• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012

Oleh: Saleh Huddin NIM. 061244220122

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X semester II di SMA Swasta Joshua Medan T.A. 2011/2012.”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain Ibu Dr. Betty M. Turnip M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si; Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, dan Ibu Dra. Eva M. Ginting, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini serta kepada Bapak Drs. Manter Sihotang selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED, demikian juga kepada Bapak M. Parlindungan Harahap, S.Pd selaku kepala sekolah dan terima kasih juga pada Ibu Nur Azizah, S.Pd selaku guru fisika dan Bapak/ Ibu guru SMA Swasta Josua Medan yang telah membantu penulis selama dalam penelitian.

(4)

Fisika 2006 yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis ucapkan satupersatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2013

Penulis

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012

Saleh Huddin (Nim : 061244220122) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis dan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di kelas X semester II SMA Swasta Josua Medan T.A 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 3 kelas.Yang menjadi sampel penelitian ada 2 kelas yang diambil secara random sampling. Pada kelas X2 pembelajaran diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pada kelas X1 pembelajaran diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian adalah berupa tes yang berjumlah 10 item dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 option dan lembar observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran 7 2.1.2. Pengertian Model Pembelajaran PBI 10

a. Ciri-ciri Khusus Pengajaran Berbasis Masalah 12 b. Tujuan Pengajaran Berbasis Masalah 13 c. Manfaat Pengajaran Berbasis Masalah 13 d. Sintaks Pengajaran Berbasis Masalah 14 2.1.3. Perbedaan PBM dengan Pengajaran Konvensional 15

2.1.4. Uraian Materi 16

A. Rangkaian Listrik Arus Searah 16

1. Arus Searah 16

2. Hambatan Penghantar Listrik 17

3. Hukum Ohm 18

B. Rangkaian Seri dan Paralel 18

1. Hukum Kirchoff 18

2. Rangkaian Seri Hambatan Listrik 18 3. Rangkaian Paralel Hambatan Listrik 19 4. Rangkaian Seri-Paralel Sumber Tegangan 20 5. Jembatan Wheatstone 22 C. Hukum II Kirchoff 23

2.1.5. Hasil Belajar 24

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 26

(7)

3.2.2. Sampel Penelitian 26

3.3. Variabel Penelitian 26

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 26

3.4.1. Jenis Penelitian 26

3.4.2. Desain Penelitian 27

3.5. Instrumen Penelitian 27

3.6. Validitas Isi 27

3.7. Prosedur Penelitian 28

3.8. Teknis Analisa Data 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33

4.1. Hasil Penelitian 33

4.2. Uji Analisa Data 34

4.2.1. Uji Normalitas 34

4.2.2. Uji Homogenitas 34

4.3. Perlakuan 35

4.3.1. Penyusunan RPP 35

4.3.2. Observasi 35

4.4. Hasil Postes 38

4.5. Uji Hipotesis 39

4.6. Temuan Penelitian 40

4.7. Pembahasan 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

(8)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.1 : Sintaks Pengajaran Berbasis Masalah 14 Tabel 2.2 : Perbedaan PBM dengan Pengajaran Konvensional 15

Tabel 3.1 : Desain Penelitian 27

(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1 : I masuk = I keluar 18 Gambar 2.2 : Rangkaian Seri Hambatan Listrik 19 Gambar 2.3 : Rangkaian Paralel Hambatan Listrik 20 Gambar 2.4 : Beberapa Bentuk Rangkaian Jembatan Wheatstone 22 Gambar 2.5 : Rangkaian Tertutup 23 Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 33

Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aktivitas Siswa 36 Gambar 4.3 : Diagram Batang Aktivitas Siswa Berdasarkan Kategori

Penilaian pada Pertemuan I, II, dan III 37 Gambar 4.4 : Diagram Aktivitas Belajar Siswa yang Diamati 38 Gambar 4.5 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksannan Pembelajaran di Kelas Eksperimen 45 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol 64

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 84

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 97

Lampiran 5. Kisi- Kisi Tes hasil Belajar 100

Lampiran 6. Validitas Instrumen 105

Lampiran 7. Data Nilai Belajar Fisika Dari Siswa Kelas Eksperimen 108 Lanpiran 8. Data Nilai Belajar Fisika Dari Siswa Kelas Kontrol 109 Lampiran 9. Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Pretes Kelas Eksperimen 110 Lampiran 10. Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Pretes Kelas Kontrol 112 Lampiran 11. Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Postes Kelas Eksperimen 114 Lampiran 12. Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Postes Kelas Kontrol 116 Lampiran 13. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 118 Lampiran 14. Uji Normalitas Data 122

Lampiran 15. Uji Homogenitas 124

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 125 Lampiran 17. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 129 Lampiran 18. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 141

Lampiran 19. Daftar Tabel 147

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting yang membawa dan menentukan kualitas suatu bangsa. Dimana kualitas yang akan dicapai suatu bangsa tercermin pada tujuan pendidikan di Indonesia. Untuk itu pemerintah telah berupaya merumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang berorientasi pada perbaikan kualitas bangsa. Banyak upaya yang telah dilakukan seperti pemberian Bantuan Operasional Siswa ( BOS ), sertifikasi guru, memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. Namun fakta di lapangan pendidikan belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Pembelajaran saat ini harus berorientasi mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). Hal ini karena pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mensyaratkan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP Nomor 19 SNP, 2005).

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran mata pelajaran fisika, pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya nilai peserta didik. Hal ini di karenakan peserta mengenal fisika itu sulit, banyak rumus, sehingga peserta didik hanya menghapal rumus dan kurang memahami konsep. Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajar ( KBM ), data angket dan wawancara dengan guru fisika di SMA Joshua menunjukkan hasil belajar IPA dari 28 siswa semester genap Tahun Ajaran 2010/2011, khususnya pada bidang Fisika saya peroleh bahwa 2 menyukai fisika, 9 menilai fisika itu biasa saja dan 17 siswa menilai fisika itu sulit.

(12)

pembelajaran yang kurang tepat. Dapat dikatakan nilai siswa rendah pada dasarnya kurangnya memahami materi pelajaran..

Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. lebih jauh lagi, bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya. Berbicara mengenai proses pembelajaran dan pengajaran yang sering membuat kita kecewa, apalagi dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Walaupun demikian, kita menyadari bahwa ada siswa yang mampu memiliki tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, namun kenyataan mereka sering kurang memahami dan mengerti secara mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan tersebut (Depdiknas 2002: 1). Pemahaman yang dimaksud ini adalah pemahaman siswa terhadap dasar kualitatif di mana fakta-fakta saling berkaitan dengan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam kondisi baru. Sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru.

Menurut Arends dalam Trianto (2009: 90) : ”it is strange that we expect students to learn yet seldom teach then about learning, we expect student to solve

problems yet seldom teach then about problem solving,” yang berarti dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah.

(13)

yang baik dan bijaksana mampu menggunakan model pembelajaran yang berkaitan dengan cara memecahkan masalah (problem solving).

Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan yang autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Misalnya, suatu fenomena alam, mengapa tongkat seolah-olah kelihatan patah saat dimasukkan dalam air? Mengapa uang logam yang diletakkan dalam sebuah gelas kosong jika dilihat pada posisi tertentu tidak kelihatan, tetapi pada saat diisi air menjadi kelihatan? Dari contoh permasalahan nyata jika diselesaikan secara nyata, memungkinkan siswa memahami konsep bukan sekedar menghafal konsep.

Menurut pendapat Bruner dalam Trianto (2009: 91), bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi pserta didik.

(14)

Hal ini juga didukung oleh beberapa jurnal lainnya yaitu oleh John R. Savery and Thomas M. Duffy (2001), dan Philip Hallinger and Edwin Bridges (1997).

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah teori akuntansi yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata pre tes sebesar 56 meningkat setelah selesainya pelaksanaan tindakan menjadi rata-rata 82,04 (Ni Made suci). Berdasarkan beberapa peneliti terdahulu oleh Ambarita (2008), Fazli Mirwan (2007), Novita Ernawaty (2009), dan Nurul Hajirah (2010) diperoleh adanya peningkatan hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu mencapai lebih dari 10%. Namun penelitian ini mengalami beberapa kendala, antara lain (1) kurang tertibnya siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung hingga menyebabkan sulitnya mengatur alokasi waktu, (2) keterbatasan alat eksperimen, dan (3) kurangnya penalaran siswa dalam menemukan masalah. Oleh karena itu penulis ingin mengadakan penelitian Pembelajaran Berbasis Masalah dengan tujuan untuk meningkatkan upaya-upaya yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan memperhatikan pemanfaatan waktu dalam memberikan informasi, menyediakan media sederhana untuk melakukan eksperimen, dan memberikan informasi yang cukup mengenai materi yang akan disampaikan sehingga siswa dapat melihat masalah apa yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Berangkat dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ’’ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II Siswa SMA Joshua Medan T.P 2011/2012’’.

1.2. Identifikasi Masalah

(15)

1. Rendahnya hasil belajar Fisika siswa yang di sebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi fisika, keslahan konsep, dan tidak ada rasa percaya diri sehingga menyebabkan ketakutan akan fisika.

2. Keaktifan siswa masih kurang ketika berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep fisika dengan benar.

4. Siswa kurang diajak berpikir menemukan konsep.

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat bahwa luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X Semester II SMA Joshua Medan T.P. 2011/2012 yang dibatasi hanya dua kelas yaitu Kelas X1 dan X2. 2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi pada model

pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Materi pokok pelajaran Fisika Kelas X semester II terdiri dari:

a. Asas Black b. Listrik Dinamis

c. Arus Listrik AC dan DC.

Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis yang sesuai dengan KTSP.

1.4. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana aktivitas siswa pada materi pokok Listrik Dinamis dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

(16)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis Masalah.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis Masalah terhadap hasil belajar siswa untuk materi pokok Listrik Dinamis sebelum dan sesudah pembelajaran.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Bahan masukan dan menambah wawasan bagi penelitian mahasiswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran berbasis Masalah.

2. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model pembelajaran berbasis Masalah yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Hasil nilai rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di kelas eksperimen dari pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitasnya 62% (kategori kurang) pertemuan kedua nilai rata-rata aktivitasnya 71% (kategori cukup) dan pada pertemuan ketiga nilai rata-rata aktivitasnya 80% (kategori baik). 2. Hasil nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen 41,14 dan untuk kelas kontrol 38,29 dan nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen 69,71 dan nilai rata-rata kelas kontrol 64,29. Dari analisis data yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap hasil belajar siswa pda materi pokok listrik Dinamis.

5.2. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama, sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu membagi siswa dalam kelompok belajar, agar alokasi waktu yang tersedia cukup digunakan dalam proses pembelajaran.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufiq.,(2008), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Penerbit Kencana, Jakarta

Arikunto, S., (2003), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Bey, Anwar , (2001), Cara Belajar Yang Efektif Untuk Tingkat SMA, Medan

Diknas,(2008), http://sumutcyber.com,(accesed Februari 2009)

Diknas,(2009),http://www.isekolah.org, (accesed Juni 2009)

Diknas,(2009),http://www.waspada.co.id, (accesed Juni 2009)

H.Barrows, (2005) dalam http://wianti.multiply.com/journal/item/7

http://akmadsudrajat.wordpress.com pembelajaran-inovatif/

http://one.indoskripsi.com/

http://sekolah.dekopin.coop/download/Elearning2.pdf

Jalaludin, Dudung, (2007), Fisika SMA dan MA untuk kelas X Semester II, Penerbit Arya Duta, Sukamaju Depok

Kurniatin, R. Sri, (2004), Fisika SMA untuk kelas X Semester II, Penerbit Regina, Bandung.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito Bandung, Bandung

Sudrajat,A.,(2008),http://akmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/19pembelajaran-inovatif/ (accessed Februari 2009).

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1 :  Sintaks Pengajaran Berbasis Masalah
Gambar 2.1    :    I masuk = I keluar

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

[r]

[r]

[r]