• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah tipe penelitian yang datanya dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat dikuantitaskan, dan diolah dengan menggunakan teknik statistik.1Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka model penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen semu. penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik”.2

Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu kelompok eksperimen.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pretest Postest Design”. Desain penelitian One Group Pretest – Posttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu

1

IAIN Imam Bonjol Padang, pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi), (Padang : 2014), h.23

2

Suharsimi Arikunto,.Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 207

(2)

kelompok saja, tanpa kelompok pembanding.3 Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberi posttest (tes akhir). Desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan dengan uji- t.

Jadi One Group Pretest Posttest Design adalah salah satu desain eksperimen semu yang mana dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan peserta sebelum perlakuan diberikan. Setelah itu dilakukan

treatment dengan menggunakan model word square dalam pembelajaran PAI. Materi yang diajarkan mengenai puasa pada peserta didik kelas V SD Negeri 17 Ganting. Setelah treatment, dilakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah perlakuan diberikan. Kemudian hasil pretest dibandingkan dengan hasil posttest. Perbedaan hasil pretest (01) dengan posttest (02) merupakan pengaruh dari perlakuan

yang diberikan”.4

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group pretestPosttes Design. Berikut ini merupakan tabel design penelitian One Group pretest Posttest.

Tabel 3.1

Design penelitian One Group Design pretest-Posttest Pretes Treatment Posttest

01 X 02

3

Suharsimi Arikunto. Op. Cit. 212

4

(3)

Keterangan :

01 = tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

02 = tes akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan

X = perlakuan (treatment)

Perlakuan dalam penelitiaan ini merupakan pembelajaran PAI dengan menerapkan model word square. Perlakuan diberikan hanya pada satu kelas eksperimen tanpa ada kelas control.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1) Populasi Penelitian

populasi adalah keseluruhan objek penelitian.5 Berdasarkan pernyataan tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 17 Ganting Kabuparen Agam. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Jumlah Peserta Didik kelas V SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam.

Jumlah Peserta Didik laki-laki

Jumlah Peserta Didik Perempuan

Jumlah Peserta Didik Keseluruhan

4 10 14

Sumber: Tata Usaha SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam.

5

(4)

2) Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Pemilihan sampel adalah dengan total sampling yaitu pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengambil seluruh peserta didik kelas V yang ada di SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam. D. Variabel

Variabel merupakan sesuatu yang dijadikan fokus perhatian penelitian :

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang tidak berpengaruh terhadap variabel lain.6 Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran yang menggunakan model word square

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel akibat yang keadaannya tergantung kepada variabel bebas atau variabel lainya.7 Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar PAI materi puasa peserta didik kelas V SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam.

6

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), h.75

7

(5)

E. Data dan Sumber Data 1. Data

Adapun jenis data dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama. Dalam hal ini datanya adalah data hasil ujian semester peserta didik kelas V SD Negeri 17 Ganting.

2. Sumber Data

Sehubungan dengan jenis data yang diperlukan maka sumber data yang diperlukan adalah seluruh peserta didik kelas V SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis penelitiannya maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.8 Tes yangdimaksud di sini adalah pemberian serangkaian butir-butir soal kepada testee untuk diselesaikan atau dijawab, setelah diberikan treatment.

G. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik, penulis menggunakan alat pengumpulan data yang berbentuk tes hasil belajar. Tes tersebut berfungsi untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik setelah

8

(6)

menggunakan model word square. Dalam penelitian ini di gunakan tes tertulis yang berbentuk isian.

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-atuan yang sudah ditentukan”.9 Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata skor pretest dan posttest.

Tes yang dibuat berupa soal isian yang dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan. Tes bentuk isian adalah berupa tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

Soal yang digunakan pada tes awal (pretest) eqivalen dengan soal yang digunakan pada tes akhir (posttest). Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh perbedaan instrumen terhadap perubahan keterampilan proses PAI dan hasil belajar PAI yang terjadi.

Tes hasil belajar dimaksud adalah tes yang diberikan setelah penelitian dilaksanakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menyusun Tes

Dalam menyusun tes tersebut penulis melakukan tahapan sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan mengadakan tes, yaitu untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik.

9

(7)

b. Membuat pembatasan pada materi yang akan diujikan. c. Menyusun kisi-kisi tes hasil belajar PAI.

d. Menyusun butir-butir soal tes uji coba. 2. Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Jadi suatu soal dikatakan valid apabila soal itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Soal yang disusun berpedoman pada KTSP untuk mata pelajaran PAI SD/MI.

Setelah instrumen disusun sesuai dengan kisi-kisi soal yang dibuat, kemudian instrument tersebut divalidasi oleh 2 orang validator yaitu dua orang guru SD Negeri 17 Ganting kecamatan 4 Nagari Kabupaten Agam. Selanjutnya dilakukan uji coba tes terlebih dahulu sebelum diberikan kepada kelas yang akan diteliti. Dengan uji coba tes ini diharapkan dapat diketahui soal-soal yang baik yang dapat dijadikan sebagai soal tes pada kelas sampel penelitian ini.

3. Melaksanakan Uji Coba Tes

Hasil dari suatu penelitian adalah dapat dipercaya apabila data yang di gunakan betul-betul akurat atau sudah memiliki reliabilitas, dan validitas soal. Agar soal yang di susun itu memiliki kriteria soal yang baik, maka soal tersebut perlu di uji coba terlebih dahulu di

(8)

sekolah lain atau lokal lain. Kemudian di analisis untuk mendapatkan soal mana yang memenuhi kriteria yang baik.

4. Melakukan Analisis Tes Uji Coba

Setelah soal tersebut diujicobakan, kemudian dilakukan analisis item soal untuk melihat baik atau tidaknya suatu tes. Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal yang baik, kurang baik dan jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh baik atau tidaknya sebuah soal dengan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.10

Suatu soal perlu di analisis yang bertujuan untuk mengetahui kualitas soal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis item soal adalah sebagai berikut :

a. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)11. Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

D : Besarnya daya pembeda.

JA : Banyaknya peserta kelompok atas.

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah.

10

Arikunto hal, 222)

11

(9)

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

dengan benar.

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

itu dengan benar.

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

(ingat, P sebagai indeks kesukaran).

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Tabel 3.3: Klasifikasi Daya Pembeda

No Daya Pembeda Klasifikasi

1. 0,00 – 0,20 Jelek

2. 0,21 – 0,40 Cukup

3. 0,41 – 0,70 Baik

4. 0,71 – 1,00 Baik sekali

5. Minus Tidak baik

Sumber: Arikunto (2013:232)

Indeks daya beda yang digunakan untuk tes dalam penelitian ini berkisar antara 0,41 – 0,70 dan 0,71-100 dalam kategori baik dan baik sekali. Soal yang dapat diterima sebanyak 10. maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran III.

b. Indeks Kesukaran

Indeks bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut12:

12

(10)

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Tabel 3.4: Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal No Indeks Kesukaran Klasifikasi

1. 0,00 – 0,30 Sulit

2. 0,31 – 0,70 Sedang

3. 0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Arikunto (2013:225)

Soal yang diambil adalah soal dengan tingkat kesukarannya berada antara 0,71-100 dan 0,31 – 0,70 dengan criteria mudah dan sedang. Dari 10 soal yang diujikan semua soal termasuk ke dalam klasifikasi mudah dan sedang. Untuk perhitungan soal nomor 1 sampai soal nomor 10 dengan cara dan rumus yang sama seperti di atas. Maka lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran V .

Tabel 3.5 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran No Daya

beda

Kasifikasi Indek kesukaran

klasifikasi keterangan

1 0.778 Baik sekali 0.53 Sedang Diterima

2 0.445 Baik 0.73 Mudah Diterima

3 0.50 Baik 0.40 Sedang Diterima

4 0.667 Baik 0.40 Sedang Diterima

(11)

6 0.50 Baik 0.46 Sedang Diterima

7 0.445 Baik 0.46 Sedang Diterima

8 0.556 Baik 0.33 Sedang Diterima

9 0.778 Baik sekali 0.40 Sedang Diterima

10 0.611 Baik 0.33 Sedang Diterima

c. Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes adalah suatu ukuran apakah tes tersebut dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan reliabel apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama. Untuk menentukan koefisien reliabilitas digunakan rumus koefisien alpha 13:

r11= ( 1  n n )         22 1 t i   Keterangan :

r11 = Reabilitas yang dicari

2

i

= jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t

 = varians total n = jumlah butir soal

Untuk menghitung varians skor tiap-tiap item maka digunakan rumus berikut :

 2 i =

 

N N x x 2 2    13 Ibid, h. 109

(12)

Untuk perhitungan soal nomor 1 sampai soal nomor 10 dengan cara dan rumus yang sama seperti di atas. Maka lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran .

Serta untuk mencari varians total dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 2 t  =

 

N N t t 2 2  

Selanjutnya dalam pemberian interprestasi terhadap koefisien reliabilitas tes, digunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Tes

No Interprestasi Kriteria

1 0.90

11

r

< 1.00 Reliabilitas sangat tinggi

2 0.70 11

r

< 0.90 Reliabilitas tinggi 3 0.40 11

r

< 0.70 Reliabilitas sedang 4 0.20 11

r

< 0.40 Reliabilitas rendah 5 0.0 0 11

r

< 0.20 Reliabilitas sangat rendah

Nilai r1 1 yang diperoleh dibandingkan dengan r

tabel jika rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut reliabel.

Berdasarkan perhitungan reliabilitas tes, maka didapatkan nilai r1 1=

0,86 dimana dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal tes mempunyai reliabilitas tinggi. Maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran VI.

(13)

d. Pelaksanaan Tes

Adapun pelaksanaan tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pada peserta didik kelas V SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam, yaitu sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menerapkan model Word square yang disebut dengan pretest dan dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Word square disebut dengan posttest. H. Teknik Analisis Data

Data diperoleh dari tes hasil belajar PAI siswa SD Negeri 17 Ganting Kabupaten Agam. Sejalan dengan rancangan penelitian yang telah di kemukakan sebelumnya, maka untuk menganalisis data tersebut digunakan uji-t. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelas sampel maka tidak perlu menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

Dalam hal ini peneliti melakukan pengukuran sebanyak dua kali yakni sebelum dan sesudah perlakuan.14

+

Data yang terkumpul berupa nilai tes pertama dan nilai tes kedua. Tujuan peneliti adalah membandingkan dua nilai dengan mengajukan pertanyaan apakah terdapat perbedaan antara kedua nilai tersebut secara signifikan. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja. Dengan demikian langkah-langkah analisis data

14

(14)

eksperimen dengan model Pretest Posttest Design yang telah dikemukakan oleh Arikunto sebagai berikut:

1. Menentukan rerata nilai tes awal (pretest)

2. Menentukan rerata nilai tes akhir (posttest)

3. Menghitung perbedaan rerata dengan uji-t yang rumusnya adalah sebagai berikut:

t =

keterangan:

t = harga t untuk sampel berkorelasi

= (difference), perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk setiap individu

D = Rerata dari nilai perbedaan (rerata dari D) = kuadrat dari D

N = Banyaknya subjek penelitian

Menguji signifikansi t0 dengan cara membandingkan besarnya t0

(“t” hasil observasi atau “t” hasil perhitungan) dengan tt (harga kritik “t”

yang tercantum dalam tabel nilai “t”), dengan terlebih dahulu menetapkan

degrees ofrandom-nya (df) atau derajat kebebasannya (db), yang dapat diperoleh dengan rumus : df atau db = N – 1. Mencari harga kritik “t” yang tercantum pada tabel nilai “t” dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, pada taraf signifikansi 5%.

(15)

Pada uji hipotesis, uji yang digunakan adalah uji hipotesis satu arah, kriteria H0 diterima jika t hitung>t tabel dilihat pada daftar distribusi t dengan

derajat kebebasan db = N – 1 dan H0 ditolak jika t hitungttabel dengan derajat

Gambar

Tabel 3.3: Klasifikasi Daya Pembeda
Tabel 3.5 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran  No  Daya
Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Tes

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Apabila kegiatan atau tempat tersebut belum diketahui terjangkit atau tidak, maka kewaspadaan tinggi tetap harus dikedepankan dengan cara-cara yang sudah dianjurkan

Sedangkan dari sisi penawaran, inflasi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu harga minyak mentah dunia dan kenaikan harga barang impor serta (Rio, 2013).. Selama kurun waktu

Tetapi dengan seiringnya perkembangan teknologi, maka perlu adanya pembuatan media pembelajaran yang unik dan disukai oleh peserta didik.Tujuan dari penelitian ini adalah

peralihan Hak Milik tersebut telah mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan. Hasil Penelitian : 1) Pelaksanaan peralihan Hak Milik atas tanah karena jual beli dalam mewujudkan

[r]

Dalam rangka untuk memenuhi hasil yang maksimal dan transparannya proses evaluasi serta untuk keperluan penilaian kualifikasi dan verifikasi terhadap semua data dan

Bahwa dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi Kepala Daerah, berdasarkan Undang- Undang Nomor 25