TESIS
PERMOHONAN PAILIT LEMBAGA PERBANKAN
TERHADAP DEBITUR DENGAN JAMINAN
(Analisis Putusan No. 92 PK/Pdt.Sus Pailit/2014)
Disusun Oleh : DENALDI FERNANDO
NIM : 12117006
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
TESIS
PERMOHONAN PAILIT LEMBAGA PERBANKAN
TERHADAP KREDITUR DENGAN JAMINAN
(Analisis Putusan No. 92 PK/Pdt.Sus Pailit/2014)
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Narotama Surabaya
Disusun Oleh : DENALDI FERNANDO
NIM : 12217006
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 25 FEBRUARI 2019
Oleh Dosen Pembimbing:
Dr. TANUDJAJA, S.H., C.N., M.H., M.Kn.
NIDN: 0712046805
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Universitas Narotama
Dr.
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DIREVISI
PADA TANGGAL 25 FEBRUARI 2019
Oleh Doseo Pembimbing:
Dr. TANUDJAJA, S.H., C.N., M.H., M.Kn. NIDN: 0712046805
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister llmu Hukum
Universitas Narotama
Dena/di Fernando
TESIS
PADA TANGGAL: 19 FEBRUARI 2019
Ketua
TIM PENGUJI TESIS
·
Dr. Woro Winandi, S.H., M.Hum.
Anggota
Dr. Tanudjaja, S.H., C.N., M.H., M.Kn
·
Anggota :
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Bersama ini saya menyatakan bahwa tesis ini bukan merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya/pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam masalah naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ditemukan, maka saya bersedia menerima akibat berupa sanksi akademis dan sanksi lain yang diberikan oleh pihak yang berwenang dan pihak universitas, sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.
Surabaya, 31 Januari 2019 Yang membuat pernyataan
DENALDI FERNANDO NIM : 12117006
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan, karena atas kemurahan dan pertolonganNya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PERMOHONAN PAILIT LEMBAGA PERBANKAN TERHADAP KREDITUR DENGAN JAMINAN (Analisis Putusan No. 92 PK/Pdt.Sus Pailit/2014)”.
Dalam penulisan tesis ini saya memperoleh banyak masukan, bimbingan, pengarahan dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. TANUDJAJA, S.H.,M.H.,M.Kn. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan saran kepada saya sampai skripsi ini selesai.
2. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Narotama yang telah sangat membantu dalam memberikan ilmu yang bermanfaat khususnya ilmu hukum, yang telah membagikan pengalaman, pengetahuan, serta wawasan selama saya kuliah di Fakultas Hukum. Saya bangga memiliki dosen-dosen yang penuh dedikasi dan pengorbanan.
3. Kedua orang tua, istri, dan anak saya yang sangat saya cintai, yang merupakan anugrah terindah dalam hidup saya. Terima kasih atas hari yang penuh kasih sayang selama ini, dan selalu mendoakan serta memberikan yang terbaik.
4. Rekan Mahasiswa Magister Hukum Narotama terutama Terima kasih atas bantuannya selama ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu disini yang telah memberikan bantuan dan semangat.
Akhir kata, saya berharap dan berdoa agar Tuhan membalas segala kebaikan saudara-saudara semua. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Tuhan Memberkati. Amin.
Surabaya, Februari 2019
ABSTRAK
Krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 hingga saat ini masih dirasakan dampaknya oleh masyarakat dan perusahaan- perusahaan di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari seringnya pemberitaan di media sosial tentang perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban membayar utang- utangnya. Berbagai polemik yang timbul terkait dengan penyelesaian utang piutang tersebut ditengarai dengan kondisi perusahaan yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban untuk membayar utang-utangnya terhadap kreditur dan adanya indikasi debitur yang beritikad tidak baik dalam menyelesaikan pembayaran utangnya. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan mengenai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kepailitan. Berdasarkan pertimbangan tersebut diterbitkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Toko Harapan Baru dan Mitra Teknik milik Lusy alias Kwan Kok Ing warga Kecamatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dimohonkan pailit oleh Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau disebut PT. BRI (Persero), atas kredit macet yang belum dibayar, terjadi perbedaan jumlah utang, PT BRI (Persero) menyebut kreditur lainnya yaitu Perusahaan Asuransi Kebakaran PT. Beringin Sejahtera Arthamakmur (BSAM), tidak pernah hadir dan datang untuk menuntut haknya dalam persidangan.
Penetapan pailit tersebut diperjuangkan oleh debitur hingga tingkat Peninjauan Kembali, namun Mahkamah Agung dalam putusannya No. 92 PK/Pdt.Sus-Pailit/2014, amarnya menolak permohonan pailit debitur pada tingkat Peninjauan Kembali. Debitur tetap berjuang untuk mempertahankan harta kekayaannya, dan mengajukan perlawanan, ternyata gugatan perlawanan yang diajukan oleh debitur tersebut ternyata membawa hasil, karena gugatan perlawanan tersebut sebagaimana putusan No 06/Pdt.G/2017/PN SBY, terhadap penyitaan asetnya yang dilakukan kurator Najib Gysmar (kurator) dikabulkan majelis hakim.
Kata kunci : ekonomi, perusahaan, ailit, debitur, kreditur , kurator.
ABSTRACT
The economic crisis in Indonesia since 1998 until today still felt the impact by the public and companies in Indonesia. This is evident from the frequent reports in the social media about companies that are not able to meet the obligation to pay its debts. Polemics that arise related to the settlement of debts are considered with the condition that the company no longer able to fulfill the obligation to pay off debts to creditors and debtors are indications of bad faith in resolving the debt payments. It is necessary for the renewal of the legislation governing bankruptcy.
Shop New Hope and Partners Engineering belongs Lusy alias Ing Kok Kwan District residents Sumbawa, West Nusa Tenggara, petitioned for bankruptcy by Limited Liability Company Bank Rakyat Indonesia (Persero) or called PT. BRI (Persero), on the bad loans that have not been paid, there is a difference amount of debt, PT BRI (Persero) refer to other creditors Fire Insurance Company ie PT. Beringin Sejahtera Arthamakmur (BSAM), never present and came to assert their rights in court.
The bankruptcy determination championed by the debtor up to the level of judicial review, but the Supreme Court in its decision No. 92 PK / Pdt.Sus-Bankrupt / 2014, verdict rejected the bankruptcy petition of the debtor at the rate of Reconsideration. Debtors fight hard for their wealth, and filed a resistance, resistance turns out a lawsuit filed by the debtor was found to be, because the resistance lawsuit as decision No 06 / Pdt.G / 2017 / PN SBY, against the confiscation of assets that do curator Najib Gysmar (curator) granted by the judges.
Keyword : economic, company, bankruptcy, debtor, creditor , curator.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Prasyarat Gelar...ii
Halaman Persetujuan ... iii
Halaman Pengesahan ... iv
Halaman Pernyataan Keaslian Tesis ... v
Kata Pengantar ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Daftar isi ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah ... 1
1.2. Tujuan penelitian ... 5
1.3. Manfaat penelitian ... 6
1.4. Tinjauan Pustaka ... 6
1.4.1.Teori Perlindungan Hukum ... 6
1.4.2.Teori Kepastian Hukum ... 9
1.4.3.Konsep Kepailitan ... 11
1.4.4.Akibat Hukum Kepailitan ... 17
1.5. Metode Penelitian ... 24
1.5.1.Tipe Penelitian ... 24
1.5.2.Pendekatan Masalah ... 25
1.5.3.Sumber Bahan Hukum ... 25
1.5.4.Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 26
1.5.5.Analisis Bahan Hukum ... 26
1.6. Sistematika Penulisan ... 27
BAB II : RATIO DECIDENDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG MENOLAK PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI KASUS PAILIT YANG DIAJUKAN DEBITUR PAILIT (ANALISIS PUTUSAN NO. 92 PK/PDT. SUS PAILIT/ 2014) 2.1. Hubungan Hukum Antara PT Bank BRI (Persero) dengan Lussy 29 2.2. Kasus Permohonan Pailit Putusan No. 92 Pk/Pdt. Sus Pailit/2014. ... 50
BAB III : AKIBAT HUKUM PENETAPAN PAILIT YANG TERNYATA SITA YANG DILAKUKAN OLEH KURATOR PAILIT DIBATALKAN OLEH PENGADILAN 3.1. Dasar Debitur Pailit Mengajukan Perlawanan. ... 72
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan ... 99 4.1. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PUTUSAN
BAB IV
PENUTUP
4.1.Penutup
4.1.1.Ratio Decidendi Putusan Mahkamah Agung Menolak Permohonan Peninjauan Kembali Kasus Pailit Yang Diajukan Debitur Pailit (Analisis Putusan No. 92 PK/Pdt. Sus Pailit/2014), bahwa Mahkamah Agung yang memeriksa pada tingkat kasasi menolak bukti baru atau novum yang berarti bahwa Mahkamah Agung mengesahkan putusan Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi yang mengesahkan putusan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Surabaya. Putusan Mahkamah Agung yang memeriksa pada tingkat Peninjauan Kembali tersebut menunjukan terdapat dua orang kreditur satu di antaranya mempunyai tagihan yang jatuh tempo, padahal di persidangan PT. BRI (Persero) tidak dapat menunjukannya, dan limit harta benda jaminan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan utang yang harus dibayar oleh Lussy.
4.1.2.Akibat hukum penetapan pailit yang ternyata sita yang dilakukan oleh kurator pailit dibatalkan oleh pengadilan, bahwa dengan dibatalkannya sita umum terhadap harta benda pailit yang berada di bawah kekuasaan kurator, maka berdasarkan penetapan Pengadilan Niaga berdasarkan ketentuan pasal 3 UU Pailit menjadikan sita umum yang dilakukan oleh kurator terhadap harta atau boedel pailit tersebut menjadi tidak sah atau batal demi hukum.
100
4.2.Saran
4.2.1.Penetapan pailit oleh Pengadilan terhadap debitur, kepercayaan masyarakat maupun dunia perbankan terhadap debitur pailit menjadi berakhir, oleh karena itu hendaknya jika kreditur mengajukan permohonan pailit hendaknya pengadilan dalam memeriksa dan mengadili memperhatikan dan memberikan perlindungan kepada debitur.
4.2.2.Dibatalkannya sita umum harta debitur oleh Pengadilan Niaga merupakan suatu bukti adanya suatu itikad tidak baik bagi pemohon pailit, untuk itu hendaknya debitur yang dinyatakan pailit tersebut menggugat PT Bank BRI (Persero) berupa ganti rugi atas dasar per buatan melanggar huku. Hal ini ditempuh dengan harapan agar pemohon pailit lebih berhati-hati dalam mengajukan permohonan pailit.
DAFTAR PUSTAKA A.Buku
Fuady, Munir, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek, Edisi Revisi, Citra Aditya Bakti, Bandung , 2005
Fuady, Munir, Hukum Perbankan Kontemporer, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.
Geme, Maria Theresia, Perlindungan Hukum terhadap Mayarakat Hukum Adat dalam Pengelolaan Cagar Alam Watu Ata Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara TImur, disertasi Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya Malang, 2012
Hadjon, Phihpus M., Perlindungan Hukum bagi Rakyat Di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1987
Jono, Hukum Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta, 2010
Khairandy, Ridwan, Pengantar Hukum Dagang Indonesia, Gama Media, Yogyakarta, 1999
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2011 Mertokusumo, Sudikmo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta,
1999
Salim dan Erlies Septiana Nurbani, Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani,
Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013
Sjahdeini, Sutan Remy, Hukum Kepailitan (Memahami Failissements-verordering
Juncto UU No. 1 Tahun 1996), Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2002
Sofwan, Sri Soedewi Masjchoen, Hukum Jaminan Di Indonesia, Pokok-pokok
Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Liberty, Yogyakarta, 1980
Usman, Rachmadi, Dimensi Hukum Kepailitan Di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Badrulzaman, Mariam Darus, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1993 Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan Di Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Harahap, Yahya, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1999.
Hartini, Rahayu, Penyelesaian Sengketa Kepailitan di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009.
Hernoko, Agus Yudha, Hukum Perjanjian, Asas Proporsional Dalam Kontrak
Komersial, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011
Isnaeni, Moch., Pengantar Hukum Jaminan, Revika Petra Media, Surabaya, 2016
. Selintas Pintas Hukum Perikatan (Bagian Umum), Revka Petra Media,
Surabaya, 2017.
Jono, Hukum Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008
Khairandy, Ridwan, Kepailitan dan Akibatnya, Jurnal Magister Hukum, Vol. 2 No. 1, Feb. 2000.
Nieuwenhuis terjemahan Djasadin Saragih, Pokok-pokok Hukum Perikatan, 1985 Parwoto, Wignjosumarto, Hukum Kepailitan Selauan Pandang, Tatanusa, Jakarta,
2003
Subekti dan Tjitrosoedibyo, Kamus Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1989.
Tumbuan, Fred B. G. “Mencermati Pokok-pokok Undang-Undang Kepailitan yang Diubah Perpu No. 1/1998,” Newsletter No. 33/IX/Juni/1998. Kelima persyaratan tersebut terdapat dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 dan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2007.
Usanti, Trisadini Prasastinah, dan Leonora Bakarbessy, Buku Referensi Hukum
Perbankan, Hukum Jaminan, Revka Petra Media, Surabaya, 2014.
Usman, Rachmadi, Aspek Hukum Perbankan Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
B.Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang Undang Hukum Pidana.
Kitab Undang Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).
Uudang-Undang Negara Republik Indonesia No 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia No 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan.
C.Lampiran Putusan
Putusan No. 92 PK/Pdt.Sus-Pailit/2014. .