• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efisiensi Usaha Kerupuk Rambak "SOLMAD" Di Desa Saroka Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Efisiensi Usaha Kerupuk Rambak "SOLMAD" Di Desa Saroka Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

445

ANALISIS EFISIENSI USAHA KERUPUK RAMBAK “SOLMAD” DI DESA SAROKA KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

Ifana Risaldi Setiawan1)

1) Mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Unija, email: risaldi448@gmail.com

2) Dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Unija, email: purwatiratnaw@gmail.com

ABSTRAK

Sektor pertanian masih berperanan penting dalam perekonomian Indonesia. Sub sektor pertanian yang berperan dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat yaitu salah satunya sub sektor peternakan. Salah satu kegiatan industri pengolahan yang dihasilkan dari peternakan adalah pengolahan kulit sapi menjadi kerupuk rambak. Tujuan dari semua aktifitas dari suatu usaha adalah untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Akan tetapi kadang kadang besarnya jumlah pendapatan yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pendapatan yang diperoleh belum dapat memberikan jaminan usaha tersebut efisien atau tidaknya suatu usaha. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan observasi secara langsung ketempat usaha kerupuk rambak “SOLMAD”. Analisis yang digunaka yaitu analisis pendapatan dan efisiensi atau R/C ratio. Sehingga disimpulkan bahwa pendapatan usaha kerupuk rambak “SOLMAD” selama 1 bulan Rp.807.956 dan nilai R/C ratio sebesar 1,22 yng artinya layak untuk dikembangkan.

Kata Kunci: Kerupuk Rambak, Pendapatan dan Efisiensi

PENDAHULUAN

Sektor pertanian masih berperanan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sektor pertanian adalah penyedia bahan baku industri, pemasok bahan pangan, dan sumber pendapatan bagi masyarakat petani di Indonesia. Dalam pembangunan sektor pertanian agar lebih maju harus didukung oleh sektor agroindustri yang kuat,dimana sektor agroindustri memberi pengaruh baik terhadap perekonomian Indonesia karena sektor agroindustri memberikan nilai tambah yang tinggi, penyedia lapangan pekerjaan bagi sektor jasa dan

sumber devisa. (Dedi,Wahyudi :1. 2016).

Sub sektor pertanian yang berperan dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat yaitu salah satunya sub sektor peternakan. Sub sektor peternakan juga memberikan produk-produk yang bermanfaat dalam kebutuahan gizi masyarakat, khusunya kebutuhan protein yang berasal dari hewan. Pengolahan yang dihasilkan dari peternakan merupakan kegiatan industri, kegiatan industri tersebut dapat menciptakan nilai tambah bagi komoditas peternakan, dimana bahan baku yang digunakan berasal dari hasil

(2)

446 peternakan yang telah diolah dalam bentuk barang setengah jadi maupun jadi (Herlina P A. 2010). Salah satu kegiatan industri pengolahan yang dihasilkan dari peternakan adalah pengolahan kulit sapi menjadi kerupuk rambak.

Kerupuk merupakan salah satu makanan khas masyarakat Indonesia. Kerupuk bisa di konsumsi sebagai makanan selingan, lauk pauk ataupun sebagai makanan kecil. Kerupuk banyak di kenal oleh semua kalangan masyarakat di indonesia, salah satunya kerupuk rambak. Kerupuk rambak merupakan kerupuk yang proses pembuatannya tidak menggunakan bahan dari adonan tepung tapioka, akan tetpi menggunakan kulit hewan seperti kulit sapi, kerbau, ayam kulit ikan atau kelinci yang dikeringkan. (Anonymous dalam Amertaningtyas Dedes. 2011).

Salah satu usaha yang sedang berkembang di Kabupaten Sumenep adalah usaha pengolahan kulit sapi sebagai bahan baku pembuatan kerupuk rambak “SOLMAD” (Solo Madura), Usaha tersebut berdiri sejak tahun 2017. Awal usaha yang dijalankan oleh pemilik usaha tersebut hanya dibantu oleh 3 tenaga kerja, sekarang usaha tersebut semakin berkembang dengan tenaga kerja yang di gunakan sebanyak 7 orang. Dilihat dari perkembangan usahanya, Bapak Ma’ruf memproduksi kerupuk rambak hampir setiap minggu. Tujuan dari semua aktifitas dari suatu usaha adalah untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Akan tetapi kadang kadang besarnya jumlah pendapatan yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pendapatan yang diperoleh belum dapat memberikan jaminan usaha tersebut efisien atau tidaknya suatu usaha. Oleh

karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui tingkat pendapatan dan efisiensi suatu kegiatan usaha sehingga hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian. Maka dari permasalahan tersebut ditetapakan rumusan masalah adalah berapa pendapatan usaha kerupuk rambak “SOLMAD” dan apakah usaha kerupuk rambak “SOLMAD” efisien. Adapun tujuan untuk mengetahui pendapatan usaha kerupuk rambak “SOLMAD” dan untuk mengetahui apakah usaha kerupuk rambak “SOLMAD” efisien. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik wawancara dan observasi ke tempat usaha kerupuk rambak ”SOLMAD”. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan wawancara dan observasi agar dapat mengetahui biaya yan dikeluarkan oleh usaha kerupuk rambak “SOLMAD”. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Saroka Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode purposive sampling yang dipilih secara sengaja pada usaha kerupuk rambak “SOLMAD” di Desa Saroka Kecamatan Saronggi.

Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian ini yaitu analisis pendapatan dan efisiensi

Menurut soekartawi dalam wibowo yang dikutip oleh syaiful kholis (2014) Pendapatan usaha tani merupakan selisih pendapatan kotor usaha tani dan pengeluaran total usahatani. pendapatan usaha tani dapat dirumuskan sebagai berikut :

(3)

447

𝝅 = 𝑻𝑹 − 𝑻𝑪

Dimana : 𝜋 = pendapatan usaha tani TR = total penerimaan

TC = total biaya

Total biaya dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TC = FC + VC Dimana :

TC = Total Cost (Total Biaya Rp) FC = Fix Cost (Biaya Tetap Rp)

VC = Variabel Cost (Biaya Variabel Rp)

Penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TR = P x Q Dimana :

TR = Total Revenue (Total penerimaan Rp)

P = Price (Harga jumlah produk Rp) Q = Quantity (Jumlah produk yang dihasilkan)

Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber atau biaya yang mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Untuk mengukur efisiensi adalah dengan analisis Return Cost Ratio (RC ratio). Pada tingkat R/C ratio = 1 dapat diartikan bahwa usaha tani tidak untung dan tidak rugi atau dengan kata lain impas. Apabila R/C ratio < 1 maka usaha tani tersebut tidak efisien dan sebaliknya jika R/C ratio > 1 maka usaha tani tersebut sudah efisien dalam menjalankan usahataninya. Jadi RC Ratio (Return Cost Ratio) dapat dirumuskan sebagai berikut

R/C = ratio = 𝑻𝑹

𝑻𝑪

Dimana :

TR= Total Revenue (Total Penerimaan

Rp)

TC = Total Cost (Total Biaya Rp) HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis biaya pada usaha kruvuk rambak “SOLMAD” dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang selama proses produksi adalah tetap jumlahnya dan tidak mengalami perubahan sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya mengalami perubahan sebanding dengan perubahan volume produksi. Tabel 1. Biaya tetap usaha kerupuk rambak “SOLMAD”

No Jenis Biaya Nilai

(Rp/Bulan) 1 Biaya Penyusutan Alat 78.944 2 Sewa Bangunan 100.000 Jumlah 178.944

Sumber : Data Primer, diolah (2019)

Tabel 2. Biaya variabel usaha kerupuk rambak “SOLMAD”

No Jenis Biaya Nilai (Rp/Bulan)

1 Upah Karyawan 615.000 2 Biaya Produksi 2.508.100 3 Sewa Mobil 250.000 4 BBM 100.000 3 Listrik 5.000 4 Biaya Pengiriman Bahan Baku 100.000 Jumlah 3.578.100

(4)

448 Tabel 3. Total biaya usaha kerupuk rambak “SOLMAD”

No Jenis Biaya Nilai(Rp/ Bulan) 1 Biaya Tetap 178.944 2 Biaya Variabel 3.578.100

Jumlah 3.757.044 Sumber : Data Primer, diolah (2019) Tabel 4. Penerimaan usaha kerupuk rambak “SOLMAD” selama 1 bulan

No Uraian Jumlah 1 Hasil produksi (bungkus) 913 2 Harga / kemasan (Rp) 5.000 Penerimaa 4.565.000 Sumber : Data Primer, diolah (2019) Tabel 5. Pendapatn usaha kerupuk rambak “SOLMAD” selama 1 bulan

No Uraian Total Biaya (Rp) 1 Penerimaan 4.565.000 2 Biaya Total 3.757.004 Pendapatan 807.956 Sumber : Data Primer, diolah (2019) Tabel 6. R/C ratio usaha kerupuk rambak “SOLMAD” No Uraian Total Biaya (Rp) 1 Penerimaan 4.565.000 2 Biaya Total 3.757.004 Efisiensi 1,22 Sumber : Data Primer, diolah (2019)

Hasil perhitungan dari penelitian di atas pada tabel 1 menunjukkan

bahwa biaya tetap pada usaha keruvuk rambak “SOLMAD” yaitu dengan memnjumlah biaya penyusutan alat dengan sewa bangunan yang menghasilkan Rp.178.944. tabel 2 biaya variabel terdiri dari upah karyawan, biaya produksi, sewa mobil, BBM, listrik, dan biaya pengiriman bahan baku yang menghasilkan Rp. 3.578.100. tabel 3. Biaya total usaha kerupuk rambak “SOLMAD” yang terdiri dari penjumlahan biaya variabel dan biaya tetap yang menghasilkan Rp. 3.757.004.

Tabel 4 analisis penerimaan yang terdiri dari produksi dan harga jual perbungkus menghasilkan Rp. 4.565 .000. tabel 5 pendapatan padausaha kerupuk rambak “SOL-MAD” yang terdiri dari Penerimaan dikurangi biaya total menghasilkan Rp. 807.956 per-bulan. Tabel 6 efisiensi terdiri dari peneri-maan dibagi dengan biaya total yang mnghasilkan 1,22 yang artinya efisien dan layak untuk dikembangkan. KESIMPULAN

Bedasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada

home industry kerupuk rambak

“SOLMAD” yang terletk di Desa Saroka Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep dapat diambil kesipulan :

1. Pendapatan usaha kerupuk rambak “SOLMAD” di desa saroka menguntungkan, hal ini dibuktikan dengan ke untungan sebesar Rp.807.956 per bulan

2. Usaha kerupuk rambak solmad di Desa Saroka efisien dengan hasil perhitunga R/C ratio sebesar 1.22 yang artinya setiap penambahan 1 rupiah akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,22.

(5)

449 DAFTAR PUSTAKA

Achmad W R. 2016. Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Usaha Kepiting Soka (Scylla Sekrata) Di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep.

SKRIPSI Program Studi Agribisnias Fakutas Pertanian Universitas Wiraraja

Amertaningtyas Dedes, 2011,

Pengolahan kerupuyk “Rambak” kulit di indonesia. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan 21(3): 18 – 29. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang

Dedi Wahyudi, dkk.2016, Analisis Usaha Agroindustri Kerupuk Kulit Sapi Di Kelurahan tuah Karya Kecamatan Tampan kota

Pekanbaru. Jurnal Jurusan

Agribisnis Fakultas Partanian Universitas Riau.

Herlina P A. 2010,Analisis Usaha Pada

SetraIndutri Kecil Kerupuk

Rambak Berkualitas Sayur Dari Kulit Kerbau Di Kabupaten

Boyolali. SKRIPSI Fakultas

Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta Indah Hardiyanti. 2015. Analisis Nilai

Tambah Agroindustri Kerupuk

Kulit Di Kota Mataram. Jurnal

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram. mataram

Melda Sari, dkk. 2018. Studi Produksi Industri Kerupuk Kulit Di Jorong Kapalo Koto Nagari Tanjung

Barulak Kecamatan Batipuh

Kabupaten Tanah Datar.

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Jurnal Buana – Vol-2 No-1 tahun 2018.

Nur Fatin, 2018. Pengertian Usaha serta jenis dan tujuannya.

Htps://www. Seputarpengertian.blogspot.com/ 2018/11/Pengertian–usaha– serta–jenis–jenis–dan– tujuan.html?m=1. (diakses tanggal 25 maret 2019, 14.30 WIB)

Rahmad Saleh 2015. Analisis Pendapatan Keripik Pisang Ada Industri Rumah Tangga Sofie di

Kota Palu. Jurnal Progam Studi

Agribisnis Fakutas Pertanian Universitas Tadulako. Palu Roch Ika Oktafiyani. 2009. Analisis

Kelayakan Usaha Pembuatan

Kerupuk Rambak Agribisnis

fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor

Sandy, 1985:154. Pengertian Industri http://www.hestanto.web.id/peng ertian–industri/. (Di akses tanggal 26 maret 2019, 08.30 WIB). Suhardi 2016. Pengantar Ekonomi

Mikro. Gava Media. Yogyakarta Sulastri. 2016, Analisis Nilai Tambah

Home Industry Keripik Pisang “ AMALIA” Di Desa Parsanga

Kecamatan Kota Kabupaten

Sumenep.[SKRIPSI]. Program

Studi Agribisnis Fakutas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep. Sumenep

Syaiful kholis. 2014 Analisis Efisiensi Dan Pendapatan Ternak Bururng Puyuh Di Kecamatan Manding

Kabupaten Sumenep. SKRIPSI

Program Studi Agribisnis Fakutas Pertanian Universitas Wiraraja

Yuni erlita. 2016. Cara membuat kerupuk kulit sapi.

Sumbarprov.go.id/details/news/8238. Di akses tanggal 1 April 2019, 13.25 WIB.

Gambar

Tabel  2.  Biaya  variabel  usaha  kerupuk rambak “SOLMAD”
Tabel 4 analisis penerimaan yang  terdiri  dari  produksi  dan  harga  jual  perbungkus  menghasilkan  Rp

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima.Dari hasil analisis regresi yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh

Sesungguhnya, evaluasi-diri bagi program studi dan perguruan tinggi bukan hanya suatu proses yang harus dilakukan pada saat-saat khusus tertentu, misalnya dalam

6.Dalam setiap organisasi seperti halnya Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, fungsi pengendalian/pengawasan adalah sangat penting karena

Selain harus mampu membuat pengguna betah berada di perpustakaan, teknologi wi-fi diharapkan mampu mengatasi berbagai hambatan yang membuat masyarakat tidak ingin

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOODS AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI..

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah cara pengarang melukiskan atau menggabarkan tokoh dalam sebuah cerita yang akan ditampilkan.. 2.2

Maraknya pernikahan diluar negeri yang pasangannya berbeda agama ini disebabkan karena masih lemahnya Undang-undang Perkawinan yang memberikan peluang terjadinya

Harmonisa arus keluaran inverter juga mengakibatkan ripple pada torsi lebih besar 2 sampai 5 kali lipat, hal ini mengakibatkan kecepatan motor tidak stabil dan menimbulkan