bisa tersenyum dan berkomentar, “dasar anak-anak” (“Peran Gambar Dalam Buku Dongeng Anak”)

Gambar ilustrasi mempunyai peran yang sangat besar dalam dunia perkomikan, karena dengan gambar ilustrasi tersebutlah komik menyampaikan kesan, pesan, nuansa, cerita dan lain-lainnya. Dengan gambar ilustrasi sebuah komik dapat menimbulkan atau memunculkan imajinasi bagi pembacanya, serta dengan gambar ilustrasi sang perupa dapat mengekspresikan dirinya.

2.5.2. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Sifat dan Fungsi

Gambar melengkapi bahasa lisan dan tulisan dalam kaitan menjelaskan keberadaan suatu obyek. Gambar memiliki kemampuan memaparkan lebih rinci dan membatasi tentang interpretasi. Gambar memiliki peran yang sangat besar dalam dunia modern, gambar membantu dalam setiap kehidupan orang sekarang ini. Menggambar merupakan upaya mengkomunikasikan isi pikiran. Ide atau gagasan yang diwujudkan dalam diagram dan gambar ilustrasi akan memudahkan orang untuk menguraikan, menjelaskan, dan memaparkan gagasannya.

Gambar ilustrasi menurut wikipedia Indonesia (“Ilustrasi”) mempunyai fungsi yaitu:

- Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita

- Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah

- Memberikan bayangan langkah kerja - Mengkomunikasikan cerita.

- Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia. - Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.

Selain itu gambar ilustrasi bertujuan untuk menjelaskan keadaan yang dilihat, memvisualisasikan apa yang diimajinasikan, memvisualisasikan suatu ide dan konsep, menghias atau sebagai unsur dekoratif serta untuk menjembatani pemahaman terhadap bahasa verbal.

(40)

2.5.3. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Alat

Alat-alat yang biasa digunakan dalam membuat suatu ilustrasi adalah pensil, penghapus, drawing pen, kertas, kuas tinta, cat, spidol, pensil warna, cat air, cat poster, dll.

Pensil berguna dalam menciptakan suatu garis-garis bantu sebelum proses rendering, dan bolpen yang dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang memiliki ragam ketebalan dalam membuat sebuah outline merupakan perlengkapan sktesa.

Dalam pewarnaan juga terdapat berbagai macam alat, antara lain adalah pensil warna, cat ait, cat minyak, crayon, pastel, spidol, dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk mencampurkan cat maka digunakanlah palet untuk menghasilkan campuran cat sehingga menghasilkan warna yang dikehendaki dan air untuk menambah atau mengurangi campuran tersebut, serta untuk menentukan kepekatan dari warna tersebut.

Kertas sebagai salah satu media memiliki berbagai macam jenis dan ukuran sehingga dapat digunakan sesuai dengan yang dibutuhkan, contoh: kertas A4, A2, dll (dalam ukuran), kertas concorde, linen, buffalo, dan lain-lain.

Kuas mempunyai berbagai macam jenis dan ukuran (tebal-tipis, besar-kecil, dan bahan kuas) yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, kuas juga seringkali digunakan untuk menulis kaligrafi karena dapat menimbulkan kesan yang artistik.

Seiring dengan perkembangan zaman dimana teknologi semakin maju, maka komputer pun mulai digunakan untuk membuat sebuah gambar ilustrasi baik itu dalam proses outline maupun pewarnaan dan finishingnya.

Dalam komik alat-alat yang biasa digunakan adalah pensil mekanik 0.5, kertas, kuas, spidol snowman, tinta cina (namun dapat merusak kuas), drawing pen, tone (rugos), pemutih I.C., pensil kayu, penghapus, penggaris biasa dan curva, tissue atau cotton bud buat arsiran, serta komputer, dan masih banyak lagi alat-alat lainnya yang dapat digunakan dalam membuat sebuah komik.

(41)

2.5.4. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Teknik

Dalam membuat sebuah ilustrasi terdapat berbagai macam teknik yang digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar yang menarik, dan setiap teknik memiliki kelebihannya sendiri-sendiri dalam menyampaikan kesan, pesan dan nuansa. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah:

- Teknik manual merupakan teknik dalam menghasilkan suatu gambar ilustrasi dengan hanya menggunakan keterampilan tangan saja tanpa menggunakan alat bantu mesin sehingga dapat memunculkan keunikan atau gaya khas dari setiap seniman sehingga memiliki kelebihan dalam hal estetika dibandingkan dengan teknik lainnya.

- Komputer, dengan ditemukannya komputer maka banyak gambar ilustrasi yang dibuat dengan komputer dimana dengan komputer ini dapat menghasilkan bentuk-bentuk desain yang canggih dan berlapis-lapis dalam waktu yang relatif singkat.

- Fotografi, merupakan teknik dalam menghasilkan sebuah gambar ilustrasi dengan sebuah kamera, dimana dalam proses pemotretannya memperhatikan aspek estetis sehingga menjadi media ekspresi keindahan dan seni yang baru yang disebut Fotografi Piktoral.

- Kolase/collage yang berarti menempel, merupakan suatu teknik dimana suatu gambar ilustrasi dihasilkan dengan teknik menempelkan kertas, kain, gambar atau bermacam-macam benda lainnya pada suatu media atau permukaan hingga menjadi suatu kesatuan gambar ilustrasi yang menarik.

2.5.5. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Goresan

Gambar 2.29. Teknik arsir sesuai alur bentuk (Sumber: Buku Modul Ilustrasi I, Asnar Zacky)

(42)

Arsir, merupakan goresan paling sederhana dalam gambar, yakni outline dikuasai, berlanjut pada teknik goresan yang dapat memberi kesan efek cahaya gelap terang pada permukaan obyek dan setting seputar obyek. Ada beberapa macam corak arsir, yaitu: arsir silang tegak lurus, arsir silang miring, arsir sesuai alur bentuk, arsir silang berbagai arah/bebas. Dua diantaranya, yakni arsir sikap tegak lurus dan arsir sesuai alur bentuk merupakan arsir yang mempunyai bentangan sejarah lama, bila digoreskan penggambar zaman sekarang akan terwujud hasil gambar yang “old style”. Di samping itu, dua corak ini cenderung menghasilkan arsir yang rapi dan bagus untuk dipraktekkan oleh penggambar yang sedang belajar teknik arsir.

Gambar 2.30. Contoh karya dengan teknik Dry brush (Sumber: Dokumen pribadi)

Dry brush, merupakan teknik goresan untuk menampakkan sifat ekspresi spontan melalui alat dan teknik penggoresan. Hasil goresan yang cenderung kasar, kurang detail menjadi ciri khas teknik ini, sehingga cocok untuk menggambarkan nuansa ketegangan, keseraman, kemisteriusan, ketercekaman, dll.

(43)

Gambar 2.31. Contoh hasil karya dengan teknik Scrapper (Sumber: Buku Modul Ilustrasi I, Asnar Zacky)

Scrapper, merupakan teknik pola positif negatif yang seluruh bidang gambar di rajang oleh irama garis yang cukup rapat dan rapi. Scrapper punya sejarah yang cukup panjang ini bisa jadi menghadirkan hasil gurat/goresan yang unik sesuai kapasitas goresan manual, sebelum dan sesudah teknologi komputer grafis hadir. Pada saat sekarang teknik dapat menampilkan kesan “old style”.

Gambar 2.32. Contoh hasil karya dengan teknik siluet positif/negatif (Sumber: Buku Modul Ilustrasi I, Asnar Zacky)

Siluet Positif Negatif, merupakan teknik yang populer di bidang desain grafis ini, pada dasarnya mengolah blok hitam (positif) dan blok putih (negatif)

(44)

sehingga terbentuk komposisi siluet hitam dan siluet putih yang saling isi mengisi, menyambung berselang seling membentuk corak atau gambar. Dengan menggunakan teknik ini maka secara teknis akan menghindari penggunaan outline obyek sebanyak mungkin.

Pointilism/Texture merupakan teknik menggambar dengan memanfaatkan kualitas permukaan satu bidang, teknik ini bersifat ekspresif, representasional, dan inovatif karena ditentukan oleh material, teknik serta kreativitas seniman atau ilustratornya.

2.5.6. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Gaya Gambar

Gambar 2.33. Contoh gambar dengan gaya kartun (Sumber: www.rpgland.com/tas26)

Kartun, merupakan gaya gambar humor yang menampilkan gagasan lelucon murni hasil rekaan angan-angan kartunis, baik cerita lelucon maupun gambar tokoh-tokoh leluconnya.

(45)

Gambar 2.34. Sindiran terhadap calon pejabat dengan gaya karikatur (Sumber: Buku Modul Ilustrasi I, Asnar Zacky)

Karikatur, merupakan gaya gambar humor yang menampilkan gagasan sindiran, kritikan tajam yang dikemas dalam kelucuan dan ditujukan pada pihak tertentu, biasanya menyangkut kasus nyata yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Bisa juga menampilkan gagasan personifikasi diri seorang praktic figure, yang kelucuannya dikaitkan dengan karakter diri, profesi, hobi, peristiwa penting, dll.

Gambar 2.35. Spiderman & Batman (Sumber: www.alexrossart.com)

Gaya realistis, seringkali disebut juga sebagai gaya petualangan, merupakan gaya yang dikembangkan untuk digunakan antara strip petualangan

(46)

pada tahun 1930an. Gaya ini menggunakan tampilan yang tidak terlalu kartun, dan menggunakan ilustrasi di majalah pulp sebagai dasar. Gaya ini menjadi dasar gaya buku komik superhero, sejak Joe Shuster dan Jerry Siegel mengerjakan Superman.

Gambar 2.36. Naruto (Sumber: Narutofan.com)

Gaya manga, merupakan gaya gambar khas Jepang yang populer saat ini. Penekanan sering dilakukan pada garis daripada bentuk, dan penceritaan dan penempatan panel berbeda dari komik barat. Meski seninya dapat menjadi sangat realistis, namun sering diperhatikan karakter memiliki mata besar, hidung dan mulut kecil. Mata besar telah menjadi gaya permanent dalam manga dan anime sejak tahun 1960an ketika Osamu Tezuka mulai menggambarnya dengan cara ini, mengikuti gaya kartun Disney di Amerika.

(47)

Gambar 2.37. Gaya Victorian

(Sumber: Heller, Steven and Seymour Chwast. Graphics Styles: From Victorian to Postmodern. London: Thames and Hudson Ltd. 1988. Hal 16)

Gaya Dekoratif merupakan gaya dengan menggunakan ornamen-ornamen yang tidak sepenuhnya memiliki kegunaan karena hanya memenuhi fungsi estetis atau penghias. Beberapa gaya gambar dekoratif yang terkenal adalah Victorian, Art and Craft dan Art Nouveau.

Gaya skematis, merupakan gaya menengah, contohnya adalah Tintin, dimana faktor utamanya adalah reduksi realitas menjadi garis mudah dan jelas. Biasanya kurangnya bayangan, fitur geometri, dan proporsi realistis. Ciri lainnya adalah gambar “lambat”, dengan hampir tidak ada garis kecepatan dan goresan semuanya hampir sama. Gaya ini juga dikenal sebagai gaya garis bersih Belgia atau ligne claire.

Gaya komik-dinamis, memiliki gambar yang sangat mencolok, sering menggunakan garis dengan variasi ketebalan untuk mengaksentuasi gambar. 2.6.Tinjauan Aspek Kultural

Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan masuknya budaya global hingga menyebabkan berubahnya kehidupan masyarakat Surabaya.

Semakin berkembangnya Surabaya dapat dilihat dari semakin banyaknya mall bermunculan, dan juga tempat-tempat lainnya. Selain itu, perkembangan Surabaya juga menyebabkan kesadaran masyarakat akan menghargai budaya

(48)

dalam negeri menjadi berkurang, khususnya budaya mengenai Surabaya. Akan tetapi selain akibat negatif, perkembangan kota Surabaya juga dapat menjadi salah satu hal yang positif, yaitu dengan semakin berkembangnya Surabaya, maka semakin banyak tempat-tempat menarik yang bermunculan di Surabaya yang dapat menjadi daya tarik bagi Surabaya untuk menarik wisatawan baik asing maupun domestik.

Perkembangan komik di Surabaya juga semakin pesat, dengan masuknya budaya-budaya asing seperti komik jepang (manga) yang banyak mempengaruhi gaya/style komikus-komikus muda Indonesia saat ini. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya komikus saat ini seperti komik Archy & Meidy, Wind Rider, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain gaya manga juga terdapat gaya-gaya lain seperti gaya Amerika ataupun ada yang menggunakan gayanya sendiri (independen).

2.7.Tinjauan Aspek Kehidupan

Humor merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap orang membutuhkan humor agar dirinya senang, ataupun untuk menenangkan pikiran, menghilangkan stress, rekreasi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menurut I Dewa Putu Wijana dalam bukunya “Kartun”:

Humor adalah salah satu bentuk permainan. Sebagai homo ludens manusia gemar bermain. Bagi orang dewasa bermain adalah rekreasi, tetapi bagi anak-anak adalah sebagian dari proses belajar (Allan, 1989, 119). Permainan adalah bagian mutlak dari pribadi anak. Melalui permainan kreativitas anak dibangkitkan, dirangsang, dan melalui permainan anak dipersiapkan menjadi anggota masyarakat (Daeng, 1982, 212).

Dengan kenyataan di atas dapat dikatakan bahwa humor memiliki peranan yang sentral dalam kehidupan manusia, yakni sebagai sarana hiburan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia. Hal ini agaknya tidak jauh berbeda dengan pendapat Danandjaja (1989, 498) yang mengatakan bahwa di dalam masyarakat, humor, baik yang bersifat erotis dan protes sosial, berfungsi sebagai pelipur lara. Hal ini disebabkan humor dapat menyebabkan menyalurkan ketegangan batin yang menyangkut

Gambar

Gambar 2.2. Contoh hasil karya pada zaman Renaissance  (Sumber: www.1st-art-gallery.com/.../renaissance_01.html)
Gambar 2.4. Garis-garis drawing dengan penggunaan sanguine oleh   Leonardo Da Vinci
Gambar 2.7. Monumen Tugu Pahlawan  (Sumber: www.surabayatourism.com)
Gambar 2.8. Musem Loka Jaya Srana  (Sumber: www.surabayatourism.com)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil keluaran dari sistem pakar berupa identifikasi status gizi akan digunakan sebagai masukan algoritma genetika untuk mencari menu makanan yang sesuai kebutuhan

Pembahasan berlanjut pada tinjauan yuridis dampak positif negatif suatu produk hukum dinyatakan mengalami kebatalan mutlak (absolute nietig). Hal ini kemudian

dimulai. Jika tidak demikian, tinggi kepala harus diperkirakan dengan sering melalui palpasi abdomen untuk mengobservasi apakah kepala janin akan dapat melewati

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hak interpelasi tidak dilanjutkan lagi dikarenakan antara DPRA dan Pemerintah Aceh sudah melakukan rapat

Dilakukannya sebuah penelitian sudah pasti untuk mencari sebuah pemecahan masalah dari ssuatu yang salah yang ditemukan dalam lapangan. Dalam penelitian ini

Penutupan vegetasi dalam skala luas sangat berpengaruh terhadap kelangsungan sumberdaya air dari suatu kawasan penyimpanan air atau daerah aliran sungai (DAS), dimana

Suplementasi tepung daun lamtoro pada pakan jerami padi sangat diperlukan selain untuk memperbaiki proses biofermentasi dalam rumen juga menyediakan nutrien pasca rumen

Posner, Economic Analysis of Law, (Canada: Little, Brown and Company, 1986), h.. 7 Sanksi tersebut dapat saja berbentuk sanksi administratif, seperti pengumuman terbuka yang