Sebagai perubahan Permenkes Nomor
1170A/Menkes/Per/X/1999
• UU No. 8 Thn 1974 UU No. 43 Thn 1999 ttg
Pokok-Pokok Kepegawaian
• UU No. 23 Thn 1992 ttg Kesehatan
• UU No. 22 Thn 1999 UU No. 32 Thn 2004 ttg
Pemerintahan Daerah
• PP No. 32 Thn 1996 ttg Tenaga Kesehatan
• Kepres No. 37 Thn. 1991 ttg Pengangkatan Dokter Sebagai PTT Selama Masa Bakti
• Kepmenkes RI No. 702/Menkes/SK/VIII/1993 ttg Juklak Pengangkatan Dokter sebagai PTT Selama Masa Bakti
Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan :
• Ten ag a Me dis
adalah Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis, Dokter Gigi spesialis, baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah RI• Masa bakti
adalah masa pengabdian profesi tenaga medis kpd masy dlm rangka menjalankan tugas profesi pada suatu sarana pely kes atau sarana lain yang ditentukan oleh pemerintah dlm kedudukan sebagai PTT• Cara lain
adalah masa pengabdian profesi tenaga medis kpd masy dlm rangka menjalankan tugas profesi pada suatu sarana pely kes atausarana lain dlm kedudukan sbg pegawai negeri atau karyawan swasta
• Pegawai Tidak tetap
adalah pegawai yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk jangka waktu tertentu guna melaks tugas pemerintahan & pembangunan yang bersifat teknis profesional &administrasi pada sarana pely kes & tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri
• Brigade Siaga Bencana (BSB)
adalah tim reaski cepat & sekaligus sebagai tim pelaksana penanggulangan masalah kes akibat bencana• Daerah Sangat Terpencil
adalah daerah yang sangat sulit dijangkau karena berbagai sebab spt keadaan geografi (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan & rawa), transportasi & sosbud• Daerah Terpencil
adalah daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab spt keadaan geografi (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan & rawa), transportasi & sosbud Menteri mengatur penempatan tenaga medis dlm rangka pemerataan pely kes bagi seluruh masy
Dalam rangka pemerataan pely kes tsb, dilaks melalui penempatan tenaga medis secara rasional
Penempatan tenaga medis sec rasional dilakukan melalui
masa bakti
Penempatan tenaga medis melalui masa bakti dilaks dlm kedudukan &
status sbg PTT
PTT meliputi PTT pusat & PTT daerah Prop/Kab/Kota Penghasilan PTT pusat dibebankan kpd APBN
Penghasilan PTT daerah Prop/Kab/Kota dibebankan kpd APBD
Proip/Kab/Kota masing-masing
Penghasilan PTT meliputi :
* Gaji pokok
* Tunjangan PTT
* Tunjangan bagi dokter yang ditempatkan di daerah terpencil & sangat terpencil
* Tunjangan pajak penghasilan * Insentif & tunjangan lainnya
Jangka waktu pelaks masa bakti tenaga medis sebagai PTT
sekurang-kurangnya sbb :
• Penempatan di daerah biasa 3 (tiga) tahun
• Penugasan di daerah terpencil 1 (satu) tahun (menurut Kepmenkes RI
No. 132/Menkes/SK/III/2006) (yang sebelumnya selama 2 tahun)
• Penugasan di daerah sangat terpencil 6 (enam) bulan (menurut
Kepmenkes RI No. 132/Menkes/SK/III/2006) (sebelumnya 2 tahun)
Tenaga medis yang telah selesai menjalankan masa bakti diberikan Surat Keterangan Telah selesai Masa Bakti oleh Gubernur u.p. Kadiskes Prop penepatan, atas nama Menteri
Surat Keterangan Selesai Masa Bakti dpt dipergunakan sbg salah satu persyaratan :
* Penerimaan CPNS dilingk Depkes & instansi lain * Penerbitan/perpanjangan Surat Ijin Praktik
Penempatan tenaga medis sbg PTT dlm rangka pemerataan pely kes ditetapkan sbb :
* Puskesmas
* RSU Daerah Kab/Kota * RSU Daerah prop.
* RS Khusus
* RS tertentu sbg Tenaga Medis BSB (Brigade Siaga Bencana) * Sarkes tertentu lainnya
Pengangkatan tenaga medis sbg PTT pusat hanya dpt dilakukan pada :
Daerah terpencil/sangat terpencil yang diminati pada daerah Kabupaten yang kurang mampu
Daerah biasa pada Kabupaten berdasarkan usul kebutuhan dari Bupati & menyatakan bahwa daerahnya termasuk daerah kurang mampu
mengangkat PTT
Daerah Prop/Kab/Kota dengan potensi rawan konflik/dalam situasi konflik RS tertentu sbg tenaga madis BSB (brigade Siaga Bencana)
• Pengangkatan tenaga medis sbg PTT pusat dilaks oleh Kepala Biro Kepegawaian atas nama Menkes
• Pengangkatan ditetapkan atas usul kebutuhan yang diajukan oleh
Gubernur u.p. Kadiskes Prop berdasarkan usul Bupati u.p. Kadiskes Kab. • Ketentuan & tata cara pengangkatan tenaga medis sbg tenaga medis BSB
Pengangkatan tenaga medis sbg PTT daerah Prop/Kab/Kota dpt dilakukan pada :
b. Daerah terpencil/sangat terpencil c. Daerah biasa
Pengangkatan tenaga medis sbg PTT daerah Prop/Kab/Kota dilaks oleh Gub/Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk
Pengangkatan ditetapkan ssuai dgn pembiayaan yang tersedia dalam APBD Prop/Kab/Kota untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang diusulkan oleh pimpinan sarana pely kes.
Tenaga medis yang tidak lulus penerimaan PTT daerah dpt mengajukan lamarannya sbg berikut :
a. Kpd Gub/Bupati/Walikota apabila dibuka kembali pengumuman seleksi penerimaan tenaga medis sbg PTT untuk tahun yang sama
b. Kpd Menkes u.p. Karo Kepegawaian apabila :
* tenaga medis ybs sudah pernah mengikuti seleksi penerimaan PTT pusat
* tenaga medis ybs sudah pernah mengkuti seleksi penerimaan PTT pusat tetapi masih dlm tahun yang sama
c. Kepada institusi-institusi lembaga lainnya yang membutuhkan dlm rangka penempatan melalui cara lain
Gub/Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk wajib membuat Surat Perjanjian Kerja bersama tenaga medis sbg PTT daerah yang disetujui oleh kedua belah pihak di atas kertas bermeterai
Setelah disepakati surat perjanjian kerja, Gub/Bupati/Walikota segera
menetapkan SK penugasan tenaga medis sbg PTT daerah
Perpindahan tenaga medis sbg PTT daerah menjadi kewenangan
Gub/Bupati/Walikota masing-masing
Perpindahan tempat tugas tenaga medis sbg PTT daerah antar
Prop/Kab/Kota dpt dilaks atas persetujuan Gub/Bupati/Walikota tempat tugas semula dgn Gub/Bupati/Walikota tempat tugas tujuan
Perpindahan jenis kepegawaian PTT daerah menjadi PTT pusat hanya dpt
dilaks berdasarkan persetujuan bersama Menkeu, Menkes & Gub/Bupati/Walikota
Tenaga medis sbg PTT wajib :
a. Setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD’45, Negara & pemerintah b. Menyimpan rahasia negara & rahasia jabatan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang
c. Mentaati & melaks Peraturan Per-UU-an yang berlaku termasuk ketentuan kedinasan bagi PNS
d. Melaks masa bakti selama ketentuan yang berlaku e. Melaks program kes yang ditentukan oleh pemerintah
f. Menjadi peserta PT Askes & wajib membayar iuran sebesar 2% dari gaji pokok
g. Membayar pajak penghasilan sesuai dgn ketentuan yang berlaku h. Mengikuti pelatihan pra tugas untuk menunjang pelaks tugas pada
Tenaga medis sbg PTT berhak :
a. Memperoleh penghasilan berupa :
* Gaji pokok
* Tunjangan PTT
* Tunjangan bagi dokter yang ditempatkan di daerah terpencil & sangat terpencil
* Tunjangan pajak penghasilan * Insentif & tunjangan lain
a. Memperoleh biaya perjalanan dari Ibukota Prop lulusan/adaptasi ke Prop/Kab/Kota tujuan
b. Besarnya biaya perjalanan ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku bagi PNS
c. Apabila meninggal dunia dlm melaks masa bakti, memperoleh biaya pemakaman sesuai ketentuan yang berlaku, meliputi : peti jenazah, angkutan jenazah & biaya perjalanan keluarga ahli waris sebanyak-banyaknya 3 orang
• Tenaga medis sbg PTT yang meninggal dunia pada waktu pelaks masa bakti, kpd ahli warisnya diberikan uang duka wafat sebesar 6 kali
penghasilan terakhir
• Tenaga medis sbg PTT yang meninggal dunia karena & dlm melaks tugas selama masa bakti kpd ahli warisnya uang duka tewas sebesar 12 kali penghasilan terakhir
• Berhak memperoleh cuti
• Selama masa bakti dpt melakukan praktik perorangan diluar jam kerja sesuai dgn ketentuan yang berlaku
• Dapat mengajukan usul sbg Tim Kesehatan Haji Indonesia melalui Prop setempat
• Tenaga medis sbg PTT yang ditempatkan di daerah terpencil/sangat terpencil diberikan bonus nilai pada saat seleksi penerimaan CPNS • Mendapatkan pelatihan yang sama dgn PNS/karyawan lainnya untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan
Dilaks dlm rangka pemerataan pely kes sebagai : b. Prajurit TNI & anggota POLRI
c. PNS TNI & anggota POLRI d. PNS Depkes
e. PNS Dep lain/Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) f. PNS daerah Prop/Kab/Kota
g. Staf pengajar pada Fak. Kedokteran/Fak Kedokteran Gigi Negeri atau swasta
h. Karyawan Sarana pely kes milik BUMN/BUMD
i. Karyawan sarana pely kes swasta yang bersifat sosial yang berada di Kab di luar Ibukota negara dan atau diluar Ibukota Propinsi
Sarana pely kes swasta yang bersifat sosial yang berada di luar Ibukota negara dan atau Ibukota Propinsi & sarana pely kes milik pesantren atau lembaga keagamaan lainnya, untuk dpt merekrut & atau mengangkat tenaga medis sbg karyawan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Bupati/Walikota up. Kadiskes Kab/Kota
Tenaga medis yang diangkat & ditempatkan melalui cara lain, baik sbg
prajurit TNI-POLRI, PNS & karyawan & telah melaks tugas (SPMT) selama 3 tahun dianggap sama dgn telah selesai melaks masa bakti
Perhitungan 3 tahun dihitung mulai sejak dikeluarkannya SPMT dari pimpinan instnasi/institusi/lembaga lainnya atau pejabat yang ditunjuk Tenaga medis yang diangkat & ditempatkan melalui cara lain & kemudian
berhenti sebelum jangka waktu 3 tahun, masa tugas tsb tetap
diperhitungkan untuk ditambahkan pada pengangkatan & penempatan melalui cara lain berikutnya.
• Tenaga medis yang berkeinginan melanjutkan pendidikan spesialis dpt menunda masa bakti & wajib melapor kpd Dinkes Prop lulusan untuk diterbitkan surat persetujuan penundaan masa bakti dgn melampirkan bukti diterima sbg peserta didik spesialis dari FK/FKG
• Dalam rangka penundaan masa bakti, tenaga medis diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi pendidikan spesialis untuk paling lama 1 tahun & dpt diperpanjang
• Apabila telah selesai pendidikan spesialis, tenaga medis diwajibkan mengikuti masa bakti sbg PTT pusat atau daerah.
• Tenaga medis yang menunda masa bakti untuk mengikuti pendidikan Magister diluar pendidikan spesialis medis, setelah selesai pendidikan dpt melaks masa bakti & cara lain di instansi/institusi/lembaga yang
Tenaga medis yang telah menyelesaikan masa bakti sbg PTT, dpt
mengembangkan karir sesuai dgn pilihan & Peraturan Per-UU-an yang berlaku dlm kedudukan sbg :
a. CPNS
b. Prajurit TNI & anggota POLRI
c. Karyawan pada sarana pely kes BUMN & BUMD d. Karyawan pada sarana pely kes swasta
e. Praktik mandiri sbg dr/drg keluarga (Program JPKM/Askes) f. Mengikuti pendidikan :
* jalur profesi yaitu spesialis/sub spesialis
* jalur akademik yaitu Pasca Sarjana (Magister atau Doktor)
Untuk mengikuti pendidikan spesialis, tenaga medis mengajukan permohonan kpd Karo Kepeg Setjen Depkes dgn menyebutkan bidang spesialis & FK atau FKG yang diinginkan, kemudian Ka Biro Kepegawaian Setjen Depkes menerbitkan surat
Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk, melakukan
pembinaan & pengawasan thd tenaga medis yang sedang menjalankan masa bakti atau praktik mandiri/keluarga dgn mengikutsertakan organisasi profesi
Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk,dlm rangka pembinaan &
pengawasan dpt menjatuhkan hukuman disiplkin kpd tenaga medis yang melanggar sesuai perjanjian kerja atau peraturan Per-UU-an yang berlaku
Hukuman disiplin sesuai dgn PP No. 30 Thn 1980 ttg Peraturan Disiplin PNS berupa : a. Pemberhentian gaji
b. Pengembalian semua penghasilan yang pernah diterimanya sebesar 6 kali lipat dan biaya lainnya
100 41 59 Jumlah 23 21 2 Tabanan 9 14 2 12 Jembrana 8 0 0 0 Buleleng 7 13 4 9 Karangasem 6 11 3 8 Klungkung 5 15 11 4 Bangli 4 9 0 9 Gianyar 3 6 0 6 Badung 2 9 0 9 Denpasar 1 42 Yang akan datang 41 1-5-2006 40 1-9-2005 Jumlah Angkatan Kab/Kota No.
37 13 24 Jumlah 5 5 0 Tabanan 9 2 0 2 Jembrana 8 0 0 0 Buleleng 7 4 0 4 Karangasem 6 7 4 3 Klungkung 5 5 4 1 Bangli 4 7 0 7 Gianyar 3 3 0 3 Badung 2 4 0 4 Denpasar 1 42 Yang akan datang 41 1-5-2006 40 1-9-2005 Jumlah Angkatan Kab/Kota No.