PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI
MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN
T.P 2012/2013
Oleh:
Ayu S. Lumbangaol NIM 409141007
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa atas
segala berkat, kasih dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai,
memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
dan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan TP 2012/2013. Yang disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan, motivasi dan
saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Dra. Adriana Yulinda Dameria Lumban Gaol, M.Kes,
Drs. Hudson Sidabutar, MS, dan Dra. Rosita Tarigan, M.Pd selaku Dosen Penguji
yang telah banyak memberi saran dan masukan mulai dari rencana penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga berterimakasih
kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.Ph.D selaku Dekan FMIPA dan stafnya.
Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan sekaligus
Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.
Kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan beserta pegawai
jurusan, dan semua dosen di Jurusan Biologi. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Erlinda, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6
Medan, Ibu Arisma Purba, S.Pd dan Bapak Rispen Lubis, S.Pd selaku guru
Biologi SMA Negeri 6 Medan dan siswa-siswi kelas XI IPA1 dan XI IPA3 SMA
vi
Teristimewa kepada Ayahanda Agus Lumban Gaol dan Ibunda Risdelina
Br. Tobing, yang begitu baik, sabar membimbing penulis dan selalu memberikan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Kakanda Betty Sophia Lumban Gaol, S.Pd,
Bertharia Lumban Gaol, AMG dan Adinda Misye Lumban Gaol, Eva Lumban
Gaol dan Andi Lumban Gaol serta semua pihak yang telah banyak mendukung
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga selesai tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi isi, penulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan pembaca sekalian.
Medan, Juni 2013
Penulis,
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI
MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN T.P 2012/2013
Ayu S. Lumbangaol 409141007 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajari dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Two Stay Two Stray (TSTS) pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia yang dilakukan dikelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel diambil secara acak dan diperoleh sampel untuk kelas eksperimen1 (XI IPA1) sebanyak 36 orang untuk TPS dan kelas eksperimen2 (XI IPA3) sebanyak 32 orang untuk TSTS. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 30 soal yang sudah divalidkan terlebih dahulu. Hasil analisis data menunjukkan pretes kelas TPS (46,28±12,58) dan pretes kelas TSTS (49,63±12,79). Sedangkan postes kelas TPS (76,5±7,63) dan postes kelas TSTS (77,97±7,39). Setelah dilakukan perbandingan hasil belajar kelas TPS dengan kelas TSTS (TPS:TSTS) berdasarkan nilai rata-rata postes maka diperoleh perbandingan sebesar 1:1,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik digunakan pada sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Medan.
iv
THE COMPARISON OF STUDENTS’ ACHIEVEMENT BY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR
SHARE (TPS) AND TWO STAY TWO STRAY (TSTS) IN SUB-CAPITAL MATERIAL HUMAN
This aim of this research to know the comparison students’ achievement by using Cooperative Learning Model Type Think Pair Share (TPS) and Two Stay Two Stray (TSTS) in sub-capital material Human Excretion System which is done in class XI IPA of SMA NEGERI 6 Medan Academic Year of 2012/2013. The population of this research was all students of grade XI IPA of SMA NEGERI 6 MEDAN which consisted of three classes. The sample was taken randomly and obtained for experimental group1 (XI IPA1) amounting to 36 students for TPS and for experimental group2 (XI IPA3) amounting to 32 students for TSTS. The used instrument was the test of students learning in a form of multiple choice in 30 questions that had been initially validated. The data analysis showed that the pre-test for TPS class (46,28±12,58) and the pre-pre-test of TSTS class (49,63±12,79). However, the post-test for TPS class (76,5±7,63) and the post-test for TSTS class (77,97±7,39). After having been done the comparison the class of achievement in TPS class and TSTS class (TPS:TSTS) based on the mean score of post-test it was found the ratio 1:1,02. Thus, it can be concluded that applying cooperative learning model type TSTS is better in teaching for teaching sub-capital material Human Excretion System in class XI IPA of SMA NEGERI 6 Medan Academic Year of 2012/2013.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan Skripsi i
Riwayat hidup ii
2.1.4 Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar 9
2.2 Ketuntasan Belajar 9
2.3 Aktivitas Siswa 10
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif 11
2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 11
2.4.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 11
2.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 12
2.4.4 Jenis Pembelajaran Kooperatif 12
2.4.4.1 Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share (TPS) 13 2.4.4.2 Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) 14
2.5 Sistem Ekskresi Manusia 14
2.5.1 Pengertian Ekskresi, Sekresi, Defekasi 15
2.5.2 Struktur dan fungsi ginjal 15
2.5.3 Proses pembentukan urine 16
2.5.4 Struktur dan fungsi hati 17
2.5.5 Struktur dan fungsi paru-paru 18
2.5.6 Struktur dan fungsi kulit 19
2.5.7 Kelainan/penyakit pada sistem ekskresi 19
2.6 Kerangka Konseptual 20
viii
3.4.2 Rancangan Penelitian 23
3.5 Prosedur Penelitian 23
3.6 Instrumen Penelitian 24
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian 26
3.7.1 Validitas Test 26
3.7.2 Reliabilitas 26
3.7.3 Indeks Kesukaran Soal 27
3.7.4 Daya beda 28
3.8 Teknik Analisis Data 29
3.8.1 Uji Normalitas 30
3.8.2 Uji Homogenitas 30
3.8.3 Uji Hipotesis 31
3.8.4 Ketuntasan Belajar Personal dan Klasikal 31
3.8.5 Analisis Aktivitas Siswa 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 33
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian 33
4.1.1.1 Validitas Tes 33
4.1.1.2 Reliabilitas Tes 33
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Tes 33
4.1.1.4 Daya Pembeda Soal 34
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 34
4.1.2.1 Data Hasil Belajar Pretes 34
4.1.2.2 Data Hasil Belajar Postes 36
4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 37
4.1.3.1 Uji Normalitas 37
4.1.3.2 Uji Homogenitas 38
4.1.3.3 Uji Hipotesis 39
4.1.3.4 Deskripsi Parameter Hasil Belajar Siswa 40
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 52
5.2 Saran 52
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 23
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Materi Sistem Ekskresi Manusia 25
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 27
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal 28
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Beda Soal 29
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Pretes 34
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Postes 36
Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Denagn Uji Liliefors 38
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas Varians 38
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis 39
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa 39
Tabel 4.7 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar
(Postes) ditinjau dari TPK 41
Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar
(Postes) ditinjau dari Aspek Kognitif 43
Tabel 4.9 Perbandingan Aktivitas Siswa Kelas Think Pair Share
Dengan Two Stay Two Stray 45
Tabel 4.10 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Siswa di Kelas
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur ginjal 16
Gambar 2.2 Struktur hati 17
Gambar 2.3 Struktur paru-paru 18
Gambar 2.4 Struktur kulit 19
Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Think Pair Share dengan
Kelas Two Stay Two Stray 35
Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Postes Kelas Think Pair Share
dan kelas Two Stay Two Stray 37
Gambar 4.3 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar
(Postes) Ditinjau dari TPK 42
Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar
(Postes) Ditinjau dari Aspek Kognitif 43
Gambar 4.5 Perbandingan Aktivitas Siswa pada Kelas Think Pair
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 56
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen1 58
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen2 64
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 88
Lampiran 5. Lembar kerja Siswa II 90
Lampiran 6.Instrumen Penelitian 92
Lampiran 7. Lembar jawaban 98
Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 99
Lampiran 9. Tabel Validitas Instrumen 100
Lampiran 10. Perhitungan Validitas 101
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Tes 104
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Tes 105
Lampiran 13. Daya Pembeda Soal 107
Lampiran 14. Perhitungan Data Hasil Penelitian 109
Lampiran 15. Uji Normalitas 115
Lampiran 16. Uji Homogenitas 119
Lampiran 17. Uji Hipotesis 121
Lampiran 18. Ketuntasan Belajar Personal dan Klasikal 123
Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Belajar (Postes) dari Aspek Kognitif 127
Lampiran 20. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Ditinjau dari TPK 129
Lampiran 21. Perbandingan Hasil Belajar Ditinjau dari Aspek Kognitif 130
Lampiran 22. Aktivitas Siswa 131
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 136
Lampiran 24. Tabel Nilai Product Moment 141
Lampiran 25. Tabel Harga Kritik Uji Liliefors 142
Lampiran 26. Tabel Sebaran Peluang Kumulatif Normal Z 143
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)
untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup yang ada. Dalam pendidikan terjadi suatu rangkaian peristiwa yang kompleks yaitu
komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang
utuh.
Menurut Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa yang pertama pada tahun 1930 (Ihsan, 2005: 5), “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek)”. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha
untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga
tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan
semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang tetapi
untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju
ke tingkat kedewasaannya.
Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar merupakan proses yang
diterapkan, di mana belajar dan mengajar tersebut adalah kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Proses belajar-mengajar akan senantiasa
merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yakni siswa
sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa
sebagai subjek pokoknya. Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru,
dibutuhkan komponen-komponen pendukung seperti ada tujuan yang ingin
dicapai, pelajaran yang aktif, situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar
2
Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh pemilihan model atau metode
pembelajaran yang kurang tepat. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Hal ini dapat terjadi karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran, sehingga guru
tidak menerapkan metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan
kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
(Slameto, 2010: 65).
Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja membuat siswa
menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Pembelajaran yang
bersifat teacher centered untuk masa sekarang dipandang kurang efektif karena
kurang mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak secara kritis, kurang
dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi dalam proses belajar serta
peserta didik kurang termotivasi dan kurang bertanggung jawab terhadap proses
belajar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 6
Medan, hasil belajar siswa masih rendah yaitu dilihat dari nilai rata-rata ulangan
harian siswa 68,80 dengan nilai KKM 70,00. Selain itu variasi belajar yang
digunakan guru masih monoton pada model pembelajaran yang konvensional
sehingga siswa sering jenuh atau bosan dalam mengikuti pembelajaran di dalam
kelas.
Salah satu upaya untuk membantu mengatasi permasalahan di atas adalah
dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu mengasah kemampuan
berpikir masing-masing siswa, membuat seluruh siswa aktif dan mampu menjalin
kerja sama dengan siswa yang lain. Ketika setiap siswa dituntut untuk berpikir,
kemungkinan untuk mengerjakan pekerjaan lain diluar materi pelajaran akan
semakin sedikit. Selain itu pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
yang bervariasi dapat mengatasi kejenuhan siswa sehingga dapat dikatakan bahwa
model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa.
Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dan Two Stay Two
Stray (TSTS) adalah model pembelajaran yang dapat digunakan. TPS adalah
3
model pembelajaran ini, siswa tidak hanya belajar dan menerima apa yang
disajikan guru, melainkan dapat memperoleh informasi sendiri dan dari siswa
lainnya serta mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2011: 49) diperoleh data
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 49,09% pada kelas yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Sementara pada kelas yang
diajarkan dengan metode konvensional peningkatan hasil belajar meningkat
sebesar 36,57%. Sehingga disimpulkan bahwa siswa yang diajari dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share lebih tinggi dari
hasil belajar siswa yang diajari dengan pengajaran konvensional.
Penelitian yang sama, tentang model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share dilakukan Arianti (2011: 11). Berdasarkan hasil penelitiannya,
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.
Sementara Two Stay Two Stray (TSTS) dikembangkan Spencer Kagan
(1992) dapat juga digunakan sebagai variasi model pembelajaran. Model
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan aspek kognitif dan
aspek afektif siswa dengan cara memberikan suasana belajar diskusi yang
menyenangkan, kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif melakukan
pertukaran informasi dan materi dengan sesama teman, menyampaikan gagasan
kepada teman, menyampaikan jawaban dan pertanyaan terhadap permasalahan
diskusi, serta membutuhkan kerjasama dalam kelompok.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2012: 43) diperoleh bahwa
rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan TSTS lebih tinggi (74,53) dari
pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajari dengan metode konvensional
(68,90).
Penelitian yang sama tentang model pembelajaran TSTS dilakukan
Wardhani (2012: 12). Berdasarkan hasil penelitiannya model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray meningkatkan kualitas pembelajaran biologi
4
Berdasarkan penelitian yang ada, model pembelajaran TPS maupun TSTS
sama-sama mamiliki pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa, namun
sampai saat ini belum ada penelitian yang membandingkan antara kedua model
tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian
yang membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe think – pair – share dengan Two Stay Two Stray yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan T.P 2012/2013”.
1.2Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah
yang muncul, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar Biologi siswa kelas XI masih rendah yaitu 68,80 dengan KKM 70,00.
2. Kurangnya variasi penggunaan metode mengajar pada pembelajaran biologi
kelas XI.
3. Masih rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa kurang antusias yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar biologi
siswa.
4. Aktivitas atau kerja sama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.
1.3Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada
pembatasan masalah dari identifikasi yang ada. Dalam penelitian ini masalah
hanya dibatasi pada:
1. Hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA N 6 Medan.
2. Dilakukan pada siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan.
5
4. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Two Stay Two Stray
(TSTS).
1.4Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada sub materi pokok sistem
ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA N 6 Medan tahun pembelajaran
2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem
ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA N 6 Medan tahun pembelajaran
2012/2013?
3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajari dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan Two
Stay Two Stray di kelas XI IPA SMA N 6 Medan tahun pembelajaran
2012/2013?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada sub materi pokok sistem
ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran
2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada sub materi pokok
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun
pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan Two Stay Two Stray
pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri
6
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Bagi guru, sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar biologi siswa.
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman tentang cara berdiskusi dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan serta
keterampilan berkomunikasi dengan orang lain untuk saling berbagi
informasi.
3. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share dan Two Stay Two Stray kepada siswa secara
langsung di kelas.
4. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan lain dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI
IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 76,5 dengan
standar deviasi 7,63 dan varians sebesar 58,14.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas
XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 77,97
dengan standar deviasi 7,39 dan varians sebesar 54,74.
3. Perbandingan hasil belajar diperoleh dari nilai rata-rata hasil belajar siswa
(postes) yaitu 76,5 : 77,97 (1: 1,02). Model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray memiliki hasil lebih tinggi dibanding model Think Pair Share
pada sub materi pokok sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan
Tahun Pembelajaran 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :
1. Bagi para guru, khususnya guru bidang studi Biologi agar dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan Two Stay Two Stray
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share dan Two Stay Two Stray sebagai pengalaman belajar yang dapat
53
3. Bagi peneliti/ calon guru, dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sebagai model pembelajaran
yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi para pembaca dan kaum intelektual lainnya agar berkenan untuk
melakukan penelitian lanjutan sehubungan dengan penelitian ini pada lokasi
54
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://pelajaranbiologiwied.blogspot.com/2012/05/proses-pembentukan-urine.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013.
Anonim. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120910053117AAL mICm. Diakses 20 Januari 2013.
Arianti,. 2011. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Foster, Bob. 2006. 1001 Soal dan Pembahasan Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hediasasrawan, 2012. http://hediasasrawan.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013.
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Pratiwi. 2006. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga
Priyandoko, Didik. 2007. Biologi. Jakarta: Pinanti Darma Kalokatama.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Pers.
Santoso, Begot. 2007. Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Interplus.
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Silitonga, PM. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sinaga. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pad Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
55
Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Subahar. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Bandung: Quadra Yudhistira.
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, 2009. Cooperative Learning – Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Yogyakarta: Penerbit Kencana
Ulfa. 2012. Perbedaan Hasil Belajar siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Model Konvensional Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMP Swasta Srilangkat Tanjung Pura.
ii
RIWAYAT HIDUP
Ayu Sartika Lumbangaol dilahirkan di Tarutung pada tanggal 15 Februari
1991. Ayahanda bernama Agus Lumbangaol dan Ibunda bernama Risdelina Br.
Tobing dan merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun 1997,
penulis masuk SD Negeri Nomor 173101 Tarutung, dan lulus pada tahun 2003.
Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Tarutung dan
lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Tarutung, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima
di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui ujian Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kegiatan yang diikuti penulis
selama dalam perkuliahan adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan