• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 2 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 2 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

21 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Menurut Sugiyono (2013: 116), eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimenatal design. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab dan akibat dengan menggunakan kelompok kontrol dan kelompok experimen, tetapi pemilihan kelompok tidak berdasarkan teknik acak (random).

Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Menurut (Sugiyono, 2013: 118) hanya dalam desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Penelitian ini akan dilakukan dengan membandingkan dua kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum memulai perlakuan, kedua kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal dan untuk mengetahui signifikasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang terlalu jauh atau seimbang. Adapun desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 2

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X1 O2

(2)

Keterangan :

Kelompok Eksperimen : SD Negeri Polobogo 02 Kelompok kontrol : SD Negeri Polobogo 01

X1 : Treatment 1 (pembelajaran menggunakan model Mind Mapping) X2 : Treatment 2 (pembelajaran menggunakan model CIRC)

O1 : Hasil pengukuran awal kelompok eksperimen O2 : Hasil pengukuran akhir kelompok eksperimen O3 : Hasil pengukuran awal kelompok kontrol O4 : Hasil pengukuran akhir kelompok kontrol Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memilih mata pelajaran IPA kelas V tahun ajaran 2016/2017.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau keinginan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2013:64). Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dapat dibedakan menjadi variabel independen (bebas) dan variabel dependen (teikat). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran CIRC. Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA.

Definisi Operasional.

Variabel bebas pertama adalah metode Mind Mapping yaitu metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA dengan langkah awal mengidentifikasi ide pokok, mengidentifikasi ide-ide, mengelompokkan ide sekunder, di sekeliling ide utama yang menunjukkan hubungan antara ide tersebut.

(3)

Variabel bebas kedua adaah model pembelajaran CIRC merupakan sebuah model pembelajaran IPA dengan membaca dan menulis materi melalui langkah awal membagi kelompok terdiri 4 siswa, memberikan materi, berdiskusi dalam kelompok, membacakan, menemukan gagasan utama dan memberikan pendapat.

Variabel terikat dari akibat variabel bebas adalah hasil belajar yaitu besarnya skor yang diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakan setelah mengikuti proses pembelajaran.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah tes tertulis pilihan ganda. Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa dari pembelajaran yang dilakukan. Teknik tes ini dilakukan dengan cara memberikan tes awal (Pretest) untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir (Posttest) untuk mengetahui kebermaknaan pembelajaran dilihat dari hasil belajar siswa. Preetest dan Posttest diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01 sebagai kelompok experimen dan kelompok kontrol. Langkah awal dengan memberikan pretest untuk masing-masing kelompok, yaitu siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol yang bertuuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum dilakukan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan perlakuan kepada kelas experimen dengan menggunakan model Mind Mapping dan pada kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan posttest kepada masing-masing kelas (eksperimen dan kontrol) untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan.

Instrumen Penilaian

Pada umumnya ada dua teknik evaluasi hasil belajar, yaitu teknik tes. Instrumen penilaian berupa butir soal dilakukan dengan penilaian yang diberikan setelah pembelajaran selesai atau diakhir program pembelajaran untuk mengukur

(4)

keberhasilan pembelajaran atau dengan kata lain pemberian Posttest. Penilaian ini juga digunakan untuk pedoman perbaikan sistem pengajaran dikelas dan model yang digunakan agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan soal tes dan observasi. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, sedangkan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas atau kegiatan guru dalam menerapkan model Mind Mapping di kelas eksperimen dan model CIRC di kelas kontrol.

Butir Soal

Teknik tes yang digunakan berbentuk tes pilihan ganda berjumlah 20 soal yang diberikan kepada siswa dari kedua kelompok kelas yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pretest diberikan sebelum mengikuti pembelajaran, yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dan tingkat homogenitas siswa. sedangkan posttest dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. Skor dari hasil pretest dan posttest yang telah diberikan selanjutnya dijadikan data penelitian.

Dalam penelitian ini Pretest dan Posttest digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA dari siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Seluruh instrumen baik itu Pretest maupun Posttest harus diuji dahulu kevalidan dan reliabilitasnya sebelum diberikan kepada siswa dan dijadikan data penelitian. Berikut dapat dilihat nomor-nomor soal untuk kisi-kisi soal Pretest dan Posttest yang belum dilakukan uji valid sebagai berikut.

(5)

Tabel 3

Kisi-Kisi Soal Pretest Untuk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,

serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Soal

5.1.1 Menjelaskan pengertian dan contoh gaya.

1,4,7,10,16,18,28,29,30

9 soal 5.1.2 Memberi contoh gaya tarik

dan dorong.

8,9,11,27

4 soal 5.1.3 Memberi contoh penggunaan

gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

2,3,6,15,17,21,22,24,26

9 soal

5.1.4 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.

5,12,13,19 4 soal

5.1.5 Menjelaskan tentang pengaruh

gaya gravitasi bumi 14,20,23,25 4 soal

Tabel tersebut adalah kisi-kisi intrumen soal Pretest berjumlah 30 soal yang belum divalidasi dan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Uji coba instrumen tersebut dilakukan di kelas VI SD Negeri Polobogo 02 dan 03 dengan jumlah siswa 35 orang. Sedangkan kisi-kisi untuk soal Posttest dapat dilihat sebagai berikut

(6)

Tabel 4

Kisi-Kisi Soal Posttest Untuk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,

serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan peswat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Soal

5.2.1 Menjelaskan tentang

pesawat sederhana 2, 11, 15, 16, 35, 5 soal

5.2.2 Menjelaskan jenis pesawat sederhana

pengungkit, dan bidang miring

1, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 17, 18, 19, 23,

11 soal

5.2.3 Memberikan contoh penggunaan pengungkit dan bidang miring

3, 12, 14, 21, 22, 24, 26,

27,30, 31, 33,37,39 13 soal 5.2.4 Menjelaskan jenis

pesawat sederhana katrol dan

roda berporos 10, 25, 28,34,36,40 6 soal

5.2.5 Memberikan contoh penggunaan katrol dan roda

berporos 6,20, 29, 32,38 5 soal

Kisi-kisi soal di atas merupakan instrumen tes yang belum divalidasi, sehingga perlu diuji coba kan di luar subjek penelitian agar memperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Uji coba instrumen tersebut dilakukan di kelas VI SD Negeri Polobogo 02 dan 03 dengan jumlah siswa 35 orang.

Lembar Observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan pelaksanaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC di kelas. Kisi-kisi lembar observasi yang dibuat didasarkan pada sintak pembelajaran dan dikelompokkan menjadi dua check out, yaitu keterlaksanaan yang terdiri

(7)

dari pilihan “dilakukan” dan “Tidak dilakukan”. Adapun kisi-kisi lembar tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model Mind Mapping Kelompok Eksperimen

Pertemuan Pertama

Kegiatan guru Dilakukan Tidak

dilakukan 1. Melakukan persiapan sebelum

mengajar dengan mengkondisikan kelas.

2. Memberikan atau memperkenalkan masalah kontekstual

3. Memberikan petunjuk dan masalah kontekstual yang diberikan

4. Menjelaskan keseluruhan materi 5. Membimbing siswa dalam membuat

peta pikiran

6. Mengamati siswa saat melakukan kegiatan

7. Membahas bersama hasil pekerjaan yang dilakukan

8. Membimbing siswa menarik kesimpulan

(8)

Pertemuan Kedua

Kegiatan guru Dilakukan Tidak

dilakukan 1. Memberikan atau memperkenalkan

masalah kontekstual

2. Memberikan petunjuk dan masalah kontekstual yang diberikan

3. Menjelaskan keseluruhan materi 4. Membimbing siswa dalam membuat

peta pikiran

5. Mengamati siswa saat melakukan kegiatan

6. Membahas bersama hasil pekerjaan yang dilakukan

7. Membimbing siswa menarik kesimpulan

8. Memberikan Post Test

Tabel 6

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model CIRC Kelompok Kontrol Pertemuan Pertama

Kegiatan guru Dilakukan Tidak

dilakukan 1. Melakukan persiapan sebelum mengajar

dengan mengkondisikan kelas. 2. Memberikan atau memperkenalkan

masalah kontekstual

3. Memberikan petunjuk dan masalah kontekstual yang diberikan

4. Memberikan materi pelajaran kepada siswa

5. Membentuk kelompok diskusi 6. Mengamati siswa saat melakukan

(9)

7. Membahas bersama hasil pekerjaan yang dilakukan

8. Membimbing siswa menarik kesimpulan

Pertemuan Kedua

Kegiatan guru Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memberikan atau memperkenalkan masalah kontekstual

2. Memberikan petunjuk dan masalah kontekstual yang diberikan

3. Membagikan materi kepada siswa 4. Melakukan diskusi kelompok

menemukan permasalahan 5. Mengamati siswa saat melakukan

kegiatan

6. Membahas bersama hasil pekerjaan yang dilakukan

7. Membimbing siswa menarik kesimpulan 8. Memberikan Posttest

Adapun kisi-kisi lembar observasi untuk respon siswa sebagai implementasi model Mind Mapping dan CIRC dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(10)

Tabel 7

Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Mind Mapping pada Kelompok Eksperimen

Pertemuan Pertama

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Mengikuti instruksi guru untuk kesiapan dalam belajar.

2. Memahami masalah yang diberikan 3. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

4. Memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang diberikan 5. Membuat peta pikiran mengenai materi 6. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas 7. Memberikan tanggapan dari hasil kerja

temannya

8. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang dilakukan

Pertemuan Kedua

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memahami masalah yang diberikan 2. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

3. Memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang diberikan 4. Membuat peta pikiran mengenai materi 5. Menyajikan hasil kerjanya di depan

kelas

6. Memberikan tanggapan dari hasil kerja temannya

7. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang dilakukan

(11)

Tabel 8

Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model CIRC Pada Kelompok Kontrol

Pertemuan Pertama

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Mengikuti instruksi guru untuk kesiapan dalam belajar.

2. Memahami masalah yang diberikan 3. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

4. Memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang diberikan

5. Melakukan diskusi kelompok menemukan permasalahan

6. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas 7. Memberikan tanggapan dari hasil kerja

temannya

8. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang dilakukan

Pertemuan Kedua

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memahami masalah yang diberikan 2. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

3. Melakukan diskusi kelompok mengenai masalah yang diberikan

4. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas

5. Memberikan tanggapan dari hasil kerja temannya

6. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang dilakukan

(12)

3.4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji prasyarat ini meliputi uji validitas, reliabilitas dan uji taraf kesukaran soal. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang valid artinya alat ukur dapat digunakan untuk mengukur dan reliabel atau konsisten. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel diharapkan hasil penelitian akan valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak agar penelitian menjadi valid dan reliabel. Sedangkan untuk uji taraf kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal hasil belajar pretest dan posttest.

Uji Validitas Intrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:168). Sebelum menggunakan instrumen sebagai alat sangat perlu dan penting untuk dilakukan uji valid dan reliabilitasnya. Setelah diketahui instrumen tersebut valid dan reliabel, barulah instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat. Uji validitas ini dihitung dengan melihat batasan rtabel dan signifikansinya 0,05 . Jika nilai korelasi lebih besar dari pada rtabel maka item valid, tetapi jika kurang maka item tidak valid. Syarat minimum suatu instrumen yang dianggap valid bila harga korelasi ≥ 0,3. Jadi apabila diantara butir dengan skor total dibawah 0,3 maka dinyatakan instrumen tersebut tidak valid. Dalam penelitian ini peserta yang dilakukan uji coba berjumlah 35 siswa, jika berdasarkan rtabel pada product moment untuk signifikansi 0,05 yaitu 0,334 (Sugiyono, 2011:140). Untuk uji validitas dapat dibantu dengan program SPSS versi 20. Tabel di bawah ini menyajikan butir soal yang valid dan tidak valid setelah melakukan uji validitas.

(13)

Tabel 9

Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Pretest

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

Indikator Nomor Soal

Hasil Uji Validitas Valid Tidak Valid 5.1.1 Menjelaskan

pengertian dan contoh gaya.

1,4,7,10,16,18,28,29, 30

1,4,10,16,18,

28,30 7,29

5.1.2 Memberi contoh gaya tarik dan dorong.

8,9,11,27 8,9,11,27

5.1.3 Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. 2,3,6,15,17,21,22,24, 26 15,21,22,24, 26 2,3,6,17 5.1.4 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.

5,12,13,19 5,12,13,19 5

5.1.5 Menjelaskan tentang pengaruh gaya gravitasi bumi

14,20,23,25 14,20,23,25 20

Dari tabel di atas dapat didapat soal Pretest yang valid dan tidak valid setelah dilakukan pengujian. Soal yang valid ada 22 soal adalah butir soal no 1,4,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,30. Sedangkan untuk kevalidan soal Posttest dapat dilihat sebagai berikut.

(14)

Tabel 10

Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Posttest

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan peswat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator Nomor Soal

Hasil Uji Validitas Valid Tidak Valid 5.2.1 Menjelaskan tentang

pesawat sederhana 2, 11, 15, 16, 35, 2, 15, 16 11, 35 5.2.2 Menjelaskan jenis

pesawat sederhana

pengungkit, dan bidang miring

1, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 17, 18, 19, 23, 1, 4, 5, 8, 9, 17, 18, 23 7,19 5.2.3 Memberikan contoh penggunaan pengungkit dan bidang miring 3, 12, 14, 21, 22, 24, 26, 27,30, 31, 33,37,39 3, 12, 21, 24, 27, 33, 39 14, 22, 26, 30, 31, 37 5.2.4 Menjelaskan jenis pesawat sederhana katrol dan roda berporos

10, 25,

28,34,36,40 25,28,34,40 10, 36

5.2.5 Memberikan contoh penggunaan katrol dan roda

berporos 6,20, 29, 32,38

20,29,32,38 6

Dari tabel di atas didapatkan 27 soal yang valid dan dapat digunakan sebagai alat penguji setelah diujikan.

Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen alat ukur, apakah hasil pengukuran tetap atau konsisten meskipun diukur berulang kali. Reliabilitas ini digunakan untuk mengukur

(15)

variabel dengan menggunakan instrumen yang sama atau ajeg. Dalam menguji reliabilitas dapat menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan menggunakan program SPSS 20. Menurut Priyatno (2010: 96) bahwa “kriteria indeks reliabilitas kurang dari 0,6 termasuk kategori kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 termasuk kategori baik”. Jadi instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha >0,6. Untuk menghitung reliabilitas suatu data dapat dilakukan dengan Analyze-Scale-Reliability Analysis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah melakukan uji reliabilitas dan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel 11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,850 30

Dari tabel di atas dapat dilihat banyaknya soal yang diujikan 30 soal, dan nilai alpha 0,850 yang artinya hasil uji coba >0,8 dan masuk kedalam kategori baik. Dari hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai data penelitian. Sedangkan reliabilitas untuk soal Postest dapat dilihat kedalam tabael berikut.

Tabel 12

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,839 40

Dari tabel di atas dapat dilihat banyaknya soal yang diujikan 40 soal, dan nilai alpha 0,839 yang artinya hasil uji coba >0,8 dan masuk kedalam kategori baik. Dari hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai data penelitian.

(16)

Uji Taraf Kesukaran Soal

Setelah dilakukan uji valid dan reliabel , tahap selanjutnya adalah menguji tingkat kesukaran instrumen soal tersebut. Tingkat kesukaran ini bertujuan untuk melihat kesulitan siswa dalam mengerjakan soal termasuk kedalam kategori mudah, sedang, atau sukar. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

I = Keterangan :

I = Indeks/ taraf kesukaran untuk tiap soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal

Untuk memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap angka indeks kesukaran item Robert L. Thorndike dan Elisabeth Hagen mengemukakan sebagai berikut.

Tabel 13

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Dari keterangan di atas peneliti dapat melakukan uji taraf kesukaran soal dan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut ini :

(17)

Tabel 14

Hasil Tingkat Kesukaran Soal Pretest

No No Soal Indeks Kesukaran Kategori

Mudah Sedang Sukar

1 1 0,60 - 2 4 0,62 - 3 8 0,74 - 4 9 0,68 - 5 10 0,74 - 6 11 0,60 - 7 12 0,42 8 13 0,51 - 9 14 0,45 - 10 15 0,71 - 11 16 0,51 - 12 18 0,62 - 13 19 0,45 - 14 21 0,82 - 15 22 0,51 - 16 23 0,85 - 17 24 0,80 - 18 25 0,54 - 19 26 0,48 - 20 27 0,74 - 21 28 0,77 - 22 30 0,80 - Jumlah 11 11 0

(18)

Dari tabel tersebut didapatkan 11 soal dengan kategori mudah, 11 soal kategori sedang dan 0 soal kategori sukar. Berikut adalah indeks kesukaran soal posttest.

Tabel 15

Hasil Tingkat Kesukaran Soal Posttest

No No Soal Indeks Kesukaran Kategori

Mudah Sedang Sukar

1 1 0,42 - 2 2 0,71 - 3 3 0,8 - 4 4 0,94 - 5 5 0,74 - 6 8 0,57 - 7 9 0,28 8 12 0,8 - 9 13 0,62 - 10 15 0,42 - 11 16 0,74 - 12 17 0,74 - 13 18 0,6 - 14 20 0,85 - 15 21 0,77 - 16 23 0,85 - 17 24 0,85 - 18 25 0,57 - 19 27 0,62 - 20 28 0,85 - 21 29 0,68 -

(19)

22 32 0,62 - 23 33 0,6 - 24 34 0,4 - 25 38 0,82 - 26 39 0,91 - 27 40 0,8 - Jumlah 15 11 1

Dari tabel di atas didapat 15 soal kategori mudah, 11 soal kategori sedang dan 1 soal kategori sukar.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif dan kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, mentabulasi data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Penelitian ini menggunakan Uji Independent Samples T Test untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Sebelum melakukan uji hipotesis, hal yang perlu dilakukan adalah menguji normalitas dan homogenitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara normal. Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk mengetahui data tersebut berdistribusi dengan normal dengan cara analyze-descriptive statistik-explore. Hasil uji normalitas dikatan signifikan dengan melihat tabel Shapiro-Wilk dengan signifikasi >0,05. Berikut ini dapat dilihat normalitas hasil pretest baik kelompok experimen maupun kelompok kontrol.

(20)

Tabel 16

Hasil Uji Normalitas Instrumen Pretest Kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01

Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Kelompok_Eksperime

n ,185 15 ,180 ,936 15 ,333

Kelompok_Kontrol ,175 15 ,200* ,924 15 ,224

Dari tabel di atas, bahwa nilai pretest signifikan dengan hasil belajar dilihat di kolom Shapiro-Wilk pada kelas eksperimen 0,333 > 0,05 dan pada kelas kontrol 0,224 > 0,05 . Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data di atas berdistribusi normal. Di bawah ini akan disajikan gambar 1 dan 2 grafik uji normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Gambar 1 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen

Dari grafik di atas terdapat satu garis melintang dari kiri bawah ke kanan atas. Titik di sekitar garis merupakan kondisi data yang diuji.

(21)

Semakin titik mendekati garis atau tepat pada garis maka dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi dengan normal.

Gambar 2 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan normal, karena titik mendekati garis.

3.5.2 Uji Homogenitas

Setelah dilakukan beberapa pengujian sebagaimana telah dilakukan, tahap selanjutnya adalah uji homogenitas.Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian dari populasi data sama atau berbeda. Kriteria agar data dikatakan homogen atau sama bila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua kelompok adalah sama.. Analisis uji homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 20, dengan cara analyze - compare means - one way anova. Uji ini dilakukan apabila kelompok data yang dianalisis berdistribusi normal.

Berikut adalah hasil uji homogenitas di kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelompok eksperimen, dan kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol.

(22)

Tabel 17

Hasil Uji Homogenitas Instrumen Pretest Kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01

Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,165 3 10 ,371

Berdasarkan tabel di atas didapat taraf signifikasi 0,371 > 0,05 sehingga data tersebut dapat dikatakan homogen atau memiliki varian yang sama.

Gambar

Gambar 2 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pretest (tes awal) untuk mengetahui tingkat penguasaan tentang nomina, dan posttest (tes akhir) untuk

Merupakan kejadian-kejadian yang muncul dilingkungan penelitian yang muncul di luar perlakuan selama penelitian berlangsung, yaitu antara tes pretest dan postest

Soal pilihan ganda dimana aspek yang diukur peningkatan prestasi belajar siswa dari hasil pretest dan posttest setelah diberi treatment dengan teknik

Pada teknik pengukuran dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan memberikan nilai dari hasil tes awal ( pre-test ) sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir

Tahap awal peneliti memberikan tes awal (pretest) setelah itu diberikan perlakuan dengan metode teknik membaca formula 5S, tahap akhir memberikan (postest). Dari awal tes

Pengumpulan data pada hasil belajar menggunakan tes essay yang di berikan pada pertemuan terakhir. Sebelum tes akhir dilakukan, siswa diminta duduk pada posisi yang

Tes pertama (pretest) dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai konsep sistem pertahanan tubuh manusia, sedangkan tes kedua (posttest) dilakukan

Desain Penelitian Quasi Eksperimen One Group Pretest-Posttest Pretest Perlakuan Posttest Pemberian tes awal Pembelajaran dengan menggunakan LMS Quipper School Pemberian tes