• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sender mungkin saja disalah artikan oleh receiver. Itulah pentingnya. mengapa kita perlu mempelajari ilmu komunikasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sender mungkin saja disalah artikan oleh receiver. Itulah pentingnya. mengapa kita perlu mempelajari ilmu komunikasi."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Banyak orang yang meremehkan ilmu komunikasi karena mereka berpikiran

bahwa semua orang secara lahiriah sudah dibekali kemampuan untuk

berkomunikasi. Memang benar semua manusia mampu berkomunikasi, namun

tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan efektif. Pesan yang dikirimkan

oleh sender mungkin saja disalah artikan oleh receiver. Itulah pentingnya

mengapa kita perlu mempelajari ilmu komunikasi.

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang

untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi,

sesuai dari sudut pandang mana mereka memandangnya. Seperti yang

diungkapkan oleh Effendy bahwa: “istilah komunikasi atau dalam bahasa

Inggris communication berasal dari kata latin communication, dan

bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna”.1

Dalam bukunya juga dijelaskan bahwa komunikasi

bisa terjadi jika ada kesamaan makna antara komunikator dengan

komunikan. Dengan begitu, tidak semua percakapan antara dua orang

walaupun menggunakan bahasa yang sama bisa dikatakan sebagai

1 Onong Uchjana Effendy, 2006, Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung

(2)

komunikasi jika tidak memenuhi salah satu syaratnya yaitu kesamaan makna

diantara keduanya.

Brent D. Ruben dalam Muhammad memberikan definisi mengenai

komunikasi manusia secara lebih komprehensif bahwa “Komunikasi

manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya

dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan,

mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain”.2

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa komunikasi merupakan sebuah proses berkelanjutan yang dilakukan

oleh seseorang kepada orang lainnya dalam suatu kelompok orang untuk

menciptakan, mengirimkan pesan dari komunikator kepada komunikasn

dengan tujuan tertentu dalam kelompok maupun organisasi.

Definisi lain disebutkan oleh Gamble “communication is the

deliberate/accidental transfer of meaning and human communications takes place interpersonally (one to one) in small groups (one to a few), in public forum (one to many) via the media or online. 3 (komunikasi adalah pengiriman makna yang terjadi antarpersonal (dari satu orang ke orang lainnya), komunikasi kelompok (dari satu ke beberapa orang), komunikasi public (dari satu ke banyak orang) melalui media maupun online).

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan manusia berkomunikasi secara umum adalah membangun

pemahaman atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti

bukan berarti harus menyetujui tetapi dengan komunikasi memungkinkan

adanya perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun perubahan sosial.

2

Arni Muhammad, 2005, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta hal 3 3

Teri Kwal Gamble and Michael Gamble, 2008, Communication Works Eleventh edition, Mc Graw Hill, New York hal 4

(3)

Effendy menjelaskan tujuan komunikasi adalah sebagai berikut: 4 a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini (to change the opinion) c. Mengubah perilaku (to change the behavior)

d.Mengubah masyarakat (to change the society)

Dalam berbagai situasi kita selalu berusaha mempengaruhi sikap

orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai dengan

keinginan kita. Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun

tindakan seseorang. Misalnya kampanye kesehatan tentang bahaya narkoba

bertujuan untuk mengubah perilaku remaja agar mengubah perilaku nya

untuk berhenti mengkonsumsi narkoba.

Ketika kita berkomunikasi, manusia berusahan menciptakan

pemahaman yang sama antara komunikator dengan komunikan. Adanya

kesepahaman itu akan merujuk pada kesepahaman pendapat Misalnya

sebuah pesan komunikasi dalam sebuah ceramah keagamaan yang

disampaikan oleh pemuka agama bertujuan untuk mengubah sikap jamaah

agar bersikap sesuai dengan tuntutan agama. Membangun dan memelihara

hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik

merupakan tujuan komunikasi.

Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Misalnya, di kantor seringkali

melakukan komunikasi yang bukan untuk menyampaikan informasi atau

4

Onong Uchjana Effendy, 2003, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung hal 55

(4)

mempengaruhi sikap semata tetapi bertujuan lain seperti untuk membina

hubungan baik.

2. 1.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Effendy adalah sebagai berikut : 5

a. Menginformasikan ( to inform)

b. Mendidik (to educate)

c. Mempengaruhi atau membujuk (to influence/ to persuade)

d. Menghibur ( to entertain)

Fungsi-fungsi komunikasi yang telah disebutkan diatas merupakan

hal-hal yang mendasari seseorang untuk berkomunikasi. Pertama,

komunikasi berfungsi untuk menginformasikan, memberitahu dan

menerangkan informasi atau hal-hal yang belum diketahui baik oleh

seseorang maupun publik tentang suatu hal atau kejadian, sehingga

informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Fungsi komunikasi yang kedua adalah untuk memberikan

pendidikan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi orang lain secara

formal maupun informal sehingga mendorong pembentukan perilaku,

pendidikan keterampilan serta kemahiran intelektual yang diperlukan.

Komunikasi memiliki fungsi yang ketiga yaitu untuk

mempengaruhi atau membujuk (to influence/to persuade) seseorang

maupun publik, meyakinkan tentang informasi yang diberikannya

sehingga benar-benar mengetahui situasi yang terjadi di lingkungannya.

5

Onong Uchjana Effendy,2003, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung hal 55

(5)

Fungsi komunikasi yang ke empat yaitu untuk memberikan hiburan

atau kesenangan sehingga seseorang maupun public memperoleh selingan

dari kejenuhan yang dialaminya karena tekanan-tekanan dalam rutinitas.

2.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu

organisasi dan komunikasi antar organisasi. Bedanya dengan komunikasi

kelompok adalah bahwa sifat organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan

prinsip-prinsip esensial dalam kegiatan komunikasinya.

2.2.1 Pengertian Organisasi

Organisasi dapat membentuk dan membatasi kehidupan

anggotanya karena unsur -unsur manajemen, kendali dan kuasa dapat

membuat organisasi terasa seperti alat dominasi karena organisasi

memiliki minat-minat yang berbeda, yang sebagian dapat mendominasi

yang lainnya.

Menurut Kohler dalam Muhammad menyatakan bahwa “organisasi

adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu

kelompok orang untuk tujuan tertentu” 6 Jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas orang –orang yang saling

membentuk hubungan dengan struktur keanggotaan yang mengatur

koordinasi antar jabatan dalam mencapai tujuan organisasi. Tidak semua

kumpulan orang yang berkelompok bisa disebut organisasi, yang

(6)

membedakan antara keduanya adalah ada tidaknya struktur formal yang

mengatur hubungan antar individu serta ada tidaknya anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga dalam kumpulan tersebut.

2.2.2 Komunikasi Organisasi

Menurut Devito dalam bukunya mengatakan bahwa “Komunikasi

organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di

dalam organisasi di dalam kelompok formal maupun kelompok informal organisasi “. 7

Dari definisi tersebut, komunikasi organisasi dapat diartikan

sebagai proses pengiriman dan penerimaan antar individu dalam sebuah

organisasi yang biasanya membentuk kelompok-kelompok baik itu

kelompok formal (kelompok yang terbentuk dalam struktur formal

organisasi) maupun kelompok informal (kelompok yang terbentuk dari

hubungan-hubungan pertemanan diluar struktur formal organisasi).

Devito menjelaskan sifat-sifat komunikasi dalam organisasi bahwa “Komunikasi organisasi dapat bersifat formal maupun informal. Yang termasuk komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isinya berupa cara-cara kerja didalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi : memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers dan surat-surat resmi…” 8

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi formal adalah komunikasi

yang mengikuti garis-garis wewenang sebagaimana dituangkan dalam

struktur formal organisasi. Komunikasi formal ini terdiri atas

7 Joseph A.Devito, 1996, Komunikasi Antar Manusia Alih Kuliah Dasar edisi Kelima,

Professional Books, Jakarta hal 340

(7)

hubungan sosial yang dapat mempunyai fungsi untuk mentransmisikan

kebijaksanaan-kebijaksanaan dan instruksi –instruksi organisasional.

Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan kehidupan

manusia,apalagi di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari

organisasi. Dengan adanya komunikasi di dalam organisasi maka akan

terjadi interaksi diataramasing-masing individu, dimana dapat saling

bertukar informasi, berdiskusi dan melalui komunikasi dapat

meningkatkan motivasi dalam bekerja.

2.2.3 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Dalam organisasi baik yang bergerak di bidang komersial maupun

sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan

melibatkan empat fungsi seperti yang dikemukakan Romli dalam bukunya

yaitu: fungsi informatif, regulatif, persuasif dan integratif.9

Fungsi informatif adalah bahwa komunikasi dapat berfungsi

sebagai alat untuk menyampaikan informasi antar anggota dalam suatu

organisasi yang mempunyai kedudukan yang sama maupun yang memiliki

perbedaan kedudukan. Misalnya, orang-orang dalam tatanan manajemen

membutuhkan informasi dalam pembuatan kebijakan maupun untuk

mengatasi konflik yang terjadi. Sedangkan karyawan membutuhkan

informasi terkait instruksi kerja, jaminan keamanan, izin cuti dan

sebagainya.

9

Syaiful Rohim, 2009, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta hal 113

(8)

Fungsi regulatif adalah berkaitan dengan peraturan-peraturan yang

berlaku dalam organisasi. Pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada

kerja. Artinya bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang

pekerjaan yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan.

Fungsi persuasif adalah bahwa komunikasi bisa dijadikan sebagai

alat untuk mengajak, mempengaruhi sikap seseorang agar dapat

melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak komunikator tanpa adanya

kesan memerintah ataupun memaksa.

Fungsi integratif dapat dimaksimalkan dengan pemanfaatan secara

optimal saluran-saluran komunikasi yang ada seperti saluran komunikasi

formal (newsletter, bulletin, dan media internal lainnya), atau melalui

saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama jam

istirahat, saat berolahraga bersama dan lain-lain.

2.3 Arah Aliran Informasi

Dalam komunikasi organisasi kita berbicara tentang informasi yang

berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang

lain yang otoritasnya lebih rendah-komunikasi ke bawah; informasi yang bergerak

dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada yang otoritasnya lebih

tinggi –komunikasi ke atas; informasi yang bergerak di antara orang-orang dan

jabatan –jabatan yang sama tingkat otoritasnya – komunikasi horizontal ; atau

(9)

menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan yang lainnya – komunikasi lintas

saluran.

Rosmawaty menjelaskan bahwa aliran informasi dalam organisasi adalah “suatu proses sistemik; dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan,ditampilkan dan diinterprestasikan lewat upaya saling mempengaruhi dan proses ini berlangsung secara terus menerus dan berubah secara konstan “ .10

Definisi tersebut menjelaskan bahwa aliran informasi dalam organisasi

adalah sebuah proses yang terus menerus, dengan kata lain aliran informasi ini

bukanlah sesuatu yang terjadi lalu kemudian berhenti, karena komunikasi terjadi

sepanjang waktu.

Komunikasi ke bawah Komunikasi ke atas

Komunikasi horizontal Komunikasi lintas-saluran

Gambar 2.3 Empat arah komunikasi organisasi

(Sumber gambar : R.Wayne Pace, Don F Faules, 1998 :184)

10 Rosmawati, H.P, 2010, Mengenal Ilmu Komunikasi, Widya Padjajaran, Bandung hal 102 O O O O O O O O O O O O

(10)

2.3.1 Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)

Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa

informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka

yang berotoritas lebih rendah. Menurut Romli “komunikasi ke bawah

merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hierarki organisasi”.11

Dengan kata lain bahwa komunikasi ini menunjukan arus pesan

yang mengalir dari para atasan atau pimpinan kepada bawahannya.

Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan pesan –pesan yang berkenan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan , disiplin ,

perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum.

2.3.2 Komunikasi ke Atas (Upward Communications)

Komunikasi ke atas menurut Dennis dalam Tubbs adalah “proses

penyampaian gagasan, perasaan dan pandangan pegawai tingkat bawah kepada atasannya dalam organisasi”.12

Jadi komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan

kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang

lebih tinggi. Semua karyawan dalam suatu organisasi kecuali yang berada

pada tingkatan yang paling atas mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan

11 Khomsahrial Romli, 2011, Komunikasi Organisasi Lengkap, Grasindo, Jakarta hal 176

12 Stewart L.Tubbs and Sylvia Moss, 2005, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi,

(11)

dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran

dan mengajukan pertanyaan.

2.3.4 Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara

orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang

mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal.

Masmuh menjelaskan bahwa “komunikasi horizontal terjadi antara dua

pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hierarki wewenang yang sama”. 13

Contoh dari komunikasi horizontal misalnya antara karyawan A

dengan karyawan B yang memiliki kedudukan yang sama sebagai staff

purchasing. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau

tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian

konflik dan saling memberikan informasi. Komunikasi horizontal sangat

penting untuk koordinasi pekerjaan antara bagian-bagian dalam organisasi.

2.3.5 Komunikasi Lintas –Saluran

Dalam kebanyakan organisasi, muncul keinginan pegawai untuk

berbagi informasi melewati batas-batas fungsional dengan individu yang

tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Romli

menjelaskan bahwa ” komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi

13 Abdullah Masmuh, 2010, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek , UMM

(12)

dari orang-orang yang memiliki hubungan kewenangan secara langsung”.14

Kesimpulannya bahwa komunikasi lintas saluran merupakan

komunikasi yang melintasi jalur fungsional dan berkomunikasi dengan

orang –orang yang diawasi dan yang mengawasi tetapi bukan atasan atau

bawahan mereka. Mereka tidak memiliki otoritas lini untuk mengarahkan

orang–orang yang berkomunikasi dengan mereka dan terutama harus

mempromosikan gagasan–gagasan mereka.

Misalnya bagian–bagian seperti akunting, operational, marketing

dan personalia mengumpulkan data, laporan, rencana persiapan, kegiatan

koordinasi dan memberikan nasihat kepada manajer dari semua bagian

organisasi.

2.3.6 Komunikasi Informal/Selentingan

Seperti yang dijelaskan oleh Devito “Grapevine messages don’t

follow any of the formal, hierarchical lines of communication established in an organization, rather, they seem to have a life of their own “. 15 (Grapevine atau komunikasi informal tidak mengikuti jalur komunikasi

formal, hierarkial yang dibangun dalam organisasi, namun memiliki jalur

tersendiri.

14

Khomsahrial Romli, 2011, Komunikasi Organisasi Lengkap, Grasindo, Jakarta hal 176 15

Devito, Joseph A, 2009, Human Communication The Basic Course Eleventh Edition, Pearson International Edition, New York hal 282

(13)

Suatu organiasi mempunyai persyaratan teknis yang berasal dari

tujuan yang ditetapkanya. Pencapaian tujuan tersebut menuntut agar

tugas-tugas tertentu harus dilaksanakan dan para karyawan ditetapkan untuk

melaksanakan tugas-tugas tersebut. Sebagai hasilnya, sebagian karyawan

akan menjadi anggota dari suatu kelompok yang didasarkan atas

kedudukan mereka dalam organisasi (kelompok formal). Di lain pihak,

bilamana individu berhubungan secara agak terus menerus, ada

kecenderungan orang-orang itu untuk membentuk kelompok yang

kegiatannya mungkin berbeda dari kegiatan yang diinginkan organisasi

(kelompok informal).

Menurut Gibson “kelompok informal adalah pengelompokan

orang-orang secara alamiah dalam suatu situasi kerja sebagai tanggapan

terhadap kebutuhan sosial. Kelompok ini muncul dari upaya individu dan

tumbuh atas dasar kepentingan yang sama dan persahabatan bukan

dibentuk dengan sengaja”.16

Komunikasi informal terjadi bila pegawai satu sama lainnya tidak

mengindahkan posisinya dalam organisasi, faktor –faktor yang

mengarahkan aliran informasi lebih bersifat pribadi. Arah aliran informasi

kurang stabil, mengalir ke atas, kebawah dan melintasi saluran hanya

dengan sedikit –kalau ada-perhatian pada hubungan–hubungan posisional.

Karena komunikasi informal/personal ini muncul dari interaksi di antara

16

Gibson, L James , John M Ivancevich and James H. Donelly, Jr, “Organisasi, Perilaku, Struktur

(14)

orang–orang, informasi ini mengalir dari dari arah yang tidak dapat

diduga, dan jaringannya digolongkan sebagai selentingan (grapevine).

Kiasan ini tampaknya sesuai; grapevine terlihat tumbuh dan menjalar ke

segala arah, menangkap dan menyembunyikan buahnya di bawah

rerimbunan dedaunan, nyaris menantang penyelidikan.

Komunikasi informal cenderung mengandung laporan “rahasia”

tentang orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui saluran

perusahaan yang formal. Informasi yang diperoleh melalui selentingan

lebih memperhatikan “apa yang dikatakan atau didengarkan oleh seseorang” daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan . Paling tidak sumbernya rahasia meskipun informasi itu sendiri bukan

rahasia.

a. Sifat –sifat grapevine

Walaupun grapevine itu membawa informasi yang informal tetapi ada

manfaatnya bagi organisasi. Grapevine memberikan balikan kepada

pimpinan mengenai sentiment karyawan. Dengan adanya jaringan

komunikasi informal karyawan dapat menyalurkan ekspresi emosional

dari pesan-pesan yang dapat mempercepat permusuhan dan rasa marah

bila ditekan. Grapevine dapat membantu menerjemahkan pengarahan

pimpinan kedalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh karyawan.

Efek dari grapevine yang negatif dapat dikontrol oleh pimpinan,

dengan menjaga jaringan komunikasi formal yang bersifat terbuka, jujur,

(15)

Hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan adalah suatu hal yang

krusial untuk mengontrol informasi informal.

b. Karakteristik Grapevine

Menurut Davis menjelaskan karakteristik grapevine adalah “istilah Grapevine berasal dari perang sipil di Amerika Serikat. Saluran telegraph yang bergantungan bebas dari pohon ke pohon lain serta merambat seperti pohon anggur, menyebabkan pesan yang disampaikan sering terganggu dan tidak jelas.17

Davis menyatakan bahwa terminologi grapevine dapat diterapkan

seluruh komunikasi informal. Komunikasi informal cenderung terdiri

atas laporan-laporan rahasia tentang orang dan peristiwa yang tidak

menyebar melalui saluran resmi dan formal. Informasi yang diperoleh

melalui grapevine lebih menyangkut tentang apa yang seseorang

katakan atau dengar dibandingkan dengan apa yang diumumkan oleh

otoritas.

c. Kegunaan Grapevine

Menurut Halloran dalam bukunya disampaikan bahwa: meskipun

tidak dalam bentuk formal mendapat legalisasi dari organisasi,

selentingan (grapevine) mempunyai beberapa kegunaan. 18 Grapevine dapat menemukan salah satu kebutuhan karyawan, yaitu dapat

memelihara dan menikmati hubungan persahabatan dengan rekan

sekerja. Grapevine dapat membantu karyawan dalam memahami

17 Keith Davis, 1976, Human Relations at work, Mac Grawhill Company, New York

18 Jack Halloran, 2000, Applied Human Relations Organization Approach , Prentice Hall, New

(16)

lingkungan kerjanya, terutama dalam menginterprestasikan

perintah-perintah yang kurang jelas dari atas.

Grapevine dapat berfungsi sebagai katup pengaman pada saat

orang-orang sedang bingung atau kurang jelas dengan apa yang sedang

terjadi, mereka dapat mempergunakan grapevine ini untuk

memperbesar rasa keingintahuan mereka untuk mengurangi

kegelisahan mereka sendiri. Setiap individu akan merasa gelisah

apabila ada ketidakpastian, maka dengan komunikasi informal

ketidakpastian itu akan terjawab.

Ketika orang-orang menggosipkan seseorang yang tidak ada,

mereka akan saling mengadili. Beberapa orang menghakimi orang lain,

untuk menguatkan keberadaannya. Hal ini merupakan suatu cara

menghadapi keraguan , ketidakpastian dan kebingungan.

2.4 Jaringan Komunikasi

2.4.1 Pengertian Jaringan Komunikasi

Little John menjelaskan “communication network is the ways in

which any 2 person are linked together”. 19 (jaringan komunikasi adalah cara dimana dua orang terikat dalam komunikasi bersama). Jadi, jaringan

komunikasi adalah sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh

kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang kepada orang lainnya

19

Stephen W Little John and Karen A. Foss, 2008, Theories of Human Communications ninth

(17)

sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan sebagai sarana

komunikasi.

Sebuah organisasi terdiri dari orang-orang dalam berbagai jabatan.

Ketika orang-orang dalam jabatan itu mulai berkomunikasi satu dengan yang lainnya, berkembanglah keteraturan dalam kontak dan “siapa berbicara kepada siapa”. Lokasi setiap individu dalam pola dan jaringan yang terjadi member peranan pada orang tersebut. Analisis jaringan telah

mengungkapkan sifat-sifat khas sejumlah anggota jaringan komunikasi

sebagai berikut:

2.4.2 Peranan Jaringan Kerja Komunikasi

Sebuah organisasi terdiri dari orang-orang dalam berbagai jabatan.

Ketika orang-orang dalam jabatan itu mulai berkomunikasi satu dengan

yang lainnya, berkembanglah keteraturan dalam kontak dan jaringan yang

terjadi memberi peranan pada orang tersebut.

Menurut R.Wayne Pace dalam bukunya mengatakan bahwa, “analisis jaringan telah mengungkapkan sifat-sifat khas sejumlah peranan jaringan komunikasi meliputi angggota klik, penyendiri

(isolate), jembatan (bridge), penghubung (liason), penjaga gawang (gate keeper), pemimpin pendapat (opinion leader), dan

kosmopolit(cosmopolites)20

Dari kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran-peran

20

R.Wayne Pace dan Don F. Faules, 2006, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja

(18)

yang muncul dalam jaringan komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Anggota Klik

Klik terdiri dari individu-individu yang keadaan

sekelilingnya (kantor, tempat bekerja) memungkinkan kontak antar

individu, yang satu sama lain saling menyukai , dan yang merasa

amat puas dengan kontak-kontak tersebut.

Rogers and Kincaid dalam Kriyantono 21 menyebutkan bahwa klik adalah bagian dari sistem jaringan komunikasi yang anggota-anggotanya relatif lebih sering berhubungan satu sama lain antar anggotanya dengan syarat sebagai berikut: setiap klik paling sedikit terdiri dari tiga anggota, setiap anggota klik tidak mempunyai 50% hubungan, dan setiap anggota klik harus berhubungan satu sama lain secara langsung maupun tidak langsung, artinya tidak memerhatikan arah hubungan.

Klik seringkali terdiri dari individu-individu yang memiliki

alasan formal, yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan

kontak sekaligus juga mempunyai alasan informal dan bersifat

antarpersona.

2. Isolate/ Penyendiri

Penyendiri adalah mereka yang hanya melakukan sedikit

atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota

kelompok lainnya. Konsep penyendiri ini relatif dan harus di

21

Kriyantono, Rachmat, 2010, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media, Jakarta hal 326

(19)

definisikan untuk setiap analisis jaringan kerja komunikasi.

Biasanya jaringan kerja di definisikan bergantung pada isi pesan.

Jadi mungkin saja seorang anggota menyendiri dalam suatu

jaringan yang pesan-pesannya mengenai hubungan pemerintahan

dengan organisasi, tetapi menjadi seorang anggota klik sentral bila

pesannya berkenaan dengan administrasi internal dari suatu divisi

dalam organisasi tersebut.

Karakteristik penyendiri:

1. Lebih berorientasi diri sendiri, kurang motivasi dan upaya

untuk maju serta rendah keinginan untuk berinteraksi

2. Kurang pengalaman dalam sistem, rata-rata lebih muda, dan

tidak memiliki power dalam organisasi

3. Lebih banyak menyimpan informasi daripada mengalirkannya.

4. Menganggap komunikasi sebagai sistem tertutup dan tidak

nyaman berada dalam sistem

5. Tidak banyak tahu anggota grup dibanding lainnya dan

cenderung menyimpan informasi yang relevan untuk

kepentingan grupnya sendiri.

3. Jembatan/Bridge

Jembatan adalah seorang anggota klik yang meiliki

(20)

juga menjalin kontak dengan anggota klik lain. Sebuah jembatan

berlaku sebagai pengontak langsung antara dua kelompok pegawai.

4. Penghubung/Liason

Penghubung adalah orang yang mengaitkan atau

menghubungkan dua klik atau lebih tetapi bukan anggota salah

satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Peranan penghubung

adalah mengaitkan satuan-satuan organisasi bersama-sama dan

menggambarkan orang-orang yang berlaku sebagai penyaring

informasi dalam organisasi.

5. Penjaga Gawang/Gatekeeper

Dalam suatu jaringan komunikasi organisasi, penjaga

gawang (gatekeeper) adalah orang yang secara strategis

ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian

atas pesan apa yang akan disebarkan melalui system tersebut.

Seorang penjaga gawang paling mudah dikenali dalam jaringan

komunikasi berurutan, karena informasi dan pesan dapat

dikendalikan hampir dalam setiap hubungan. Setiap penyampai

pesan dalam suatu rantai urutan dapat menjadi penjaga gawang.

6. Pemimpin Pendapat/Opinion Leader

Berlawanan dengan pemimpin resmi yang memiliki otoritas

(21)

pemimpin pendapat (opinion leader) adalah orang tanpa jabatan

formal dalam sistem sosial, yang membimbing pendapat dan

mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka. Orang ini

disebut sebagai pemimpin pendapat, yang dibutuhkan karena

pendapat dan pengaruh mereka. Mereka merupakan orang-orang

yang mengikuti persoalan dan dipercayai orang-orang lainnya

mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Opinion leader seperti dikemukakan oleh Cahyana dalam Kriyantono adalah 22 kedudukan individu dalam jaringan komunikasi yang ditunjukan dengan jumlah individu yang memilihnya sebagai pasangan komunikasi. Jika individu yang dipilih oleh individu lain sebagai pasangan komunikasi melebihi jumlah rata-rata pilihan komunikasi yang diterima individu lain, dapat dikatakan individu tersebut sebagai Opinion Leader.

Rumus mencari Opinion Leader:

∑ Hubungan Komunikasi ∑ Anggota Jaringan

Jika hasilnya lebih dari 3 maka dikatakan individu tersebut sebagai

Opinion Leader.

7. Kosmopolit

Manusia kosmopolitan adalah orang yang menjadi milik

seluruh dunia atau orang yang bebas dari gagasan, prasangka, atau

kecintaan local, daerah dan nasional.

22

Kriyantono, Rachmat, 2010, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media, Jakarta hal 325

(22)

Seorang kosmopolit adalah individu yang melakukan kontak dengan dunia luar,

dengan individu-individu diluar organisasi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

(23)

2.4.3 Pola Jaringan Komunikasi

Ilmu komunikasi mengenal lima jenis pola komunikasi yaitu pola roda,

pola lingkaran, pola rantai, pola Y, dan all channel (semua saluran). 23 Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar dibawah ini :

Pola Roda Pola Rantai Pola Y

Pola Lingkaran Semua Saluran

Gambar 2.4.3 Pola Jaringan Komunikasi

(Sumber: Robert Townsend, Further Up the Organization , New York :Knopf,

1985)

Menurut Townsend dalam Tubbs menyatakan bahwa dalam jaringan roda,

seorang anggota yang biasanya menjadi pemimpin-merupakan pusat komentar

dari setiap anggota kelompok karena pemimpin (orang pusat) ada dalam jaringan ,

ia bebas berkomunikasi dengan keempat anggota lainnya, tetapi mereka hanya

dapat berkomunikasi dengan si pemimpin saja. Dalam jaringan rantai, tiga orang

23

Stewart L Tubbs, and Sylvia Moss, 2005, Human Communications Konteks-Konteks Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung. hal 90

(24)

dapat berkomunikasi dengan yang disebelahnya. Jaringan Y mirip dengan

jaringan rantai : tiga dari lima orang hanya dapat berkomunikasi dengan seorang

seorang anggota lainnya. Pola lingkaran dan pola semua saluran tidak dipusatkan

dan kadang-kadang tanpa pemimpin. Dalam lingkaran , setiap orang dapat

berkomunikasi dengan dua orang disebelahnya, dan jaringan semua saluran ,

semua saluran komunikasi terbuka, setiap orang dapat berkomunikasi dengan

semua anggota lainnya.

2.4.4 Jaringan Komunikasi Informal

Little John dalam bukunya menjelaskan tentang jaringan komunikasi

informal bahwa, “emergent networks are the informal channels that are built not

by formal regulations of an organization, but by regular daily contact among member” 24 (jaringan informal adalah jalur komunikasi informal yang dibangun bukan dari aturan formal organisasi, tetapi dari hubungan rutin antar anggota)

Jaringan komunikasi informal adalah komunikasi antara individu yang

berhubungan melalui pola-pola arus komunikasi yang bersifat informal tanpa

melihat kedudukan dan posisi mereka secara struktural dalam organisasi. Jaringan

komunikasi informal terbentuk dari motivasi yang menjadi kebutuhan individu

untuk berinteraksi dan menjadi bagian dari lingkungannya. Komunikasi informal

lebih bersifat hubungan interpersonal yang berarti lebih menekankan hubungan

antar pribadi yang menuntut adanya keakraban dan kesamaan.

24 Stephen W Littlejohn and Karen A. Foss,2008, Theories of Human Communications ninth edition, Thomson & Wardsworth, New York hal 260-261

(25)

Aktivasi jaringan komunikasi informal ini terjadi dalam organisasi dari

hasil aktivitas-aktivitas pekerjaan yang megakibatkan interaksi antara karyawan.

Dalam proses akuisisi perusahaan, ketidakterbukaan informasi dari pihak

manajemen perusahaan baik dari sisi media maupun salurannya akan

menimbulkan kabar yang simpang siur, desas-desus serta selentingan yang tidak

jelas terutama mengenai isu pemutusan hubungan kerja yang cukup meresahkan

karyawan.

2.4. 5 Karakteristik Jaringan Komunikasi Informal

Karakteristik munculnya jaringan komunikasi informal

(Grapevine) menurut Halloran : 25 a. Kecepatan perpindahan informasi b. Derajat penyeleksian

c. Operasional local

d. Relasi komunikasi formal

Dapat dijelaskan bahwa pada saat pegawai tertarik akan

pembahasan suatu masalah, maka perpindahan pesan akan bergerak lebih

cepat dari mulut ke mulut . Seorang pembawa berita tentang suatu masalah

tertentu akan melakukan penyeleksian terhadap penerima pesan tersebut.

Setiap informasi yang beredar didalam organisasi, tidak akan melibatkan

orang yang berada di luar organisasi. Informasi informal hanya akan

berputar bagi orang-orang yang berkepentingan di dalam organisasi.

Komunikasi formal dan informal berjalan beriringan atau tidak sama

25Jack Halloran, D.Benton, Douglas A. Benton, 2000, Applied Human Relations Organization Approach, Prentice Hall, New York hal 77

(26)

sekali. Pada saat informasi formal tidak aktif, maka jaringan informasi

informal tidak akan mengisi kesenjangan komunikasi tersebut. Tidak akan

ada komunikasi dalam setiap subjek, Pada saat komunikasi formal berjalan

efektif, maka akan timbul komunikasi informal yang aktif.

2.4.6 Struktur Jaringan Komunikasi Informal

Dibalik hubungan struktural yang formal, dalam organisasi

terdapat juga sistem hubungan sosial yang lebih kompleks yaitu sistem

atau jaringan informal. Struktur jaringan informal menurut Wafford dalam

Suprapto adalah “memiliki jalur hubungan yang minimum (sedikit)

diantara anggota-anggota kelompok dan untuk setiap jalur hubungan,

proses seleksi, encoding dan decoding harus saling diulang-ulang.” 26 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar dibawah ini

A A

E B E B

D C D C

Formal network of communications Emergent flow of communications under current condition

Gambar 2.4.6 Operating Structure for two slash network (Sumber Wafford,dkk.1977)

26

(27)

2.4.7 Analisis Jaringan Komunikasi

Analisis jaringan komunikasi memiliki beberapa tujuan seperti yang disebutkan oleh Little John adalah,27 “if you were to analyze a network, look at

several things the ways in which any two person are linked together. The network functions are:

1. Control information flow

2. Bring people with common interest together 3. Build common interpretations

4. Enhance social influence

5. Allow for an exchange of resources

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu analisis jaringan

komunikasi adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk

mengidentifikasikan struktur komunikasi (susunan dari elemen-elemen yang

berbeda yang dapat dikenal melalui satu pola arus komunikasi dalam suatu

sistem). Adapun yang dianalisis adalah dengan menggunakan tipe-tipe hubungan

interpersonal (hubungan antar orang perorang dalam organisasi). .

Menurut Harjana dari analisis jaringan ini juga akan ditemukan yaitu tokoh bintang komunikasi (communications star). Kedua, tokoh-tokoh jembatan (bridge). Ketiga, penghubung (liason), yakni orang yang tidak termasuk dalam kelompok kecil manapun tetapi mempunyai hubungan dengan beberapa kelompok kecil dan ke empat orang terpencil (isolate). 28 Dari berbagai analisis jaringan ini dapat diketahui adanya berbagai

kelompok kecil dengan ikatan kuat (klik) dan variasi peran perorangan (individual

role) dalam berbagai jaringan komunikasi antar pribadi yang terbentuk dalam

organisasi. terpisah dapat dilakukan untuk berbagai kepentingan yang berbeda,

27

Stephen W Littlejohn and Karen A. Foss,2008, Theories of Human Communications ninth

edition, Thomson & Wardsworth, New York hal 261 28

(28)

misalnya untuk komunikasi tentang tugas atau kedinasan, komunikasi sosial, atau

komunikasi obrolan dan desas desus.

2.5 Akuisisi

2.7.1 Pengertian Akuisisi

Hunger mendefinisikan akuisisi sebagai pembelian terhadap sebuah perusahaan yang kemudian dijadikan sebagai cabang atau divisi operasi dari perusahaan yang membeli. Akuisisi biasanya terjadi diantara perusahaan yang berbeda ukuran, dan bisa bersifat bersahabat atau agresif. 29

Definisi lain menyebutkan bahwa akuisisi seperti yang dijelaskan

oleh Moin “dalam terminologi bisnis diartikan sebagai pengambil-alihan

kepemilikan /pengendalian atas saham atau asset perusahaan lain dan

dalam peristiwa baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum terpisah” 30

Dari kedua definisi tersebut maka disimpulkan bahwa akuisisi

adalah pembelian atau pengambilalihan kepemilikan diantara dua

perusahaan yang berbeda ukuran dengan tetap mempertahankan eksistensi

perusahaan yang diakuisisi sebagai badan hukum yang terpisah.

Perubahan yang biasa terjadi dalam proses akuisisi tersebut bisa berupa

perubahan corporate identity, budaya organisasi, susunan manajerial.

2.7.2 Alasan-alasan Melakukan Akuisisi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger

29

Hunger, J David dan Thomas L. Wheelen, 2003, Manajemen Strategis, Andi, Semarang hal 214

30

(29)

maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.

Gambar

Gambar 2.4.6  Operating Structure for two slash network                      (Sumber Wafford,dkk.1977)

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk kegiatan rehabilitasi pada jalur hijau mangrove yang mendukung fungsi lindungnya adalah kegiatan reboisasi (pada areal berstatus sebagai kawasan hutan) dan kegiatan

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Citra digital yang dibandingkan memiliki format true color image; (2) Algoritma shingling digunakan untuk

Menurut Kotler dan Keller (2008) perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian konsumen akhir, baik yang dilakukan oleh individu, dan rumah tangga, dalam membeli suatu produk

2) Abjad yang diapit antara tanda titik pertama dan tanda titik kedua menunjukkan Subbidang Usaha.. 3) Dua angka yang diapit antara tanda titik kedua dan tanda

Blefaritis superfisial Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid

Bentuk dari kelenjar parotis bervariasi, tetapi yang paling sering terdapat adalah bentuk triangular dengan apeks menghadap inferior (Carlson dan Ord, 2008). Duktus

Dengan menggunakan dua metode ini maka pada penelitian ini diperoleh metode yang lebih baik digunakan untuk meramalkan jumlah DBD di RSUD Kabupaten Sidoarjo yaitu metode

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul