• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Stappers dari berbagai teori komunikasi yang ada, maksud dan dari komunikasi dapat dikatakan sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Stappers dari berbagai teori komunikasi yang ada, maksud dan dari komunikasi dapat dikatakan sebagai berikut :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4 KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori / Metode

4.1.1 Teori Komunikasi Stappers

Menurut Stappers dari berbagai teori komunikasi yang ada, maksud dan tujuan dari komunikasi dapat dikatakan sebagai berikut :

01. Komunikasi memadukan atau menyatukan pihak yang terlibat (Weiner, 1997)

02. Komunikasi menuju kebersamaan diantara yang terlibat (Schramm, 1997)

03. Komunikasi adalah untuk mempengaruhi (Hartley and Hartley, 1997) Penulis mengemplementasikan teori tersebut untuk mengkomunikasikan informasi dan esensi dari buku melalui visual agar informasi sampai kepada

audience / pembaca.

4.1.2 Teori Komunikasi Shannon & Weaver

Gambar 4.1 Model teori komunikasi Shannon & Weaver

Model komunikasi Shannon & Weaver, membahas tentang bagaimana sebuah pesan dapat tersampaikan. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message) dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut.

(2)

Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Saluran adalah media yang mengirim tanda dari pemancar kepada penerima. Di dalam Komunikasi Visual, sumber informasi adalah pembuat karya, pemancar adalah design. Channel adalah media. Penerima adalah mata. Destination adalah target audience.

4.1.3 Teori Ilustrasi

Menurut Andrew Loomis, 5P's dan 5C's adalah dasar dalam menggambar objek dalam bukunya Succesful Drawing. 5P's yaitu,

- Proportion (Proporsional) : Proporsi objek dalam 3 dimensi (tinggi, kedalaman, dan ketebalan)

- Placement (Penempatan) : Posisi objek di dalam sebuah ruang

- Perspective (Perspektif) : Hubungan antara sudut pandang dengan subjek - Planes (Bidang) : Penampakan permukaan yang terbentuk oleh cahaya dan bayangan

- Pattern (Pola) : Pertimbangan akan penyusunan tones dari subjek 5C's yaitu,

- Conception (Konsep) : Visualisasi atas sebuah ide (rough sketch)

- Construction (Konstruksi) : Sebuah upaya untuk menyempurnakan bentuk dari kehidupan ataupun dari pengetahuan dasar

- Contour (Kontur) : Batas-batas dari bentuk dalam ruang, berdasarkan sudut pandang.

- Character (Karakter) : Kualitas yang khusus dari masing-masing objek

- Consistency (Konsisten) : Seluruh esensi dari konstruksi, pencahayaan, dan pattern tergabung sebagai satu kesatuan.

Ilustrasi yang akan disajikan di buku ini ialah ilustrasi vektor realis, agar mudah dipahami karakternya oleh audience. Akan ada perspektif dan konsistensi di setiap ilustrasi yang dihasilkan.

4.1.4 Teori Information Graphics (Infographic)

Infographic atau infografik menurut Doug Newsom dan Jim Haynes dalam

bukunya Public Relations Writing (2004), Infografik adalah visual grafis yang menampilkan representasi dari informasi, data dan pengetahuan. Infografik menyajikan informasi yang cepat jelas dan kompleks, seperti tanda, peta, jurnalisme, pendidikan, dan pengetahuan. Dengan infografik informasi akan lebih mudah diproses.

Buku ini akan disajikan dengan visualisasi Infografik, yang akan mengubah data, informasi, permasalahan yang riil dan kompleks menjadi visual yang lebih sederhana untuk dicerna oleh audience.

(3)

4.1.5 Teori Tipografi

Menurut Alan Pipes dalam buku Production for Graphic Designers (1997, p40), tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dengan menggunakan ketebalan dan ukuran berbeda dan menandai naskah untuk proses typesetting. Pada umumnya, prinsip tipografi adalah,

- Visibility : Terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak - Readibility : Kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan huruf yang tepat untuk teks yang tepat

- Legibility : Menekankan apakah dapat terbaca atau tidak, ada jenis huruf yang indah tetapi jika digunakan dalam teks akan mengakibatkan pembaca meningggalkan teks tersebut

- Clearly : Kejelasan huruf mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca. Bovee mengatakan ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih suatu type huruf, yakni : keterbacaan, adalah hal yang berperan penting dalam memilih suatu jenis huruf.

Penulis akan menggunakan typeface yang memenuhi prinsip tipografi Alan Pipes, agar antara ilustrasi infografik dengan tipografi pun tidak terjadi timpang tindih legibilitynya, dan terjadi emphasis dan hierarki yang mudah terbaca oleh

audience, serta untuk menentukan ukuran font yang sesuai keterbacaannya untuk

teks di buku. Penulis menggunakan perpaduan typeface san-serif dan serif untuk mengimbangi ilustrasi agar terlihat lebih formal sesuai dengan target audience.

4.1.6 Lay Out

Mengutip tulisan oleh Dyah Gayatri Puspitasari (2000) di jurnal Desain dan

Layout; Layout Terencana Menghasilkan Desain yang Baik, p61-72, bahwa

Sebuah layout dalam Desain Komunikasi Visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi, atau gambar lain) pada suatu bidang kerja.

Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang

akan dilakukan, penentuan tujuan dari karya, penentuan target audience, perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistribusiannya. Layout yang baik teratur, dapat mengarahkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami. Setiap unsur Desain Komunikasi Visual di atas sangat penting keberadaannya. Untuk menghasilkan suatu visual yang baik setiap unsur tersebut perlu diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan konsep yang ada.

(4)

4.1.7 Grid system

Menurut Josef Muller-Brockmann grid adalah pola dari aksis horizontal dan vertikal yang berhubungan dengan interval regular di desain dan tipografi grid

system adalah metode dari mengorganisasikan dan mengklarifikasikan teks

dalam sebuah halaman mendukung hirarki dan dalam pengarahan arti atau informasi. Biasanya orang membagi menjadi 3 kolom vertikal dan 3 kolom horizontal karena adanya hukum The Golden Rules namun bentuk grid sistem harus disesuaikan dengan bentuk medianya dan pada penerapannya tidak hanya terbatas pada garis horizontal dan vertikal namun juga grid akan membuat sebuah aksis baru karena grid sistem yang telah dibuat.

Karena menurut Hans Neuberg bahwa, "Grid System tercipta karena terciptanya pembagian-pembagian di mata kita, sehingga mata kita akan menciptakan sistem di dalam sistem". Hans Neuberg juga berkata, " Grid adalah aturan main para desainer yang digunakan untuk mempermudah desainer dalam menaruh penempatan tipografi, komposisi, dan layout, namun yang lebih penting adalah bagaimana kita mendapatkannya dan bagaimana kita membuat aturannya."

4.1.8 Teori Warna

Teori warna mempelajari elemen fundamental dalam desain yaitu warna. Mempelajari keserasian aplikasi warna, foreground dan background, tone, dll. Teori ini digunakan untuk menciptakan desain yang indah secara estetika warnanya, dan sesuai dengan fungsional warna tersebut terhadap objektif dari desain.

Hal terpenting dari warna bagi seorang desainer adalah efek psikologis, emosional dan persepsi yang dapat di hasilkannya Menurut Martha Gill makna warna pada target audience bisa berbeda-beda dipengaruhi oleh :

1. Basic personality, bagaimana kepribadian target audience itu sendiri (memiliki pola pikir yang terbuka, berani menerima sesuatu yang baru)

2. Culture, warna hitam dan putih adalah warna yang paling netral dan dapat diterima semua budaya

3. Trend, trend banyak dipengaruhi oleh lingkungan, etnik dan juga media. 4. Age, usia juga mempengaruhi persepsi seorang terhadap warna.

Warna juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap, dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut:

(5)

1. Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata.

2. Warna keras/ hangat seperti merah, oranye, kuning, warna-warni ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media

3. Warna lembut/dingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-produk tertentu

4. Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi serta latar belakang yang harus diletakkan dengan warna yang lebih kontras.

Warna yang dipakai di buku ini adalah perpaduan warna yang sesuai dengan konsep per tema dari setiap sub-judulnya. Dull colors akan digunakan pada bab yang memvisualisasikan keterpurukan kondisi lingkungan, sementara bright

colors akan digunakan untuk visualisasi yang dapat menarik audience untuk

melakukan aksi. Visualisasi ilustrasi dengan warna-warna yang demikian akan membuat buku ini terlihat dinamis. Warna yang dipakai beragam untuk mengkomplemen ilustrasi data infografik agar mudah dicerna.

4.1.9 Teori Semantik- Semiotika

Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani 'sema' (kata benda) yang berarti 'tanda' atau 'lambang'. Kata kerjanya adalah 'semaino' yang berarti 'menandai' atau 'melambangkan'. Yang dimaksud tanda atau lambang disini adalah tanda-tanda linguistik (Perancis : signé linguistique).

Charles Sanders Peirce, membedakan semiotika menjadi sintaksis semiotika, semantik semiotik, dan pragmatik semiotik. Sintaksis semiotik mempelajari hubungan antar tanda. Hubungan ini tidak terbatas pada sistem yang sama. Contoh, teks dan gambar dalam wacana iklan merupakan dua sistem tanda yang berlainan, akan tetapi keduanya saling bekerja sama dalam membentuk keutuhan wacana iklan. Semantik mempelajari hubungan antara tanda, objek, dan interpretannya. Ketiganya membentuk hubungan dalam melakukan proses semiotis. Konsep semiotik ini akan digunakan untuk melihat hubungan tanda-tanda dalam iklan (dalam hal ini tanda-tanda non-bahasa) yang mendukung keutuhan wacana. Pragmatik mempelajari hubungan antara tanda, pemakaian tanda, dan pemakaian tanda.

Dalam konteks buku ini, semantik diterapkan kepada visualisasi vektor objek-objek dan ikon untuk menciptakan infografik yang bertema terhadap setiap situasi berbeda yang digambarkan.

(6)

4.2 Strategi Komunikasi - What To Say

Dengan publikasi buku yang memuat permasalahan, data, informasi dan solusi yang dapat kita lakukan untuk menangani sampah kertas, kita dapat melestarikan alam & lingkungan hidup, serta menjadikannya pedoman untuk hidup ramah lingkungan.

- How To Say

Topik mengenai permasalahan sampah di Jakarta ini mungkin dianggap kurang menarik bagi masyarakat, apalagi target yang disasar disini adalah masyarakat urban yang aktif dan sibuk beraktivitas. Maka buku ini akan dikemas dengan sajian penuh dengan visual Infografik agar mengubah sesuatu yang kurang menarik menjadi sesuatu yang menarik bagi audience.

4.3 Strategi Kreatif 4.3.1 Fakta Kunci

- Buku ini bukan hanya sekedar menyadarkan masyarakat tentang permasalahan yang diangkat, namun juga mengedukasi dan membuat masyarakat secara langsung bertindak.

- Meski recycling memberikan impresi bahwa pengurangan konsumsi kertas

penting, tetapi sebenarnya konsumsi kertas tetap meningkat. Maka dari itu buku

ini akan menyajikan solusi yang bisa dilakukan namun bukan solusi instan untuk permasalahan lingkungan yang diangkat

4.3.2 Masalah Utama yang dikomunikasikan

Perilaku tidak memanfaatkan kertas sebaik mungkin akan menambah permasalahan sampah di Jakarta, dan terutama dapat berkontribusi besar dalam menggundulnya hutan alam Indonesia.

4.3.3 Tujuan (Objective) yang akan dicapai

Pemahaman yang akan didapatkan audience agar memanfaatkan kertas secara maksimal sebelum akhirnya dibuang menjadi sampah

(7)

4.3.4 Manfaat bagi khalayak sasaran

Audience dapat merasakan manfaat dari pemanfaatan kertas seperti penghematan

biaya dalam berbelanja, pemahaman dalam pembelian produk kertas, dan terutama menciptakan lingkungan hidup yang lestari

4.3.5 Profil Khalayak Sasaran/Target Audience Profile - Demografis

Gender Wanita & Pria, Usia 20-35 thn, Ses A-B, sudah bekerja / sedang dalam bangku kuliah, institusi, maupun organisasi.

- Psikografis

Urban, aktif beraktivitas, banyak rutinitas, dinamis, sibuk bekerja, dalam pekerjaannya banyak menggunakan kertas, peduli terhadap lingkungan namun tidak ada waktu bertindak, mau bertindak namun tidak tau caranya, merasakan adanya clutter dari tren dan teknologi masa kini, tidak tertutup, berpemikiran positif

- Geografis

Tinggal di urban area Kota Jakarta maupun sekitar Jakarta, mobilitasnya di area urban jakarta.

- Insight

Masyarakat Urban yang bekerja dan aktif berutinitas, cenderung tidak sempat mempedulikan lingkungan, mungkin mereka peduli namun tidak tau bagaimana cara bertindak, karena terlalu sibuknya masyarakat Urban Jakarta. Buku ini ditargetkan kepada masyarakat Urban yang diposisikan sebagai orang awam mengenai masalah lingkungan, maka sebuah publikasi buku yang memuat data tentang permasalahan lingkungan harus sederhana & mudah dimengerti secara rasional oleh audience dan infografik visual dibuat semenarik mungkin agar secara emosional esensi buku dapat ditangkap oleh pembaca.

(8)

Buku Infografik Sampah Kertas dan Pemanfaatannya ini adalah pedoman hidup ramah lingkungan sebagai upaya melestarikan alam dan lingkungan

4.3.7 Key Message

Memanfaatkan kertas ialah dengan melakukan aksi mengurangi pemakaian kertas, menggunakan kembali sampah kertas, dan mendaur ulang sampah kertas

4.3.8 Big Idea

Mengkonservasi kertas dengan aksi sederhana 4.3.9 Keywords

Infografik, Sampah kertas, Hutan Indonesia, Ramah Lingkungan

4.3.10 Pendekatan Kreatif

Visualisasi Infografik dibuat menjadi situasi / tema-tema tertentu sehingga data yang disajikan tidak rumit & ringan dicerna oleh masyarakat awam

4.3.11 Respon yang diharapkan

Buku ini diharapkan berhasil dalam menarik perhatian Audience (to grab

attention), menginformasi dan mengedukasi Audience tentang permasalahan

sampah di Jakarta, membuat Audience turut melakukan tindakan penanganan sampah kertas sehingga mengubah kebiasaan Audience untuk memanfaatkan kertas semaksimal mungkin.

Respon-respon yang diharapkan tersebut bisa diketahui melalui jumlah penjualan buku & FeedBack yang diberikan Audience.

4.4 Strategi Desain / Visualisasi 4.4.1 Tone & Manner

Informatif, Edukatif, Praktis & Bersahabat

(9)

Warna : Menggunakan beragam warna untuk mengkomplemen ilustrasi sebagai bagian penting dari buku infografik ini, seperti pemakaian dull colors & bright

colors

Grid & Layout : Layout dengan 4 kolum. 1 spread berisikan 1 judul Infografik.

Setiap judul infografik diawali dengan 1 spread divider untuk penempatan teks judul dan keterangan judul.

Tipografi : Menggunakan perpaduan typeface san-serif dan serif untuk mengimbangi ilustrasi agar terlihat lebih formal sesuai dengan target audience

Image : Visual dengan ilustrasi vektor, penggambaran secara realis karena

infografik yang disajikan akan memuat sebuah cerita/kasus sehingga tidak terlalu rumit untuk dicerna audience

4.5 Copywriting

4.5.1 Judul buku

Habis Manis Kertas (jangan) Dibuang 4.5.2 Headline

Setiap lembaran spread akan memuat 1 judul Infografik, dengan headline yang sesuai dengan tema, misalnya,

- Untuk sub-judul yang menjelaskan Sejarah Penemuan Kertas, maka akan digunakan Headline seperti " 3000 Tahun Perjalanan Kertas "

4.5.3 Bodycopy

Setiap sub-judul Infografik akan terdapat bodycopy. Bodycopy berupa penjelasan teks dari infografik yang divisualisasikan. Bodycopy dibuat dengan bahasa yang lebih formal, dibanding headline.

4.5.4 Pemilihan item pendukung

Promotional Items

01. Poster publikasi buku (A2) 02. Poster iklan (A3)

03. Flyer

04. Pembatas buku 05. Tas Kanvas

06. Stiker label sampah & kemasannya 07. Poster display rak

Gambar

Gambar 4.1 Model teori komunikasi Shannon & Weaver

Referensi

Dokumen terkait

Hasil jumlah iterasi dalam satu kali konvergen terhadap jumlah varian data training pada metode improved semi supervised k-means dengan k-means Pada pengujian ketiga

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Yaitu komunikasi dari atas ke bawah yang artinya adalah informasi yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih

A Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dan disampaikan secara mutawatir mendapat pahala jika membacanya.. B Kalam Allah SWT yang

Tata Usaha, Pusbin Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kepala Bidang Kompetensi Konstruksi Pusat Pembinaan Kompetensi

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah kontrol RPMI sebagai kontrol standar dimana sumur (well) tidak diberi perlakuan baik ekstrak buah merah maupun gom arab tetapi

Hasilnya kemudian digunakan untuk merumuskan model sederhana upaya mengatasi masalah keamanan pangan, yaitu penyuluhan gizi dan keamanan pangan serta pendampingan