HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN PELAYANAN PRIMA DI SMK SWASTA MARISI MEDAN
T.A 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
Dwika Liana Gusti Munthe NIM: 708114106
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan T.A 2011/2012”. Penulisan
skripsi ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan
gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini peneliti sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pada pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menemukan hambatan.
Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikanya.
Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan 1 FE.
4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
FE.
5. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi
FE.
6. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, M.S selaku Ketua Prodi Administrasi
Perkantoran sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si selaku dosen Pembimbing
Akademik peneliti yang banyak membantu selama proses perkuliahan
berlangsung.
8. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada peneliti selama
masa perkuliahan.
9. Ibu R. Pakpahan, S.Pd Kepala SMK Swasta Marisi Medan dan pada Ibu R.
Simbolon, S.Pd beserta para staf pengajar dan administrasi yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian.
10.Teristimewa kepada kedua orangtua saya yang kukasihi dan kubanggakan,
J. Munthe dan D Br. Tampubolon yang telah banyak mendukung dan
memotivasi hingga terselesaikannya semua tugas akhir ini.
11.Buat abang - abangku Ingen, Okto dan Kakakku Elisa, terimakasih untuk
doa-doa dan bantuannya selama ini yang telah membantu dan senantiasa
mendukung saya sepenuhnya. Jika tanpa kalian, peneliti tidak akan dapat
sampai di tahap ini.
12.Buat sahabat - sahabatku, Julinda, Sri Rohana, Christin Hakim, Evi,
Ernita, Novalya, terima kasih saya ucapkan, karena telah bersedia
direpotkan.
13.Buat teman-teman seperjuangan satu Dosen PS , Monita, Christina,
Khodijah, dll
14.Teman – temanku di PPLT SMK 1 Siantar, Safitri, Margareth, Jesica, Ito
Johnson, Hotma, Emmima, Rahmi, Zeffry dan yang lainnya yang tidak
bisa peneliti sebutkan satu – persatu, terimakasaih buat segala waktu yang
indah yang telah dilalui bersama.
15.Buat teman - teman satu kos, Dewi Sitorus, Nova, Ernita, Dani, Ida, Meli,
Endang, Lydia, Tina, Rio, Aditya, Rades, Raja, Asry, dll.
16.Seluruh teman-teman yang ada di program studi Administrasi Perkantoran
Angkatan 2008.
Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak terimah kasih.
Medan, 16 Juli 2012
Peneliti
Dwika Liana Gusti Munthe NIM. 708114106
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Komunikasi Interpersonal... 7
2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ... 12
2.1.3 Efektifitas Komunikasi Interpersonal ... 15
vii
2.1.5 Prestasi Belajar ... 22
2.1.6 Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Siswa ... 24
2.2 Penelitian yang Relevan ... 26
2.3 Kerangka Berfikir... 29
2.4 Hipotesis ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 32
3.2 Populasi dan Sampel ... 32
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.5 Uji Instrumen Angket Penelitian ... 37
3.6 Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Komunikasi Interpersonal Guru ... 44
4.1.2 Prestasi Belajar ... 48
4.1.3 Korelasi Komunikasi Interpersonal Guru (X) Dengan Prestasi Belajar (Y)... 50
4.1.4 Uji Regresi Linear Sederhana ... 53
4.1.5 Perhitungan Determinasi ... 56
4.1.6 Uji Hipotesis ... 57
viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Sampel Penelitian Siswa Kelas X AP ... 33
3.2 Lay Out Angket ... 36
3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi .. 40
4.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas Variabel Komunikasi Interpersonal Berdasarkan Item... 45
4.2 Kriteria Skala Penilaian... 46
4.3 Ubahan Penelitian ... 48
4.4 Tingkat kecenderungan Prestasi Belajar Pelayanan Prima ... 50
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Model Kerangka Berfikir ... 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Daftar angket Komunikasi Interpersonal Guru` ... 67
2. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Ujicoba Angket ... 70
3.Perhitungan uji Validitas dan Reliabilitas Tabulasi Angket ... 75
4. Tabel Ujicoba Angket ... 80
5. Tabel Tabulasi Angket ... 82
6. DKN Siswa Kelas X AP Semester II T.A 2011/2012 ... 85
7. Perhitungan Koefisien Korelasi X dan Y ... 87
8. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment ... 90
9. Nilai – nilai dalam Distribusi t ... 91
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan
manusia lainnya. Ia ingin mengetahui apa yang ada di lingkungan sekitarnya, dan
apa yang ada di dalam dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia
untuk berkomunikasi. Banyak pakar menilai komunikasi merupakan kebutuhan
mendasar dalam kehidupan bermasyarakat. Orang yang tidak mampu
berkomunikasi cenderung akan terisolasi dengan lingkungannya.
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan inti dari pendidikan. Menurut
Johnson dan Smith (dalam Anita Lie, 2010:5-6), “Kegiatan pendidikan adalah
suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar
adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika
masing-masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan
pengetahuan bersama”.
Guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar hanya berorientasi pada
tujuan-tujuan dan materi pembelajaran, mereka ini menerapkan apa yang oleh
Paulo Freire disebut banking concept. Konsep bank menurut Paulo Freire adalah
cara guru yang memandang bahwa mengajar itu seperti orang yang memasukkan
uang ke bank. Uang dimasukkan ke bank dan akan mendapat bunga. Guru
mengajar dan murid belajar, guru menerangkan dan murid mendengarkan, guru
2
yang terbatas di dalam kelas sementara tidak melihat sisi lain dari interaksi
tersebut. Padahal sebaliknya, menurut Freire (2000:115) bahwa peran guru
bukanlah mentransfer pengetahuan, meskipun mereka mengetahui banyak hal dan
siswa tidak mengetahuinya.
Komunikasi Interpersonal adalah sebagian dari hubungan atau hal yang
membentuk hubungan antar pribadi. Dalam hubungan ini, kematangan
kepribadian bisa lebih siap menerima berbagai peran dari pasangan
komunikasinya. Selain itu perlu diperhatikan bahwa peran dalam komunikasi
tidak harus selalu terkait dalam kehidupan sehari–hari.
Selain itu, Komunikasi Interpersonal memiliki peranan penting dalam
proses belajar mengajar. Sebuah komunikasi dapat menjadi media bagi terjadinya
interaksi guru dan siswa maupun antara siswa itu sendiri. Guru terkadang lupa arti
penting dari komunikasi Interpersonal yang terjalin dengan para siswa. Siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar adalah karena kurangnya keberanian
untuk berkomunikasi dengan gurunya. Mereka segan untuk mengungkapkan
masalah yang dihadapi karena takut dimarahi oleh guru. Seharusnya siswa
menghargai guru dan bukan takut kepada guru, dan sebaliknya guru harus mampu
memahami anak didiknya. Karena dalam komunikasi tersebut terjadi
tukar-menukar pengalaman dan pengetahuan sehingga proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik dan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan
siswa sehingga prestasi belajar akan cenderung positif.
Hal ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di tengah kondisi belajar
3
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama observasi berlangsung, kurangnya
keberanian siswa untuk berkomunikasi dengan guru terjadi karena guru masih
kurang aktif dalam berkomunikasi dengan intens kepada murid–muridnya.
Sebagian besar waktu yang digunakan untuk belajar digunakan siswa untuk
mendengar dan mencatat pelajaran guru, dan faktor lainnya dikarenakan siswa
kurang aktif dalam pembelajaran terbukti dari sikap siswa yang cenderung
menunggu dan mendapatkan pengetahuan dari guru tanpa memanfaatkan
kesempatan untuk bertanya dan bertukar pikiran dengan guru tersebut. Di sisi lain
guru juga tidak berusaha untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang
dimiliki siswa dalam mengikuti pelajaran.
Masalah tersebut didukung dengan perolehan data hasil observasi
sebelumnya oleh peneliti yang menunjukkan rendahnya tingkat prestasi siswa
pada mata pelajaran Pelayanan Prima di semester ganjil T.A 2011/2012. Dimana
dari dua kelas X Administrasi Perkantoran, yakni AP I dengan nilai rata-rata
sebesar 74,65 dari 40 siswa dan AP II dengan nilai rata-rata sebesar 74,58 dari 39
siswa. Dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) sebesar 75,00. Data
di atas menunjukkan masih kurangnya tingkat pencapaian siswa di atas SKBM
yang berlaku sesuai dengan kurikulum di sekolah.
Dengan memperhatikan kondisi belajar di atas, peneliti merasa perlu
adanya perbaikan dari proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru sebagai
tokoh utama di dalam kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran
menjadi lebih hidup, penuh antusias dan efektif. Salah satunya dengan menjalin
4
Seorang guru yang sehari–hari berhadapan dengan anak didik yang
memiliki berbagai karakter dan perilakunya diharapkan mampu mencermati
kebutuhan–kebutuhan psikologis mereka. Salah satu kebutuhan itu adalah
perlunya kedekatan psikologis melalui Komunikasi Interpersonal guru terhadap
siswa.
Oleh sebab itu peneliti mencoba mengamati apakah ada Hubungan
Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan T.A 2011/2012.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat identifikasi
masalah sebagai berikut ini:
1. Prestasi belajar siswa SMK Marisi Medan Kelas X AP pada mata
pelajaran Pelayanan Prima tergolong masih rendah sesuai dengan Standar
Ketuntasan Belajar Minimal yaitu 75,00
2. Siswa bersifat pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata
pelajaran Pelayanan Prima Kelas X SMK Swasta Marisi Medan
3. Guru kurang efektif dalam berkomunikasi dengan siswa dalam proses
5
1.3 Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka peneliti perlu
membuat batasan masalah. Oleh karena itu, peneliti hanya membatasi masalah
pada Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan Komunikasi Interpersonal
Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata
Pelajaran Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan Tahun Ajaran
2011/2012?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara guru menerapkan Komunikasi Interpersonal
dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pelayanan Prima Kelas
X di SMK Swasta Marisi Medan
2. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dengan adanya
penerapan Komunikasi Interpersonal guru pada mata pelajaran Pelayanan
6
3. Untuk mengetahui hubungan Komunikasi Interpersonal guru dalam proses
belajar mengajar dengan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran
Pelayanan Prima Kelas X di SMK Swasta Marisi Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang pendekatan
pembelajaran khususnya pendekatan dengan menggunakan Komunikasi
Interpersonal Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, mengingat peneliti
adalah calon pendidik.
2. Sebagai bahan masukan, sumbangan pemikiran dan referensi ilmiah bagi
Jurusan, Fakultas dan Perpustakaan di Universitas Negeri Medan.
3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat penelitian sehingga dapat
dilakukan perbaikan terhadap penerapan Komunikasi Interpersonal Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar dalam meningkatkan Prestasi Belajar
siswa.
4. Sebagai bahan masukan dan referensi ilmiah bagi mahasiswa-mahasiswa
UNIMED yang ingin melakukan penelitian sejenis yang berkaitan dengan
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Komunikasi Interpersonal guru dalam proses belajar
mengajar pada siswa kelas X AP di SMK Swasta Marisi Medan Tahun
Ajaran 2011/2012 dinyatakan sudah terjalin dengan baik.
2. Prestasi belajar siswa Kelas X AP di SMK Swasta Marisi Medan Tahun
Ajaran 2011/2012 sudah dapat dikategorikan berjalan sangat baik dengan
nilai rata – rata dari 79 siswa sebesar 7,51.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komunikasi
Interpersonal dengan prestasi belajar pada siswa Kelas X AP di SMK
Swasta Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012, dengan hasil bahwa rhitung
0,751 > rtabel0,221. Kemudian dari hasil uji “t” diperoleh bahwa nilai thitung
9,98 > ttabel 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik Komunikasi
Interpersonal guru terhadap siswa dalam proses belajar mengajar, maka
prestasi belajar siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya, semakin buruk
pelaksanaan Komunikasi Interpersonal guru dalam proses belajar
63
5.2 Saran
Setelah uraian kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Disarankan kepada guru sebagai tenaga pendidik sekaligus sebagai
orangtua siswa di sekolah, agar memberikan perhatian serta
melakukan Komunikasi Interpersonal dengan siswa. Hal ini untuk
menghindari tanggapan dari siswa bahwa guru tidak berkenan dekat
dengan para siswa. Sikap terbuka yang dimiliki guru dalam menerima
para siswa, akan membuat para siswa merasa terlindung selama
mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
2. Prestasi yang dimiliki para siswa di SMK Swasta Marisi Medan sudah
baik, tetapi untuk peningkatan yang lebih baik lagi hendaknya pihak
sekolah dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi pihak sekolah, terutama Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah
dan pihak yayasan harus melakukan evaluasi, pengawasan dan
peningkatan terhadap keterampilan yang dimiliki guru dalam
berkomunikasi dengan siswa dalam proses belajar mengajar di SMK
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi V. Rineka Cipta: Bandung.
. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi VI. Rineka Cipta: Bandung.
Danim, Sudarwan, dan Yunan Danim. 2010. Administrasi Sekolah & Manajemen Kelas. Pustaka Setia: Bandung.
Devito, A. Joseph. 1997. Human communication (Komunikasi antar manusia), Terjemahan Agus Maulana. Professional Books: Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti: Bandung.
Freire, Paulo. 2000. Pendidikan Sebagai Proses. Pustaka Pelajar:Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.
Handarini, Hermien Sri. 2010. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Tutor Terhadap Motivasi Peserta Didik Di Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional (Kejar Kf) Binaan Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Dan Pemuda (BPPLSP).
http://www.bppnfi-reg4.net/index.php/pengaruh-komunikasi-interpersonal-tutor.html (29 Februari 2012).
Hardjana, Agus. M. 2007. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal. Kanisius: Yogyakarta.
Keshavarzi, Jahad. 2010. Relationship between Interpersonal Communication Skills and dan Organizational Commitment. European Journal of Social Sciences – Volume 13, Number 3. University of Qom: Iran.
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.e urojournals.com/ejss_13_3_06.pdf (29 Februari 2012).
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.
65
Musnandar, Aries. Pembelajaran yang Mendidik. Htttp://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2561:qpemb elajaran-yang-mendidik&catid=35:article-dosen&itemid=210 (12 Oktober 2011).
Panuju, Redi. 2000. Hand Out Teori Komunikasi. Unitomo: Surabaya.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sardinah. 2009. Iklim Kerjasama Guru Ditinjau dari Komitmen dan Komunikasi Interpersonal pada SD Negeri di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. Jurnal Edukasi, Vol V, No.1 Juni 2009. FKIP UNSYIAH: Banda Aceh.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Sasse, Connie. R. 1981. Person to Person. Benneth Publishing: Texas.
Sengupta, Sailesh. 2007. Management Public Relations and Communicating. Vikas: New Delhi.
Senjaya, Sasa Djuarsa, dkk. 2007. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta.
Sudjana. H.D. 2005. Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.
Sugiyono, et all. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta: Bandung.