• Tidak ada hasil yang ditemukan

CANDI PRAMBANAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CANDI PRAMBANAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

sanyata_js@plasa.com

LETAK

• Perbatasan 2 propinsi

• 17 Km sebelah timur kota Yogyakarta

• 13 km dari Klaten menuju barat pada

(3)

PEMBANGUN

• Berdasarkan Prasasti Ciwagrha berangka tahun

856 M, Candi Prambanan didirikan oleh Rakai

Pikatan (Jatiningrat) dari Dinasti Sanjaya

• Menurut J.G. de Casparis, ada 3 hal penting

dalam Prasasti Ciwagrha :

1. Bahasanya merupakan contoh yang ditulis dalam puisi Jawa kuna 2. Memuat bahan-bahan atau peristiwa-peristiwa sejarah yang sangat

penting dari pertengahan abas ke IX M

3. Terdapat uraian yang rinci tentang suatu “gugusan candi”, sesuatu yang unik dalam epigrafi Jawa kuna

(4)

sanyata_js@plasa.com

PEMUGARAN CANDI

PRAMBANAN

• 1733 - C.A.Lons mengunjungi Jawa dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.

• 1885 – Ijzerman membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu.

• 1902 – Van Erp memulai pekerjaan pembinaan untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma.

• 1933 – Disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. • 23 Desember 1953 – Candi Siwa selesai dipugar.

• 1978 – Pemugaran Candi Brahma. • 1982 – Pemugaran Candi Wisnu. • 1987 – Candi Brahma selesai dipugar.

(5)

Legenda Candi

Prambanan

• Bandung Bandawasa mempunyai kekuatan supranatural dan

ingin mempersunting putri Rara Jonggrang. Untuk itu dia harus

membuat candi dengan seribu arca didalamnya dalam waktu

satu malam. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bandung

Bandawasa, namun Rara Jonggrang curang sehingga pada saat

yang ditentukan candi itu belum selesai, kurang sebuah arca

lagi. Bandung Bandawasa marah dan mengutuk putri Rara

Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu.

• Arca tersebut dipercayai sebagai arca

Durgamahisasuramardhini yang berada di bilik utara Candi

Siwa. Yang jelas Durgaadalah istri Dewa Siwa.

(6)

sanyata_js@plasa.com

STRUKTUR

BANGUNAN

• Latar Bawah

(390 m

2

)

• Latar Tengah

(222 m

2

)

• Latar Atas

(110 m

2

)

(7)

LATAR BAWAH

Luas : 390 m

2

(8)

sanyata_js@plasa.com

LATAR TENGAH

• Bentuk : konsentris menuju pusat

• Terdiri dari candi-candi : Candi Perwara

• 4 dataran :

Dataran Pertama / terendah : 68 candi kecil

Dataran Kedua : 60 candi kecil

Dataran Ketiga : 52 candi kecil

Dataran Keempat / tertinggi : 44 candi kecil

• Semua candi di latar tengah ini sama

bentuk (bujur sangkar) dan luas (dasar 6

(9)

Konsep Pembangunan

Candi Prambanan

• Candi Siwa sebagai sentral

Pemujaan arca Siwa Mahadewa

sebagai arca utamanya.

(10)

sanyata_js@plasa.com

Latar Atas

• Latar Atas

merupakan latar

terpenting.

• 2 deretan candi

besar yang saling

berhadapan

letaknya

• @ memiliki 3

candi yang

berderet dari

utara ke selatan

(11)

Candi Induk

• Tri Murti yang terdiri dari Dewa

Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa

Wisnu sebagai Sang Pemelihara, dan

Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak

• Candi induk yaitu candi Brahma, Wisnu

dan Shiwa diapit dua candi lainnya

yang masing-masing terletak di pintu

(12)

sanyata_js@plasa.com

Candi Siwa

• Replika Gunung Mahameru : tempat

bersemayam para dewa

• Letak : di sebelah barat Latar Atas dengan

posisi menghadap ke timur

• Candi Siwa adalah satu-satunya candi yang

memiliki arah ke 4 penjuru mata angin : Siwa

(timur), Agastya (Selatan), Ganesha (Barat),

dan Durga (Utara).

(13)

Kamar Pertama

Adalah kamar terbesar, ada

patung Siwa di atas landasan

batu setinggi 3 m,

melambangkan Raja Balitung

sebagai Dewa Siwa.

Tanda-tanda Siwa : tengkorak

& sabit pada mahkota, 3

mata di dahi, kulit harimau di

pinggang, gelang (kelat bahu)

di lengan, kalung susun di

leher, tangan & kaki.

(14)

sanyata_js@plasa.com

Kamar Kedua

Kamar kedua adalah

Kamar Guru, berisi

patung Siwa

berjanggut. Patung ini

menggambarkan

seorang pendeta dalam

istana Raja Balitung

sebagai guru &

penasihat raja. Tangan

kanan memegang

tasbih, tangan kiri

memegang kendi, pada

bahu ada penyapu

(15)

Kamar Ketiga

Kamar ketiga adalah Kamar

Ganesha, menghadap barat.

Di dalam ada patung Ganesha

berkepala gajah (dewa

kebahagiaan). Patung ini

dalam posisi duduk. Pada

mahkota terdapat tengkorak

& bulan sabit sebagai

pertanda bahwa Ganesha

merupakan anak Siwa.

Patung Ganesha

menggambarkan putra

mahkota, merangkap patih &

panglima perang Raja

(16)

sanyata_js@plasa.com

Kamar

Keempat

Kamar keempat yang

menghadap ke utara ke

candi Wisnu adalah kamar

Durga Mahisasuramardani /

Lara Jonggrang. Di

dalamnya ada patung

Durga sebagai istri Siwa.

Durga adalah dewi

kematian, menghadap ke

utara, mata angin

(17)

Lokapala

(18)

sanyata_js@plasa.com

Candi Brahma

Letak : di sebelah

selatan candi Siwa

Terdapat patung

Brahma (dewa pencipta

alam) yang berkepala 4

Ukuran candi Brahma

20 x 20 meter; tinggi

(19)

Candi Wisnu

Letak : di sebelah utara

candi Siwa

Bentuk, ukuran, relief

pada dinding & hiasan

dinding luarnya sama

seperti pada Candi

Brahma.

Terdapat patung Dewa

Wisnu, digambarkan

mempunyai 4 tangan

dan memiliki peralatan

seperti alat pemukul

(tiram & cakra).

Luas alas candi Wisnu 20

x 20 meter ; tinggi 33

(20)

sanyata_js@plasa.com

Candi Nandi

• Letak : di deretan sebelah timur dengan

sebuah tangga menghadap ke barat, tepat di

depan jalan masuk candi Siwa

• Terdapat patung Lembu Nandi, patung Dewa

Matahari Surya, dan patung Dewa Bulan

Candra

• Patung lembu Nandi memiliki luas alas 15 x

15 m dan tinggi 25 m.

(21)

Candi Angsa

Letak : di sebelah selatan candi Nandi,

berhadapan dengan candi Brahma

Terdapat kamar kosong untuk kandang

hewan Dewa Brahma, yaitu angsa

(22)

sanyata_js@plasa.com

Candi Garuda

Letak : di utara candi Nandi,

berhadapan dengan candi Wisnu

Bentuk & ukuran sama dengan candi

Angsa

Tempat kendaraan Dewa Wisnu, yaitu

burung garuda

Terdapat sebuah patung Siwa berukuran

lebih kecil daripada di candi Siwa

(23)

Candi Apit

Jumlah : 2 buah

Letak : di pintu

masuk latar atas di

tengah-tengah

deretan candi

Diduga merupakan

tempat semadi

ukuran kecil untuk

(24)

sanyata_js@plasa.com

Candi Penjaga

Jumlah : 8 buah

Ukuran : kecil

Luas alas 1,55 x 1,55 m dengan tinggi 4,1

m

Terdapat 4 di setiap sudut latar, 4 lain di

setiap pintu masuk

(25)

Relief

Cerita Ramayana pada dinding dalam pagar

langkan Candi Siwa & candi Brahma

Cerita Kresnayana dipahatkan pada dinding

dalam pagar langkan Candi Wisnu

Motif Prambanan

, yaitu suatu hiasan pada

batur candi yang berupa seekor singa yang

dalam posisi duduk diapit oleh pohon

kapaltaru

(26)

sanyata_js@plasa.com

Ramayana

Terdapat

pada relief

di dalam

gang Siwa.

(27)

1 : Para raja meminta Wisnu turun ke dunia untuk memberantas Rahwana yang membuat kekacauan.

2 : Keadaan pertamanan kraton Dasarata dari Ayodhya.

3 : Wisnu meminta kepada Sang Nata agar memberikan izin pada puteranya turut membunuh para raksasa,

4 : Wiswamitra, Rama & Laksamana berjumpa raksasa bernama Tataka. 5 : Tempat pertapa Wiswamitra dirusak raksasa. Setelah dibunuh, Wiswamitra mengadakan korban dengan saji-sajian.

6 : Dalam kraton raja Janaka, Rama menarik panah gaib dari Janaka

(28)

sanyata_js@plasa.com

7 : Rama kembali ke Ayodhya bersama Sinta & Laksamana. 8 : Rama menarik panah Paracurama yang ditemuinya dalam

perjalanan. Paracurama melepas sorganya dan Rama memanahnya hingga lenyap.

9 : Istri kedua Dasarata, Kekayi, datang menghadap dan Rama dibuang ke hutan. Bharata, anak Kekayi, diangkat sebagai raja sebagai pengganti Rama.

10 : Penobatan Bharata.

11 : Sang Nata & permaisuri Kansaliya sedang bersedih. 12 : Rama, Laksamana & Sinta pergi ke hutan.

13 : Dacarata meninggal dunia.

14 : Bharata mengunjungi Rama dan memintanya kembali untuk memegang kerajaan. Rama menolak.

(29)

15 : Sinta diculik raksasa Wirada, tetapi Rama & Laksamana merebutnya dan

membunuh para raksasa.

16 : Cerita Rama, Sinta & burung gagak. Panah gaib Rama memanah mata burung. 17 : Adik Rahwana, Cupanakka menyamar sebagai putri cantik, dan melamar Rama. 18 : Rama menolak Cupanakka.

19 : Sinta dijaga Laksmana, Rama mengejar kijang kencana.

20 : Panah Rama mengenai kijang Marici. Marici meniru suara Rama yang kesakitan, dan didengar Sinta. Sinta menyuruh Laksamana

(30)

sanyata_js@plasa.com

21 : Rahwana menangkap Sinta.

22 : Rahwana terbang membawa Sinta. Burung Jatayu melawan Rahmana tapi kalah.

(31)

24 : Dewa terkutuk Kadandha menantang Rama. Rama menang, Kabandha berganti rupa dan terbang ke sorga. 25 : Rama & Laksmana menjumpai buaya jelmaan dewi

(32)

sanyata_js@plasa.com

26 : Rama & Laksmana

berjumpa dengan Hanoman yang menganjurkan agar pergi ke Sugriwa, raja kera.

27 : Sugriwa sedih karena

kehilangan kedudukan sebagai raja & permaisurinya yang

direbut Subali, saudaranya. 28 : Sugriwa berjanji melawan Rahwana & mencari Sinta asal Rama membantunya merebut kembali kerajaan dan permaisurinya.

29 : Sugriwa kalah.

30 : Perang dimulai lagi. Rama membunuh Walin dengan anak panahnya.

31 : Pesta meriah Sugriwa.

32 : Rama, Laksamana & Sugriwa pergi ke pantai. 33 : Mereka berunding.

(33)

35 : Hanoman sampai ke istana

Rahwana di Alengka. Ia bertemu Sinta dan menceritakan maksud &

tujuannya.

36 : Hanoman tertangkap.

37 : Hanoman melepaskan diri, dengan ekornya yang etrbakar ia membakar istana Rahwana.

38 : Hanoman kembali dari Alengka, lalu menceritakan kejadian yang

dialaminya.

39 : Rama marah pada Dewa Laut, karena Dewa Laut tidak

menghiraukannya. Karena ancaman pengeringan laut, Dewa Laut menasehatkan agar Rama membuat jembatan menuju Alengka.

40 : Para kera mengangkut batu & melemparnya ke laut. Ikan-ikan membantu menyusun batu-batu.

(34)

sanyata_js@plasa.com

Ramayana

Perang Rama melawan Rahwana. Rahwana mati

terbunuh. Sinta ditemukan kembali, tapi Rama

meragukan kesuciannya. Ia terpaksa mengusir Sinta.

Sinta pergi mengembara ke hutan & melahirkan anaknya.

Seorang pertapa menemukan & memberikan

perlindungan kepadanya.

Di dalam Candi Brahma. Merupakan kelanjutan dari

relief dalam Candi Siwa.

(35)

Kresnayana

1 : Putri raksasa, Putana, sedang menyusui Kresna & Balarama.

Karena tahu susu itu berisi racun, Kresna menghisap nyawa Putana hingga mati.

2 : Kresna dimarahi ibunya. Ia pergi menyeret lesung & talinya yang tersangkut di antara pohon-pohon. Ia tumbang.

3 : Dhenoeka, raksasa jahat, menyamar sebagai keledai dan mengacau di hutan. Balarama membunuhnya.

4 : Raksasa Pralemba menyamar sebagai anak gembala yang bermain-main, akan mengganggu Kresna & Balarama.

5 : Perkelahiran Balarama & Pralemba. Pralemba mati.

(36)

sanyata_js@plasa.com

7 : Dua anak perempuan

sedang bermain-main dengan seorang anak kecil.

8 : Kresna membunuh

Tarunawarta yang menyamar sebagai taufan dan

melarikannya.

9 : Kresna & Balarama terjepit dalam lingkaran ular Kaliya. Kresna dapat menghindar & membunuh ular tersebut. 10 : Kresna menggembala ternaknya bersama anak gembala lain. Mulut ular yang menganga keluar disangkanya sebagai goa, dan

mereka masuk. Kresna memecahkan mulut lar itu & menolong anak-anak.

11 : Menggambarkan matinya Sangkhacoeda. 12 : 2 orang Brahmana sibuk berkorban.

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Seribu candi prambanan merupakan kisah legenda dari Jawa yang mengisahkan tentang dua buah kerajaan, yaitu kerajaan Pengging asal mula dari seseorang yang sakti mandraguna

Dari proses pembuatan tugas akhir pembuatan motion comic Hikayat Candi Prambanan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu penyajian cerita rakyat dalam bentuk animasi pada

Setelah dilakukan pengamatan terhadap delapan candi perwara, diketahui bahwa secara umum terdapat empat bagian yang mengindikasikan dua corak ornamentasi, yaitu ornamen

Untuk itu, peneliti mengelompokkan narasumber wawancara dari tiga (3) pihak yaitu dari PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko khususnya

1) Halaman makam pertama ini terletak disebelah utara masjid. Untuk memasuki komplek makam tersebut melewati pintu gerbang yang berbentuk candi bentar dengan

Dari proses pembuatan tugas akhir pembuatan motion comic Hikayat Candi Prambanan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu penyajian cerita rakyat dalam bentuk animasi pada

Dalam laporan ini, Kecamatan Candi Laras Utara kabupaten Tapin dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok

Unsur Sapta Pesona yang ketujuh yaitu Kenangan yang didapat setelah berkunjung ke suatu obyek wisata dan untuk para wisatawan yang telah berkunjung ke obyek wisata Candi