• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH SENI LUKIS I JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH SENI LUKIS I JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

MATA KULIAH SENI LUKIS I JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

FERRY AFFANDI PANGARIBUAN NIM: 8106122054

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Ferry Affandi Pangaribuan. Pengembangan Multimedia Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Tujuan studi penelitian dan pengembangan untuk (1) menghasilkan Multimedia Interaktif yang sesuai untuk digunakan Mata Kuliah Seni Lukis I, (2) untuk mengetahui validitas para ahli dan mahasiswa terhadap Multimedia Interaktif pada Matakuliah Seni Lukis I, dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan Multimedia Interaktif ini.

Penelitian ini di adaptasi serta dimodifikasi dari model desain penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1983) dan model pengembangan media Sukiman (2012). Prosedur penelitian ini terdiri dari: (1) perencanaan awal pengembangan produk Multimedia Pembelajaran Interaktif, (2) prototipa produk Multimedia Pembelajaran Interaktif, dan (3) evaluasi formatif produk Multimedia Pembelajaran Interaktif. Pengumpulan data evaluasi formatif dilakuakan dengan menggunakan angket penilaian diberikan kepada subjek uji coba yang berjumlah 41 orang antara lain 2 ahli materi pembelajaran, 2 ahli desain pembelajaran, 2 ahli media pembelajaran, 3 mahasiswa untuk uji coba satu-satu, dan 32 mahasiswa untuk uji coba lapangan.

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) produk Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I dikemas dalam bentuk DVD, (2) validasi para ahli secara umum menyatakan kualitas produk multimedia interaktif ini termasuk dalam kriteria sangat baik (91,7%) dari rentang skor 1-5. (3) pengujian hipotesis produk Multimedia Interaktif ini dinyatakan efektif digunakan untuk pembelajaran Seni Lukis I dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan Multimedia Pembelajaran Interaktif . Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji t diperoleh harga t hitung seharga 13,79 lebih besar dari t tabel seharga 1,671 maka dapat dinyatakan bahwa Multimedia Pembelajran Interaktif Seni Lukis I telah teruji efektif.

(5)

ii ABSTRACT

Pangaribuan, Ferry Affandi. Developing Interactive Multimedia of Art Painting I, Arts Departement, Faculty of Languages and Arts. A Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan. 2013.

The objectives of this research and development study were to: (1) produce an appropriate Interactive Multimedia to be used for Art Painting I, (2) discover the validation of experts and students on Interactive Multimedia for Art Painting I, and (3) discover the effectiveness of using this Interactive Multimedia.

This research was adapted and modified from Borg & Gall’s (1983) research and development, and Sakiman’s (2012) media development model. The research procedures consisted of: (1) preliminary planning of Instructional Interactive Multimedia product, (2) the product of prototype Instructional Interactive Multimedia, and (3) formative evaluation of Interactive Multimedia product. The data for formative evaluation were conducted by applying evaluative questionnaire which was given to the sample for try out comprising 41 subjects, i.e. (1) 2 experts in instructional materials, (2) 2 experts in instructional design, (3) 2 experts in instructional media, (4) 3 students for individual student try out, and 32 students for field try out.

The research and development findings show: (1) the product of Instructional Interactive Multimedia for Art Painting I in DVD, (2) in general the validation of experts on the quality of Interactive Multimedia product was very good (91.7 %) with the range of score 1-5, and (3) the hypothesis of Interactive Multimedia product was effective to be used for Art Painting I based on the significant difference between students’ learning achievement before and after applying the Instructional Interactive Media. The results of the data analysis with t.test the obtain t.count = 13.79 > t.table = 1.671 showing the effectiveness of Art Painting I Instructional Multimedia.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena

kasih dan berkat-Nya senantiasa mengalir dalam setiap perjalanan kehidupan

hingga sampai saat ini, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni”. Tesis ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa Program Pascasarjana untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak kendala dan

hambatan yang dihadapi, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari

berbagai pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis

mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penyusunan

tesis ini, dan penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

setiap pembacanya.

Pada kesempatan ini izinkan penulis dengan sagala kerendahan hati dan

tulus menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, beserta para

pejabat di jajaran Sivitas Akademik Universitas Negeri Medan.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. H.

Abdul Muin Sibuea, M.Pd, beserta para Asisten Direktur, yang banyak

memberikan bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.

3. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. Sahat Siagian,

M.Pd, beserta Staf yang banyak memberikan bantuan kepada penulis

dalam penyelesaian tesis ini.

4. Dosen pembimbing Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, dan Prof. Tina

Mariany Arifin, M.A., Ph.D., yang dengan tulus dan sabar membimbing

(7)

iv

5. Para nara sumber dan penguji Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., Dr. Daulat

Saragi, M.Hum., dan Dr. R. Mursid, M.Pd, yang dengan tulus dan sabar

memberi masukan kepada penulis hingga akhirnya tesis ini dapat

diselesaikan.

6. Ketua Jurusan Seni Rupa, Drs. Anam Ibrahim, M.Pd, beserta Dosen

pengajar dan para Staf dilingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

7. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan

khususnya Angkatan XIX Program Studi Teknologi Pendidikan, yang

telah banyak memberikan motivasi bagi penulis.

8. Istri tersayang dan anak-anak tercinta, yang selalu mendoakan penulis

selama penyelesaian studi ini.

9. Kedua orang tua penulis yang telah bersusah payah membesarkan,

menyekolahkan, membiayai serta mendidik penulis dengan penuh kasih

sayang dan kesabaran yang tiada hentinya.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu penulis selama penyelesaian studi ini.

Akhirnya dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca

demi penyempurnaan tesis ini.

Medan, Februari 2013

Ferry A Pangaribuan

(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..…..….... i

ABSTRACT……….……… ii

KATA PENGANTAR………….……… iii

DAFTAR ISI……….... v

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN………....… xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..………..……. 1

B. Identifikasi Masalah………...….... 14

C. Pembatasan Masalah………..……….….…... 14

D. Rumusan Masalah……….…..……….……... 15

E. Tujuan Pengembangan………..….……... 16

F. Manfaat Pengembangan………..….……... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Pembelajaran Seni Lukis……… 18

B. Analisis Kebutuhan Pembelajaran Seni Lukis I……… 23

C. Analisis Pengetahuan Dan Karakteristik Awal Mahasiswa.. 26

1. Deskripsi Mata Kuliah Seni Lukis I……….…… 26

(9)

vi

D. Pembelajaran Multimedia Interaktif……….…..…. 36

1. Media Pembelajaran………...….. 36

a. Karakteristik Multimedia Pembelajaran Interaktif … 44 b. Adobe Flash Professional CS 6………...… 51

2. Perencanaan Media……….…………..………… 54

3. Prosedur Pengembangan Multimedia Interaktif………... 64

a. Perencanaan Awal Pengembangan Produk ………... 66

b. Prototip Produk ………….………....…... 70

c. Evaluasi Formatif Produk ………... 71

E. Penelitian yang Relevan………..……….. 72

F. Kerangka Berpikir………..…….…….. 73

G. Pertanyaan Penelitian……… 75

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian……….………. 76

B. Populasi dan Subjek Penelitian………..………. 76

C. Model Dan Rancangan Penelitian………….……….. 76

D. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian……….………. 77

E. Anaisis Kebutuhan……….. 82

a. Kompetensi hasil belajar………...……… 82

b. Pengembangan Materi Pembelajaran... 84

(10)

vii

F. Prototip Produk Multimedia Pembelajaran Interaktif……. 88

G. Tahap Validasi Produk dan Uji Coba Produk.…....……… 91

1. Validasi Prototip..….………..…….…...………… 91

2. Subjek Uji Coba….……….……...……… 92

3. Pelaksanaan Validasi dan Uji Coba.……...………. 92

4. Jenis data……….….…… 94

H. Istrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data….… 96 1. Instrumen Penelitian……….……… 96

2. Teknik Pengumpulan Data……….…. 97

I. Teknik Analisis Data………..………..……. 103

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian………..…….……… 106

1. Deskripsi Perencanaan Awal Pengembangan Media... 106

2. Deskripsi Hasil Evaluasi Produk…….………….……… 110

a. Data Hasil Evaluasi Tahap I ... 110

b. Data Hasil Evaluasi Tahap II ……….... 117

c. Data Hasil Evaluasi Tahap III... 118

3. Analisis Data……….…… 120

4. Revisi Produk ………..…… 124

B. Hasil Penelitian Uji Coba Keefektifan Produk ……...…… 126

1. Deskripsi Data Penelitian...…….…… 126

(11)

viii

3. Pengujian Hipotesis………..…… 129

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………..…… 130

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk..… 130

2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk…. 132 D. Keterbatasan Penelitian ………..… 136

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan………..……… 138

B. Implikasi……….….…… 139

C. Saran………..……….. 141

DAFTAR PUSTAKA……….……… 142

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi

Multimedia Pembelajaran Untuk Ahli Materi………... 98

Tabel 2. Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Multimedia Pembelajaran Untuk Ahli Disain Pembelajaran. 99

Tabel 3. Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Disain Multimedia Pembelajaran Untuk Ahli Media……… 100

Tabel 4. Instrumen Penelitian dan Tanggapan Tentang Kualitas Produk Multimedia Pembelajaran Untuk Mahasiswa…….. 101

Tabel 5. Kriteria Persentase Respon………….……….. 105

Tabel 6. Analisis Kebutuhan Untuk Mahasiswa………..…….. 107

Tabel 7. Analisis Kebutuhan Untuk Dosen……….... 109

Tabel 8. Kisi Kisi Alat Penilaian Tugas…….………. 88

Tabel 9. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Interaktif oleh Ahli Materi Tentang Kualitas Materi Pembelajaran (Skala 1-5) ……….... 111

Tabel 10. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Interaktif oleh Ahli Disain Pembelajaran Tentang Kualitas Disain Informasi Pembelajaran (Skala 1-5) ………..……….. 113

Tabel 11. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Interaktif oleh Ahli Media Pembelajaran Tentang Kualitas Disain Multimedia Pembelajaran (Skala 1-5) …….……….. 115

Tabel 12. Skor Penilaian dan Tanggapan Multimedia Pembelajaran Interaktif oleh Perorangan di Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Seni Rupa UNIMED Tentang Kualitas Pembelajaran dan Teknis Multimedia Pembelajaran (Skala 1-5) ……….….. 117

(13)

x

Tabel 14. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Multimedia Pembelajaran

Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I Oleh Para Ahli…… 120

Tabel 15. Data Hasil Revisi Media Pembelajaran Interaktif

Mata Kuliah Seni Lukis I Oleh Para Ahli…………..….. 124

Tabel 16. Data Hasil Revisi Media Pembelajaran Interaktif

Mata Kuliah Seni Lukis I Oleh Perorangan……….. 125

Tabel 17. Data Hasil Revisi Media Pembelajaran Interaktif

Mata Kuliah Seni Lukis I Oleh Kelompok Kecil……….. 125

Tabel 18. Nilai Hasil Belajar Seni Lukis I Mahasiswa ………….... 126

Tabel 19. Tabel Rangkuman Uji Normalitas ……..………. 127

Tabel 20. Tabel Rangkuman Nilai Pretes dan Postes, untuk perhitungan

Homogenitas variansi populasi……….... 128

Tabel 21. Rangkuman Persentase Rata-rata Hasil Penilaian

Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I

Oleh Para Ahli……….... 131

Tabel 22. Rangkuman Persentase Rata-rata Hasil Penilaian

Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I

Oleh Mahasiswa……….. 131

Tabel 23. Tabel Uji Normalitas Pretes……… 171

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Prosedur pengembangan Borg & Gall …………...…….. 55

Gambar.2 Kerangka Berpikir Pengembangan Media ………. 74

Gambar 3. Model Pengembangan Modifikasi Borg & Gall, dan

Model Pengembangan Media Sukiman……….………….. 78

Gambar 4. Tahap Kegiatan Evaluasi Produk Pengembangan Multimedia

Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I………... 90

Gambar 5. Diagram Batang Perolehan Skor

Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Perkuliahan……….. 145

Lampiran 2. Wawancara Analisis Kebutuhan….………..….. 152

Lampiran 3. Observasi Analisis Kebutuhan…………..…….. 153

Lampiran 4. Angket Penilaian dan Tanggapan…..………….. 154

Lampiran 5. Perhitungan Uji Coba Penelitian…………...….. 170

Lampiran 6. Garis Besar Program Media……….... 176

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian……….……….. 191

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi

berbagai bidang, mulai dari telekomunikasi, teknologi grafis baik yang cetak

maupun elektronik. Perkembangan ini terjadi sesuai dengan kebutuhan manusia

akan rasa keingintahuan dan membutuhkan informasi dengan cepat dan akurat,

sehingga dibutuhkan media yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh sebab

itu berkembanglah sarana teknologi komputer menjadi lebih praktis sesuai dengan

kebutuhannya.

Kecanggihan mikroprosesor mendukung teknologi komputer menjadi

lebih cepat dalam beberapa dasawarsa terakhir, sehingga menciptakan revolusi

teknologi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang

kehidupan. Kemajuan teknologi internet membuat pertukaran informasi dan

informasi yang dibutuhkan menjadi lebih mudah untuk didapatkan. Sehingga

keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan suatu kebutuhan pokok

manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global.

Awalnya internet memiliki kecepatan yang minim dan tarif berlangganan relatif

mahal sehingga sedikit sekali yang menggunakannya. Kemudian seiring dengan

perkembangan waktu kecepatan internet semakin tinggi dan tarif berlangganan

relatif murah dan mudah terjangkau. Kondisi ini sudah tentu memberikan dampak

(17)

2

itu, setiap manusia atau bangsa yang akan menghadapi tantangan global, serta

meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan teknologi

mikroprosesor yang berkembang, maka suatu keharusan untuk mengikuti

perkembangan teknologi apa lagi disertai kecepatan internet yang semakin

memadai, mudah di akses dengan menggunakan komputer, laptop, netbook

bahkan dengan seluler serta peralatan lainnya yang mendukung fasilitas internet.

Sementara itu bila ditinjau dari sudut pendidikan konvensional dalam

proses penyajian pesan pembelajaran dilakukan melalui kata-kata, buku-buku

maupun pertemuan yang dilakukan antara peserta didik dan pengajar. Apabila

dilakukanya penyesuaian perkembangan teknologi dalam pembelajaran, maka

akan terjadi perubahan sebab presentasi dilakukan dengan memanfaatkan alat

bantu sebagai sarana penyampaian pesan sehingga mendominasi dalam

pembelajaran. Kemutakhiran teknologi komputer telah memicu upaya baru untuk

memahapi potensi alat bantu sebagai cara meningkatkan pemahaman manusia

yang lebih baik dan terarah. Dimana teknologi komputer dapat menjadi alat bantu

penyajian materi pembelajaran berupa pesan kata-kata, visual statis maupun

dinamis dan hal ini menjadikan kecanggihan teknologi sebagai alat yang

digunakan dalam proses pembelajaran.

Kegiatan ini juga mempengaruhi perkembangan di Indonesia, di mana

pemanfaatan alat bantu teknologi menjadi kebutuhan diberbagai bidang dalam

proses penyampaian informasi. Berbagai perkembagan teknologi yang digunakan

dalam proses penyampaian pesan dapat dilihat dalam berbagai interaksi berikut

(18)

3

dalam sebuah pembelajaran atau pelatihan, memproyeksikan materi dengan

berbagai contoh-contoh visual sehingga para peserta didik dapat menangkap pesan

tersebut secara lebih jelas. Pada bidang perfiliman juga terjadi perkembangan

yang cukup pesat mulai dengan kamera yang besar dan mahal kemudian

berkembang dengan ukuran yang lebih kecil dan kualitas yang lebih baik,

sehingga seseorang dapat kapan saja mendokumentasikan proses aktifitas

pekerjaannya. Selain itu dalam segi design, telah menjadi lebih canggih seiring

perkembangan software yang dipakai sehingga tercipta beragam efek yang

memukau dan ada juga suatu film yang tidak lagi dikemas menggunakan kamera

tetapi hanya dengan menggunakan software tersebut.

Bermacam macam penggunaan perkembangan teknologi tersebut

mempunyai tujuan tidak lain untuk memudahkan kehidupan manusia dalam

memenuhi kebutuhannya. Perkembangan media terjadi seiring berkembangnya

arus teknologi yang menciptakan kebutuhan informasi yang praktis serta selalu

dapat diandalkan oleh manusia yang membutuhkannya.

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan

dengan penggunaan alat bantu teknologi komputer, menjadi ketertarikan

diberbagai tingkat pendidikan dalam proses pembelajaran. Pendidikan di

Indonesia telah mencoba melakukan beberapa hal dalam kegiatan pembelajaran

antara lain pendidikan terbuka dengan belajar jarak jauh, belajar bersama antar

lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan, penggunaan perangkat

teknologi informasi interaktif seperti cd-rom multimedia dalam pendidikan secara

(19)

4

Penggunaan teknologi komputer ini dimanfaatkan untuk memudahkan berbagai

kebutuhan proses pembelajaran dalam pencarian ataupun penyampaian informasi

yang dibutuhkan oleh peserta didik maupun pengajar.

Sebagai negara berkembang Indonesia menuntut daerah-daerahnya untuk

mengikuti arus globalisasi dunia. Kebutuhan setiap daerah dihadapkan dengan

berbagai fasilitas modern menuju kemakmuran. Salah satunya adalah

perkembangan teknologi yang semakin mudah dijumpai. Berbagai fasilitas,

kualitas dan manfaat yang ditawarkan oleh teknologi komputer, yaitu

memudahkan hidup manusia dalam mengakses berbagai informasi. Dengan

adanya teknologi komputer sebagai media informasi dan komunikasi dapat

memudahkan mendapat informasi yang dibutuhkan dari mana saja, kapan saja,

dan kepada siapa saja.

Perkembangan penggunaan teknologi komputer sebagai media juga

digunakan untuk alat bantu mengajar (teaching aids) disetiap daerah yang

berkembang di Indonesia. Dalam hal ini media disebut sebagai perantara, karena

media diharapkan menjadi jembatan penghubung/perantara antara encoder dan

decoder. Seorang pengajar yang menuangkan ide-idenya di papan tulis, berusaha

menjadikan papan tulis tersebut sebagai perantara pesannya kepada para peserta

didik. Seperti halnya cat minyak dan kanvas sebagai media seni rupa, menjadi

perantara ide sang pelukis dengan para penikmat seni lukis.

Pemanfaatan media sebagai alat bantu pada proses pembelajaran sangat

mempengaruhi kualitas pembelajaran. Pada awalnya media yang dipakai adalah

(20)

5

dapat memberikan pengalaman nyata, motivasi belajar serta mempertinggi daya

serap atau retensi belajar. Kemudian masuknya pengaruh teknologi audio pada

sekitar abad ke-20, alat visual digabungkan dengan alat audio sehingga kita kenal

dengan audio visual. Bermacam peralatan audio visual dapat digunakan oleh

pengajar untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik dimana melalui

penglihatan dan pendengaran dapat menghindari verbalisme yang masih mungkin

terjadi apabila hanya digunakan alat bantu visual semata.

Seperti yang diketahui manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan

dan dimana dia berada, sebab itu setiap pendidikan harus dirancang betul-betul

kearah hasil manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, serta memiliki budi

pekerti luhur dan moral yang baik. Dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan

kebutuhan sepanjang hayat. Pendidikan yang ada di Indonesia harus mampu

mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan

kehidupan, berkarakter, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan

bermoral tinggi, demokratis, serta toleran dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa.

Berdasarkan kebutuhan pembelajaran harus dilakukan dengan secara

efektif dan efisien, pengajaran yang mengedepankan peran pengajar

(teacher-centered or teacher-oriented). Pengajaran seperti ini dianggap kurang tepat

disebabkan menempatkan pengajar sebagai pelaku utama dan dominan dalam

proses belajar-mengajar sehingga peserta didik pasif, hanya menjadi pendengar

yang baik, tertib, dan senang disuapi materi pelajaran. Sehingga pengajar bekerja

(21)

6

Sebenarnya pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang

mempengaruhi peserta didik atau pembelajaran sedemikian rupa sehingga

perubahan perilaku yang disebut hasil belajar terfasilitasi. Dengan kata lain setiap

pembelajaran yang mengandung makna akan melalui serangkaian kegiatan belajar

yang telah dirancang lebih dahulu agar terarah sehingga tercapainya perubahan

tingkah laku yang diharapkan. Sumber belajar dapat berupa bahan pembelajaran

saja atau dikombinasikan dengan kehadiran pengajar sepanjang didahului dengan

perencanaan yang mengarah pada tercapainya hasil belajar tertentu.

Pembelajaran tidak terbatas pada proses intelektual atau kognitif semata

tetapi dapat juga berbentuk proses pembentukan sikap perilaku atau afektif.

Pembentukan sikap perilaku melibatkan pemberian contoh atau model untuk ditiru

peserta didik. Pembelajaran juga melibatkan berbagai metode, dari metode yang

paling tua seperti ceramah sampai yang paling mutakhir seperti simulasi dan

percobaan ilmiah. Pembelajaran melibatkan pula penggunaan media tercetak,

visual atau gambar, audio, dan multimedia dengan komputer. Dengan kata lain

kegiatan pembelajaran yang bervariasi akan menghasilkan perubahan tingkah laku

peserta didik bahkan dapat berupa karya inovatif baik berupa teori, benda atau

teknologi baru, serta sikap dan perilaku atau karakter baru.

Aktifitas pembelajaran menjadi sangat penting pada saat rancangan

pembelajaran dibuat, penggunaan pemanfatan alat bantu teknologi pendidikan

menjadi salah satu alternalif penerapan, pengembangan proses pembelajaran.

Dalam paradigma pembelajaran yang berfokus pada pengajar dimana metode

(22)

7

dibantu dengan alat bantu audio visual sebagai pelengkap, perencanaan pelajaran

seperti ini terlalu bersifat tradisional.

Proses perkembangan alat bantu pembelajaran sangat mempengaruhi

pembelajaran. Bila kita lihat perkembangan alat bantu pembelajaran yang sering

disebut media pembelajaran, awalnya dikenal melalui suatu gerakan dalam dunia

pendidikan dinamakan “visual educational“, dimana guru harus menggunakan

gambar-gambar untuk memperjelas apa yang diajarkannya. Setelah media visual

berkembang secara cepat dengan berbagai modifikasi dari kreasi setiap generasi

maka muncullah media audio yang disebut gerakan “audiovisual education” yang

menekankan pentingnya penggunaan audio visual dalam pembelajaran. Disinilah

mulai dikenal Audio Visual Aids (AVA) yaitu alat peraga yang menyajikan

bahan-bahan visual dan audio untuk memperjelas apa yang disampaikan pengajar kepada

peserta didik disebut juga “Teaching Aids”. Perkembangan berikutnya terciptalah

suatu model komunikasi untuk kegiatan elektronika sehingga munculah istilah

Audiovisual Communication”. Selanjutnya muncul istilah “Educational

Communication” dan kemudian “Educational Media” semuanya menampilkan

fungsi baru yaitu komunikasi dalam penggunaan media. Teori komunikasi mulai

mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat

bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.

Semenjak saat itu audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru

saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media dalam pembelajaran.

Penelitian mulai memperhatikan peserta didik sebagai komponen yang penting

(23)

8

mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Media

pembelajaran yang terkenal dihasilkan teori ini adalah teaching machine dan

programmed instruction. Media pembelajaran berkembang lagi dengan

pendekatan sistem (system approach) yang mulai menampakkan pengaruhnya

dalam kegiatan pembelajaran. Dimana setiap program pembelajaran harus

direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian kepada peserta

didik serta direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pemanfaatan alat bantu komunikasi

makin berkembang pesat, terutama media berbasiskan komputer dimana komputer

bukan lagi sekedar berbasiskan audio visual tetapi juga sentuhan (touching) yang

lebih menekankan pada intraksi langsung antara penyampai pesan, media, serta

penerima pesan. Dari sini lahirlah konsep penggunaan multimedia dalam kegiatan

pembelajaran yang lebih terfokus pada interaktivitas antara media dengan

pemakai media. Dimana multimedia digunakan sebagai penyampaian informasi

secara interaktif dan terintegrasi yang mencakup teks, gambar, suara, video atau

animasi, serta hypermedia dan hypertext termasuk multimedia interaktif berbasis

komputer. Ada juga mengatakan multimedia merupakan media yang

menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar,

foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Sehingga multimedia terbagi

(24)

9

Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan, oleh karena itu

tidak hanya digunakan oleh dosen tetapi yang lebih penting lagi dapat pula

digunakan oleh mahasiswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan kecepatan

daya serap masing-masing.

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana memproduksi serta

memanfaatkan teknologi mutakhir media pembelajaran agar dapat digunakan

dalam proses pembelajaran sehingga perencanaan pembelajaran tidak lagi

konvensional. Pembelajaran bermedia biasanya dilakukan oleh seorang ahli dalam

proses pengembangan pembelajaran, termasuk didalamnya kegiatan menilai

kebutuhan, analisis peserta didik, menyusun tujuan pembelajaran, penyusunan

penilaian, dan sebagainya. Proses yang digunakan adalah proses pengembangan

pembelajaran yang sistematik, dan bukan sekedar pendekatan intuitif.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Jurusan Seni Rupa Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan (FBS UNIMED) menunjukkan bahwa

para mahasiswa membutuhkan media pembelajaran mutakhir. Hal ini disebabkan,

mahasiswa lebih dapat menangkap materi melalui rangsangan menggunakan

panca indra, baik dari bentuk objek benda, data maupun peristiwa kemudian

memperhatikan atau mengabaikan, memilih sebagian atau menerima seluruhnya,

dan membuat reaksi dengan membuat respon respon visual yang mereka

apresiasikan kedalam bentuk kekaryaannya. Dari pengamatan dapat disimpulkan

bahwa pengajar membutuhkan media pembelajaran mutakhir dalam proses

(25)

10

dengan dosen pengampu. Seni Lukis I menunjukkan bahwa pembelajaran selama

ini dilakukan dengan metode ceramah, menunjukkan buku teks dan gambar

gambar dengan menggunakan proyektor sebagai alat media pembelajaran yang

kemudian dipraktekkan dalam bentuk latihan pembuatan karya lukis sesuai

dengan tema yang diberikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

pembelajaran Seni Lukis I membutuhkan media pembelajaran yang dapat

mendukung proses kreatifitasnya sehingga perlu dirancang proses pembelajaran

lebih memanfaatkan teknologi mutakhir seperti pemanfaatan teknologi informasi,

dan komputer (multimedia) sehingga materi yang ingin disampaikan dapat

diterima dengan baik oleh mahasiswa. Sebab multimedia pembelajaran untuk

proses pembelajaran identik dengan proses komunikasi. Dengan kata lain media

pembelajaran yang dimaksudkan yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat serta kemauan mahasiswa sedemikiana rupa

sehingga proses belajar terjadi untuk pencapaian tujuan pembelajaran secara

efisien dan efektif.

Proses komunikasi yang terkandung didalamnya terdiri dari beberapa

komponen komponen yaitu sumber pesan, pesan, penerima pesan, media, dan

umpan balik. Sumber pesan yaitu seseorang yang menyampaikan pesan (dosen).

Pesan adalah isi/materi ajar yang tertuang dalam kurikulum yang dituangkan

dalam simbol-simbol tertentu (encoding). Penerima pesan yaitu mahasiswa

(26)

11

(decoding). Sedangkan media yaitu perantara yang menyalurkan pesan dari

sumber ke penerima.

Pembelajaran Seni Lukis I perlu untuk memanfaatkan teknologi mutakhir

(modern) yang ada, yaitu dengan memanfaatkan media teknologi yang berbasis

mikroprosesor untuk membuat dan mempresentasikan materi pelajaran. Salah satu

media pembelajaran yang berkembang saat ini dan dapat digunakan pengajar

dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran yang memanfaatkan

multimedia. Multimedia merupakan penyajian informasi berupa teks, gambar, dan

suara secara bersama sehingga menjadi efektif dan efisien”.

Multimedia pembelajaran diproduksi dengan memanfaatkan berbagai

media yang terintegrasi menjadi satu. Setiap komponen media dapat merangsang

satu atau lebih indra manusia. Semakin banyak indra yang terlibat dalam proses

belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif. Secara tegas hal

ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia. Oleh karena itu,

pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat diharapkan meningkatkan

hasil belajar mahasiswa.

Penelitian tentang belajar melalui stimulus kata atau visual dan verbal

menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik

untuk tugas tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan

menghubung hubungkan fakta dan konsep. Dilain pihak stimulus verbal memberi

hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang

berurut-urutan. Konsep ini mengatakan bahwa ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk

(27)

12

image dan yang lainnya untuk mengolah image nonverbal yang kemudian

disimpan dalam bentuk proposisi verbal.

Media pembelajaran yaitu berupa multimedia interaktif telah menjanjikan

potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh

informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Dosen pengampu untuk

mengembangkan teknik pembelajaran dengan menggunakan media, akan

menghasilkan hasil pembelajaran yang maksimal. Demikian juga bagi mahasiswa,

akan lebih mudah menyerap informasi secara cepat dan efisien.

Multimedia pembelajaran interaktif dalam proses belajar akan membuat

suasana yang berbeda dalam pembelajaran, karena materi yang dulunya diajarkan

dengan ceramah dan hanya monoton dapat divariasi dengan menampilkan

tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar bergerak dalam multimedia

interaktif tersebut. Hal ini tentunya membuat mahasiswa akan menjadi tertarik

dengan materi diajarkan apalagi mereka dapat memperoleh informasi sesuai

dengan pembelajaran yang dibutuhkannya. Dengan kata lain multimedia interaktif

dapat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa melalui

pengembangan dan penciptaan sarana belajar, sumber belajar, serta menunjukkan

kemajuan teknologi yang semakin pesat. Multimedia Pembelajaran Interaktif yang

akan dihasilkan dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran dan

meningkatkan kreativitas serta memotivasi mahasiswa untuk terus belajar supaya

(28)

13

Perkembangan teknologi mutakhir komputer terutama dalam bidang

perangkat lunak mendukung penerapan pembuatan media pembelajaran. Dengan

perangkat lunak komputer dapat disajikan media pembelajaran yang memuat

materi pembelajaran secara tekstual, audio, interaktif maupun visual. Salah satu

perangkat lunak yang mendukung dalam mengembangkan media pembelajaran

adalah Adobe Flash Professional CS6 (AFP CS6). Perangkat lunak ini merupakan

sebuah program aplikasi standar authoring tool profesional yang dikeluarkan oleh

perusahaan internasional Adobe yang digunakan untuk membuat animasi vektor

dan bitmap untuk keperluan pembangunan situs web, banner, tombol animasi,

menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen server dan pembuatan situs

web atau pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya. Dengan beberapa kemudahan

itulah AFP CS6 mendukung dalam penerapannya sebagai pengembangan media

berupa produk Multimedia Interaktif Pembelajaran.

Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan media

pembelajaran untuk mata kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED.

Dengan pengembangan produk Multimedia Pembelajaran Interaktif ini diharapkan

dapat membantu dosen dalam menjelaskan berbagai bahasan materi pelajaran.

Para mahasiswa sebagai penerima materi pelajaran, akan lebih mudah dalam

memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini merupakan upaya untuk

pengembangan media pembelajaran berupa produk Multimedia Pembelajaran

Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED dengan

(29)

14

B. Identifikasi Masalah

1. Apakah materi yang disajikan pada Multimedia Pembelajaran Interaktif

mudah dikuasai bila dibandingkan dengan materi yang disajikan melalui

tatap muka ?

2. Apakah Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat membantu dalam

memahami proses berkarya mata kuliah Seni Lukis I ?

3. Apakah rekayasa produk teknologi komputer dapat menghadirkan

Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk menyajikan bahan ajar yang

dibutuhkan sesuai dengan materi pembelajaran mata kuliah Seni Lukis I ?

C. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah yang telah diuraikan menunjukkan perlunya

pengembangan media pembelajaran, melalui produk Multimedia Pembelajaran

Interaktif diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang terindentifikasi.

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu

dan biaya maka pengembangan produk Multimedia Pembelajaran Interaktif ini

dibatasi pada lingkup mata kuliah Seni Lukis I.

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah:

1. Prototip yang dikembangkan merupakan multimedia pembelajaran yang

materinya dikembangkan melalui Satuan Kompetensi yang sesuai dengan

kebutuhaan kurikulum Mata Kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa

(30)

15

2. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa Produk Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I berdasarkan kriteria

kualitas media pembelajaran yang valid.

3. Produk Multimedia Pembelajaran Interaktif dibuat dengan menggunakan

rekayasa produk teknologi komputer yaitu dengan Software Adobe Flash

Professional CS6 yang menghasilkan media pembelajaran yang lebih

efektif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

1. Bagaimanakah pengembangan prototip Multimedia Pembelajaran

Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I yang sesuai dengan kebutuhaan

kurikulum Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni.

2. Bagaimanakah validitas produk Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata

Kuliah Seni Lukis I berdasarkan kriteria kualitas media pembelajaran yang

valid.

3. Bagaimanakah efektifitas Produk Multimedia Pembelajaran Interaktif

(31)

16

E. Tujuan Pengembangan

Penelitian pengembangan ini adalah untuk menjawab masalah-masalah

dalam perumusan masalah di atas menghasilkan media pembelajaran berupa

produk Multimedia Pembelajaran Interaktif berdasarkan kriteria kualitas media

pembelajaran yang valid serta untuk melihat efektifitas dalam pembelajaran Mata

Kuliah Seni Lukis I.

F. Manfaat Pengembangan

Secara teoritis manfaat pengembangan ini adalah:

1. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan

produk Multimedia Pembelajaran Interaktif terutama pada Mata Kuliah

Seni Lukis I.

2. Produk Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat direkomendasikan

menjadi bahan ajar dan alternatif sarana penyampaian materi pembelajaran

Mata Kuliah Seni Lukis I.

3. Membangkitkan minat penelitian lanjutan untuk mengkaji pengembangan

(32)

17

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam

menambah wawasan sebagai pendidik, khususnya untuk Mata Kuliah Seni

Lukis I sehingga kedepan dapat meningkatkan proses pembelajaran yang

lebih baik.

2. Bagi mahasiswa, membantu mahasiswa dalam memahami proses berkarya

Seni Lukis I melalui Multimedia Pembelajaran Interaktif.

3. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran seni

lukis, berupa Multimedia Pembelajaran Interaktif yang disesuaikan dengan

perkembangan teknologi mutakhir informasi dan komunikasi sehingga

pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja tanpa harus

(33)

138

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian pengembangan Media

Pembelajaran Interaktif Seni Lukis I sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini adalah terciptanya Media Pembelajaran Interaktif Seni

Lukis I dalam bentuk keping DVD. Media pembelajaran ini dilengkapi

dengan teks penjelasan materi, dan video peraga. Media pembelajaran ini

dapat digunakan pada PC atau laptop, untuk menggunakan produk ini

dapat dilakukan tanpa menginstall program flash terlebih dahulu karena

file utama disajikan dalam ekstensi (.exe).

2. Pengembangan media ini dilakukan dalam tiga tahap. (a) perencanaan

awal pengembangan produk multimedia interaktif, proses pada bagian ini

berfokus pada menganalisis kebutuhan dan karakteristik mahasiswa,

merumuskan kompetensi hasil belajar, pengembangan materi

pembelajaran, dan perumusan alat pengukur keberhasilan, (b) prototip

produk media pembelajaran interaktif, proses pada bagian ini berfokus

pada pembuatan naskah / garis besar program produk, produksi produk,

dan prototip produk, (c) evaluasi formatif produk multimedia interaktif,

bagian dari evaluasi berfokus pada proses pengembangan berlangsung.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk multimedia interaktif

untuk pembelajaran mata kuliah Seni Lukis I ini telah selesai

(34)

139

prosedur pengembangan. Secara umum kualitas produk multimedia

interaktif ini termasuk dalam kriteria sangat baik dan juga terdapat

perbedaan yang signifikan dari hasil belajar Seni Lukis I antara sebelum

dan sesudah mahasiswa menggunakan produk media pembelajaran

interaktif. Berdasarkan analisis hasil evaluasi ahli materi, ahli disain, ahli

media, uji satu satu, dan uji coba kelompok kecil bahwa media

pembelajaran yang dikembangkan ini layak dan teruji digunakan sebagai

alternatif Media Pembelajaran Interaktif Seni Lukis I.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan

Multimedia Pembelajaran Interaktif yang layak dan telah teruji memiliki implikasi

yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini

digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

1. Multimedia Pembelajaran Interaktif akan memberi sumbangan praktis

terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dimana

Multimedia Pembelajaran Interaktif ini memberikan kemudahan dalam

menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas

proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Dengan demikian Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi dosen dalam penyampaian materi pelajaran agar

(35)

140

2. Penggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif memberi kesempatan

mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha

mendalami materi pelajaran Seni Lukis I yang diberikan. Ketika

mahasiswa mengalami masalah dalam pendalaman materi, mereka dapat

menggali informasi teks dan video yang tersedia dan jika menemukan

masalah dalam pengerjaan proses melukis dapat melihat video

pembahasan yang disediakan dalam produk media pembelajaran, sehingga

mahasiswa dapat belajar dengan lebih lebih mudah dan efektif.

3. Penerapan Multimedia Pembelajaran Interaktif memerlukan kesiapan

dosen dan mahasiswa, kesiapan dosen dapat diatasi dengan memberikan

latihan penggunaan produk srta memahami respon mahasiswa dan

kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media

baru secara mandiri sehingga mahasiswa akan dapat memperoleh hasil

(36)

141

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta

implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih bersifat konvensional

dan belum adanya bahan ajar sebagai acuan pembelajaran, maka

disarankan agar Multimedia Pembelajaran Interaktif Seni Lukis I

digunakan karena produk ini mampu memberi umpan balik yang lebih

baik bagi mahasiswa.

2. Disarankan kepada dosen agar memberi motivasi kepada mahasiswa untuk

belajar mandiri dengan menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif,

karena mahasiswa akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan

melalui produk ini dan mereka juga tidak perlu tergantung pada kehadiran

dosen dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.

3. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka masih

perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih

Gambar

Tabel 14.
Gambar 1. Prosedur pengembangan  Borg & Gall …………...……..
gambar dengan menggunakan proyektor sebagai alat media pembelajaran yang

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan

Simpulan penelitian adalah: (1) Biogas layak diterapkan menurut persepsi RTPSP namun tingkat adopsi biogas masih di bawah 50% (2) Semakin banyak peternak termotivasi menerapkan

There are, indeed, many other ways of imagining this coming together of writer and text, source and target language, foreign and domestic literature and culture, one market-place

Adanya pengaruh negatif dari pola asuh orang tua terhadap kecenderungan kenakalan remaja dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik penga- suhan orang tua

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DENGAN PEER TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PERMAINAN SOFTBALL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

pendapat an at as pengelolaan da- na yang dit erim a Koperasi Syariah dibagi kepada para anggot a yang m em iliki jenis sim panan at au ke- pada para pem ilik m odal