• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU 1 : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH ( RPJM )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU 1 : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH ( RPJM )"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Jl. Pattimura No. 4 Telp. (0291) 592478 FAX. (0291) 592478

BUKU 1 :

RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH ( RPJM )

(2)

Segala puji syukur bagi Allah SWT atas perkenan-Nya, telah menyelesaikan penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Minapolitan Kabupaten Jepara Tahun 2014-2019.

Penyusunan Laporan ini merupakan salah satu wujud kami dalam mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mewujudkan Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Jepara.

Besar harapan kami agar Laporan ini dapat memberikan gambaran keseluruhan kegiatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Minapolitan Kabupaten Jepara Tahun 2014-2019.

Tahapan ini memiliki makna sebagai dasar dalam kegiatan RPJM Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara selanjutnya, tahapan ini secara keseluruhan tertuang dalam Laporan ini. Semoga hubungan kerjasama ini dapat menjadi penentuan kebijaksanaan pembangunan pertanian khususnya untuk sub sektor perikanan.

(3)

KATA PENGANTAR ... -i

DAFTAR ISI ... -ii

DAFTAR TABEL... -v

DAFTAR GAMBAR ... -vii

DAFTAR PETA ... -vii

BAB I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Dasar Hukum ... I-2 1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran ... I-3 1.3.1. Maksud ... I-3 1.3.2. Tujuan ... I-3 1.3.3. Sasaran ... I-3 1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan ... I-4 1.4.1. Ruang Lingkup Spasial (Lokasi Kegiatan) ... I-4 1.4.2. Ruang Lingkup Kegiatan ... I-4 1.5. Sistematika Penyusunan Laporan Akhir ... I-4

BAB II TINJAUAN KAWASAN MINAPOLITAN ... II-1

2.1. Kondisi Geografis ... II-1 2.2. Penggunaan Lahan ... II-2 2.3. Kondisi Penduduk ... II-5 2.4. Potensi Kelautan dan Perikanan ... II-5

(4)

2.4.1. Perikanan Tangkap ... II-8 2.4.2. Perikanan Budidaya ... II-13 2.4.3. Pembibitan ... II-16 2.4.4. Usaha Garam Rakyat ... II-17 2.4.5. Abrasi dan Akresi Kawasan Pesisir ... II-17 2.4.6. Organisasi Kelembagaan Perikanan ... II-20 2.4.7. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan ... II-29 2.5. Rencana Masterplan Kawasan Minapolitan Tahun 2011 ... II-30 2.5.1. Rencana Pengembangan Tata Ruang Kawasan Minapolitan ... II-30 2.5.2. Rencana Pengembangan Komoditas dan Usaha ... II-34 2.5.3. Rencana Pengembangan SDM dan Kelembagaan ... II-41 2.5.4. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Sarana

dan Prasarana Kawasan Minapolitan ... II-47 2.5.5. Indikasi Perkembangan Kawasan ... II-49 2.6. Kawasan Minapolitan dalam Kaitan dengan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Jepara ... II-50

BAB III KEBIJAKAN RPJM KAWASAN MINAPOLITAN ... III-1

3.1. Visi dan Misi Kawasan Minapolitan ... III-1 3.2. Kebijakan RPJMD Kabupaten Jepara... III-2 3.3. Kebijakan RPIJM Kabupaten Jepara ... III-5 3.3.1. Komponen Keuangan ... III-7 3.3.2. Komponen Pengeluaran Belanja ... III-9 3.4. Kebijakan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara ... III-20

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN

MINAPOLITAN ... IV-1

(5)

4.2. Strategi Pengembangan Kawasan Minapolitan ... IV-1

BAB V RENCANA PENTAHAPAN PENGEMBANGAN KAWASAN

MINAPOLITAN ... V-1

5.1. Tahapan Pengembangan ... V-1 5.2. Program dan Kegiatan Tahunan ... V-3

(6)

Tabel II.1. Luas Wilayah ... II-2 Tabel II.2. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Jepara (dalam ha)... II-3 Tabel II.3. Penggunaan Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Jepara (dalam ha) ... II-4 Tabel II.4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin... II-5 Tabel II.5. Potensi Luas Kawasan Budidaya Perikanan ... II-6 Tabel II.6. Komoditas Perikanan ... II-6 Tabel II.7. Komoditas Perikanan Berdasarkan Jenis Ikan dan Daerah Penghasil ... II-7 Tabel II.8. Jumlah Produksi Ikan Laut Basah dan Nilainya Per TPI ... II-8 Tabel II.9. Jumlah Produksi Ikan Laut Basah yang Dijual di TPI

dan di luar TPI Per Kecamatan ... II-9 Tabel II.10. Jumlah Produksi Ikan Laut Basah dan Lainnya Menurut Jenis Ikan ... II-10 Tabel II.11. Produksi Penangkapan Ikan Tawar di Perairan Umum ... II-11 Tabel II.12. Produksi Penangkapan Ikan Air Tawar Berdasarkan Jenis Ikan ... II-12 Tabel II.13. Jumlah Nelayan Perairan Laut ... II-12 Tabel II.14. Jumlah Nelayan Perairan Umum ... II-13 Tabel II.15. Produksi Perikanan Budidaya Air Payau/Tambak per Kecamatan ... II-14 Tabel II.16. Produksi Perikanan Budidaya Air Kolam per Kecamatan ... II-14 Tabel II.17. Produksi Budidaya Rumput Laut ... II-15 Tabel II.18. Jumlah Pembudidaya Perikanan Budidaya ... II-16 Tabel II.19. Jumlah Unit Usaha Pembenihan Dan Produksinya ... II-16 Tabel II.20. Jumlah Produksi Benih Dan Nilainya ... II-17 Tabel II.21. Luas Potensi dan Luas Lahan Produksi Usaha

(7)

Tabel II.23. Jumlah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) ... II-21 Tabel II.24. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan ... II-29 Tabel III.1. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2009-2013 ... III-8 Tabel III.2. Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Jepara Tahun 2009-2013 ... III-9 Tabel III.3. Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2009-2013 ... III-9 Tabel III.4. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2009-2013 ... III-10 Tabel III.5. Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Jepara 2009-2013 ... III-11 Tabel III.6. Kontribusi Bagian Laba dan Pajak ABT PDAM Kabupaten Jepara ... III-13 Tabel III.7. Dana Pinjaman Jangka Panjang PDAM Kabupaten Jepara ... III-14 Tabel III.8. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Jepara 2009-2013 ... III-15 Tabel III.9. Proyeksi Penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Jepara 2009-2013 ... III-16 Tabel III.10. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Jepara 2009-2013 ... III-18 Tabel III.11. Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan Kabupaten Jepara 2009-2013... III-19 Tabel V.1. Indikasi Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara ... V-4

(8)

Gambar 2.1. Grafik Luas Wilayah Terabrasi dan Akresi di Kabupaten Jepara (dalam ha) ... II-18 Gambar 3.1. Bagan Kontribusi Laba Rugi dan Pajak ABT PDAM Kabupaten Jepara ... III-14 Gambar 3.2. Bagan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Jepara ... III-17 Gambar 3.3. Bagan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2009-2013 ... III-19

Peta 2.1. Karakteristik Pantai Kabupaten Jepara ... II-19 Peta 2.2. Rencana Struktur Ruang Kawasan Minapolitan ... II-36

(9)

I-1

1.1. Latar Belakang

Adanya perubahan pembangunan dari sentralistik ke desentralistik sangat berpengaruh dalam implikasi di daerah, bahwa pada dasarnya pemerintah daerah harus mampu mengelola sumber dana untuk membiayai pembangunan di daerahnya. Yang menjadi dasar dari perubahan paradigma pembangunan di atas tersebut adalah dengan diberlakukannya UU omor 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan UU Noor 12 Tahun 2008, UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Mengingat adanya peraturan tersebut diatas, maka Kabupaten Jepara mengembangkan perencanaan wilayahnya yang mempunyai potensi sumberdaya alam yang dapat dikembangkan dalam kerangka percepatan pembangunan di daerah.

Dalam rangka memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada khususnya yang terkait dengan pengembangan perikanan dalam arti luas, maka diupayakan suatu pendekatan melalui produk yaitu perencanaan pengembangan kawasan perikanan budidaya (Minapolitan). Konsepsi mengenai pengembangan kawasan perikanan budidaya dalam penataan ruang lebih diarahkan kepada cara memberikan arahan pengelolaan tata ruang suatu wilayah perikanan, khususnya kawasan sentra prosuksi perikanan baik di tingkat nasional maupun daerah. Perencanaan pengembangan kawasan budidaya perikanan (Minapolitan) merupakan suatu upaya untuk memanfaatkan lahan/potensi yang ada dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaaan dan penataan ruang perikanan di pedesaan. Pengelolaan ruang budidaya perikanan adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang yang diperuntukkan bagi kegiatan perikanan dan usaha-usaha berbasis perikanan lainnya. Sedangkan pengelolaan ruang kawasan sentra produksi perikanan merupakan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang bagi peruntukan perikanan secara umum.

Minapolitan dapat diartikan sebagai kota perikanan atau kota di daerah lahan perikanan atau perikanan di daerah kota. Dalam penyusunan kajian ini yang dimaksud dengan minapolitan adalah kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan ekonomi daerah sekitarnya.

(10)

Kota perikanan dapat merupakan kota menengah atau kecamatan atau desa yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pembangunan pedesaan dan desa-desa hinterland atau wilayah sekitarnya melalui pengembangan ekonomi, yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor pertanian, tetapi juga pembangunan sektor secara luas. Kota perikanan (Minapolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra produksi perikanan) yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakat.

RPJM Kawasan Minapolitan ini membahas tentang program pembangunan Kawasan Minapolitan baik itu program fisik, ekonomi, lingkungan dan sosial serta menjadi tuntunan dan arahan pelaksanaan pembangunan bidang perikanan selama lima tahun ke depan (2014-2019) bagi stakeholder yang ada di Kabupaten Jepara, baik itu pemerintah, swasta dan masyarakat setempat. Dengan adanya RPJM ini, potensi perikanan di Kabupaten Jepara diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik selaras dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kabupaten Jepara serta memberikan manfaat yang baik, bagi para petani ikan maupun pendapatan daerah Kabupaten Jepara.

1.2. Dasar Hukum

Dasar hukum yang melandasi penyusunan RPJM Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara ini antara lain :

1. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitan; 4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan;

6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan;

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Provinsi Jawa Tengah;

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah.

(11)

I-3 9. Keputusan Bupati Jepara Nomor 050.1 Tahun 2012, tentang Penetapan Lokasi Kawasan

Minapolitan di Kabupaten Jepara.

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran

1.3.1. Maksud

Maksud dari disusunnya RPJM Kawasan Minapolitan ini adalah :

a. Mendorong terwujudnya kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan perdesaan di Kawasan Minapolitan yang berkelanjutan serta terintegrasi dalam pengembangan wilayah;

b. Mendorong pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kawasan Minapolitan;

c. Memberikan acuan pelaksanaan pembangunan di Kawasan Minapolitan; d. Meningkatkan iklim investasi di Kawasan Minapolitan;

e. Mewujudkan kerjasama pemerintah pusat dan daerah yang lebih sinergis, sistematis dan berkelanjutan.

1.3.2. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan RPJM Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara ini adalah :

a. Menyiapkan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat maupun stakeholders secara berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

b. Operasionalisasi dari dokumen Masterplan Kawasan Minapolitan yang telah disusun.

c. Menyusun rencana pengembangan, program, kegiatan pembangunan dan rencana investasi di Kawasan Minapolitan lima tahun ke depan (2014-2019).

1.3.3. Sasaran

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam penyusunan RPJM Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara ini adalah :

a. Tersusunnya rencana pengembangan dan pembangunan Kawasan Minapolitan lima tahun ke depan (2014-2019).

(12)

b. Tersusunnya rencana program pembangunan lima tahun kedepan untuk Kawasan Minapolitan. c. Terumuskannya sistem pengelolaan Kawasan Minapolitan yang terpadu, terarah serta tepat pada

sasaran.

d. Tersusunnya sistem kegiatan Kawasan Minapolitan yang sesuai dengan perkembangan Kawasan Minapolitan.

e. Terwujudnya Kawasan Minapolitan yang mampu mendorong serta meningkatkan pertumbuhan wilayah Kawasan Minapolitan pada khususnya serta wilayah Kabupaten Jepara pada umumnya.

1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan

1.4.1. Ruang Lingkup Spasial (Lokasi Kegiatan)

Ruang lingkup penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara, mengacu pada Nomor 050.1 Tahun 2012, tentang Penetapan Lokasi Kawasan Minapolitan di Kabupaten Jepara, yaitu seluruh wilayah Kabupaten Jepara yang memiliki potensi sebagai daerah perikanan budidaya, pantai dan laut, yang meliputi 16 kecamatan di Kabupaten Jepara.

1.4.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan penyusunan RPJM Kawasan Minapolitan Kabupaten Jepara meliputi: 1. Menyusun indikasi program fisik dan non fisik pengembangan Kawasan Minapolitan untuk

lima tahun ke depan (2014-2019).

2. Menyusun rencana program pembangunan Kawasan Minapolitan untuk lima tahun ke depan (2014-2019).

1.5. Sistematika Penyusunan Laporan

Sistematika penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Minapolitan Kabupaten Jepara sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari pekerjaan ini, maksud dan tujuan, dasar hukum, ruang lingkup dan sistematika pembahasan.

b. Bab II Tinjauan Kawasan Minapolitan

(13)

I-5 potensi lahan pengembangan budidaya kolam, potensi tenaga kerja, kelembagaan dan pembagian Kawasan Minapolitan.

c. Bab III Kebijakan RPJM Kawasan Minapolitan

Pada bab ini dijelaskan mengenai kebijakan-kebijakan yang terkait dengan program maupun kegiatan yang akan dilaksanakan pada RPJM Kawasan Minapolitan, kebijakan tersebut antara lain menyangkut : Visi dan Misi Kawasan Minapolitan, RPJMD Kabupaten Jepara, RPIJM Kabupaten Jepara, Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara, serta kebijakan-kebijakan lain yang mendukung.

d. Bab IV Konsep dan Strategi Pengembangan Kawasan Minapolitan

Pada bab ini dijelaskan tentang konsep dan strategi pengembangan Kawasan Minapolitan, baik strategi pengelolaan maupun pertumbuhan produktivitas.

e. Bab V Rencana Pentahapan Pengembangan Kawasan Minapolitan

Pada bab ini dijelaskan tentang tahap pengembangan dan program kegiatan tahunan Kawasan Minapolitan.

(14)

2.1. Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Jepara terletak pada posisi 110° 9' 48, 02" sampai 110° 58' 37,40" Bujur Timur, 5° 43' 20,67" sampai 6° 47' 25,83" Lintang Selatan, sehingga merupakan daerah paling ujung sebelah utara dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasar letak geografis wilayah, maka Kabupaten Jepara beriklim tropis dengan pergantian musim penghujan dan kemarau. Musim penghujan antara bulan Nopember-April dipengaruhi oleh musim Barat sedang musim kemarau antara bulan Mei-Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim Timur. Sedangkan jumlah curah hujan ± 2.464 mm, dengan jumlah hari hujan 89 hari. Suhu udara Kabupaten Jepara terendah pada 21,55 °C dan tertinggi sekitar 33,71 °C, dengan kelembaban udara rata-rata sekitar 84%.

Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Jepara, dengan jarak tempuh ke Ibukota Provinsi sekitar 71 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan lebih kurang 2 jam. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di Barat dan Utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di Timur, serta Kabupaten Demak di Selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa, dimana untuk menuju ke wilayah tersebut sekarang dilayani oleh kapal ferry dari Pelabuhan Jepara dan kapal cepat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Selain itu di Kepulauan Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang dapat didarati pesawat terbang berjenis kecil dari Semarang.

Luas wilayah daratan Kabupaten Jepara 100.412,46 ha dengan panjang pantai 82 km. Wilayah Kabupaten Jepara juga mencakup luas lautan sebesar 1.845,6 km². Pada lautan tersebut terdapat daratan kepulauan sejumlah 29 pulau, dengan 5 pulau berpenghuni dan 24 pulau tidak berpenghuni. Wilayah kepulauan tersebut merupakan Kecamatan Karimunjawa yang berada di gugusan Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau yang ada di Laut Jawa dengan dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sedangkan sebagian besar wilayah perairan tersebut dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Adapun batas-batas wilayah administratif kabupaten Jepara sebagai berikut :

1. Sebelah Barat : Laut Jawa

(15)

3. Sebelah Utara : Laut Jawa

4. Sebelah Selatan : Kabupaten Demak

Secara administratif wilayah seluas 100.412,46 ha tersebut terdiri atas 16 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 16 kecamatan, seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel II.1. Luas Wilayah

No Kecamatan Luas Wilayah (ha)

1 Kedung 4.306,28 2 Pecangan 3.587,81 3 Kalinyamatan 2.370,00 4 Welehan 2.764,20 5 Mayong 6.504,27 6 Nalumsari 5.696,54 7 Batealit 8.887,87 8 Tahunan 3.890,58 9 Jepara 2.466,70 10 Mlonggo 4.239,51 11 Pakis Aji 6.055,28 12 Bangsri 8.535,24 13 Kembang 10.812,39 14 Keling 12.311,59 15 Donorojo 10.864,21 16 Karimunjawa 7.120,00 Jumlah 100.412,46

Sumber: Jepara Dalam Angka Tahun 2010

2.2. Penggunaan Lahan

Luas penggunaan lahan di Kabupaten Jepara dari tahun 2008-2010 mengalami perubahan baik penggunaan tanah sawah maupun tanah bukan sawah dengan penggunaan tanah sawah. Penggunaan terbesar adalah penggunaan lahan kering sebesar 74.131 Ha (73,31%) dari luas keseluruhan penggunaan lahan di Kabupaten Jepara, sedangkan penggunaan lahan sawah sebesar 26.282 Ha (26,69%) dari luas penggunaan lahan di Kabupaten Jepara.

(16)

Tabel II.2.

Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Jepara (dalam ha)

No Kecamatan Sawah Teknis Setengah Teknis Pengairan PU Pengairan Non PU Tadah hujan

Sementara tidak digunakan Jumlah 1 Kedung 593,74 - 442,00 - 941,00 - 1.976,74 2 Pecangan 327,00 541,00 210,00 - 458,00 - 1.536,00 3 Kalinyamatan 134,81 450,35 234,20 161,00 411,00 - 1.391,36 4 Welehan - 151,00 321,00 301,00 768,21 - 1.541,20 5 Mayong 666,00 - 401,00 314,66 704,00 - 2.085,66 6 Nalumsari 645,00 828,00 147,00 181,00 310,00 - 2.111,00 7 Batealit 470,00 112,00 1.557,70 - 82,00 - 2.221,70 8 Tahunan 230,00 133,00 317,00 88,70 249,00 - 1.017,70 9 Jepara 90,98 - 82,14 66,00 199,51 - 438,63 10 Mlonggo 230,72 104,59 472,36 31,30 185,55 - 1.024,51 11 Pakis Aji 55,00 177,00 953,52 35,43 263,08 - 1.484,03 12 Bangsari 325,00 471,21 1.164,14 604,11 173,94 - 2.738,40 13 Kembang 251,71 430,11 1.185,88 237,82 368,75 - 2.474,26 14 Keling 229,00 40,54 58,43 1.938,27 - - 2.266,24 15 Donorojo 471,75 158,10 257,32 981,76 73,69 - 1.942,62 16 Karimunjawa - - - 26,00 6,00 - 32,00 Tahun 2010 4.720,71 3.596,90 7.803,69 4.967,05 5.193,72 - 26.282,05 Tahun 2009 4.720,71 3.596,90 7.803,69 4.967,05 5.193,72 - 26.281,33 Tahun 2008 4.720,71 3.596,90 7.803,69 4.967,05 5.193,72 67,00 26.408,00

Sumber: Kabupaten Jepara Dalam Angka, 2011

Luas penggunaan tanah sawah terluas terdapat di Kecamatan Bangsari dengan luas 2.738,4 Ha (10,41%) dan paling kecil adalah Kecamatan Karimun dengan luas 32 Ha (0,12%). Jenis penggunaan lahan sawah di Kabupaten Jepara di dominasi oleh sawah pengairan PU sebesar 7.803,69 ha kemudian penggunaan sawah tadah hujan sebesar 5.193,72 ha.

Luas penggunaan bukan sawah terbesar terdapat di Kecamatan Keling dengan luas 10.045,347 Ha (13,55%) dan paling kecil terdapat di Kecamatan Kaliyamatan yaitu 978,64 Ha (0,06%). Penggunaan bukan sawah di Kabupaten Jepara di dominasi oleh hutan negara yang mencapai luas 2.027 ha, kemudian penggunaan terbesar berikutnya adalah bangunan dengan luas 1.874 ha. Penggunaan lahan untuk perikanan terdiri dari tambak seluas 1.171,38 ha dan kolam seluas 9,54 ha. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(17)

Re nc ana Pe m b ang un an Jang ka M en en gah (R PJ M ) M in ap oli tan K ab up ate n Je par a Tahu n 20 14 -2 0 19 II-4 Ta b el II .3 . Pe ng g unaan Lahan B uk an S aw ah d i K ab up at en Je p ar a (d alam ha) No K ec ama tan Bangunan Tegalan Padang Rumput Rawa Tambak Kolam Sementara tidak diusahakan Tanaman Kayu-kayuan Hutan Negara Perkebunan Negara/swa sta Tanah Lainnya 1 Ke dung 1.3 01 ,0 00 13 2,4 15 - - 71 7,0 00 - 25 ,0 00 - - - 15 4,1 25 2.3 2 Pe ca ng an 1.6 18 ,4 82 25 9,3 24 - - - 6,0 00 - - - 31 ,0 00 13 7,0 00 2.0 3 Ka liny am ata n 54 0,1 64 38 8,9 15 - - - - - - - - 49 ,5 65 4 W ele ha n 1.0 13 ,0 00 87 ,0 00 - - - 1,0 00 - - - - 12 2,0 00 1.2 5 M ay ong 1.9 21 ,9 20 2.1 66 ,6 88 - - - - - - 13 8,0 00 - 19 2,0 00 4.4 6 Na lumsa ri 1.0 91 ,1 46 1.6 86 ,5 55 - - - - - - 57 2,6 00 99 ,0 00 13 6,2 37 3.5 7 Ba te alit 2.7 13 ,3 47 1.7 74 ,3 43 - - - - - - 2.0 20 ,0 00 - 15 8,4 75 6.6 8 Ta hu na n 2.2 34 ,7 88 51 9,7 21 - - 8,0 00 - - - 24 ,4 36 - 85 ,9 36 2.8 9 Je pa ra 1.1 00 ,8 56 70 1,5 75 - - 54 ,9 97 - - - - - 17 0,6 43 2.0 10 M lo nggo 2.1 46 ,0 63 42 1,6 31 - - 10 9,6 18 0,5 45 16 ,7 00 79 ,3 00 20 8,7 00 - 23 3,1 57 3.2 11 Pa kis Aj i 2.2 61 ,2 48 2.0 49 ,0 00 - - - - 9,0 00 42 ,0 00 - - 21 0,0 00 4.5 12 Ba ngsa ri 3.2 79 ,2 51 99 0,4 73 - - 5,5 40 - - 0,4 10 1.3 41 ,3 50 - 17 9,8 21 5.7 13 Ke m ba ng 2.2 13 ,0 00 1.0 60 ,5 53 - - - - - 0,7 52 3.5 76 ,8 22 1.3 68 ,0 00 11 9,0 00 8.3 14 Ke ling 1.5 91 ,7 73 2.5 79 ,9 68 - - 2,5 00 - - - 3.3 52 ,6 09 2.1 92 ,3 13 32 6,1 84 10 .0 15 D ono ro jo 1.4 26 ,2 67 2.4 40 ,0 73 - - 23 7,7 31 - - - 4.3 00 ,7 55 26 3,9 75 25 2,7 95 8.9 16 Ka rim un ja w a 1.8 74 ,0 00 1.1 78 ,0 00 8,0 00 21 ,0 00 36 ,0 00 2,0 00 28 0,0 00 1.4 13 ,0 00 2.0 27 ,0 00 - 24 9,0 00 7.0 T ah u n 2 0 1 0 2 8 .3 2 6 ,3 0 5 1 8 .4 3 6 ,2 3 4 8 ,0 0 0 2 1 ,0 0 0 1 .1 7 1 ,3 8 6 9 ,5 4 5 3 3 0 ,7 0 0 1 .5 3 5 ,4 6 2 1 7 .5 6 2 ,2 7 2 3 .9 5 4 ,2 8 8 2 .7 7 5 ,9 3 8 7 4 .1 Su m be r: Kabu pat en Jep ar a Dal am An gka, 2 011

(18)

2.3. Kondisi Penduduk

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin Kabupaten Jepara pada tahun 2010 terbanyak terdapat di Kecamatan Tahunan sebanyak 101.581 jiwa, terdiri atas laki-laki sebanyak 51.597 jiwa dan perempuan sebanyak 49.984 jiwa. Jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Karimunjawa sebanyak 8.715 jiwa terdiri atas laki-laki sebanyak 4.398 jiwa dan perempuan sebanyak 4.317 jiwa. Kecamatan Karimunjawa memiliki jumlah penduduk terendah karena Kecamatan Karimunjawa merupakan satu-satunya kecamatan di Kabupaten Jepara yang berbentuk kepulauan sehingga tidak banyak penduduk yang bertempat tinggal di kecamatan tersebut, serta difungsikannya Kecamatan Karimunjawa sebagai Taman Nasional Laut dengan tujuan untuk melindungi dan memanfaatkan sumberdaya yang ada secara lestari. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.4.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total

1 Kedung 35.307 35.528 70.835 2 Pecangaan 38.250 38.922 77.172 3 Kalinyamatan 28.881 29.259 58.140 4 Welahan 34.345 35.151 69.496 5 Mayong 41.173 41.658 82.831 6 Nalumsari 33.822 34.784 68.606 7 Batealit 39.052 38.871 77.923 8 Tahunan 51.597 49.984 101.581 9 Jepara 40.038 39.470 79.508 10 Mlonggo 39.403 38.391 77.794 11 Pakis aji 27.533 27.157 54.690 12 Bangsri 47.096 46.702 93.798 13 Kembang 31.943 32.855 64.798 14 Keling 28.925 29.510 58.435 15 Donorojo 26.377 26.581 52.958 16 Karimunjawa 4.398 4.317 8.715 Total 548.140 549.140 1.097.280

Sumber: Kabupaten Jepara Dalam Angka, 2011

2.4. Potensi Kelautan dan Perikanan

(19)

kawasan budidaya yang tersebar di seluruh wilayah yang ada. Potensi untuk luasan perikanan laut seluas 76 ha berada di 4 kecamatan, yaitu Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri. Luasan kolam air payau seluas 1.362,00 ha yang tersebar di Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Keling dan Karimunjawa. Seangkan luasan kolam air tawar seluas 16,75 ha tersebar di hampir seluruh kecamatan, kecuali Pakis Aji dan Donorojo. Lebih Jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.5.

Potensi Luas Kawasan Budidaya Perikanan

No Kecamatan Laut(Ha) Payau(Ha) Air Tawar(Ha) Air

1 Kedung - 798,20 2,57 2 Pecangaan - - 1,64 3 Kalinyamatan - - 2,88 4 Welahan - - 2,03 5 Mayong - - 1,56 6 Nalumsari - - 0,41 7 Batealit - - 0,21 8 Tahunan 27,00 15,10 0,08 9 Jepara 24,00 14,50 0,15 10 Mlonggo 15,00 30,95 0,34 11 Pakis Aji - - - 12 Bangsri 10,00 - 0,28 13 Kembang - - 0,38 14 Keling - 185,75 0,29 15 Donorojo - 296,50 1,90 16 Karimunjawa - 21,00 2,03 Total 76,00 1.362,00 16,75

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2011

Beberapa komoditas hasil perikanan meliputi perikanan tambak, dengan jenis ikan mujahir, bandeng, belanak, udang, bawal dan ikan lainnya. Untuk ikan kolam seperti tawes, mujahir, nila, lele, ikan mas, lobster air tawar. Komoditas ikan perairan umum beruoa gabus, lele, udang, keting dan ikan lainnya. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.6. Komoditas Perikanan No Komoditas Produksi(Ton) 2008 2009 2010 I IKAN TAMBAK Mujahir 296,35 188,00 158,70 Bandeng 497,55 591,50 861,60 Belanak 301,45 393,00 295,30

(20)

No Komoditas 2008 Produksi(Ton) 2009 2010 Udang Windu 12,35 19,70 22,98 Udang Putih 594,90 547,50 605,00 Lainnya 449,30 478,00 535,00 Bawal - - - Sub Total 2.151,90 2.217,70 2.478,58 II IKAN KOLAM Tawes - - - Mujahir 15,10 8,00 15,30 Nila 6,95 12,30 19,30 Lele 35,50 44,80 76,85 Ikan Mas 6,22 4,70 11,53 Bawal 3,35 4,40 6,35 Lobster Air Tawar 1,23 - -

Sub Total 68,35 74,20 129,33 III IKAN PERAIRAN UMUM

Gabus 178,00 106,20 110,10 Lele 108,71 76,20 92,50 Udang Tawar 71,25 63,40 63,10 Keting 63,10 216,50 210,00 Udang Putih/Lainnya 280,19 320,70 331,20 Lainnya 708,75 787,50 857,80 Sub Total 1.410,00 1.570,50 1.664,70 Total 3.630,25 3.862,40 4.272,61

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2011

Beberapa komoditas perikanan berdasarkan lokasi kecamatan penghasil dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.7.

Komoditas Perikanan Berdasarkan Jenis Ikan dan Daerah Penghasil

No Kecamatan

Budidaya kolam Budidaya tambak

M u jah ir Le le N il a M as Ba wal Ba n d en g U d an g wi n d u Be lan ak U d an g p u ti h Ikan lai n n ya M u jah ir K er ap u R u mp u t lau t 1 Kedung 5,6 1,2 0 0,8 0 353,5 8,5 225,6 221,5 192 111,6 0 0 2 Pecangaan 2,5 16,2 1,2 0 1,8 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Kalinyamatan 0 3,7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Welahan 0 2,8 0,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Mayong 0 3,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Nalumsari 0 3,8 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Batealit 0 2,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Tahunan 0 3,6 0 0 0 36,5 0 0 0 0 0 0 90 9 Jepara 0 1,3 0 0 0 17,3 0 0 0 0 0 0 85 10 Mlonggo 0 1,3 0 0 0 54,5 0 0 0 0 0 0 125 11 Pakis Aji 0 2,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Bangsri 0 2,8 1,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(21)

No Kecamatan

Budidaya kolam Budidaya tambak

M u jah ir Le le N il a M as Ba wal Ba n d en g U d an g wi n d u Be lan ak U d an g p u ti h Ikan lai n n ya M u jah ir K er ap u R u mp u t lau t 13 Kembang 0 2,8 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Keling 0 3,5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Donorojo 3,7 1 0 0 0 165,9 11 167,4 305,5 293 76,4 0 0 16 Karimunjawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45 6500 Jumlah 11,8 52,8 6,2 0,8 1,8 627,7 19,5 393 527 485 188 45 6800

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2011

2.4.1. Perikanan Tangkap

Kondisi perikanan di Kabupaten Jepara merupakan potensi daerah yang harus dikembangkan. Perikanan tangkap di Kabupaten Jepara terdiri dari perikanan tangkap laut dan perikanan tangkap air tawar.

a. Perikanan Tangkap Laut

Tabel II.8.

Jumlah Produksi Ikan Laut Basah dan Nilainya Per TPI

No Pelelangan Tempat Ikan

Jumlah Produksi Ikan(Kg) Nilai Produksi Ikan(Rp)

2008 2009 2010 2008 2009 2010 1 Kedungmalang 0 0 0 0 0 0 2 Panggung 35.489 24.784 15.544 492.260.000 392.080.000 227100000 3 Demaan 27.888 36.077 26.961 107.590.000 127.790.000 98.120.000 4 Bulu 3.072 1.357 246 22.935.000 17.000.000 3.000.000 5 Jobokuto 855.912 563.744 711.448 1.807.285.000 1.196.519.000 1.354.104.674 6 Mlonggo 30.656 31.332 26.775 224.768.100 238.163.600 165.524.000 7 Bondo 4.229 9.679 3.474 41.710.000 128.439.000 34.760.000 8 Tubanan 20.811 9.493 9.068 136.824.000 94.429.000 90.190.000 9 Bangunharjo 6.861 5.622 1.614 43.143.000 34.397.000 11.277.000 10 Ujungwatu 1 1.000 0 0 7.000.000 0 0 11 Ujungwatu 2 728 538 684 36.038.000 24.232.000 29.405.000 12 Karimunjawa 7.960 6.480 0 49.410.000 37.600.000 0 Total 994.606 689.106 795.814 2.968.963.100 2.290.649.600 2.013.480.674

Sumber: Kabupaten Jepara Dalam Angka, 2009-2011

(22)

kenaikan dan penurunan selama 3 tahun terakhir. Pada tahun 2008, produksi perikanan tangkap laut sebesar 994.606 kg, mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 689.106 kg dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2010 menjadi 795.814 dengan jumlah nilai produksi sebanyak Rp. 2.013.480.674,00. Jumlah produksi ikan terbanyak terdapat di tempat pelelangan ikan (TPI) Jobokuto dengan jumlah produksi ikan sebanyak 711.448 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 1.354.104.674,00. Sedangkan jumlah produksi ikan yang terkecil terdapat di TPI Bulu dengan jumlah produksi ikan sebanyak 246 kg, dengan nilai produksi sebesar Rp. 3.000.000,00.

Untuk jumlah produksi ikan laut basah yang dijual di TPI dan diluar TPI perkecamatan dalam dilihat pada tabel beriku ini.

Tabel II.9.

Jumlah Produksi Ikan Laut Basah yang Dijual di TPI dan di luar TPI Per Kecamatan

No Pelelangan Tempat Ikan

Jumlah Produksi Ikan(Kg) Nilai Produksi Ikan(Rp)

2008 2009 2010 2008 2009 2010 1 Kedung 1.487.071 1.708.880 1.580.200 6.767.660.121 7.638.695.800 7.418.147.925 2 Pecangaan 0 0 0 0 0 0 3 Kalinyamatan 0 0 0 0 0 0 4 Welahan 0 0 0 0 0 0 5 Mayong 0 0 0 0 0 0 6 Nalumsari 0 0 0 0 0 0 7 Batealit 0 0 0 0 0 0 8 Tahunan 136.572 163.590 153.420 1.026.611.724 1.171.632.280 1.129.787.043 9 Jepara 3.147.289 2.977.820 4.135.200 15.601.111.573 12.494.936.720 19.183.702.342 10 Mlonggo 440.025 445.950 442.195 1.999.473.600 1.922.045.500 2.077.008.531 11 Pakis Aji 0 0 14.600 0 0 100.539.213 12 Bangsri 9.590 11.700 0 64.502.340 72.893.540 0 13 Kembang 47.189 49.520 48.800 230.093.564 222.641.920 235.669.010 14 Keling 0 0 0 0 0 0 15 Donorojo 269.960 382.880 341.985 1.661.063.880 2.319.487.040 2.255.035.935 16 Karimunjawa 543.904 527.360 0 4.985.967.968 4.444.590.200 0 Jumlah 6.081.600 6.267.700 6.716.400 32.336.484.770 30.286.923.000 32.399.889.999

Sumber: Kabupaten Jepara Dalam Angka, 2009-2011

Dari data di atas jumlah produksi ikan yang dijual di Kabupaten Jepara pada Tahun 2008-2010 mengalani peningkatan. Jumlah produksi ikan yang dijual pada tahun 2008 sebesar 6.081.600 kg meningkat pada tahun 2009 sebanyak 6.267.700 kg, dengan nilai produksi sebesar Rp. 30.286.923.000,00 dan untuk tahun 2010 juga mengalami peningkatan menjadi 6.716.400 kg

(23)

dengan nilai produksi sebesar Rp.32.399.889.999,00.. Jumlah produksi ikan yang dijual terbanyak terdapat di Kecamatan Jepara sebanyak 4.135.200kg, dengan nilai produksi sebesar Rp. 19.183.702.342,00 dan diurutan kedua Kecamatan Mlonggo sebesar 442.195 kg dengan nilai produksi Rp. 2.077.008.531,00.

Berdasarkan jenis ikan yang didapat, jumlah produksi ikan laut basah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.10.

Jumlah Produksi Ikan Laut Basah dan Lainnya Menurut Jenis Ikan

No Jenis Ikan Produksi(Kg) Nilai(Rp)

2008 2009 2010 2008 2009 2010 1 Manyung 67.500 77.700 79.000 523.259.772 680.450.000 685.652.000 2 Ekor Kuning 31.000 28.300 30.300 409.525.696 341.621.000 341.621.000 3 Selar 16.200 10.500 3.800 125.896.097 78.400.000 27.260.500 4 Kuwe 3.100 0 0 30.172.499 0 0 5 Tembang 0 0 0 0 0 0 6 Teri 358.300 394.000 336.600 2.001.437.574 3.010.360.000 3.526.065.000 7 Peperek 55.000 31.000 47.900 82.589.337 48.050.000 74.217.950 8 Kakap Merah 15.900 19.600 19.500 316.472.045 346.600.000 343.468.700 9 Belanak 64.000 51.000 56.000 609.709.808 448.000.000 461.585.800 10 Tongkol 166.000 212.400 203.300 1.598.874.491 1.701.100.000 1.535.259.540 11 Kembung 229.800 300.100 309.900 1.298.862.040 1.741.190.000 1.612.199.090 12 Tenggiri 19.400 2.100 2.100 397.845.295 39.800.000 39.800.000 13 Kerapu Karang 20.100 28.200 28.700 412.772.388 564.000.000 559.270.445 14 Kerapu Sunu 17.100 20.800 20.600 1.367.404.525 1.572.100.000 1.576.289.050 15 Ikan Baronang 51.200 68.300 71.700 398.356.826 377.850.000 382.376.025 16 Layur 98.900 68.500 68.000 632.154.702 318.750.000 359.399.000 17 Cucut 64.400 58.400 53.900 408.843.595 290.510.000 343.395.100 18 Bandeng 0 0 0 0 0 0 19 Pari 207.700 192.400 177.200 805.223.322 770.100.000 664.759.700 20 Ikan Lainnya 3.952.800 4.054.000 4.438.100 12.668.056.230 10.106.290.000 10.499.530.100 21 Udang Putih-Jerbung 3.800 1.600 5.000 175.038.746 79.100.000 226.156.800 22 Udang Krosok 592.100 613.600 719.600 7.298.142.158 7.314.800.000 8.545.448.200 23 Rajungan 14.800 15.900 17.400 152.949.846 141.100.000 140.259.500 24 Cumi-Cumi 32.500 19.300 29.900 622.897.778 316.752.000 486.676.500 Total 6.081.600 6.267.700 6.718.500 32.336.484.770 30.286.923.000 32.430.690.000

(24)

Dari data di atas produksi ikan terbanyak pada tahun 2010 berupa udang krosok sebanyak 719.600 kg, dengan nilai Rp. 8.545.448.200,00. Diurutan kedua iakn teri dengan produksi sebesar 394.000 kg dengan nilai produksi Rp. 394.000,00. Jenis ikan yang tidak ada pada tahun 2009 berupa ikan Kuwe dan ikan Tembang. Produksi ikan terkecil adalah berupa ikan tengiri sebanyak 2.100 kg, dengan nilai Rp. 39.800.000,00.

b. Perikanan Tangkap Perairan Umum (Air Tawar)

Produksi perikanan tangkap pada perairan umum mengalami peningkatan jumlah produksi pada 3 tahun terakhir. Pada tahun 2008, jumlah produksi sebesar 1.410.000 kg, tahun 2009 sebesar 1.570.500 kg dan tahun 2010 sebesar 1.664.800 kg dengan nilai produksi mencapai Rp. 10.366.100.000,00.

Produksi terbanyak berada di Kecamatan Kedung sebesar 668.196,75 kg pada tahun 2010 dengan nilai produksi Rp. 4.712.308.914,23,00, diurutan kedua Kecamatan Welahan sebesar 315.985 kg dengan nilai produks Rp. 1.785.492.978,00 dan diurutan ketiga di Kecamatan Mayong sebesar 106.418 kg dengan nilai produksi Rp. 603.205.878,00. Untuk wilayah kecamatan Donorojo merupakan daerah dengan produksi perikanan tangkap perairan umum dengan jumlah terkecil, yaitu sebesar 26.374 kg dengan nilai produksi Rp. 148.398.900,00. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.11.

Produksi Penangkapan Ikan Tawar di Perairan Umum

No Kecamatan Jumlah Produksi(Kg) Nilai Produksi(Rp.)

2008 2009 2010 2008 2009 2010 1 Kedung 507.701,30 659.494,89 668.196,75 3.556.556.201,55 4.311.998.648,54 4.712.308.914,23 2 Pecangaan 87.102 79.105 89.883 493.916.488 499.332.173 508.441.204 3 Kalinyamatan 41.674 40.346 42.672 234.665.133 243.691.572 239.676.278 4 Welahan 292.500 289.676 315.985 1.658.400.936 1.770.434.264 1.785.492.978 5 Mayong 102.890 91.633 106.418 584.642.753 586.373.374 603.205.878 6 Nalumsari 48.108 45.710 49.376 271.466.765 279.657.908 277.922.894 7 Batealit 27.388 23.894 28.393 155.952.656 155.131.066 161.280.096 8 Tahunan 50.183 55.524 56.913 297.106.579 335.830.560 339.189.311 9 Jepara 37.965 48.607 52.877 219.992.842 287.440.159 302.463.024 10 Mlonggo 62.645 69.858 73.502 356.207.976 412.991.784 415.757.702 11 Pakis Aji 17.895 38.546 0 102.251.453 228.582.814 0 12 Bangsri 38.753 18.833 39.545 217.541.903 128.981.443 221.404.606 13 Kembang 44.573 49.511 50.967 252.351.326 289.757.106 287.288.395 14 Keling 26.169 26.140 63.699 149.525.703 148.951.102 363.269.818 15 Donorojo 24.453 33.623 26.374 139.721.284 188.146.024 148.398.900 16 Karimunjawa 0 0 0 0 0 0 Total 1.410.000 1.570.500 1.664.800 8.690.299.999 9.867.299.999 10.366.100.000

(25)

Berdasarkan jenis ikan yang ditangkap diperairan umum, jumlah produksi ikan terbesar adalah ikan lainnya (berbagaimacam jenis ikan) dengan jumlah produksi sebesar 857.800 kg pada tahun 2010, udang lainnya (berbagai macam jenis udang) sebesar 331.200 kg dan diurutan ketiga ikan keting atau jambal dengan jumlah produksi sebesar 210.100 kg. Lebih jelasnya, dapat dlihat pada tabel berkut ini.

Tabel II.12.

Produksi Penangkapan Ikan Air Tawar Berdasarkan Jenis Ikan

No Jenis Ikan Jumlah Produksi(Kg) 2009 2010 2009 Nilai Produksirp.) 2010

1 Keting(Jambal) 216.500 210.100 866.300.000 837.351.231 2 Gabus 106.200 110.100 1.275.400.000 1.290.984.961 3 Lele 76.200 92.500 657.500.000 788.746.550 4 Ikan Lainnya 787.500 857.800 2.362.400.000 2.666.030.203 5 Udang Tawar 63.400 63.100 697.500.000 693.145.020 6 Udang Lainnya 320.700 331.200 4.008.200.000 4.089.842.035 Total 1.570.500 1.664.800 9.867.300.000 10.366.100.000

Sumber: Kabupaten Jepara Dalam Angka, 2010-2011

c. SDM Perikanan Tangkap

SDM di bidang perikanan tangkap dibedakan menjadi 2, yaitu juragan dan pandega. Jumlah pandega mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke tahun 2011 dan cenderung tetap jumlahnya pada tahun 2012. Jumlah pandega pada tahun 2010 sebanyak 3.830 orang dan di tahun 2011 sebanyak 3.830 orang. Sedangkan untuk jumlah pandega sama halnya dengan kondisi juragan untuk setiap tahunnya tetap, tidak mengalami penurunan maupun kenaikan. Jumlah nelayan perairan laut terbanyak di Kecamatan Kedung sebanyak 1.037 untuk juragan dan 2.377 untuk pandega. Diurutan kedua kecamatan Karimunjawa dengan jumlah juragan 778 orang dan pandega 2.066 orang.

Tabel II.13.

Jumlah Nelayan Perairan Laut

No Kecamatan Juragan Pandega

2010 2011 2012 2010 2011 2012 1 Kedung 1037 1037 1037 2377 2377 2377 2 Pecangaan 0 0 0 0 0 0 3 Kalinyamatan 0 0 0 0 0 0 4 Welahan 0 0 0 0 0 0 5 Mayong 0 0 0 0 0 0 6 Nalumsari 0 0 0 0 0 0 7 Batealit 0 0 0 0 0 0

(26)

No Kecamatan 2010 Juragan 2011 2012 2010 Pandega 2011 2012 8 Tahunan 56 56 56 84 84 84 9 Jepara 803 803 803 2249 2249 2249 10 Mlonggo 563 563 563 1158 1158 1158 11 Pakis Aji 0 0 0 0 0 0 12 Bangsri 173 173 173 238 238 238 13 Kembang 76 76 76 244 244 244 14 Keling 42 42 42 106 106 106 15 Donorojo 302 302 302 738 738 738 16 Karimunjawa 778 778 778 2066 2066 2066 Total 3.830 3.830 3.830 9.260 9.260 9.260

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

SDM di perairan umum pada 3 tahun terakhir cenderung tetap yaitu sebanyak 6.645 orang, dengan jumlah terbanyak di kecamatan Kedung sebanyak 2.198 orang, diurutan kedua kecamatan Mayong sebanyak 791 orang dan diurutan ketiga kecamatan Pecangaan sebanyak 616 orang.

Tabel II.14.

Jumlah Nelayan Perairan Umum

No Kecamatan Nelayan Perairan Umum

2010 2011 2012 1 Kedung 2198 2198 2198 2 Pecangaan 616 616 616 3 Kalinyamatan 216 216 216 4 Welahan 684 684 684 5 Mayong 791 791 791 6 Nalumsari 218 218 218 7 Batealit 203 203 203 8 Tahunan 245 245 245 9 Jepara 371 371 371 10 Mlonggo 243 243 243 11 Pakis Aji 115 115 115 12 Bangsri 262 262 262 13 Kembang 142 142 142 14 Keling 179 179 179 15 Donorojo 162 162 162 16 Karimunjawa 0 0 0 Total 6.645 6.645 6.645

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

2.4.2.

Perikanan Budidaya

Perikanan budidaya di Kabupaten Jepara dibedakan atas budidaya di air payau atau tambah dan budidaya kolam.

A. Perikanan Budidaya Air Payau/Tambak

Perikanan budidaya air payau dibudidayakan dibeberapa kecamatan antara lain Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo dan Donorojo.

(27)

Tabel II.15.

Produksi Perikanan Budidaya Air Payau/Tambak per Kecamatan

No Kecamatan 2010 Jumlah Budidaya 2011 2012 2010 Jumlah Produksi(Kg) 2011 2012

1 Kedung 475 385 385 1.186.500 1.897.089 2 Pecangaan - - - - - 3 Kalinyamatan - - - - - 4 Welahan - - - - - 5 Mayong - - - - - 6 Nalumsari - - - - - 7 Batealit - - - - - 8 Tahunan 24 24 24 42.500 114.000 9 Jepara 16 16 16 30.850 0 10 Mlonggo 52 71 71 67.530 380.552 11 Pakis Aji - - - - - 12 Bangsri - - - - - 13 Kembang - - - - - 14 Keling - - - - - 15 Donorojo 200 301 301 1.163.300 1.355.981 16 Karimunjawa - - - - - Total 767 797 797 2.490.680 2.487.200 3.747.620

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

Dari data di atas terlihat bahwa dari tahun 2010-2012 jumlah budidaya air payau meningkat. Pada tahun 2010 jumlah budidaya sebanyak 767 dengan jumlah produksi 2.490.680 kg. Kondisi ini meningkat pada tahun 2011 dengan jumlah budidaya sebanyak 797 dan jumlah produksi mengalami penurunan menjadi 2.487.200 kg. Budidaya terbesar di Kecamatan Kedung sebesar 385 budidaya dengan jumlah produksi 1.897.089 kg dan diurutan kedua Kecamata Donorojo sebanyak 301 budidya dengan jumlah produksi 1.355.981 kg pada tahun 2012.

B. Perikanan Budidaya Kolam

Perikanan budidaya kolam dibudidayakan hampir di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Jepara kecuali di Kecamatan Karimunjawa.

Tabel II.16.

Produksi Perikanan Budidaya Air Kolam per Kecamatan

No Kecamatan 2010 Jumlah Produksi(Kg) 2011 2012 2010 Nilai Produksi(Rp.) 2011 2012

1 Kedung 9.600 1.585 90.240.000 9.811.339 2 Pecangaan 38.600 101.482 362.840.000 1.116.302.000 3 Kalinyamatan 8.000 3.665 75.200.000 43.981.173 4 Welahan 8.500 59.062 79.050.000 708.743.417 5 Mayong 8.400 24.861 78.120.000 293.357.615 6 Nalumsari 8.000 12.276 75.200.000 144.854.231 7 Batealit 7.600 14.230 71.440.000 170.764.081 8 Tahunan 3.600 35.221 33.480.000 412.082.140 9 Jepara 3.200 5.391 29.760.000 63.610.707 10 Mlonggo 5.600 6.342 52.640.000 76.104.535 11 Pakis Aji 3.500 1.740 32.550.000 20.882.300 12 Bangsri 7.000 39.516 65.800.000 470.244.850

(28)

No Kecamatan 2010 Jumlah Produksi(Kg) 2011 2012 2010 Nilai Produksi(Rp.) 2011 2012 13 Kembang 6.500 26.383 60.450.000 311.318.285 14 Keling 11.500 9.181 108.100.000 108.701.436 15 Donorojo 10.300 30.406 96.820.000 364.866.886 16 Karimunjawa - - - - Total 139.900 188.320 371.340 1.311.690.000 2.005.308.000 4.325.625.000

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

Produksi perikanan budidaya air kolam selama 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Jumlah produksi ikan pada tahun 2010 sebanyak 139.900 kg, tahun 2011 sebanyak 188.320 kg dan tahun 2012 sebanyak 371.340 kg. Produksi terbanyak berada di Kecamatan Pecangaan sebesar 101.482 kg, diurutan kedua Kecamatan Welahan sebesar 59.062 kg dan diurutan ketiga Kecamatan Bangsri sebesar 39.516 kg. Produksi yang terkecil berada di Kecamatan Pakis Aji sebanyak 1.740 kg. Untuk produksi budidaya rumput laut dpat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.17.

Produksi Budidaya Rumput Laut

No Kecamatan 2010 Jumlah Produksi(Kg) 2011 2012 2010 Nilai Produksi(Rp.) 2011 2012

1 Tahunan 90.000 0 90.000 0 2 Jepara 85.000 0 85.000 0 3 Mlonggo 125.000 1.875.702 125.000 1.803.280 4 Karimunjawa 6.300.000 4.376.638 6.300.000 4.207.656

Total 6.600.000 4.722.270 6.252.340 6.600.000 4.722.270 6.010.936

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

Jumlah produksi rumput laut di Kabupaten Jepara selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan jumlah produksinya. Pada tahun 2010 jumlah produksinya sebesar 6.600.000 kg, tahun 2011 turun menjadi sebesar 4.722.270 kg dan tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi sebesar 6.252.340 kg. Jumlah produksi terbesar berada di Karimunjawa sebanyak 4.376.638 kg pada tahun 2012, diurutan kedua Mlonggo sebanyak 1.875.702 kg, sedangkan untuk Kecamatan Tahunan dan Jepara tidak mengalami produksi lagi.

C. SDM Perikanan Budidaya

SDM perikanan budidaya dibedakan menjadi 2, yaitu pembudidaya ikan kolam dan pembudidaya rumput laut. Jumlah pembudidaya ikan kolam mengalami kenaikan selama 3 tahun terakhir, sedangkan untuk pembudidaya rumput laut cenderung meningkat tiap tahunnya. Pembudidaya ikan kolam pada tahun 2010 sebanyak 850 orang, tahun 2011 meningkat menjadi 890 orang dan di tahun 2012 jumlah pembudidayan tetap yaitu 890 orang. Pembudidaya yang terbanyak berada di Kecamatan Pecangaan sebanyak 146 orang dan diurutan kedua Kecamatan

(29)

Bangsari sebanyak 126 orang. Untuk pembudidaya rumput laut ada di 4 kecamatan, yaitu Karimunjawa sebanyak 525 orang, Mlonggo 61 orang, Tahunan 50 orang dan Jepara 30 orang.

Tabel II.18.

Jumlah Pembudidaya Perikanan Budidaya

No Kecamatan

Pembudidaya Ikan Kolam

(Orang) Pembudidaya Rumput Laut (Orang) 2010 2011 2012 2010 2011 2012 1 Kedung 25 36 36 - - - 2 Pecangaan 140 146 146 - - - 3 Kalinyamatan 36 36 36 - - - 4 Welahan 80 100 100 - - - 5 Mayong 40 39 39 - - - 6 Nalumsari 68 48 48 - - - 7 Batealit 36 56 56 - - - 8 Tahunan 34 34 34 50 50 50 9 Jepara 20 20 20 42 30 30 10 Mlonggo 32 12 12 80 61 61 11 Pakis Aji 38 38 38 - - - 12 Bangsri 132 126 126 - - - 13 Kembang 24 34 34 - - - 14 Keling 74 74 74 - - - 15 Donorojo 71 91 91 - - - 16 Karimunjawa - - - 485 525 525 Total 850 890 890 657 666 666

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

2.4.3.

Pembibitan

Unit pembibitan perikanan di Kabupaten Jepara terdiri dari UPR (Unit Pembenihan Rakyat) dan HSRT (Hatchery Skala Rumah Tangga). Untuk HSRT (udang) berada di Kecamatan Jepara sebanyak 21 unit dengan produksi 35.000 ekor/tahun, sedangkan UPR (lele) berada di Pecangaan sebanyak 47 unit dengan produksi 6.700.000 ekor/tahun.

Untuk pembibitan di BBI berada di Kecamatan Pecangaan, dengan jenis ikan seperti ikan mas, tawes, nila, patin, bawal dan lele. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.19.

Jumlah Unit Usaha Pembenihan Dan Produksinya

No Kecamatan HSRT(Unit) UPR(Unit) Produksi(Ekor/Tahun) Jenis Benih

1 Jepara 21 0 36.000 Udang 2 Pecangaan 0 47 6.700.000 Lele

Total 21 47 7.060.000

(30)

Tabel II.20.

Jumlah Produksi Benih Dan Nilainya

No Jenis Ikan BBI(Ekor) Rakyat(Ekor) Nilai Produksi(Rp)

1 Ikan Mas 62.000 - 4.650.000 2 Tawes 250.000 - 1.750.000 3 Nila 450.000 - 15.750.000 4 Gurami 60.000 - 7.500.000 5 Patin 37.000 - - 6 Bawal 212.000 - 1.908.000 7 Lele 46.500.000 45.000.000 465.000.000

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2011

2.4.4.

Usaha Garam Rakyat

Potensi usaha garam rakyat yang tercatat dalam Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara berada di Kecamatan Kedung dengan potensi luas lahan seluas 1.168,55 ha dan luas lahan yang telah berproduksi seluas 636,30 ha. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II.21.

Luas Potensi dan Luas Lahan Produksi Usaha Garam Rakyat di Kedung (dalam ha)

No Kel/Desa Potensi Lahan Lahan Produksi Jumlah Petani

1 Kedungmalang 425,52 151,15 105 2 Karangaji 123,67 58,08 29 3 Kalianyar 144,05 86,88 54 4 Surodadi 214,01 155,99 118 5 Panggung 164,87 117,86 100 6 Bulakbaru 96,43 66,35 52 Total 1168,55 636,31 458

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

Selain di Kecamatan Kedung, beberapa Kecamatan lain yang berpotensi diusahakan Garam Rakyat dan telah terdapat unit usaha pembuatan garam rakyat adalah Tahunan (Teluk Awur), Jepara (Kauman, Jobokuto, Ujungbatu dan Bandengan), Donorojo (Ujungwatu).

2.4.5.

Abrasi dan Akresi Kawasan Pesisir

Kawasan pesisir Kabupaten Jepara sebagian besar telah mengalami perubahan. Kondisi ini dikarenakan adanya abrasi dan akresi. Abrasi adalah erosi akibat pengikisan daratan oleh air laut. Sedangkan akresi/sedimentasi adalah daratan yang timbul akibat adanya pengaruh dari air laut. Untuk lebih jelasnya mengenai luas kawasan pesisir yang terkena abrasi dan akresi di Kabupaten Jepara, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(31)

Tabel II.22.

Luas Wilayah Terabrasi dan Akresi di Kabupaten Jepara (dalam ha)

No Kecamatan Abrasi/Erosi Akresi/Sedimentasi

1 Bangsri 47,36 0,8 2 Jepara 112,45 13,69 3 Kedung 460,85 0 4 Keling 88,36 262,41 5 Kembang 87,69 0,13 6 Mlonggo 65,63 168,71 7 Tahunan 76,39 0,04 Total 938,73 445,78

Sumber: Buku Profil Sektor Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2013

Dibawah ini dapat dilihat grafik luas kecamatan di pesisir Kabupaten Jepara yang mengalami abrasi dan akresi.

Gambar 2.1.

Grafik Luas Wilayah Terabrasi dan Akresi di Kabupaten Jepara (dalam ha)

Sumber: Tabel II.22, 2013

Pada gambar grafik diatas menggambarkan bahwa Kecamatan Donorojo masih jadi satu dengan Kecamatan Keling. Sedangkan berdasarkan peta karakteristik pantai di Kabupaten Jepara dari BPPT, diketahui Kecamatan Donorojo hanya mengalami sedimentasi/akresi, dengan luas 44,18 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah ini.

(32)

Re nc ana Pe m b ang un an Jang ka M en en gah (R PJ M ) M in ap oli tan K ab up ate n Je par a Tahu n 20 14 -2 0 19 Pe ta 2 .1. K ar akte ris tik Pa nt ai K ab up at en Je p ar a

(33)

2.4.6.

Organisasi Kelembagaan Perikanan

Pembudidaya perikanan tergabung dalam organisasi kelembagaan yang disebut Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Jumlah pokdakan nelayan pada tahun 2010 sebanyak 66 kelompok, pokdakan tambak sebanyak 58 kelompok, pokdakan kolam sebanyak 80 kelompok, pokdakan rumput laut sebanyak 19 kelompok, pkdakan pengolah/bakul sebanyak 28 kelompok dan pokdatan UPR sebanyak 6 kelompok. Organisasi kelompok perikanan ini dikoordinasi oleh PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Kabupaten Jepara. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(34)

Re nc ana Pe m b ang un an Jang ka M en en gah (R PJ M ) M in ap oli tan K ab up ate n Je par a Tahu n 20 14 -2 0 19 T ab el II .23 . Jum lah K elom p o k Pe m b ud id ay a Ik an (P o kd akan) No N ama K el o mp o k De sa/K el u rah an T an g g al Be rd iri K el as K el o mp o k K et u a Ju ml ah A n g g o ta K et er an g K ec . K el in g 1 M ar go M ul yo Ka liga ra ng 20 06 Pe m ul a M asy kur i 10 Klp. Budi da ya L ele 2 Tun aha n Inda h Tun aha n 20 08 La nj ut Al i As ha r 12 Klp. Budi da ya L ele 3 La ngge ng M ak m ur D am ar w ul an 20 05 La nj ut Nga di 15 Klp. Budi da ya L ele 4 M ina B ar ok ah Kle pu 20 07 La nj ut A. Za m ro ni 14 Klp. Budi da ya L ele 5 Ni la Ind ah Te m pur 20 06 La nj ut Sa eful An w ar 14 Klp. Budi da ya L ele 6 Se m oga J ay a Kun ir 20 11 Pe m ul a Sa pto no 13 Klp. Budi da ya L ele 7 Ngudi M ak m ur Ke le t 20 11 Pe m ul a Abd ul Azi z 10 Klp. Budi da ya L ele 8 Si do da di W atu aji 20 05 La nj ut H asy im 10 Klp. Budi da ya L ele K ec . Do n o ro jo 9 Si do M ul yo U jun gw atu 01 M ar et 1 99 9 La nj ut Su tiy o 20 Klp. Ne la ya n 10 M ino S am udr a U jun gw atu 20 M ar et 1 99 9 La nj ut Su ra w i 20 Klp. Ne la ya n 11 Si do Ru kun U jun gw atu 17 Apr il 1 98 6 U ta m a Nuk in 20 Klp. Ne la ya n 12 Si do M ak m ur U jun gw atu 04 J un i 2 00 9 La nj ut H .Yusn yo 24 Klp. B udi da ya T am ba 13 M ina T ar un a Cl er ing 11 F ebru ar i 2 00 5 Abd ul M alik 20 Klp. Ne la ya n 14 M ina J ay a Cl er ing 24 Agus tu s 20 07 M ady a Su yik no 20 Klp. Ne la ya n 15 Si do D adi M ul yo Ba ndun gha rjo La nj ut Nur ha di 20 Klp. Ne la ya n 16 Si do M aju U jun gw atu 29 Apr il 2 00 1 Pe m ul a Am in 20 Klp. B udi da ya T am ba 17 Si do M aju 2 U jun gw atu La nj ut M uh am m ad 20 Klp. B udi da ya T am ba 18 Si do M ak m ur Ba ny uma ni s 05 J un i 1 98 6 Ni rha di 20 Klp. Ne la ya n 19 Ba ka u Ja ya Cl er ing 15 J un i 2 00 5 La nj ut Su gi yo no 30 Klp. B udi da ya T am ba 20 Bina U sa ha M andi ri Ba ndun gha rjo La nj ut Sa nt ar i 11 Klp. B udi da ya L ele 21 D ar ul U lum Ba ndun gha rjo Pe m ul a Su lkha n 4 Klp. B udi da ya L ele D 22 Le le M andi ri Tul ak an 17 Agus tu s 19 92 La nj ut D asu ki 35 Klp. B udi da ya L ele 23 M ar su di B oga Cl er ing 02 F ebru ar i 1 98 6 M ady a Pa ija n 25 Klp. B udi da ya T am ba 24 Bhi na M ar ga 1 Cl er ing 28 S epte m be r 1 99 2 A. H ana fi, S pd 12 Klp. B udi da ya L ele D 25 Ka ry a M uk ti U jun gw atu 05 J anu ar i 2 00 9 Ta sr ip 16 Klp. B ubi da ya L ele 26 Le le K aliw oto U jun gw atu 02 Agus tu s 20 09 Su ka rdi 8 Klp. B udi da ya L ele 27 Le le J ay a Ba ny uma ni s 01 J anu ar i 2 00 9 Su ba ndr iyo 7 Klp. B udi da ya L ele 28 Sa ri M ul yo Ba ny uma ni s 05 J un i 2 98 6 Ja rm i 15 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 29 Ngudi L esta ri U jun gw atu 12 J ul i 1 99 2 La nj ut Si ti L esta ri 15 Klp. Pe ngo la ha n Ik an K ec . K emb an g 30 M ina Ra ha yu D er m olo 10 M ar et 1 99 9 Pe m ul a Kuma idi 37 Klp. Pe ngo la ha n Ik an

(35)

Re nc ana Pe m b ang un an Jang ka M en en gah (R PJ M ) M in ap oli tan K ab up ate n Je par a Tahu n 20 14 -2 0 19 II-22 No N ama K el o mp o k De sa/K el u rah an T an g g al Be rd iri K el as K el o mp o k K et u a Ju ml ah A n g g o ta K et er an g an 31 M ina L est ar i Jinggo ta n 20 09 Pe m ul a Su bi ya nt o 10 Klp. B udi da ya L ele 32 Ka ry o M in o M ul yo Tuba na n 05 J ul i 1 99 6 Pe m ul a Int iyo no 35 Klp. Ne la ya n 33 M ina M aju Tuba na n 02 J un i 1 99 6 Pe m ul a H K asbo lla h 120 Klp. Ne la ya n 34 Ka ry o M in o M ur ni Tuba na n 03 Agus tu s 19 96 Pe m ul a Ka se m an 62 Klp. Ne la ya n 35 M ina M aju D er m olo 20 10 Pe m ul a Su pri ya nt o 13 Klp. B udi da ya L ele 36 M ina L esta ri Ba lo ng 20 09 Pe m ul a Ke m adi 10 Klp. Budi da ya K ola m 37 Ba ro ka h Aba di Ka nc ila n 20 11 Pe m ul a Kir m an 14 Klp. Budi da ya L ele 38 M ina Aba di Ba lo ng 20 09 Pe m ul a Su m adi 13 Klp. Pe ngo la ha n Ik an K ec . Ba n g sr i 39 Tuk M ino Re jo Ba ngsr i 02 J ul i 2 00 9 Pe m ul a Su w ani 14 Klp. B udi da ya K ola m 40 M ino L esta ri Te nggul i 11 Agus tu s 20 06 Pe m ul a M un do fa r 10 Klp. B udi da ya L ele 41 M ino Ar go M ul yo Guy anga n 14 F ebru ar i 2 00 7 Pe m ul a M uh ta di 10 Klp. B udi da ya L ele 42 Al vina Je ruk w angi 20 Apr il 2 00 9 Pe m ul a A. Ac hma di 16 Klp. B udi da ya L ele 43 Si do M aju Bo ndo 21 J ul i 1 99 3 Pe m ul a Su gi ya nt o 32 Klp. Ne la ya n 44 Si do M ak m ur Bo ndo 10 J ul i 1 99 3 Pe m ul a Nur ali 24 Klp. Ne la ya n 45 Me ka rsa ri Bo ndo 03 J ul i 1 99 3 Pe m ul a Pr iyo S . 47 Klp. Ne la ya n 46 W aha na K ar ya S am udr a Bo ndo 05 M ei 20 09 Pe m ul a H adi S . 10 Klp. B udi da ya Ru m put 47 M ul ya B ak ti 1 Bo ndo 21 J ul i 2 00 6 Pe m ul a Yun ani ng 12 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 48 M ul ya B ak ti 2 Bo ndo 21 J ul i 2 00 6 Pe m ul a Pur w ani ngsi h 11 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 49 M ul ya B ak ti 3 Bo ndo 21 J ul i 2 00 6 Pe m ul a Nur ul H ida ya h 11 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 50 Ka ry a M ina J ay a 1 Bo ndo 31 J ul i 2 00 9 Pe m ul a Ya nu H ar so no 10 Klp. B udi da ya L ele 51 Ka ry a M ina J ay a 2 Bo ndo 31 J ul i 2 00 9 Pe m ul a Su pri yo no 10 Klp. B udi da ya L ele 52 Ka ry a M ina J ay a 3 Bo ndo 31 J ul i 2 00 9 Pe m ul a Sa rm idi 10 Klp. B udi da ya L ele 53 M ina K ar ya J ay a 4 Bo ndo 31 J ul i 2 00 9 Pe m ul a Sa la m un 10 Klp. B udi da ya L ele 54 Ka ry a M ina U ta m a Bo ndo 31 J ul i 2 00 9 Pe m ul a Er y Nu gr oho 12 Klp. B udi da ya L ele K ec .M lo n g g o 55 M ak ar yo U to m o Ka ra nggo nda ng 12 S epte m be r 1 99 9 La nj ut D w i Ya nt o 51 Klp. Ne la ya n 56 Ch ar isma Ka ra nggo nda ng 27 Apr il 2 00 9 Pe m ul a Ev i Ch risti na 10 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 57 M ina B ar ok ah Ka ra nggo nda ng 18 No pe m be r 2 01 0 Pe m ul a Ar y M ur te jo 10 Klp. B udi da ya K ola m 58 Bina S eja ht er a Ka ra nggo nda ng 25 S epte m be r 2 00 8 Pe m ul a Su si lo Am 20 Klp. Ne la ya n 59 Gumuk M as Ka ra nggo nda ng 07 Apr il 2 00 8 Pe m ul a D w i H ar no 24 Klp. B udi da ya K ola m 60 M ino K enc on o Ja m bu 18 Apr il 1 98 5 La nj ut So lik ul H adi 105 Klp. Ne la ya n 61 M ino Aba di Ja m bu 21 Agus tu s 19 86 Pe m ul a M . S uk ur 87 Klp. Ne la ya n 62 M ina U ta m a Ja m bu 23 S epte m be r 1 98 7 Pe m ul a H . S ole m an 63 Klp. Ne la ya n 63 Se la ya r M ina Ja m bu 09 Ok to be r 1 99 1 Pe m ul a M atr uk ani 61 Klp. Ne la ya n

(36)

Re nc ana Pe m b ang un an Jang ka M en en gah (R PJ M ) M in ap oli tan K ab up ate n Je par a Tahu n 20 14 -2 0 19 No N ama K el o mp o k De sa/K el u rah an T an g g al Be rd iri K el as K el o mp o k K et u a Ju ml ah A n g g o ta K et er an g 64 Ka ry a M ina -M anu ngga l J ay a M ojo re jo 16 J ul i 1 99 5 Pe m ul a Bus ono 67 Klp. Ne la ya n 65 M ina S eja ht era Ja m bu 08 F ebru ar i 1 99 0 Pe m ul a H . No kin 27 Klp. Ne la ya n 66 Ba run a Se kur o 18 Agus tu s 20 09 Pe m ul a Bus ro 23 Klp. B udi da ya 67 Tir to S am udr o Ka ra nggo nda ng 13 F ebru ar i 2 01 0 Pe m ul a Su ka rno to 63 Klp. Ne la ya n 68 Ta m ba h Ri zq i Su w aw al 15 M ar et 2 01 1 Pe m ul a Su tik no 10 Klp. B udi da ya K ola m K ec . Ba te al it 69 Su m be r Re je ki M inda ha n 10 J ul i 2 00 3 Pe m ul a Pur w ini ngs ih 20 Klp. B udi da ya K ola m 70 Sr i Re je ki Ra guk la m pi ta n 05 S ept em be r 2 00 2 Pe m ul a H . W ac hi d 20 Klp. B udi da ya K ola m 71 Budi H asi l Ge ne ng 02 Ok to be r 2 00 1 Pe m ul a So lik an 20 Klp. B udi da ya K ola m 72 Ka ry o U to m o Ba nt run g 25 M ar et 1 98 2 Pe m ul a Su w ar to 20 Klp. B udi da ya K ola m 73 D ahl ia So m osa ri 01 J anu ar i 2 00 0 Pe m ul a So fia h 10 Klp. B udi da ya K ola m 74 Ge m ah Ri pa h Pe ka lo nga n 10 M ei 19 82 Pe m ul a Ya sr un 20 Klp. B udi da ya K ola m 75 Le m ba h H ija u M inda ha n Kidul 10 Agus tu s 20 05 Pe m ul a Su tr isn o 10 Klp. B udi da ya K ola m 76 Ba ro ka h Ba w u 30 J un i 2 00 3 Pe m ul a M uh adi 20 Klp. B udi da ya K ola m 77 R uk un T ani Br ingi n 12 S epte m be r 1 98 2 Pe m ul a Rum at 20 Klp. B udi da ya K ola m 78 Te la ga M ina M inda ha n Kidul 15 J anu ar i 2 00 8 Pe m ul a Nur F ua d 30 Klp. B udi da ya K ola m 79 M ina U sa ha M andi ri Pe ka lo nga n 24 Ok to be r 2 00 9 Pe m ul a W ac hi d H asy im 15 Klp. B udi da ya K ola m 80 Le m ba h Sa la m Ra guk la m pi ta n 15 J anu ar i 2 01 0 Pe m ul a Yus Sa putr a 6 Klp. B udi da ya K ola m 81 Ni la S ar i Ba w u 31 D ese m be r 2 01 0 Pe m ul a M asr uk ha n 13 Klp. B udi da ya K ola m K ec . T ah u n an 82 M ek ar sa ri 1 Se m at 29 J anu ar i 2 00 0 Pe m ul a H j. Na fia h 10 Klp. Ba kul Ik an 83 Ta m ba k M ul yo Se m at 24 J anu ar i 2 00 2 Pe m ul a Ta smi an 10 Klp. B udi da ya T am ba 84 Si do M ak m ur Te luk Aw ur 20 07 Pe m ul a M asy udi 34 Klp. Ne la ya n, B d Rl 85 Bul e Te luk Aw ur 20 09 Pe m ul a Te guh 7 Klp. B udi da ya L ele 86 Su m be r Re je ki Kr apy ak 20 08 Pe m ul a Sa hr oni 10 Klp. B udi da ya L ele 87 Se tia K ar ya M ant inga n 20 09 Pe m ul a Te guh Jina rno 11 Klp. Budi da ya K ola m 88 Ce m pa ka M ant inga n 24 J un i 2 00 3 Pe m ul a Su tini 10 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 89 M aw ar Nga bul 02 J ul i 2 00 2 Pe m ul a Nga tifa h 8 Klp. Budi da ya K ola m 90 Ngudi H asi l Ta hu na n 20 08 Pe m ul a Pr ay itn o 8 Klp. Budi da ya K ola m 91 Ni na K ar ya Se ne na n 20 09 Pe m ul a Ka stu ri 8 Klp. Budi da ya K ola m 92 Ke nc ana Te ga lsa m bi 20 05 Pe m ul a Su si la na 10 Klp. Pe ngo la ha n Ik an 93 M ek ar sa ri 2 Se m at 29 J anu ar i 2 00 0 Pe m ul a M asr iya tu n 10 Klp. B ak ul /P engo la ha 94 M aju M ul ya Te ga lsa m bi 20 08 Pe m ul a Su gi ya rto 16 Klp. Ne la ya n, B d Rl 95 M aju M ak m ur Te ga lsa m bi 20 07 Pe m ul a Su w ar no 12 Klp. B udi da ya L ele 96 Re je ki L umi nt u Se m at 20 06 Pe m ul a M ul yo no 23 Klp. Ne la ya n

Gambar

Tabel II.1.  Luas Wilayah
Tabel II.2.
Tabel II.4.
Tabel II.6.  Komoditas Perikanan  No  Komoditas  Produksi(Ton)  2008  2009  2010  I  IKAN TAMBAK  Mujahir  296,35  188,00  158,70  Bandeng  497,55  591,50  861,60  Belanak  301,45  393,00  295,30
+7

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Malang hak bebas royalty non-ekslusif (non- axlusiv royalty right) atas

Harmoni adalah keselaran dalam suatu desain seperti menggunakan warna yang berdekatan atau menggunakan bentuk atau objek yang memiliki bentuk yang mirip. Untuk

Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu intervensi langsung kepada ibu hamil dan menyusui berupa pemerikasaan kadar hemoglobin dengan pengobatan jika terjadi

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh : Sutriyati Purwanti Tugas ini

 Membuat lembar kerja untuk praktik macam-macam bentuk garnish sesuai dengan bahan dan alat yang tersedia..  Mempraktikkan macam-macam

Merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra, dimana perusahaan mitra bertindak sebagai inti dan kelompok mitra bertindak sebagai plasma. Dalam

Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam, terutama dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa alami atau buatan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan

Jika objek-objek yang dievaluasi tidak bisa dibandingkan (noncomparable), peneliti berarti bukan hanya memaksakan untuk menduga dimensi perseptual yang membedakan