• Tidak ada hasil yang ditemukan

Michael Sisko - Total Knee Replacement

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Michael Sisko - Total Knee Replacement"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TOTA

TOTAL KNEE REPLACL KNEE REPLACEMENTEMENT

II.. DDeeffiinniissii

Operasi penggantian sendi lutut yang disebut Total Knee Replacement Operasi penggantian sendi lutut yang disebut Total Knee Replacement (T

(TKRKR) ) adadalalah ah opopererasi asi orortotopepedidik k yayang ng cucukukup p rurumimit, t, tettetapapi i semsemakakin in babanynyak ak  dilaku

dilakukan. enderita yang kan. enderita yang mengalmengalami ami kerusakerusakan pada kan pada tulang sendi tulang sendi (misal(misalnyanya ost

osteoaeoarthrthtrittritis) is) kinkini i dapdapat at diadiatasi tasi dendengan gan TTootal tal KneKnee e RepReplacelacemenment t (u(usphsphytyta,a, !"#").

!"#").

$rtrop

$rtroplasti lasti adalah adalah prosedprosedur ur rekonrekonstrukstruksi si sendi sendi sehinsehingga gga pergpergerakannerakannyaya lebih baik. $rthroplasty biasanya diartikan penggantian lutut. Istilah penggantian lebih baik. $rthroplasty biasanya diartikan penggantian lutut. Istilah penggantian lut

lutut ut tottotal al kurkurang ang tepatepat t karkarena ena lutlutut ut tidtidak ak sepsepenuenuhnyhnya a digdigantanti i namnamun un hanhanyaya dilapisi kembali. %ika lutut rusak berat oleh arthritis atau cedera, mungkin akan dilapisi kembali. %ika lutut rusak berat oleh arthritis atau cedera, mungkin akan sul

sulit it untuntuk uk melamelakukkukan an kegkegiataiatan n sedsederherhana ana sepseperti erti berber&ala&alan n ataatau u nainaik k tantanggagga.. 'ahkan akan mulai terasa sakit saat duduk atau berbaring. %ika obat, mengubah 'ahkan akan mulai terasa sakit saat duduk atau berbaring. %ika obat, mengubah tingkat aktiitas dan menggunakan dukungan ber&alan tidak lagi membantu, maka tingkat aktiitas dan menggunakan dukungan ber&alan tidak lagi membantu, maka operasi penggantian

operasi penggantian lutut total boleh lutut total boleh dipertimbangkan. dipertimbangkan. (&amsuhida&at, !"#").(&amsuhida&at, !"#").

IIII.. $$nnaattoommi i sseennddi i lluuttuutt

en

endi di lutlutut ut dibdibententuk uk oleoleh h epiepiphyphysis sis disdistalitalis s tultulang ang femfemurur, , epiepiphyphysissis  pro*simal

 pro*simal tulang tulang tibia tibia dan dan tulang tulang patella, patella, serta serta mempunyai mempunyai beberapa beberapa sendi sendi yangyang terbentuk dari tulang yang berhubungan, yaitu antar tulang femur dan patella terbentuk dari tulang yang berhubungan, yaitu antar tulang femur dan patella disebut articulatio patella femoral, antara tulang tibia dengan tulang femur disebut disebut articulatio patella femoral, antara tulang tibia dengan tulang femur disebut articulatio tibio femoral dan antara tulang tibia dengan tulang fibula pro*imal articulatio tibio femoral dan antara tulang tibia dengan tulang fibula pro*imal disebut articulatio tibio

disebut articulatio tibio fibular pro*simal (De +olf, #-).fibular pro*simal (De +olf, #-).

Tulang pembentuk sendi lutut antara lain Tulang pembentuk sendi lutut antara lain

a.

a. TTuulalang ng /e/emumurr

Tulang femur merupakan tulang pipa terpan&ang dan terbesar di dalam Tulang femur merupakan tulang pipa terpan&ang dan terbesar di dalam tul

(2)

acetabulum membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Di sebelah atas dan ba0ah dari columna femoris terdapat ta&u yang disebut trochantor mayor dan trochantor minor. Di bagian u&ung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah ton&olan yang disebut condylus medialis dan condylus lateralis, di antara kedua condylus ini terdapat lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut dengan fosa condylus (yaifuddin, #1).

 b. Tulang

Tibia Tulang tibia bentuknya lebih kecil, pada bagian pangkal melekat  pada os fibula, pada bagian u&ung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat ta&u yang disebut os maleolus medialis (yaifuddin, #1).

c. Tulang /ibula

Tulang fibula merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang femur yang membentuk persendian lutut dengan os femur pada bagian u&ungnya terdapat ton&olan yang disebut os maleolus lateralis atau mata kaki luar (yaifuddin, #1).

d. Tulang atella

ada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada tulang femur. %arak patella dengan tibia saat ter&adi gerakan adalah tetap dan yang berubah hanya &arak patella dengan femur. /ungsi patella di samping sebagai perekatan otot2otot atau tendon adalah sebagai  pengungkit sendi lutut. ada posisi fle*i lutut " dera&at kedudukan  patella di antara kedua condylus femur dan saat e*tensi maka patella

(3)
(4)

III. atologi

endi lutut adalah sendi engsel yang terutama terdiri dari penyatuan dua tulang tulang pan&ang paha (femur) dan tulang kering (tibia). $ntara u&ung tulang ! putaran cakram yang terbuat dari tulang ra0an yang disebut medial (dalam) dan lateral (luar) meniskus. Tulang ra0an artikular &uga melapisi permukaan sendi (Ira0an, !"#!). 3enurut De +olf (#4), selama hidup kaki kita diberi beban yang sangat berat. ering kali kelainan2kelainan dapat menyulitkan ber&alan apalagi berlari. Dibandingkan dengan pergelangan tangan, maka pergelangan kaki dan kaki mempunyai banyak kesamaan, akan tetapi perbedaan yang penting adalah masalah pembebanan pada pergelangan kaki dan kaki.

enghancuran osteoarthritis lutut adalah alasan umum untuk total knee replacement. 5al ini terutama berkaitan dengan penuaan. 6e&ala osteoarthritis  biasanya muncul pada usia tua. Kartilago yang terkena men&adi kasar dan rata.

(5)

Osteoarthrtitis diklasifikasikan men&adi rimer dan ekunder. Osteoarthitis  primer ter&adi tanpa cedera yang dapat diidentifikasi. Osteoarthritis sekunder 

ter&adi karena penyakit lain. enyebab paling umum dari osteoarthritis sekunder  yaitu kondisi metabolisme, cedera atau pun karena gangguan peradangan seperti arthritis septik (3edshisof, !"#!).

Operasi dilakukan dengan anastesi umum. Dokter ortopedi akan membuat luka di sendi lutut yang terkena. atellanya dipindah (diambil dari tempatnya) kemudian u&ung femur dan tibia dipotong agar sesuai dengan protesa. Demikian  pula permukaan ba0ah patella dipotong untuk memungkinkan penempatan  protesa tersebut (3edshisof, !"#!).

I7. 3anifestasi Klinis

3enurut $play (#1), ge&ala2gela&a yang sering muncul pada penderita total knee replacemant antara lain

#. 8yeri

 8yeri adalah ge&ala lutut yang paling sering ditemukan. ada penyakit radang atau kelainan degeneratif nyeri biasanya tersebar, tetapi pada kelainan mekanis dan terutama setelah cedera, nyeri sering bersifat lokal. ada pasien seperti ini pasien dapat dan harus menun&ukkan tempat nyerinya.

!. Kekakuan

Kekakuan &uga sering ditemukan. eperti halnya nyeri, kekakuan dapat mengakibatkan pincang.

9. Demormitas (kaki pengkar atau kaki bengkok)

Demormitas (kaki pengkar atau kaki bengkok) sering ditemukan teta pi, demormitas itu sendiri &arang mengganggu. Demormitas unilateral, terutama kalau progresif, lebih bermakna.

4. embengkaan

embengkaan dapat bersifat lokal atau tersebar. Kalau ada suatu cedera, penting untuk ditanyakan apakah pembengkaan muncul dengan

(6)

segera yang menun&ukkan hemartrosis atau setelah beberapa &am yang merupakan ciri khas suatu meniscus yang robek.

:. enguncian

enguncian adalah suatu istilah yang berarti ganda pasien sering menggunakannya untuk men&elaskan kekakuannya. Tetapi, dalam istilah klinik berarti bah0a lutut secara mendadak tidak dapat diluruskan sepenuhnya, meskipun fleksi masih dapat dilakukan. 5al ini ter&adi bila maniskus yang robek terperangkap di antara permukaan articular. Dengan memutar2mutarkan lutut, pasien dapat membuka kuncinya. embukaan kunci yang mendadak merupakan bukti bah0a sebelumnya sesuatu yang dapat bergerak telah menghalangi eksistensi  penuh.

-. emberian &alan

emberian &alan &uga menun&ukkan suatu kelainan mekanis, meskipun kelainan ini dapat ter&adi akibat kelemahan otot; bila kelainan ini ter&adi terutama saat naik tangga, sendi patelofemoral harus dikurangi. Ketidakstabilan yang cukup menyebabkan pasien &atuh adalah  petun&uk untuk dislokasi patela.

7. Indikasi dan kontraindikasi operasi $. Indikasi

Indikasi utama untuk total knee arthroplasty adalah untuk mengurangi rasa nyeri yang berhubungan dengan arthritits di lutut pada pasien yang gagal dengan terapi non operatif. ebagai contoh terapi non operatif untuk pasien dengan osteoarthritis meliputi modifikasi aktiitas, mengurangi berat badan, menggunakan tongkat, analgesik dan<atau obat2obatan nonsteroid anti inflamasi.

Interensi non operatif pantas dipertimbangkan sebelum arthroplasty pada  pasien dengan inflammatory arthritis (misalnya rheumatoid arthritis, spondyloarthropathi). Total knee arthroplasty bisa diperlukan pada beberapa  pasien dengan osteonekrosis. 3eskipun hasil pada beberapa pasien bisa lebih  &elek dari pasien yang mengalami osteo2 atau inflammatory arthritis.

(7)

asien sebaiknya mempunyai radiografi yang mendokumentasi mengenai kema&uan perubahan reumatik. %ika rasa sakit di lutut tidak sesuai dengan tampilan radiografi, penyebab lain harus dicari sebelum arthroplasty dilakukan.

asien harus memiliki radiografi mendokumentasikan perubahan rematik  ma&u. %ika rasa sakit lutut tampaknya tidak sesuai dengan tampilan radiografi  penyebab lain harus dikeluarkan sebelum dilakukan arthroplasty.

Koreksi dari deformitas dan memperbaiki fungsi sebaiknya merupakan  pertimbangan hasil operasi yang sekunder dan bukan merupakan indikasi primer. Total knee arthroplasty bisa dilakukan pada pasien dari segala umur (kecuali secara skeletal belum matang).

endi palsu memiliki keterbatasan seumur hidup dan daya tahan dari alat tersebut tergantung dari faktor yang berhubungan dengan pasien dan arthroplasty. ertimbangan tersebut antara lain

#. =mur. $ngka daya tahan #" tahun prosthesis dari ##.-"- total knee arthroplasty primer yang dilakukan antara tahun #1> dan !""" untuk   pasien yang berumur kurang dari :: tahun dengan pasien yang  berumur lebih dari 1" tahun sangat signifikan (>9? banding "?,

masing2masing).

!. enyakit penyebab. Ketahanan prosthesis men&adi lebih pendek pada  pasien dengan osteoarthritis daripada pada pasien dengan rheumatoid arthritis ( angka daya tahan #" tahun prosthesis "? banding :?, masing2masing)

9. /aktor prosthesis dan bedah. Tipe prosthesis, teknik fiksasi (semen  banding bukan semen) dan faktor lain seperti sparing dari cruciate

ligament posterior &uga mempengaruhi daya tahan prosthesis.

Dengan demikian, dari sudut pandang ketahanan prosthesis kandidat yang ideal dari total knee arthroplasty adalah pasien dengan umur lebih dari 1" tahun dengan rheumatoid arthritis. 8amun, dari pertimbangan ketahanan prosthesis

(8)

harus seimbang dengan menghilangkan nyeri dan perbaikkan fungsional yang dapat diharapkan dari prosedur pada orang muda.

'. Kontraindikasi

Total knee replacement sebaiknya tidak digunakan pada keadaan klinis seperti diba0ah ini

#. Infeksi yang aktif pada lutut atau diseluruh tubuh !. 3ekanisme ekstensor yang tidak berfungsi

9. irkulasi atau askularisasi ekstremitas yang &elek  4. enyakit neurologis yang berpengaruh pada ekstremitas 7I. emeriksaan fisik  

asien yang direncanakan mendapatkan total knee replacement perlu dilakukan pemeriksaan muskuloskeletal. emeriksaan yang tepat mengenai lutut ini meliputi obserasi, palpasi dan penilaian dengan menggunakan test manual tertentu.

#. Obserasi 3engobserasi gaya ber&alan pasien dan bagaimana kulit  pasien merupakan bagian yang penting dari pemeriksaan fisik.

• 6aya ber&alan ($ntalgic gait)

asien dengan artritis lutut sering ber&alan dengan gaya ini, dimana pasien men&adi pincang karena menghindari nyeri karena menahan beban. Di tandai dengan fase berdiri yang sangat singkat.

• Knee thrust

6erakan abnormal dari lutut ke arah medial atau lateral ketika  ber&alan dapat mengindikasikan ketidakstabilan dari

ligamentum.

• Trendelenburg gait

6aya ber&alan pasien men&adi miring ke arah pinggul yang menderita sehingga mengurangi beban pada pinggul dan mengurangi nyeri. 5al ini dapat menun&ukkan adanya kelainan  pada sendi pinggul dan<atau kelemanahan pada m. 6luteus

medius.

(9)

Kulit pada kedua e*tremitas ba0ah diperhatikan apakah adanya abrasi, ulserasi, bengkak, merah, perubahan askular atau infeksi. $danya infeki yang aktif merupakan kontraindikasi dilakukan bedah implant. $danya luka lama atau sikatrik pada lutut perlu diperhatikan. $danya deformitas yang kelihatan (contohnya arus, algus, rekuratum, kontraktur fleksi) perlu diperhatikan. $danya deformitas ini perlu dilakukan penilaian secara radiografi.

!. alpasi $pabila terdapat efusi pada lutut maka dilakukan palpasi. Krepitus patellofemoral dapat dideteksi dengan menaruh tangan pada lutut dan secara pasif menggerakkan kaki. $danya nyeri pada sendi  bagian medial dan lateral sering didapati pada artritis tetapi &uga dapat mengindikasi adanya kelainan meniskus. ulsasi distal, termasuk a. Dorsalis pedis dan a. osterior tibialis, harus dinilai.

9. enilaian dengan menggunakan test manual tertentu, ada berbagai manuer yang dilakukan untuk penilaian preoperatie, yaitu

• Range of motion 3enilai fleksi dan ekstensi maksimal lutut

secara aktif maupun pasif.

• emeriksaan otot Kekuatan motorik diperiksa pada ekstremitas

 ba0ah secara menyeluruh dengan perhatian khusus pada mekanisme ekstensor < @uadriceps.

• emeriksaan saraf Dilakukan pemeriksaan pada sensoris dan

refleks deep tendon (patella dan ankle)

• emeriksaan ligamen Aateral collateral ligament (ABA) dan

3edial collateral ligament (3BA) merupakan struktur yang sangat penting pada total knee replacement. enting untuk  melakukan penilaian preoperatif mengenai stabilitas atau dera&at kontraktur dari ligamen2ligamen ini.

• Bollateral ligaments emeriksaan ABA dan 3BA dilakukan

dengan memfleksikan lutut 9"o  pada posisi arus dan algus masing2masing. ada posisi arus, ABA men&adi lemah sedangkan 3BA kontraksi. ada posisi algus, ABA kontraksi

(10)

dan 3Bl yang lemah. $danya 3BA yang inkompeten menandakan bah0a diperlukannya koreksi yang lebih.

• Bruciate ligaments $nterior cruciate ligament ($BA)

dikorbankan pada kebanyakan total knee replacement sehingga  penilaiannya tidak krusial. osterior cruciate ligament (BA) dapat &uga dikorbankan pada saat operasi. enilaiannya dapat dilakukan dengan test posterior dra0er dengan memfleksikan lutut "o dan penekanan pada tibia posterior.

• emeriksaan meniskus $pabila pasien mempunyai ge&ala

mekanik yang &elas seperti locking atau catching pada lutut dimungkinkan adanya robekan meniskus. enggunaan arthroscopy yang sedikit inasif dapat men&adi suatu keuntungan pada pasien ini. emeriksaan meniskus dapat dilakukan dengan tes 3cmurray dan the $pley Bompression test.

• emeriksaan panggul dan tulang belakang enting untuk 

mengeksklusi nyeri men&alar dengan nyeri lutut yang berasal dari panggul dan tulang belakang. erangsangan nyeri pada lutut dengan mengangkat tungkai yang diluruskan atau dengan menggerakkan panggul (terutama rotasi internal), dapat meningkatkan kecurigaan adanya kerterlibatan tulang belakang lumbar, panggul atau keduanya, sehingga memerlukan  pemeriksaan imaging lebih lan&ut.

7II. emeriksaan penun&ang #. emeriksaan radiologi

'erbagai model imaging dapat digunakan untuk membantu  penatalaksanaan lutut yang sakit, yaitu

a. Rontgen polos Rontgen polos ini merupakan kunci diagnosa,  perencanaan pre operatif dan penialaian post operatif dari artritis dan total knee arthropalsty. emeriksaan minimum 9 posisi (foto anteroposterior, foto lateral dan patella sudut tangensial) lebih baik  dilakukan.

(11)

/oto posisi $nteroposterior asien berdiri dengan posisi yang  paling nyaman agar tidak terbeban di sendi. Dilakukan penilaian  pada ruang sendi medial dan lateral, apakah ada penyempitan atau

tidak.

osisi Aateral osisi ini dilakukan untuk menilai sendi  paletofemoral dan posisi dari patella (contohnya patella ba&a,  patella alta)

osisi patella sudut tangensial Ruang sendi paletofemoral dapat dinilai pada posisi ini (Csunrise, Cskyline, atau merchant ie0) osisi lainnya &uga kadang berguna. osisi posteroanterior sudut 4:o dilakukan agar pemeriksaan men&adi lebih akurat untuk melihat

adanya penyempitan pada ruang sendi baik pada sisi lateral maupun medial. /ilm yang memotong 9 sendi dilakukan untuk  dapat melihat kesinambungan dari tungkai secara struktur dan anatomis (contohnya arus, algus) dan hal ini dapat membantu dalam perencanaan pre operatif.

 b. 3RI ada penilaian arthritis pemeriksaan 3RI kurang begitu  peka. +alau lebih sensitif dibandingakan dengan rontgen polos dalam menilai cartilago, seringkali hal itu disalahartikan dengan adanya kerusakan. 3RI ini membantu dalam mengealuasi meniskus dan kelainan ligamen yang dikarenakan proses degeneratif lan&ut yang tidak dapat dilihat dalam rontgen polos. c. 3odel yang lain BT dan bone scan dapat membantu dalam

mengealuasi post operatif implant tetapi tidak menun&ukan peran dalam ealuasi pre operatif arthritis.

!. emeriksaan laboratorium

Aaboratorium pre operatif dapat berbeda2beda tergantung dari keadaan  pasien dan keperluannya, tetapi biasanya meliputi pemeriksaan darah rutin, kimia dasar dan koagulasi tes (protombine time, I8R dan partial thromboplastine time). emeriksaan EK6 dan rontgen toraks dilakukan tergantung pada umur pasien dan kebi&akan anestesi. =rinalisis dan kultur urin &uga dilakukan.

(12)

#. $nestesi dan ke&adian intra operatif eperti pada umumnya operasi mayor, ada risiko yang berhubungan dengan penggunaan anestesi dan kesalahan intraoperatif.

!. Tromboemboli Deep enous thrombosis dan enous

thromboembolism adalah komplikasi yang poten dan kadang2kadang mematikan. Risiko trombosis ena proksimal akibat operasi lutut dapat dikurangi dengan penggunaan antikoagulan, tetapi dapat &uga timbul  pada penggunaan dosis profila*is 0arfarin, berat molekul rendah atau unfractioned heparin. $danya clot pada ena proksimal didapati pada 1  F #"? pasien operasi lutut yang menggunakan obat2obatan profila*is. 9. Infeksi Komplikasi infeksi &arang tetapi serius. Infeksi sendi prostetik 

dapat disebabkan karena tinggal di rumah sakit yang lama, sehingga dibutuhkan pemindahan infeksi tersebut, pemberian antibiotik yang lebih lama dan diikuti dengan reimplantasi.

4. Kelainan paletofemoral 'erbagai kelainan pada sendi sekitar   patelofemoral dan mekanisme ekstensor dapat ter&adi, termasuk

subluksasi patella dan dislokasi, adanya komponen yang renggang, fracture, Cclunk phenomenon dan ruptur dari mekanisme ekstensor  (@uadriceps atau ruptur tendon patella).

:. Kerusakan saraf Kerusakan intra operatif atau pasca operatif pada saraf peroneal dapat ter&adi dan mengakibatkan kelemahan muskulus tibialis anterios (drop foot) dan kehilangan sensorik.

-. Kerusakan arterial Kerusakan pada a. oplitea atau yang lain dapat menimbulkan peningkatan perdarahan dan membutuhkan perbaikan arteri. $rterial thrombosis dan < atau embolisasi perifer dapat timbul. 1. /racture sekitar prostetik /racture proksimal sampai pada komponen

femoral (fracture suprakondilar) atau distal sampai implant tibial dapat ter&adi.

>. 3asalah pada proses penyembuhan luka roses penyembuhan yang meningkat dapat meningkatkan risiko infeksi sendi sekitar dan membutuhkan bedah plastik untuk mencapai penyembuhan yang adekuat dari insisi dan fungsi dari pergerakan lutut tersebut.

. emakaian prostetik dan kegagalannya emakaian polyethylene dapat memprookasi respon inflamasi dan kadang dapat menimbulkan

(13)

kerenggangan prostetik. $pabila hal ini menyebabkan kegagalan lutut  prostetik, reisi arthroplasty mungkin dibutuhkan.

'. Keuntungan

#. Rasa sakit yang berkurang Rasa sakit yang berkurang yang mengikuti  penyembuhan dari total knee arthroplasty ini sangat bagus. ebagai contohnya, dalam salah satu studi retrospektif dari !99 pasien dengan osteoarthritis posterior cruciate ligament, # ? dari pasien tersebut dilaporkan hasil klinis yang baik. Keuntungan maksimal membutuhkan 0aktu untuk didapat. 5al ini diilustrasikan pada studi pasien yang mengalami total hip atau knee replacement. Kebanyakan pasien dengan total hip atau knee artheroplasty yang dikarenakan menderita osteoarhtristis yang parah mengalami perbaikan dalam nyeri dimana diperlukan satu tahun atau lebih untuk mencapai efek maksimal. erbaikan dapat dicapai rata2rata berkisar sekitar tiga tahun.

!. erbaikan fungsional Ketika men&alankan aktiitas sehari2hari secara umum men&adi lebih mudah yang dikarenakan berkurangnya rasa sakit  pada lutut setelah total knee arthroplasty, pemeriksaan fungsi lutut

secara ob&ektif (contohnya range of motion) sedikit mengalami  perbaikan. ada studi yang sudah disebutkan di atas, hanya !9 ? lutut

yang didapati memiliki fungsi lutut yang bagus ketika di follo0 up sekitar #1 tahun setelah operasi pertama. 5asil dari pascaoperasi yang diharapkan sangat tergantung dengan pre operatif.

9. Koreksi deformitas Teknik bedah dapat membuat normal atau mendekati normal lutut posisi algus. Knee fle*ion contractures dapat dikurangi pada sebagian besar kasus dengan seleksi komponen yang  paling pas dan pelepasan &aringan lunak. ebagai contohnya, pada satu studi retrospektif :4! arthroplasty lutut pada lutut yang mengalami fle*ion contractures, : ? mengalami residual fle*ion deformities dera&at 9 atau kurang, deformitas yang parah dapat kurang responsif  dengan total knee arthroplasty.

(14)

IG. 3anagement post operatif 

3anagement postoperatif ini meliputi profila*is mela0an infeksi, ena tromboemboli dan terapi fisik yang paling cocok agar mendapatkan pergerakan lutut yang paling baik dan rehabilitasi yang aman yang dapat dipraktekkan.

• ekurangnya !4 &am setelah post opertatie diberikan antibiotik profila*is. • rofila*is primer untuk trombosis ena dimulai. enggunaan antikoagulasi

sistemik heparin berat molekur rendah atau 0arfarin dengan dosis yang disesuaikan dapat digunakan kecuali pada keadaan kontraindikasi. Dosis 0arfarin disesuaikan dengan target I8R #,> F !,!. enanganan secara farmakologis dapat diikuti dengan compression stockings, alat < benda yang gunanya mengkompresi secara mekanik, dan mobilisasi a0al.

• enanganan nyeri postoperatif yang pertama adalah dengan mendapatkan

ind0elling epidural catheter atau pasien mendapatkan analgesik yang terkontrol. $nalgesik opioid oral dapat digunakan.

• Tindakan pasien yang kooperatif saat mengikuti program rehabilitasi post

operatie &uga berperan dalam hasil yang sukses setelah total knee arthroplasty. Interensi yang diusahakan dalam men&aga pergerakan dari lutut dengan menggunakan immobiliHer lutut dan bantal di ba0ah kaki yang mengalami operasi dapat menghindarkan dari fle*ion contracture. Aatihan range of motion yang disuperisi oleh terapi fisik harus dimulai sesegera mungkin. ada studi meta analisis !""1 mengenai lima trial secara random menyimpulkan pasien yang keluar dari rumah sakit dengan mengikuti program pelatihan fungsional yang disuperisi oleh terapis fisik  mengalami kema&uan fungsi lutut dan pergerakan dalam &angka 0aktu yang pendek dibandingkan dengan routin care.

enggunaan alat Bontinuous assie 3otion (B3) cukup sering di  berbagai institusi. B3 ini dipercaya dapat membantu penyembuhan lutut setelah operasi dengan cepat. rogram dari terapis fisik yang terstruktur dengan baik  termasuk range of motion, training gaya ber&alan, membuat kuat m. uadriceps

(15)

dan training aktifitas sehari2hari merupakan komponen yang penting dalam proses rehabilitasi. ada tahun !""4 studi meta analisis meliputi #4 studi yang membandingkan B3 ditambahkan terapis fisik dengan program terapis fisik  sa&a, menyimpulkan bah0a pada kombinasi B3 dengan terapis memberikan hasil yang bagus dimana lutut aktif, mengurangi penggunaan analgesik,  pengurangan lama tinggal di rumah sakit dan mengurangi kebutuhan untuk 

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tahun pertama bertujuan : (1) Mengidentifikasi pola kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam implementasi Program Kota Layak Anak di

Usaha Kecil Syal sebagai mitra pengabdian kepada masyarakat berada di wilayah Binongjati, Kelurahan Binong Jati, Kecamatan Batununggal kota bandung yang memulai

Ditinjau dari aktivitas mahasiswa, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan individu dalam menelusuri informasi baik melalui buku teks dan website, atau

Kontribusi usaha ternak kambing terhadap pendapatan keluarga peternak pada ketiga skala adalah 31,4% pada skala I, 36,7% pada skala II dan 39,9% pada skala III

[r]

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan dan koefisien regresi jumlah penduduk bernilai positif,

Pemanfaatan lahan pekarangan rumah pangan lestari merupakan salah satu konsep dasar bercocok tanam dalam mengoptimalkan lahan rumah yang terbatas baik di daerah pedesaan