• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah usaha kecil dan menengah.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah usaha kecil dan menengah.docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran dengan memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak hanya berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu tetapi juga dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh

perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam hal ini harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi pengangguran karena pemerintah hanya membantu dengan program-program pemerintahan seperti UKM (Usaha Kecil Menengah), sementara itu yang harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri. Pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja tetapi dapat berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur).

Untuk itulah saya menyusun makalah ini untuk

(2)

usaha warung makan biru dan cara bagaimana perkembangan usaha warung makan biru.

Saya berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah bisnis.

1.2 Gambaran umum Usaha Warung Makan Biru

Makanan adalah sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan mendasar untuk pengembangan bisnis warung makan. Usaha ini menjadi alternatif yang menjanjikan dan merupakan bisnis yang tidak pernah mati bahkan ada yang sukses dan dapat meraih rezeki yang cukup besar apabila dikelola dengan baik dan selalu mengikuti selera dan daya beli masyarakat. Alasan yang masuk nalar adalah makanan selalu diburu dan dicari orang dimanapun karena apabila perut sudah lapar maka urusan makanpun tidak bisa ditunda.

Usaha warung makan biru di jl.Kedungdoro (depan restoran porong) surabaya ini dimiliki oleh :

Nama Pemilik : Rumani No.Telp : 081331337785

(3)

sekitar Rp 8 Juta untuk kontrak tanah, membeli perabot dan bahan mentah yang dikelola untuk menjadi makanan yang akan dijual. Pada awal usaha warung makan ini hanya menyajikan menu Sego sambel yang terkenal dengan sambal bajaknya, dengan berbagai macam lauk seperti ayam, lele, mujaer, dll dan dengan minuman seperti kopi, es teh, soda gembira dll. Usaha warung makan ini dipilih sebagai sumber mata pencarian utama setelah usaha dagang yang digeluti oleh pemilik warung selama bertahun-tahun mengalami kebangkrutan.

Pada awal dibukanya usaha warung makan biru, warung ini tergolong tidak terlalu sepi karena lokasi awal warung ini berada di depan jalan simo rukun yang tergolong ramai karna daerahnya termasuk dekat dengan pasar malam dan banyak kendaraan yang melintas. Setelah 3 tahun berjualan di jalan simo rukun sang pemilik tanah tidak mengontrakkan lagi tanahnya sehingga pada tahun 2010 warung biru berpindah lokasi di jalan kedungdoro hingga saat ini. Karna berpindahnya warung biru maka menu yang ada di rubah sesuai dengan keinginan pasar, yaitu menu makanan nasi campur, nasi sayur lodeh, asem, bening sop, dengan berbagai macam lauk yaitu cumi-cumi, peyek udang, ayam, bali telor/tongkol, sarden

tongkol/pindang, dll dan juga menu minuman yaitu kopi, es teh, es susu, Joshua dll.

(4)

atau kotak dalam jumlah kecil atau banyak warung biru dapat melayani melalui telfon atau datang langsung ke warung biru.

(5)

2.1 Aspek Pemasaran

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Produk dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok antara lain :

1. Berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua yaitu berbentuk barang dan jasa

2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dikelompokkan menjadi dua juga yaitu barang tahan lama dan barang tidak tahan lama.

2.1.1. Produk Yang Ditawarkan

Produk yang ditawarkan di warung makan biru termasuk produk yang berdasarkan daya tahan produknya adalah produk yang tidak tahan lama yaitu berupa makanan dan minuman.

1. Makanan yang ditawarkan antara lain : a. Nasi Campur

Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam goreng dll), tumis kacang, mie goreng, tahu dan tempe, sambal, dan kerupuk

b. Nasi Sayur

(6)

2. Minuman yang ditawarkan antara lain : a. Teh panas atau teh dingin

b. Kopi hitam atau kopi susu

c. Suplement sachet dengan aneka rasa 3. Aneka cemilan

a. Makanan ringan atau biasa disebut cemilan yang ada di warung biru antara lain : kerupuk udang, krupuk pedas, dan kerupuk tahu.

b. Rokok eceran juga disediakan di warung biru.

2.1.2. Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran/marketing. Jadi harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diproleh perusahaan dari penjualan produknya. Dalam menetapkan harga apabila terlalu tinggi akan

menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha warung makan.

Mengenai harga (price) makanan dan minuman di warung biru pada dasarnya mengalami perubahan pada saat harga barang-barang dipasar mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut

(7)

Adapun harga makanan di warung biru yaitu : 1. Nasi campur Rp.

2. Nasi sayur Rp.

8.000,-Sedangkan harga minuman di warung biru yaitu : 1. Teh dingin/panas Rp

2. Kopi hitam/susu Rp

3.000,-Untuk aneka minuman suplemen dan minuman mineral harganya bervariasi antara Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,- tergantung jenis dan merek minuman.

2.1.3 Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk atau barang jasa yang dipasarkan. Adapun tujuan promosi adalah :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit 3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga

kesetiaan pelanggan

4. Untuk menjaga kestabilan penjual ketika menjadi lesu pasar

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

(8)

Aktivitas promosi yang dilakukan pemilik warung biru pada dasarnya tidak ada, hanya karena mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu diharapkan dari mulut ke mulut para pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi yang lebih murah, cepat dan efektif.

2.2 Aspek Produksi

Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi ditafsirkan sebagai suatu rencana untuk melakukan kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang tradisional dan hanya

menggunakan tenaga 2 pekerja saja.

2.2.1. Pasokan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai makanan yang nantinya dijual kepada konsumen, bahan bakunya dibeli di pasar tradisional.

2.2.2. Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk keperluan orang banyak, apabila suatu barang atau jasa tersebut tidak menambah nilai guna untuk banyak orang maka barang atau jasa tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu proses produksi.

Usaha di warung biru dalam memproses suatu barang/produk mentah menjadi barang jadi yang dapat

(9)

tambah bagi pengelolanya. Hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) menu makanan yang ditawarkan antara lain :

1. Nasi Campur, proses produksinya :

a. Beras yang dimasak dalam jumlah banyak dan setelah masak nasi di masukkan kedalam pemanas nasi agar nasi tetap panas, sehingga orang yang membeli atau mengkonsumsinya merasa nikmat.

b. Lauk pauk seperti (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam goreng dll) akan dilakukan pengolahan diharapkan akan memberikan nilai tambah yaitu mengubah lauk pauk biasa menjadi aneka masakan. Sebelum di beri bumbu atau di olah lauk pauk terlebih dahulu di bersihkan dan di goreng, setelah itu baru di beri bumbu-bumbu agar menambah citarasa.

c. Mie goreng, mie ini adalah mie keriting biasa akan tetapi melalui pengolahan maka akan mempunyai nilai tambah cara membuatnya bumbu mie goreng ditumis kemudian diberi air dan rempah-rempah setelah mendidih mie keriting dimasukkan dan diaduk hingga bumbu merata. Irisan daun sup dan bawang goreng ditaburkan sebagai tambahan agar mie goreng lebih nikmat.

(10)

dipotong-potong dimasukkan. Apabila air sayur sedikit mongering sayur tumis dapat diangkat.

e. Sambal yaitu dibuat dari cabe, tomat, terasi, bawang putih dan bawang merah. Semua bahan sambal di cuci hingga bersih setelah itu di goreng lalu di haluskan dan di goreng kembali dengan diberi minyak goreng.

2. Nasi Sayur, Proses produksinya :

a. Beras yang dimasak dalam jumlah banyak dan setelah masak nasi di masukkan kedalam pemanas nasi agar nasi tetap panas, sehingga orang yang membeli atau mengkonsumsinya merasa menikmati barang tersebut. b. Lauk pauk seperti (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek

udang, ayam goreng dll) akan dilakukan pengolahan diharapkan akan memberikan nilai tambah yaitu mengubah lauk pauk biasa menjadi aneka masakan. Sebelum di beri bumbu atau di olah lauk pauk terlebih dahulu di bersihkan dan di goreng, setelah itu baru di beri bumbu-bumbu agar menambah citarasa.

c. Sayur lodeh, bening, asem, dan sop yang di olah dari sayur-sayuran mentah agar memberikan nilai tambah yaitu sayur di potong-potong lalu di cuci hingga bersih dan diolah dengan bumbu dan rempah-rempah agar memiliki cita rasa yang nikmat.

(11)

2.2.3 Jumlah Karyawan

Karyawan yang dipekerjakan sebanyak 1 (satu) orang, tetapi karena usaha ini merupakan usaha kecil keluarga jadi keterlibatan anggota keluarga tetap ada yaitu untuk membantu melayani pembeli.

2.2.4 Fasilitas/Alat Yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan untuk membuat proses makanan yang akan dijual di warung biru adalah alat-alat rumah tangga yang ada pada umumnya, hanya jumlah dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan dikelola.

2.2.5 Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu pemilik usaha warung makan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh warung makan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar/pembeli.

(12)

mudah rusak seperti mie kuning, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain dalam jumlah besar. Makanan yang akan dijual diusahakan selalu dalam keadaan segar karena itu, makanan yang dijual tidak menggunakan bahan pengawet. Agar bahan makanan tidak cepat rusak pengelola warung biru menyimpan bahan-bahan makanan yang masih mentah dalam lemari es dan freezer dengan system first in first out yang artinya bahan-bahan makanan yang pertama masuk kedalam lemari es atau freezer pertama dikeluarkan atau digunakan untuk diolah terlebih dahulu dari bahan-bahan yang masuk berikutnya kedalam lemari es atau freezer berikutnya.

2.2.6 Lay Out

Lay out atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang lay out diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra usaha.

Lay out seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai

1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja

(13)

4. Meningkatkan interaksi produsen/pemilik usaha dengan konsumen

5. Peningkatan fleksibilitas

Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagai sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.

Warung biru berdiri diatas lahan seluas 3 x 5 m tepatnya di jl. Kedungdoro (depan restoran porong) surabaya dengan memiliki tempat yang tidak besar warung biru meminimaliskan tempat memasak.

Lokasi ini cukup strategis bagi pembeli untuk menjangkau dan menikmati menu yang ditawarkan oleh pemilik usaha.

2.3. Aspek Keuangan

2.3.1.Modal yang digunakan pada usaha warung biru Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam suatu usaha serta makin banyaknya usaha-usaha kecil menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa modal itu

mengandung begitu banyak dan berbagai aspek.

Modal yang digunakan pada usaha warung biru adalah modal sendiri artinya bukan modal hutang atau pinjaman. Secara rinci modal yang digunakan pertama kali untuk usaha warung biru tidak dapat dihitung secara pasti karena

(14)

makanan dengan menu 2 macam saja, kemudian berkembang sampai akhirnya menu yang disediakan cukup bervariasi.

Untuk mengetahui berapa jumlah investasi awal

dibangunnya warung makan ini agak sulit karena bangunan warung biru ini merupakan lahan/lokasi di pinggir jalan.

Untuk analisa keuangan secara kasar dapat digambarkan dengan rincian seperti di bawah ini.

Gambaran analisa keuangan warung biru yatiu : 1. Pemasukan

a. Omset atau pendapatan/hari : Rp 700.000,-b. Omset/bulan : Rp

21.000.000,-2. Pengeluaran

a. Kebutuhan bahan pokok/hari : Rp 350.000,-b. Kebutuhan bahan pokok/bulan : Rp 10.500.000,-c. Laba kotor/hari : Rp

350.000,-d. Laba kotor/bulan : Rp 10.500.000,-3. Biaya operasional

Gaji pegawai 1 orang : Rp 1.000.000,-Laba Bersih : Rp

9.500.000,-2.3.2.Sumber Dana

Dana yang digunakan untuk usaha di warung biru adalah dana pribadi, karena usaha warung makan ini termasuk usaha yang dirintis dari usaha kecil jadi pada awal usaha dana yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Dengan keuletan,

(15)

itu apabila menggunakan dana pribadi tidak ada resiko yang harus ditanggung apabila penjualan tidak terlalu ramai atau menguntungkan, karena tidak selamanya penjualan itu selalu ramai adakalanya penjualan hari ini ramai adakalanya

penjualan hari berikutnya sepi. Dengan dana sendiri tidak ada resiko untuk mengembalikan atau membayar bunga dari uang yang dipinjam.

Kelemahan dari dana pinjaman atau hutang yaitu :

1. Hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu

2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko yang selanjutnya akan meningkatkan biaya modal

3. Bila usaha dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga, maka tidak tertutup

kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi atau penyitaan asset yang dimiliki

2.4. Aspek Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia adalah karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas perusahaan atau usaha demi mencapai tujuan yang ditelah ditentukan atau diharapkan.

2.4.1.Cara merekrut, menyeleksi dan melatih karyawan 1. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon

(16)

tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan atau suatu usaha.

Cara warung makan biru dalam merekrut karyawan yaitu biasanya dari mulut ke mulut sesama pengusaha kuliner manakala saling bertemu baik di pasar, tempat pengajian atau di dalam taksi. Dengan sistem ini

diharapkan karyawan yang dibutuhkan/diinginkan oleh pemilik usaha lebih sesuai. Pada umumnya perekrutan karyawan dilakukan setelah lebaran Idul Fitri, hal ini disebabkan karena pada saat hari raya tersebut para pekerja yang mudik saling bercerita di kampung

halamannya dan saling memberikan informasi tentang pekerjaan dan gaji yang diperoleh selama bekerja. 2. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan

tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada.

Cara pemilik usaha warung makan biru menyeleksi karyawan secara spesifik tidak ada yang terpenting bagi pemilik warung makan biru adalah karyawan yang direkrut rajin bekerja dan jujur. Karena system

keuangan pada usaha kecil ini sangat terbuka artinya dalam hal pembayaran bukan monoton pada

pemiliknya akan tetapi karyawan juga melayani pembayaran dari si pembeli.

(17)
(18)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sama halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang panjang untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa dan kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis ini. Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang secara tidak sadar di lakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga keungan.

Warung makan adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang tidak terlalu banyak, sehingga

masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka warung makan tanpa berhutang modal. Walaupun hanya warung makan

pinggir jalan setidaknya jika dijalankan dengan serius akan membuahkan hasil yang cukup baik dan dapat menyerap sumberdaya manusia sehingga dapat mengurangi

(19)

Jika ingin usaha warung makan tentunya harus bersih agar kualitas makanan terjamin, walaupun warung makan pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di perhatikan agar mutu tetap terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang dan tentunya dengan mutu yang terjamin secara tidak langsung konsumen akan mengatakan kepada orang-orang tetang mutu warung makan. Agar pelanggan/konsumen tidak bosan dengan menu makanan adakalanya harus ada variasi menu makanan baru.

Memiliki warung makan awalnya tidak harus memiliki karyawan dengan memanfaatkan keluarga sendiri untuk

membantu akan lebih menghemat pengeluaran dan jika warung makan sudah cukup ramai dan banyak pelanggan disaat itu warung membutuhkan karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan. Untuk itu tidak ada salahnya mencoba bisnis kuliner ini karna jika terus dijalani akan membuahkan hasil yang

memuaskan.

3.2 Saran

(20)

mengelola biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Selain itu, factor kualitas pelayanan juga mempengaruhi, yang di mana menyangkut pelayanan pelanggan. Kualitas pelayanan

merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan untuk dapat memenangkan persaingan usaha warung makan. Apabila kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan pelanggan, maka akan diperoleh kepuasan pelanggan yang maksimal. Dengan demikian, kepuasan pelanggan dapat

menciptakan kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada Warung Makan Biru yang memberikan kualitas pelayanan yang

memuaskan.

Pengelola warung makan ini sebaiknya lebih memperhatikan lagi kualitas tempat sehingga

pelanggan/konsumen bias lebih nyaman untuk makan dan pengelola warung makan ini juga harus bisa mengolah bahan baku menjadi lebih baik lagi, sehingga tidak ada bahan

makanan yang tersisa lagi. Untuk hal lainnya warung biru sudah cukup baik.

Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat. Sedangkan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data mengenai kualitas pelayanan adalah melalui wawancara

dengan pemilik warung makan biru.

(21)

ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan. Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam

perhitungan di awal maka yang terjadi adalah efek Berantai di mana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,

sementara modal lama kelamaan tersedot habis

Referensi

Dokumen terkait

Peran pemerintah dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memang sangat diperlukan. Karena UMKM merupakan salah satu usaha yang potensial

99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil

pribadi atau Wajib Pajak badan tidak termasuk bentuk usaha tetap, menerima penghasilan dari usaha tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan

1. Minimnya kegiatan pelatihan untuk pelaku UMKM yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang menurut informasi dari Dinas Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang bukan merupakan anak

Penilaian risiko termasuk upaya mengidentifikasi bahaya yang ada pada usaha Anda (baik yang ditimbulkan oleh kegiatan kerja atau dari faktor lain, misalnya tata letak dalam

Wisata Alam Lejja memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pelaku usaha kecil menengah, seperti warung makan, penjual makanan ringan dan pemilik villa dan wisma..

usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan