• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PELAYANAN PRIMA DI SMK SWASTA MARISI MEDAN T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PELAYANAN PRIMA DI SMK SWASTA MARISI MEDAN T.A 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN PELAYANAN PRIMA DI SMK SWASTA MARISI MEDAN

T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

Dwika Liana Gusti Munthe NIM: 708114106

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru

Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan T.A 2011/2012”. Penulisan

skripsi ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini peneliti sangat

mengharapkan saran dan kritik dari pada pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menemukan hambatan.

Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikanya.

Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan 1 FE.

(5)

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

FE.

5. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

FE.

6. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, M.S selaku Ketua Prodi Administrasi

Perkantoran sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu

penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik peneliti yang banyak membantu selama proses perkuliahan

berlangsung.

8. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada peneliti selama

masa perkuliahan.

9. Ibu R. Pakpahan, S.Pd Kepala SMK Swasta Marisi Medan dan pada Ibu R.

Simbolon, S.Pd beserta para staf pengajar dan administrasi yang telah

memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian.

10.Teristimewa kepada kedua orangtua saya yang kukasihi dan kubanggakan,

J. Munthe dan D Br. Tampubolon yang telah banyak mendukung dan

memotivasi hingga terselesaikannya semua tugas akhir ini.

11.Buat abang - abangku Ingen, Okto dan Kakakku Elisa, terimakasih untuk

doa-doa dan bantuannya selama ini yang telah membantu dan senantiasa

mendukung saya sepenuhnya. Jika tanpa kalian, peneliti tidak akan dapat

sampai di tahap ini.

(6)

12.Buat sahabat - sahabatku, Julinda, Sri Rohana, Christin Hakim, Evi,

Ernita, Novalya, terima kasih saya ucapkan, karena telah bersedia

direpotkan.

13.Buat teman-teman seperjuangan satu Dosen PS , Monita, Christina,

Khodijah, dll

14.Teman – temanku di PPLT SMK 1 Siantar, Safitri, Margareth, Jesica, Ito

Johnson, Hotma, Emmima, Rahmi, Zeffry dan yang lainnya yang tidak

bisa peneliti sebutkan satu – persatu, terimakasaih buat segala waktu yang

indah yang telah dilalui bersama.

15.Buat teman - teman satu kos, Dewi Sitorus, Nova, Ernita, Dani, Ida, Meli,

Endang, Lydia, Tina, Rio, Aditya, Rades, Raja, Asry, dll.

16.Seluruh teman-teman yang ada di program studi Administrasi Perkantoran

Angkatan 2008.

Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak terimah kasih.

Medan, 16 Juli 2012

Peneliti

Dwika Liana Gusti Munthe NIM. 708114106

(7)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1 Komunikasi Interpersonal... 7

2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ... 12

2.1.3 Efektifitas Komunikasi Interpersonal ... 15

(8)

vii

2.1.5 Prestasi Belajar ... 22

2.1.6 Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Siswa ... 24

2.2 Penelitian yang Relevan ... 26

2.3 Kerangka Berfikir... 29

2.4 Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 32

3.2 Populasi dan Sampel ... 32

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Uji Instrumen Angket Penelitian ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Komunikasi Interpersonal Guru ... 44

4.1.2 Prestasi Belajar ... 48

4.1.3 Korelasi Komunikasi Interpersonal Guru (X) Dengan Prestasi Belajar (Y)... 50

4.1.4 Uji Regresi Linear Sederhana ... 53

4.1.5 Perhitungan Determinasi ... 56

4.1.6 Uji Hipotesis ... 57

(9)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Sampel Penelitian Siswa Kelas X AP ... 33

3.2 Lay Out Angket ... 36

3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi .. 40

4.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas Variabel Komunikasi Interpersonal Berdasarkan Item... 45

4.2 Kriteria Skala Penilaian... 46

4.3 Ubahan Penelitian ... 48

4.4 Tingkat kecenderungan Prestasi Belajar Pelayanan Prima ... 50

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Model Kerangka Berfikir ... 30

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar angket Komunikasi Interpersonal Guru` ... 67

2. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Ujicoba Angket ... 70

3.Perhitungan uji Validitas dan Reliabilitas Tabulasi Angket ... 75

4. Tabel Ujicoba Angket ... 80

5. Tabel Tabulasi Angket ... 82

6. DKN Siswa Kelas X AP Semester II T.A 2011/2012 ... 85

7. Perhitungan Koefisien Korelasi X dan Y ... 87

8. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment ... 90

9. Nilai – nilai dalam Distribusi t ... 91

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan

manusia lainnya. Ia ingin mengetahui apa yang ada di lingkungan sekitarnya, dan

apa yang ada di dalam dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia

untuk berkomunikasi. Banyak pakar menilai komunikasi merupakan kebutuhan

mendasar dalam kehidupan bermasyarakat. Orang yang tidak mampu

berkomunikasi cenderung akan terisolasi dengan lingkungannya.

Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan inti dari pendidikan. Menurut

Johnson dan Smith (dalam Anita Lie, 2010:5-6), “Kegiatan pendidikan adalah

suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar

adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika

masing-masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan

pengetahuan bersama”.

Guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar hanya berorientasi pada

tujuan-tujuan dan materi pembelajaran, mereka ini menerapkan apa yang oleh

Paulo Freire disebut banking concept. Konsep bank menurut Paulo Freire adalah

cara guru yang memandang bahwa mengajar itu seperti orang yang memasukkan

uang ke bank. Uang dimasukkan ke bank dan akan mendapat bunga. Guru

mengajar dan murid belajar, guru menerangkan dan murid mendengarkan, guru

(14)

2

yang terbatas di dalam kelas sementara tidak melihat sisi lain dari interaksi

tersebut. Padahal sebaliknya, menurut Freire (2000:115) bahwa peran guru

bukanlah mentransfer pengetahuan, meskipun mereka mengetahui banyak hal dan

siswa tidak mengetahuinya.

Komunikasi Interpersonal adalah sebagian dari hubungan atau hal yang

membentuk hubungan antar pribadi. Dalam hubungan ini, kematangan

kepribadian bisa lebih siap menerima berbagai peran dari pasangan

komunikasinya. Selain itu perlu diperhatikan bahwa peran dalam komunikasi

tidak harus selalu terkait dalam kehidupan sehari–hari.

Selain itu, Komunikasi Interpersonal memiliki peranan penting dalam

proses belajar mengajar. Sebuah komunikasi dapat menjadi media bagi terjadinya

interaksi guru dan siswa maupun antara siswa itu sendiri. Guru terkadang lupa arti

penting dari komunikasi Interpersonal yang terjalin dengan para siswa. Siswa

yang mengalami kesulitan dalam belajar adalah karena kurangnya keberanian

untuk berkomunikasi dengan gurunya. Mereka segan untuk mengungkapkan

masalah yang dihadapi karena takut dimarahi oleh guru. Seharusnya siswa

menghargai guru dan bukan takut kepada guru, dan sebaliknya guru harus mampu

memahami anak didiknya. Karena dalam komunikasi tersebut terjadi

tukar-menukar pengalaman dan pengetahuan sehingga proses belajar mengajar dapat

terlaksana dengan baik dan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan

siswa sehingga prestasi belajar akan cenderung positif.

Hal ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di tengah kondisi belajar

(15)

3

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama observasi berlangsung, kurangnya

keberanian siswa untuk berkomunikasi dengan guru terjadi karena guru masih

kurang aktif dalam berkomunikasi dengan intens kepada murid–muridnya.

Sebagian besar waktu yang digunakan untuk belajar digunakan siswa untuk

mendengar dan mencatat pelajaran guru, dan faktor lainnya dikarenakan siswa

kurang aktif dalam pembelajaran terbukti dari sikap siswa yang cenderung

menunggu dan mendapatkan pengetahuan dari guru tanpa memanfaatkan

kesempatan untuk bertanya dan bertukar pikiran dengan guru tersebut. Di sisi lain

guru juga tidak berusaha untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang

dimiliki siswa dalam mengikuti pelajaran.

Masalah tersebut didukung dengan perolehan data hasil observasi

sebelumnya oleh peneliti yang menunjukkan rendahnya tingkat prestasi siswa

pada mata pelajaran Pelayanan Prima di semester ganjil T.A 2011/2012. Dimana

dari dua kelas X Administrasi Perkantoran, yakni AP I dengan nilai rata-rata

sebesar 74,65 dari 40 siswa dan AP II dengan nilai rata-rata sebesar 74,58 dari 39

siswa. Dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) sebesar 75,00. Data

di atas menunjukkan masih kurangnya tingkat pencapaian siswa di atas SKBM

yang berlaku sesuai dengan kurikulum di sekolah.

Dengan memperhatikan kondisi belajar di atas, peneliti merasa perlu

adanya perbaikan dari proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru sebagai

tokoh utama di dalam kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran

menjadi lebih hidup, penuh antusias dan efektif. Salah satunya dengan menjalin

(16)

4

Seorang guru yang sehari–hari berhadapan dengan anak didik yang

memiliki berbagai karakter dan perilakunya diharapkan mampu mencermati

kebutuhan–kebutuhan psikologis mereka. Salah satu kebutuhan itu adalah

perlunya kedekatan psikologis melalui Komunikasi Interpersonal guru terhadap

siswa.

Oleh sebab itu peneliti mencoba mengamati apakah ada Hubungan

Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan T.A 2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat identifikasi

masalah sebagai berikut ini:

1. Prestasi belajar siswa SMK Marisi Medan Kelas X AP pada mata

pelajaran Pelayanan Prima tergolong masih rendah sesuai dengan Standar

Ketuntasan Belajar Minimal yaitu 75,00

2. Siswa bersifat pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata

pelajaran Pelayanan Prima Kelas X SMK Swasta Marisi Medan

3. Guru kurang efektif dalam berkomunikasi dengan siswa dalam proses

(17)

5

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka peneliti perlu

membuat batasan masalah. Oleh karena itu, peneliti hanya membatasi masalah

pada Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan Komunikasi Interpersonal

Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata

Pelajaran Pelayanan Prima Di SMK Swasta Marisi Medan Tahun Ajaran

2011/2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara guru menerapkan Komunikasi Interpersonal

dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pelayanan Prima Kelas

X di SMK Swasta Marisi Medan

2. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dengan adanya

penerapan Komunikasi Interpersonal guru pada mata pelajaran Pelayanan

(18)

6

3. Untuk mengetahui hubungan Komunikasi Interpersonal guru dalam proses

belajar mengajar dengan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran

Pelayanan Prima Kelas X di SMK Swasta Marisi Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang pendekatan

pembelajaran khususnya pendekatan dengan menggunakan Komunikasi

Interpersonal Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, mengingat peneliti

adalah calon pendidik.

2. Sebagai bahan masukan, sumbangan pemikiran dan referensi ilmiah bagi

Jurusan, Fakultas dan Perpustakaan di Universitas Negeri Medan.

3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat penelitian sehingga dapat

dilakukan perbaikan terhadap penerapan Komunikasi Interpersonal Guru

Dalam Proses Belajar Mengajar dalam meningkatkan Prestasi Belajar

siswa.

4. Sebagai bahan masukan dan referensi ilmiah bagi mahasiswa-mahasiswa

UNIMED yang ingin melakukan penelitian sejenis yang berkaitan dengan

(19)
(20)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Komunikasi Interpersonal guru dalam proses belajar

mengajar pada siswa kelas X AP di SMK Swasta Marisi Medan Tahun

Ajaran 2011/2012 dinyatakan sudah terjalin dengan baik.

2. Prestasi belajar siswa Kelas X AP di SMK Swasta Marisi Medan Tahun

Ajaran 2011/2012 sudah dapat dikategorikan berjalan sangat baik dengan

nilai rata – rata dari 79 siswa sebesar 7,51.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Komunikasi

Interpersonal dengan prestasi belajar pada siswa Kelas X AP di SMK

Swasta Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012, dengan hasil bahwa rhitung

0,751 > rtabel0,221. Kemudian dari hasil uji “t” diperoleh bahwa nilai thitung

9,98 > ttabel 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik Komunikasi

Interpersonal guru terhadap siswa dalam proses belajar mengajar, maka

prestasi belajar siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya, semakin buruk

pelaksanaan Komunikasi Interpersonal guru dalam proses belajar

(21)

63

5.2 Saran

Setelah uraian kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru sebagai tenaga pendidik sekaligus sebagai

orangtua siswa di sekolah, agar memberikan perhatian serta

melakukan Komunikasi Interpersonal dengan siswa. Hal ini untuk

menghindari tanggapan dari siswa bahwa guru tidak berkenan dekat

dengan para siswa. Sikap terbuka yang dimiliki guru dalam menerima

para siswa, akan membuat para siswa merasa terlindung selama

mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

2. Prestasi yang dimiliki para siswa di SMK Swasta Marisi Medan sudah

baik, tetapi untuk peningkatan yang lebih baik lagi hendaknya pihak

sekolah dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi untuk dapat

mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi pihak sekolah, terutama Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah

dan pihak yayasan harus melakukan evaluasi, pengawasan dan

peningkatan terhadap keterampilan yang dimiliki guru dalam

berkomunikasi dengan siswa dalam proses belajar mengajar di SMK

(22)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi V. Rineka Cipta: Bandung.

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi VI. Rineka Cipta: Bandung.

Danim, Sudarwan, dan Yunan Danim. 2010. Administrasi Sekolah & Manajemen Kelas. Pustaka Setia: Bandung.

Devito, A. Joseph. 1997. Human communication (Komunikasi antar manusia), Terjemahan Agus Maulana. Professional Books: Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Freire, Paulo. 2000. Pendidikan Sebagai Proses. Pustaka Pelajar:Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.

Handarini, Hermien Sri. 2010. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Tutor Terhadap Motivasi Peserta Didik Di Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional (Kejar Kf) Binaan Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Dan Pemuda (BPPLSP).

http://www.bppnfi-reg4.net/index.php/pengaruh-komunikasi-interpersonal-tutor.html (29 Februari 2012).

Hardjana, Agus. M. 2007. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal. Kanisius: Yogyakarta.

Keshavarzi, Jahad. 2010. Relationship between Interpersonal Communication Skills and dan Organizational Commitment. European Journal of Social Sciences – Volume 13, Number 3. University of Qom: Iran.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.e urojournals.com/ejss_13_3_06.pdf (29 Februari 2012).

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.

(23)

65

Musnandar, Aries. Pembelajaran yang Mendidik. Htttp://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2561:qpemb elajaran-yang-mendidik&catid=35:article-dosen&itemid=210 (12 Oktober 2011).

Panuju, Redi. 2000. Hand Out Teori Komunikasi. Unitomo: Surabaya.

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardinah. 2009. Iklim Kerjasama Guru Ditinjau dari Komitmen dan Komunikasi Interpersonal pada SD Negeri di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. Jurnal Edukasi, Vol V, No.1 Juni 2009. FKIP UNSYIAH: Banda Aceh.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Sasse, Connie. R. 1981. Person to Person. Benneth Publishing: Texas.

Sengupta, Sailesh. 2007. Management Public Relations and Communicating. Vikas: New Delhi.

Senjaya, Sasa Djuarsa, dkk. 2007. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta.

Sudjana. H.D. 2005. Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

Sugiyono, et all. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan serta kegiatan yang berorientasi pada teknologi, yang dilakukan oleh dunia industri tidak hanya

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pasangan mempersepsikan. keseluruhan komponen peran

– pangan setengah jadi di wilayah setempat dari hasil peternakan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi,.

Michael Burgon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui seperti

Oleh karena itu BPR.BKK cabang Prembun memerlukan sistem pengendalian agar risiko kerugian yang diakibatkan oleh kredit dapat diminimalisir.. BPR.BKK cabang Prembun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembiusan secara bertahap dan perubahan suhu dalam kemasan terhadap kelangsungan hidup bawal air tawar (

Pengelolaan tanah oleh bukan pemiliknya dapat dilakukan melalui gadai, usaha bagi hasil, menumpang, dan sewa tanah pertanian sebagaimana di atur dalam Pasal 16 ayat (1) butir h

dari total pekerja maintenance di PT.Charoen Pokphand