• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswatoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswatoro"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN

SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE PROFIL

MATCHING PADA SMK WISUDHA KARYA KUDUS

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR NEW STUDENT ADMISSION USING PROFILE MATCHING METHOD AT SMK WISUDHA KARYA KUDUS

Ahmad Yasiin*1

, Desi Purwanti K. 2

1,2

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswatoro 1,2

Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang, Kode Pos 50131, Telp. (024) 3517361, Fax. (024) 3520165 E-mail: *1111201307681@mhs.dinus.ac.id, 2desi.purwanti@dsn.dinus.ac.id

Abstrak

Judul Tugas Akhir ini adalah “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru

menggunakan Metode Profil Matching pada SMK Wisudha Karya Kudus”. Tujuan tugas akhir

ini adalah menghasilkan aplikasi SPK penerimaan siswa pada SMK Wisudha Karya Kudus menggunakan metode Profil Matching sehingga dapat memberikan informasi mengenai profil calon siswa baru dengan lebih detail dan akurat.SMK Wisudha Karya Kudus merupakan satu-satunya sekolah pelayaran di Kabupaten Kudus. Setiap tahunnya, SMK tersebut mengadakan penerimaan dan penyeleksian calon siswa. Pada prosesnya, banyak sekali calon siswa yang tidak diterima di SMK tersebut dikarekan gagal dalam mengikuti tes masuk. Dalam proses penerimaan calon siswa baru semua jurusan, untuk jurusan pelayaran SMK Wisudha Karya Kudus memberikan beberapa persyaratan yang meliputi (1) Aspek Akademik, (2) Aspek non akademik.Metode Profil Matching merupakan sebuah metode yang membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan perbedaan (gap) dari individu tersebut. Dari aplikasi sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru yang dirancang menggunakan metode Profil Matching tersebut diharapkan memberikan kontribusi positif bagi proses penerimaan siswa baru di SMK Wisudha Karya Kudus sehingga dapat memberikan informasi nilai calon siswa secara detail sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan penerimaan siswa yang sesuai dengan kriteria sekolah.

Kata kunci : Sistem pendukung keputusan, metode Profil Matching, penerimaan sisswa baru

Abstract

The title of this final project is “Decision Support System For New Student Admission Using

Profile Matching Method At Smk Wisudha Karya Kudus”. The purpose of this thesis was to

produce applications SPK enrollment in vocational Profile Matching method at SMK Wisudha Karya Kudus so as to provide information about the profile of prospective students with more detail and accurate.SMK Wisudha Karya Kudus is the only sailing school in Kudus. Each year, the vocational school held a reception and screening of prospective students. In the process, many prospective students who are not accepted at the vocational school because of failure in following the entrance test. In the process of recruitment of new students of all majors, for majors cruise SMK Wisudha Karya Kudus provide some requirements which include (1) Aspect Academic, (2) Aspects of non-academic.Profile Matching Method is a method that compares the individual competency into the competencies required by the difference (gap) of the individual. Of a decision support system application of new admissions was designed using the Profile Matching is expected to contribute positively to the process of admission of new students at SMK Wisudha Karya Kudus in order to provide value for prospective students detailed consideration decision making enrollment in accordance with the criteria of schools.

(2)

2

P

2

1. PENDAHULUAN

enerimaan siswa baru yaitu proses pendaftaran, penyeleksian, siswa dari sekolah lama untuk menjadi siswa baru di satu sekolah disertai syarat-syarat sesuai ketentuan masing-masing sekolah. Dengan demikian setiap sekolah harus menyiapkan diri baik secara tekhnis maupun implementasinya dalam proses penerimaan siswa baru sehingga dapat melakukan proses penerimaan dengan lebih selektif.

SMK Wisudha Karya Kudus merupakan satu-satunya sekolah pelayaran di Kabupaten Kudus yang selalu dibanjiri pendaftar tiap tahunnya. Pendaftar bukan hanya dari kabupaten Kudus tetapi dari luar kabupaten antara lain Lasem, Rembang, Pati dan Juwana juga ikut mendaftar di SMK Wisudha Karya Kudus. Pada tahun 2015 jumlah pendaftar di SMK Wisudha Karya mencapai 300 siswa dan hanya 62 siswa yang di terima. Sedangkan pendaftaran di tahun 2016 mencapai 650 siswa dan hanya 180 siswa yang diterima yang terdiri dari 60 siswa jurusan Teknika Kapal Niaga dan 120 Nautika Kapal Niaga [1].

Dalam sistem penerimaan siswa di SMK Wisudha Karya Kudus, seperti halnya sekolah-sekolah lain, diberlakukan beberapa syarat diantaranya nilai rata-rata SMP, tes kesehatan, psikotest serta tes akademik. Dalam proses penyeleksian siswa diharapkan pihak sekolah dapat melakukan seefektif mungkin sehingga dihasilkan calon siswa yang benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Namun pada kenyataannya, unsur manusia seringkali menimbulkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan, apalagi jika terkait dengan hubungan kekerabatan. Dengan demikian diperlukan sebuah aplikasi yang dapat membantu proses seleksi siswa yang benar-benar obyektif, tidak memihak, dan transparan dalam pengambilan keputusan [2].

Beberapa penelitian yang terkait dengan sitem pendukung keputusan diantaranya menyebutkan bahwa penerapan SPK dapat menjadikan penyeleksian calon siswa baru lebih optimal dan waktu yang diperlukan untuk menyusun serta mengevaluasi penyeleksian calon siswa baru menjadi lebih efisien [2]. Dengan kemampuannya tersebut, jika SPK diterapkan dalam sistem penerimaan siswa di SMK Wisudha Karya Kudus maka dapat memberikan informasi secara detail terkait dengan nilai dari masing-masing prasyarat penerimaan siswa. Nilai-nilai tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa dengan lebih obyektif.

Metode profil matching merupakan sebuah metode yang membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi yang dibutuhkan sehingga dihasilkan perbedaan kompetensi (gap) dari individu tersebut. Penelitian Maulidia Indapuri menyebutkan bahwa metode profil matching

yang digunakan dalam SPK penerimaan siswa baru di Mts Al Washliyah Tanjung Morawa cukup efektif dalam menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Metode profil

matching dipakai untuk menghitung kriteria-kriteria penilaian penerimaan siswa baru antara lain:

(1) Aspek Akademik (Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS dan matematika), (2) Aspek non akademik. Dari pembobotan masing-masing nilai diperoleh nilai gap profil calon siswa yang mana semakin kecil gap yang dihasilkan pada bobot nilai calon siswa tersebut semakin besar, yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk diterima [4].

Beberapa penelitian diatas membuktikan bahwa metode profile matching cocok digunakan untuk mengetahui gap antara profil seseorang dengan profil yang diharapkan oleh manajemen. Dengan demikian, penggunaan metode profil matching pada SPK penerimaan siswa nantinya dapat memberikan informasi yang lebih detail mengenai profile calon siswa dan seberapa besar gap antara profil siswa yang diinginkan pihak sekolah dengan profil calon siswa sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penerimaan siswa dengan lebih obyektif.

Berdasarkan latar belakang permasalahan pentingnya kebutuhan SPK dalam penerimaan siswa baru di SMK Wisudha Karya Kudus tersebut maka dalam penelitian ini penulis akan merancang “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru menggunakan Metode Profil Matching pada

(3)

3 2. METODE PENELITIAN

2.1 Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data serta tujuan penelitian, makadalam pengumpulan data menggunakan metode-metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti secara langsung pada obyek penelitian untuk mengetahui secara detail mengenai proses penerimaan siswa baru.

b. Observasi

Merupakan cara pengumpulan data denganmelalui pengamatan dan peninjauan langsung pada SMK Wisudha Karya Kudus terkait sistem penerimaan siswa baru.

c. Studi Kepustakaan

Merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari literatur, majalah, ataupun buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian..

2.2. Tahap-tahap Pengembangan Sistem

Gambar 2Tahap-tahap pengembangan sistem dengan model Waterfall 1. Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem merupakan tahap awal dari perancangan sistem secara keseluruhan sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada pada obyek penelitian kemudian mencari pemecahannya.

1) Indentifikasi masalah yang ada 2) Identifikasi penyebab masalah b. Mencari alternatif pemecahan sistem

Setelah diketahui permasalahan yang dihadapi oleh obyek penelitian, maka tugas analis selanjutnya adalah memberikan alternatif pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam tahapan tersebut antara lain:

1) Identifikasi perangkat keras untuk mengimplementasikan sistem yang diusulkan. 2) Melakukan identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak untuk

mengimplementasikan sistem yang diusulkan.

3) Melakukan identifikasi terhadap kebutuhan sumber daya manusia yang akan menjalankan aplikasi sistem yang diusulkan.

2. Analisis Sistem

Merupakan tahapan dimana seorang analisis melakukan evaluasi terhadap

permasalahan serta sistem yang diusulkan sebagai perbaikan. Tahap-tahap dalam analisis sistem terdiri dari:

(4)

4 Sebelum memberikan usulan sistem terlebih dahulu seorang analis harus melakukan analisis terhadap kelayakan sistem apabila di implementasikan. Analisis kelayakan tersebut meliputi:

1) Analisis biaya pembuatan sistem

2) Analisis manfaat penggunaan sistem baru b. Analisis terhadap kebutuhan informasi

Informasi yang dihasilkan sistem harus sesuai dengan kebutuhan user. Dengan demikian, seorang analis harus melakukan identifikasi terhadap data yang diperlukan sehingga menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada pada obyek penelitian.

c. Analisis sistem secara terperinci

Dalam tahap ini seorang analis merancang sistem yang akan diusulkan secara terperinci yang meliputi:

1) Membuat rancangan sistem yang diusulkan

2) Membuat rancangan database yang akan digunakan 3) Membuat rancangan masukan dan keluaran sistem 3. Perancangan Sistem

Desain sistem merupakan tahapan rancangan sistem yang akan diusulkan dibuat. Desain sistem meliputi implementasi rancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman yang digunakan.

4. Implementasi Sistem

Sistem yang sudah melewari rancangan serta desain sistem maka dapat

diimplementasikan pada obyek penelitian. Dalam implementasi sistem diperlukan SDM yang mumpuni sebagai user aplikasi yang diusulkan agar diperoleh manfaat yang maksimal. Dengan demikian,dalam implementasi sistem juga dilakukan pelatihan terhadap SDM yang menjadi admin.

5. Pemeliharaan Sistem

Sistem yang dibuat tidak mungkin selamanya dapat digunakan. Dengan demikian diperlukan pemeliharaan sistem secara berkala agar sistem dapat selalu memberikan hasil yang maksimal dan dapat mengikuti perkembangan kebutuhan pengguna dimasa yang akan datang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Use Case Diagram

Gambar 1 : Use Case Diagram

Use case diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa diagram terdiri dari 2 aktor

yang berperan yaitu admin dan user pada proses sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru di SMK Wisudha Karya Kudus. Admin dalam proses ini berwenang mengelola

(5)

5 data pendaftar dan data faktor serta penilaian SPK dengan melakukan login ke sistem terlebih dahulu. Proses penilaian SPK akan menghasilkan informasi nilai calon siswa.

2. Entity Relationship DIagram

Calon_siswa Seleksi Kriteria

No_pendaftaran Nama Jenkel Id_kriteria Nama_kriteria No_seleksi Tgl_seleksi No_pendaftaran Id_kriteria Nilai_kriteria Alamat N N

Gambar 2 : Entity Relationship Diagram Sumber : Data yang diolah

Relasi “seleksi” diatas menghubungkan entitas calon_siswa dengan kriteria. Relasi tersebut memiliki tingkat kardinalitas N-N (Many to Many) yang mana proses seleksi siswa melibatkan banyak siswa serta banyak kriteria. Relasi N-N akan dipresentasikan dalam pembentukan sebuah tabel.

3. Relationship Diagram

Gambar 3 : Gambar Relationship Diagram

Tabel Relationship Diagram diatas menjelaskan bahwa SPK penerimaan siswa baru

menggunakan metode profil matching terbentuk melalui empat tabel yaitu tabel calon siswa (pendaftar), tabel kriteria, tabel seleksi dan tabel nilai. Masing-masing tabel tersebut saling berhubungan yang dihubungkan dengan kardinalitas melalui atribut kunci (primary key ataupun

candidat key).

1. Analisis Proses

Pada proses penanganan sistem, user akan berhubungan langsung dengan sistem. Sistem akan mengolah data inputan (data pendaftar atau calon siswa dan data kriteria), output yang dihasilkan berupa laporan hasil seleksi yang diproses menggunakan metode profil matching.

(6)

6 1. Variabel-variabel Pemetaan Gap Kompetensi

Gap yang dimaksud adalah perbedaan antara profil yang pencapaian dengan profil pendaftar, bisa ditunjukkan pada rumus berikut:

Kriteria yang digunakan sebagai berikut: A = Nilai akhir (Secondary faktor) B = Tes kesehatan (Core faktor) C = Psikotes (Core faktor) D = Tinggi badan (Core faktor) E = Uji fisik (Core faktor)

F = Nilai Matematika (Secondary faktor) G = Nilai Bahasa Indonesia (Secondary faktor) H = Nilai Bahasa Inggris (Secondary factor) Dengan kriteria pembobotan sebagai berikut: 1 = Sangat kurang (<50) 2 = Kurang (50 – 64) 3 = Cukup (65 – 74) 4 = Baik (75 - 84) 5 = Sangat baik (≥85) Tabel 1 : GAP No Pendaftar A B C D E F G H Nilai profil 1 Agus 3 2 3 4 5 2 4 2 2 Amel 4 2 2 2 5 2 3 2 No Pendaftar A B C D E F G H GAP 1 Agus -1 -1 0 0 0 0 0 0 2 Amel 0 -1 -1 -2 0 0 -1 0

Tabel diatas menunjukkan contoh data nilai dua orang pendaftar, dimana setiap pendaftar memiliki nilai masing-masing kriteria. Kriteria ditunjukkan dengan huruf A, B, C sampai H. Masing-masing kriteria mempunayi nilai capaian dan nilai gap diperoleh dari selisih antara nilai pendaftar dikurangi dengan nilai pencapaian.

2. Pembobotan

Setelah diperoleh Gap pada masing-masing pendaftar, setiap profil pendaftar diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai Gap seperti pada tabel berikut:

Tabel 2Bobot nilai Gap Sumber: Kusrini, 2007 No. Seleisih gap Bobot nilai Keterangan

1. 0 5 Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan 2. 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1

tingkat/level

3. -1 4 Kompetensi individu kurang 1 tingkat/level 4. 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2

tingkat/level

5. -2 3 Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level 6. 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3

tingkat/level

Nilai Pencapaian 4 3 3 4 5 2 4 2

Gap = Profil pendaftar – Profil Pencapaian

(7)

7 7. -3 2 Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level 8. 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4

tingkat/level

9. -4 1 Kompetensi individu kurang 4 tingkat/level Tabel 3Pembobotan

No Pendaftar A B C D E F G H

1 Agus 4 4 5 5 5 5 5 5

2 Amel 5 4 4 3,5 5 5 4 5

Tabel diatas menunjukkan hasil pemberian bobot setiap profil pendaftar dengan nilai bobot didasarkan pada tabel diatas.

3. Perhitungan dan Pengelompokan Core factor dan Secondary factor

Setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok core factor dan

secondary factor.

a) Perhitungan core factor ditunjukkan menggunakan rumus berikut:

IC NC NCF Sumber: Kusrini, 2007 Keterangan:

NCF : Rata-rata core factor

NC : Total nilai core factor

IC : Banyaknya item core factor

b) Perhitungansecondary factor menggunakan rumus sebagai berikut:

IS NS NSF Sumber: Kusrini, 2007 Keterangan:

NSF : Rata-rata secondary factor

NS(i, s, p) : Total nilai secondary factor

IS : Banyaknya item secondary factor

Dengan demikian, perhitungan nilai core factor dan secondary factor adalah:

NCF =4 + 5 + 5 + 5 4 = 4,75 𝐷𝐴𝑁 NSF = 4 + 5 + 5 + 4 4 = 4,75 NCF =4 + 4 + 3,5 + 5 4 = 4,125 𝐷𝐴𝑁 NSF = 5 + 5 + 4 + 5 4 = 4,75

Tabel 4 : Pengelompokan bobot nilai gap, core factor dan secondary factor

No Pendaftar A B C D E F G H Core Second 1 Agus 4 4 5 5 5 5 5 5 4,75 4,75 2 Amel 5 4 4 3,5 5 5 4 5 4,125 4,75

Berdasarkan hasil perhitungan setiap kriteria diatas, selanjutnya dohitung nilai total berdasarkan presentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan sebagai berikut:

(8)

8 4. Penentuan Ranking

Penentuan ranking menggunakan rumus sebagai berikut: Ranking = (x)% NCF + (x)% NSF

Keterangan:

NCF = Nilai core factor

NSF = Nilai secondary factor

x = Nilai persen yang diinputkan Prhitungan nilai total:

Nilai akhir = (x) + (x)

Sebagai contoh dari rumus rangking diats, jika diinputkan nilai persen 70% untuk nilai core dan 30% untuk nilai second maka hasil akhir adalah:

Agus = (70% x 4,75 ) + (30% x 4,75) = 4,75 Amel = (70% x 4,125 ) + (30% x 4,75) = 4,3

Tabel 5 :Total Nilai dan perangkingan No Pendaftar Core Second Nilai

akhir

Ranking

1 Agus 3,325 1,425 4,75 1

2 Amel 2,88 1,425 4,3 2

Hasil dari metode profil matching diatas adalah rangking dari pendaftar yang digunakan sebagai data pengambilan keputusan penerimaan siswa.

1.

Form Pendaftar

2. Form Kriteria

Gambar 4: Form Pendaftar Gambar 5: Form Kriteria

3. Form Seleksi

(9)

9

Gambar 7 :Perhitungan menggunakan metode profil matching

Gambar 8 : gap metode profil matching

1. Laporan Pendaftar

2. Laporan Hasil Seleksi

(10)

10 4. KESIMPULAN

Dari hasil perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi penerimaan siswa baru pada SMK Wisudha Karya Kudus menggunakan metode Profil Matching yang dapat memberikan informasi mengenai calon siswa dengan lebih detail dan akurat. 2. Sistem yang diusulkan merupakan sistem pendukung keputusan berbasis komputer dengan

metode profil matching yang dapat menghasilkan informasi mengenai profil calon siswa terbaik menggunakan kriteria nilai rata-rata raport, nilai tes matematika, nila tes bahasa indonesia, nilai tes bahasa inggris, nilai tes uji fisik, nilai tes kesehatan, nilai psikotest dan nilai tes tinggi badan

5. SARAN

Dari kesimpulan yang telah disebutkan diatas, penulis mengharapkan pengembangan lebih lanjut dari sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru sebagai berikut :

1. Untuk pengembangan lebih lanjut sistem ini tidak hanya sebagai Decission Support System (DSS) tetapi bisa lebih dikembangkan lagi menjadi Executive Suppport System (ESS) maupun Expert System (ES).

2. Sistem yang ada perlu didukung perangkat-perangkat yang cukup, baik software maupun hardware.

3. Sistem informasi ini dikembangkan untuk penunjang keputusan penerimaan siswa baru, sehingga disarankan untuk dapat digunakan dengan maksimal agar memberikan hasil sesuai dengan kebutuhan pihak sekolah.

4. Untuk pemakaian program secara maksimal, sebaiknya terlebih dahulu diberikan pelatihan terhadap pemakai system.

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

[1]. SMK Wisudha Karya Kudus, 2017

[2]. Rustiawan, Destiani, Ikhwana, “Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru di SMA Negeri 3 Garut”, 2012

[3]. Maulidia Indapuri, Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru dengan meggunakan Metode Profile Matching (Studi Kasus: Mts. Alwasliyah Tanjung Morawa), Pelita Informatika Budi Darma. 2014

[4]. Nur Afifah, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan untuk Siswa MAN Gresik dengan Metode Profil Matching. Tanpa tahun

[5]. Rival Roecksintain, Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru SMU Negeri 1 Cikampek, Tanpa tahun

[6]. Turban, E., J. E. Aronson, dan T. Liang. 2010. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas, Yogyakarta: Andi

[7]. Desy Anwar. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, Surabaya: Amelia

[8]. Soetopo, Hendyat dan Wasty Sumanto. 2002. Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional

[9]. Adi Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode USPD. Yogyakarta: Andi

[10].Ariesto H. Sutopo. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu

[11].Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta: Andi [12].Jogiyanto. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi

[13].Madcoms. 2016. Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Reports, Yogyakarta : Andi. [14].Petroutsos Evangelos. 2016. Menguasai Pemrograman Database dengan Visual Basic 6. buku

1 dan buku 2. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

[15].Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana K. 2015. Tutorial Membuat Program dengan

Gambar

Gambar 2 Tahap-tahap pengembangan sistem dengan model Waterfall  1.  Perencanaan Sistem
Gambar 1 : Use Case Diagram
Gambar 3 : Gambar Relationship Diagram
Tabel 2 Bobot nilai Gap         Sumber: Kusrini, 2007  No.  Seleisih  gap  Bobot nilai  Keterangan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pada penelitian “ Blended Learning di Perguruan Tinggi : Dalam Hubungannya dengan Profesionalisme dosen dan Tingkat Kepuasan Belajar Mahasiswa” dapat

1. Presentase kenaikan harga harus berbanding terbalik dengan harga satuan. Artinya, semakin rendah harga satuan, semakin tinggi presentase kenaikan harga. Contoh:

Setelah melalui pembahasan internal seluruh anggota Kelompok Kerja (POKJA I) Bidang Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

persyaratan penyedia barang/jasa, dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada layanan secara elektronik (LPSE).

Hasil penelitian yang didasarkan pada teori matrik Boston Consultingn Group (BCG) menunjukan posisi persaingan antara produk “A Mild” PT HM Sampoerna Cabang

[r]

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik. Universitas

SEKRETARIAT : DI AS PERTA IA DA PETER AKA KABUPATE KOTAWARI GI TIMURJALA JE D... SEKRETARIAT : DI AS PERTA IA DA PETER AKA KABUPATE KOTAWARI GI TIMURJALA