PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
Oleh :
Sarifah Aini NIM 409431033
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash Dalam Pembelajaran Koperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs.Amser Simanjuntak,M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.M.M.Tambunan,M.Pd, Ibuk Dra.Anna Juniar,M.Si , dan Bapak Dr.Marham Sitorus,M.Si , yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari proposal penelitian, penelitian dan juga sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban,M.Si , selaku pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada seluruh guru penulis sejak SD-SMA yang telah mendidik penulis. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru kimia SMA N 1 Pangkalan Susu yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta Ayahanda (Muhammad Zain), Ibunda (Yuliah, S.Pd),dan abang (Muhammad Hidayat) yang telah memberikan dorongan spiritual, moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Unimed.
v
Dewi Yuliana Sihite, dan seluruh teman – teman satu kelas Pendidikan Kimia A 2009.
Ucapan terima kasih kepada teman-teman PPLT SMK SwastaYPT Pangkalan Brandan Tahun 2013 dan seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013
Penulis
iii
PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
SARIFAH AINI NIM 409431033
Abstrak
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 6
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 7
1.7.Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1.Model Pembelajaran 10
2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.2. Unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.3. Keunggulan Dan Kelemahan Kooperatif 11 2.1.4. Model Pembelajaran Tipe TAI 12 2.1.5. Komponen Model Pembelajaran Tipe TAI 12 2.1.6. Kelebihan Dan Kekurangan Kooperatif Tipe TAI 13 2.1.7. Langkah-Langkah Kooperatif Tipe TAI 14
2.2. Media Pembelajaran 16
vii
2.2.2.Komputer Sebagai Media Pembelajaran 17
2.2.3.Animasi Flash 18
2.2.4.Kelebihan Flash Sebagai Media Presentasi 19
2.3. Materi Ajar 21
2.3.1.Pengertian Sistem koloid 21
2.3.2.Jenis-Jenis Koloid 23
2.3.3.Sifat-Sifat Koloid 24
2.3.4.Peranan Koloid Dalam Kehidupan 34
2.4. Kerangka Konseptual 37
2.5. Hipotesis Penelitian 38
2.5.1.Hipotesis Verbal 38
2.5.2.Hipotesis Statistik 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian 40
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 40
3.2.1. Populasi 40
3.2.2. Sampel Penelitian 40
3.3. Variabel Penelitian 40
3.4. Instrumen Penelitian 41
3.5. Rancangan Penelitian 43
3.6. Prosedur Penelitian 44
3.7. Teknik Analisis Data 47
3.7.1. Uji Normalitas Data Dengan Uji Chi Kuadrat 47
3.7.2. Uji Homogenitas Data 48
3.7.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 48
3.7.4. Peningkatan Hasil Belajar 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50
4.1. Hasil Penelitian 50
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 50
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 51
viii
4.1.3.1 Uji Normalitas Pre-test dan Post-test 52 4.1.3.2 Uji Normalitas Gain Eksperimen I dan II 53 4.1.3.3 Uji Homogenitas Pretest dan Post-test 54
4.1.3.4 Uji Homogenitas Data Gain 55
4.1.3.5 Persentase(%) Peningkatan Hasil Belajar 55
4.1.3.6 Pengujian Hipotesis 56
4.2. Pembahasan 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61
5.1. Kesimpulan 61
5.2. Saran 61
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Perbandingan antara Suspensi, Koloid dan Larutan 23
Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 24
Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 34
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi 79 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi 98
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 52
Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretest Dan Posttest 53
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Gain 54
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest 54
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Gain 55
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Koloid dan Larutan 25
Gambar 2.2. Efek Tyndal 25
Gambar 2.3. Gerak Brown 26
Gambar 2.4. Adsorpsi 27
Gambar 2.5. Peristiwa Koagulasi 28
Gambar 2.6. Contoh Koloid Pelindung 29
Gambar 2.7. Cuci Darah Pritoneal 30
Gambar 2.8. Terjadinya Elektroforesis 32
Gambar 2.9. Contoh Koloid Hidrofil 32
Gambar 2.10. Koloid Liofob / Sol Grafit 33
Gambar 2.11. Skema Penjernihan Air Secara Lengkap 36
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 65
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen I, II 67 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi 79
Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum Validasi 81
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 97 Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi 98
Lampiran 7 Instrumen Tes Setelah Validasi 100
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Setelah validasi 104
Lampiran 9 Media 105
Lampiran 10 Lembar Kerja Diskusi 108
Lampiran 11 Jawaban Lembar Kerja Diskusi 111
Lampiran 12 Tabel data Validitas Instrumen Test 116
Lampiran 13 Perhitungan Validitas Test 117
Lampiran 14 Tabel Hasil Uji Reliabilitas 119
Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Test 120
Lampiran 16 Tabel Data Tingkat Kesukaran 121
Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 122
Lampiran 18 Tabel Daya Pembeda Soal 124
Lampiran 19 Perhitungan Daya Pembeda Test 125
Lampiran 20 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 127 Lampiran 21 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretest Dan Posttest 128
Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas 130
Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas 135
Lampiran 24 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 138
Lampiran 25 Tabel Aktivitas Belajar Siswa 139
Lampiran 26 Data Aktivitas Belajar Siswa 145
Lampiran 27 Perhitungan Gain(Peningkatan Hasil Belajar) 147 Lampiran 28 Uji Normalitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 150 Lampiran 29 Uji Homogenitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 152
Lampiran 30 Pengujian Hipotesis 153
Lampiran 31 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 155 Lampiran 32 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 156
Lampiran 33 Tabel Kritis Distribusi F 157
Lampiran 34 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 158
Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian 159
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.
Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan guru tergolong monoton, yakni selalu menggunakan metode ceramah,. sehingga guru terkesan mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang memungkinkan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu, metode ceramah juga sering membuat siswa kebingungan dalam mempelajari suatu materi yang memang objeknya abstrak atau jarang dijumpai oleh siswa, karena dengan metode ceramah guru cenderung tidak mampu menghadirkan objek tersebut kedalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran dengan metode ceramah, siswa tidak dituntut untuk lebih kreatif dan berpikir kritis terhadap apa yang dipelajari, melainkan siswa hanya sebagai pendengar apa yang disampaikan guru tanpa memahaminya dengan baik
2
Kimia merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Semua aspek kehidupan manusia berhubungan dengan kimia secara langsung. Kimia menolong untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam kehidupan manusia dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, dan sebagainya. Selain itu, kimia juga mempelajari fenomena yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti, fotosintesis pada tumbuhan dan metabolisme pada tubuh mahluk hidup. Melihat topik yang dibahas pada kimia sangat menarik, seharusnya kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa sehingga diperoleh hasil belajar yang tinggi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi kimia yang dilakukan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu, maka faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar kimia adalah guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran.Faktor kedua kurangnya prasarana sekolah seperti infokus yang paling berguna didalam peroses belajar mengajar.
3
Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan..
Model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Model pembelajaran kooperatif ialah suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada kerja sama kelompok yang bersifat heterogen untuk menyelesikan tugas kelompok yang sudah disiapkan guru dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Demikian juga hasil peneliti Hidayati, Herlina (2010) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong baik dengan total skor rata-rata 2,87. Ketuntasan individu belajar klasikal sudah diatas SKBM yaitu sebesar 85,71%. Sedangkan untuk ketuntasan pembelajaran dikategorikan baik sekali dengan persentase 80,89%.
Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah animasi flash. Hal ini didukung dari penelitian terdahulu oleh Chairani, (2011)
4
hasil belajar kimia siswa pada materi pokok struktur atom dimana peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan macromedia flash lebih tinggi dengan gain 68% dari kelas tanpa media dengan gain 53,2 %.
Macromedia flash merupakan standar professional yang digunakan untuk membuat animasi web. Sejak keberadaannya pertama kali dan digunakan oleh beberapa situs web untuk membuat animasi intro dan permainan, banyak orang dibuat kagum olehnya. Ini sebabnya karena ukuranya yang begitu keil tetapi dapat menampilkan animasi di web yang luar biasa menakjubkan/mengagumkan (Candra, 2006)
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Media Animasi Flash dalam Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan
5
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Mengapa masih banyak guru yang belum menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menarik?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan media animasi flash dan tanpa media animasi flash?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan Animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan sistem koloid?
1.3.Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup yaitu :
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan sistem koloid (mengelompokkan koloid,suspensi kasar dan larutan sejati berdasarkan sistem disperse), jenis-jenis koloid, sifat-sifat koloid dan peranan koloid dalam kehidupan.
6
5. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA N I Pangkalan Susu yaitu kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2 .
1.4. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa SMA?
2. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menerapkan penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi
daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N I Pangkalan Susus tahun ajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Sistem Koloid?
7
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
Siswa lebih termotivasi untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Manfaat bagi guru
a. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi flash dalam pembelajaran. b. Sebagai bahan masukkan bagi guru dalam menerapkan medel pembelajaran,
sehingga pembelajaran lebih menarik minat siswa untuk nelajar. 3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran kimia di SMA Negeri I Pangkalan Susu
1.7 Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Kooperatif
8
guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Rusman, 2010) 2. Model Pembelajaran Tipe (TAI)
Model pembelajaran Tipe TAI merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995)
3. Media Pembelajaran
Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan. (Munandi, 2010)
4. Sistem Koloid
9
5. Terhadap siapa , kapan dan dimana
61 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Ada pengaruh media Animasi Flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri I Pangkalan Susu
2. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 9,353 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6706, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
3. Peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan media Animasi Flash maupun pembelajaran kooperatif tipe Tai tanpa media pada pokok bahasan sistem koloid dengan peningkatan hasil belajar siswa adalah 15,9 %.
4. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan Media animasi flash pada materi sistem Koloid sebesar memiliki rata-rata nilai pre-test 35,469 dan post-tes 84,531 dengan rata-rata gain sebesar 0,765. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata nilai pre-test 27,5 dan pos-tes 71,406 dengan rata-rata gain sebesar 0,60. Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I 76,5% dan pada kelas eksperimen II 60.6%. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 15,9%.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
62
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi., (2009),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakart
Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja GrafindoPersada, Jakarta
Chandra. Andak (2006) , 7 Jam Belajar Interaktif Flash Propesional 8 Untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran Penerbit Rineka Cipta , Jakarta
Djamarah,B.S., dan Zein,A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
HidayatiHerlina., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolitdan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Keenan, (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta
Muchtaridi dan Justiana Sandri (2007), Kimia SMA/MA Kelas XI, Yudhistira, Bandung
Retnowati Priscilla, (2008), Seribu Pena Kimia Kelas XI, Erlangga, Semarang RosaliaShinta, (2011), Inovasi Guru Kimia kelas XI, Kendi Mas Media , Jakarta Sardiman, (2006), Interaksi dan MotivasiBelajarMengajar , RajagafindoPersada,
Jakarta
Silitonga, Pasar Maulim.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Situmorang,Manihar.,Silitonga,L.L.,(2007),Efektifitas Media Audiovisual
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid ,Jurnal pendidikan Kimia
64
Slameto, (2010), Belajardan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Suyanto, (2007), Kimia SMA/MA kelas XI, Grasindo, Jakarta
Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10januari 2013)
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diaksestanggal 10 Januari 2013)