• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSIAPAN PEMUGARAN II CANDI BOROBUDUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSIAPAN PEMUGARAN II CANDI BOROBUDUR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

T

PERSIAPAN PEMUGARAN II

CANDI BOROBUDUR

Oleh :

Dukut Santoso

Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur

1999-2006

LATAR BELAKANG

Tidak dapat dipungkiri bahwa Candi Borobudur kerusakan yang sangat parah, baik strukturnya kelihatan utuh karena jasa pemugaran van Erp maupun material batu-batunya. Oleh karena itu pada tahun 1907 – 1911. Semula candi ini tidak p a d a t a h u n 1 9 6 0 , C a n d i B o r o b u d u r tampak, hanya berupa gundukan tanah yang direncanakan akan dipugar kembali. Dari sinilah ditumbuhi pohon-pohon besar dan semak muncul pertanyaan, mengapa Candi Borobudur belukar, namun di bagian atasnya terlihat batu- harus dipugar kembali, apakah tidak hanya batu candi berserakan tidak tertata. Setelah menghambur-hamburkan biaya dan tenaga? dilakukan pemugaran oleh van Erp, candi ini Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus sudah dapat dikunjungi oleh wisatawan dan diteliti lebih dulu metode pemugaran yang dinikmati bentuknya, bahkan puncak stupa dilakukan oleh van Erp dan kondisinya secara pusat dilengkapi chattra untuk tujuan rinci setelah pemugaran.

pemotretan, kemudian dibongkar kembali. Pemugaran Candi Borobudur yang Setelah itu, Candi Borododur lebih banyak dilakukan oleh van Erp tidaklah menyeluruh, dimanfaatkan dari pada dilestarikan atau namun hanya bagian-bagian tertentu. Secara dirawat, maka pada tahun 1926 batu-batu garis besar yang diperbaiki adalah: bagian reliefnya sudah mengalami kerusakan berupa pagar langkan, sebagian dinding tingkat I dan II, vandalisme, retak-retak dan banyak juga yang saluran air yang berada di halaman candi dan sudah pecah. Dari hasil penelitian diketahui lereng bukit, bagian struktur bawah tangga, bahwa Candi Borobudur sudah mengalami beberapa gapura, sebagian relung dilengkapi

Chattra Borobudur yang sengaja dipasang pada zaman pemugaran oleh Th. van Erp

(2)

tingkat arupadhatu dengan 72 stupa termasuk kerusakannya masih meliputi kerusakan stupa pusat. Untuk stabilitas struktur dilakukan struktural dan material yang kedua-duanya dengan dua cara, yaitu: penguatan lereng bukit saling terkait satu sama lainnya.

dan penutupan lantai lorong asli yang miring Bentuk kerusakan struktural berupa dengan semen trass (Anom dkk, 2005: 49). kemelesakan dan kemiringan dinding-dinding Setelah pemugaran tersebut, pada candi, terutama terlihat pada dinding tingkat I kenyataannya dinding tingkat I dan II masih dan II kwadran barat laut. Susunan batu-batunya dalam kondisi miring dan melesak, dari 24 saling bergeser sehingga terbentuk celah-celah gapura hanya sedikit yang diperbaiki, beberapa yang lebar. Pada musim penghujan bagian pagar langkan masih kelihatan kosong (tidak tersebut terlihat menjadi pancuran-pancuran air. ada susunan batunya), beberapa susunan batu- Untuk keamanan pengunjung dan demi batu relief tidak lengkap, tidak semua arca kelestarian struktur candi maka bagian yang Buddha dikembalikan ke dalam relung aslinya. sangat miring tersebut ditopang dengan

balok-balok kayu jati. Bagian candi yang seharusnya terdapat struktur pagar langkan masih banyak yang kosong, namun di sekitar candi ditemukan banyak sekali batu-batu lepas yang belum direkonstruksi. Begitu pula arca-arca Buddha yang seharusnya berada di dalam relung masih banyak yang kosong. Di lain pihak di sekitar candi telah ditemukan sejumlah arca Buddha yang belum terpasang pada posisinya yang asli. Lain halnya dengan kepala arca Buddha, di satu pihak arca-arca yang telah terpasang di candi sebagian tanpa kepala dan tangan, namun di lain pihak telah ditemukan kepala-kepala arca Buddha dan tangannya yang belum disambung pada badannya. Elemen-elemen candi lainnya berupa: stupa, pancuran air, antefiks, batu-batu Kerusakan struktural pada dinding-dinding candi, terlihat dinding yang miring dan melesak dan perlu ditopang dengan

(3)

relief, dan lain-lain dalam kondisi yang sama mengurangi kerusakan yang lebih parah lagi, dengan arca Buddha. karena hasil pemugaran nantinya diharapkan Kerusakan struktur candi tersebut Candi Borobudur dapat bertahan sampai 1000 berpengaruh pada kerusakan materialnya tahun lagi. Berdasarkan kondisi candi yang dalam bentuk retakan pada batu sampai pecah, sudah parah maka diputuskan untuk dilakukan bahkan beberapa blok batu sudah ada yang pemugaran total. Dampak yang akan terjadi hancur sehingga sudah tidak mungkin adalah penutupan sementara untuk para direkonstruksi lagi. Kerusakan material lainnya wisatawan selama berlangsungnya pemugaran, berupa pelapukan batu karena faktor alam. Dari sebab akan digunakannya alat-alat berat dan beberapa faktor alam yang terjadi, air area sekitarnya akan digunakan untuk lalu-lintas merupakan faktor utamanya. Dampak transportasi. Adapun sistem pemugaran yang pelapukan pada batu dapat bermacam-macam, akan diterapkan dengan metode anastilosis yaitu keausan batu karena terkikis oleh aliran seperti yang dilakukan pada Candi Prambanan. dan rembesan air, tumbuhnya mikro-organisme Pada waktu itu upaya mendapatkan peralatan yang dapat melapukan batu, munculnya

penggaraman yang berakibat pengelupasan batu, dan lain sebagainya. Apabila hal tersebut dibiarkan bertahun-tahun maka generasi sekarang tidak akan menikmati kemegahan Candi Borobudur. Berdasarkan pertimbangan itulah, Candi Borobudur akan dipugar kembali atau disebut dengan pemugaran kedua.

PERSIAPAN PEMUGARAN II

Sebenarnya persiapan untuk pemugaran Candi Borobudur ke dua telah dilakukan sejak tahun 1960, yaitu mengeliminasi kerusakan,

baik pada material bangunan maupun

(4)

pemerintah sangat minim karena sedang terjadi

Ÿ

penelitian fondasi candi dengan pergolakan politik. Maka dari itu pekerjaan penggambaran potongan dari berbagai persiapan yang dilakukan oleh pemerintah arah;

Republik Indonesia sangat tersendat. Meskipun

Ÿ

pengeboran tanah di dalam maupun di demikian pada pertengahan tahun 1963 sampai luar candi untuk mengetahui struktur dan akhir tahun 1966 telah dilakukan pengukuran k a r a k t e r i s t i k t a n a h d a n u n t u k dan persiapan pemugaran yang lain meliputi : mengetahui daya dukung tanah serta

Ÿ

pengukuran dan penggambaran dinding permeabilitas tanah;

candi;

Ÿ

membuat perencanaan rekonstruksi dan

Ÿ

pengukuran dan penggambaran bagian perkuatan fondasi dengan beton;

struktur candi yang menyimpang;

Ÿ

pembongkaran beberapa bagian pagar

Ÿ

pemotretan dinding candi dan relief langkan sudut barat laut untuk untuk dokumentasi dan rekonstruksi mengurangi beban, tekanan dan

(5)

kemiringan dinding candi; pembongkaran batu-batu candi. Untuk

Ÿ

mempersiapkan penyediaan listrik, air, kestabilan struktur bangunannya, maka metode dan alat transportasi; pembongkarannya dilakukan per-kwadran yang

Ÿ

pembangunan kantor di lokasi proyek, dihitung dari tangga candi. Kwadran barat laut gudang, dan bangunan lainnya untuk yang dindingnya sangat miring harus fasilitas kerja; d i w a s p a d a i d a l a m p e r t a m a k a l i

Ÿ

mengadakan pendidikan dan pelatihan pembongkarannya. Perancah telah disiapkan pemugaran serta konservasi untuk untuk pembongkaran pagar langkan, namun teknisi lapangan. pada tahun 1965 semua kegiatan dihentikan Di samping itu untuk persiapan karena terjadi kekacauan politik.

pemugaran telah dilakukan pula koordinasi Permintaan kepada UNESCO baru dengan Pemerintah Daerah dan Angkatan Darat dilakukan pada tahun 1967 karena Candi serta Kepolisian untuk kelancaran dan B o r o b u d u r s u d a h d a l a m k o n d i s i pengamanan proyek, misalnya bantuan membahayakan. Pada konggres UNESCO ke-Angkatan Darat untuk pengangkutan crane 27 di Amerika Serikat yang diselenggarakan kapasitas 10 ton. Untuk penelitian geologi telah pada bulan Agustus 1967 mengagendakan dilakukan kerjasama dengan Institut Teknologi bantuan penyelamatan Candi Borobudur. Bandung dengan diketahui oleh DR. Sartono. Dalam realisasinya UNESCO mengirimkan dua Tim dari Bandung ini mengadakan pengeboran tenaga ahli pada awal tahun 1968 untuk tanah/batuan di dalam maupun di luar candi. mengadakan studi Candi Borobudur, yaitu: DR. Hasilnya sangat penting untuk mengetahui B.Ph. Groslier, tenaga ahli Perancis tentang kekuatan dan keadaan lapisan tanah di bawah pemugaran dan saat itu sebagai Director of the candi, termasuk stratigrafi bukit tempat Conservation d'Angkor di Siem Reap Kamboja, kedudukkan candi. Hal tersebut terbukti ketika dan DR. C. Voute sebagai ahli geo-hidrologis NEDECO dan ahli UNESCO bidang biologi, DR. pada International Institute for the Aerial Surveys H y v e r t d a l a m m e m b u a t p e r e n c a n a a n and Earth Sciences in the Netherland. Dua ahli pemugaran memanfaatkan hasil penelitian DR. tersebut berpendapat bahwa kondisi Candi Sampurno untuk dasar perhitungan teknik sipil Borobudur sudah mengkhawatirkan maka perlu dan program konservasi. Hasil penelitian segera penyelamatan. Problem yang dihadapi geologi ini juga dijadikan dasar pertimbangan Indonesia pada saat itu adalah kekurangan

(6)

dana untuk penyelamatan Candi Borobudur, persiapan pemugaran yang telah dilakukan oleh kekurangan tenaga ahli, dan belum tersedianya para ahli Indonesia. Namun demikian peralatan modern. Menanggapi hal itu, penambahan penelitian dan percobaan-UNESCO segera mengirimkan lagi beberapa percobaan perlu dilakukan agar lebih banyak tenaga ahli. Tidak sampai bulan Januari 1973, informasi yang diperoleh dan untuk kelancaran kontrak kesepakatan antara Pemerintah serta keberhasilan pemugaran. Dari segi Republik Indonesia dengan UNESCO pendanaan, UNESCO mulai melakukan ditandatangani. Hal ini sebagai tanda bahwa penggalangan dana internasional, antara lain pemugaran Candi Borobudur dengan dari USA, Belanda, Swis, Australia, dan Jepang. kerjasama internasional dimulai. Dalam hal ini Persiapan pemugaran yang bersifat DR. Groslier dan DR. Voute menghargai dan teknis-arkeologis juga telah dilaksanakan, menaruh rasa hormat atas pelaksanaan misalnya pengumpulan batu-batu lepas. Disebut batu lepas karena batunya telah lepas dari struktur candi atau fragmen batu telah lepas dari induknya, bahkan keberadaannya sudah jauh dari konteksnya. Batu-batu lepas tersebut ada yang ditemukan di halaman sekitar candi, ada juga berada di dalam tanah, ada pula yang telah difungsikan untuk fondasi rumah, untuk tangga dan untuk lantai rumah atau halaman. Khusus batu lepas berupa stupa seringkali dimanfaatkan sebagai lumpang penumbuk padi. Masih banyak lagi pemanfaatan batu lepas untuk keperluan rumah tangga warga sekitar Borobudur. Batu-batu lepas tersebut setelah dikumpulkan, kemudian diklasifikasi jenis dan bentuknya. Setiap batu lepas diukur dan digambar, untuk selanjutnya dilakukan pencocokan di candi. Jenis batu lepas tersebut antara lain: blok batu polos atau berornamen Situasi bengkel kerja pada saat pemugaran II

(7)

(misalnya: antefiks, kala-makara, dan relief), nomor registrasi yang juga dicantumkan ke stupa, dan arca Buddha. Ternyata dari hasil dalam gambar seri B. Gambar seri C adalah pengumpulan batu lepas yang dilakukan tahun turunan dari gambar seri A yang digunakan 1970 – 1971 dan dilanjutkan tahun 1973 – 1974 untuk survei dan penentuan metode perawatan diperoleh hasil 2.234 blok sudah diklasifikasi pada setiap blok batu. Di samping itu masih ada dan 739 blok berhasil dicocokan ke tempat satu macam gambar lagi yaitu gambar

aslinya. fotogrametri. Gambar ini berfungsi untuk

Pekerjaan lainnya adalah penggambaran dokumentasi dan control dalam rekonstruksi. yang sebagian merupakan pekerjaan lanjutan Hasil penggambaran dengan fotogrametri ini yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sangat akurat dan menunjukkan gambar apa sebelum ada kesepakatan kerjasama adanya, termasuk ukurannya. Apabila pada internasional dengan UNESCO. Kegiatan ini gambar-gambar serial, tepi blok batu digambar harus sudah diselesaikan sebelum pekerjaan dengan garis lurus, sedangkan pada gambar pembongkaran dimulai. Penggambaran fotogrametri tidak lurus tergantung lekukan-tersebut dilaksanakan dengan sangat teliti dan lekukan tepi batu. Untuk selanjutnya setiap akurat, sebab setiap blok batu dan lebar gambar serial dilengkapi dengan nomor celahnya diukur, termasuk arah kemiringannya. registrasi, nomor serial ditempatkan pada setiap Ada tiga macam seri penggambaran, yaitu blok batu, setiap lapis susunan batu juga diberi gambar seri A, B, dan C. Gambar seri A ini nomor di sebelah kanan gambar. Indikasi adalah gambar setiap blok batu termasuk registrasi lainnya diletakkan pada notasi ukurannya dengan koordinat tiga dimensi yang gambar, yaitu meliputi: sisi candi, tingkat, berfungsi untuk pedoman rekonstruksi. Adapun bidang, dan dinding atau pagar langkan.

gambar seri B hampir sama dengan gambar seri Kegiatan persiapan yang lain adalah A hanya ditambah dengan gambar tata letak pengukuran dimensi candi untuk pedoman blok-blok batu yang akan ditempatkan ke dalam rekonstruksi ke bentuk aslinya. Menurut palet. Palet adalah kotak kayu yang terbuka Dumarcay, bentuk Candi Borobudur yang bagian atasnya dan di dalamnya disekat sekarang ini sudah tidak asli lagi, karena sudah menjadi 9 bagian untuk penempatan blok batu. mengalami paling tidak dua tahap restorasi Apabila ukuran batu normal, satu palet dapat pada saat pembangunannya (Dumarcay: 1974,

ditempati untuk 9 blok batu. Palet tersebut diberi 225). Meskipun demikian, bentuk yang Model penyimpanan dan registrasi pada blok-blok batu maupun arca yang ditempatkan ke dalam palet

(8)

sekarang ini masih dapat dijadikan dasar selasar; 1 untuk lorong tingkat I; 2 untuk lorong pemugaran kedua dengan syarat dinding yang tingkat II; 3 untuk lorong tingkat III; 4 untuk miring ditegakkan, dinding yang melesak lorong tingkat IV; dan 5 untuk teras bundar. diangkat, celah-celah batu yang terbuka Registrasi berikutnya adalah bidang candi, dirapatkan, kemudian dibuat gambar setiap sisi candi dibagi beberapa bidang atau rekonstruksi berdasarkan pengukuran tiga seksi yang penomorannya dimulai dari kanan ke dimensi yang akurat. Di samping pengukuran kiri, yaitu: A – J untuk dinding candi, A1 – J1 yang menyeluruh, dilakukan pula pengukuran untuk pagar langkan tampak dalam, dan A2 – J2 setiap bagian, misalnya: tinggi dinding tiap untuk pagar langkan tampak luar. Untuk tangga tingkat, tinggi dan tebal pagar langkan, lebar dan gapura diberi kode T (tengah) dan Y atau Z tangga, dan lain sebagainya. (untuk dindingnya). Setiap lapisan batu juga Apabila pemugaran kedua yang akan diberi kode nomor yang dimulai dari bagian dilaksanakan dengan cara pembongkaran total bawah pada setiap dinding candi atau pagar maka ratusan ribu blok batu akan dilepas dari langkan. Penomoran yang terakhir adalah struktur candinya. Untuk selanjutnya blok-blok nomor serial batu yang dimulai dari kiri ke kanan batu tersebut akan berkeliling ke tempat-tempat pada setiap lapis batu dalam satu bidang candi. perawatan yang akhirnya akan kembali lagi ke Beberapa kode nomor tersebut dipahatkan candi untuk direkonstruksi. Mulai dari pada permukaan atas batu, sehingga meskipun p e m b o n g k a r a n s a m p a i r e k o n s t r u k s i batunya keliling kemana-mana tetap diketahui kemungkinan besar beberapa blok batu dapat posisinya di candi. Untuk mempermudah tertinggal di suatu tempat perawatan atau dapat pemahatan nomor registrasi pada setiap batu juga tertukar antar blok batu, bahkan dapat juga maka dibuatkan kode nomor tersendiri sebagai hilang. Oleh karena itu diperlukan sistem berikut:

registrasi yaitu pemberian nomor pada setiap 1 = │ ; 2 = \ ; 3 = ─ ; 4 = / ; 5 = ; 6 = ═ blok batu yang akan dikawal dengan kartu ; 7 = ; 8 = × ; 9 = ; 0 = ┼ .

registrasi pada setiap paletnya. Pemberian kode Pemetaan kerusakan pada setiap blok nomor dimulai dari sisi candi, yaitu: nomor 1 batu Candi Borobudur perlu dilaksanakan untuk sisi utara; 2 untuk sisi selatan; 3 untuk sisi sebelum kegiatan pembongkaran dimulai. Hal timur; 4 untuk sisi barat, kemudian dilanjutkan ini untuk mengetahui secara rinci tingkat dengan kode nomor lorong candi yaitu: 0 untuk kerusakan dan pelapukan batu-batunya. Proses pemberian kode pada batu

(9)

Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan pula melalui serangkaian penelitian dan percobaan berbagai penelitian dan percobaan agar agar diperoleh materi yang betul-betul efektif diperoleh metode dan bahan konservasi yang dan efisien. Penelitian bahan konservan cocok. Pemetaan konservasi ini meliputi: dilakukan di laboratorium Borobudur dan Paris observasi umum, observasi restorasi, observasi ( P e r a n c i s ) , s e d a n g k a n p e r c o b a a n -biologi. Kondisi batu yang diobservasi umum percobaannya dilakukan di lingkungan Candi adalah: keausan permukaan batu karena erosi; Borobudur. Bahan pembersih mikro-organisme adanya lapisan oker; endapan putih pada dan bahan pengawetnya yang diteliti dan dicoba permukaan batu; lubang alveol adalah lubang- keefektifannya berjumlah 17 jenis, yaitu: AC 322, lubang pada permukaan batu karena faktor Benzalkon, Curitan, Formol, Hyvar X, Karmex, biologi; dan permukaan batu yang tidak rusak Muslick, Nabasan, Noranium, Preventol L, atau masih bersih. Sasaran observasi restorasi Preventol O extra, Preventol PN, Preventol ON, meliputi: bagian batu yang telah hilang; retakan Proven, Quat, Sodium hydroksida, dan S-66. pada batu; retakan rambut yang terisi endapan;

pengelupasan permukaan batu; pengelupasan permukaan batu yang terisi endapan; endapan pada permukaan batu atau retakan yang sudah mengeras; postule adalah lubang pada batu yang terisi lumut dan tertutup endapan putih yang menonjol. Adapun observasi biologi meliputi: ganggang di dalam lubang-lubang relief; ganggang pada aliran air; jamur kerak crustaceae putih; jamur kerak crustaceae yang lain; jamur kerak foliaceae; lumut pada permukaan batu; lumut di dalam lubang-lubang relief atau di dalam retakan atau di dalam celah-celah batu.

Setelah kerusakan/pelapukan setiap blok batu diketahui maka perlu dicari metode dan

(10)

Dari penelitian dan percobaan ini diperoleh hasil perbaikan batu-batu Candi Borobudur yang bahan-bahan yang efektif dan efisien untuk rusak, yaitu: Akemi Normal untuk bahan konservasi Candi Borobudur, antara lain: AC 322 penyambungan batu-batu yang berukuran sangat efektif untuk pembersihan jamur kerak, relatif kecil, karena bahan ini mempunyai masa Hyvar X yang cair dengan kadar 1 – 2% efektif pakai yang singkat setelah dicampur antara untuk membunuh lumut dan ganggang hitam. resin dan hardenernya, Davis Fuller 614 dapat Adapun bahan perekat yang diteliti dan dicoba digunakan untuk penyambungan dan perbaikan keefektifannya berjumlah 12 macam, yaitu: batu-batu yang berukuran relatif besar karena Akemi Normal, Akemi Extra, Akemi Universal, mempunyai masa pakai agak lama, yaitu 2 jam Sinmast P 203, Araldite AW 106, Araldite XB dan masa keringnya 4 jam.

2697, Araldite GY 257, Epasfill PT 521 SL, Davis Penelitian lainnya dalam persiapan Fuller 614, Davis Fuller 609, Instant Resiweld, pemugaran adalah penelitian arkeologi dengan dan Durox 628. Dari serangkaian uji coba obyek sasaran candinya itu sendiri dan terhadap bahan-bahan tersebut, diperoleh dua lingkungannya. Titik 0 dari candi perlu dicari macam bahan perekat yang efektif untuk sebagai dasar pemugaran dengan cara ekskavasi di halaman candi yang berhimpitan dengan dinding selasar dan di jalan masuk candi. Beberapa ekskavasi telah dilakukan di lingkungan candi termasuk di lahan yang akan digunakan untuk area kerja konservasi dan di sekeliling candi yang akan diberi ring beton. Ring beton ini berfungsi sebagai sabuk candi agar tidak terjadi deformasi horizontal bila ditambah tekanan dari atas karena di bawah lantai lorong candi akan diberi ring beton. Di samping itu ring beton di sekeliling candi untuk sementara digunakan untuk landasan tower crane. Hasil ekskavasi arkeologi tersebut antara lain ditemukannya beberapa stupika, tablet, dan beberapa fragmen tembikar.

(11)

Prasarana dan sarana kerja perlu pentingnya juga disiapkan peralatan kecil, dipersiapkan sebelum kegiatan pembongkaran antara lain: pahat, pukul besi, cetok, sikat ijuk, dimulai, termasuk peralatan modern yang pada bor batu, dan lain sebagainya, bahkan disiapkan tahun 1965 belum terlaksana. Selain kantor dan juga gerinda gigi untuk mengikis endapan pada gudang yang telah disebutkan di bagian depan, batu yang sudah mengeras.

bangunan untuk konservasi batu perlu dibuat di

area bawah. Di area bawah dibagi beberapa PENUTUP bagian, mulai dari sebelah timur adalah: lahan

penampungan batu-batu dalam palet hasil Perangkat lunak untuk pengontrolan pembongkaran; area untuk pembersihan pemugaran ini juga dipersiapkan agar kering; area untuk pembersihan basah dengan pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai air dan bahan kimia; ruangan oven dengan dengan rencana. Ada dua macam pengontrolan

o

suhu maksimal 60 C; area untuk perbaikan yaitu: Stone Registration System (SRS) dan batu; area untuk pengawetan; area untuk Project Control System (PCS). Sistem registrasi penampungan akhir. Peralatan modern di atas batu ini mengkomputerisasi proses jalannya candi yang perlu disiapkan adalah tower crane batu mulai dari pembongkaran, konservasi, untuk mengangkut palet yang berisi 9 blok batu sampai ke pemasangan kembali, sehingga hasil pembongkaran. Di samping itu di atas a p a b i l a t e r d a p a t p e l a k s a n a a n y a n g candi juga disiapkan beberapa katrol yang menyimpang dari perintah kartu registrasi akan dilengkapi tali sandat untuk mengangkat diketahui dan segera dikoreksi. Dengan bongkaran batu yang akan diletakkan ke dalam demikian tidak akan terjadi hilangnya batu dan palet. Beberapa kendaraan forklift perlu juga kekeliruan pengerjaan.

disiapkan di halaman candi dan di area bawah. Adapun PCS adalah teknik ilmiah untuk Mengingat area atas dan bawah dipisahkan perencanaan, memonitor, dan pengontrolan dengan tebing maka perlu disiapkan gantry jalannya proyek dengan sistem komputerisasi. crane untuk mengangkut palet-palet batu dari Sebenarnya hal ini merupakan bagian dari area atas menuju tempat penampungan di area manajemen proyek, sehingga bila terjadi bawah. Sejenis gantry crane yang dapat keterlambatan atau kemajuan jalannya proyek bergeser juga dipasang di penampungan akhir. segera diketahui dan perlu dicari penyebabnya Selain peralatan berat tersebut tidak kalah untuk diperbaiki.

(12)

merupakan pekerjaan persiapan yang penting

Anom, dkk. 2005.

The Restoration of

untuk menjamin kelancaran pemugaran Candi

Borobudur. Paris : United Nations

Borobudur ke dua. Jaminan Candi Borobudur

Educational, Scientific and Cultural

akan dapat bertahan sampai 1000 tahun adalah

Organization.

sesuatu hal yang tidak mudah. Oleh karena itu di

D u m a r c a y, J . 1 9 7 4 .

R e p o r t o n

dalam proses pemugaran ini perlu dipersiapkan

Measurements and Dimensions, Pelita

dengan seksama, rinci, dan penuh perhitungan

Borobudur Seri CC No. 3. Jakarta :

yang teliti, termasuk perhitungan faktor

Proyek PELITA Restorasi Candi

Borobudur, Departemen Pendidikan

keselamatan bila terjadi gempa bumi pada 6

dan Kebudayaan.

Skala Richter.

Khandelwal, V.K. and Raharjo, B. 1977.

Computerized Project Control System

for The Restoration of Borobudur

Temple, Pelita Borobudur Seri B. 10.

(13)

Jakarta : Proyek PELITA Pemugaran

Candi Borobudur, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Samidi and Santoso, D. 1978. Report on

Stone Treatment Practice at The

Chemico-Archaeological Department

of The Borobudur Restoration Project,

Pelita Borobudur Seri B 12.

Jakarta :

Proyek PELITA Pemugaran Candi

Borobudur, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Drs. Dukut Santoso

, lahir di Surakarta pada tanggal 3

Mei 1950. Bergabung dalam Proyek Pemugaran Candi

Borobudur tahun 1973-1983. Berbagai

training course

terutama di bidang konservasi dan pemugaran cagar budaya

pernah diikuti seperti

Training Course on Technical

Conservation

di Borobudur pada tahun 1971-1974 dan

Training

Course on Restoration of

Monument di Florence, Italia pada

tahun 1976-1977. Pada tahun 1987 menamatkan pendidikan S1

Arkeologi di Universitas Gadjah Mada. Dikirim dalam

kapasitasnya sebagai

expert

dalam

Restoration of Royal Palace

Site (Phimeanakas)

di Siem Riep, Kamboja. Sekembalinya ke

Indonesia diangkat sebagai Kepala Balai Konservasi

Peninggalan Borobudur pada tahun 1999-2006.

BIODATA PENULIS

Tower crane untuk mengangkut palet yang berisi blok batu hasil pembongkaran berada di atas ring beton yang berfungsi sebagai sabuk candi

(14)

Gambar

gambar seri B hampir sama dengan gambar seri  Kegiatan  persiapan  yang  lain  adalah  A  hanya  ditambah    dengan  gambar  tata  letak  pengukuran  dimensi  candi  untuk  pedoman  blok-blok batu yang akan ditempatkan ke dalam  rekonstruksi  ke  bentuk  a

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) peran Pemerintah dalam menetapkan kebijakan UMK di Kota Semarang dan Kabupaten Demak, survey dilakukan

Ma’had al-Jami’ah yang juga di sebut sebagai pesantren mahasiswa adalah salah satu lembaga dalam perguruan tinggi Islam yang bersifat komplementer yang mampu

Mengumpulkan dokumen-dokumen pencatatan dari transaksi penjualan yang terjadi dalam perusahaan, kemudian menelusuri asal-usul dokumen- dokumen pencatatan tersebut untuk

pemantauan kemajuan persalinan, (DJJ, frekuensi dan lamanya kontraksi uterus, nadi setiap 30 menit, pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin, tekanan darah dan

Gambar 2.5 Diagram bagian fungsional fotoreseptor (Sumber: Fujaya 2002 hlm. 25) Selanjutnya di retina ini spektrum cahaya yang masuk akan dirangsang oleh sel fotoreseptor yaitu

Pemimpin kelompok harus mampu menumbuhkan sikap kebersamaan dan perasaan kelompok jika pada awalnya sebagian besar anggota kelompok berkehendak untuk mengambil

Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls. Bagian-bagian sel saraf adalah sebagai berikut. 1) Badan sel, di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel yang

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, jabatan Seksi pada Jaksa Agung Muda dan jabatan Subseksi pada Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, dan Cabang Kejaksaan Negeri,