• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA SMART GLOBE PADA MATERIPEMBAGIAN PERMUKAAN BUMI DI KELAS IX SMP NEGERI 9 LANGSA TAHUN PELAJARAN2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA SMART GLOBE PADA MATERIPEMBAGIAN PERMUKAAN BUMI DI KELAS IX SMP NEGERI 9 LANGSA TAHUN PELAJARAN2013-2014."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan kasih dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : Upaya Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Smart Globe Pada Materi Pembagian

Permukaan Bumi di Kelas IX SMP Negeri 9 Langsa Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penulisan skripsi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis masih

banyak mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2.

Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3.

Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi.

4.

Ibu Dra. Asnidar, M.Pd selaku Sekretaris Juruan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5.

Ibu Dra. Marlinang, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberi bimbingan, sumbangan pikiran serta waktu dalam

penulisan skripsi.

6.

Bapak Dr. Restu, M.S selaku dosen pembimbing akademik, Drs.

Nahor Simanungkalit, M.Si dan Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku

dosen penguji.

7.

Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah

memberikan ilmu yang berharga selama penulisan menjadi mahasiswa.

8.

Kepada Bapak Hayat Siagian selaku Staf Admisnistrasi yang selalu

(4)

9.

Penghargaan sebesar-besarnya kepada Bapak Bukhari M, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Langsa dan Bapak Suharto S.Pd selaku

guru bidang studi IPS serta kepada Bapak/ Ibu Guru SMP Negeri 9

Langsa yang telah banyak membantu selama penelitian ini

dilaksanakan.

10. Teristimewa kepada orang tua saya yang saya cintai Ayahanda

Widoyo, SE dan Ibunda Suparti yang telah memberikan kasih sayang

luar biasa semenjak saya masih kecil dan sabar dalam mendidik saya

hingga saya dapat sampai ke titik ini.

11. Kepada adik-adik ku tersayang Dewi Puspita Sari dan Widha Bagus

Fahriansyah yang telah memberikan semangat dan doanya.

12. Yang teristimewa Ramadhani sebagai penghapus lelah dan letih yang

selalu memberikan dukungan berupa doa dan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Kepada teman-teman stambuk 2010 pada kelas A dan B Ekstensi

terutama kepada Goti-goti Community (Ambar, Eva, Rayi, Nur, Reni,

Siti dan Yancy) telah memberikan bantuan, masukan dan motiviasi

selama ini dalam penyelesaian skripsi ini.

14. Kepada teman-teman tersayang Kerin House (Anggi, Ayu, Rina dan

Nita) yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

15. Teman-teman PPLT Gebang terkhusus Winda, Elfi dan Roma yang

telah memberikan doa dan dukungannya.

Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat penulis ucapkan

kepada Bapak/Ibu dna teman-teman yang telah memberikan bantuan,

semoga Tuhan melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua.

Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca secara khusus

di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, 23 Mei 2014

(5)

ABSTRAK

Weny Widha Kusuma Wardani. NIM 3103331057. Upaya Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Smart Globe Pada Materi

Pembagian Permukaan Bumi di Kelas IX SMP Negeri 9 Langsa Tahun Pelajaran

2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Aktivitas belajar siswa

melalui media smart globe pada materi pembagian permukaan bumi di kelas IX

SMP Negeri 9 Langsa tahun pelajaran 2013/2014, (2) Hasil belajar siswa melalui

media smart globe pada materi pembagian permukaan bumi di kelas IX SMP

Negeri 9 Langsa Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Langsa Tahun 2013. Jenis

penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek

penelitian 28 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I

yang terdiri dari satu pertemuan dan siklus II juga dalam satu pertemuan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan komunikasi tidak

langsung, kemudian data dianalisis dengan teknik analisis inferensial.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………

i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...

ii

KATA PENGANTAR ...

iii

ABSTRAK ...

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……….

vi

DAFTAR ISI ...

vii

DAFTAR GAMBAR ...

viii

DAFTAR TABEL ...

x

DAFTAR LAMPIRAN ...

xi

BAB I PENDAHULUAN ...

1

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Identifikasi Masalah ...

4

C.

Pembatasan Masalah ...

5

D.

Rumusan Masalah ...

5

E.

Tujuan Penelitian ...

5

F.

Manfaat Penelitian ...

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Kerangka Teoritis ...

7

1.

Pengertian Belajar ...

7

2.

Aktivitas Belajar ...

10

3.

Hasil Belajar ...

12

4.

Media Pembelajaran ...

14

5.

Ruang Lingkup Materi ...

21

B.

Penelitian Yang Relevan ...

21

(8)

D.

Hipotesis Tindakan ...

26

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Lokasi dan Waktu Penelitian ...

26

B.

Subjek dan Objek Penelitian ...

26

C.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...

27

D.

Jenis Penelitian ...

28

E.

Prosedur Penelitian ...

30

F.

Teknik Pengumpulan Data ...

34

G.

Pengembangan Instrumen Penelitian ...

37

H.

Teknik Analisa Data ...

38

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A.

Keadaan Fisik ...

40

B.

Keadaan Non Fisik ...

43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian ...

50

B.

Pembahasan ...

69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ...

73

B.

Saran ...

74

DAFTAR PUSTAKA ...

75

(9)

DAFTAR GAMBAR

No.

Uraian

Hal

1.

Skema Kerangka berfikir ...

24

2.

Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...

29

3.

Ruang Komputer SMP Negeri 9 Langsa ...

42

4.

Ruang Perpustakaan SMP Negeri 9 Langsa ...

42

5.

Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Langsa ………...

46

6.

Denah Sekolah SMP Negeri 9 Langsa ...

47

7.

Peta Kota Langsa ………

48

8.

Pamflet SMP Negeri 9 Langsa ………

49

9.

Guru menjelaskan materi menggunakan media Smart Globe

...

52

10.

Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok ...

53

11.

Guru membimbing siswa dalam kelompok ...

53

12.

Salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi ... .

54

13.

Grafik Aktivitas Siswa Siklus I ...

57

14.

Grafik Persentase Ketuntasan hasil Belajar Siklus I ...

59

15.

Siswa sedang mengerjakan LKS pada Siklus II ...

62

16.

Salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi ...

63

17.

Grafik Aktivitas Siswa Siklus II ...

65

18.

Siswa sedang mengerjakan post test siklus II ...

65

19.

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ...

66

20.

Peningkatan Aktivitas Siklus I dan siklus II ...

68

(10)

DAFTAR TABEL

No.

Uraian

Hal

1.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ...

30

2.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ...

32

3.

Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ...

34

4.

Kisi-kisi tes soal ...

35

5.

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 9 Langsa ...

41

6.

Fasilitas Belajar Geografi SMP Negeri 9 Langsa Tahun 2014

...

42

7.

Keadaan Tenaga Guru Mata Pelajaran Berdasarkan Jenjang

Pendidikan...

44

8.

Jumlah Siswa SMP Negeri 9 Langsa ...

45

9.

Kategori Aktivitas Siswa Siklus I ...

56

10. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ...

56

11. Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ...

58

12. Kategori Aktivitas Siswa Siklus II ...

64

13. Aktivitas Siswa Peraspek Pada Siklus II ...

64

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Uraian

Hal

1.

Silabus Pembelajaran ...

77

2.

RPP Siklus I ...

79

3.

RPP Siklus II ...

83

4.

Materi ...

87

5.

Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...

100

6.

LKS Siklus I ...

102

7.

LKS Siklus II ...

107

8.

Jawaban LKS Siklus I ...

112

9.

Jawaban LKS Siklus II ...

121

10. Soal Post tes Siklus I ...

131

11. Soal Post tes Siklus II ...

134

12. Analisis Butir Soal ...

137

13. Uji Validitas Soal ...

139

14. Tabel Validitas Tiap Butir Soal ...

141

15. Perhitungan Realibilitas Tes ...

142

16. Hasil LKS Siklus I ...

144

17. Hasil LKS Siklus II ...

145

18. Hasil Pos Tes Siklus I ...

146

19. Hasil Pos Tes Siklus II ...

147

20. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ...

148

21. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ...

149

22. Aktivitas Siswa Siklus I ...

150

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(https://id.id.facebook.com/ShareForEducation/posts/250623218381934

?stream_ref=10, diakses pada tanggal 14 januari 2014 : 12.10 WIB)

Anonim. (http://www.slideshare.net/rikinenengfadilah/aktivitas-belajar-siswa,

diakses pada tanggal 14 januari 2014 : 12.15 WIB)

Anonim. (http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html,

diakses pada tanggal 14 januari 2014 : 12.17 WIB)

Arikunto, Suharsimi, 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi

Aksara

--- 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto (dkk). 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djaramah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Djaramah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Ginting, P, dkk. 2000. IPS Geografi SMP Kelas IX. Jakarta: Erlangga.

Hetti. (2007). Penggunaan media audiovisual pada pembelajaran materi bentuk muka

bumi di kelas VII SMP Swasta Pembangunan galang Tahun ajaran

2011/2012. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Irawan, Bambang, dkk. 2014. Penggunaan MediaAudio visual dengan LKS untuk

meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar 2013/2014. Jurnal. Lampung :

Unila

(13)

Lingin. 2010. Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan media animasi dan media

sketsa pada sub pokok bahasan deskripsi lempeng tektonik di kelas X SMA

Sutomo 1 Medan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi

FIS-UNIMED

Mulyadi, H. 2010. Diagnosis dan kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap

Kesulitan Belajar khusus. Yogyakarta : Nuha Litera

Naili, Rochmatun. 2012.

(http://rochmatun-naili.blogspot.com/2012/05/media-audio-visual.html diakses pada tanggal 22 Januari 2014 : 10.00 WIB)

Rasyidin, Al dan Wahyudin Nur Nasution. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Medan: Perdana Publishing.

Sadirman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugianto, Katijan. 1997. IPS Geografi SMP Kelas IX. Surabaya : PT. Selangkah

Maju

Supriyadi, Aris. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Materi Atmosfer Dengan

Menggunakan Aplikasi Media PembelajaranDigital (MPD) bagi Siswa X.2

SMA Negeri 1 Grobogan pada Semester 2 Tahun 2009/2010. Jurnal.

Semarang : Universitas Negeri Semarang

Zaini, Hisyam (dkk). 2002. Desain pembelajaran. Yogyakarta: Center For Teaching

Staff Development (CTSD).

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

individu maupun sebagai makhluk sosial. Dalam Undang-undang

Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

dinyatakan

bahwa

Pendidikan

Nasional

berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sanjaya (2008) mengatakan salah satu masalah yang dihadapi

dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah masalah lemahnya

proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong

untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan untuk menghafal informasi

tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak

didik harus lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis namun miskin

aplikasi.

Proses belajar membutuhkan kerja keras dan kebiasaan-kebiasaan

belajar yang baik. Belajar bukan hanya ditentukan oleh bakat dan minat

(15)

2

yang dimiliki seseorang tetapi juga oleh cara belajar yang baik. Motivasi

belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi

belajar adalah menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil

akhir.

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang dilakukan penulis

(18 November 2013 : 09.30) di sekolah SMP Negeri 9 Langsa, ketika guru

mengajar di kelas hanya menggunakan metode konvensional, sehingga

siswa kurang aktif dan bosan. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar yang

rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa kelas IX tahun

sebelumya pada materi Pembagian Permukaan Bumi, hanya 40% yang

mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditetapkan yaitu 70, dan selebihnya 60 % belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

Materi pelajaran IPS di SMP Negeri 9 Langsa diajarkan secara

spasial atau terpisah-pisah. Keaktifan dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pelajaran IPS pada mata pelajaran Geografi masih cenderung

kurang, karena siswa menganggap pelajaran IPS pada mata pelajaran

Geografi sulit, kurang menarik dan juga membosankan.

(16)

3

audiovisual yang dapat mengeluarkan suara dan dapat menjawab

pertanyaan, sehingga media Smart Globe ini dapat mempermudah siswa

dalam proses belajar mengajar.

Penelitian dengan menggunakan media berbasis audiovisual telah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan

Irawan (2014) Penggunaan Media Audio visual dengan LKS untuk

meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mengatakan dalam

penelitiannya bahwa hasil belajar siswa meningkat pada siklus I sebesar

74% sedangkan siklus II 85%.

Menurut Azhar asyad (2003) bahwa media itu disiapkan untuk

memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat

aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan meningkatnya motivasi

belajar siswa maka diharapkan akan terjadi peningkatan hasil belajar.

Sistem pengajaran yang hanya menggunakan media papan tulis dan buku

saja tentu akan membuat siswa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti

pelajaran oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi siswa sehingga akan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pula.

(17)

4

guru belum sepenuhnya memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran

Geografi.

Berdasarkan kenyataan diatas maka, melalui pemilihan media

Smart Globe yang juga menggunakan metode bervariasi seperti ceramah,

tanya jawab, dan dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat

membuat pembelajaran lebih menarik, dapat meningkatkan aktivitas dna

belajar siswa, dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap

pembelajaran, membuat guru lebih efisien memanfaatkan waktu mengajar

dan mampu membuat belajar lebih efektif. Berdasarkan uraian diatas

penulis tertarik untuk mengambil judul “Upaya Meningkatkan Aktifitas

dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Smart Globe Pada Materi

Pembagian Permukaan Bumi di Kelas IX SMP Negeri 9 Langsa”.

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah :

1.

Metode yang dipakai saat pembelajaran adalah hanya metode

konvensional dan belum diterapkannya variasi pembelajaran yang lain

2.

Hasil belajar masih belum sesuai dengan harapan

3.

Keadaan aktivitas siswa yang masih kurang dalam pembelajaran,

(18)

5

C.

Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang

diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah : Aktivitas

belajar, hasil belajar siswa pada materi Pembagian Permukaan Bumi di

Kelas IX SMP Negei 9 Langsa.

D.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1.

Apakah melalui penggunaan Media Smart Globe dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada materi Pembagian Permukaan Bumi ?

2.

Apakah melalui penggunaan Media Smart Globe dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi Pembagian Permukaan Bumi ?

E.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk :

1.

Mengetahui bagaimana penggunaan Media Smart Globe dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Pembagian Permukaan

Bumi.

2.

Mengetahui bagaimana penggunaan Media Smart Globe dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Pembagian Permukaan

Bumi

(19)

6

F.

Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1.

Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Geografi

2.

Bahan masukan bagi sekolah untuk mengambil kebijakan guna

meningkatkan hasil belajar siswa.

3.

Bahan masukan bagi guru utnuk melakukan inovasi pembelajaran guna

meningkatkan hasil belajar siswa.

4.

Bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru.

5.

Bahan referensi dan perbandingan bagi penulis lain yang lain

(20)

50

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 9

Langsa diperoleh data mengenai pembelajaran dengan menggunakan media

Smart Globe pada materi Pembagian Permukaan Bumi di kelas IX Semester 2

(genap) Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, karena

pada siklus I pembelajaran tidak tuntas atau belum mencapaik KKM yang

ditetapkan sekolah, yaitu 70, maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan sebagai berikut :

1.

Pratindakan

Pelaksanaan praindakan yang dilakukan adalah kegiatan observasi ke

sekolah, pengurusan izin pelaksanaan penelitian, serta melakukan wawancara

dengan guru bidang studi IPS (Bapak Suharto, S.Pd) untuk mengetahui

permasalahan dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran. Dari

kendala ini peneliti bersama guru berusaha mengatasi permasalahan tersebut

dengan menggunakan media Smart Globe. Pemilihan teknik pembelajaran ini

diharapkan dapat menarik dan memudahkan siswa dalam materi Pembagian

Permukaan Bumi.

(21)

51

2.

Pelaksanaan Siklus I

a.

Perencanaan

Sejalan dengan hasil yang ditemukan pada tahap pratindakan maka

peneliti dan guru mempersiapkan beberapa hal yakni : (1) menyusun kegiatan

pembelajaran sesuai dengan media Smart Globe, sehingga proses

pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa optimal. (2) membuat

penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

media Smart Globe. (3) kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan

jumlah 1 kelompok 5 orang, (4) menyiapkan lembar kerja siswa, (5)

menetapkan aspek-aspek aktivitas belajar siswa yang diamati selama proses

pembelajaran sesuai dengan media Smart Globe, (6) untuk mengetahui hasil

belajar yang telah diberikan, siswa diberikan LKS dan soal post test diakhir

pelajaran.

b.

Tindakan

Tindakan merupakan penerapan dari kegiatan perencanaan yang telah

dibuat, yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap perencanaan

pada materi Pembagian Permukaan Bumi yang dilakukan dengan

menggunakan media smart globe. Kegiatan pembelajaran dalam satu kali

pertemuan 2x40 menit. Terlebih dahulu siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

(22)

52

-

Sebelum memulai pelajaran, guru mengucapkan salam kepada

siswa, memeriksa kehadiran siswa dan kerapian kelas

-

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi siswa

kedalam kelompok belajar yang terdiri dari 5 kelompok

masing-masing kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang siswa dan

menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan

-

Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Smart

Globe

Gambar 9. Guru Menjelaskan Materi Dengan Menggunakan

Media Smart Globe di SMP Negeri 9 Langsa

-

Guru Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang telah dijelaskan.

(23)

53

-

Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya serta

membagikan LKS kepada setiap kelompok

-

-

Guru membimbing siswa dalam kelompok kerja dan melihat

keaktifan siswa.

Gambar 11. Guru Membimbing Siswa Dalam Kelompok di

SMP Negeri 9 Langsa.

(24)

54

-

Kemudian guru meminta beberapa kelompok untuk membacakan

/mempresentasikan hasil diskusi siswa di depan kelas dan

meminta kelompok lain untuk menanggapinya

-

Guru meminta beberapa kelompok untuk menyimpulkan hasil

diskusi

Gambar 12. Salah Satu Kelompok Mempersentasikan Hasil

Diskusi di SMP Negeri 9 Langsa.

-

Guru memberikan post test dan kemudian menyampaikan salam

penutup.

c.

Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran menggunakan media

smart globe berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat dan

mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan media

(25)

55

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung observer melakukan

pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dibantu 3 rekan mahasiswa yaitu

Ayu Wulandari, Asyifa Vircianty dan Thami Isdianti dengan menggunakan

lembar observasi. Sebelum proses pengamatan dilakukan, peneliti

bersama-sama pengamat telah menyatukan persepsi dalam pemberian skor penilaian

terhadap setiap aspek yang akan diamati. Adapun jenis aktivitas yang diamati

adalah : 1) Memperhatikan, 2) Menyatakan pendapat, 3) Bertanya, 4) Diskusi,

5) Menjawab Pertanyaan, 6) Bersemangat. Masing-masing aspek diberi skor

1-3.

Berdasarkan observasi yang dilakukan aktivitas siswa selama kegiatan

belajar mengajar dapat dikatakan cukup. Masih ada beberapa orang siswa

yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini antara lain

disebabkan : (1) masih banyak siswa yang merasa asing dengan pembelajaran

menggunakan media smart globe denga alasan masih belum paham cara

menggunakannya. (2) masih ada siswa yang memberikan respon negatif

seperti main-main/ribut ketika guru sedang menerangkan pelajaran secara

singkat, sehingga sedikit mengganggu aktivitas belajar siswa yang lain. (3)

masih adanya perasaan takut dan malu untuk memberikan jawaban,

pertanyaan, tanggapan dan saran dari pertanyaan. Hal ini dapat diketahui dari

pengamatan yang dilakukan observer.

Observasi dilakukan dari awal pembelajaran sampai akhir

(26)

56

saat siswa melakukan diskusi kelompok. Untuk membantu para observer

mengamati aktivitas siswa, siswa telebih dahulu dibagi nomor dada

disesuaikan dengan nomor urut mereka. Adapun hasil aktivitas yang diperoleh

pada saat pembelajaran secara spesifik per aspek dapat dilihat pada tabel 9

berikut ini :

Tabel 9. Kategori Aktivitas Siswa Siklus I di SMP Negeri 9 Langsa

No

Kategori Aktivitas

Jumlah

Persentase (%)

1

2

3

4

5

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

7

3

5

4

9

25

10,71

17,85

14,28

32,14

Jumlah

28

100

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

Dari data aktivitas siswa secara individu bahwa aktivitas siswa

berkategori baik yaitu 10,71%. Akan tetapi apabila dilihat peraspek, didapat

hasil seperti memperhatikan (77,33%), menyatakan pendapat (61,66%),

bertanya (59,33%), diskusi (80,66%), menjawab pertanyaan (67,66%), dan

bersemangat (77,33%), masing-masing termasuk kategori cukup, kurang

kecuali diskusi yang termasuk kategori baik. Secara umum hasil observasi

aktivitas siswa pada tabel 9 memiliki rata-rata 70,66 yang tergolong pada

kriteria cukup, dikarenakan jika 70%

NR

<

80% tegolong kriteria cukup

(Hobrin dan Susanto, 2006) sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus

(27)

57

Tabel 10. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I di SMP Negeri 9

Langsa.

N o

Aspek yang dinilai

Skala Nilai Jumlah

Rata-rata

Persen tase

Ketunta san

3 2 1

F SC F SC F SC F SC

1 Memperhatikan 12 36 13 26 3 3 28 65 2,32 77,33 Cukup

2 Menyatakan Pendapat

8 24 8 16 12 12 28 52 1,85 61,66 Kurang

3 Bertanya 12 36 0 0 14 14 28 50 1,78 59,33 Kurang

4 Diskusi 16 48 8 16 4 4 28 68 2,42 80,66 Baik

5 Menjawab Pertanyaan

13 39 3 6 12 12 28 57 2,03 67,66 Kurang

6 Bersemangat 12 36 13 26 3 3 28 65 2,32 77,33 Cukup

Jumlah 73 219 45 90 48 48 168 357 12,72 423,97 -

Rata-rata 2,12 70,66 Cukup

Sumber : Data Primer Olahan 2014

Keterangan :

F = Frekuensi

Sc = Skor Nilai

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara individu aktivitas belajar

siswa pada lampiran 22 dimana terdapat 7 siswa yang termasuk kategori

sangat baik, 3 siswa dengan kategori baik, 5 siswa dengan kategori cukup, 4

siswa dengan kategori kurang dan 9 siswa dengan kategori sangat kurang.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer diduga rendahnya

aktivitas siswa dikarenakan siswa masih malu untuk bertanya dan

mengeluarkan pendapat didalam proses pembelajaran. Siswa juga masih tidak

serius pada saat belajar, dimana masih terdapat beberapa siswa yang masih

(28)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

menggunakan

gambar 13 sec

Gambar 13. G

Jika di

siswa hanya 77

Aktivita

Hasil post test

secara individu

diperoleh dari

test (lampiran

Dari h

(28.57%) dan

(71.42%) (lam

dengan kata

Bersemang Menjawab Diskusi (% Bertanya (% Menyataka Memperha

an media smart globe. Untuk lebih jelasnya

secara umum aktivitas siswa yang terjadi pada s

. Grafik Aktivitas Siswa Siklus I di SMP Neg

dilihat dari gambar 11 aktivitas siswa tersebut,

77,3% yang masih tergolong kategori cukup.

ivitas siswa biasanya akan mempengaruhi h

test yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

idu terdapat pada lampiran 18. Hasil belajar sis

ari penggabungan 40% nilai LKS (lampiran 16)

an 18).

i hasil yang diperoleh tidak mencapai KK

an yang mencapai KKM atau dikatakan tunt

lampiran 20). Ketuntasan siswa secara klasikal

ta lain dikatakan Tidak Tuntas, untuk mem

58

angat (%)

ab Pertanyaan (%)

(%)

a (%)

akan Pendapat (%)

rhatikan (%)

ya dapat dilihat pada

a siklus I

egeri 9 Langsa.

but, rata-rata aktivitas

i hasil belajar siswa.

wa hasil belajar siswa

siswa secara individu

6) dan 60% nilai post

KM yaitu 8 orang

ntas hanya 20 orang

al hanya 71.42% atau

(29)

0 5 10 15 20 25 60

ketuntasan bela

rentang nilai a

Tabel 11. Fr

Ne

No

1

2

3

4

5

6

7

Sumber : Data

Gambar 14. G

60 - 64 65 - 69

70 - 74 75 - 79 80 - 84

85 - 89 90

belajar siswa, dapat dilihat pada tabel 11 dan

i antara 60 sampai 94.

Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa

Negeri 9 Langsa.

Interval

Frekuensi

Per

60 – 64

65 – 69

70 – 74

75 – 79

80 – 84

85 – 89

90 – 94

6

2

1

5

6

7

1

Jumlah

28

ata Primer Olahan, 2014

. Grafik Persentase Ketuntasan hasil Belaja

Negeri 9 Langsa.

59

90 - 94

an gambar 11 dimana

a Siklus I di SMP

Persentase (%)

21.42

7.14

3.57

17.85

21.42

25

3.57

100

(30)

60

Suatu kelas dikatakan tuntas apabila persentase ketuntasan klasikal

telah mencapai minimal 85%, akan tetapi dari hasil yang diperoleh ketuntasan

belajar siswa secara klasikal hanya 71.42% berarti dengan kata lain ketuntasan

belajar siswa dikatakan Tidak Tuntas. Hasil pengamatan siklus I ini dijadikan

acuan untuk perencanaan pada siklus berikutnya agar ketuntasan hasil belajar

siswa dapat meningkat pada mata pelajaran Pembagian Permukaan Bumi

dengan menggunakan media Smart Globe.

d.

Refleksi

Berdasarkan hasil analisis data perolehan tes pada siklus I dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih dalam kriteria cukup dan masih

harus ditingkatkan karena masih ada beberapa siswa (8 orang) hasil belajar

belum tuntas atau belum mencapai KKM lulus kompetensi. Faktor yang

menyebabkan haisl belajar siswa rendah disebabkan oleh mata pelajaran ini

masih belum dipahami oleh siswa dan media smart globe yang digunakan

masih asing bagi siswa sehingga siswa masih perlu diajari cara menggunakan

media smart globe dengan benar.

Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa diketahui masih ada

siswa yang belum aktif untuk belajar materi pembagian permukaan bumi

terlihat dari respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung terkhusus

(31)

61

Hasil tindakan dan observasi yang dilakukan peneliti dan guru, pada

siklus I masih ada permasalahan didalam proses pembelajaran, yaitu (1)

siswa masih malu ataupun masih sedikit siswa yang bertanya dan

mengeluarkan pendapat, (2) dalam menjawab pertanyaan siswa masih takut

dan malu, (3) siswa masih perlu diajari bagaimana cara menggunakan media

smart globe tetapi faktor utamanya adalah masih kurangnya aktivitas belajar

siswa. (4) ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I masih

tergolong tidak tuntas.

Berdasarkan masalah-masalah yang ada pada siklus I dapat dijadikan

dalam menentukan langkah dan tindakan perbaikan untuk pelaksanaan siklus

II.

3.

Pelaksanaan Siklus II

a.

Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II yaitu meancang ataupun menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 2) sesuai materi

Pembagian Permukaan Bumi dengan menggunakan media Smart Globe

dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan ya g tejadi pada siklus I untuk

diperbaiki. Persentase ketuntasan siswa siklus I hanya 71.42% ini berarti

harus adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi

siklus I permasalahan yang didapat harus dipecahkan terlebih dahulu dengan

(32)

62

penggunaan media smart globe. (2) guru harus memberikan arahan yang

positif seperti penguatan agar siswa dapat percaya diri dalam bertanya

maupun mengeluarkan pendapat sehingga siswa tidak merasa malu lagi pada

saat melakukan aktivitas tersebut, (3) guru membantu siswa dalam

melaksanakan diskusi kelompok pada saat siswa kurang paham dan guru

memberi peringatan kepada siswa yang tidak membantu anggotanya dalam

mengerjakan tugas kelompok, (4) guru memberikan reword kepada siswa

yang aktif pada saat proses pembelajaran dilihat dari aktivitas yang telah

ditentukan, (4) guru menyuruh siswa untuk terlebih dahulu belajar materi

yang akan dipelajari dirumah agar hasil belajar yang didapat oleh siswa pada

saat proses pembelajaran lebih baik.

b.

Tindakan

Pada tahap ini, guru melaksanakan pelaksanaan pembelajran sesuai

dengan RPP (lampiran 2). Sebelum melaksanakan pembelajaran ataupun pada

saat kegiatan pendahuluan guru mengucapkan salam dan mengarahkan siswa

untuk mempersiapkan diri dan duduk sesuai kelompoknya.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi dengan menggunakan

media Smart Globe, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan. Guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok. Guru membimbing siswa dalam kelompok kerja dan

(33)

63

membacakan /mempresentasikan hasil diskusi siswa di depan kelas dan

meminta kelompok lain untuk menanggapinya. Pada saat diskusi dimulai,

guru memberikan arahan positif ataupun memotivsi siswa agar siswa tidak

malu untuk bertanya ataupun mengeluarkan pendapat dan guru juga akan

memberikan reward apabila siswa aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini

dilakukan guru agar aktivitas siswa dapat meningkat dari siklus I. Ketika

diskusi sedang berlangsung, guru memperingati siswa yang tidak membantu

anggota kelompok agar seluruh siswa terlibat di dalam diskusi. Observasi juga

dilakukan pada tahap ini.

Gambar 15. Siswa Sedang Mengerjakan LKS Pada Siklus II di SMP

Negeri 9 Langsa.

Pada saat presentasi hasil diskusi (15 menit), siswa akan aktif bertanya

dan juga mengeluarkan pendapat karena siswa sudah mempelajari materi yang

akan dipelajari dirumah, sehingga diskusi yang dilakukan lebih menarik

karena setiap siswa berani bertanya dan menyatakan pendapatnya. Siswa juga

[image:33.595.89.514.136.519.2]
(34)

64

penutup guru memberi siswa soal post test siklus II (lampiran 19) mengenai

Pembagian Permukaan Bumi dengan menggunakan media Smart Globe untuk

mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II.

Gambar 16. Salah Satu Kelompok Mempersentasikan Hasil Diskusi di

SMP Negeri 9 Langsa.

c.

Observasi

Observasi yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang dilakukan

pada siklus I dimana observasi dilakukan guna mengetahui aktivitas siswa

yang terlihat pada saat pembelajaran.

Aktivitas siswa secara individu mengalami peningkatan dari siklus I.

Aktivitas siswa yang tegolong sangat baik ada 9 orang (32,14%) dapat dilihat

[image:34.595.93.519.169.535.2]

pada tabel 12

Tabel 12. Kategori Aktivitas Siswa Siklus II di SMP Negeri 9 Langsa.

No

Kategori Aktivitas

Jumlah

Persentase (%)

1

2

3

4

5

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

9

3

9

4

3

32,14

10,71

32,14

14,28

10,71

Jumlah

28

100

[image:34.595.53.546.570.712.2]
(35)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Untuk

Tabel 13. Aktivitas Sisw

N o

Aspek yang dinilai

F

1 Memperhatikan 15

2 Menyatakan Pendapat

12

3 Bertanya 13

4 Diskusi 20

5 Menjawab Pertanyaan

17

6 Bersemangat 19

Jumlah 96

Sumber : Data Primer Ola

Keterangan : F = F

Untuk

siswa pada ga

sangat baik, 3

kategori cukup

dengan katego

Gambar 17

Bersema Menjaw (%) Diskusi ( Bertany Menyata (%)

uk lebih jelasnya, pada tabel 13 aktivitas siswa p

iswa Peraspek pada Siklus II di SMP Negeri

Skala Nilai Jumlah Rata

rata

3 2 1

F SC F SC F SC F SC

15 45 13 26 0 0 28 71 2,53

12 36 11 22 5 5 28 63 2,25

13 39 2 4 14 14 28 57 2,03

20 60 7 14 0 0 28 74 2.64

17 51 2 4 9 9 28 64 2.28

19 57 9 18 0 0 28 75 2,67

96 288 44 88 28 28 168 404 14,4

Rata-rata 2,4

Olahan, 2014

= Frekuensi, SC = Skor Nilai

uk lebih jelasnya dapat dilihat secara individu

gambar 14 dimana terdapat 9 orang siswa

, 3 orang siswa dengan kategori baik, 9 ora

kup, 4 orang siswa dengan kategori kurang d

gori sangat kurang.

7. Grafik Aktivitas Siswa Siklus II di SMP N

65 emangat (%) jawab Pertanyaan usi (%) anya (%) yatakan Pendapat

a peraspek berikut.

eri 9 Langsa.

ata-ata Persen tase (%) Ketunta san

,53 84,33 Baik

,25 75 Baik

,03 67,66 Kurang

.64 88 Baik

.28 76 Baik

,67 89 Baik

4,4 479,99 -

2,4 80 Baik

idu aktivitas belajar

a termasuk kategori

orang siswa dengan

g dan 3 orang siswa

(36)

66

Akhir dari pembelajaran dilakukan post test pada gambar 16 untuk

mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal. Pada

siklus II ketuntasan belajar siswa secara individu dapat dilihat pada (lampiran

21) dan ketuntaan hasil belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi

89,28% (25 orang), sedangkan secara individu hanya 3 orang (10,71%) yang

tidak tuntas.

Gambar 18. Siswa Sedang Mengerjakan Post Test Siklus II di SMP

Negeri 9 Langsa.

Hasil belajar siswa secara individu diperoleh dari penggabungan 40%

nilai LKS (lampiran 17) dan 60% nilai post test (lampiran 19). Dari hasil

yang diperoleh tidak mencapai KKM yaitu 3 orang (10,71%) dan yang

mencapai KKM atau dikatakan tuntas hanya 25 orang (89,28%) (lampiran

21). Ketuntasan siswa secara klasikal 89,28% atau dengan kata lain dikatakan

Tuntas, untuk mempermudah melihat ketuntasan belajar siswa, dapat dilihat

[image:36.595.89.515.140.525.2]
(37)

0 10 20 30 40 50 60

Tabel 14. Fre

Ne

No

In

1

2

3

4

6

6

7

8

Jum

Sumber : Data

Dari d

ada 4 hal ini d

Gambar 19.

d.

Refleksi

Hasil p

aktivitas siswa

globe pada sik

menjadi 89,2

peningkatan a

17.

62 - 68 69 - 75 76 - 82 83 - 89

Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa

Negeri 9 Langsa.

Interval

Frekuensi

Persen

62 – 68

69 – 75

76 – 82

83 – 89

3

0

16

9

10

57

32

umlah

28

1

ata Primer Olahan, 2014

i data pada tabel 14 dijelaskan bahwa rentang

i dikarenakan nilai tertinggi 89 dan nilai terenda

. Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Bela

SMP Negeri 9 Langsa.

il peneliti yang dilakukan dengan 2 siklus ter

swa dan hasil belajar siswa dengan menggun

siklus II, dimana aktivitas siswa pada siklus I 7

9,28% pada siklus II. Untuk lebih jelasn

aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II ters

67

89

a Siklus II di SMP

entase (%)

10.71

0

57.14

32.14

100

ng nilai tiap interval

ndah 62

Belajar Siklus II di

terdapat peningkatan

unakan media smart

I 71,42% meningkat

asnya, dapat dilihat

(38)

68

Demikian

juga

hasil

pengamatan

observasi

belajar

siswa

menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan media smart globe, dapat disimpulkan bahwa

kelemahan-kelemahan pada siklus I telah diperbaiki.

Hasil penelitian terhadap observasi aktivitas belajar selama kegiatan

pembelajaran menggunakan media smart globe berlangsung meningkat dari

siklus I dan siklus II. Hal ini terlihat dari respon siswa ketika belajar yang

memberikan antuasiasme dan respon baik. Dengan demikian, berdasarkan

hasil penelitian secara keseluruhan terdapat beberapa kelebihan dan

kekurangan yang terjadi selama penerapan media smart globe dalam

pembelajaran geografi pada materi pembagian permukaan bumi.

a.

Adapun kelebihannya :

1.

Siswa tertarik mengikuti pelajaran dengan menggunakan media smart

globe.

2.

Siswa menjadi aktif belajar dengan menggunakan media smart globe dan

tidak membuat siswa merasa bosan karena media smart globe ini

meupakan globe pintar yang dapat mengeluarkan suara dan siswa merasa

senang belajar dengan menggunakan media smart globe.

b.

Adapun kelemahan yang dijumpai peneliti yaitu :

1.

Adanya siswa yang kurang aktif dalam belajar karena merasa tidak

(39)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Gambar 20

Dari da

siklus II terdap

smart globe se

89,28% denga

dikarenakan pa

dari ketentuan

Ketunt

dapat ditentuk

mencapai ket

membantu m

ketuntasan has

20. Peningkatan Aktivitas Siklus I dan s

Negeri 9 Langsa.

i data ketuntasan belajar siswa yang diperoleh d

dapat peningkatan hasil belajar siswa dengan m

secara klasikal pada siklus I sekitar 71,42%

ngan selisih 17,86 sehingga tidak perlu diad

pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa su

an ketuntasan hasil belajar secara klasikal.

ntasan siklus I 71,42% meningkat menjadi

tukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pa

ketentuan 85% untuk ketuntasan klasikal s

memahami dapat melihat gambar 21 penin

hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II

69

Siklus I

Siklus II

siklus II di SMP

h dari siklus I maupun

menggunakan media

% meningkat menjadi

iadakannya siklus III

sudah mencapai 85%

adi 89.28% sehingga

pada siklus II sudah

l suatu kelas. Untuk

(40)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Sik

Gambar 21

Pada si

baik dan ketun

tidak perlu me

tindakan kelas

belajar siswa s

B.

Pembahasan

Permas

pembelajaran

sedikit siswa

pada siklus I m

diskusi, (3) ma

smart globe. (

Siklus I Siklus II

1. Grafik Peningkatan Persentase Ketuntas

Siswa dari Siklus I ke Siklus II di SMP N

a siklus II ini, aktivitas siswa sudah mulai terma

tuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai nila

melanjutkan ke siklus berikutnya. Akan tetapi,

las ini dapat dilanjutkan dengan siklus berikutn

a secara klasikal maupun individu mencapai 10

asalahan yang diperoleh oleh observer

n di siklus I telihat bahwa (1) siswa masih m

a yang bertanya dan mengeluarkan pendapat,

I masih tergolong rendah termasuk kategori cu

masih ada siswa yang belum mengerti dalam m

. (4) ketuntasan hasil belajar siswa secara kla

70

Tuntas (%)

Tidak Tuntas (%)

tasan Hasil Belajar

Negeri 9 Langsa.

masuk dalam kategori

i nilai KKM untuk itu

pi, kegiatan penelitian

utnya agar ketuntasan

i 100%.

r pada saat proses

malu ataupun masih

at, (2) aktivitas siswa

i cukup selain aktivitas

menggunakan media

(41)

71

masih tergolong tidak tuntas, sehingga guru harus mengambil

langkah-langkah yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada pada siklus I

di perencanaan tindakan untuk siklus II. Hal ini sejalan dengan Trinandita

(1984) menyatakan bahwa “hal yang paling mendasar yang dituntut dalam

proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa

ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas

menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan

kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan

melibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan

mengarah pada peningkatan prestasi maupun hasil belajar. Jadi aktivitas siswa

yang timbul pada saat pembelajaran aktivitasnya baik tetapi hasil belajar yang

diperoleh tidak tuntas.

1.

Aktivitas Siswa di SMP Negeri 9 Langsa.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I didapat aktivitas siswa

masih berkategori cukup yakni 70,66% dimana aktivitas siswa dalam

memperhatikan, bersemangat masih berkategori cukup, menyatakan pendapat,

bertanya, menjawab pertanyaan tergolong kategori kurang dan hanya aktivitas

berdiskusi saja yang berkategori baik. Dan pada siklus II terjadi peningkatan

(42)

72

Hal ini sesuai dengan Semiawan (1992) bahwa aktivitas mutlak

diperlukan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah pengetahuan

karena esensi dari pengetahuan adalah kegiatan baik secara fisik maupun

mental. Untuk itu guru harus berupaya untuk mencari sumber-sumber untuk

meningkatkan aktivitas siswa agar pada saat pembelajaran siswa aktif.

2.

Hasil belajar siswa di SMP Negeri 9 Langsa.

Ketuntantaan hasil belajar siswa pada siklus I secara klasikal masih

71,42% yang masih berkategori tidak tuntas. Ketuntasan belajar siswa secara

individu dilihat dari 60% nilai post tes ditambah dengan 40% nilai LKS dari

setiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata LKS siswa 36,57, sedangkan nilai post

tes pada siklus II 40,71.

Dari data yang didapat diatas, bahwa pada siklus I tingkat ketuntasan

belajar secara individu hanya 71,42% sehingga tidak mencapai ketuntasan

belajar secara klasikal. Karena berdasarkan Depdikbud, setiap siswa dikatakan

tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika porposi jawaban benar siswa

KKM, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika

dalam kelas tersebut terdapat

85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

Berdasarkan perhitungan pada siklus II hasil belajar secara individu terjadi

peningkatan 89,28% dimana pada siklus II ini ketuntasan belajar secara

(43)

73

Dari ketuntasan belajar yang didapat pada siklus I dan II, khususnya

LKS masih ada yang mengalami penurunan pada LKS II. Penurunan nilai ini

mungkin dikarenakan kelompok kurang paham terhadap soal yang ada

didalam LKS. Berbeda dengan kelompok lain yang mengalami peningkatan

hasil belajar disiklus II.

Dengan melihat aktivitas siswa pada siklus I dan ketuntasan hasil

belajar siswa maka terjadi peningkatan pada siklus II. Hal ini menyatakan

bahwa dengan menerapkan media Smart Globe pada materi Pembagian

Permukaan Bumi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3.

Efektivitas Belajar Dengan Media Smart Globe di SMP Negeri 9 Langsa.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil belajar siswa terus

mengalami peningkatan disetiap siklusnya sehingga secara klasikal hasil

belajar siswa telah tuntas pada materi pembagian permukaan bumi, maka dari

itu penggunakaan media smart globe pada matei smart globe efektif untuk

meningkatkan (1) Hasil belajar siswa yaitu 71, 42 % pada siklus I, kemudian

meningkat lagi pada siklus II menjadi 89,28 % sehingga secara klasikal hasil

belajar siswa telah tuntas pada materi pembagian permukaan bumi, dikatakan

efektif apabila sekurnag-kurangnya kelas tersebut mencapai 70% KKM. (2)

Aktivitas siswa dari 70,66% pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 80%

pada siklus II. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu

penggunaan media smart globe efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

Gambar

Gambar 11. Guru Membimbing Siswa Dalam Kelompok di SMP Negeri 9 Langsa.
Tabel 9. Kategori Aktivitas Siswa Siklus I di SMP Negeri 9 Langsa
Tabel 10. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I di SMP Negeri 9 Langsa.
Gambar 15. Siswa Sedang Mengerjakan LKS Pada Siklus II di SMP Negeri 9 Langsa.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jika terdapat referensi dari hasil karya orang lain atau pihak lain, maka ditulis dengan jelas. Demikian pernyataan ini penulis buat secara sadar dan sesungguh

Berdasarkan hasil penelitian kualitas bakso daging sapi PO yang diberi pakan basal tongkol jagung dan UDP dalam complete feed , maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa

Nilai-nilai kesenian reyog Ponorogo apabila dilihat dari konsep nilai Max Scheler, meliputi: (a) Nilai-nilai kerohanian yaitu memuat unsur-unsur batiniah seperti

[r]

Sehubungan bahwa perusahaan Saudara telah menyampaikan Dokumen Kualifikasi untuk Paket Pekerjaan Renovasio Gedung Middle dan Back Office (Penggantian Atap dan Plafond) di

Kabupaten Aceh Tengah merupakan bagian daerah provinsi Aceh yang ikut melaksanakan bagian dari Penerepan Syari’at Islam, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

ÉLABORATION DU FLASH MNÉMONIQUE COMME SUPPORT PÉDAGOGIQUE DES TEMPS DE L’INDICATIF EN CLASSE DE GRAMMAIRE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |