• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN

BUBUT DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

HENDRA BUTAR BUTAR

NIM. 071255110044

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

$kr{psi {m& d&egcxB<*m *E*& : F{emdra sar*as"Bccsan

- HE&g *?33ssg{ssz6 -Fem$emg pemdid€kam s-E l#a&-{isme ?eke*k

Mesilc

'

Faregrmxs*s***d*s*xas*d$kaeeBekxc€k&s*e's*

S*kaxH$ae trek*a*Ba * Ei$g&,6ge

#ifejr*Aee* sdmsm& ffsde&s##s&eee Wfianx$feereperfe*em&em$-&scb,s;

&3-e.deaa, .&guassxn*

?&l*

Eaisetlagei *ie& ;

'f,Wffir:

w

(3)

I"ENfiEAR

TENGESAIIAN

Skripsi imi diaiuakn ol*h:

Efendra Bufan Butar. NIM. S71255110044

Jxrusaa ?*kaik llresim Frogram $trldi Pendidiknn Tekmik lvresin

sl

$'AKULTA$

T'SffiTK

IJN}\rSRSTTA,S IIE-EGEB,X tsflEBAN

&*nyat*kam TeE*h Memneuuhi Syara* {trmfuk Memaper*leh

Gelar Sarjama Pendidikan

&fedam,

$eptemb*r3&13

PaeitEa Elji*e

Ketaa,

&lien

S'e$rultcs Tcknik {Jn$med

*r,er Br,,

AFi!,pt&s!4&M.&l

rirP. 195$&2?2 198I{}3

I

0S1

Sc*reteris,

Xctrna Jrrru*en Fendidikan Teknik Meefln

(4)

ABSTRAK

Hendra Butar Butar. 071255110044. Hubungan Kemandirian Belajar Dan Hasil

Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Dengan Minat

Berwiraswasta Pada Siswa Kelas Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Hubungan antara

Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan

Dengan Mesin Bubut Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Kelas

Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun

Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas sebanyak 58 siswa dengan jumlah

sampel sebanyak 50 siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

korelasional. Untuk mendapatkan data Tingkat Ekonomi Keluarga Dan

Kecerdasan Emosional dijaring dengan menggunakan angket dan Hasil Belajar

Menggambar Teknik Siswa dijaring dengan menggunakan dokumentasi nilai

Formatif. Sebelum angket dipergunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrument penelitian yang dilaksanakan di SMK Siap Mandiri 1 Percut Sei Tuan.

Jumlah angket dalam penelitian terdiri dari 35 butir pada variable kemandirian

belajar dan 35 butir pada variable minat berwiraswasta. Diperoleh 31 butir angket

yang valid untuk variable kemandirian belajar dengan reliabilitas 0,981 yang

dikategorikan sangat tinggi; 32 butir angket yang valid untuk minat

berwiraswasta dengan reliabilitas 0,967 yang dikategorikan sangat tinggi. Dengan

demikian kedua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Tingkat

kecenderungan Kemandirian Belajar Smk Negeri 1 percut sei Tuan berada dalam

kategori cukup 84 % sementara hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan

dengan mesin bubut dalam kategori tinggi 66,7% dan Minat berwiraswasta berada

dalam kategori cukup 78 %. Hasil analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini

diperoleh bahwa 1) Kemandirian Belajar dengan Minat berwiraswasta (Ha

diterima) dengan ry.1.2 = 0,632 > rtabel = 0,279 dan besar thitung = 3,638 > ttabel =

1,697 ; 2) Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

dengan Minat Berwiraswasta (Ha diterima) dengan ry.2.1 = 0,669 > rtabel = 0,279

(5)

3) Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Kompetensi Melakukan

Pekerjaan Dengan Mesin Bubut terhadap Minat Berwiraswasta (Ha diterima)

(6)

DAFTAR ISI

L{TA

PENGANTAR

i D-{FTAR ISr

...

iv D.{FTAR

GAMBAR

Vii

DAFTAR

TABEL

viii DAFTAR

LAMPIRAN

...

lx BAB I PEIYDAI{ULUAI\I

A.

Latar Belakang

Masalah

I

B.

Identifikasi

Masalah

...-...

6

C. Batasan

Masalah

g

D.

Perumusan

Masalah

... g

E.

Tujuan

penelitian

g

F.

Manfaat

penelitian

g

B.{B

II

KERANGKA IEORT, KERANGKA BERPIKIR DAII HIPOTESIS PEIIELITIAN

A.

Kerangka

Teoritis

l

l

l. Hakikat Kemandirian

belajar...

I I

2. Hakikat Hasil Berajar Kompetensi Melakukan pekerjaan dengan

mesin

bubut

ls

3. Hakekat Minat berwiraswasta

...

17

B.

Kerangka

Berpikir...

23

l.Hubungan Kemandirian belajar dan Minat Berwiraswasta...

Zj

2.Hubungan Hasil Belajar Kompetensi melakukan pekerjaaan

dengan mesin

bubut

25

3' Hubungan kemandirian berajar dan hasil berajar kompetesi

melakukan pekerjaan mesin bubut dengan minat berwiraswasta... 26

C.

Pengajuan

Hipotesis...

Zg

(7)

BAB

III

METODOLOGI PEI\IELITIAN

A.

Lokasi dan Waktu

Penelitian..

Zg

B.

Popu1asi...

29

C.

Sampel

Penelitian

30

D. Metode

Penelitian

3l

E.

Variabel

.:...:...

..

34

F.

Defenisi Operasional

Penelitian

... 35

l. Instrumen Kemandirian

Belajar..

33 2. [nstrumen Hasil belajar kompetensi Melakukan pekerjaan

dengan mesin

bubut

... 34 3. Instrumen Minat

Berwiraswasta

34

H.

Uji Coba lnstrumen

Penelitian

3g

I.

Teknik Analisis

Data...

43

BAB TV HASIL DAII PEMBAIIASAN

A.

Hasil

Penelitian..

43

1. Minat Berwiraswasta

(Y)

...

43 2. Kemandirian Belajar

(Xl)...

44 3. Hasil Belajar Kompetensi Melakukan pekerjaan dengan

Mesin bubut

(X2)...

45

B.

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel penelitian ...,... 47

l.Tingkat Kecenderungan Minat

Berwiraswasta(y)

4T

2.Tingkat Kecenderungan kemandirian belajar

(Xl)...

47

3.Tingkat Kecenderungan hasil Belajar Kompetensi melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut

(X2)...

... 4g

C.

Uji Persyaratan

Analasis

4g

2.Uji Linieritas dan Uji Keberartian

Regresi

..

49
(8)

BAB V KESIMPI LAN, IMPLTK^A.SI DAtt SARAN

A.

Kesimpulan...

62

B.

Imp1ikasi...

63

C.

Saran...

64

DAF'TARPUSTAKA

(9)

Gambar2.l

Cmmbar4.l

Cmbar 4.2

Gambm4.3

Cmbar 4.4

DAtr'TAR GAMBAR

Hubungan Antara Variabel....

Histogram Minat B erwiraswasta

Histogram kemandirian belajar...

Histogram hasil Belajar

Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat...

32

44

44

45

6t

(10)
[image:10.595.27.545.29.794.2]

DAFTAR TABEL

Tabel3.l: Jumlah

siswaTiapKelas

32

Tabe13.2: Kisi kisi angket

kemandirian

..

32

Tabel 3.3: Kisi kisi angket minat berwiraswasta

...

32

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Angket Minat

Berwiraswasta

43 Tabel4.2 : Distribusi Frekuensi Angket Kemandirian

Belajar...

M

Tab€l 4.4 : Tingkat Kecenderungan Minat

Berwiraswasta(f)

47

Tabel 4.5 : Tingkat Kecenderungan Variabel Kemandirian Belajar..;... 47

Tabel 4.6 : Tingkat Kecenderungan Variabel Hasil

Belqfar...

4g

Tabcl 4.7 : Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas setiap Data variabel

Penelitian

49

Tabel 4.8 : Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Y atas Xr

...

50

Tabel4.9 : Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Y atas X2

...

5l

T$el4.l0:

RingkasanANAVA Regresi

Ganda...

52
(11)

DAT-TAR LAMPIRAN

Lampiran l. Angket Kemandiriaan Belajar Siswa...

Lampiran 2. Pengukuran

uji

variditas Angket kemandirian

berajar...

Lampiran 3. Perhitungan validitas Angket Kemandirian belajar.... Lampiran 4. Pengukuran

uji

Reriabilitas Angket Kemandirian

belajar... Larnpiran 5. Perhitungan Reriabilitas Angket Kemandirian berajar

Lam piran- 6. Angket Minat Berwiraswasta Siswa...

Lanpiran 7. pengukuran

uji

variditas Angket Minat

e"*i.u**;...,

Lmpiran 8. Perhitungan validitas

Angket Minat Benriraswasta

x .r'npiran 9. Pengukuran

uji

Reliabilitas Angket minat Benviraswasta

ll smpiran 10. Perhitungan Reriabilitas

Angket minat berwiraswasta... Lampiran I l. Kemandirian Belajar

(Xl)

dan Hasil Belajar (X2)

Serta Data Minat Berwiraswasta

ff)

...

l-ampiran 12. Perhitungan Distribusi dan Frekuensi Data Hasil penelitian.... I smpiran 13. Tingkat Kecenderungan

Variabel penelitian..

tr ompiran 14.

uji

Normaritas Data

Masing-Masing variaber peneritian... Lampiran 15. Perhitungan persamaan Regresi sederhan4 Uji

Kelinieran dan 66 7t 72 74 75 77 82 83 85 86 88 90 98

l0l

Keberartian persamaan Rgresi Dari MinatBerwiraswasta (Y)

Atas Kemandirian belajar

(Xl)...

108 [ '*mpiran 16. Perhitungan persamaan Regresi Sederhan4

uji

Kelinieran dan Keberartian persamaan Rgresi Dari Minat Berwiraswasta

(y)

Aras Hasil Belajar

CX2)...

I 15 *@eiran 17. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar

Variabel....

lZ2

-.

pir-an 18. Perhitungan Koefisien Korelasi

parsial

D6 *'mretran 19. Perhitungan persamaan Regresi Ganda Dan

Kerinieran

Persamaan Regresi

Ganda...:...

lilg

20. perhitungan Koefisien Korerasi Ganda Dan

uji

Keberartian

Koefisien Korelasi

Ganda

..

l3l"

I-&mF'{rm 2 I . Perhitungan Sumbangan Relatif Dan

Sumbangan Efektif variaber

Kemandirian Berajar (X'r) Dan Hasil berajar Bubut (X2)

Terhadap Minat Berwiraswasta

(y)...

133
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga

pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan. Pemerintah berupaya

meningkatkan mutu pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Karena

pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat

apabila semakin tinggi kualitas pendidikan di negara tersebut maka akan terlihat jelas kemajuan

pada negara tersebut.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pada saat ini sangat membutuhkan

sumber daya manusia yang siap kerja dan berkompeten dibidangnya. Untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas maka tidak terlepas dari peran serta suatu lembaga

pendidikan. Satu diantara lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas

sumber daya manusia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK Teknologi adalah satu

diantara lembaga pendidikan kejuruan teknik yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya

menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan juga mempunyai keterampilan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadiwaratama (dalam Parningotan 2002.2) yang

menyatakan bahwa :

Sekolah kejuruan bertujuan menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta kemampuan berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru guna meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja.

Persyaratan yang dituntut adalah tentang mutu dan keterampilan lulusannya guna menghadapi

(13)

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan perubahan yang cukup

mendasar dalam sistem pendidikan nasional yang dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak

efektif dan tidak mampu lagi memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik

untuk bersaing dengan bangsa lain di dunia. Perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan

kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan perubahan-perubahan pada

komponen pendidikan.

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya

diterapkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang dapat membekali peserta

didik dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan tuntutan reformasi,

guna menjawab arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan

sosial, lentur dan adaptif terhadap berbagai perubahan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

diharapkan mampu memecahkan persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan

mempersiapkan peserta didik, melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem

pendidikan secara efektif, efisien, dan berhasil.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Panduan pengembangan kurikulum

disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : belajar untuk beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati, belajar

untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(14)

belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

Dari uraian di atas bahwa dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

diterapkan pada siswa SMK diharapkan nantinya dapat menghasilkan tenaga kerja tingkat

menengah yang siap pakai, terampil, terdidik, dan berkompeten dibidangnya. Namun

berdasarkan survey, pada kenyataannya lulusan SMK pada umumnya tidak siap kerja, melihat

mutu lulusannya yang cenderung menurun, kurangnya kesiapan kerja dan kemandirian belajar

siswa tersebut. Sesuai dengan pernyataan Slamet (dalam Supriadi 2005:2) yang menyatakan

bahwa : “Selain kesiapan kerja siswa SMK masih rendah, mutu lulusannya juga kurang mampu

beradaptasi dengan sarana dan fasilitas yang terdapat di dunia kerja.” Selanjutnya Syamlan

(dalam Bakkara 1996:2) menyatakan bahwa : “Pada kenyataannya menunjukkan lulusan SMK

kurang memiliki keterampilan untuk kerja khususnya kemampuan mengoperasionalkan.”

Sesuai dengan data yang didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada bulan Agustus

2009 lulusan SMK menduduki posisi tertinggi angka pengangguran diantara lulusan jenjang

pendidikan lainnya, yakni 14,69 %, dan angka ini berkurang dari 17,26 % data pada bulan

Februari 2008. Sehingga dapat dikatakan bahwa satu di antara enam lulusan, SMK termasuk

dalam kategori menganggur. Berikut persentase pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan

(15)

Angka pengangguran yang ter

yaitu sempitnya lapangan pekerjaan,

kompetensi keahlian yang mereka m

seperti yang disampaikan Slameto (1999:

masih rendah, mutu lulusannya masih

sarana serta fasilitas kerja yang terdapa

Dengan demikian terdapat kese

dengan kenyataan. Dimana lulusan lul

membuka lapangan pekerjaan sendir

adalah rendahnya minat berwiraswasta

Rendahnya minat berwiraswast

internal (berasal dari diri sendiri) terdi

(pengetahuan, motivasi, percaya diri,

bertanggungjawab dan mandiri). Faktor

keluaga, orang tua, tingkat ekonomi

terjadi pada lulusan SMK disebabkan oleh bebera

aan, kesiapan dari siswa lulusan SMK, dan

miliki. Masih banyak lulusan SMK yang tidak s

(1999:24) bahwa, “selain kesiapan kerja para lulus

sih belum siap pakai dan kurang mampu beradapta

apat didunia kerja dan industri”.

senjangan-kesenjangan yang terjadi antara yang di

n lulusan SMK tidak siap untuk memasuki dunia indus

ndiri. Salah satu faktor yang menyebabkan kesenj

sta pada siswa SMK.

asta dipengaruhi oleh faktor internal dan eksterna

terdiri dari : jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), ps

ri, minat, pengendalian diri, motif untuk berprestas

ktor eksternal (dari luar) tediri dari : dukungan dan

i keluarga, sarana dan prasana sekolah, hasil be

berapa faktor,

n minimnya

k siap pakai

ulusan SMK

ptasi dengan

diharapkan

industri dan

enjangan itu

rnal. Faktor

ubuh), psikologis

stasi, kreatif,

dan perhatian

(16)

lingkungan masyarakat. Faktor internal dan eksternal ini dapat mempengaruhi minat

berwiraswasta pada siswa SMK.

Salah satu cara untuk meningkatkan minat berwiraswasta siswa SMK adalah meningkatkan

kemandirian belajar. Hal ini dapat dilihat dari adanya dorongan pada diri siswa untuk belajar

secara mandiri baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah yang ditandai dengan

kurangnya pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki siswa tersebut. Karena untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentunya dipengaruhi oleh kemandirian belajar,

seperti yang dinyatakan oleh Siahaan (2002) bahwa ; “ Kemandirian belajar menunjukkan

kepada belajar mandiri yang dilaksanakan oleh individu guna meningkatkan pengeathuan, dan

keterampilan. ” Kemandirian belajar dapat menimbulkan niat untuk maju. Dengan demikian

kemandirian belajar dapat mempengaruhi minat berwiraswasta pada siswa SMK.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa untuk berwiraswasta adalah kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Membubut adalah salah satu bidang keahlian yang

sangat potensial yang sangat dibutuhkan di dunia kerja maupun berwiraswasta. Oleh karena itu,

dalam kurikulum SMK Jurusan Mekanik Pemesinan maupun Jurusan Teknik Mesin Produksi

terdapat Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut. Dengan mempelajari

kompetensi tersebut, maka siswa lulusan SMK diharapkan menguasai segala sesuatu yang

relevan dengan bidang pembubutan sehingga dapat dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di

dunia kerja dan industri maupun dalam membuka usaha (berwiraswasta).

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMKN 1 Percut Sei Tuan, kemandirian belajar dan

hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan Mesin Bubut masih termasuk kategori rendah.

Hal ini disebabkan oleh kurang memadainya sarana dan prasana belajar siwa, kurang kreatif dan

(17)

siswa. Jadi dari hal tersebut, segala kekurangan yang ada harus dibenahi agar dapat

meningkatkan kemandirian belajar, hasil belajar dan minat berwiraswasta.

Berdasarkan idenfikasi masalah-masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan kemandirian belajar, hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan

dengan mesin bubut dengan minat berwiraswasta pada Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun ajaran 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana tingkat kemandirian belajar siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana tingkat penguasaan siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap Kompetensi Melakukan

Pekerjaan dengan Mesin Bubut?

3. Bagaimana sikap siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1

Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap minat berwiraswasta ?

4. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa Kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran

2012/2013 ?

5. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar Kompetensi Melakukan

Pekerjaan dengan Mesin Bubut Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan

(18)

6. Apakah terdapat hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar Kompetensi

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

7. Apakah terdapat hubungan kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta Siswa Kelas

XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran

2012/2013 ?

8. Apakah terdapat hubungan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin

Bubut Siswa dengan minat berwiraswasta Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

9. Apakah terdapat hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan

Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswata Siswa Kelas XI Kompetensi

Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, terdapat

banyak faktor yang memiliki hubungan dengan minat berwiraswasta Siswa Kelas XI Kompetensi

Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Agar

peneliti terfokus pada masalah penelitian maka dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian

ini, permasalahan dibatasi pada masalah kemandirian belajar, hasil belajar Kompetensi

(19)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan

minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar Kompetensi

Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas

XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran

2012/2013 ?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dan hasil

belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat

berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri

1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan :

1. Hubungan kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran

(20)

2. Hubungan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut dengan

minat berwirswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.

3. Hubungan antara kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan

dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi

Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara teoritis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya hubungan antara kemandirian belajar

dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut pada siswa

SMK dengan minat berwiraswasta.

2. Secara praktis :

a. Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan Hasil

Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan Dengan Mesin Bubut pada siswa Kelas XI

Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran

(21)

b. Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan dan

memotivasi kemandirian belajar pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.

c. Sebagai masukan kepada guru dan pihak sekolah dan untuk lebih meningkatkan hasil

belajar pada siswa dengan melihat besarnya hubungan kemandirian belajar dan hasil

belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut dengan minat

berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri

1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.

(22)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Dengan melihat data penelitian dan hasil analisis statistik yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hasil perolehan skor data variabel kemandirian belajar termasuk ke dalam kriteria

kecenderungan cukup, sedangkan perolehan data skor variabel hasil belajar kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut cenderung tinggi, dan minat berwiraswasta

cenderung cukup.

2. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan

berarti kemandirian belajar terhadap minat berwiraswasta siswa. Sehingga peningkatan

kemandirian belajar akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup

berarti.

3. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan

berarti hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut terhadap minat

berwiraswasta. Oleh karena itu peningkatan hasil belajar kompetensi melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta.

4. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti

kemandirian belajar, dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut secara bersama-sama terhadap minat berwiraswasta. Sehingga peningkatan

kemandirian belajar, dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup berarti.

(23)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat implikasi

penelitian. Perlu diupayakan peningkatan kemandirian belajar dan Hasil belajar kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Siswa untuk meningkatkan hasil belajar minat

berwiraswasta.

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi pertimbangan bagi guru

supaya meningkatkan Kemandirian belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan

membiasakan siswa untuk mencoba setiap pelajaran teori maupun praktek sesuai dengan

kemampuannya sendiri dengan tetap mendukung dari setiap hasil pengerjaannya, hal ini

akan secara otomatis meningkatkan kemandirian belajar siswa.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK

maupun guru supaya menumbuhkan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan

dengan mesin bubut siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan

pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan Hasil belajar kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Diharapkan siswa mampu meningkatkan

hasil belajar minat berwiraswasta. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah seperti

memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri.

Dengan tumbuhnya hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

siswa yang tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar minat

berwiraswasta.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka perlu menjadi pertimbangan bagi pengelola

(24)

pemahaman akan peluang untuk berwiraswasta dan peluang-peluang usaha yang dapat

dikembangkan sesuai dengan fungsi dan pasarnyaserta memberikan penjelasan tentang

bagaimana menumbuhkan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut siswa yang baik. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar minat berwiraswasta.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Kepada para guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Medan agar lebih memperhatikan

kemandirian belajar siswa dalam setiap materi pelajaraan yang diberikan. Untuk itu guru

harus memperhatikan kemampuan belajar siswa, sehingga dalam setiap pembelajaran

siswa dapat mengikutinya baik dari aspek \kognitif maupun psikomotorik serta

memberikan usulan maupun masukan bagi guru yang melaksanakan pekerjaannya

dengan baik..

2. Untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

diharapkan guru sebagai pendidik memberikan pengarahan dan bimbingan supaya siswa

memiliki hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dalam

belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan-pengarahan,

membuhkembangkan perilaku dan perasaan kreatif siswa untuk mengandalkan

kemampuannya sendiri yang tergerak/terdorong dari dalam dirinya, membiasakan

mereka untuk mempunyai rasa percaya diri, membuat mereka mampu merencanakan

kegaitan belajar sendiri, memampukan mereka untuk memilih metode belajar sendiri,

(25)

3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tentang

kemandirian belajar dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut siswa dengan hasil belajar minat berwiraswasta, guna mendapatkan hasil yang

komprehensif.

4. Kepala sekolah diharapkan dapat bekerjasama dengan guru untuk mengambil keputusan

(26)

DATTARPUSTAKA.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Angkasa.

Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Revisi Ke lima. Jakarta: Bumi

Aksaxa.

Agus Sholeh.

hnpl/

Pmgenian Kemafidirlafl Menarut Agus Sholeh.wm Beller. 2002. Psikologi Pendididkan. Bandung: PT. Bumi Aksara

Dimyati. 20A2. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

ffiryati.

2ffi6. Belajardan Pembelajaran. Edisi Ke tiga.Jakata: Rineka

cipta

Ginting. 20A5.

h@l

I Pengertian Minat.com

Hadiwaratama 1998.

Buht Pamjuk

Sekolah Menengah Kejuraan. Jakarta: Depdikbud..

Hamalik, Umar. 1973. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung: Alumni.

Hurlok.

1990. http://wawanjunaidi. blogspot. Corn/2009110/pengertian-minat. lrtml.

Holt. 1 999 . http : // Pengertian Kewirausahaan.wm

Kartajaya

Hermawan.

2001.

Marketing

Plus 2000.

Siasot Memenangkan Persai ngan global. I akafia : Gramedia

Tirtarahardja lJmar,

La.

Sulo. 2000. http:// Pengertian kemandirian betajar wenurut beberapa ahli. com

Mustofa. I 9 96. h@// Perbedaon wiraswasta dan wirausahaan. com

Paulinafanen. 2000. Hubwrgot Motiu.asi

Dan

Kemandirian Belajar Dengan Prestasi

Belqju

Mata DiHat Kewirausahaon Pada Siswa Kelas

X

Smk Swasta Eka Prasetya Helvetia Talrua Ajaran 1999/2000. Sirisi Unimed Medot

ftIrba, Eclward, dkk 1996.

klqiu

fut

Pembelajaran Unimed. Medan Purbq Edward, dkk 2001. Belaio

fut

Pembelajaran.Unimed. Medan

Parningotan. 2002. Pendidilcan Tehrologi Dan Kejuruan Dalam Menghasilkan

(27)

Riyanty, Dwi' 2003. Kewirausahaan Dari

sudut pandang psifutlogi Kepribadian.

Jakarta: pT. Grasindo

'suyata (dalam Rina sabrin a). h@:// pengertian kemandirian menurt beberapa ahli.com

Sardiman,

A'M.

2003.Interaksi dan motivasi belaiar

mengajar.Jakarta: Rajawali pers

slameto' 2010' Belaiar dan Faldor-Faldor yang Akan Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

suryabrata,s., 2004. p sikor o gi p endiditran Jakarta: Rajawali pers.

sudjana. 2009. penilaian

Hasil

proses Berajar Mengajar.

Bandung

pr

Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005- Metode stattstika-Edisi Keenam. Bandung:

Tarsito. sudjana" Nana. 2009. penilaian hasil proses belajar mengajar.

Band,ng:

pr

RemajaRosdakarya

sutjipto' 200 1. hhtp:i/wawanjunaidi. blogspot/2O09/l 0/pengertian-minat. htrnl.

syarifuddin' 2oo7' Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat

Berwiraswosta Dengan Hasil Belaiar Diklot Pekeriaan Las Dasar

otomotif pada siswa Tingkat rr semester Genap Program Keahlian Teknik Mekanik oromotif SMK Pemdo Kisaran. Sbipsi : FT WIMED.

Walgito. 2000. http:ll penertian minst menurut walgito.com

widjaningsih. 2005. http:l/ pengaruh kemandirian

belajar pado siswa.com

winkel,

w.s.

1996-

psikologi

pendidikan

dan

Evaruasi Berajar.

Jakarta:

Gramedia

hap : //www' edunimss i. c om/kondi

s i -p e ndi diknn-nas i onal -dan-duni a-kerj

a. html#.

http://www.edunimasi.corn/kondisi-pendiditran-nasional-dan-dunia-kerja.html#.

zimmerer,

w.

Thomas, and Norman,

M.

S_carborough

.

Gambar

Tabel3.l: Jumlah siswaTiapKelas

Referensi

Dokumen terkait

penghasilan yang merupakan objek pajak yang pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut.. 2) Pengeluaran yang tidak

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA.II Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Klarifikasi

Dek Poer, Hingga ga’ Cuma buat hari ini dek, gak’ ada kata terlambat untuk mulai semua dari awal lagi karenanya lakuin yang terbaik buat hidup dan masa depan kamu dan Dek

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik, dengan

Pembuatan model produk gorengan dilakukan pada setiap rasio amilosa- amilopektin. Tahapan pembuatan model produk gorengan terdiri dari pembuatan adonan,.. pencetakan adonan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi, religiusitas, dan dukungan sosial terhadap kecemasan menghadapi tes pada siswa di SMP Negeri 3

mengintervensikan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pembelajaran yaitu dengan pembelajaran olahraga tradisional yang telah disusun dalam upaya meningkatkan pemahaman

The purpose of this study is to investigate the purposes of assessment in English language teaching of YLLs, assessment techniques used, and language skills assessed..