• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK PROJECTOR MICROVISION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK PROJECTOR MICROVISION"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PADA PRODUK PROJECTOR MICROVISION

Doni Hariadi donihariadi@rocketmail.com

Soebari Martoatmodjo

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out the significant influence of market mix factors which consist of product, price, promotion, and good distribution simultaneously or partially toward projector’s buying decision at PT. Smart Vision Surabaya. The description of the population which is examined are the entire customers who buy Microvision projector product at PT. Smart Vision Surabaya as the marketer which take place at Hitech Mall on the ground floor A1 no. 3 Surabaya with as much as 90 samples of people are taken as respondent. The multiple regression analysis is used as analysis technique in this research in addition to find out the amount of regression coefficient as well as to show the strength influence of a product, price, promotion, and good distribution simultaneously or partially toward projector’s buying decision at PT. Smart Vision Surabaya. The statistic test which is conducted can also be concluded that variable which has dominant influence toward customers’ decision in buying Microvision projector at PT. Smart Vision Surabaya is a product variable since its partial determination coeffecient is the highest that is 15.21% compare to other variables.

Key words: Market Mix, Customers Buying Decision, Simultaneous Test, Partial Test, Determination Coefficient.

ABSTRAK

Pada penulisan ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor-faktor marketing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian proyektor pada PT. Smart Vision Surabaya. Adapun gambaran dari populasi yang teliti adalah seluruh konsumen yang membeli produk proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya sebagai pemasar yang bertempat di Hitech Mall lantai dasar A1 no.3 Surabaya dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 orang untuk dijadikan responden. Teknik analisis yang digunakan adalah analisa regresi berganda guna mengetahui besarnya koefisien regresi serta menunjukkan besarnya pengaruh produk, harga, promosi dan distribusi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian proyektor pada PT. Smart Vision Surabaya. Dari uji statistik yang dilakukan juga dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya adalah variabel produk karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar yaitu sebesar 15,21 % dibandingkan variabel lainnya.

Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian Konsumen, Uji Simultan, Uji Parsial, Koefisien Determinasi.

PENDAHULUAN

Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan sebagai pemilikan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Setiap orang pasti pernah mempertimbangkan sesuatu hal sebelum melakukan keputusan pembelian. Apakah produk yang akan dibeli sudah sesuai dengan kebutuhannya atau keinginannya?. Kemudian produk yang akan dibeli tersebut apakah sudah sesuai dengan kondisi dirinya?, seperti biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkan. Namun kadang orang tidak

Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.8 (2012)

(2)

2 mempertimbangkan sesuatu hal sebelum melakukan pembelian. Hal ini karena orang hanya tertarik pada bentuk fisik (penampilan luar) dari produk tersebut.

Sebelum membeli, konsumen terlebih dahulu akan melakukan beberapa alternatif pilihan, apakah akan membeli atau tidak. Jika konsumen kemudian memutuskan salah satunya, maka konsumen sudah melakukan keputusannya. Untuk memahami pembuatan keputusan pembelian konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan produk atau jasa. Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk atau jasa berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk atau jasa. Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian juga bisa dipengaruhi oleh stimulus (rangsangan) yang termasuk dalam bauran pemasaran (marketing mix).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, seperti produk, harga, promosi dan distribusi atau yang dikenal dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah proses penggabungan dalam strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing perusahaan yang terstandarisasi dengan produk, harga yang rendah, promosi dan saluran distribusi.

Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Salah satu tugas utama dan tanggung jawab yang berkecimpung di bidang manajemen pemasaran adalah memikirkan desain produk. Produk yang dibuat adalah produk yang dibutuhkan konsumen, karena itu bagian pemasaran seolah-olah bertugas sebagai “mata” perusahaan, yang harus selalu jeli dalam mengamati kebutuhan konsumen. Mereka yang ada di bagian ini harus secara terus menerus memberikan saran, perbaikan atau kalau perlu, perubahan desain produk, disesuaikan dengan keinginan pembeli.

Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-semata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya.

Promosi adalah seni untuk merayu pelanggan dan calon konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Promosi salah satu variable di dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Distribusi merupakan masalah lain yang akan dihadapi perusahaan pada saat produk selesai diproses. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi penampilan para penyalur. Bila perusahaan merencanakan suatu pasar

(3)

3 tertentu, yang pertama kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana, atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu.

Pada PT. Smart Vision Surabaya sebagai pemasar produk proyektor Microvision yang bertempat di Hitech Mall lantai dasar A1 no.3 Surabaya mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan akibat persaingan produk yang terjadi beberapa saat ini. Hal ini dikarenakan maraknya merk proyektor yang sudah terkenal seperti Sony, BenQ, Panasonic, Vivitek, NEC dan lain sebagainya.

Selain itu untuk melakukan perluasan wilayah pemasaran di dalam negeri dirasakan cukup sulit, karena melambungnya harga produk yang dihasilkan. Oleh karena itu perusahaan harus merubah kebijaksanaan terutama dalam hal kebijakan harga serta melakukan promosi penjualannya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Keputusan pembelian konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti produk, harga, promosi dan distribusi. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan.

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah produk, harga, promosi dan distribusi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian proyektor pada PT. Smart Vision Surabaya ?

2. Apakah produk, harga, promosi dan distribusi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian proyektor pada PT. Smart Vision Surabaya ?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah produk, harga, promosi dan distribusi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian proyektor pada PT. Smart Vision Surabaya ?

2. Untuk mengetahui apakah produk, harga, promosi dan distribusi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian proyektor pada PT. Smart Vision Surabaya ?

TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2003:16) manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

Pengertian Produk

Menurut Angipora (2002:151) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan melalui barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan. Menurut Gitosudarmo (2000:117) produk merupakan segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Atribut Produk Menurut Gitosudarmo (2000:188) adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan diharapkan oleh pembeli.

(4)

4 Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen.

Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud atau tangible maupun sesuatu yang tidak berwujud atau intangible. Atribut yang berwujud dapat berupa disain produk, bungkus, merek dan sebagainya. Sedangkan yang tidak berwujud misalnya nama baik dan sudah terkenal dari perusahaan penghasil barang tersebut. Seringkali atribut yang tidak berwujud ini terdapat pada angan-angan atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan terhadap produk itu. Dengan memberikan nama merek yang tepat akan dapat menimbulkan kesan serat image yang baik dari konsumen terhadap produk yang kita pasarkan. Bahkan kadang-kadang image konsumen itu muncul dari logo atau trade mark yang tergambar dalam bungkus produknya. Nama merek yang kurang membangkitkan semangat akan mengakibatkan tidak digemarinya produk tersebut oleh konsumen. Disamping itu gambar logo yang menawan akan menarik perhatian orang yang melihatnya dan akan menjadi tertarik karenanya.

Pengertian Harga

Harga merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel artinya dapat berubah secara tepat. Hal ini tentunya berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi yang tidak dapat berubah atau disesuaikan secara mudah dan secara cepat karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.

Harga merupakan satu-satunya elemen yang ada dalam bauran pemasaran yang menghasilkan cash flow. Secara langsung dan juga menghasilkan pendapatan penjualan. Hal ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan elemen-elemen yang lain yang ada di dalam bauran pemasaran yang pada umumnya menimbulkan biaya (pengeluaran).

Menurut Gitosudarmo (2000:228) harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen penjualan atau pemasaran untuk memahami inti pokok tentang pengambilan keputusan yang menyangkut penetapan harga.

Menurut Kotler (2002:160) harga adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa. Penentuan harga barang dan jasa memainkan peran strategik didalamnya banyak perusahaan sebagai konsekuensi deregulasi, kompetisi global yang intens dan peluang bagi perusahaan untuk memperkokoh posisi pasarnya.

Berdasarkan penjelasan harga diatas, maka tiap perusahaan hendaknya mendapatkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, Apabila perusahaan dalam menetapkan harga itu salah, maka hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam perusahaan tersebut dan tidak jarang tindakan yang keliru dapat menyebabkan kegagalan bagi perusahaan. Oleh karena itu pentingnya penetapan harga bagi setiap perusahaan, maka tiap perusahaan hendaknya mempertimbangkan hal-hal secara matang setiap keputusan dalam masalah harga.

Pengertian Promosi

Promosi merupakan suatu alat yang insentif yang beraneka ragam yang di lakukan untuk memenuhi target dalam waktu jangka pendek dan dirancang untuk merangsang pembeli produk tertentu lebih cepat atau lebih kuat oleh konsumen atau pedang dimana pun. Pengertian promosi menurut Simamora (2000:754) promosi adalah pengkomunikasian informasi antara penjualan dan pembeli potensial atau pihakpihak lainnya dalam saluran

(5)

5 distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilaku.

Sedangkan menurut Gitosudarmo (2000:237) promosi merupakan kegiatan yang di tujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka menjadi kenal akan produk yang di tawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan mereka menjadi senang lalu membeli produk itu. Dan pengertian menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu aktifitas perusahaan di dalam memperkenalkan produk baru dengan cara menginformasikan (to infrom), membujuk (persuade) atau mengingatkan para konsumen untuk membeli produk yang di tawarkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan penjualan dari barang-barang yang di pasarkan.

Pengertian Distribusi

Mengingat bahwa penggunaan istilah saluran distribusi kadang-kadang disebut sebagai saluran pemasaran atau saluran perdagangan, maka definisi atau arti dari saluran distribusi sering diartikan dalam pengertian sempit dan luas dari kacamata penulis itu menilainya.

Untuk itu banyak beberapa ahli mengemukakan pendapatnya, menurut Revanz (dalam Angipora, 2002:295) menyatakan bahwa saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.

Sedangkan menurut Walters (dalam Angipora, 2002:296) menyatakan bahwa saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dan suatu produk untuk menciptakan kegunaan pasar tertentu. Pendapatan lain juga mengatakan bahwa saluran distribusi sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dan produsen ke konsumen, Kotler (dalam Angipora,2002:296).

Jadi dan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran perusahaan di dalam usaha mendistribusikan barang atau jasa dan produsen ke konsumen akhir. Selain itu saluran distribusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang sangat penting. Kegiatan-kegiatan pemasaran yang berkaitan dengan produk, penetapan harga dan promosi yang dilakukan belum dapat dikatakan sebagai usaha terpadu kalau tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi (Angipora, 2002:297).

Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Sunarto (2003:3) mendefinisikan sebagai berikut : perilaku konsumen adalah studi unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuatan barang, jasa, pengalaman, serta ide.

Dari para ahli tersebut di atas maka dapat diambil pengertian bahwa perilaku konsumen merupakan suatu kegiatan konsumen yang secara langsung terlibat dalam proses untuk mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian meliputi Pengenalan kebutuhan Dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembelian merasakannya adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal lapar, haus, sex , sehingga naik ketingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong.

Pencarian Informasi seorang Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin

(6)

6 pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dan berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer dan situs), sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat) dan sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk).

Evaluasi alternative yaitu Tahap ketiga dari proses keputusan pembelian konsumen dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merk alternatif di dalam serangkaian pilihan.

Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan pembelian oleh konsumen dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian. Ada dua faktor yang muncul di antara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian yaitu faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah situasi yang tak terduga.

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terhadap pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.

Pengembangan Hipotesis

Diduga bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di PT. Smart Vision Surabaya.

Diduga bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di PT. Smart Vision Surabaya.

Diduga diantara variabel bebas ada yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di PT. Smart Vision Surabaya.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen yang telah membeli produk proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya sebagai pemasar yang bertempat di Hitech Mall lantai dasar A1 no.3 Surabaya.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling, dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk menjadi sampel. Digunakannya metode ini dalam penelitian dikarenakan beberapa alasan, yaitu individu populasinya mempunyai jumlah yang tidak terbatas (infinitive) dan peneliti tidak mempunyai daftar lengkap individu populasinya.

Dengan jenis purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yaitu konsumen yang telah membeli produk proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya.

(7)

7

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Secara operasional variabel dibagi menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) penelitian ini adalah variabel produk, harga, promosi, dan distribusi. Sedangkan variabel terikat (Y) adalah variabel keputusan membeli produk proyektor Microvision.

Produk (X1)

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, pasar sebagai pemenuhan kebutuhannya. Variabel ini diukur dari indikator antara lain:

a. Kehandalan mesin (X1.1)

b. Daya tahan dan Keunggulan (X1.2) c. Desain dan Variasi (X1.3)

Harga (X2)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Harga dalam penelitian ini diukur dan indikator:

a. Harga purna jual (X2.1) b. Harga cash (X2.2) c. Potongan harga (X2.3) d. Angsuran (X2.4) Promosi (X3)

Promosi adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menginformasikan, menonjolkan, atau pun membujuk konsumen untuk mengetahui, tertarik, dan melakukan aktifitas pembelian. Dalam penelitian ini menggunakan indikator:

a. Promosi lewat Iklan (X3.1) b. Promosi lewat Pameran (X3.2) c. Promosi lewat Brosur (X3.3)

d. Promosi dengan pemberian Hadiah (X3.4) Distribusi ( Tempat ) (X4)

Tempat adalah sarana yang mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Dalam penelitian ini menggunakan indikator :

a. Lokasi strategis (X4.1) b. Mudah dijangkau (X4.2) c. Suasana aman (X4.3) Variabel Dependen Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dialami konsumen sebagai usaha untuk memecahkan masalah (konflik) atas kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan atau dipenuhi.

Adapun indikator keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah: a. Minat membeli dikarenakan adanya kebutuhan atau keinginan.

(8)

8 b. Keputusan membeli atas dasar informasi dan sumber – sumber yang berkaitan.

c. Keputusan membeli setelah melakukan penilaian dan seleksi terhadap berbagai alternatif.

Keputusan konsumen adalah tahapan penilaian yang menyebabkan konsumen untuk mengambil suatu tindakan dalam memilih atau menggunakan produk yang ditawarkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang disebar kepada 90 konsumen yang membeli produk proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya yang dijadikan sampel penelitian. Karakteristik responden dibagi menjadi 2 yaitu jenis kelamin, dan pendapatan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk menggambarkan karakteristik responden berdasarkan gambaran demografik dari jenis kelamin responden yaitu konsumen yang membeli produk proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya, maka frekuensi jawaban dari 90 responden sebagai berikut:

Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid pria 52 57,8 57,8 57,8 wanita 38 42,2 42,2 100,0 Total 90 100,0 100,0

Dari gambaran distribusi frekuensi diatas terlihat bahwa responden yang membeli proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya, terbanyak adalah yang berjenis kelamin pria sebesar 57,8%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Untuk menggambarkan karakteristik responden berdasarkan gambaran demografik dari pendapatan responden yang membeli produk proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya, maka frekuensi jawaban dari 90 responden sebagai berikut :

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 1 Jt 3 3,3 3,3 3,3 1-3 Jt 46 51,1 51,1 54,4 3-5 Jt 31 34,4 34,4 88,9 5-7 Jt 9 10,0 10,0 98,9 > 7 Jt 1 1,1 1,1 100,0 Total 90 100,0 100,0

Dari gambaran distribusi frekuensi diatas terlihat bahwa responden yang membeli proyektor Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya, terbanyak adalah yang berpendapatan antara 1- 3 juta sebesar 51,1%.

(9)

9

Distribusi Frekuensi Masing-Masing Variabel Distribusi Frekuensi Variabel Produk

Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek produk yaitu segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, pasar sebagai pemenuhan kebutuhannya.

Ada 3 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pendapat responden tentang produk yaitu :

- Kehandalan mesin

- Daya tahan dan Keunggula - Desain dan Variasi

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi berdasarkan seluruh aspek produk dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Variabel Produk No. Indikator

Jawaban

1 2 3 4 5 Total

Jml % Jml % Jml % Jml % jml % Jml % 1 Kehandalan mesin 0 0,0% 3 3,3% 8 8,9% 51 56,7% 28 31,1% 90 100,0% 2 Daya tahan dan Keunggulan 0 0,0% 1 1,1% 15 16,7% 59 65,6% 15 16,7% 90 100,0% 3 Desain dan Variasi 0 0,0% 5 5,6% 20 22,2% 34 37,8% 31 34,4% 90 100,0% Total 0 0,0% 9 3,3% 43 15,9% 144 53,3% 74 27,4% 270 100,0% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang membeli proyektor

Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya menyatakan setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek produk Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya yang meliputi; kehandalan mesin, daya tahan dan keunggulan serta desain dan variasi. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (setuju) dengan total skor sebesar 144 atau 53,3%.

Distribusi Frekuensi Variabel Harga

Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek harga yaitu jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan.

Ada 4 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pendapat responden tentang harga yaitu :

- Harga purna jual - Harga cash - Potongan harga - Angsuran

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi berdasarkan seluruh aspek harga dapat dilihat sebagai berikut:

(10)

10 Tabel 4

Distribusi Frekuensi Variabel Harga No. Indikator

Jawaban

1 2 3 4 5 Total

Jml % Jml % Jml % Jml % jml % Jml % 1 Harga purna jual 0 0,0% 11 12,2% 43 47,8% 35 38,9% 1 1,1% 90 100,0% 2 Harga cash 0 0,0% 11 12,2% 46 51,1% 32 35,6% 1 1,1% 90 100,0% 3 Protongan harga 1 1,1% 8 8,9% 42 46,7% 35 38,9% 4 4,4% 90 100,0% 4 Angsuran 0 0,0% 5 5,6% 45 50,0% 38 42,2% 2 2,2% 90 100,0% Total 1 0,3% 35 9,7% 176 48,9% 140 38,9% 8 2,2% 360 100,0% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang membeli proyektor

Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya menyatakan ragu-ragu dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek harga Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya yang meliputi; harga purna jual, harga cash, potongan harga serta angsuran. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (ragu-ragu) dengan total skor sebesar 176 atau 48,9%.

Distribusi Frekuensi Variabel Promosi

Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek promosi yaitu aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menginformasikan, menonjolkan, atau pun membujuk konsumen untuk mengetahui, tertarik, dan melakukan aktifitas pembelian produk yang mereka jual.

Ada 4 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pendapat responden tentang harga yaitu :

- Promosi lewat Iklan - Promosi lewat Pameran - Promosi lewat Brosur

- Promosi dengan pemberian Hadiah

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi berdasarkan seluruh aspek promosi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Variabel Promosi No. Indikator

Jawaban

1 2 3 4 5 Total

Jml % Jml % Jml % Jml % jml % Jml % 1 Promosi lewat iklan 0 0,0% 10 11,1% 51 56,7% 24 26,7% 5 5,6% 90 100,0% 2 Promosi lewat pameran 0 0,0% 6 6,7% 53 58,9% 28 31,1% 3 3,3% 90 100,0% 3 Promosi lewat brosur 1 1,1% 14 15,6% 45 50,0% 26 28,9% 4 4,4% 90 100,0% 4 Promosi dengan pemberian

hadiah 0 0,0% 19 21,1% 29 32,2% 37 41,1% 5 5,6% 90 100,0% Total 1 0,3% 49 13,6% 178 49,4% 115 31,9% 17 4,7% 360 100,0% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang membeli proyektor

Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya menyatakan ragu-ragu dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek promosi Microvision yang dilakukan oleh PT. Smart Vision Surabaya meliputi; promosi lewat iklan, promosi lewat pameran, promosi

(11)

11 lewat brosur serta promosi dengan pemberian hadiah. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (ragu-ragu) dengan total skor sebesar 178 atau 49,4%.

Distribusi Frekuensi Variabel Tempat

Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek tempat yaitu sarana yang mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen.

Ada 3 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pendapat responden tentang tempat yaitu :

- Lokasi strategis - Mudah dijangkau - Suasana aman

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi berdasarkan seluruh aspek tempat dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Variabel Tempat No. Indikator Jawaban 1 2 3 4 5 Total Jml % Jml % Jml % Jml % jml % Jml % 1 Lokasi strategis 0 0,0% 6 6,7% 53 58,9% 27 30,0% 4 4,4% 90 100,0% 2 Mudah dijangkau 1 1,1% 14 15,6% 46 51,1% 26 28,9% 3 3,3% 90 100,0% 3 Suasana aman 0 0,0% 17 18,9% 33 36,7% 35 38,9% 5 5,6% 90 100,0% Total 1 0,4% 37 13,7% 132 48,9% 88 32,6% 12 4,4% 270 100,0% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang membeli proyektor

Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya menyatakan ragu-ragu dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek tempat pada PT. Smart Vision Surabaya meliputi; lokasi strategis, mudah dijangkau serta suasana aman. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (ragu-ragu) dengan total skor sebesar 132 atau 48,9%.

Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Membeli

Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek keputusan membeli yaitu serangkaian proses yang dialami konsumen sebagai usaha untuk memecahkan masalah (konflik) atas kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan atau dipenuhi. Ada 3 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pendapat responden tentang tempat yaitu :

- Minat membeli dikarenakan adanya kebutuhan - Keputusan membeli atas dasar informasi

- Keputusan membeli setelah melakukan penilaian dan seleksi

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi berdasarkan seluruh aspek keputusan membeli dapat dilihat sebagai berikut:

(12)

12 Tabel 7

Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Membeli No. Indikator

Jawaban

1 2 3 4 5 Total

Jml % Jml % Jml % Jml % jml % Jml % 1 Minat membeli dikarenakan

adanya kebutuhan 0 0,0% 0 0,0% 27 30,0% 55 61,1% 8 8,9% 90 100,0% 2 Keputusan membeli atas dasar

informasi 0 0,0% 1 1,1% 28 31,1% 51 56,7% 10 11,1% 90 100,0% 3

Keputusan membeli setelah melakukan penilaian dan seleksi

0 0,0% 11 12,2% 37 41.1% 36 40,0% 6 6,7% 90 100,0% Total 0 0,0% 12 4,4% 92 34,1% 142 52,6% 24 8,9% 270 100,0% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata responden yang membeli proyektor

Microvision Pada PT. Smart Vision Surabaya menyatakan setuju dalam menjawab pernyataan yang diberikan tentang semua aspek keputusan untuk membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya meliputi; minat membeli dikarenakan adanya kebutuhan, keputusan membeli atas dasar informasi serta keputusan membeli setelah melakukan penilaian dan seleksi. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (setuju) dengan total skor sebesar 142 atau 52,6%.

Uji Reliabilitas dan Validitas Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. (Imam Ghozali, 42:2005).

Dari hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini. Tabel 8

Realiability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items ,672 17 Sumber : out put SPSS

Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,672 lebih besar 0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

Validitas

Uji validitas dilakukan atas item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap–tiap pertanyaan dengan skor total yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r product moment. Tujuan dari uji validitas data adalah untuk melihat apakah variabel atau pertanyaan yang diajukan mewakili segala

(13)

13 informasi yang seharusnya diukur atau validitas menyangkut kemampuan suatu pertanyaan atau variabel dalam mengukur apa yang harus diukur.

Menurut Santoso (2001 : 277) Dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut valid.

b. Jika r hasil negatif, dan r hasil < r tabel maka hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut tidak valid.

Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9

Hasil Analisis Uji Validitas

Variabel Indikator Corrected Item-total Correlation ( Rhitung ) rtabel Keterangan Produk Kehandalan mesin 0,345 0,3271 Valid

Daya tahan dan Keunggulan 0,426 Valid

Desain dan Variasi 0,416 Valid

Harga

Harga purna jual 0,424 Valid

Harga cash 0,393 Valid

Potongan harga 0,353 Valid

Angsuran 0,381 Valid

Promosi

Promosi lewat Iklan 0,411 Valid

Promosi lewat Pameran 0,372 Valid

Promosi lewat Brosur 0,424 Valid

Promosi dengan pemberian Hadiah 0,427 Valid

Tempat

Lokasi strategis 0,348 Valid

Mudah dijangkau 0,423 Valid

Suasana aman 0,347 Valid

Keputusan membeli

Minat membeli dikarenakan adanya

kebutuhan 0,344

Valid Keputusan membeli atas dasar informasi 0,366 Valid Keputusan membeli setelah melakukan

penilaian dan seleksi 0,419

Valid

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan mengenai dari seluruh variabel 17 item, mempunyai nilai r hasil > dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan yang berjumlah 17 item tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga, promosi, dan tempat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya secara linier.

Dalam analisa regresi ini penulis menggunakan software komputer program SPSS 12.0 dengan hasil sebagai berikut:

(14)

14 Tabel 10

Rekapitulasi Hasil Uji Regression

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Correlations Collnearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) ,462 ,931 ,497 ,621

Produk ,292 ,075 ,301 3,904 ,000 ,577 ,390 ,263 ,760 1,315 Harga ,212 ,062 ,294 3,422 ,001 ,639 ,348 ,230 ,613 1,630 Promosi ,179 ,084 ,224 2,135 ,036 ,637 ,226 ,144 ,414 2,418 Tempat ,184 ,088 ,199 2,101 ,039 ,555 ,222 ,141 ,506 1,975 a.Dependent Variable : Keputusan Pembelian

Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah: Y = 0,462 + 0,292X1 + 0,212X2 + 0,176X3 + 0,184X4

Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta ( a ) = 0,462, menunjukkan bahwa jika variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan tempat = 0, maka keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya akan sebesar 0,462.

2. Koefisien Regresi Produk (b1) = 0,292, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara persepsi atas produk dengan keputusan keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. Hasil ini menunjukkan semakin baik persepsi konsumen atas kualitas produk yang ditawarkan PT. Smart Vision Surabaya akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk melakukan pembelian produk tersebut. Dengan kata lain jika persepsi atas produk naik 1 satuan maka keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya akan naik sebesar 0,292 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

3. Koefisien Regresi Harga (b2) = 0,212, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara persepsi harga dengan keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. Hasil ini menunjukkan semakin baik persepsi konsumen atas strategi harga yang ditawarkan PT. Smart Vision Surabaya akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk melakukan pembelian produk tersebut. Dengan kata lain jika persepsi atas strategi harga naik 1 satuan maka keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya akan naik sebesar 0,212 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 4. Koefisien Regresi Promosi (b3) = 0,179, menunjukkan arah hubungan positif

(searah) antara persepsi konsumen atas kegiatan promosi dengan keputusan keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. Hasil ini menunjukkan semakin baik persepsi konsumen atas strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Smart Vision Surabaya akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk melakukan pembelian produk tersebut. Dengan kata lain jika persepsi atas strategi promosi naik 1 satuan maka keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya akan naik sebesar 0,179 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

5. Koefisien Regresi Tempat (b4) = 0,184, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara persepsi konsumen atas tempat dengan keputusan keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. Hasil ini menunjukkan semakin baik persepsi konsumen atas keberadaan lokasi atau tempat PT. Smart Vision Surabaya akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk melakukan pembelian produk tersebut. Dengan kata lain jika persepsi konsumen atas tempat naik 1 satuan maka keputusan konsumen membeli proyektor

(15)

15 Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya akan naik sebesar 0,184 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas. Hasil uji normal probably plot menunjukkan bahwa dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu X (Observed Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1. Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan.

c. Uji Multikolinearitas. Nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas.

d. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola grafik scatterplot. Hasil dari grafik scatterplot menunjukkan adanya pola-pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terdapat heteroskedastisitas. Dari grafik terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil estimasi regresi linier berganda layak digunakan untuk interprestasi dan analisa lebih lanjut.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase kontribusi variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Tabel 11 Model Summary b Model R R square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate 1 ,784a ,615 ,596 ,69967

a.

Predictors : (Constant), Produk, Harga, Promosi, Tempat

b.

Dependent Variable : Keputusan Pembelian

Melihat hasil output SPSS 12.0 tersebut di atas diketahui R square (R2) sebesar 0,615 atau 61,5% yang menunjukkan sumbangan atau kontribusi dari produk, harga, promosi, dan tempat secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 61.5% = 38,5%) dikontribusi oleh faktor lainnya.

Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan hubungan secara simultan antara variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

(16)

16 Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,784 atau 78.4 % yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya memiliki hubungan yang erat.

Uji Simultan (F hitung)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : a. Ditentukan taraf nyata 0,05.

b. Merumuskan hipotesis statistik

- H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 Berarti produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (tempat) (X4) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan konsumen (Y) dalam melakukan pembelian di PT. Smart Vision Surabaya.

- Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, Berarti produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (tempat) (X4), secara simultan berpengaruh terhadap variabel keputusan konsumen (Y) dalam melakukan pembelian di PT. Smart Vision Surabaya.

c. H0 : Tidak terdapat pengaruh secara serempak yang signifikan antara produk, harga, promosi, dan tempat terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Ha : Terdapat pengaruh secara serempak yang signifikan antara produk, harga, promosi, dan tempat terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

d. Kriteria pengujian

- Jika F hitung  F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

- Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Hasil analisa dengan software SPSS 12.0. sebagai berikut:

(17)

17 Tabel 12

ANOVAb

Model

Sum of

Square df Mean square F Sig. 1 Regression Residual Total 66,345 41,611 107,956 4 85 89 16,586 ,490 33,882 ,000a

a.

Predictors : (Constant), Produk, Harga, Promosi, Tempat

b.

Dependent Variable : Keputusan Pembelian

Dari hasil output analisa dengan software SPSS di atas didapat tingkat signifikan uji F = 0,000 < 0.05 (level of signifikan), maka H0 berhasil ditolak dan H1 terdukung, yang menunjukkan pengaruh variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara bersama-sama keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya adalah signifikan.

Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya ditentukan oleh seberapa baik kualitas produk, strategi harga yang ditawarkan, pelaksanaan promosi yang dilakukan perusahaan, serta keberadaan tempat perusahaan tersebut.

Uji Parsial (t hitung)

Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap variabel dependen.

Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis statistik

H0 : b1, b2, b3, b4 = 0, berarti variabel produk, harga, promosi, dan tempat tidak mempengaruhi variabel terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Ha : b1, b2, b3, b4  0, berarti variabel produk, harga, promosi, dan tempat mempengaruhi variabel terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

b. Menentukan nilai kritis (ttabel)

Dalam penelitian ini digunakan level of signifikan (α) sebesar 5% untuk uji dua sisi. Sedangkan untuk besarnya ttabel adalah :

ttabel = t (1/2 α) (n-k-1) = t (1/2 . 0,05) (90-4 -1) = t (0,025) (85) = 1,988 c. Kriteria pengujian

- Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

- Jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel produk, harga, promosi, dan tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

(18)

18 Hasil pengujian uji t dari masing-masing variabel bebas produk, harga, promosi, dan tempat melalui program SPSS.

Tabel 13

Hasil Perolehan t hitung dan Tingkat Signifikan

Variabel t hitung Sig Keterangan

Produk 3,904 0,000 Signifikan

Harga 3,422 0,001 Signifikan

Promosi 2,135 0,036 Signifikan

Tempat 2,101 0,039 Signifikan

a. Uji Parsial Pengaruh Produk terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Dengan menggunakan tingkat signifikasi = 5% diperoleh tingkat signifikansi variabel produk sebesar 0,000 (lebih kecil dari =0,050). Hasil ini menunjukkan pengaruh produk terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya secara parsial adalah signifikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel produk bersifat positif terhadap keputusan membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya, hasil ini menunjukkan semakin berkualitas produk yang dihasilkan baik dari segi kehandalan mesin, daya tahan dan Keunggulan serta Desain dan variasi kan disukai oleh konsumen karena dirasa akan memberikan manfaat-manfaat bagi pemakainya sehingga akan menarik minat mereka untuk membeli produk tersebut.

b. Uji Parsial Pengaruh Harga terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Dengan menggunakan tingkat signifikasi  = 5% diperoleh tingkat signifikansi variabel harga sebesar 0,001 (lebih kecil dari =0,050). Hasil ini menunjukkan pengaruh harga terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya secara parsial adalah signifikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel harga bersifat positif terhadap keputusan membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya, hasil ini menunjukkan semakin bagus strategi harga yang ditawarkan oleh perusahaan misal harga purna jual, harga cash, potongan harga serta angsuran yang ringan akan menjadi perhatian utama konsumen atau calon konsumen untuk membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

c. Uji Parsial Pengaruh Promosi terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Dengan menggunakan tingkat signifikasi  = 5% diperoleh tingkat signifikansi variabel promosi sebesar 0,001 (lebih kecil dari =0,050). Hasil ini menunjukkan pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya secara parsial adalah signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel promosi bersifat positif terhadap keputusan membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya, hasil ini menunjukkan semakin gencar perusahaan dalam melakukan

(19)

19 kegiatan promosi akan membuat konsumen dapat dipengaruhi dan tertarik untuk membelinya.

d. Uji Parsial Pengaruh Tempat terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Dengan menggunakan tingkat signifikasi  = 5% diperoleh tingkat signifikansi variabel tempat sebesar 0,039 (lebih kecil dari =0,050). Hasil ini menunjukkan pengaruh tempat terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya secara parsial adalah signifikan.

Hal ini mengindikasikan bahwa lokasi atau tempat keberadaan PT. Smart Vision Surabaya menjadi perhitungan bagi konsumen untuk mengunjungi perusahaan tersebut atau tidak. Pelanggan atau calon konsumen akan memperhitungkan jauh-dekat serta mudah tidaknya lokasi tersebut dicapai. Karena jika lokasi yang akan dituju itu jauh atau tidak mudah untuk dicapai akan menyulitkan calon konsumen atau pelanggan. Hal ini tentu tidak diharapkan oleh calon konsumen atau pelanggan. Dengan demikian berarti semakin bagus keberadaan lokasi yang akan membuat semakin senang konsumen atau pelanggan yang akan membeli produk proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Analisis Koefisien Determinasi Parsial ( r² )

Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel produk, harga, promosi, dan tempat terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

Tabel 14

Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial

Variabel r r2

Produk 0,390 0,1521

Harga 0,348 0,1211

Promosi 0,226 0,0511

Tempat 0,222 0,0493

Untuk lebih jelasnya tingkat korelasi dari masing-masing variabel bebas tersebut adalah sebagai berikut :

a. Koefisien determinasi parsial variabel produk = 0,1521 hal ini berarti sekitar 15,21 % yang menunjukkan besarnya kontribusi produk terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. b. Koefisien determinasi parsial variabel harga = 0,1211 hal ini berarti sekitar

12,11 % yang menunjukkan besarnya kontribusi harga terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. c. Koefisien determinasi parsial variabel promosi = 0,0511 hal ini berarti sekitar

5,11 % yang menunjukkan besarnya kontribusi promosi terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya.

(20)

20 d. Koefisien determinasi parsial variabel tempat = 0,0493 hal ini berarti sekitar 4,93 % yang menunjukkan besarnya kontribusi promosi terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah produk karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil pengujian secara simultan menunjukkan pengaruh variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya terhadap keputusan konsumen membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya ditentukan oleh seberapa baik kualitas produk, strategi harga yang ditawarkan, pelaksanaan promosi yang dilakukan perusahaan, serta keberadaan tempat perusahaan tersebut.

Hasil ini pengujian perolehan koefisien korelasi sebesar 78,4% yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel bebas tersebut terhadap variabel keputusan pembelian secara bersama-sama memiliki hubungan yang kuat.

Uji signifikan secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya. Hasil ini ditunjukkan dengan perolehan tingkat signifikansi dari masing-masing variabel tersebut masih dibawah α = 5%.

Variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah produk karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu sebesar 15,21 % dibandingkan variabel lainnya.

Saran

Mengingat produk merupakan variabel yang dominan, hendaknya manajemen pabrikan proyektor Microvision lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi kualitas produk yang dihasilkannya, juga menambah varian-varian dari produk proyektor Microvision yang compatible teknologi yang sedang berkembang. Hal ini dilakukan proyektor tersebut semakin digunakan oleh konsumen.

Hendaknya perusahaan juga memperhatikan strategi yang menyangkut tentang harga, memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran yang dilakukan baik kredit maupun cash, sehingga harga mampu bersaing dengan produk yang sama pada tempat yang lain. Hal ini akan membuat konsumen merasakan bahwa PT. Smart Vision Surabaya memberikan tawaran harga yang sangat menarik minat konsumen untuk membeli proyektor.

Untuk lebih mengenalkan produk proyektor Microvision serta keberadaan PT. Smart Vision Surabaya kepada masyarakat hendaknya promosi harus dapat dilakukan terus-menerus dan ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk image / faktor psikologi konsumen yang semakin kuat terhadap perusahaan tersebut.

Keberadaan tempat PT. Smart Vision Surabaya juga perlu mendapat perhatian. Tempat yang bersih, nyaman dan aman tentu akan sukai oleh konsumen. Karena konsumen merasa aman dan nyaman saat melakukan transaksi pada perusahaan tersebut.

(21)

21

DAFTAR PUSTAKA

Angipora Marius P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian, Cetakan Ketujuh, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Ghozali Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Cetakan Keempat,

Semarang, Penerbit UNDIP.

Gitosudarmo Indriyo, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, Cetakan Keenam, Yogyakarta, Penerbit BPFE.

Gujarati Damodar N, 1999. Ekonometrika Dasar, Cetakan Keenam, Jakarta, Penerbit Erlangga. ________________ 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika, Cetakan Keenam, Jakarta, Penerbit

Erlangga.

Kotler Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, PT. Prehalindo.

Kotler Philip dan Gary Amstrong, 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Lamb Hair dan McDaniel, 2001. Pemasaran, Jakarta, PT. Salemba Emban Patria.

Malhotra, Naresh. K. 1993. Marketing Research An Applied Orientation. Third Edition. Copyright. Prentice Hall inc.

Mursid, 1997. Manajemen Pemasaran, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.

Purwanto Suryahadi, 2004. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat.

Riduwan, 2003. Dasar-Dasar Statistik, Bandung, Penerbit Alfabeta.

Santoso Singgih, 2001. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Cetakan Keempat, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.

Simamora Henry, 2000. Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid 2, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV. Alfabeta. Sunarto, 2003. Perilaku Konsumen, Yogyakarta, Penerbit Amus.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Tjiptono Fandy, 1997. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta,. ●●●

Gambar

Tabel 11  Model Summary  b Model  R  R square  Adjusted R Square  Std. Error of  The Estimate  1  ,784 a ,615  ,596  ,69967
Tabel 12  ANOVA b Model

Referensi

Dokumen terkait

Bardasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terdapat kesamaan antara teori dan kanyataan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa

Sampel dengan penambahan EM4 sebanyak 10 dan 20 ml terbentuk dua spot diluar spot yang dibentuk larutan standar, yaitu spot b dan d dimana intensitas spot b lebih besar

Berdasarkan penjelasan itu, dapat disimpulkan bahwa komunitas marginal organisasi memiliki kekhasan, yaitu secara psikologis, organisasional, dan fisik terpisah dengan

Sedangkan penanda tanganan Ijazah tersebut oleh dua pejabat yang berwenang pada STAIN Pontianak terkadang pejabat sedang keluar kota yang satu ada, yang satu tidak

Semua user dapat mengakses halaman ini, namun user hanya dapat melihat disposisi surat masuk yang tertuju pada user tersebut, sedangkan yang dapat melihat semua disposisi surat

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik yaitu pendekatan dalam mengkaji karya sastra dengan melihat unsur-unsur tanda berupa indeks, ikon,

7. Dalam pelaksanaan kegiatan antar jemput personel Pusjarah TNI dimungkinkan adanya gangguan, hambatan dan kerawanan yang dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan. 1)