EKSECUTIVE SUMMERY A - 1
A. PENDAHULUAN
A.1. LATAR BELAKANG
Transportasi adalah sesuatu kegiatan untuk memindahkan orang atau
barang dari suatu tempat ke tempat lain dan fasilitas yang digunakan untuk
memindahkannya. Perpindahan/pergerakan manusia merupakan hal yang penting
dipikirkan khususnya di daerah perkotaan, sedangkan angkutan barang sangat
penting untuk menunjang kehidupan perekonomian. Transportasi mempunyai
karakteristik dan atribut yang menunjukan arti dan fungsi spesifiknya. Fungsi utama
adalah untuk menghubungkan manusia dengan tata guna lahan.
Terkait dengan adanya kebutuhan transportasi pada suatu kota maupun
wilayah, maka perlu adanya perencanaan transportasi yang baik agar tercapai
efisiensi dan optimalisasi dari kondisi yang ada. Dalam hal ini harus diperhatikan
adanya hubungan timbal balik yang erat antara transportasi dan tata guna lahan.
Aksesibilitas yang tinggi pada suatu kawasan akan menyebabkan nilai ekonomis
lahan di kawasan tersebut menjadi meningkat dan menjadi pemacu dibangunnya
fasilitas baru di kawasan tersebut. Perkembangan fisik pada kawasan tersebut akan
terus berlanjut dan harus disertai dengan ketersediaan transportasi.
Pada kenyataannya. terutama di kota-kota besar di Indonesia pembinaan
dan pengelolaan jalan tersebut belum berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini
ditandai dengan adanya kemacetan lalu lintas akibat pertumbuhan lalu lintas yang
pesat dan terbaurnya peranan arteri, kolektor dan lokal pada ruas-ruas jalan yang
ada sehingga mempercepat penurunan kondisi dan pelayanan perjalanan. Hal ini
menunjukan belum adanya kesesuaian persepsi dalam penentuan peranan dan
fungsi serta administrasinya jalan di wilayah perkotaan, yang berakibat pada
inefisiensi penggunaan dan pembinaan jalan dalam hal ini adalah jalan perkotaan.
Dengan melihat adanya hubungan timbal balik yang erat antara transportasi
dan tata guna lahan tersebut, maka selain perlunya perencanaan transportasi
secara matang juga dibutuhkan perencanaan tata guna lahan di sekitar jalan
sebagai prasarana transportasi terutama jalan-jalan yang mempunyai aksesibilitas
RENCANA INDUK JARINGAN
EKSECUTIVE SUMMERY A - 2
tinggi untuk mengantisipasi pesatnya perkembangan yang tidak terkendali. Untuk
itulah perlu adanya kegiatan “Rencana Induk Jaringan Jalan Kota Malang”
Rencana Induk Jaringan Jalan adalah rencana secara terperinci tentang
jaringan jalan yang dilengkapi dengan penetapan fungsi jalan, status jalan, Garis
Sempadan Bangunan dan Garis Sempadan Saluran. Perencanaan Jaringan Jalan
Kota Malang perlu diarahkan pada pengembangan yang berkelanjutan dengan
berpedoman pada kaidah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang dan Rencana
rincinya.
A.2. Tujuan Penyusunan rencana Induk Jaringan Jalan Kota Malang
1. Menetapkan status dan fungsi jalan Kota Malang;
2. Menetapkan Garis Sempadan Bangunan dan Garis Sempadan Saluran
untuk seluruh ruas jalan Kota Malang;
3. Menentukan rencana pembangunan jalan;dan
4. Menentukan prioritas program tahunan pembangunan jalan yang dijabarkan
setiap 5 tahun selama 20 tahun.
B. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN GAMBARAN UMUM
B.1. TINJAUAN KEBIJAKAN
A. Undang – Undang Republik Indonesia No 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
Dalam Undang
– Undang Republik Indonesia No 38 Tahun 2004
Tentang Jalan diatur tentang peran,pengelompokan dan bagian
– bagian
jala.
1. Peran, Pengelompokan dan Bagian-bagian Jalan
a. Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting
dalam bidang ekonomi, social budaya, lingkungan hidup, politik,
pertahanan dan keamanan, serta di gunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat
b. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi
kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara
c. Jalan
yang
merupakan
satu
kesatuan
system
jaringan
jalan
menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia
2. Pengelompokan Jalan
a. Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan
khusus
b. Jalan umum dikelompokkan menurut system, fungsi, status dan kelas
c. Jalan khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka
distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan
3. Bagian-bagian jalan
EKSECUTIVE SUMMERY A - 3
a. meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan
jalan
b. Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang
pengamannya
c. Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan selajur tanah tertentu
di luar manfaat jalan
d. Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu dluar ruang milik
jalan yang ada di pengawasan penyelenggara jalan
B. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang
Jalan
Fungsi Jalan Arteri Sekunder, Kolektor Sekunder, Lokal Sekunder dan
Lingkungan Sekunder
1. Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan kawasan
sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
kesatu, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
2. Jalan kolektor sekunder menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan
kawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan
sekunder ketiga.
3. Jalan lokal sekunder menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan
sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
4. Jalan lingkungan sekunder menghubungkan antarpersil dalam kawasan
perkotaan.
C. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan
Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan:
1. RUJPJJ disusun setiap 20 (dua puluh) tahun sekali.
2. RUJPJJ disusun berdasarkan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah;
b. Sistem Transportasi Nasional; dan
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
3. Penyusunan RUJPJJ dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. penyiapan rancangan awal;
b. konsultasi publik;
c. musyawarah rencana pembangunan jangka panjang; dan
d. penyusunan rancangan akhir.
EKSECUTIVE SUMMERY A - 4
a. penyusunan visi dan misi;
b. pengkajian kondisi demografi;
c. penelaahan kondisi sumber daya, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan; dan
d. pengkajian kondisi eksisting jaringan jalan dan kebutuhan jangka panjang
b. prasa rana jalan.
5. Konsultasi publik dapat
dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan dalam bentuk:
a. seminar;
b. diskusi; atau
c. lokakarya.
6. Pemangku kepentingan meliputi:
a. Kementerian Pekerjaan Umum/ dinas teknis terkait bidang jalan;
b. Kementerian Perhubungan/ dinas teknis terkait bidang lalu lintas
angkutan jalan;
c. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Daerah;
d. badan usaha di bidang transportasi;
e. asosiasi profesi di bidang jalan;
f. akademisi/ pakar; dan
g. lembaga swadaya masyarakat.
7. Musyawarah rencana pembangunan jangka panjang dilakukan dengan
mengikutsertakan pemangku kepentingan di lingkungan pemerintahan dalam
rangka mendapatkan masukan dan kesepakatan mengenai rancangan awal
RUJPJJ.
8. Pemangku kepentingan meliputi:
a. Kementerian Pekerjaan Umum/ dinas teknis terkait bidang jalan;
b. Kementerian Perhubungan/ dinas teknis terkait bidang lalu lintas
b. angkutan jalan;
c. Kementerian Keuangan/ Biro Keuangan/ Dinas Keuangan; dan
d. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Daerah.
9. Penyusunan rancangan akhir RUJPJJ dilakukan berdasarkan rancangan
awal, hasil konsultasi publik, dan hasil musyawarah pembangunan jangka
panjang.
10. Rancangan akhir RUJPJJ sekurangkurangnya berisi:
a. pendahuluan;
b. visi, misi dan tujuan Kementerian/Lembaga;
c. arah kebijakan dan strategi;
b. asumsi yang digunakan dalam penyusunan RUJPJJ; dan
c. indikasi program utama 5 (lima) tahunan.
EKSECUTIVE SUMMERY A - 5
D. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2012 Tentang
Penetapan Fungsi Jalan Dan Status Jalan
Penetapan Fungsi Jalan
1. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang
terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan
sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki.
2. Pusat kegiatan dalam sistem jaringan jalan primer meliputi PKN, PKW,
PKL, PK-Ling, PKSN, Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Strategis
Provinsi, dan Kawasan Strategis Kabupaten.
3. Kawasan perkotaan dalam sistem jaringan jalan sekunder Kawasan
Primer, Kawasan Sekunder-I,
4. Kawasan Sekunder-II, Kawasan Sekunder-III, perumahan, dan persil.
Fungsi Jalan
Fungsi Jalan Primer
a. Fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan primer meliputi JAP,
JKP, JLP, dan JLing-P.
b. JAP (Jalan Arteri Primer) menghubungkan secara berdaya
guna:
a. antarPKN;
b. antara PKN dan PKW;
c.
antara
PKN
dan/atau
PKW
dan
pelabuhan
utama/pengumpul; dan
d.
antara
PKN
dan/atau
PKW
dan
bandar
udara
utama/pengumpul.
c. JKP meliputi:
o JKP-1 adalah JKP yang menghubungkan secara berdaya
guna antar ibukota provinsi;
o JKP-2 adalah JKP yang menghubungkan secara berdaya
guna antara ibukota provinsi dan ibukota kabupaten/kota;
o JKP-3 adalah JKP yang menghubungkan secara berdaya
guna antar ibukota kabupaten/ kota; dan
o JKP-4 adalah JKP yang menghubungkan secara berdaya
guna antara ibukota kabupaten/kota dan ibukota kecamatan.
d. JLP menghubungkan secara berdaya guna simpul:
o antara PKN dan PK-Ling;
o antara PKW dan PK-Ling;
o antarPKL; dan
EKSECUTIVE SUMMERY A - 6
e. JLing-P menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam
kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan
perdesaan.
Fungsi Jalan Sekunder
a. Fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder meliputi JAS, JKS,
JLS, dan JLing-S.
b. JAS (Jalan Arteri Sekunder) menghubungkan secara berdaya guna:
o antara Kawasan Primer dan Kawasan Sekunder-I;
o antarKawasan Sekunder- I ; dan
o antara Kawasan Sekunder- I dan Kawasan Sekunder- II.
c. JKS (Jalan Kolektor Sekunder) menghubungkan secara berdaya
guna:
o antarKawasan Sekunder-II; dan
o antara Kawasan Sekunder-II dan Kawasan Sekunder-III.
d. JLS (Jalan Lokal Sekunder) menghubungkan secara berdaya guna:
o antara Kawasan Sekunder-I dan perumahan;
o antara Kawasan Sekunder-II dan perumahan; dan
o antara Kawasan Sekunder-III dan seterusnya sampai ke
perumahan.
e. JLing-S (Jalan Lingkungan) menghubungkan antarpersil dalam
kawasan perkotaan.
B.2. GAMBARAN UMUM
A. Batas Administratif Penyusunan Rencana Induk Jaringan Jalan Kota
Malang
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya, secara geografis terletak pada posisi 112
038’ 01,7
’’Bujur Timur dan
7° 58’ 42,2’’ Lintang Selatan mencakup luasan wilayah sebesar 11.006 Km
2. Kota
Malang berada di tengah-tengah wilayah administrasi Kabupaten Malang dengan
wilayah batas administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Singosari dan Kecamatan
Karangploso Kabupaten Malang;
Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Tajinan dan Kecamatan
Pakisaji Kabupaten Malang;
Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dan
Kecamatan Dau Kabupaten Malang;
Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Pakis dan Kecamatan
Tumpang Kabupaten Malang.
EKSECUTIVE SUMMERY A - 8
EKSECUTIVE SUMMARY 9
B. Karakteristik Jaringan Jalan Kota Malang
B.1. Fungsi Jalan
Ditinjau dari fungsi jalan yang terdapat di Kota Malang dapat dibagi menjadi :
jalan Arteri Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Primer, Kolektor Sekunder, Lokal
Primer, Lokal Sekunder. Dari segi pola jalan yang ada, maka pola transportasi jalan
kota Malang adalah pola konsentris radial dengan sistem lingkar dalam /inner ring
road jaringan jalan lokal yang membentuk pola grid. Total panjang jalan
berdasarkan fungsi tersebut adalah 663,34 km. Rincian panjang jaringan jalan di
Kota Malang berdasarkan fungsi jalan dijabarkan pada table sebagai berikut.
Tabel 1 Panjang Jalan Kota Malang Berdasarkan Fungsi Jalan
No
Fungsi
Panjang (km)
1
Arteri Primer
11,82
2
Arteri Sekunder
15,94
3
Kolektor Primer
8,16
4
Kolektor Sekunder
27,09
5
Lokal Primer
9,66
6
Lokal Sekunder
590,67
Total
663,34
Sumber : Studi Greater Malang Urban Road Network Study dan RTRW Kota
Malang
Jaringan Arteri Primer
Jaringan jalan ini merupakan penghubung Kota Malang dan Kota Surabaya.
Jalan ini memiliki ciri-ciri penggunaan intensitas tinggi, untuk lalu lintas
angkutan berat, jumlah simpangannya minimal.
Jaringan Arteri Sekunder
Jaringan jalan ini merupakan jalan penghubung antara pusat kota Malang
dengan Bagian Wilayah Kota. Jalan ini memiliki ciri-ciri penggunaan intensitas
tinggi digunakan untuk tumpuan utama lalu lintas dalam kota dengan jumlah
simpangan yang minimum.
Jaringan jalan arteri sekunder ini membujur dari Utara ke Selatan dan dari
Timur ke Barat, terdiri dari Jalan Achmad Yani, Jl. Letjen Suparman, Jl. Letjen.
Sutoyo, Jalan Jagung Suprapto, Jalan Basuki Rachmad, Jalan Merdeka Timur
- Barat, Jl. Arief Margono, Jl. S. Supriyadi, Jalan Panjaitan, Brigjen Slamet
Riadi, Jl. Kawi, Jl. Besar .
Jaringan Kolektor Primer
Jalan Kolektor memiliki ciri-ciri penggunaan intensitas tinggi tapi tidak setinggi
jalan arteri primer, untuk lalu lintas angkutan menengah dengan jumlah
simpangan terbatas.
EKSECUTIVE SUMMARY 10
Jaringan jalan kolektor primer terdiri dari Jl. May. Jen. Haryono, Jl. Sukarno
Hatta, Jl. Borobudur, dari Terminal Gadang melalui Bululawang menuju ke
Lumajang dan dari Terminal Gadang melalui Jl. Satsuit Tubun menuju kota
Blitar.
Jalan Kolektor Sekunder
Jaringan jalan ini merupakan jalan penghubung antara pusat bagian wilayah
kota yang ada dengan pusat lingkungan atau pusat pelayanan yang memiliki
skala pelayanan Bagian Wilayah Kota, jalan ini memiliki ciri-ciri penggunaan
intensitas yang cukup tinggi, tetapi tidak setinggi arteri sekunder, digunakan
untuk lalu lintas angkutan menengah, dengan jumlah simpangan yang
terbatas.
Membujur ke Selatan melalui Jalan Sutami, Galunggung, Raya Langsep. Dari
Barat ke Timur adalah Jl. Bandulan, Jl. Ikhwan Ridwan Rais, Jl. Brigjen.
Katamso, Jl. Ade Irma Suryani Nasution, Pasar Besar, Jl. Zainal Zakse dan
Jalan Muharto, Jl. Laks. Adi Sucipto.
Pada bagian Tengah membujur Jl. Yogyakarta
– Jalan Bandung Tengah –
Timur jalan Urip Sumoharjo, Jl. May. Jen. Wiyono, Jl. Ranu Grati - Raya
Dieng, Timur Selatan Jl. Mayjen. Sungkono, Tengah
–Barat Jl. Kawi – Jl.
Raya Dieng.
Jaringan Lokal Primer
Jaringan jalan ini merupakan jalan penghubung antara kota Malang dengan
kota-kota kecamatan yang mengelilingi kota Malang. Jalan ini memiliki ciri-ciri
penggunaan intensitas sedang – rendah, untuk lalu lintas angkutan menengah
dengan jumlah simpangan lebih bebas.
Yang termasuk dalam jaringan lokal primer ini antara lain adalah jalan yang
menghubungkan kota Malang dengan Tumpang, Wagir dan Tajinan.
Jaringan Lokal Sekunder
Jaringan jalan ini merupakan jalan penghubung antara pusat lingkungan
dengan pemukiman disekitarnya dan merupakan jalan utama diwilayahnya.
Jalan ini memiliki ciri-ciri penggunaan intensitas yang sedang - rendah,
digunakan untuk lalu lintas angkutan rendah, dengan jumlah simpangan lebih
bebas. Yang termasuk jalan lokal sekunder adalah jaringan jalan diluar point
1 s/d 5 di atas.
EKSECUTIVE SUMMARY 11
Gambar 2 Karakteristik Jaringan Jalan Arteri Primer
EKSECUTIVE SUMMARY 12
Gambar 4. Karakteristik Jaringan Jalan Kolektor Primer
EKSECUTIVE SUMMARY 13
C. RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
Rencana jaringan jalan Kota Malang meliputi Rencana fungsi jalan, status
jalan, Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis sempadan Saluran (GSS) serta
Rencana pembangunan jalan baru di Kota Malang. Perkembangan sistem
transportasi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah. Pola
jaringan jalanpun, pada daerah-daerah baru, biasanya terbentuk mengikuti
bagaimana wilayah tersebut berkembang. Pada umumnya, pola jaringan jalan linier
berada pada jalan utama karena di sekitar jalan utama tersebut, guna lahan yang
ada biasanya berupa guna lahan komersial.
C.1. RENCANA FUNGSI JALAN DALAM SISTIM JARINGAN JALAN SEKUNDER
(1) Fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder meliputi JAS, JKS, JLS,
dan JLing-S.
(2) JAS menghubungkan secaraberdaya guna:
a. antara Kawasan Primer dan Kawasan Sekunder-I;
b. antarKawasan Sekunder- I ; dan
c.
antara Kawasan Sekunder- I dan Kawasan Sekunder- II.
(3) JKS menghubungkan secara berdaya guna.
a. antarKawasan Sekunder-II; dan
b. antara Kawasan Sekunder-II dan Kawasan Sekunder-III.
(4) JLS menghubungkan secara berdaya guna.
a. antara Kawasan Sekunder-I dan perumahan;
b. antara Kawasan Sekunder-II dan perumahan; dan
EKSECUTIVE SUMMARY 14
Sumber: Hasil Rencana 2012
Gambar 6 Rencana Sistim Jaringan Jalan Sekunder Berdasarkan Struktur Ruang
Kota Malang
Gambar 7 Konsep Fungsi Jaringan Jalan Sekunder Berdasarkan Struktur Ruang
Kota Malang
EKSECUTIVE SUMMARY 15
Gambar 8 Rencana Fungsi Jalan Kota Malang
C.2. RENCANA PENETAPAN FUNGSI JALAN KOTA MALANG
A. Rencana Jalan ArteriSekunder (JAS)
Jaringan JAS yang melewati wilayah Kota Malang terdiri dari :
a. Jaringan Jalan Arteri Sekunder-I menghubungkan antara Kawasan Primer dan
Kawasan Sekunder-I;
b. Jaringan Jalan Arteri Sekunder-II menghubungkan antar Kawasan Sekunder-I;
dan
c. Jaringan Jalan Arteri Sekuder-III menghubungkan antara Kawasan Sekunder-I
dan Kawasan Sekunder-II.Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 4.1. dan Tabel
4.1.
B. Rencana Jalan Kolektor Sekunder (JKS)
Jaringan JKS yang melewati wilayah Kota Malang terdiri dari :
a. Jaringan Jalan Kolektor Sekunder-I menghubungkan antar Kawasan
Sekunder-II;
b. Jaringan Jalan Kolektor Sekunder-II menghubungkan antara Kawasan
Sekunder-II dengan Kawasan Sekunder-III.
EKSECUTIVE SUMMARY 16
C. Jaringan Jalan Lokal Sekunder (JLS)
Jaringan JLS terdiri dari :
a. Jaringan jalan yang menghubungkan antara Kawasan Sekunder-I dan
perumahan;
b. Jaringan jalan yang menghubungkan antara Kawasan Sekunder-II dan
perumahan; dan
c. Jaringan jalan yang menghubungkan antara Kawasan Sekunder-III dan
seterusnya sampai ke perumahan. Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 4.3. dan
Tabel 4.3.
C.3. RENCANA PENETAPAN STATUS JALAN KOTA MALANG DALAM SISTIM
PENETAPAN STATUS JALAN NASIONAL DAN JALAN PROVINSI
Status jalan dikelompokkan atas:
a. Jalan Nasional;
b. Jalan Provinsi; dan
c. Jalan Kota.
(1)
Jalan Nasional terdiri dari ruas jalan : jalan Ahmad Yani, jalan Raden Intan,
jalan Raden Panji Suroso, jalan Sunandar Priyo Sudarmo, jalan Temenggung
Suryo, jalan Panglima Sudirman, jalan Gatot Subroto, jalan Laksamana
Martadinata, jalan Kolonel Sugiono, jalan Satsuit Tubun, jalan S. Supriyadi.
(2)
Jalan Provinsi meliputi ruas jalan : jalan Raya Tlogomas, jalan MT.Haryono,
jalan Soekarno Hatta, jalan Borobudur, jalan Ahmad Yani.
EKSECUTIVE SUMMARY 17
C.4. RENCANA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB) DAN GARIS
SEMPADAN SALURAN (GSS) DI KOTA MALANG
GSB ditetapkan berdasarkan peruntukan lokasi, Ruang Milik Jalan, Ruang
Manfaat Jalan, dan fungsi jalan. GSB diukur dari as jalan atau dari batas Ruang
Milik Jalan terhadap dinding terluar bangunan. GSB ditetapkan berdasarkan
perhitungan ½ (setengah) dari lebar Ruang Manfaat Jalan. Untuk ruas jalan
setapak, besaran GSB nya ditetapkan sekurang-kurangnya 1,2 meter (satu koma
dua meter).
GSS ditetapkan dari sisi atas tepi saluran ke arah dinding bangunan terluar dan
atau dari sisi tepi atas saluran kearah pagar bangunan. Apabila kapasitas debit
Lebih besar dari 4 m
3/detik maka GSS 3 meter, apabila kapasitas debit 1-4 m
3/detik maka GSS 2 meter, dan apabila kapasitas debit lebih kecil dari 1 m
3/ detik
maka GSS 0,5 meter.
C.5. RENCANA PENETAPAN GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB) DAN
GARIS SEMPADAN SALURAN (GSS)
Garis sempadan bangunan gedung meliputi garis sempadan bangunan
gedung terhadap as jalan, tepi sungai, jalan kereta api dan/atau jaringan saluran
utama tegangan ekstra tinggi yang ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan
keselamatan dan kesehatan.
Garis sempadan pondasi bangunan terluar yang sejajar dengan as jalan (rencana
jalan), tepi sungai, ditentukan berdasarkan lebar jalan/rencana jalan/lebar sungai,
fungsi jalan dan peruntukan kapling atau kawasan.
Rencana Ketentuan Minimal Garis Sempadan Bangunan dan Garis
Sempadan Saluran terhadap as jalan
1. Bangunan di tepi jalan arteri 20 (dua puluh) meter;
2. Bangunan di tepi jalan kolektor primer 15 (lima belas) meter dan kolektor
sekunder 7 (tujuh) meter;
3. Bangunan di tepi jalan antar lingkungan (lokal) primer 10 (sepuluh) meter
dan lokal sekunder 6 (enam) meter;
4. Bangunan di tepi jalan lingkungan 5 (lima) – 6 (enam) meter;
5. Bangunan di tepi jalan gang 4 (empat) meter; dan
6. Bangunan di tepi jalan tanpa perkerasan 4 (empat) meter.
7. Letak garis sempadan pondasi bangunan terluar pada bagian belakang
yang berbatasan dengan tetangga bilamana tidak ditentukan lain
ditentukan minimal 2 (dua) meter dari batas kapling atau atas dasar
kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan.
EKSECUTIVE SUMMARY 18
8. Untuk lebar jalan atau sungai yang kurang dari 5 (lima) meter, letak garis
sempadan bangunan ditentukan 2,5 (dua koma lima) meter dihitung dari
tepi jalan atau pagar.
Rencana Jarak antara bangunan gedung terhadap batas-batas persil
1. Bangunan di tepi jalan arteri primer 11 (sebelas) meter dan arteri sekunder
12 (dua belas) meter;
2. Bangunan di tepi jalan kolektor primer 7 (tujuh) meter dan kolektor sekunder
3 (tiga) meter;
3. Bangunan di tepi jalan antar lingkungan (lokal) primer 6 (enam) meter dan
lokal sekunder 3 (tiga) meter;
4. Bangunan di tepi jalan lingkungan 3 (tiga) meter;
5. Bangunan di tepi jalan gang 1 (satu) – 2 (dua) meter; dan
6. Bangunan di tepi jalan tanpa perkerasan 1 (satu) – 2 (dua) meter.
Rencana Jarak antar bangunan gedung
1. Bangunan gedung rendah (maksimal 4 (empat) lantai) ditetapkan
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) meter;
2. Bangunan gedung sedang (antara 5 (lima)
– 8 (delapan) lantai) ditetapkan
sekurang-kurangnya antara 9 (sembilan) meter -11 (sebelas) meter; dan
3. Bangunan gedung tinggi (lebih dari 8 (delapan) lantai) menggunakan rumus :
(ketinggian bangunan/2) – 1 (satu) meter.
Jarak antar bangunan dalam suatu kavling
a) Dalam hal kedua-duanya memiliki bidang bukaan yang saling berhadapan,
maka jarak antara dinding atau bidang tersebut minimal 2 (dua) kali jarak
bebas yang ditetapkan;
b) Dalam hal salah satu dinding yang berhadapan merupakan dinding tembok
tertutup dan yang lain merupakan bidang terbuka dan/atau berlubang, maka
jarak antara dinding tersebut minimal 1 (satu) kali jarak bebas yang
ditetapkan;
c) Dalam hal kedua-duanya memiliki bidang tertutup yang saling berhadapan,
maka jarak dinding terluar minimal ½ (setengah) kali jarak bebas yang
ditetapkan.
Jarak antara as jalan dengan pagar halaman
a) bangunan di tepi jalan arteri primer 9 (sembilan) meter dan arteri sekunder 8
(delapan) meter;
b) bangunan di tepi jalan kolektor primer 8 (delapan) meter dan kolektor
sekunder 6 (enam) meter;
EKSECUTIVE SUMMARY 19
c) bangunan di tepi jalan antar lingkungan (lokal) primer 6 (enam) meter dan
lokal sekunder 5 (lima) meter;
d) bangunan di tepi jalan lingkungan 5 (lima) meter;
e) bangunan di tepi jalan gang 3 (tiga) meter;
f) bangunan di tepi jalan tanpa perkerasan 2 (dua) – 3 (tiga) meter.
Tabel 2 Rencana Fungsi Jalan Arteri Sekunder, Status Jalan, GSB dan GSS
di Kota Malang
Nama Jalan Fungsi Jalan Status Jalan Rumija (Terhit ung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minima l (Terhit ung Dari Dindin g Terluar Bangu nan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Saluran Ke Pagar) Keterangan
Jl. Tlogomas Arteri Sekunder I Kota 11 8 0,5 Dalam
lingkup Jawa Timur Jalan Raya Tlogomas – Jl, MT, Haryono fungsi jalannya sebagai jalan kolektor primer dengan status jalan provinsi
Jl. MT. Haryono Arteri Sekunder I Kota 11 8 0,5
Jl. Mayjen Panjaitan Arteri Sekunder I Kota 11 8 0,5 -
Jl. Brigjen Slamet Riyadi Arteri Sekunder I Kota 9 8 0,5 -
Jl. Jend. A. Yani Arteri Sekunder I Kota 14 8 0,5
Jalan A, Yani mempunyai fungsi utama yaitu sebagai jalan arteri primer dengan status jalan nasional
Jl. Jend. S. Parman Arteri Sekunder I Kota 14,5 8 0,5
Jl. Letjen Sutoyo Arteri Sekunder I Kota 18 8 0,5
Jl. JA. Suprapto Arteri Sekunder I Kota 25 8 0,5
Jl. Jend. Basuki Rahmad Arteri Sekunder I Kota 19,5 8 0,5
Jl. MGR. Sugiapranoto Arteri Sekunder I Kota 17 8 0,5
Jl. Merdeka Utara Arteri Sekunder I Kota 17,5 8 0,5
Jl. Arif Rahman Hakim Arteri Sekunder I Kota 15 8 0,5
Jl. Kawi Arteri Sekunder I Kota 15 8 0,5
Jl. Kawi Atas Arteri Sekunder I Kota 15 8 0,5
Jl. Terusan Kawi Arteri Sekunder I Kota 15 8 0,5
Jl. Raya Dieng Arteri Sekunder I Kota 28 8 0,5
Jl. Danau Toba Arteri Sekunder I Kota 14 8 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 20
Nama Jalan Fungsi Jalan StatusJalan Rumija (Terhit ung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minima l (Terhit ung Dari Dindin g Terluar Bangu nan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Saluran Ke Pagar) Keterangan
Jl. Mayjen Moh. Wiyono Arteri Sekunder I Kota 10,5 8 0,5
Jl. Urip Sumoharjo Arteri Sekunder I Kota 12 8 0,5
Jl. Pattimura Arteri Sekunder I Kota 14 8 0,5
Jl. Trunojoyo Arteri Sekunder I Kota 9,5 8 0,5
Jl. Kertanegara Arteri Sekunder I Kota 35 8 0,5
Jl. Tugu Arteri Sekunder I Kota 15 8 0,5
Jl. Mojopahit Arteri Sekunder I Kota 12 8 0,5
Jl Kolonel Sugiono Arteri Sekunder I Kota 13 8 0,5
Jl. Laksamana
Marthadinata Arteri Sekunder I Kota 13 8 0,5
Jl. Pasar Besar Arteri Sekunder I Kota 14,5 8 0
Jl. SW. Pranoto Arteri Sekunder I Kota 11 8 0,5
Jl. Ikan Piranha Arteri Sekunder II Kota 8 8 1
Jl. Ikan Piranha Atas Arteri Sekunder II Kota 7 8 1
Jl. Ikan Kakap Arteri Sekunder II Kota 7 8 1
Jl. Ikan Gurame Arteri Sekunder II Kota 7 8 1
Jl. Akordion Arteri Sekunder II Kota 7 8 1
Jl Vinolia Arteri Sekunder II Kota 7 8 1
Jl. MT Haryono gg 13 Arteri Sekunder II Kota 7 8 0
Jl. Gajayana Arteri Sekunder II Kota 9 8 0
Jl. Sumbersari Arteri Sekunder II Kota 9 8 0
Jl. Bendungan Sutami Arteri Sekunder II Kota 9 8 0
Jl. Galunggung Arteri Sekunder II Kota 9,5 8 0
Jl. Raya Langsep Arteri Sekunder II Kota 18 8 1
Jl. IR Rais Arteri Sekunder II Kota 9 8 0,5
Jl. Arif Margono Arteri Sekunder II Kota 13 8 0,5
Jl. Sasuit Tubun Arteri Sekunder II Kota 9,5 8 0,5
Jl. Gadang Bumiayu Arteri Sekunder II Kota 18 8 0,5
Jl. Mayjen Sungkono Arteri Sekunder II Kota 9 8 0,5
Jl. Ki Ageng Gribig Arteri Sekunder II Kota 10 8 0,5
Jl. Raya Sawojajar Arteri Sekunder II Kota 9 8 0,5
Jl. Terusan Sulfat Arteri Sekunder II Kota 11 8 0,5
Jl. Sulfat Arteri Sekunder II Kota 9 8 0,5
Jl. Letjen Sunandar Priyo
Sudarno Arteri Sekunder II Kota 10,5 8 1
Jalan Sunandar Priyo Sudarno mempunyai fungsi utama yaitu arteri primer dengan
EKSECUTIVE SUMMARY 21
Nama Jalan Fungsi Jalan StatusJalan Rumija (Terhit ung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minima l (Terhit ung Dari Dindin g Terluar Bangu nan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Saluran Ke Pagar) Keterangan status jalan nasional
Jl. Laksamana Adi Sucipto Arteri Sekunder II Kota 8 8 0,5
Jl. Sukarno Hatta Arteri Sekunder II Kota 23 8 0,5
Jl Sukarno Hatta Arteri Sekunder II Kota 10,5 8 0,5
Jl. Borobudur Arteri Sekunder II Kota 10,5 8 0,5
Jl. Borobudur Arteri Sekunder II Kota 21,5 8 0,5
Jl. Gatot Subroto Arteri Sekunder III Kota 8 8 0
Jl. Panglima Sudirman Arteri Sekunder III Kota 8,5 8 0,5 Jalan Raden
Intan mempunyai fungsi utama yaitu sebagai jalan arteri primer dengan status jalan nasional
Jl. Tumenggung Suryo Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Raden Intan Arteri Sekunder III Kota 15 8 1
Jl. Panji Suroso Arteri Sekunder III Kota 11,5 8 0,5
Jl. Laksamana Adi Sucipto Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Simpang LA. Sucipto Arteri Sekunder III Kota 7 8 0,5
Jl. Pisang Kipas Arteri Sekunder III Kota 7 8 0,5
Jl. Coklat Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Cengkeh Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Kalpataru Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Cengger Ayam Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Cengger Ayam I Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Kendalsari Terusan Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Sukarno Hatta Indah Arteri Sekunder III Kota 19 8 0,5
Jl. Kalimosodo Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Puntodewo Arteri Sekunder III Kota 9 8 0,5
Jl. Parseh Jaya Arteri Sekunder III Kota 8 8 0,5
Jl. Candi Panggung Arteri Sekunder III Kota 7 8 0,5
Jl. Akordion Timur Arteri Sekunder III Kota 7 8 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 22
Tabel 3 Rencana Fungsi Jalan Kolektor Sekunder, Status Jalan, GSB dan
GSS di Kota Malang
Nama Jalan Fungsi Jalan Status Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jalan Sudimoro Kolekto Sekunder I Kota 10,5 6 0,5
Jalan Ikan lumba-lumba Kolekto Sekunder I Kota 8,5 6 0,5
Jalan Ikan Tombro Kolekto Sekunder I Kota 8,5 6 0,5
Jalan Ikan Tombro Timur Kolekto Sekunder I Kota 7 6 0,5
Jalan Ikan Cakalang Kolekto Sekunder I Kota 7 6 0,5
Jalan Melati Kolekto Sekunder I Kota 10,5 6 0,5
Jalan Bungur Kolekto Sekunder I Kota 11 6 0,5
Jalan Bungur (Tengah) Kolekto Sekunder I Kota 18 6 0,5
Jalan Mawar Kolekto Sekunder I Kota 14 6 0,5
Jalan Sarangan Kolekto Sekunder I Kota 9 6 0,5
Jalan Tawangmangu Kolekto Sekunder I Kota 10,5 6 0,5
Jalan Kaliurang Kolekto Sekunder I Kota 11,5 6 1
Jalan WR. Supratman Kolekto Sekunder I Kota 13 6 1
Jalan Hamid Rusdi Kolekto Sekunder I Kota 9,5 6 1
Jalan Hamid Rusdi Timur
VII Kolekto Sekunder I
Kota
5,5 6 0,5
Jalan Sawojajar XIII Kolekto Sekunder I Kota 6,5 6 0,5
Jalan Madyopuro Kolekto Sekunder I Kota 7,5 6 0,5
Jalan Band. Halim
Perdana Kusumah Kolekto Sekunder I
Kota
19 6 0,5
Jalan. Band. Palmerah Kolekto Sekunder I Kota 6 6 0,5
Jalan Mayjen Sungkono IV Kolekto Sekunder I Kota 6,5 6 0,5
Jalan Muharto Kolekto Sekunder I Kota 8 6 0,5
Jalan Zainal Jakse Kolekto Sekunder I Kota 8 6 1
Jalan Trunojoyo Kolekto Sekunder I 12 6 0,5
Jalan sultan Agung Kolekto Sekunder I Kota 13 6 0,5
Jalan Kahuripan Kolekto Sekunder I Kota 10,5 6 0,5
Jalan Semeru Kolekto Sekunder I Kota 18 6 0,5
Jalan Besar ijen Kolekto Sekunder I Kota 31 6 0,5
Jalan Ijen Kolekto Sekunder I Kota 14 6 0,5
Jalan Bandung Kolekto Sekunder I Kota 29 6 0,5
Jalan Veteran Kolekto Sekunder I Kota 29 6 0,5
Jl. Soekarno Hatta Kolektor Sekunder I Kota 26 6 0,5
Jl. Soekarno Hatta Kolektor Sekunder I Kota 11 6 0,5
Jl. Borobudur Kolektor Sekunder I Kota 11 6 0,5
Jl Borobudur Kolektor Sekunder I Kota 22 6 0,5
Jl. Retawu Kolektor Sekunder II Kota 12,5 6 0,5
Jl. Bondowoso Kolektor Sekunder II Kota 12,5 6 0,5
Jl. Raya Tidar Kolektor Sekunder II Kota 12,5 6 0,5
Jl. Wilis Kolektor Sekunder II Kota 12,5 6 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 23
Nama Jalan Fungsi Jalan StatusJalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. Ters. Surabaya Kolektor Sekunder II Kota 14 6 0,5
Jl. Pahlawan Kolektor Sekunder II Kota 14 6 0,5
Jl. Candi Panggung Kolektor Sekunder II Kota 8 6 0,5
Jl. Candi Panggung Barat Kolektor Sekunder II Kota 8 6 0,5
Jl. Akordion Timur Kolektor Sekunder II Kota 8 6 0,5
Jl. Saxsophon Kolektor Sekunder II Kota 8 6 0,5
Tabel 3 Rencana Fungsi Jalan Lokal Sekunder, Status Jalan, GSB dan GSS
Di Kota Malang
Nama Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Tlogomas gg I Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Simpang Batu Permata Lokal Sekunder Kota 5 5 1
Jl. Perum Bukit Hijau Lokal Sekunder Kota 13 5 0,5
Jl. Perum Bukit Hijau Lokal Sekunder Kota 17 5 0,5
Tlogomas gg 8 Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Tlogomas gg 7 Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Jl. Baiduri Sepah Lokal Sekunder Kota 7 5 1
Jl. Baiduri Pandan Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Sasando Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Organ Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Arumba Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Arkodion Timur Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Akordion Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. MT. Haryono gg 21 Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. MT. Haryono gg 19 Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. MT. Haryono gg 17 Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. MT. Haryono gg 15 Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
MT. Haryono gg 13 Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Nusa Indah Lokal Sekunder Kota 6 5 1
MT. Haryono gg 5 Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Jl. Watugong Lokal Sekunder Kota 8 5 1
Jl. Kertopamuji Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kertosentono Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kertosari Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kertoaji Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 24
Nama Jalan Status Jalan FungsiJalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. Kembang Turi Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Bunga Remujung Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Vinolia Lokal Sekunder Kota 6 5 1
Akordion Lokal Sekunder Kota 7 5 1
Simpang Akordion Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Atletik Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Bulutangkis Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Tenis Meja Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. B. Remujung Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Pisang Kipas Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Sudimoro Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Taman Borobudur Agung Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Pondok Alam Sigura –
gura Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. Candi V Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. Candi III Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. Candi VI Lokal Sekunder Kota 8 5 1
Jl. Raya Candi Lokal Sekunder Kota 8 5 1
Jl. Bendungan Wlingi Lokal Sekunder Kota 6 5 1
Jl. Bendungan Wonogiri Lokal Sekunder Kota 8 6 1
Joyo Utomo Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Joyo Sari Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Joyo Sari Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Joyo Agung Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Tlogo Indah Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Jaya Mulya Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Tlogo Joyo Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Mertojoyo Barat Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Tlogo Suryo Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Tlogo Agung Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jl. Tlogo Wulan Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Batu Permata Lokal Sekunder Kota 15 5 1,5
Jl. Yakut Lokal Sekunder Kota 8 5 1,5
Jl. Vila Bukit Tidar Lokal Sekunder Kota 7 5 1
Jl. Kanjuruhan Lokal Sekunder Kota 6 5 1
Jl. Tlogosuryo Lokal Sekunder Kota 8 5 1
Gajayana gg 4 Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Simpang Gajayana Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Joyosuko Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. Mertojoyo Selatan Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. B. Semanngi Timur Lokal Sekunder Kota 6 5 1
EKSECUTIVE SUMMARY 25
Nama Jalan Status Jalan FungsiJalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. B. Dewandaru Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kendalsari Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kendalsari Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kendalsari barat Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Candi Bima Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Candi Agung I Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Candi Waringin Lawang Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Danau Toba Lokal Sekunder Kota 27 5 0,5
Danau Kerinci Lokal Sekunder Kota 21 5 0,5
Jalan Krisno Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
jalan Puntodewo Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jalan Kalimosodo Lokal Sekunder Kota 6 5 1
Jalan Kiyai Sofyan Yusuf Lokal Sekunder Kota 6 5 1
Jalan H. Ali Nasrudin Lokal Sekunder Kota 6 5 1
Jalan Kesatrian Dalam Lokal Sekunder Kota 5 5 1
Jalan Kesatrian Terusan Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Jalan Kesatrian Lokal Sekunder Kota 10,5 5 0,5
Jalan Narotama Barat Lokal Sekunder Kota 5 5 0,5
Jalan Nakulo Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Jalan Ontoseno Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jalan Permadi Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jalan Sadewo Lokal Sekunder Kota 8,5 5 0,5
Jalan Mayjen Moh Wiyono
Blok C Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jalan Mayjen Moh Wiyono Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jalan Plongkowati Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jalan Poncowati Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jalan Wijayandanu Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Jalan Abimanyu Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Untung Sudiro (Ujung) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Untung Sudiro (Tengah) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Untung Sudiro (Pangkal) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Sampurna Tengah (Ujung) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Sampurna Tengah
(Pangkal) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Sampurna Timur (Ujung) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Kemayoran I (pangkal) Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jalan Mangun Sarkoro Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Raya Desa Baran Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
jalan Melawi Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
jalan arut Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
jalan opak Lokal Sekunder Kota 8,5 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 26
Nama Jalan Status Jalan FungsiJalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. Janti Barat Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Sonokeling Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Janti Barat Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Simpang Sukun Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Arif Margono Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Sigura-gura Barat No.Ganjil Lokal Sekunder Kota 11 5 0,5
Raya Candi Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Candi Blok III F Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Candi Blok IV Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Candi Blok V Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Candi Blok V A Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Jl. Kurmo Lokal Sekunder Kota 14,5 5 0,5
Jl. Siwalan Lokal Sekunder Kota 12,5 5 0,5
Jl. Simpang Langsep Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Jl. Bukit Dieng Lokal Sekunder Kota 13 5 0,5
Ngantang I Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Ngantang II Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Ngantang III Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Ngantang IV Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Wahidin Lokal Sekunder Kota 11 5 0,5
Mahakam Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Batanghari Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Sambas Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Asahan Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Industri Timur Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Letjen Soetoyo Dalam Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Karya Timur Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Tenaga Barat Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Tenaga Utara Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Lamandala Lokal Sekunder Kota 9 5 0,5
Batang Alai Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Lematang Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Simpang Amandit Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Tembesi Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Karingi Lokal Sekunder Kota 9,5 5 0,5
Mesuji Lokal Sekunder Kota 9,5 5 0,5
Ogan Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Rawas Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Kuantan Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Barumun Lokal Sekunder Kota 8 5 0,5
Panglima Sudirman Utara Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 27
Nama Jalan Status Jalan FungsiJalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Maharani Lokal Sekunder Kota 8 5 1,5
Candikusuma Lokal Sekunder Kota 6,5 5 0,5
Lebaksari Lokal Sekunder Kota 11 5 0,5
Sumberwaras Lokal Sekunder Kota 11 5 0,5
Sendang Biru Lokal Sekunder Kota 11 5 0,5
Gilimanuk I Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Gilimanuk IX Lokal Sekunder Kota 6 5 0,5
Anjasmoro Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
Raung Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
Simpang Ijen Blok A Lokal Sekunder Kota 11 5 0,5
Tampomas (Pangkal) Lokal Sekunder Kota 17 5 0,5
Malabar Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Muria Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
Ungaran Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Cerme Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Papan Dayan Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Cikurai Lokal Sekunder Kota 11,5 5 0,5
Lasem Lokal Sekunder Kota 11,5 5 0,5
Lawu Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
Batok Lokal Sekunder Kota 21 5 0,5
Welirang Lokal Sekunder Kota 23 5 0,5
Argopuro Lokal Sekunder Kota 16 5 0,5
Lamongan Lokal Sekunder Kota 19 5 0,5
Jombang I Lokal Sekunder Kota 7 5 0
Jombang II Lokal Sekunder Kota 7 5 0
Jombang IIB Lokal Sekunder Kota 7 5 0
Jombang III Lokal Sekunder Kota 7 5 0
Mojokerto Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
Gading Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Puncak Borobudur Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Jl. Borobudur Agung Lokal Sekunder Kota 12 5 0,5
Jl. Perum Bukit Cemara
Tujuh Lokal Sekunder Kota 9 5 0,5
Jl. Perum Tasik Madu
Permai Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Klayatan III Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Kemantren III Lokal Sekunder Kota 7 5 0,5
Jl. Pelabuhan Tanjung
Perak Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Jl. Pelabuhan Tanjung Emas Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Jl. Tebo Selatan Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Jl. Raya Mulyorejo Lokal Sekunder Kota 7,5 5 0,5
Jl. Bandulan Lokal Sekunder Kota 14 5 0,5
Jl. Raya Dieng Pangkal Lokal Sekunder Kota 29 5 0,5
Jl. Raya Dieng Pangkal Lokal Sekunder Kota 15 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 28
Nama Jalan Status Jalan FungsiJalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal (Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. Megamendung Lokal Sekunder Kota 7 5 1
Sumber: Hasil Rencana 2012
Tabel 4 Rencana Fungsi Jalan Lingkungan, Status Jalan, GSB Dan GSS di Kota
Malang
Nama Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Tlogo Warna Blok A Kota Lingkungan 7 5 1
Tlogo Warna Blok B Kota Lingkungan 7 5 1
Tlogo Warna Blok C Kota Lingkungan 7 5 0,5
Tlogo mas gg 6 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jl. Perum Bukit Hijau A Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Perum Bukit Hijau B Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Perum Bukit Hijau C Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Perum Bukit Hijau D Kota Lingkungan 9 5 0,5
Tlogo mas gg 3 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Tlogomas gg 9 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Tlogomas gg 9 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Baiduri Pandan I Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Tlogomas gg MIN Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Tata Surya II Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Tata Surya I Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Venus Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bimasakti Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Mars Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Merkurius Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Uranus Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Pluto Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Venus Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Perum Griya Tunggul
Asri Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jl. Kembang Desember Kota Lingkungan 7 5 0,5
MT. Haryono gg 9C Kota Lingkungan 6 5 0
MT. Haryono gg 9A Kota Lingkungan 6 5 0
MT. Haryono gg 9B Kota Lingkungan 6 5 0
Jl. Watumujur II Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Watumujur II Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Watuaji Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Watuaji Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Kertoraharjo Kota Lingkungan 9 5 0
EKSECUTIVE SUMMARY 29
Nama Jalan StatusJalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. Kertorahayu Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Kertorahayu Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Kertosariro Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Kertosariro Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Kertorejo Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Kertoleksono Kota Lingkungan 9 5 0
Jl. Senggani Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Simpang Menjangan Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Kesumba Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Kesumba Dalam Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Tangga Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Tangga Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Darma Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Darma Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Sempor Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Bend. Wonogiri Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Riam Kanan Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Jatiluhur Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Bening Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Bendungan Sengguruh Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl.Bend. Batu Jahe Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Sigura – gura Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Sigura – gura Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Sigura – gura B Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Sigura – gura
C Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Terusan Sigura – gura
D Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Sigura – gura I Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Sigura – gura II Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Sigura – gura III Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Sigura – gura IV Kota Lingkungan 9 5 0,5
Jl. Sigura – gura V Kota Lingkungan 9 5 1
Jl. Sumbersari gg IV Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sumbersari gg IV Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sumbersari gg III Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sumbersari gg III Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sumbersari gg II Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sumbersari gg I Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sumbersari gg I Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Simpang Bogor Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sunan Ampel I Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sunan Ampel III Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Sunan Ampel IV Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Anyelir Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 30
Nama Jalan StatusJalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl.Gardena Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl.Monstera Hijau Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl.Simpang Monstera Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl.Monstera Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Renggali Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Kaktus Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Widuri Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Raflesia Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Camala Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Puncak Cengkeh Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Bunga Karet Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Pinangsia Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Kadaka Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Simpang B. Coklat Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Bunga Kopi Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Pondok Kopi Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Lada Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Panili Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. B. Songgolangit Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Bunga Kacapiring Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Kendalsari gg I Kota Lingkungan 8 5 0
Jl. Kendalsari gg 2 Kota Lingkungan 7 5 0
Jl. Kendalsari gg 3 Kota Lingkungan 7 5 0
Jl. Kendalsari gg 4 Kota Lingkungan 7 5 0
Jl. Kendalsari gg 5 Kota Lingkungan 7 5 0
Jl. Kendalsari gg 6 Kota Lingkungan 7 5 0
Jl. Papa Hijau Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Biru Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Kuning Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Kuning I Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Kuning II Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Merah Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Putih Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Papa Ungu Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sawentar Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sawentar I Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sawentar II Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Jolotundo Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Jolotundo II Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Perum Griya Shanta
Permata Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Jolotundo IV Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Barat A Kota Lingkungan 8 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 31
Nama Jalan StatusJalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jl. Candi Mendut Barat C Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Barat IV Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Barat IV
A Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Barat IV
B Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Barat IV
C Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Barat IV
D Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah I Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah II Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
III Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
IV Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
V Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
IV Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
IV Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
Blok I Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Sukarno – Hatta Indah
Blok II Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sari Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sari I Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sari II Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sari III Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Sari IV Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Mendut Utara Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jl. Candi Panataran Kota Lingkungan 7,5 5 1
Jl. Candi Sewu Kota Lingkungan 7,5 5 1
Jl. Candi Trowulan Kota Lingkungan 7,5 5 1
Jl. Candi Badut Kota Lingkungan 7,5 5 1
Jl. Candi Renggo Kota Lingkungan 7,5 5 1
Jl. Candi Kalasan Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Candi Kalasan I Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Candi Kalasan II Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Candi Kalasan III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Candi Kalasan IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Candi Jago Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Jl. Candi Kidal Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
jalan muharto gg 8 Kota Lingkungan 8 5 0,5
jalan muharto gg 10 Kota Lingkungan 8 5 0,5
jalan muharto gg permadi Kota Lingkungan 8 5 0,5
jalan nakulo Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Sadewo Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Sadewo 1 Kota Lingkungan 8 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 32
Nama Jalan StatusJalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Jalan Sadewo 3 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Sadewo 4 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Onteseno 3 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Onteseno 5 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Onteseno 6 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Onteseno 7 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Onteseno 8 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 1 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 2 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 3 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 4 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 5 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 6 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kunta Baswara 7 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan wiroto 4 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Wiroto Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kalimosodo 1 Kota Lingkungan 8 5 0,5
Jalan Kalimosodo 2 Kota Lingkungan 8,5 5 0,5
Jalan Kalimosodo 3 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 4 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 5 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 6 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 7 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 8 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 9 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 10 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 11 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 12 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Kalimosodo 13 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan NAkulo 9 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Nakulo 6 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Puntodewo 2 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Puntodewo 4 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Puntodewo 6 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Jalan Puntodewo 8 Kota Lingkungan 7 5 0,5
Polonia (ujung) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Iswahyudi (pangkal) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Iswahyudi (ujung) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Iswahyudi III (ujung) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Iswahyudi III (pangkal) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Iswahyudi III Kota Lingkungan 7 5 0,5
Iswahyudi III Kota Lingkungan 7 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 33
Nama Jalan StatusJalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Iswahyudi II (pangkal) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Polonia I (ujung) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Polonia I (pangkal) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Simpang Polonia Kota Lingkungan 7 5 0,5
Polonia II (ujung) Kota Lingkungan 7 5 0,5
Band.Palmerah I Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah I Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah II Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah II Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah V Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah V Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah VI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah VI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah VII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah VII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah VIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah VIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah IX Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah IX Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran I Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran II Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran III (pangkal) Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran IV (pangkal) Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran V (pangkal) Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran VI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran VII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XIV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XIV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
EKSECUTIVE SUMMARY 34
Nama Jalan StatusJalan Fungsi Jalan Rumija (Terhitung dari Pagar Kiri Jalan ke Kanan Jalan) GSB Minimal(Terhitung Dari Dinding Terluar Bangunan ke As Jalan) GSS Minimal(Terhitu ng Dari Dinding Terluar Bangunan Ke Pagar)
Band.Palmerah XVI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XVII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XVII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XVIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XVIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XIX Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah XIX Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Palmerah Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas V Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas V Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas VI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas VII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas VIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas VIII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas IX Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas X Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari (ujung) Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari (pangkal) Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Tengah Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah I Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah II Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari Tengah IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari I Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari II Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari III Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari IV Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari V Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari VI-A Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari VI-B Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Eltari B Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Kemayoran Atas XI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Timika X Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Timika XI Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Timika XII Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Timika XIII-A Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Timika XIII-A Kota Lingkungan 7,5 5 0,5
Band.Timika XIII-B Kota Lingkungan 7,5 5 0,5