• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BATUBARA (HS 2701) DI ITALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BATUBARA (HS 2701) DI ITALIA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Page 0

MARKET BRIEF

PELUANG USAHA PRODUK BATUBARA (HS 2701)

DI ITALIA

2017

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN

Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com

(2)

Page 1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR 2 I. PENDAHULUAN I. 1 Pemilihan Produk 9

I. 2 Profil Geografi Italia 14

II. POTENSI PASAR PRODUK BATUBARA DI ITALIA

II. 1 Ekspor Produk Batubara Italia ke Dunia 17

II. 2 Potensi Pasar Produk Batubara di Italia 19

II. 3 Regulasi Impor Produk Batubara di Italia 22

II. 4 Saluran Distribusi Produk Batubara di Italia 25

II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya 23

III. PELUANG & STRATEGI

III. 1 Peluang 27

III. 2 Strategi 29

IV. INFORMASI PENTING 31

(3)

Page 2

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief.

Pada topik ini dipilih produk Batubara (HS 2701) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk batubara di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.

Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia.

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan.

Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk batubara

Milan, April 2017

Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.

(4)

Page 3

ABSTRAKSI

Batubara - bahan bakar fosil - adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Namun demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas alam, memiliki tingkat polusi yang lebih sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian, semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi mereka ke batubara.

Produksi batubara nasional terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Dengan kenaikan ratarata 15,68 % per tahun. Jika diasumsikan proyeksi untuk tahun-tahun mendatang mengikuti kecenderungan (trend) tersebut di atas, maka kondisi pada tahun 2025, produksi akan meningkat menjadi sekitar 628 juta ton. Dari sisi konsumsi, hingga saat ini segmen pasar batubara di dalam negeri meliputi PLTU, industri semen, industri menengah hingga industri kecil dan rumahtangga.

Selain itu, dengan adanya rencana pemanfaatan batubara melalui pengembangan teknologi UBC, gasifikasi, dan pencairan, maka diproyeksikan pada tahun 2025 kebutuhan batubara dalam negeri akan mencapai sekitar 191,130 juta ton. Sedangkan dari trend ekspor batubara yang peningkatannya sangat signifikan sekitar 16,00% pertahun, maka pada tahun 2025 diproyeksikan akan mencapai 438 juta ton1.

Batubara adalah salah satu pilihan energi alternatif yang saat ini banyak digunakan oleh industri-industri di dunia. Menurut International Energy Agency (2010), konsumsi batubara dunia akan tumbuh rata-rata 2,6 persen

1 Ekspor Batubara Indonesia ke Luar Negeri, 29 Desember 2012.

https://helmidadang.wordpress.com/2012/12/29/ekspor-batubara-indonesia-ke-luar-negeri/ , diakses pada 7 April 2017

(5)

Page 4 per tahun antara periode 2005-2015 dan kemudian melambat menjadi rata-rata 1,7 persen per tahun sepanjang 2015-2030.

Konsumsi batubara terbesar adalah Asia yaitu sekitar 65,6 persen dari konsumsi batubara dunia. Adanya pembangunan pembangkit listrik di sejumlah kawasan Asia membuat komoditi ini sangat dibutuhkan di kawasan tersebut (World Coal Institute, 2008). Hal inilah yang menjadikan Asia sebagai pasar terbesar batubara dunia. Tingginya konsumsi batubara menyebabkan naiknya permintaan batubara oleh negara-negara di Asia, seperti Jepang, India, Taiwan, Korea Selatan, Cina, Hongkong, Thailand, dan Malaysia.

Tingginya permintaan batubara di Asia memberikan prospek pasar yang menarik bagi para eksportir batubara. Indonesia merupakan salah satu eksportir batubara yang memiliki peran penting sebagai pemasok batubara di pasar dunia yaitu sebesar 24 persen, dengan Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, dan Cina merupakan lima negara terbesar tujuan ekspor batubara Indonesia.

Jumlah permintaan batubara dari negara Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina dari tahun ke tahun tidak stabil karena volume dan nilainya berfluktuatif. Untuk pasar Eropa, nilai eskpor produk batubara Indonesia juga belum signifikan. Kondisi ini dirasakan belum maksimal mengingat Indonesia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi eksportir utama batubara di dunia2.

Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat meningkatkan peluang ekspor produk batubara HS 2701 ke Eropa khususnya Italia, diantaranya dengan melakukan strategi sebagai berikut:

2http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58162, Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan

(6)

Page 5 • Strategi produksi

Sebagian perusahaan tambang telah melakukan diversifikasi usaha dengan membangun PLTU. Ini salah satu cara untuk menciptakan pasar bagi produksi batu baranya serta meningkatkan nilai tambah. Dengan membangun pembangkit listrik sendiri, perusahaan setidaknya menjami pasar batu baranya puluhan tahun mendatang. Untuk mengurangi dampak pada lingkungan pembangunan pembangkit listrik bisa menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan seperti carbon capture.

• Strategi produk

Disetiap pembangkit berbasis batu bara dipasang Fluidized Gas Desluphurization (FGD). “Salah satu tujuannya agar batu bara yang terserap hanya dengan batasan sulfur maksimal 0,35 (daf) atau 0,25 (ar), sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih ramah lingkungan dan memenuhi standar yang diterapkan pembeli dari negara-negara lain khususnya Uni Eropa

• Strategi pemasaran

Membuka diri terhadap investor Italia. Sehubungan dengan pelaksanaan peraturan larangan ekspor batubara mentah, pengusaha kecil/menengah perlu membangun pabrik pengolahan (smelter) yang memerlukan investasi yang besar. Pengusaha batu bara kecil/menengah di Indonesia perlu berani membuka diri terhadap investor Italia terutama untuk pembangunan smelter ini, untuk mendapatkan teknologi pengolahan yang baik, kerjasama pengolahan tambang serta membuka peluang untuk mendapatkan pasar di Italia. Selain itu pemerintah perlu Memberikan seminar kepada eksportir produk batubara Indonesia mengenai tata cara pengisian dokumen ekspor yang akurat dan lengkap.

(7)

Page 6 Strategi ini meliputi partisipasi dalam pameran berskala internasional, menjalin kerjasama dengan pemain-pemain besar di sector energi yang memiliki jaringan dan saluran distribusi luas di negara-negara Uni Eropa, serta bekerja sama dengan ITPC setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif.

• Strategi jaminan mutu produk

Sosialisasi berbagai hal yang terkait dengan standar dan implementasi, pengolahan dan pertambangan batubara, terutama yang terkait dengan masalah penggunaan teknologi batubara bersih yang meliputi proses produksi yang bebas dari bahan berbahaya, dan proses penambangan yang memerhatikan kelestarian lingkungan, mengingat mengingat konsumen Eropa sangat memperhatikan masalah kesehatan, kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.

(8)

Page 7

I. PENDAHULUAN

Indonesia saat ini tercatat sebagai negara pengekspor batubara terbesar di dunia. Sekitar 80% batubara yang dikeruk dari perut bumi dikirimkan ke sejumlah negara lain seperti China, India, Jepang dan Eropa. Ekspor batubara yang tinggi disebabkan penyerapan batubara di pasar domestik masih sangat rendah. Sebutlah, dari 400 juta ton batubara yang diproduksi, kebutuhan domestik hanya 65 juta ton.

Oleh karena itu, meski hanya menempati posisi produksi batubara terbesar ketiga, Indonesia mampu menyandang gelar negara pengekspor batu bara nomor satu di dunia. Seperti supermarket, semua jenis batubara dari kualitas rendah sampai tinggi ada di Indonesia. Posisi Indonesia yang strategis juga membuat pembeli lebih senang membeli batubara dari Indonesia karena ongkos kirim lebih murah.

Saat ini Indonesia memiliki sumberdaya batubara sekitar 168 miliar ton, sementara untuk cadangan terbukti 28 miliar ton. Pasar terbesar untuk produk batubara Indonesia adalah Hong Kong, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, India, Eropa, dan Italia. Di dunia ini hanya ada 5-6 negara yang memproduksi batubara. Bagi para produsen terbesar batubara di dunia seperti Cina dan Amerika Serikat, hampir semua produksinya dipakai di dalam negeri karena memang besar sekali kebutuhannya. Sementara itu di Indonesia, produksinya kebanyakan diekspor.

Indonesia tercatat sebagai eksportir

thermal coal terbesar. Keunggulan batubara Indonesia itu bukan kualitas

tapi proximity (kedekatan), Indonesia dekat sekali dengan the growing

breath of Asia, mereka dengan mudah membeli dengan cepat. Kebetulan

tren kualitasnya juga yang medium ke bawah, harga lebih murah jadi permintaannya juga lebih besar3.

3 Indonesia Jadi Supermarket Batu Bara Dunia. 14 Nov 2013.

http://bisnis.liputan6.com/read/745548/indonesia-jadi-supermarket-batu-bara-dunia, diakses pada 7 April 2017

(9)

Page 8

I.1 Pemilihan Produk

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-10 dengan sekitar 3.1 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram4.

Di kawasan Uni Eropa sendiri, konsumsi batubara terus mengalami penurunan seiring dengan adanya peningkatan penggunanaan sumber energy alternatif yang lebih ramah lingkungan. Seperti yang dapat dilihat pada skema 1, pada tahun 2015 konsumsi batubara di negara-negara di kawasan Uni Eropa adalah sekitar 269 juta ton. Nilai ini terus mengalami penurunan sejak tahun 2013 setelah sebelumnya sempat mengalami sedikit kenaikan pada periode 2010-2012.

(10)

Page 9

Skema 1 : Nilai Konsumsi Batubara Negara-negara Uni Eropa

Sumber : Euromonitor 2015.

Sementara itu, berdasarkan skema 2 mengenai negara-negara pengimpor produk batubara HS 2701 ke negara-negara di kawasan Uni Eropa, terlihat bahwa Rusia menguasai pasar ekspor produk batubara ke Uni Eropa dengan menguasai 30.4% dari keseluruhan pangsa pasar ekspor produk tersebut di Uni Eropa. Colombia berada di posisi kedua dengan menguasai pasar sebesar 23.7%, dan diikuti oleh Amerika Serikat dengan nilai sebesar 17.4%. Australia berada di peringkat ke empat dengan nilai pangsa pasar sebesar 11.5%. Disusul oleh Afrika Selatan dengan nilai sebesar 8.1% dan Indonesia sendiri berada di peringkat ke enam dengan nilai pangsa pasar sebesar 3,8%.

(11)

Page 10

Skema 2: Negara-negara Exportir Produk Batubara ke Uni Eropa

\

Konsumsi batubara negara-negara di kawasan Uni Eropa terus menurun secara konsisten sejak periode tahun 1990an. Kemudian pada periode 1999-2007, permintaan akan produk ini cenderung stabil di kisaran 360-380 juta ton. Ditahun 2015, konsumsi batubara negara-negara di kawasan Uni Eropa mencapai titik terendahnnya di angka 269 juta ton, atau mengalami penurunan sebesar 47% dari rata-rata nilai konsumsinya di tahun 1990an5.

Italia sendiri, berdasarkan informasi dari assosiasi batubara Italia (Assocarboni), berencana untuk menambahkan konsumsi batubaranya dari nilai 12% menjadi sebesar 30%-35% untuk memotong besaran tagihan listrik dan energy sebesar 10-15% dan menambah nilai kompetitif negara tersebut.

Saat ini Italia mengimpor melalui jalur laut, sekitar 90% dari permintaan batubara dalam negerinya. Untuk keperluan ini, Italia memiliki armada yang terdiri dari 60 kapal laut dengan kapasitas angkut sebesar 4,6 juta ton. Negara-negara pengekspor terbesar produk batubara mereka ke Italia adalah Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia, Indonesia dan Colombia.

(12)

Page 11 Dalam kapasitas yang lebih kecil, Italia juga mengimpor dari Canada, Cina, Russia and Venezuela.

Berdasarkan skema 3, Amerika Serikat merupakan pengekspor terbesar produk batubara ke Italia dengan nilai sebesar 29%. Posisi kedua ditempati oleh Rusia dengan nilai sebesar 21%. Indonesia berada di posisi ketiga dengan nilai sebesar 16%. Asossiasi Batubara Italia menyatakan strategi penggunaan energy Italia pada periode 2012-2020 adalah dengan menggunakan energy mix yang terdiri dari 25-30% gas and 30-35% batubara, dengan nilai sebesar €180 milyar6.

Skema 3 : Negara-negara Pengekspor produk Batubara ke Italia

Meningkatnya konsumsi produk batubara dengan berbagai jenisnya di negara-negara Uni Eropa membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk batubaranya ke kawasan ini, terutama ke Italia. Mengingat perencanaan pengunaan energy di Italia yang akan meningkatkan porsi penggunaan batubara. Indonesia berpeluang untuk

(13)

Page 12 terus meningkatkan nilai ekspornya untuk produk tersebut dan terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penghasil batubara terbesar di dunia dan menjadi satu-satunya negara berkembang yang memiliki tingkat ekspor terbesar untuk produk batubara ke Italia.

Berdasarkan Tabel 1, maka dapat dilihat bahwa nilai impor batubara HS 2701 Italia terhadap produk batubara Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar US$ 79.79 juta di tahun 2016 atau turun sebesar 68.14% dibandingkan dengan nilai impor di tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, nilai impor batubara HS 2701 Italia terhadap produk batubara Indonesia mencatat tren negatif sebesar 31.24% dari tahun 2012 – 2016. Oleh karena itu, penurunan yang sangat signifikan ini harus dapat dicarikan solusi yang optimal dan tepat sasaran sehingga nilai ekspor produk batubara Indonesia ke Italia dapat kembali meningkat, terutama mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil produk batubara terbesar di dunia.

Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Batubara HS 2701 Indonesia

Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 2701 Coal; Briquettes, Ovoids And Similar Solid Fuels M 2012 - 2016

Value: Million USD

2012 2013 2014 2015 2016 Trend (%)

12-16

Change (%) 16/15

Export 0 0 0 0 0 #NUM! #DIV/0!

Import 445.19 340.45 308.22 250.42 79.79 -31.24 -68.14

Balance of Trade -445.19 -340.45 -308.22 -250.42

-79.79

(14)

Page 13

I.2 Profil Geografi Italia

Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara-negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada akhir tahun 2015 mencapai € 44.700, Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.

Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia

(15)

Page 14 Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia. Pendapatan produk domestik brutto per orang di Lombardia rata-rata sebesar € 25,000

Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2015, populasi di Italia mencapai 60.674.003 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya

(16)

Page 15 terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.

Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

(17)

Page 16

II.POTENSI PASAR PRODUK BATUBARA DI ITALIA II.1 Ekspor Produk Batubara ke Dunia

Secara umum, Italia mengalami kenaikan ekspor untuk produk batubara HS 2701 berdasarkan Tabel 2. Kinerja ekspor produk batubara Italia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada periode 2014-2015 , yaitu dari senilai US$ 5.13 juta menjadi lebih dari dua kali lipatnya yaitu sebesar US$ 11.48 juta. Nilai ini juga terus bertambah di tahun berikutnya yaitu pada periode 2015-2016 dengan nilai sebesar US$ 14.43, dengan rata – rata tren ekspor dari tahun 2012 – 2016 yang mengalami kenaikan sebesar 9.82%. Nilai ekspor produk batubara pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 25.68% dibanding nilai ekspor produk batubara tahun 2015.

Indonesia sendiri Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara relatif masih rendah. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.

Akan tetapi saat ini ekspor produk batubara Indonesia mengalami penurunan. Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global (dan penurunan besar-besaran perekonomian RRC), penurunan permintaan komoditas, ada pula faktor lain yang berperan. Pada era boom komoditi 2000-an yang menguntungkan, banyak perusahaan pertambangan baru yang didirikan di Indonesia sementara perusahaan-perusahaan tambang yang sudah ada meningkatkan investasi untuk memperluas kapasitas produksi mereka. Hal ini menyebabkan kelebihan suplai yang sangat besar dan diperburuk oleh antusiasme para penambang batubara di tahun 2010-2013 untuk memproduksi dan menjual batubara sebanyak mungkin -

(18)

Page 17 karena rendahnya harga batubara global - dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan7.

Tabel 2. Kinerja Ekspor – Impor Italia ke Dunia terhadap Produk Batubara HS 2701

Italy-World Balance of Trade - HS 2701 Coal; Briquettes, Ovoids And Similar Solid Fuels M 2012 - 2016

Value: Million USD

2012 2013 2014 2015 2016 Trend (%) 12-16 Change (%) 16/15 Export 14.33 4.57 5.13 11.48 14.43 9.82 25.68 Import 3676.22 2283.99 1913.73 1520.96 1333.98 -21.60 -12.29 Balance of Trade -3,661.89 -2,279.42 -1,908.60 -1,509.47 -1,319.55 Source: WTA/Istat

Kinerja ekspor produk batubara Italia ke negara lain di dunia dapat dilihat pada Tabel 3. Secara keseluruhan, Italia mengalami kenaikan kinerja ekspor produk Batu Bara ke dunia sebesar 25.68% pada tahun 2016 apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2015.

Berdasarkan data tahun 2016 yang terdapat di Tabel 3 dapat dilihat bahwa Spanyol menjadi negara tujuan ekspor di peringkat ke-1 dengan total nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 4.55 juta. Turki berada di peringkat ke-2 dengan total nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 2.62 juta, diikuti oleh Austria di peringkat ke-3 dengan total nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 1.89 juta, Swiss di peringkat ke-4 dengan total nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 1.48 juta, dan Slovenia di peringkat ke-5 dengan total nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 1.42 juta. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-67 dan tidak ada data mengenai total nilai ekspor produk batubara Italia ke Indonesia.

7 Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources, diaksespada 10 April

(19)

Page 18

Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Batubara ke Dunia berdasarkan Negara Tujuan

Italy's Export Partners of HS 2701 Coal; Briquettes, Ovoids And Similar Solid Fuels M 2012 - 2016

Value: Million USD

Rank Country 2012 2013 2014 2015 2016 Trend (%)

11-15 Change (%) 15/14 0 World 14.327935 4.569159 5.131803 11.484345 14.433305 9.82 25.68 1 Spain 9.636742 0.17224 0.046049 1.316744 4.554787 5.50 245.91 2 Turkey 0.016989 0.063423 0.001928 0.031478 2.620198 155.39 8223.90 3 Austria 0.001708 0.220871 0.450992 0.756715 1.896414 359.80 150.61 4 Switzerland 0.028896 0.107598 0.440288 1.448742 1.481096 185.02 2.23 5 Slovenia 1.666232 1.525834 1.529529 1.341079 1.427967 -4.28 6.48 6 France 1.129681 0.993289 1.271621 0.563955 0.618967 -16.22 9.75 7 Croatia 0.02988 0.195672 0.678144 0.915415 0.486779 103.89 -46.82 8 Albania 0 0 0 0.918399 0.356936 #NUM! -61.13 9 Greece 0.023335 0.025535 0.024727 0.02412 0.267394 61.94 1008.60 10 Germany 0.229276 0.096463 0.210557 0.106598 0.145125 -7.82 36.14

67 Indonesia 0 0 0 0 0 #NUM! #DIV/0!

II.2 Potensi Pasar Produk Batubara di Italia

Kinerja impor Italia terhadap produk batubara HS 2701 dunia dapat dilihat pada Tabel 2 diatas dimana total nilai impor produk batubara adalah sebesar US$ 1.333 milyar pada tahun 2016. Secara keseluruhan, kinerja selama periode 2012 – 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 21.6%. Nilai impor batubara sejak tahun 2012 terus mengalami penurunan. Nilai terbesar adalah di tahun 2012 dimana nilai tersebut mencapai US$ 3.67 milyar, kemudian nilai tersebut cenderung menurun di periode-periode berikutnya di kisaran nilai sebesar US$ 1- 2 milyar, dengan nilai terendah pada periode 2015-2016 yaitu dengan nilai impor sebesar US$ 1.33 milyar. Penurunan nilai impor produk batubara pada tahun 2016 sebesar 12.29% apabila dibandingkan dengan data pada 2015.

Italia banyak mengimpor produk batubara dari negara – negara di luar kawasan Uni Eropa seperti Rusia, Kolombia, Afrika Selatan, Amerika

(20)

Page 19 Serikat, Australia dan Indonesia (data dapat dilihat pada Tabel 4). Rusia masih menguasai pasar impor produk batubara ke Italia dengan berada di peringkat ke-1 dan menyumbang nilai impor sebesar US$ 332 juta dari total nilai impor pada tahun 2016. Kolombia berada di peringkat ke-2 yang menyumbang sebesar US$ 293 juta dari total nilai impor pada tahun 2016, Afrika Selatan berada di peringkat ke-3 yang menyumbang sebesar US$ 223 juta dari total nilai impor pada tahun 2016.

Dua negara di luar kawasan Uni Eropa lainnya yaitu Amerika Serikat dan Australia berada di peringkat ke-4 dan ke-5 dengan nilai sebesar US$ 217 juta dan US$ 89 juta dari total nilai impor pada tahun 2016. Indonesia sendiri berada di peringkat berikutnya yaitu di peringkat ke-6 dengan nilai sebesar US$ 79 juta. Mengingat nilai ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2012 untuk produk batubara HS 2701 ini mencapai nilai lebih dari lima kali lipatnya yaitu senilai US$ 445 juta, maka nilai ini seharusnya masih bisa ditingkatkan lagi.

Akan tetapi hal tersebut cukup sulit dilakukan mengingat sejauh ini belum terlihat faktor yang bisa membantu pasar batu bara untuk pulih. Di tengah permintaan yang masih rendah, pasar diperkirakan tetap mengalami kelebihan pasokan. Di tempat lain kondisi ekonomi yang belum ada tanda-tanda bakal membaik serta anjloknya harga minyak dunia harga si emas hitam ini berada di zona merah seperti tahun 2015.

Belum lagi kesadaran global untuk mengurangi emisi karbon akan berpengaruh pada permintaan batu bara di masa mendatang. Pertemuan COP Paris pada akhir tahun 2015 mendorong negara-negara peserta untuk mengurangi suhu global di bawah 2C. Salah satunya dengan menekan konsumsi energi berbasis fosil, salah satunya batubara selain minyak dan gas.

Energi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon selain kendaraan bermotor. Oleh karenanya menekan pemanfaatan energi berbasis fosil

(21)

Page 20 menjadi pilihan. Di tempat lain sumber energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan digalakan.

Semangat ini sudah terlihat di beberapa negara seperti di Eropa dan Amerika khusus Amerika Serikat. Saat ini di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat pembangkit listrik berbasis batubara banyak yang ditutup. Bank of America Corp dalam Laporannya pada 18 Desember silam melaporkan bahwa saat ini, dunia masih memiliki cadangan batubara sebesar 890 miliar ton.

Jumlah tersebut bisa digunakan hingga 65 tahun ke depan. Dan jika para petinggi negara di dunia sepakat melaksanakan hasil pertemuan di Paris maka sekitar 50% cadangan batubara dunia tersebut tidak akan pernah digali. Wajar saja karena mengurangi pemanfaatan batubara sebagai sumber energi dinilai sebagai cara termudah menurunkan emisi karbon yang berefek pada perubahan iklim global.

Dalam nada yang hampir sama International Energy Agency (IEA) melaporkan, permintaan batubara sudah berhenti tumbuh sejak tahun 2014. Dan hal ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak 19908.

Sejalan dengan tren penurunan tingkat konsumsi produk batubara di dunia, Secara keseluruhan, kinerja impor Italia terhadap produk Batu Bara dari Indonesia menunjukkan penurunan yang signifikan sebesar 68.14% selama periode 2015-2016. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat pada tahun 2012, nilai impor Italia terhadap produk batubara asal Indonesia mencapai US$ 445 juta. Nilai tersebut terus mengalami penurunan yang cukup signifikan di periode tahun-tahun berikutnya di kisaran nilai 300an juta US$, sebelum akhirnya mencapai titik terendahnya di periode 2015-2016 dengan nilai impor dibawah US$ 100 juta yaitu sebesar US$ 79.79 juta serta membukukan tren negatif sepanjang periode 2012-2016 sebesar 31.24%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah

8 Menengok Prospek Pasar Batu Bara 2016, https://www.tambang.co.id/menengok-prospek-pasar-batu-bara-2016-9415/. 12 Januari 2016, diakses pada 10 April 2017

(22)

Page 21 yang cukup berat untuk meningkatkan ekspor produk batubara ke negara Italia.

Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Batubara Dunia (2012 – 2016)

Italy-World Balance of Trade - HS 2701 Coal; Briquettes, Ovoids And Similar Solid Fuels M 2012 - 2016

Value: Million USD

Rank Country 2012 2013 2014 2015 2016 Trend (%) 12-16 Change (%) 16/15 0 World 3676.215196 2283.988523 1913.734179 1520.958435 1333.978347 -21.60 -12.29 1 Russia 444.159136 447.835402 396.025334 342.840809 332.001867 -8.14 -3.16 2 Colombia 320.00522 199.462274 186.232335 197.167162 293.315807 -1.84 48.77 3 South Africa 366.357116 213.855143 136.344894 282.962498 223.998117 -6.80 -20.84 4 United States 1282.665482 711.866644 559.709742 254.163822 217.029783 -36.77 -14.61 5 Australia 388.306973 166.692869 121.562564 39.845858 89.071469 -35.44 123.54 6 Indonesia 445.191473 340.446821 308.220357 250.422299 79.790179 -31.24 -68.14 7 Kazakhstan 0.258894 3.28596 41.877261 34.718751 45.261004 255.56 30.36 8 Canada 204.192539 128.748159 52.484087 44.9706 26.702565 -40.07 -40.62 9 Spain 152.809352 50.646064 85.615223 61.282812 20.602938 -31.73 -66.38 10 Venezuela 21.667704 5.347239 5.79469 3.473 3.07376 -35.19 -11.50 Source : WTA/ISTAT

Dalam hal kinerja ekspor produk batubara (HS 2701) ke Italia, Indonesia masih sangat tertinggal dari negara-negara lainnya. Berdasarkan tabel 5, negara-negara yang berada dalam peringkat 5 besar seluruhnya merupakan negara-negara di luar kawasan Uni Eropa, dengan Rusia yang berada di peringkat pertama dengan market share sebesar 24.88%, disusul oleh Kolombia di peringkat kedua dengan market share 21.98%. Peringkat ketiga ditempati oleh Afrika Selatan dengan nilai market share 16.79%, dan di peringkat keempat dan kelima di tempati oleh Amerika Serikat dan Australia dengan nilai market share masing-masing sebesar 16.26% dan 6.67%. Indonesia sendiri yang berada di peringkat ke-6 hanya memiliki

(23)

Page 22

Tabel 5. Nilai Market Share Partner Impor Italia Untuk Produk HS 2701

Italy's TOP 10 Import Partners of HS 2701 Coal; Briquettes, Ovoids And Similar Solid Fuels M

Rank Country Share (%)

2015 1 Russia 24.88 2 Colombia 21.98 3 South Africa 16.79 4 United States 16.26 5 Australia 6.67 6 Indonesia 5.98 7 Kazakhstan 3.39 8 Canada 2.00 9 Spain 1.54 10 Venezuela 0.23 Others 0.28 Source: WTA/Istat

II.3 Regulasi Produk Batubara di Italia

Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail dapat disimak pada portal EU Help Desk

(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada

kolom yang telah ditentukan.

Export Helpdesk EU sebagai layanan online yang disediakan oleh Komisi

Uni Eropa untuk mempermudah akses pasar bagi negara-negara berkembang, mengelompokkan ketentuan legal requirements yang harus dipenuhi untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa yakni harus memenuhi standar keamanan dan material kimia berbahaya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dalam pengemasan, pemberian merk dan labeling yang diberlakukan oleh Uni Eropa.

(24)

Page 23 Untuk bidang energi batubara, Uni Eropa melalui Eurocoal menerapkan peraturan untuk menjaga lingkungan dan perubahan iklim dan sebagai anggota Uni Eropa, Italia juga turut terikat oleh peraturan tersebut. Clean Coal Concept meminta agar batubara yang masuk ke wilayah Uni Eropa telah direduksi jumlah Sulfur dioksida (SO2), Mono nitrogen oksida (NOX), dan kandungan debu untuk meningkatkan tingkat efisiensi energi yang dimiliki batubara.

Persyaratan Label · Untuk kegiatan ekspor komoditas batubara, tidak dibutuhkan kemasan khusus, karena komoditas ini bukanlah komoditas makanan. Akan tetapi untuk memasuki pasar negara anggota Uni Eropa seperti Italia dibutuhkan beberapa tahapan.

Tahapan yang harus dilalui oleh negara pengekspor komoditas batu bara apabila akan memasokkan produknya ke negara anggota Uni Eropa adalah prosedur investigasi. Dalam tahap ini Komisi akan memeriksa beberapa aspek seperti: volume produk impor, harga produk impor, dampaknya bagi negara yang menerima produk impor, dan faktor-faktor yang dapat mengganggu produsen dalam negeri.

Hal lain yang perlu diperhatikan apabila ingin melakukan kegiatan ekspor produk batubara asal Indonesia ke Italia dan negara-negara lain dikawasan Uni Eropa lainnya adalah kualitas dari batubara tersebut. Kunci utama untuk menilai kualitas batubara adalah nilai kalori yang terkandung, kelembaban abu, zat ambang, serta sulfur dan klor. Dan menjadi syarat penting dalam melakukan kegiatan impor di Italia adalah keharusan untuk melampirkan dokumen resmi atau lisensi yang menjelaskan legalitas produk, sebagai persyaratan utama dari prosedur administratif.

Konsumen Uni Eropa sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan dan aspek sosial dari produk-produk yang mereka konsumsi. Oleh karena itu eksportir harus dapat membuktikan bahwa produknya juga turut membantu kelestarian lingkungan dengan proses produksi yang sustainable (berkelanjutan).

(25)

Page 24

II.4 Saluran Distribusi Produk Batubara di Italia

Batubara di Italia merupakan sektor energi yang sudah banyak dikelola oleh swasta dan menjadi privatisasi. Maka dari itu, dalam proses pendistribusian batubara di Italia, eksportir Indonesia harus dapat memanfaatkan distributor-distributor lokal yang bergerak dalam bidang batubara. Nantinya, perusahaan-perusahaan energi lokal yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan energi dan kebutuhan lainnya terhadap batubara akan mendistribusikan batu bara tersebut.

Skema 4 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 2701 dari penambang, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen. Transaksi produk HS 2701 antara Indonesia dan Italia umumnya berlangsung antara perusahaan – perusahaan energy besar di Italia seperti Eni dan Enel sebagai importir dan perusahaan batubara besar di Indonesia sebagai eksportir.

Dengan besarnya dana yang diperlukan untuk transaksi produk HS 2701 ini, sulit untuk perusahaan-perusahaan di luar perusahaan besar untuk ikut dalam bisnis ini. Di sisi lain, pihak perusahaaan energy besar ini bertransaksi dengan volume besar sehingga suilt untuk perusahaan batubara kecil/menengah Indonesia untuk dapat langsung bertransaksi dengan mereka. Perusahaan energy besar di Italia juga menjual batubara impor ke perusahaan listrik dan sebagainya. Transaksi dengan volume kecil dapat dilakukan bila perusahaan batubara di Indonesia dapat memiliki jalur distribusi langsung ke konsumen.

(26)

Page 25

Skema 4. Jalur Distribusi Produk Batubara ke Italia

Sumber: CBI

II.5 Hambatan dan Tantangan

Hambatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh eksportir produk batubara dari negara berkembang untuk masuk ke pasar Uni Eropa tak terkecuali Italia adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Hambatan dan Tantangan yang Kemungkinan Dihadapi oleh Eksportir Produk Batubara Indonesia

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

1 Produksi Keengganan untuk menjual stok ketika harga di pasaran melemah. Perusahaan-perusahaan besar terkadang mengambil kebijakan menahan stok batu bara yang ada ketika harga di pasaran dunia

melemah. Hal ini akan memberi kesempatan kepada negara pesaing lain untuk merebut pangsa pasar yang ada.

(27)

Page 26

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

2 Produk Kontrol kualitas. Pengiriman batu bara yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disetujui akan menyebabkan hilangnya kepercayaan dari pihak pembeli. Praktek "nakal" dari pengusaha kecil/menengah seperti ini akan memberi dampak negatif pada pengusaha batu bara kecil/menengah Indonesia

3 Pasar Seperti negara-negara Eropa lainnya dan maraknya isu lingkungan hidup, Italia juga memilih untuk lebih menggunakan tekhnologi ramah lingkungan dan hal ini mengakibatkan konsumsi batubara menurun karena batubara dianggap sebagai sumber energi yang paling berpolusi dan memiliki tingkat efisiensi energi yang rendah.

4 Regulasi Perubahan peraturan dalam negeri Indonesia. Pelaksanaan larangan ekspor bahan mentah tambang batu bara yang akan berlaku sejak tahun 2014 merupakan hambatan yang besar bagi pengusaha batu bara skala kecil di Indonesia. Pembangunan pabrik pengolahan (smelter) memerlukan investasi yang besar dan dapat menghilangkan kemungkinan pengusaha batu bara kecil di Indonesia untuk dapat mengekspor batu bara ke Italia. Selain itu ada kendala dalam pajak ekspor batu bara. Penetapan pajak ekspor batu bara akan menaikkan harga batu bara di Indonesia yang dapat memberi dampak berkurangnya daya saing batu bara Indonesia dengan harga dari negara eksportir lainnya.

5 Komunikasi Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk HS 2701 di Indonesia dengan konsumen di Italia karena keterbatasan dalam penggunaan bahasa Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi. Reputasi dari negara eksportir juga dapat memberikan pengaruh terhadap pembeli misalnya dalam hal kualitas dari barang yang dibeli. Apabila kualitasnya tidak bagus, menggunakan bahan berbahaya dalam proses produksinya, serta praktek penambangan yang tidak mengindahkan

(28)

Page 27

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

kelestarian lingkungan bisa mempengaruhi finalisasi kontrak akhir.

III PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang

1. Batubara adalah kekuatan dominan di dalam pembangkitan listrik. Paling sedikit 27 persen dari total output energi dunia dan lebih dari 39 persen dari seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara karena kelimpahan jumlah batubara, proses ekstrasinya yang relatif mudah dan murah, dan persyaratan-persyaratan infrastruktur yang lebih murah dibandingkan dengan sumberdaya energi lainnya. 2. Indonesia memiliki cadangan batubara kualitas menengah dan

rendah yang melimpah, sementara tingkat eksploitasinya masih rendah. Jenis batubara ini dijual dengan harga kompetitif di pasar internasional (ikut disebabkan karena upah tenaga kerja Indonesia yang rendah).

3. Indonesia memiliki posisi geografis strategis untuk pasar raksasa negara-negara berkembang yaitu RTT dan India. Permintaan untuk batubara kualitas rendah dari kedua negara ini telah naik tajam karena banyak pembangkit listrik bertenaga batubara baru yang telah dibangun untuk mensuplai kebutuhan listrik penduduknya yang besar.

4. Walaupun kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, perkembangan sumber energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batubara) akan menurun secara signifikan dalam waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi sumber energi vital. Kendati begitu, teknologi batubara bersih dalam pertambangan batubara akan

(29)

Page 28 sangat diperlukan di masa mendatang (sebagian karena faktor komersil) dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di dalam proses tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan batubara.

5. Indonesia merupakan eksportir batubara thermal/ketel uap (Thermal coal atau steam coal banyak digunakan untuk bahan baker pembangkit listrik, pembakaran umum seperti pada industri bata atau genteng dan industri semen) terbesar dunia. Dengan demikian Indonesia telah memiliki pangsa pasar yang cukup luas di pasar global khususnya untuk batubara thermal 6. Semakin menurunnya peran China, Australia dan Afrika

Selatan sebagai pemasok batubara akan semakin memperbesar peluang Indonesia untuk meningkatkan penetrasi pasarnya di pasar internasional.

7. Keempat, meningkatnya permintaan China dan India dalam beberapa tahun kedepan memberi peluang yang lebih besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kedua negara tersebut yang saat ini merupakan buyer baru bagi Indonesia. Apalagi dengan bergesernya posisi China sebagai net importir batubara dengan volume permintaan (impor) yang cenderung meningkat akan memberi peluang semakin besar bagi Indonesia untuk mengambil alih pangsa pasar ekspor China sekaligus meningkatkan pangsa pasar Indonesia ke China.

(30)

Page 29

III.2 Strategi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut:

Tabel 8. Strategi Peningkatan Ekspor Produk Batu Bara ke Italia

No Strategi Deskripsi Outcome

1 Strategi Produksi Sebagian perusahaan tambang telah melakukan diversifikasi usaha dengan membangun PLTU. Ini salah satu cara untuk menciptakan pasar bagi produksi batu baranya serta meningkatkan nilai

tambah. Dengan

membangun pembangkit listrik sendiri, perusahaan setidaknya menjami pasar batu baranya puluhan tahun mendatang. Untuk mengurangi dampak pada lingkungan pembangunan pembangkit listrik bisa menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan seperti carbon capture.

Produktivitas meningkat sehingga eksportir dapat memasok produk batubara dalam

kuantitas yang lebih besar lagi ke Uni Eropa.

2 Strategi Produk Disetiap pembangkit berbasis batu bara dipasang Fluidized Gas Desluphurization (FGD). “Salah satu tujuannya agar batu bara yang terserap hanya dengan batasan sulfur maksimal 0,35 (daf) atau 0,25 (ar), sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih ramah lingkungan dan memenuhi standar yang diterapkan pembeli dari negara-negara lain khususnya Uni Eropa.

Produk batubara terutama jenis-jenis yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi dapat terus di ekspor ke pasar Uni Eropa khususnya Italia karena sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku

(31)

Page 30

No Strategi Deskripsi Outcome

3 Strategi Pemasaran

Membuka diri terhadap investor Italia. Sehubungan dengan pelaksanaan peraturan larangan ekspor batu bara mentah, pengusaha kecil/menengah perlu membangun pabrik pengolahan (smelter) yang memerlukan investasi yang besar. Pengusaha batu bara kecil/menengah di Indonesia perlu berani membuka diri terhadap investor Italia terutama untuk pembangunan smelter ini. Keberadaan investor Italia akan memberi peluang bagi pengusaha kecil/menengah untuk mendapatkan teknologi pengolahan yang baik, serta membuka peluang bagi pengusaha batu bara kecil/menengah

Indonesia untuk

mendapatkan pasar di Italia. Kerja sama ini pun dapat dilaksanakan dalam pengolahan tambang.

Para pemain besar di sektor energi di Italia dapat mengetahui keberadaan para eksportir produk

batubara dari Indonesia sehingga dapat

menjalin kerjasama ekspor impor produk tersebut yang pada akhirya akan meningkatkan nilai ekspor produk batubara Indonesia ke Italia.

Memberikan seminar kepada eksportir produk batubara Indonesia mengenai tata cara

pengisian dokumen ekspor yang akurat dan lengkap.

Pembeli Uni Eropa akan semakin percaya dengan eksportir Indonesia yang dapat berdampak pada meningkatnya kuantitas pembelian produk batubara Indonesia 4 Strategi Promosi Melakukan promosi yang

lebih gencar ke negara-negara Uni Eropa dengan cara berpartisipasi dalam pameran perdagangan internasional dan menjalin

Meningkatnya nilai ekspor batubara dari Indonesia ke Italia dan negara-negara Eropa lain yang memiliki konsumsi besar

(32)

Page 31

No Strategi Deskripsi Outcome

kerjasama dengan pemain-pemain besar di sektor energy yang memiliki jaringan luas di Eropa sehingga produk batubara Indonesia bisa dipasarkan juga melalui jaringan dan saluran distribusi mereka dan dapat dikenal di kalangan yang lebih luas

terhadap produk-produk batubara

Bekerjasama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif bagi negara Uni Eropa

khususnya Italia.

Meningkatnya impor produk batubara dari Indonesia akibat citra positif yang dimiliki oleh Indonesia.

5 Strategi Jaminan Mutu Produk

Sosialisasi berbagai hal yang terkait dengan standar dan implementasi, pengolahan dan proses penambangan batubara di Indonesia, terutama yang terkait dengan masalah penggunaan teknologi batubara bersih yang meliputi proses produksi yang bebas dari bahan berbahaya, dan proses penambangan yang memerhatikan kelestarian lingkungan mengingat konsumen Eropa sangat memperhatikan masalah kesehatan, kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial. Selain sosialisasi, pemerintah perlu memfasilitasi

produsen dan pengekspor batubara dengan

penyediaan informasi pasar dan fasilitas pendukung lainnya

Meningkatnya daya saing produk batubara Indonesia. Pembeli Uni Eropa akan semakin puas dengan kualitas batubara Indonesia, serta melalui proses penambangan yang mengikuti semua syarat dan ketentuan yang berlaku dalam menjaga kelestarian lingkungan, sehingga permintaan akan batubara Indonesia meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan volume ekspor produk batubara Indonesia ke Uni Eropa

(33)

Page 32

IV. INFORMASI PENTING 4.1 Major player

Assosiasi Batubara Italia Assocarboni

General Association of Coal Operators Via Aureliana, 53

00187 Rome Italy

Phone: +39 06 47 44 49 9 Daftar Perusahaan Energi di Italia

• ENI Italia Spa.

Piazza Ezio Vanoni, 1 - 20097 San Donato Milanese (MI) +39 02 52 01

+39 06 59 82 21 41 (fax)

• ENEL Italia Spa.

Viale Regina Margherita 125/137, Rome, 00198. Italy Phone: 39-06-8305-1 , Fax: 39-06-8305-3771 , Web url:

www.enel.com

• A2A Energia S.p.A.

Corso di Porta Vittoria 4, 20122 Milano. • Ansaldo Energia

Via N. Lorenzi, 8 16152 Genova - Italia Tel + 39 010 6551 Fax + 39 010 6553411 4. 2 Alamat dan Website Penting

1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association

(34)

Page 33 Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/. atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm

6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail:

mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

7. International Chamber of Commerce. E-mail:

mailto:webmaster@iccwbo.org. http://www.iccwbo.org

8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:tirc@intracen.org. http://www.intracen.org

9. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef) 10. Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 59921 Telefax: (39) 6-59926900

11. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National

(35)

Page 34

V. REFERENSI

1. Ekspor Batubara Indonesia ke Luar Negeri, 29 Desember 2012.

https://helmidadang.wordpress.com/2012/12/29/ekspor-batubara-indonesia-ke-luar-negeri/ , diakses pada 7 April 2017

2. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58162, Analisis

Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Batubara Indonesia di Empat Negara Tujuan Ekspor Terbesar. Diakses pada 7 April 2017

3. Indonesia Jadi Supermarket Batu Bara Dunia. 14 Nov 2013.

http://bisnis.liputan6.com/read/745548/indonesia-jadi-supermarket-batu-bara-dunia, diakses pada 7 April 2017

4. BP statistical review of world energy 2016, diakses pada 7 April 2017.

5. ec.europa.eu/Eurostat, diakses pada 7 April 2017

6. vvhttp://www.assocarboni.it/index.php/en/the-coal/coal-plants-in-italy, diakses pada 7 April 2017

7. Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources, diaksespada 10 April 2017

8. Menengok Prospek Pasar Batu Bara 2016,

Gambar

Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Batubara HS  2701 Indonesia
Tabel 2. Kinerja Ekspor – Impor Italia ke  Dunia terhadap Produk Batubara HS 2701
Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Batubara Dunia           (2012 – 2016)
Tabel 7. Hambatan dan Tantangan yang Kemungkinan Dihadapi oleh  Eksportir Produk Batubara Indonesia
+2

Referensi

Dokumen terkait

 GERD : gejala atau komplikasi akibat GER  Regurgitasi : pengeluaran isi lambung yang. refluks ke orofaring dan mulut tanpa disertai

Penggunaan bahan matrik Methocel K4M CR ® , NaHCO3, dan Ethocel ® dalam model optimasi SLD untuk mendapatkan formula optimum tablet floating aspirin belum pernah

HAMKA WILAYAH KOTA

Gambar 4.27 Soal latihan siswa konsep perbesaran bayangan pada

RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA MENGGUNAKAN ABSORBER KUNINGAN SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF SUMBER ENERGI THERMAL..

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Saran yang dapat peneliti berikan adalah pengambilan darah vena sebaiknya melalui vena ekor untuk meminimalkan terjadinya stress pada tikus, digunakan kadar minyak jelantah

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa