• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA

SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

LUSI IRAWATI SIHALOHO NIM. 508143029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

(2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KESEHATAN RAMBUT PADA SISWA

SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

LUSI IRAWATI SIHALOHO NIM. 508143029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Lusi Irawati Sihaloho; Nim 508143029; Hubungan Pengetahuan Pelurusan Rambut (Rebonding) dengan Kesehatan Rambut Pada Siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar; Skripsi; Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Rias; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut; (2) Kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut; (3) Hubungan pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut pada siswa SMK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2012. Lokasi penelitian SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Metode ini menggunakan korelasional untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu Pelurusan Rambut/Rebonding (X) dengan Kesehatan Rambut (Y). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar sebanyak 50 siswa yang terdiri dua kelas dengan penentuan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes pilihan berganda untuk variabel Pengetahuan Pelurusan Rambut/Rebonding (X), dan menggunakan angket model skala Likert untuk menjaring data Kesehatan Rambut (Y). Analisis data menggunakan deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji linearitas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Pengetahuan Pelurusan Rambut (Rebonding) Dengan Kesehatan

Rambut pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar”

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan terima kasih

yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd dan ibu

Dra. Rasita Purba M.Kes selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan serta saran sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd

sebagai dosen penguji yang sudah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu Dr. Erli Mutiara M.Si selaku

dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen penguji yang dengan sabar

membimbing penulis, sehingga penulis mendapat banyak saran dan masukan dalam

menyelesaikan sikripsi ini.

Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh Dosen di

Jurusan PKK khususnya Prodi Tata Rias yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis selama menempuh pendidikan di Unimed. Ucapan terima kasih juga kepada

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar Bapak Drs. Safrudin, dan Bapak

Tunggul Panjaitan selaku pembantu Kepsek, Ibu Helderia selaku Ketua Jurusan Tata

Kecantikan serta semua guru/staff di SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang telah

banyak membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.

Selanjutnya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya secara khusus

(7)

Sihaloho dan Ruslan br.Galingging) yang selalu memberi dukungan doa, nasehat, dan

materi, juga buat kakak tercinta dan abang tercinta (Benget Sihaloho, Tiarma Uli

Sihaloho, Basaria Sihaloho, Togar Marihot Sihaloho, Elprida Sihaloho, Hermiani

Sihaloho, Anto Prianus Sihaloho, Poniman Sihaloho, SP) adik paling bungsu (Dedi

Dores Sihaloho) serta ipar dan keponakan, yang selalu berdoa dan memberikan

motivasi, materi sejak awal kuliah sampai menyelesaikan studi di Unimed.

Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Gembala GBI Betlehem

Persaudaraan yang selalu memberi dukungan doa, dan teman sepelayanan sekolah

minggu (k.yanti, sasi, b.Jekson) juga teman KTB UKMKP UP FT UNIMED

“Siloam” (K.nita, Melva, Septa) dan kelompok “Solagratia” (Martin, Sastro, dan

Junaidi) dan kakak/abang senior dan adik-adik Junior sepelayanan UKMKP UP FT

yang selalu memberi motivasi dan doa. Secara khusus buat sahabat doa (Samuel

Lumbannahor) yang selalu memberikan dukungan doa, kasih, perhatian, dan

semangat saat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat

terbaik mahasiswa Tata Rias angkatan 2008, khususnya kelas S1-Reguler yang selalu

memberikan semangat, perhatian dan doa serta bantuan selama perkuliahan. Kepada

semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan

dan sumbangan pikiran selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa

selalu melimpahkan berkatNya kepada kita semua. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Februari 2012 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 3

C. Batasan masalah ... 3

D. Rumusan masalah ... 3

E. Tujuan penelitian ... 4

F. Manfaat penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 5

A. Kerangka teoritis ... 5

1. Pengetahuan... 2.pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) ... 5

3. Kesehatan rambut... 9

B. Kerangka berfikir ... 20

C. Pengajuan hipotesis ... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 22

a. Lokasi dan waktu penelitian ... 22

b. Populasi dan sampel penelitian ... 22

c. Metode penelitian ... 22

d. Variabel penelitian dan defenisi operasional penelitian ... 23

e. Teknik pengumpulan data... 23

f. Instrumen penelitian ... 24

g.teknik uji coba instrumen... 25

i. Hasil uji instrumen penelitian ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 37

A. Deskripsi data hasil penelitian ... 37

B. Tingkat kecenderungan variabel penelitian ... 39

C. Uji persyaratan analisis ... 40

D. Pembahasan hasil penelitian ... 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Spektrum Kurikulum ...46 2. Tes Pengetahuan Pelurusan Rambut/Rebonding...47 3. Angket Kesehatan Rambut (Y) ...53 4. Data Uji Coba Validitas Instrumen Pengetahuan Pelurusan

Rambut/Rebonding...57 5. Perhitungan Uji Validitas Instrumen Penelitian Tes Pengetahuan

Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...58 6. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Tes Pengetahuan

Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...60 7. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Tes Pengetahuan

Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...61 8. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitia Tes Pengetahuan

Pelurusan Rambut/Rebonding (X) ...63 9. Perhitungan Uji Daya Beda Tes Pengetahuan Pelurusan

Rambut/Rebonding (X)...65 10. Data Uji Validitas Instrumen Kesehatan Rambut (Y)...66 11. Perhitungan Uji Validitas Instrumen Penelitian Angket Kesehatan

Rambut (Y)... 68 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Angket Kesehatan

Rambut (Y)...70 13. Data Hasil Penelitian...72 14. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (Sd) Dan Distribusi

Frekuensi Variabel...73 15. Perhitungan Uji Tingkat Kecenderungan Variabel Setiap Variabel

Penelitian...77 16. Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian ...79 17. Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian Perhitungan Persamaan

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kometik Pelurusan Rambut ...7

2. Langkah Kerja Rebonding Besic ...9

3. Bagian-Bagian Rambut ...10

4. Lapisan Batang Rambut ...11

5. Rambut Sehat...11

6. Proses Pembentukan Rambut ...14

7. Rambut Normal...15

8. Rambut Porous...16

9. Kondisi Batang Rambut ...18

10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pelurusan Rambut (X) ...38

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rambut sehat adalah dambaan setiap manusia, karena rambut merupakan

mahkota yang terpenting bagi manusia khususnya wanita. Menurut Said (2008),

rambut dapat mencerminkan kepribadian, usia, dan kesehatan. Wanita selalu

memperhatikan penampilan rambutnya terutama dalam kecantikan. Menurut

Rostamailis (2008), kecantikan seseorang tidak hanya didasarkan pada bentuk

lahiriah, melainkan juga kesehatan, watak serta pikiran yang jernih. Walaupun indah

dan menarik rupa atau wajah seseorang, jika tidak disertai dengan kondisi rambut

yang sehat dan tataan yang sesuai dengan pemiliknya maka kecantikan tersebut akan

sirna.

Seiring dengan perkembangan trend mode penataan rambut yang sangat

digemari saat ini yaitu pelurusan rambut (rebonding), berbagai upaya akan dilakukan

oleh para wanita untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga banyak wanita yang

rela mengorbankan waktu serta uang yang tidak sedikit untuk memperoleh rambut

yang lurus dan sehat. Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana

setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat

kekeringan 50 sampai 70%, kemudian rambut dicatok dengan memakai alat, dan

dapat bertahan cukup lama sekitar 3 sampai dengan 4 bulan bahkan bisa lebih, rambut

lurus akan selalu tampak lebih mengkilap dibanding jenis rambut lainnya. Agar

rambut tetap sehat setelah melakukan pelurusan rambut maka harus melakukan

perawatan, karena pada proses pelurusan banyak menggunakan bahan kimia.

Permasalahan yang sering timbul adalah rambut menjadi rusak seperti mudah patah,

ujung rambut bercabang, berketombe, rontok dan rambut berubah warna dari aslinya.

Semuanya itu terjadi karena proses kimiawi yang berlebihan pada rambut atau over

(12)

2

Menurut Kusumadewi (1988), hal ini dapat terjadi karena zat kimia yang

terdapat dalam kosmetika pelurusan khususnya amonium tioglikolat (cairan yang

tidak berwarna dan berbau tidak enak yang bersifat lindi/lengket, seperti halnya

dengan larutan pengeritingan), yang memiliki peran untuk mematahkan ikatan silang

pada batang rambut. Hasil survei (04 Mei 2012) pada siswa SMK Negeri 3

Pematangsiantar terdapat 80% dari 50 siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut

mengalami kerusakan rambut setelah melakukan pelurusan rambut (rebonding). Jenis

kerusakan rambut yang dialami siswa antara lain 6 orang berketombe, 4 orang

berkutu, 5 orang bercabang, 7 orang rontok, 1 orang botak, 17 orang berketombe,

bercabang, kusam, warna rambut kemerah-merahan, berkutu, batang rambut

patah-patah dan rontok

SMK Negeri 3 Pematangsiantar merupakan salah satu sekolah menengah

kejuruan kelompok pariwisata yang memiliki 4 program keahlian yaitu: 1) Tata

Kecantikan, 2) Tata Busana, 3) Tata Boga 4) Akomodasi Perhotelan. Pada program

keahlian tata kecantikan, spesialisasinya terbagi 2 bagian yaitu Tata kecantikan Kulit

dan Tata Kecantikan Rambut. Pada Jurusan Tata Kecantikan Rambut terdapat

beberapa program bidang studi produktif, salah satunya bidang studi Pelurusan

Rambut (rebonding). Salah satu sub pokok bahasan pada bidang tersebut membahas

pengetahuan tentang pelurusan rambut (rebonding) dengan kompetensi yang harus

dicapai oleh setiap siswa/peserta didik adalah memahami teknik pelurusan rambut

(rebonding). Melalui kompetensi ini siswa mampu dalam memahami pengetahuan

tentang pelurusan rambut (rebonding) dan menjaga kesehatan rambut agar tidak

rusak.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini dengan judul

(13)

3

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Rendahnya pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut (rebonding).

2. Rendahnya kondisi kesehatan rambut siswa SMK setelah melakukan rebonding.

3. Minimnya perawatan rambut siswa yang mengakibatkan kerusakan rambut.

4. Kurangnya vitamin rambut sehingga mengakibatkan kerusakan rambut.

5. Kurangnya pengetahuan siswa tentang kesehatan rambut.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3

Pematangsiantar.

2. Mata Pelajaran Pelurusan Rambut.

3. Kondisi kesehatan rambut siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar setelah

melakukan pelurusan rambut.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut?

2. Bagaimana kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut?

3. Bagaimana hubungan pengetahuan pelurusan rambut dengan kesehatan rambut

(14)

4

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengetahuan siswa tentang pelurusan rambut.

2. Kesehatan rambut siswa setelah melakukan pelurusan rambut.

3. Hubungan pengetahuan pelurusan rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut

pada siswa SMK.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi bagi siswa SMK tentang

dampak pelurusan rambut dengan kesehatan rambut, sebagai bahan pertimbangan

dan masukan bagi para guru SMK dalam materi pembelajaran pelurusan rambut dan

dampaknya terhadap kesehatan rambut, dan sebagai bahan masukan, sumbangan

pikiran dan referensi ilmiah bagi Mahasiswa Universitas Negeri Medan dan pihak lain

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Hasil analisis tingkat kecenderungan pengetahuan pelurusan rambut/rebonding

sebanyak 52 persen siswa memiliki pengetahuan yang cukup dalam pelurusan

rambut.

2. Hasil analisis tingkat kecenderungan kesehatan rambut sebanyak 46 persen siswa

memiliki kesehatan rambut dalam kategori cukup dalam pelurusan rambut.

3. Berdasarkan hasil analisis korelasi terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan

pelurusan rambut dengan kesehatan rambut pada siswa dengan nilai rxy > rTabel

(0,616>0,279)α = 0,05.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada siswa SMK agar mengaplikasikan pengetahuan pelurusan

rambut (rebonding) dengan kesehatan rambut.

2. Diharapkan kepada siswa SMK khususnya yang melakukan pelurusan

rambut/rebonding lebih memprioritaskan kesehatan rambut dari pada mengikuti

tren penataan rambut yang berkembang.

3. Diharapkan kepada guru-guru SMK khususnya guru Tata Kecantikan supaya

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Citrawati. 1974. Dasar-Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta.

C RalphTaylor. 1981. Webster’s World University Dictionary. Wasinghton DC. By Book Inc

Sartini, H, dkk. 1988. Pelajaran Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil Untuk Warga Belajar DIKLUSEMAS Calon Penata Kecantikan Rambut. Jakarta Selatan.

Http://www.bisnisbali.com/04/26/news/gaya hidup/rambut. Diakses 26 April 2006.

Http://www.nabit-ist.com/pengertian-rambut.html.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan. Diakses 6 Mei 2011.

Issuu. com/blackartwerk/docs/bestlifestyle-vol2 Akses 29 Mei 2010 Kartini. 2006.

Kusumadewi. 1999. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta. PT.Carina Indah Utama.

Kusumadewi. 2003. Rambut Anda Masalah, Perawatan, dan Penataanya. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Naviri. 2011. Buku Pintar Perawatan Kecantikan. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Nurlaili. 2010. Pelurusan Rambut/Rebounding. Jakarta.

nz11.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 April 2011.

Poerwadarminta. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya.

(17)

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Rostamailis, dkk. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. PT Gramedia Pustaka.

Said, haikal. 2009. Panduan Merawat Rambut. Jakarta: penebar plus+.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Tarsido.

Sugiono. 2008. Mentode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Perkuatan Tebing Sungai Pekerjaan Perkuatan Tebing Kali Jalidin Ds Mojayan Kec Klaten Tengah..

studies were conducted among English-speaking children, Go and Miraflores (2009) researched on effects of joint reference and mutual exclusivity on the application of

KPK dibentuk berdasarkan amanat Pasal 43 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Untuk memperkuat eksistensi dan legitimasi

RKA - SKPD 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah. RKA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara motif berprestasi dengan minat berwirausaha, semakin tinggi motif berprestasi maka semakin tinggi pula minat

Lebar bedengan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 dan 4 MST, jumlah daun pada umur 6 MST, jumlah cabang saat panen, bobot kering daun,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih

In Indonesia, a teacher plays dominant roles in learning process, and lecturing is the dominant way of teaching. Although students have opportunities to express their idea in