• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya di SDN Gambiranom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya di SDN Gambiranom"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MUATAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DI SDN GAMBIRANOM. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Deriatri Parjuliani NIM. : 141134057. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MUATAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DI SDN GAMBIRANOM. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Deriatri Parjuliani NIM. : 141134057. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada semua orang yang telah mendukung dan mendoakan saya: 1.. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang memberikan segala berkat, rahmat dan pertolongan selama proses penyusunan skripsi.. 2.. Kedua orangtuaku, Evensius Suparjo dan Helena Mardiani tercinta yang telah mendukung dan mendoakan.. 3.. Semua keluarga terhebatku yang mendukungku.. 4.. Teman-teman sekelompok payung yang berjuang bersama, sebagai motivator, penghibur dan membantu dalam proses penyusunan skripsi.. 5.. Para sahabatku sekaligus teman seperjuanganku Petri, Bunga yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.. 6.. Teman luar biasaku Roymundus Hanjar Cahyo Wibowo yang selalu memberikan motivasi, semangat serta dukungan.. 7.. Siswa kelas IV A dan B SD Gambiranom yang membantu penyelesaian skripsi ini.. 8.. Teman-teman yang membantu dalam proses penelitian sekaligus teman satu payungku Aprilia, Bunga, Rahma.. 9.. Almamater kebanggaanku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 10. Seluruh Pembaca yang budiman.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “ Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.” Mazmur 119 : 133. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MUATAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DI SDN GAMBIRANOM Deriatri Parjuliani Universitas Sanata Dharma 2018 Latar belakang penelitian ini adalah adanya usaha penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya di SD N Gambiranom Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian quasi experimental tipe nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD N Gambiranom Yogyakarta sebanyak 63 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari 31 siswa kelas IVA sebagai kelompok eksperimen dan 32 siswa kelas IV B sebagai kelompok kontrol. Treatment (perlakuan) yang diterapkan di kelompok eksperimen adalah model pembelajaran inkuiri yaitu kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri sedangkan pada kelompok kontrol adalah model pembelajaran picture and picture dan metode ceramah. Ada enam langkah dalam model pembelajaran inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Rerata selisih nilai pada kelompok eksperimen (M= 30,48, SE = 2,228) lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol (M= 20,16, SE= 2,433). Perbedaan tersebut signifikan dengan N= 31, t = 13,680 atau p = 0,000 ( p< 0,05). Besarnya pengaruh sebesar r = 0,93 termasuk kategori efek besar atau setara dengan 86 %. Kata kunci :. Model Pembelajaran Inkuiri, hasil belajar, dan muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL ON THE STUDENT OUTCOMES FOURTH GRADE STUDENT IN SCIENCE SUBJECT THE PROPERTIES OF LIGHT IN GAMBIRANOM ELEMENTARY SCHOOL Deriatri Parjuliani Sanata Dharma University 2018 The background of this study is the effort to use inquiry learning models in order to improve student learning outcomes. The purpose of this study was to determine the effect of inquiry learning model on the student outcomes fourth grade student in science subject the properties of light in Gambiranom Elemntary School in odd semester 2017/2018. The study used quasi experimental research with non-equivalent control group design. The population of this study were 63 students of the fourth grade in Gambiranom Elementary School. The samples were 31 students of class IV A as the experimental group and 32 students of class IV B as control group. The treatment dor the experimental group was Inquiry Learning Model which was learning activity involving maximally all the student’s ability to search anf invertigate, systematically, critically, logically ang analytically, so they could formulate their own discovery with full of confidence while in the control group is a model of learning picture and picture and lecture method. There are six steps in the inquiry learning model that is orientation, formulate the problem, propose the hypothesis, collect the data, test the hypothesis, formulate the conclusion. The result of this study showed that Inquiry Learning Model affected on the study result. The average of difference score from experimental group (M= 30,48, SE = 2,228) was higher than the average of difference score from the control group (M= 20,16, SE= 2,433). The difference was significance with N= 31, t = 13,680 or p = 0,000 ( p< 0,05). The magnitude of the effect of r = 0,93 including major effects category or equivalent to 86 %. Keywords:. Inquiry Learning Model, learning result, and science subject about the properties of light.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MUATAN IPA TENTANG SIFATSIFAT CAHAYA DI SDN GAMBIRANOM” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena ini, peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 2.. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.. 3.. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 4.. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang dengan sepenuh hati, sabar dalam membimbing dan memberikan petunjuk serta arahan bagi peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.. 5.. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dan selalu memberikan peneliti semangat dalam proses penyusunan skripsi.. 6.. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji III yang telah banyak sekali memberikan masukan dan saran.. 7.. Salamun, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD N Gambiranom Yogyakarta yang telah memberikan ijin peneliti untuk melaksanakan penelitian.. 8.. Wakidi, S.Pd., guru kelas IV A SD Negeri Gambiranom yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kelas IV A.. 9.. Nurngatik, S.Pd., guru kelas IV B SD Negeri Gambiranom yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kelas IV B.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vii. ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 1.5 Definisi Operasional............................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 8 2.1 Kajian Pustaka........................................................................................ 8 2.1.1 Teori Perkembangan Anak ...................................................................... 8 2.1.2 Hasil Belajar .......................................................................................... 8 2.1.3 Model Pembelajaran ............................................................................... 10 2.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri ................................................................... 11 2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ........................................................... 15 2.1.6 Materi Pembelajaran Kelas IV ............................................................... 16 2.1.7 Kurikulum 2013 ..................................................................................... 29 2.2 Penelitian yang Relevan ......................................................................... 31 2.2.1 Penelitian tentang model pembelajaran Inkuiri...................................... 31 2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 33 2.4 Hipotesis Penelitian................................................................................ 35 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 36 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 36 3.2 Setting Penelitian .................................................................................... 37 3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 37 3.2.2 Waktu Penelitian ..................................................................................... 38 3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................... 38 3.3.1 Populasi ................................................................................................... 38 3.3.2 Sampel ..................................................................................................... 38 3.4 Variabel Penelitian. ................................................................................. 39. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.4.1 3.4.2 3.5 3.6 3.7 3.7.1 3.7.2 3.8 3.8.1 3.8.2 3.8.3 3.8.4. Variabel Independen .............................................................................. 39 Variabel Dependen ................................................................................. 40 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 40 Instrumen Penelitian............................................................................... 41 Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 42 Uji Validitas ........................................................................................... 43 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 55 Teknik Analisis Data .............................................................................. 56 Uji Asumsi ............................................................................................. 56 Uji Pengaruh Perlakuan ......................................................................... 58 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ............................................................... 58 Analisis Lebih Lanjut ............................................................................. 59. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 61 4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 61 4.1.1 Uji Asumsi ............................................................................................. 61 4.1.2 Uji Pengaruh Perlakuan ......................................................................... 63 4.1.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ............................................................... 65 4.1.4 Analisis Lebih Lanjut ............................................................................. 66 4.2 Pembahasan ............................................................................................ 68 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 72 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 72 5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 72 5.3 Saran ....................................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74 LAMPIRAN ....................................................................................................... 77 CURRICULUM VITAE ..................................................................................... 178. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8. Halaman Jadwal Pengambilan Data ............................................................ 38 Pemetaan Instrumen Penelitian .................................................... 41 Matriks Pengembangan Instrumen............................................... 41 Pedoman Wawancara dengan Guru Mitra ................................... 42 Kuesioner Keterbacaan ................................................................ 42 Hasil rekap nilai Expert Judgement instrumen soal ..................... 44 Hasil rekap nilai Expert Judgement Instrumen RPP .................... 45 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest .......................................... 48 Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest ......................................... 48 Koefisien Korelasi Reliabilitas .................................................... 55 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest ...................................... 55 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest ..................................... 56 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan .............................................. 58 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa .................................... 61 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa ................................ 62 Hasil Uji Perbedaan Awal nilai pretest ........................................ 63 Hasil Uji selisih hasil belajar kelompok kontrol dan eksperimen ......... 64. Hasil Effect Size terhadap hasil belajar kelompok kontrol ........... 65 Hasil Effect Size terhadap hasil belajar kelompok eksperimen ............. 65. Peningkatan nilai pretest ke posttest ............................................ 66 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ........ 67. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Contoh cahaya merambat lurus .................................................... 17 Gambar 2.2 Pola perambatan berkas cahaya sejajar menyebar ....................... 18 Gambar 2.3 Pola perambatan berkas cahaya mengumpul ............................... 18 Gambar 2.4 Pola perambatan berkas cahaya menyebar ................................... 18 Gambar 2.5 Contoh cahaya menembus benda bening ..................................... 19 Gambar 2.6 Contoh cahaya dapat dipantulkan ................................................ 20 Gambar 2.7 Pemantulan teratur permukaan benda rata ................................... 20 Gambar 2.8 Pemantulan baur permukaan benda tidak rata.............................. 21 Gambar 2.9 Hukum pemantulan cahaya .......................................................... 21 Gambar 2.10 Contoh pemantulan cahaya pada cermin datar ............................. 22 Gambar 2.11 Sifat bayang-bayang pada cermin datar ....................................... 23 Gambar 2.12 Pola bayang-bayang benda pada cermin cekung.......................... 24 Gambar 2.13 Contoh cermin cekung (Reflektor) ............................................... 24 Gambar 2.14 Sifat cahaya dan bayang-bayang pada cermin cekung ................. 24 Gambar 2.15 Sifat cahaya dan bayang-bayang benda pada cermin cembung . 25 Gambar 2.16 Bayang benda pada cermin cembung ........................................... 26 Gambar 2.17 Contoh cermin cembung .............................................................. 26 Gambar 2.18 Cahaya dapat dibiaskan ................................................................ 27 Gambar 2.19 Arah pembiasan cahaya ................................................................ 28 Gambar 2.20 Cahaya dapat diuraikan ................................................................ 29 Gambar 2.21 Bagan penelitian yang relevan ..................................................... 33 Gambar 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 37 Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian....................................................... 40 Gambar 3.3 Rumus effect size untuk Distribusi Data Normal ......................... 58 Gambar 3.4 Rumus effect size untuk Distribusi Data Tidak Normal ............... 59 Gambar 3.5 Rumus Perhitungan Persentase Peningkatan Pretest ke Posttest .......... 59 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan nilai selisih pretest dan posttest ................. 64. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Surat Ijin Penelitian .................................................................... 78 Silabus Kelompok Kontrol ......................................................... 79 Silabus Kelompok Eksperimen .................................................. 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol............ 110. Lampiran 1.1 Lampiran 2.2 Lampiran 2.3 Lampiran 2.4 Lampiran 2.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen .............. 130 Lampiran 3.1 Soal Uraian Pretest ..................................................................... 152 Lampiran 3.2 Soal Uraian Posttest.................................................................... 153 Lampiran 3.3 Kunci jawaban Pretest ................................................................ 154 Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest .............................................................. 156 Lampiran 3.5 Rubrik Penilaian Pretest ............................................................. 158 Lampiran 3.6 Rubrik Penilaian Posttest ........................................................... 159 Lampiran 3.7 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrumen Soal ................ 160 Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP ................................. 162 Lampiran 3.9 Rekap Kuesioner Keterbacaan Instrumen Penelitian ................. 164 Lampiran 3.10 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Pretest dan Posttest ............. 165 Lampiran 3.11 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest .......... 166 Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen ...... 167 Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas ......................................................... 168 Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal ........................... 169 Lampiran 4.4 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan ........................ 170 Lampiran 4.5 Perhitungan SPSS Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ........... 171 Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ........... 172 Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ...................... 172 Lampiran 4.8 Hasil SPSS Uji Signifikansi Peningkatan nilai Pretest ke Posttest ..... 173 Lampiran 4.9 Transkrip Wawancara Guru........................................................ 174 Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Kontrol dan Eksperimen ............... 175 Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ...................... 177. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Latar belakang masalah berisi alasanalasan melakukan penelitian. Rumusan masalah berisi pertanyaan- pertanyaan yang mengacu pada latar belakang masalah. Manfaat penelitian berisi tentang manfaat dari penelitian ini bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti. Definisi operasional berisi pengertian kata-kata dalam penelitian. Bagian-bagian tersebut akan di jelaskan sebagai berikut. 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun. maksudnya, pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anakanak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Dewantara dalam Hasbullah, 2006: 4). Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Hasbullah, 2006: 4). Di dalam UU Nomor 2 tahun 1989 secara jelas disebutkan tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangasaan (Hasbullah, 2006: 11). Proses pendidikan adalah rangkaian tindakan sistematik, berurutan, dan terencana yang terdiri dari dua operasi utama yaitu pengajaran dan pembelajaran, serta membentuk siklus tak terputus antara pengajar dan peserta didik yang samasama melakukan kegiatan belajar dengan hasil berupa perubahan perilaku yang dikehendaki oleh kedua belah pihak (Bastable, 2002: 8). Proses pendidikan dapat. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. terjadi dalam pergaulan biasa atau pergaulan antara orang dewasa dengan orang muda, dapat pula terjadi secara sengaja untuk menghasilkan kesinambungan sosial (John Dewey dalam Saifuddin, 2014: 168). Proses pendidikan disesuaikan dengan tingkat. kematangan. psikologis. serta. kematangan. fisik. peserta. didik. ( Permendikbud No. 67 Tahun 2013: 5). Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan katakata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011: 3). Menurut Puskur (2007: 6) hakikat IPA mengandung empat unsur utama dalam IPA, dimana dari ke empat unsur tersebut merupakan ciri utama yang utuh, yaitu meliputi: 1) Sikap : misalnya rasa ingin tahu tentang fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang mendasari masalah di alam yang dapat dipecahkan melalui prosedur ilmiah 2) Proses : prosedur atau cara pemecahan masalah melalui metode ilmiah 3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum 4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Powler (dalam Samatowa, 2011: 3) mengatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan. 2.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam, 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP ( Susanto, 2013: 171-172). Untuk mencapai tujuan dan memenuhi pendidikan IPA itu, pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPA antara lain ialah 1) pendekatan lingkungan, 2) pendekatan keterampilan proses, 3) pendekatan inquiry (penyelidikan), dan 4) pendekatan terpadu (terutama di SD) (Samatowa,2011: 2). Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar. Banyak model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan pada pembelajaran IPA di SD. Menurut Riayana (2012: 102) pembelajaran yang baik bukan. hanya. menyampaikan materi agar dikuasi siswa, tetapi juga mengajak siswa belajar secara mandiri dan terlibat aktif.. Oleh karena itu guru harus menciptakan. kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, ada beberapa kecakapan dasar penunjang yang harus menjadi kemampuan yang melekat pada diri siswa, yaitu kemampuan bertanya, kemampuan pemecahan masalah, dan kemampuan berkomunikasi (Suparno, dkk, 2002: 42-43). Guru harus mengambil peran sebagai fasilitator agar dapat menumbuhkan potensi yang ada di dalam diri siswa terhadap seluruh muatan pelajaran yang dipelajarinya dengan memperhatikan tingkat psikologis serta kematangan fisik siswa. Berdasarkan realitas yang terjadi, penelitian dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa perlu ditingkatkan lagi dan. 3.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memerlukan waktu yang efisien. Penelitian sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pernah diteliti oleh Zarisa & Saminan (2017) meneliti tentang penerapan pembelajaran inkuiri menggunakan metode Pictorial Riddle pada materi alat-alat optik untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri menggunakan metode pictorial riddle dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 19% pada pertemuan pertama dengan N-gain sebesar 0,41 dan tergolong dalam kategori sedang serta sebesar 13% pada pertemuan kedua dengan N-gain sebesar 0,36 dan tergolong dalam kategori sedang. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sri, Riyadi & Hartono (2013) meneliti tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang memberikan hasil belajar IPA lebih baik antara model inkuiri dan model langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) berdasarkan hasil uji hipotesis terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen yang mendapat nilai rata-rata 75,111 sedangkan kelompok kontrol nilai rata-rata 68. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih baik daripada model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V Segugus Hasanudin Kecamatan Cepogo tahun ajaran 2012/2013. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Utami, Rosnita & Asran (2017) meneliti tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) penggunaan model pembelajaran inkui berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV SDN 27 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan hasil observasi di kelas, keadaan atau suasana pembelajaran tidak kondusif. karena proses pembelajaran cenderung menggunakan metode. ceramah dan media pembelajaran tidak digunakan dengan maksimal oleh guru. Berdasarkan. hasil. observasi tersebut rata-rata nilai ilmu pengetahuan alam. kurang dari nilai KKM yaitu 60. Nilai KKM 75 untuk ilmu pengetahuan alam. Dengan adanya model pembelajaran yang ada, peneliti memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran inkuiri karena pada model pembelajaran inkuiri. kegiatan. pembelajarannya. melibatkan. secara. maksimal. seluruh. 4.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kemampuan perserta didik untuk menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan penemuannya dengan percaya diri. Hal tersebut sesuai dengan materi pembelajaran di kelas IV. Selain alasan tersebut pemilihan model pembelajaran inkuiri memiliki kelebihan dari model pembelajarannya yaitu 1) strategi pembelajaran inkuiri mampu. mendorong. peserta didik untuk berpikir atas inisiatif sendiri, membantu peserta didik mengembangkan konsep diri yang positif, mengembangkan bakat individu peserta didik secara optimal dan menciptakan suasana akademik yang mendukung berlangsungnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, 2) Strategi pembelajaran inkuiri dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, 3) Strategi inkuiri memberikan ruang bagi peserta didik belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar melalui proses belajar-mengajar tentang pelajaran tertentu. Dengan adanya hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik. Hasil belajar ini pada akhirnya difungsikan dan ditunjukan untuk keperluan 1) untuk seleksi, hasil dari belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk menentukan siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu, 2) untuk kenaikan kelas, untuk menentukan apakah seorang siswa dapat dinaikan ke kelas lebih tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang dapat mendukung keputusan yang dibuat guru, 3) untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya. Peneliti memilih SDN Gambiranom Yogyakarta sebagai tempat melakukan penelitian karena pembelajaran di kelas belum pernah menggunakan model pembelajaran inkuiri dan materi yang akan diajarkan belum pernah diberikan di kelas IV pada semester ganjil tahun akademik 2017/ 2018. Pembelajaran biasanya menggunakan model konvensional dan picture and picture.. 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2. Rumusan Masalah. 1.2.1. Apakah model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya di SDN Gambiranom?. 1.3. Tujuan Penelitian. 1.3.1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya di SDN Gambiranom?. 1.4. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Manfaat Teoritis Dapat menambah wawasan dalam melakukan aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Gambiranom pada muatan Ilmu Pengetahuan Alam tentang sifat-sifat cahaya.. 1.4.2. Manfaat Praktis. 1.4.2.1 Bagi Sekolah Sekolah dapat mengembangkan wawasan tentang pembelajaran dengan metode inkuiri sehingga berguna sebagai bekal guru dalam mengajar. 1.4.2.2 Bagi Guru Guru memahami model pembelajaran Inkuiri dan dapat menerapkannya pada pembelajaran yang lain sehingga dapat menambah variasi dalam mengajar. 1.4.2.3 Bagi Siswa Siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri. 1.4.2.4 Bagi Peneliti Peneliti. mendapat. pengalaman. baru. tentang. penerapan. model. pembelajaran Inkuiri, sehingga dengan pengalaman tersebut peneliti dapat menguasai model pembelajaran inkuiri dan dapat menerapkannya ketika mengajar di kelas.. 6.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.5. Definisi Operasional. 1.5.1. Model pembelajaran Inkuiri adalah suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu ( benda, manusia atau peristiwa ) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya.. 1.5.2. Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar melalui proses belajar-mengajar tentang pelajaran tertentu.. 1.5.3. Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah Ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang meliputi semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup.. 1.5.4. Sifat cahaya adalah cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dipantulkan, cahaya membias, cahaya diuraikan.. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab II ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan kerangka berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka membahas teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian sebelumnya yang berisi pengalaman penelitian yang pernah ada dan dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Teori Perkembangan Anak Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget dan teori konstruktivisme Vygotsky. Teori tersebut digunakan karena memiliki kesesuaian dengan variabel penelitian. Belajar menurut teori belajar kognitif merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi dan aspek kejiwaan lainnya dengan melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks (dalam Ali Mudlofir, 2016 : 8 ). Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivisme memandang subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Dengan bantuan struktur kognitifnya, subjek menyusun realitasnya. Belajar lebih diarahkan pada experimental learning, yaitu adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkret (dalam Ali Mudlofir, 2016 : 12).. 2.1.2 Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapatkan pengalaman belajar Sudjana (2009: 22). Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran Purwanto (2009: 45). Sedangkan menurut Supratiknya (2012: 5) hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Hasil belajar memiliki beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik Purwanto (2009: 50). Bloom et al. (dalam Kurniawan, 2014: 10). 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menggolongkan hasil belajar menjadi tiga bagian yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang ada kaitannya dengan ingatan, kemampuan berpikir atau inteklektual. Keenam hasil belajar kognitif ini meliputi: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4) sintestis, 5) evaluasi, dan 6) kreativitas. Hasil belajar ranah afektif yaitu merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Ranah afektif terdiri dari lima jenis, yaitu: 1) kepekaan, yaitu sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu serta mau memperhatikan keadaan tersebut, 2) partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan, 3) penilaian dan penetuan sikap, mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap, 4) organisasi, kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman atau pegangan hidup. Hasil belajar psikomotor yang berupa kemampuan gerak tertentu. Kemampuan gerak ini memiliki tingkatan mulai dari gerak kompleks yang terbimbing hingga gerak kreativitas. Setiap golongan bisa diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Sudjana, 1989: 45). Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar disebut kemampuan. Menurut Gagne ( dalam Dahar, 2011:118-124), ada lima kemampuan yaitu: 1) keterampilan intelektual, 2) strategi kognitif, 3) informasi verbal, 4) sikap, 5) keterampilan motorik. Hasil belajar merupakan keterampilan kognitif yaitu pengetahuan tentang cara bagaimana seseorang mengetahui bagaimana cara melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar melalui proses belajar-mengajar tentang pelajaran tertentu. 2.1.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar `. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi (dalam. Rusman, 2012:124) meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal a.. Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.. 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b.. Faktor Psikologis. Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-berbeda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat,bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.. 2. Faktor Eksternal a.. Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain.. b.. Faktor Instrumental. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktorfaktor ini berupa kurikulum, sarana dan guru. Dari pendapat Munadi (dalam Rusman, 2012: 124) faktor yang. mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor intrumental.. 2.1.3 Model Pembelajaran Soekamto dkk (dalam Ngalimun, 2012: 8) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran adalah langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan dicapai dengan waktu yang efisien dan efektif (Hamdayana, 2016: 132). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dari untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, dan lain-lain (Joyce dalam Ngalimun, 2012 : 7).. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran adalah langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan dengan waktu yang efisien dan efektif.. 2.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri 1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Model. pembelajaran. inkuiri. adalah. kegiatan. pembelajaran. yang. melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Mudlofir& Rusydiyah, 2016 : 66). Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Jumanta, 2016: 132). Menurut Gulo (dalam Al- Tabany, 2015: 78) pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran inkuiri melibatkan secara maksimal kemampuan peserta didik untuk mencari informasi dan menyimpulkan sendiri penemuannya secara sistematis, kritis, logis, analitis. 2. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri (Al- Tabany, 2015: 80) mengatakan ada 3 ciri-ciri model pembelajaran inkuiri sebagai berikut. 1) Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya , pada pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. 2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan. 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satusatunya sumber belajar, melainkan lebih diposisikan sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. 3) Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian , dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. 3. Kriteria Model Pembelajaran Inkuiri Agar penerapan strategi inkuiri dapat berhasil dengan baik, maka guru perlu memahami beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran inkuiri. Kriteria model pembelajaran menurut (Mudlofir& Rusydiyah, 2016: 68) sebagai berikut. a.. Peserta didik harus dihadapkan dengan masalah-masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan sumbernya bisa dari peserta didik sendiri maupun dari guru. Pada tahap awal, masalah yang akan dipecahkan sebaiknya terstruktur, tidak open-ended ( ujung terbuka ) dan jawabnnya tidak biasa.. b.. Peserta didik harus diberi keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan masalahnya. Dalam hal ini guru harus dapat menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Peserta didik mungkin akan merasa kesulitan dan berputus asa pada saat mengalami hambatan jika tidak dibantu oleh guru.. c.. Peserta didik harus memiliki informasi awal tentang masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, guru harus berperan dalam memberikan informasi pendukung baik dengan cara melibatkan peserta didik bekerja bersama guru atau diberikan saran tentang sumber-sumber dan wujud informasi yang dibutuhkan dan dapat dicari dan diperolehnya sendiri.. d.. Peserta. didik. harus. diberikan. kesempatan. melakukan. sendiri. dan. mengevaluasi hasil kegiatannya. Guru memonitor kegiatan peserta didik dan memberi bantuan jika peserta didik betul-betul sudah tidak mampu memecahkan masalahnya. e.. Peserta didik diberikan waktu cukup untuk bekerja berdasarkan pendekatan baru secara individual maupun berkelompok dan perlu diberikan contoh yang. 12.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tepat dan agar dapat membedakan contoh salah yang berkaitan dengan masalah. 4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri Proses pembelajaran. inkuiri dilakukan. melalui tahap-tahapan,. agar. mempermudah guru melaksanakan pembelajaran di kelas dan setiap metode pembelajaran terdapat langkah-langkah tersusun secara runtut yang digunakan untuk acuan dalam pelaksanaanya. (Hamdayama, 2016: 134) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai berikut. a. Orientasi Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa agar siap melakukan proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap orientasi adalah menyampaikan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan pokok-pokok kegiatan dan pentingnya kegiatan belajar. b. Merumuskan masalah Pada langkah ini siswa dihadapkan pada suatu persoalan yang membuatnya berpikir untuk memecahkan teka- teki suatu masalah. Setiap tekateki pasti memiliki jawaban dan pada langkah merumuskan masalah ini siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat melalui pengalaman. c. Mengajukan hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah pertanyaan atau permasalahan. Salah satu cara guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada siswa untuk merumuskan jawaban sementara atau memikirkan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan. d. Mengumpulkan data Mengumpulkan data merupakan kegiatan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji hipotesis yang telah di ajukan. e. Menguji hipotesis Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh saat mengumpulkan data. Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, sehingga kebenaran jawaban didukung oleh data yang ditemukan.. 13.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. f. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan penemuan berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Sudjana (dalam Al-Tabany, 2004: 86) mengatakan ada lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri yaitu : 1.. Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa.. 2.. Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis.. 3.. Mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan.. 4.. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi.. 5.. Mengaplikasikan kesimpulan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka peneliti berpendapat bahwa. langkah pembelajaran inkuiri memiliki lima langkah utama untuk melakukan proses pembelajarannya. Pada penelitian ini, peneliti mengambil langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Hamdayama dalam melakukan proses penelitian yaitu orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan, 6. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri Kelebihan model pembelajaran inkuiri sebagai berikut (Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 71- 72). 1.. Strategi pembelajaran inkuiri mampu mendorong peserta didik untuk berpikir atas inisiatif sendiri, membantu peserta didik mengembangkan konsep diri yang positif, mengembangkan bakat individu peserta didik secara optimal dan menciptakan. suasana. akademik. yang. mendukung. berlangsungnya. pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. 2.. Strategi pembelajaran inkuiri dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.. 3.. Strategi inkuiri memberikan ruang bagi peserta didik belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Berdasarkan pendapat ahli tentang kelebihan model pembelajaran inkuiri. di atas, dapat disimpulkan bahwa model inkuiri merupakan model pembelajaran yang dapat dianjurkan untuk proses belajar mengajar karena model inkuiri ini. 14.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memiliki strategi-strategi yang memiliki beberapa keunggulan dengan metodemetode lainnya.. 2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Pembelajaran IPA merupakan integrasi antara proses inkuiri dan pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan pengembangan keterampilan menjelajah lingkungan dan memecahkan masalah (Herawati, 2000:13). Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Samatowa, 2011: 3). Powler (dalam Samatowa, 2011: 3) IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur , berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/ sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. IPA melatih anak berpikir kritis dan objektif. IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu peserta didik mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah (Samatowa, 2011:2). Menurut Piaget (dalam Samatowa, 2011: 5) pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, pada hal mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya (Samatowa, 2011: 5). Keterampilan proses sains menurut Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011: 5) adalah 1) mengamati, 2) mencoba memahami apa. 15.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang diamati, 3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, 4) menguji ramalan-ramalan di bwah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. IPA melatih anak berpikir kritis dan objektif yang diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan oleh peserta didik, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang mengutamakan hafalan teori-teori namun harus dengan percobaan sederhana supaya lebih bermakna. Tujuan pembelajaran IPA yaitu untuk membantu setiap orang agar mempunyai sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah (Iskandar, 2001: 12) antara lain, yaitu: 1.. Objektif terhadap fakta artinya tidak dicampuri oleh perasaan dalam mengungkapkan sesuatu, sesuai dengan fakta.. 2.. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan sebelum ada banyak bukti yang menguatkan data.. 3.. Berhati terbuka artinya mempertimbangkan penemuan orang lain sekalipun pendapat oranglain bertentangan dengan penemuan diri sendiri.. 4.. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.. 5.. Bersifat hati-hati.. 6.. Ingin menyelidiki Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka peneliti berpendapat bahwa. hakikat ipa adalah integrasi antara proses inkuiri dan pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan pengembangan keterampilan menjelajah lingkungan dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur.. 2.1.6 Materi Pembelajaran Kelas IV Penelitian ini berdasarkan materi kelas IV muatan IPA tentang sifat-sifat cahaya. Salah satu sumber cahaya adalah matahari. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang ditangkap oleh mata. Apapun yang menghasilkan cahaya dan kita dapat melihatnya disebut sumber cahaya. Sumber cahaya ada dua yaitu sumber cahaya alami dan cahaya buatan (Suryandari, 2014: 25). Sedangkan sifat cahaya adalah cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dipantulkan, cahaya membias, cahaya diuraikan (Suryandari, 2014: 26).. 16.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Sumber-sumber cahaya Benda-benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut sumber cahaya. Ada dua sumber cahaya yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan ( Suryadari, 2014: 25). a.. Sumber cahaya alami Sumber cahaya alami adalah sumber cahaya yang tidak dibuat manusia misalnya matahari. Beberapa hewan juga menjadi sumber cahaya alami contohnya kunang-kunang.. b.. Sumber cahaya buatan Sumber cahaya buatan adalah sumber cahaya yang dibuat oleh manusia misalnya: lampu listrik, lampu minyak, lilin dan lampu senter.. B. Sifat-sifat cahaya Cahaya dibedakan menjadi dua yaitu cahaya tampak dan cahaya tak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya putih yang dapat ditangkap oleh mata conothnya cahaya matahari, lampu, api, dll. Sedangkan, cahaya tak tampak adalah cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata contohnya sinar X, sinar ultraviolet, sinar gamma dan sinar inframerah. Sifat-sifat cahaya menurut Putty Yousnelly, Dian Oky S, Zuneldi (2010 :105-113 ) yaitu : 1. Cahaya merambat lurus Coba perhatikan cahaya matahari yang menyusup diantara celah jendela di pagi hari! Bila perlu matikanlah lampu ruangan! Tampak berkas-berkas cahaya lurus memasuki ruangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa cahaya bersifat merambat lurus.. Gambar 2.1 Contoh cahaya merambat lurus Sumber: https://pixabay.com/en/incidence-of-light-window-2805401/. 17.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Terdapat tiga pola perambatan berkas cahaya. Pola-pola itu adalah sebagai berikut. 1.. Berkas sinar sejajar menyebar. Gambar 2.2 Pola perambatan berkas cahaya sejajar menyebar Sumber : https://www.fisikabc.com/2017/09/pengertian-jenis-sifat-manfaatdan-contoh-cahaya.html 2.. Berkas sinar mengumpul. Gambar 2.3 Pola perambatan berkas cahaya mengumpul Sumber : https://www.fisikabc.com/2017/09/pengertian-jenis-sifat-manfaatdan-contoh-cahaya.html 3.. Berkas sinar menyebar. Gambar 2.4 Pola perambatan berkas cahaya menyebar Sumber : https://www.fisikabc.com/2017/09/pengertian-jenis-sifat-manfaatdan-contoh-cahaya.html Cahaya memiliki sifat merambat lurus. Kecepatan cahaya mencapai 300.000 km/ detik sehingga cahaya lebih cepat merambat dibandingkan suara. Cahaya merambat lurus dapat membentuk bayang-bayang. Bayang-bayang terjadi karena. 18.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ruang di belakang benda tidak mendapat cahaya sehingga gelap membentuk bayangan. 2.. Cahaya menembus benda bening Benda-benda yang menerima cahaya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu. benda gelap dan benda bening. Benda gelap adalah benda-benda yang tiak dapat ditembus oleh cahaya. Beberapa benda gelap adalah buku, kayu, tembok. Benda bending adalah benda-benda yang dapat ditembus cahaya. Benda bening akan meneruskan cahaya sehingga tampak menembus benda tersebut. Beberapa contoh benda bening adalah air jernih, gelas kaca bening, kristal, dan plastik mika. Sifat cahaya dapat menembus benda bening dimanfaatkan dalam penggunaan lensa. Lensa digunakan untuk membuat kacamata dan kaca pembesar. Selain lensa, sifat cahaya ini berguna dalam proses fotosintesis tanaman air. Cahaya dapat menembus air yang bening sehingga tanaman air mendapatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Fotosintesis tanaman air akan menghasilkan oksigen sehingga hewan-hewan air dapat bernapas dengan baik.. Gambar 2.5 Contoh cahaya menembus benda bening Sumber : https://www.juraganles.com/2016/12/pengertian-cahaya-sifatsifat-cahaya-dan-contohnya.html. 3. Cahaya dapat dipantulkan Apa yang terjadi jika senter diarahkan ke cermin, kemudian cermin diarahkan ke dinding ? Sinar senter akan memantul ke dinding sehingga dapat. 19.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. disimpulkan bahwa cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan. Cahaya yang dipantulkan oleh benda dipengaruhi oleh bentuk permukaan benda tersebut. Perhatikan gambar berikut!. Gambar 2.6 Contoh cahaya dapat dipantulkan Sumber: http://aneka-praktikum.blogspot.com/2014/12/kegiatanpraktikum-sifat-sifat-cahaya.html. Gambar 2.7 Pemantulan teratur permukaan benda rata. Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 108) Gambar (a) adalah gambar pemantulan cahaya yang mengenai benda dengan permukaan rata. Pemantulan cahaya pada benda yang permukaannya rata menghasilkan pantulan cahaya yang beraturan. Oleh karena itu pemantulan tersebut dinamakan pemantulan beraturan.. 20.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.8 Pemantulan baur permukaan benda tidak rata Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 108) Gambar (b) adalah gambar pemantulan cahaya yang mengenai benda dengan permukaan yang tidak rata. Pemantulan cahaya pada benda yang permukaannya tidak rata menghasilkan pantulan cahaya yang berhamburan (tidak beraturan).Oleh karena itu pemantulan tersebut dinamakan pemantulan baur atau pemantulan difus. Pemantulan cahaya baik yang bersifat beraturan maupun baur, mengikuti hukum pemantulan cahaya. Bunyi hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut.. Gambar 2.9 Hukum pemantulan cahaya Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 108). 21.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Keterangan: AB. = Sinar datang. BN. = Garis normal. BC. = Sinar pantul. i. = Sudut datang. r. = Sudut pantul. catatan : 1.. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). 2.. Cahaya datang (A), cahaya pantul (C), dan garis normal (N) terletak pada satu bidang.. A. Pemantulan cahaya pada cermin Cermin merupakan benda dari kaca yang salah satu sisinya mengkilap karena diberi lapisan tipis alumunium. Permukaan cermin dapat memantulkan cahaya yang mengenainya. Berdasarkan permukaannya, cermin digolongkan menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cerming cembung. 1) Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar. Sifat cahaya yang dipantulkan cermin datar sama dengan sifat pemantulan beraturan. Namun bila cahaya datang tegak lurus dengan bidang cermin, maka arah pantulan cahaya sama dengan arah cahaya datang.. Gambar 2.10 Contoh pemantulan cahaya pada cermin datar Sumber : http://www.areabaca.com/2014/12/pemantulan-cahaya-padacermin-datar.html. 22.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.11 Sifat bayang-bayang pada cermin datar Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 109) Keterangan : A. Sinar datang B. Sinar pantul C. Cermin Sifat bayang-bayang pada cermin datar adalah sebagai berikut. a) Bayang-bayang pada cermin datar bentuknya sama besar dengan bendanya. b) Jarak bayang-bayang ke cermin sama dengan jawak benda ke cermin. c) Letak bayang-bayang (arah kiri dan kanan) berkebalikan dengan letak benda. d) Bayang-bayang yang terbentuk adalah bayang-bayang maya atau semu. Bayang-bayang maya adalah bayang-bayang yang hanya tampak pada cermin saja. Bayangan maya tidak dapat ditangkap dengan layar. 2) Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung Cermin Cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cerming cekung banyak dijumpai pada lampu senter atau lampu sorot mobil sebagai reflektor. Reflektor membuat sinar yang dikeluarkan lampu senter dan lampu mobil dan lampu senter berukuran kecil. Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan berkas sinar yang dipantulkannya. Cahaya-cahaya yang dipantulkan akan berpotongan pada satu titik. Cermin cekung dapat membuat bayang-bayang nyata dan bayang-bayang maya. Bayang-bayang nyata adalah bayang-bayang yang ditangkap oleh layar, sedangkan bayang-bayang maya tidak dapat dapat ditangkap oleh layar. Jika jarak benda ke cermin sangat dekat, maka bayang-bayang yang terbentuk adalah semu, lebih besar, dan tegak. Jika. 23.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. jarak benda jauh dari cermin cekung, maka bayang-bayang yang terbentuk adalah nyata (sejati) dan terbalik.. Gambar 2.12 Pola bayang-bayang benda pada cermin cekung Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 110). Gambar 2.13 Contoh cermin cekung( Reflektor) Sumber : https://tentangfenomena.blogspot.com/2016/05/pemantulancahaya-pada-cermin-cekung.html Bayang-bayang yang dibentuk oleh cermin cekung berbalik posisi dibandingkan benda aslinya. Perhatikanlah gambar di bawah ini.. Gambar 2.14 Sifat cahaya dan bayang-bayang pada cermin cekung Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 110) 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berkas cahaya (a) berasal dari bagian atas tanda panah sejajar dengan garis utama (S). Berkas cahaya (b) berasal dari bagian atas tanda panah menuji ke titik fokus (F). Ketika berkas-berkas cahaya tersebut mengenai cermin, berkas-berkas akan dipantulkan sesuai dengan permukaan lengkung cermin. Berkas cahaya (a) yang mengenai cekungan cermin dengan arah sejajar akan dipantulkan ke fokus (F). Begitu pula dengan berkas cahaya (b) yang mengenai bagian atas menuju ke titik fokus akan dipantulkan oleh lengkung cermin dengan arah sejajar garis utama (S). Sehingga bayang-bayang yang dihasilkan akan tampak berukuran kecil dan terbalik. Bayang-bayang ini adalah bayang-bayang nyata. Untuk lebih memahami sifat bayang-bayang pada cermin cekung, ambilah sendok yang berlapis stainless steel. Bercerminlah dan amati bayang-bayang wajahmu pada bagian sendok yang cekung. Kemudian dekatkan telunjukmu pada cermin cekung (cekungan sendok). 3) Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pantul cahaya yang berbentuk cembung. Cermin cembung memiliki sifat menyebarluaskan berkas cahaya yang dipantulkannya. Bayang-bayang yang dibentuk oleh cermin cembung akan tampak maya, lebih kecil, dan tegak seperti pada gambar di bawah ini.. Gambar 2.15 Sifat cahaya dan bayang-bayang benda pada cermin cembung Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 111). 25.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.16 Bayang benda pada cermin cembung Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 111). Gambar 2.17 Contoh cermin cembung Sumber : http://www.zakapedia.com/2013/04/pemantulan-cermin-cekungdan-cembung.html 4. Cahaya dapat dibiaskan Coba perhatikan dasar kolam dan ikan yang terdapat di dalamnya! Kolam yang airnya jernih memiliki dasar kolam yang tampak lebih dangkal. Ikan yang ada di dalam kolam juga tampak mendekati permukaan. Mengapa cahaya mengalami pembiasan ? cahaya mengalami pembiasan jika melalui dua medium (zat perantara yang dilalui cahaya) yang berbeda kerapatannya. Misalnya, cahaya yang datang dari udara ke air.. 26.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pensil dalam air tampak patah karena cahaya melalui tiga medium yaitu air, kaca, dan udara. Medium air memiliki kerapatan yang lebih kecil dibandingkan kaca. Air memiliki kerapatan lebih besar dibandingkan udara. Karena melalui medium dengan perbedaan kerapatan seperti itu, cahaya akan dibiarkan mendekati atau menjauhi garis normal. Garis normal adalah garis maya yang tegak lurus pada bidang batas kedua medium. Hukum. Pembiasan. Cahaya. (www.pengertianilmu.com,. diakses. tanggal. 02/10/2018 pukul 17.45) 1.. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang.. 2.. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias cahaya yang memasuki bidang batas dua medium yang berbeda selalu bernilai tetap (konstan).. Syarat-syarat terjadinya pembiasan: 1.. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. 2.. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90 derajat). Gambar 2.18 Cahaya dapat dibiaskan Sumber : https://www.juraganles.com/2016/12/pengertian-cahaya-sifatsifat-cahaya-dan-contohnya.html. 27.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan perbedaan kerapatan medium yang dilalui, dapat diketahui arah pembiasan cahaya. (Putty Yousnelly, Dian Oky S, Zuneldi (2010 :113) 1. Jika cahaya masuk ke medium yang kerapatannya lebih besar, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. 2. Jika cahaya masuk ke medium yang kerapatannya lebih kecil, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Arah. pembiasan. cahaya. dibedakan. menjadi. dua. macam. yaitu:. (www.pengertianilmu.com, diakses tanggal 02/10/2018 pukul 17.45) a. Mendekati garis normal. Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air b. Menjauhi garis normal. Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara. Perhatikanlah bagan di bawah ini agar kamu lebih mudah memahaminya !. Gambar 2.19 arah pembiasan cahaya Sumber : Tim Bina IPA: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V/ Yudistira (2010: 113). 5. Cahaya dapat diuraikan Contoh peristiwa penguraian cahaya adalah pelangi. Pelangi adalah lengkung spektrum warna di langit yang berasal dari cahaya matahari. Apakah spektrum warna itu ? pelangi memiliki tujuh warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Ketujuh warna itu disebut spektrum warna.. 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pelangi berasal dari cahaya matahari yang tampak berupa sinar berwarna putih. Setelah mengenai butiran-butiran halus air hujan, cahaya putih itu mengalami pembiasan dan terurai menjadi tujuh warna. Jadi, cahaya matahari yang tampak putih itu sebenarnya merupakan perpaduan dari berbagai warna cahaya yang disebut spektrum.. Gambar 2.20 Cahaya dapat diuraikan Sumber : (http://fismath.com/sifat-sifat-cahaya-beserta-contoh-danpenjelasannya/). 2.1.7. Kurikulum 2013 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (Palupi, 2016: 6). Kurikulum dirancang baku seperti pada buku sebagai materi maupun kurikulum sebagai produk, menyembabkan perlu banyak penyesuaian di lapangan (Palupi, 2016: 11). Dalam kurikulum 2013, kemampuan kognitif peserta didik diarahkan untuk mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang dipelajarinya dalam konteks sosial-kebangsaan (Wiyani, 2014 : 72). Menurut Jean Piaget, kemampuan kognitif peserta didik usia SD masuk dalam tahapan pemikirian operasional konkret, yaitu masa dimana aktivitas mental peserta didik terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya. Menurut piaget, operasi merupakan hubunganhubungan logis di antara konsep-konsep atau skema-skema, sedangkan operasi konkret adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwaperistiwa nyata atau konkret yang dapat diukur (Wiyani, 2014: 72) 29.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pada kurikulum 2013, tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk seperangkat kompetensi, itulah sebabnya tujuan pembelajaran yang didesain oleh seorang guru harus berbasis pada pencapaian kompetensi. Setiap kompetensi mengandung beberapa aspek sebagai tujuan yang akan dicapai, sebagai berikut. (Wiyani, 2014 : 93) a.. Pengetahuan (Knowledge), yaitu kemampuan bidang kognitif pada peserta didik.. b.. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu.. c.. Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas yang dibebankan kepadanya.. d.. Nilai (value), yaitu norma-norma yang bersifat didaktik bagi peserta didik.. e.. Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.. f.. Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu. Minat merupakan aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang melakukan suatu aktivitas.. Pandangan kurikulum untuk SD dari sisi teoritis sebagai berikut. (Sundayana, 2014: 24) a.. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan strandar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.. b.. Kurikulum 2013 menganut: 1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan 2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awala peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.. 30.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kurikulum 2013 dilihat dari sisi tujuan yang akan dicapai memiliki enam aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, minat. Wiyani (2014 : 70) mengemukakan perubahan fisik dan psikis peserta didik tersebut mencakup tiga ranah atau aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peserta didik yang berada pada periode Sekolah Dasar (SD) berada dalam periode late childhood atau akhir masa kanak-kanak, periode ini ditandai dengan kondisi yang sangat berpengaruh terhadap penyesuaian pribadi serta penyesuaian sosial peserta didik SD (Wiyani, 2014: 70). 2.2 Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang model pembelajaran Inkuiri Zarisa & Saminan (2017) meneliti tentang penerapan pembelajaran inkuiri menggunakan metode Pictorial Riddle pada materi alat-alat optik untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan hasil belajr siswa setelah penerapan pembelajaran inkuiri menggunakan metode pictorial riddle. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain onegroup pretest-posttest design. Sampel penelitian diambil secara acak dari seluruh siswa kelas VIII, sehingga yang menjadi sampel adalah sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa oerempuan dan 11 siswa laki-laki di SMP Negeri 8 Banda Aceh. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bawha pembelajaran inkuiri menggunakan metode pictorial riddle dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 19% pada pertemuan pertama dengan N-gain sebesar 0,41 dan tergolong dalam kategori sedang serta sebesar 13% pada pertemuan kedua dengan N-gain sebesar 0,36 dan tergolong dalam kategori sedang. Sri, Riyadi & Hartono (2013) meneliti tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang memberikan hasil belajar IPA lebih baik antara model inkuiri dan model langsung. Penelitian ini menggunakan rancangan control group pre-test post-test. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas V semester II SD Negeri Segugus Hasanudin Kecamatan Cepogo Kabupaten. 31.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Boyolali dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Wonodoyo yang berjumlah 18 siswa sebagai kelompok eksperimen, siswa kelas V SDN 1 Gedangan yang berjumlah 23 siswa sebagai kelompok kontrol, dan siswa kelas V SDN 1 Sumbung yang berjumlah 22 siswa sebagai kelompok uji coba instrumen.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) berdasarkan hasil uji hipotesis terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen yang mendapat nilai rata-rata 75,111 sedangkan kelompok kontrol nilai rata-rata 68. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih baik daripada model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V Segugus Hasanudin Kecamatan Cepogo tahun ajaran 2012/2013. Utami, Rosnita & Asran (2017) meneliti tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup dalam pembelajaran IPA. Bentuk penelitian ini adalah eksperimen berpura-pura (Quasy Experiment) dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 27 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang berjumlah 54 orang, terdiri dari kelas IV A dan IV B. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 27 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari 26 siswa kelas IV A dan 28 siswa kelas IV B. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) penggunaan model pembelajaran inkui berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV SDN 27 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian relevan di atas menggunakan sampel siswa SD dan SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti akan membuat penelitian untuk memperkaya dan memberi sumbangan dalam penelitian yang sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD tentang sifat-sifat cahaya.. 32.

Gambar

Gambar 2.1 Contoh cahaya merambat lurus
Gambar 2.2 Pola perambatan berkas cahaya sejajar menyebar  Sumber :
Gambar 2.5 Contoh cahaya menembus benda bening
Gambar 2.6 Contoh cahaya dapat dipantulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Comparison of the growth hormone gene sequence of cattle and buffalo, pertaining to 4 th exon, 4 th intron and 5 th exon revealed 12 nucleotide substitutions, but a

Rata- rata Persentase Manfaat Hasil Pengetahuan “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Sebagai Kesiapan Cook Helper Berkaitan Dengan Tahap Persiapan ……… 82

Kerugian head dari sistem pipa sama seperti yang ditimbulkan pada sebuah. pipa lurus yang panjangnya sama dengan pipa-pipa lurus dari

[r]

Perbandingan Hasil Tes Kondisi Fisik dengan Ranking Prestasi ……….... Perbandingan Hasil Tes Anthropometrik dengan

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah persentase manifestasi oral pada penderita. Universitas

Dengan demikian perhitungan harga jual produk cat kayu pada perusahaan sebesar Rp 349.817 dengan menggunakan metode garis lurus dan penulis sebesar Rp 349.697 dengan menggunakan

Aliran bit dan rekonstruksi sinyal ucapan menghasilkan sinyal rekonstruksi yang paling buruk pada kondisi kanal AWGN dengan SNR = 10 dB (plot hasil rekonstruksi