RIBA
Materi Pembahasan
1. Mengetahui latar belakang historis dan
perspektifnya
2. Mengetahui dan memahami macam-macam riba
dalam syariah
3. Mengetahui berbagai konferensi ulama nasional
dan internasional mengenai riba
4. Mengetahui dan memahami perbedaan bunga
bank dan bagi hasil (nisbah)
Al Baqarah: 275
َ نيِذَّلا
َ
َ نوُلُكْأ ي
َ
ا ب ِ رلا
َ
َ ل
َ
َ نوُموُق ي
َ
ََّلِإ
َ
ا م ك
َ
َُموُق ي
َ
يِذَّلا
َ
َُهُطَّب خ ت ي
َ
َُنا طْيَّشلا
َ
َ نِم
َ
َ ِ س مْلا
َۚ
َ
َ كِلَٰ ذ
َ
َْمُهَّن أِب
َ
اوُلا ق
َ
ا مَّنِإ
َ
َُعْي بْلا
َ
َُلْث ِم
َ
ا ب ِ رلا
َۗ
َ
ََّل ح أ و
َ
ََُّللّا
َ
َ عْي بْلا
َ
َ م َّر ح و
َ
ا ب ِ رلا
َۚ
َ
َْن م ف
َ
َُه ءا ج
َ
َ ة ظِع ْو م
َ
َْن ِم
َ
َِهِ ب ر
َ
ََٰى ه تْنا ف
َ
َُه ل ف
َ
ا م
َ
َ ف ل س
َ
َُه ُرْم أ و
َ
ى لِإ
َ
ََِّللّا
َ َ
َ
َْن م و
َ
َ دا ع
َ
َ كِئَٰ لوُأ ف
َ
َُبا حْص أ
َ
َِراَّنلا
َ
َ
َْمُه
َ
ا هيِف
َ
َ نوُدِلا خ
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
• َُء ْر مْلاَىِلا بُيَ لَ نا م زَ ِساَّنلاَى ل عََّن يِتْأ ي ل
ٍَما ر حَ ْنِمَْم أٍَل لا حَ ْنِم أَ،َ لا مْلاَ ذ خ أَا مِب
• “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.” (HR. Bukhari no. 2083)
Seorang Pedagang Haruslah
Memahami Hakekat Riba
•
As Subkiy dan Ibnu Abi Bakr mengatakan bahwa Malik bin
Anas mengatakan,
َِهيِفَ نِذ أَى لا ع تَ َّللّاََّن ِلَِ،َا ب ِ رلاَ ْنِمَ َّر ش أَاًئْي شَ ر أَْم ل ف
َِب ْر حْلاِب
• َِهِلوُس ر وَِ َّللّاَ ْنِمٍَب ْر حِبَاوُن ذْأ ف
(QS. Al Baqarah: 279)
‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,
َ لْك أَ هِق فَ ْن مَ َّلإَا نِقوُسَيِفَ ْر ِجَّت يَ ل
َا ب ِ رلا
.
‘Ali bin Abi Tholib mengatakan,
• َ م ط ت ْراََّمُثَ م ط ت ْراََّمُثَا ب ِ رلاَيِفَ م ط ت ْراَ هَّق ف ت يَ ْن أَ لْب قَ ر جَّتاَ ْن م
(
Mughnil Muhtaj
,
6/310)
Definisi riba
• Secara linguistik berarti tumbuh, membesar
• Riba adalah tambahan (secara pasti atas pokok) yang
diambil pemberi pinjaman (kreditur) atas peminjam
(debitur) yang selaras dengan tempo waktu
(kitabَRawa‟ihuَalَBayaanَfiَTafsiiriَAayatiَalَAhkaam, Syech M. Ali Shobuuniy)
• Premium or interest on money (or goods) or received on
loan gain made by lending money
Konsep Bunga di Peradaban Yunani
Yunani
Plato
Perpecahan &
ketidakpuasan
Eksploitasi
Aristotelesuang alat tukar Bukan untuk
dibungakan
Konsep Bunga di Peradaban
Romawi
Romawi
Cicero
(nasihat
anak)
X pemungut cukai
X memberi pinjaman
Cato (perniagaan vs memberi pinjaman)Perniagaan = high risk,
meminjamkan + bunga
= tidak sopan
Pencuri = denda 2x
Pemakan bunga = denda
4x
X bekerja sbg
Pandangan Bunga dalam Yahudi
Kitab Ulangan (Deuteronomy) 23 : 19 - 20
“Janganlahَ engkauَ membungakanَ kepadaَ saudaramu,َ baikَ uangَ maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlahَengkauَmemungutَbunga...”
Kitab Keluaran (Exodus) 22 : 25
“َ Jikaَ engkauَ meminjamkanَ uangَ kepadaَ salahَ seorangَ dariَ umatku,َ orang yang miskin diantaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia; janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.”
Pandangan Bunga dalam Kristen
Lukas 6: 34-35
“danَ jikalauَ kamuَ meminjamkanَ sesuatuَ kepadaَ orangَ
karena kamu berharap akan menerima sesuatu darinya,
apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan
kepada orang berdosa supaya mereka menerima kembali
sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuat
baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak
mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan
kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi
sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih dan terhadap orang-orangَjahat.”
4
Larangan yang terdapat dalam Al
Qur’an tidak diturunkan sekaligus
melainkan secara bertahap
Tahapan
Pelarangan Riba
– Tahap Pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman riba pada zahirnya menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati atau taqarrub kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia. Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)” (QS. Ar Rum:39).
4
4
4
Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam
Al Quran
Tahapan
Tahapan
Pelarangan Riba
Pelarangan Riba
Dalam
–
Tahap kedua
,
riba digambarkan sebagai suatu yang buruk dan
balasan yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba
.
Firman Allah SWT:
“
Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami
haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik
(yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan
disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka
memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka
itu siksa yang pedih
”
(QS. An-Nisa: 160-161).
4
4
4
Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam
Al Quran
Tahapan
Tahapan
Pelarangan Riba
Pelarangan Riba
Dalam
–
Tahap ketiga
,
riba itu diharamkan dengan dikaitkan kepada
suatu tambahan yang berlipat ganda.
Allah SWT. Berfirman:
“
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah
kamu
kepada
Allah
supaya
kamu
mendapat
keberuntungan
” (QS. Ali Imran:130).
Ahli-ahli tafsir Islam berpendapat bahwa berkaitan demikian
disebabkan riba jenis tersebut adalah suatu yang banyak
berlaku pada masa itu.
4
4
4
Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam
Al Quran
Tahapan
Tahapan
Pelarangan Riba
Pelarangan Riba
Dalam
–
Tahap akhir sekali
,
ayat riba diturunkan oleh Allah SWT.
Yang dengan jelas sekali mengharamkan sebarang jenis
tambahan yang diambil daripada pinjaman.
Firman Allah SWT:
“
Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada
Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula
dianiaya
”
(QS. Al Baqarah: 278-279)
4
4
4
Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam
Al Quran
Tahapan
Tahapan
Pelarangan Riba
Pelarangan Riba
Dalam
Pandangan Riba dalam Islam
Larangan dalam As Sunnah
Dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahuَ‘alaihiَwaَ
sallam
bersabda,
«َ
َ«
َ لا قََّنُهَا م وَ،َِ َّللّاَ لوُس رَا يَاوُلا ق
َ.
َ«
َِتا قِبوُمْلاَ عْبَّسلاَاوُبِن تْجا
َ،َِ حْلاررِبََّلِإَُ َّللّاَ م َّررر حَىررِتَّلاَ ِسْفَّنررلاَُلررْت ق وَ،َ ُرْحررِ سلا وَ،َِ َّللّاررِبَُك ْرررِ شلا
َِفررْح َّزلاَ م ْورر يَىِ ل وررَّتلا وَ،َ ِميررِت يْلاَِلارر مَُلررْك أ وَ،َارر ب ِ رلاَُلررْك أ و
َ
(
برررح
)
َ
َ،
َِت لاِفا غْلاَِتا نِم ْؤُمْلاَِتا ن صْحُمْلاَ ُفْذ ق و
«
Pandangan Riba dalam Islam
Larangan dalam As Sunnah
,
ًَة يْن زَ نْيِث لا ث وَِةَّتِسَ ْنِمَُّد ش أَُم لْع يَ وُه وَُلُج َّرلاَُهُلُكْأ يَاًب ِرَُم ه ْرِد (HR. Ahmad dan Al Baihaqi (
َُج َّرلاَ ُض ْرِعَا ب ِ رلاَى ب ْر أَ ْنِإ وَُهَّمُأَُلُج ُّرلاَ حِكْن يَ ْن أَُلْثِمَا ه ُر سْيأَاًبا بَ ن ْوُعْب س وَ ة ث لا ثَا ب ِرلا َِل
َ َِمِلْسُمْلا
(HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
َِاللَ با ذ عَْمِهِسُفْن أِبَا ْوُّل ح أَْد ق فٍَة ي ْر قَيِفَا ب ِرلا وَ ان ِ زلاَ ر ه ظَا ذِإ (HR. Al Hakim( َ اًب ِي طََّلِإَُل بْق يَ لَ ب ِي طَ َّللّاََّنِإَ ُساَّنلاَا هُّي أ َ (HR. Muslim, no. 1015). َُغَ ْنِمَُه با ص أَْلُكْأ يَْم لَ ْن م فَا ب ِرلاَ ل ك أََّلِإَ د ح أَْمُهْنِمَى قْب يَ لَ نا م زَ ِساَّنلاَى ل عََّن يِتْأ ي ل َ ب َِه ِرا َ
Pandangan Riba dalam Islam
Larangan dalam As Sunnah
Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau
berkata,
َِ َّللّاَُلوُس رَ ن ع ل
-صلى الله عليه وسلم
-َ
َُه لِكوُم وَا ب ِ رلاَ لِكآ
َ ءا و سَْمُهَ لا ق وَِهْي دِها ش وَُه بِتا ك و
HR. Muslim no. 1598)
Riwayat dari Abdullah Bin Mas’ud r.a. ia berkata: “ Nabi
SAW bersabda:” tidak boleh merasa iri kecuali terhadap
dua orang, yaitu:
1.
Orang yang dikaruniai oleh Allah harta, lalu
dibelanjakan sampai habis di jalan kebenaran
2.
Orang yang dikarunia oleh Allah al hikmah
(pemahaman tentang sunah), lalu ia
melaksanakannya dan mengajarkannya”
(
HR
Bukhari
)
Alasan Pembenaran Riba
RIBA √
Darurat
Darurat= bunga √emergency hancur/ mati terdampar di hutan babi Fiqh darurat sesuai kadar.
Ada bank syariah, kenapa masih di konvensional?
Berlipat Ganda
Tidak berlipat= bunga √ (ali imran: 130)
Kriteria berlipat sebagai hal/sifat , bukan syarat Dari aspek linguistik (Abdullah Draz, 1978)
Adl-dla’af (kelipatan) 2x, Adl-dla’aafa jamak min 3x
riba jika besarnya bunga 2 x 3 = 6 kali pokok. bunga, besar/ kecil = riba = sifat
Badan Hukum dan taklif
Badan Hukum tidak terkena taklif = bunga √
Ayat riba turun kepada perseorangan, bukan lembaga Bank Konvensional tidak terkena hukum taklif
-sejarah peradaban kuno ada lembaga
- Juridicial personality hukum sah, mewakili individu secara keseluruhan
Gambaran Terjadinya Riba
Jenis Transaksi
Jual Beli Pinjaman
Beli Jual Kelebihan Ket. Pinjam Kembali Kelebihan Ket.
Jenis Jenis Riba
RIBA
Utang
Piutang
Qord
Jahiliyah
Jual Beli
Fadhl
Nasi’ah
Riba Utang Piutang Qard
Anas ra bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Bila ada yang memberikan pinjaman (uang maupun barang), maka janganlah ia menerima hadiah (dari
yang meminjamnya)”. [HR. Imam Bukhari]
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Burdah bin Musa; ia berkata, ““Suatu ketika, aku mengunjungi Madinah. Lalu aku berjumpa dengan Abdullah bin
Salam. Lantas orang ini berkata kepadaku: ‘Sesungguhnya engkau berada di suatu tempat yang di sana praktek riba telah merajalela. Apabila engkau memberikan pinjaman kepada seseorang lalu ia memberikan hadiah kepadamu berupa rumput kering, gandum atau makanan ternak, maka janganlah diterima. Sebab, pemberian
tersebut adalah riba”. [HR. Imam Bukhari]
Qard
+hadiah karena
diberi pinjaman
Saya beri hadiah,
karena anda
memberi pinjaman
Riba Utang Piutang
Jahiliyah
• Melanggar kaidah Kullu Qardin Jarra Manfa’ah fahuwa riba (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Meminjamkan adalah tabarru, tidak boleh menjadi tijaroh
• kartu kredit.
Jahiliyah
+ utang jatuh
tempo/ meminta
tempo
- Saya beri riba, asal minta tenggat ...
- Kamu telat, saya sanksi riba ...
Jenis Barang Ribawi
•
Emas, perak, bur (gandum), syair (gandum), kurma,
garam
•
Bahan makanan pokok serta bahan makanan tambahan
Implikasi Tukar Menukar (Jual
Beli) Barang Ribawi
•
barang ribawi sejenis
jumlah dan kadar yang sama
kontan
•
barang ribawi berlainan jenis
jumlah dan kadar
berbeda
kontan
•
barang ribawi dengan barang non ribawi
jumlah dan
kadar berbeda
kontan
•
barang-barang non ribawi
beda jumlah dan kadar
kontan
Riba Jual Beli Fadhl
Mengandung gharar yang akan menzalimi salah satu pihak
jual beli valas yang tidak dilakukan dengan tunai (spot)
Fadhl Pertukaran barang ribawi sejenis (kadar, takar beda)
Kita berjual beli 5gr emas batang dengan 1gr cincin
emas (barang ribawi sejenis)
Hadits Fadhl
ِرْمَّتلاِب ُرْمَّتلا َو ِريِعَّشلاِب ُريِعَّشلا َو ِ رُبْلاِب ُّرُبْلا َو ِةَّضِفْلاِب ُةَّضِفْلا َو ِبَهَّذلاِب ُبَهَّذلا
اوُعيِبَف ُفاَنْصَ ْلْا ِهِذَه ْتَفَلَتْخا اَذِإَف ٍدَيِب اادَي ٍءا َوَسِب اءا َوَس ٍلْثِمِب الًْثِم ِحْلِمْلاِب ُحْلِمْلا َو
ٍدَيِب اادَي َناَك اَذِإ ْمُتْئِش َفْيَك
“Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum
dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan
kurma, garam dengan garam, semisal, setara, dan kontan.
Apabila jenisnya berbeda, juallah sesuka hatimu jika
dilakukan dengan kontan”
.
(HR Muslim dari Ubadah bin Shamit ra).
Riba Jual Beli Nasi’ah
Nasiah
Penangguhan penyerahan/ penerimaan barang ribawi
(beda, rubah, tambah)
Kita jual beli emas dengan perak nanti barangnya (barang ribawi), setelah
diketahui barangnya ternyata tidak sesuai
• Tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghurmi) atau hasil usaha muncul bersama biaya ( al kharaj bi dhaman) • Penentuan bunga yang besarnya tetap dan ditentukan di awal merupakan
tindakan yang memastikan sesuatu yang tidak pasti
Hadits Nasi’ah
ِةَئْيِسَّنلا ْيِف اَب ِ رلا
” riba itu dalam nasi’ah”.
[HR Muslim dari Ibnu Abbas]
لاق ةلاضف نع
:
اهتل صفف ،زرخو بهذ اهيف ا ارانيد رشع ينثاب ةدلًق ربيخ موي تيرتشا
لاقف م لسو هيلع الله ى لص يبنلل كلذ تركذف ،اارانيد رشع ينثا نم رثكأ اهيف تدجوف
:
”
لا
لصفت ىتح عابت
“
“Dari Fudhalah berkata: Saya membeli kalung pada perang Khaibar
seharga dua belas dinar. Di dalamnya ada emas dan merjan.
Setelah aku pisahkan (antara emas dan merjan), aku mendapatinya
lebih dari dua belas dinar. Hal itu saya sampaikan kepada Nabi saw.
Beliau pun bersabda, “Jangan dijual hingga dipisahkan (antara
emas dengan lainnya)”.
Jenis Jenis Riba
Riba
Utang Piutang
Qard
Kelebihan Disyaratkan Kepada PenghutangJahiliyah
Kelebihan Karena TelatJual Beli
Fadhl
Barang Ribawi Sejenis , Kadar Takar BedaPenyebab Larangan Jual Beli (Riba) Dalam Islam
Jual beli yang akan dilakukan:
Tidak Sah/ Lengkap akadnya
Rukun dan Syaratnya (pelaku, objek dan ijab qabul),
Bisa dibatalkan jika terjadi :
Kesalahan obyek
Paksaan (ikrah)
Penipuan (tadlis)
Keberadaan syarat tidak boleh :
Menghalalkan yang haram/ Mengharamkan yang halal
Mengugurkan rukun
Bertentangan dengan rukun
Mencegah berlakunya rukun
Beberapa Konferensi Ulama Nasional
PP Muhammadiyah 1968 Lajnah Tarjih Sidoarjo
Dirikan lembaga keuangan syariah
NU 1992 Bahsul Masal, Munas Bandar Lampung
Bunga= riba/ tidak/ syubhat
Dirikan Bank Islam!
MUI
1991 Dirikan bank alternatif (lokakarya alim ulama, cisarua)
2003 bunga bank= riba (fatwa MUI)
Beberapa Konferensi Ulama Dunia
Konferensi Al Azhar Cairo 1965
Bunga pinjaman = riba
Rabithah Alam Islamiy Mekah 1985
Bunga bank konven = riba = haram
Majma Fiqih Islamy
OKI 1985
BUNGA
Penuntuan Hasil Di Awal Bunga Tergantung Besar Dana Bunga Tetap Meski Usaha Untung Jumlah Diketahui Sebelumnya Bunga Dan Eksistensinya Diragukan Bertentangan Qs Lukman 34Qs Luqman: 34
34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui
(dengan
pasti)
apa
yang
akan
diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Bagi
Hasil
Penuntuan Hasil Sesudah Ada Usaha Bagi Hasil Berdasarkan Proporsi Nisbah Jumlah Laba Sesuai Pendapatan Jumlah Tidak Diketahui Sebelumnya Keuntungan Keabsahanny a Tidak Diragukan Melaksanaka n Qs Lukman 34275. orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.