BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia melesat dalam lima tahun terakhir. Hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce
Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar (Rp 94,5 triliun) dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun). Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 persen dari total penduduk di Indonesia. "Ini membuat pasar
e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Apalagi, menjelang pelaksanaan pasar bebas Asean (MEA) di akhir 2015, banyak pengamat
yang memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi market yang potensial bagi negara lain untuk menjual barangnya," ujar Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak.com, di Jakarta (27/4).1
Meningkatnya perkembangan e-commerce dan internet, pemasaran produk dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media sebagai penunjangnya. Salah satu media yang menjadi trend saat ini adalah media sosial. Media sosial merupakan salah satu jejaring sosial yang memiliki peran penting dalam pemasaran, karena media sosial dapat memainkan peran komunikasinya. Komunikasi berfungsi untuk menginformasikan dan membuat konsumen menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan (Setiadi, 2003: 235). Dalam hal ini, komunikasi juga berusaha untuk membujuk konsumen, supaya konsumen dapat tertarik untuk membeli
1
produk yang ditawarkan ke dalam hubungan pertukaran (exchange
relationship). Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama kepada konsumen mengenai keberadaan suatu produk di pasar.2 Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan. Konsumen dapat mempelajari tentang produk apa, siapa yang memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa keunggulannya, dapat diperoleh dimana, dan bagaimana caranya memperoleh produk itu.
Adanya perkembangan teknologi ternyata juga memperngaruhi proses komunikasi itu sendiri, yaitu adanya perkembangan internet yang berpengaruh terhadap konsumen, serta dalam memperoleh informasi suatu produk yang akan dibelinya. Salah satu perkembangan internet yang mengalami perkembangan dan berpengaruh terhadap konsumen adalah media LINE@. LINE@adalah layanan baru dari LINE untuk para pebisnis dengan cara mengelola, berkomunikasi, dan berpromosi. LINE@ menargetkan untuk semua UKM di Indonesia, namun saat ini LINE sedang memfokuskan dirinya kepada tiga kategori, yaitu online shop
sebagai fokus utama, dan diikuti oleh blogger dan community. Online shop
menjadi fokus karena jumlah online shop yang ada di Indonesia lebih dari 150.000 online shop. Mereka cenderung bekerja secara individu sehingga
mereka harus mempromosikan toko atau bisnis dengan usaha mereka sendiri. Dengan adanya LINE@ dan fitur-fiturnya, para pemilik online shop kini menjadi semakin terbantu. Dalam manajemen online shop,
ternyata juga menjadi lebih rapi dengan fitur Unlimited Followers dan Up to 100 admin members. Online shop kini tidak perlu menggunakan banyak akun, sebab LINE@ dapat mengumpulkan semua kontak pelanggan tanpa khawatir dengan adanya batasan. Akun LINE@ juga dapat dikelola hingga
2
100 admin member, memudahkan dalam chatting dengan pelanggan secara bersamaan dan langsung.3 Para pemilik online shop juga dapat mencari pelanggan baru dengan cara promosi yang mudah dan gratis, dengan cara
memanfaatkan fitur Timeline Sharing dimana para pelanggan atau
followers LINE@ dapat menyebarkan konten yang disebarkan oleh akun
LINE@, dengan cara ini teman dari pelanggan atau followers akan mendapat informasi yang sama. Penjualan juga akan meningkat dengan
fitur Broadcast Message yang memungkinan online shop untuk
menginfromasikantidak hanya text, namun juga dalam hal foto.4
Fitur lainnya yang juga bermanfaat adalah Auto Reply dimana pemilik online shop dapat menikmati libur tanpa khawatir pelanggan komplain karena respon yang lambat. Beberapa pemilik online shop sudah terbukti dengan kisah sukses mereka bersama LINE@. LINE@ merupakan platform gratis yang dapat dinikmati oleh seluruh pengguna LINE, namun terdapat juga LINE@ berbayar yang menawarkan fitur-fitur yang lebih memadai. Fitur-fitur dalam LINE@ sudah disesuaikan dengan kebutuhan para UKM, misalnya untuk LINE@ versi gratis terdapat fitur 1.000 broadcast message per bulan dan 20 admin member. Message di sini terhitung sebagai followers, bila sebuah online seller memiliki 900 followers, maka jika ia mengirimkan 900 pesan, sama artinya ia mengirimkan pesan tersebut kepada 900 followers miliknya.5 Selain promosi, pengiriman juga adalah faktor penting untuk online shop.
3
Daniella Jeslynn. Rabu, 5 Agustus 2015. ”LINE@, Media Baru Bagi Para Online Shop dan
UKM untuk Mengembangkan Bisnis”, http://id.news.qa1p.global.media.yahoo.com/line-media-baru-bagi-para-online-shop-dan-042717868--finance.html (diakses Sabtu, 31 Oktober 2015, 15:00 WIB).
4
Daniella Jeslynn. Rabu, 5 Agustus 2015. ”LINE@, Media Baru Bagi Para Online Shop dan
UKM untuk Mengembangkan Bisnis”, http://id.news.qa1p.global.media.yahoo.com/line-media-baru-bagi-para-online-shop-dan-042717868--finance.html (diakses Sabtu, 31 Oktober 2015, 15:00 WIB).
5
Daniella Jeslynn. Rabu, 5 Agustus 2015. ”LINE@, Media Baru Bagi Para Online Shop dan
LINE@ juga memberikan diskon khusus sebesar 20% untuk para online
shop, juga dilengkapi dengan layanan pick up ke rumah si penjual/online shop, dan nomor resi yang langsung memberi kabar ke pembeli. Untuk hal ini, LINE@ bekerja sama dengan perusahaan logistik yang telah
dipercaya oleh para online shop.6
Salah satu online shop yang menggunakan LINE@ sebagai media dalam mempromosikan produknya adalah Clayart Stories. Clayart Stories
merupakan online shop yang menjual produk dalam dengan bahan dasar
clay. Ide pembuatan online shop ini terjadi, ketika owner mengalami kesulitan atau mengalami kendala dalam mencari hadiah untuk orang tersayang yang akan mereka datangi, sehingga mereka memutuskan untuk membuat hadiah sendiri dengan bahan dasar clay tersebut. Clayart Stories
memilih bahan dasar clay karena bahan ini sangat mudah untuk dibentuk sehingga bentuk tersebut dapat sesuai dengan keinginan owner. Produk awal yang Clayart Stories jual adalah pluggy (penutup lubang earphone) yang terbuat dari clay. Ternyata produk tersebut lumayan diminati oleh konsumen, oleh karena itu Clayart Stories kemudian meresmikan untuk membuka soft opening pada bulan Agustus 2013. Setelah berhasil membuat pluggy, Clayart Stories kembali membuat clay dalam bentuk manusia yang imut-imut yang disebut chibi atau (manusia kontet: dalam bahasa Jepang), dimana kepala manusia yang dibuatnya lebih besar dari
pada tubuhnya. Dengan produk tersebut, ternyata konsumen merespon dengan sangat baik, akhirnya Clayart Stories memutuskan untuk menjalankan online shop dan grand opening pada tanggal 1 Januari 2014.7
6
Daniella Jeslynn. Rabu, 5 Agustus 2015. ”LINE@, Media Baru Bagi Para Online Shop dan UKM untuk Mengembangkan Bisnis”, http://id.news.qa1p.global.media.yahoo.com/line-media-baru-bagi-para-online-shop-dan-042717868--finance.html (diakses Sabtu, 31 Oktober 2015, 15:00 WIB).
7
Keunggulan Clayart Stories adalah owner akan tetap berusaha untuk mempertahankan konsep spesial yang diminta setiap konsumen,
apalagi konsep setiap konsumen selalu berbeda-beda. Owner juga menjamin bahwa apa yang telah dibuatnya untuk konsumen A, tidak akan
dibuat lagi untuk konsumen B, hal ini dilakukan owner karena setiap orang selalu memiliki cerita berbeda dan hanya ada satu di dunia. 8
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Clayart Stories
dalam memasarkan produk miniature clay handmade 3D melalui akun Line@?
1.3.Tujuan Penelitian
Menggambarkan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Clayart Stories dalam memasarkan produk miniature clay handmade 3D melalui akun Line@.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dilakukan untuk menambah pemahaman mengenai komunikasi pemasaran dan keseluruhan pemasaran yang dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial, khusunya melalui akun Line@.
8
1.4.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai komunikasi pemasaran Clayart Stories
melalui akun Line@.
1.5. Konsep yang digunakan
1. Actor-Network-Theory (ANT) dipelopori oleh Latour, Teori ini mengatakan bahwa dalam suatu jaringan ada unsur manusia dan non manusia yang terus berevolusi membentuk sebuah sistem. Namun unsur manusia saja yang mampu menempatkan aktan yang beredar di dalam sistem. Dalam pemahamannya yaitu konsep jaringan tidak hanya berfokus pada hubungan sosial aktor manusia tapi mencakup aktor-aktor non manusia. Aktor disini didefinisikan sebagai sesuatu yang ikut beraksi bukan hanya manusia tapi juga merupakan objek teknis. ANT mengembangkan konsep mengenai aktor, jaringan, translasi, dan intermediari (Latour, 2005 : 56).
2. Komunikasi Pemasaran atau Marketing Communication adalah
sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan