• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya dalam Menangani Problem Etika dalam Fisafat Ilmu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Upaya dalam Menangani Problem Etika dalam Fisafat Ilmu"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 3 No. 1 year (2022) page 180 -184

Upaya dalam Menangani Problem Etika dalam Fisafat Ilmu

1

Mardinal Tarigan,

2

Sania Oktavia Nasution,

3

Siti Sholikhah,

4

Najwa Al Zuhda Sitorus,

5

Dwi Fathimah

Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Mata Kuliah Filsafat Ilmu

*Email :

1

[email protected] ,

2

[email protected] ,

3

[email protected] ,

4

[email protected]

ABSTRACT

Philosophy of science is a true knowledge that occurs in a judicial manner regarding an object of knowledge obtained from a point of view or method used. According to one expert says that

" The philosophy of science is a part of philosophy that tries to do for science what philosophy generally does to the whole human experience." ( Peter Caws ). In essence, every human being who has knowledge must have ethics in solving some of life's problems. Therefore, in addition to academic knowledge that is continuously mastered, ethical science also needs to be balanced in the process of self-maturation so that later oneself will have good character and ethics to become a leader.

Kata kunci : Filsafat, etika, manusia, pemimpin

Pendahuluan

Filsafat ilmu adalah suatu pengetahuan yang benar terjadi secara kehakikian mengenai suatu pbjek pengetahuan yang diperoleh dari suatu sudut pandang ataupun metode yang digunakan. Menurut salah satu ahli mengatakan bahwa “ Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.”( Peter Caws ). Di setiap ilmu yang dipelajari pasti ada manfaat yang didapatkan, adapun manfaat yang bisa didapatkan dari Filsafat Ilmu ini adalah :

1. Dapat menumbuhkan ilmu pengetahuan yang untuk menuju salah satu tujuan yang ingin dicapai yang

mana keinginan itu dapat menembus dimensi suatu ilmu pengetahuan.

2. Adapun manfaat yang kedua dari filsafat ini adalah dapat mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang mana hal tersebut bisa untuk mengembangkan kemampuan IPTEK yang sudah dimiliki dan yang harus dipelajari lagi kedepannya.

Etika bukanlah sesuatu yang asing untuk kita lakukan, karena di setiap kita berinteraksi dengan orang orang disekitar pasti kita harus menerapkan apa yang namanya etika. Etika sendiri dalam bahasa Yunani Kuno yang berasal dari kata ‘etika’

yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya

yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti

(2)

yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.Menurut salah satu ahli dari Yunani Kuno, mengatakan bahwa etika itu adalah suatu pegangan yang dimiliki oleh seseorang agar ia bisa mengontrol perilakunya ( K. Bertens ).

Pemerintah menekankan bahwa pendidikan pada masa modern ini haruslah dibekalkan dengan pendidikan berkarakter dimana tenaga pendidik harus mengedepankan etika dan moral dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar kepada peserta didik. Mengapa demikian? Karena negara Indonesia sudah banyak tertinggal kualitas pendidikannya dari negara yang lain karena mereka selalu mengajarkan siswa mereka dari jenjang

PAUD sampai dengan Sekolah Dasar untuk Memahami banyak sekali ilmu etika, kemudian dilanjutkan dengan ilmu-ilmu akademik lainnya.

Pembahasan Filsafat

Dalam arti katanya,filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “philosophia”

yang terdiri dari kata “philos” yang bermakna cinta dan “sophia” yang bermakna Ilmu pengetahuan yang bijaksana. Masuknya ilmu filsafat pertama kali merupakan sebuah reformasi terhadap perubahan zaman dimana banyaknya tersebar mitos yang banyak di akui sebagai fakta sejarah yang belum terbukti kebenarannya. Maka dari itu kemunculan ilmu filsafat menjadi awal dari sumber pengetahuan yang akan menjadi tolak

ukur ilmuan selanjutnya dalam mengkaji masalah berdasarkan fakta /Kebenaran serta teori yang ada sebelumnya.

Filsafat disebut sebagai mother of

science karena dalam

perkembangannya dalam upaya mencari kebenaran sampai memasuki era Logos. Yang kemudian melahirkan beberapa cabang ilmu pengatahuan dan berkembang menjadi semakin spesifik yang sering sekali mengakibatkan permasalahan yang disebabkan oleh ilmu filsafat semakin jauh dari hakikanya.

Disamping itu, dalam filsafat ilmu juga memiliki cabang-cabang tersendiri yang terus menerus berkembang seiring perkembangan zaman dan permasalahan- permasalahan yang terus menerus dihadapi. Adapun cabang pokok filsafat ilmu adalah : Ontologi-Epistemologi- metodologi Logika- Etika-Estetika.

Beberapa cabang tersebut merupakan lingkaran pertama, dan masih banyak lagi lingkaran kedua dan seterusnya yang membahas dari masing-masing topik dari

tersebut,diantaranya : Filsafat social, filsafat politik, Filsafat hukum, filsafat Ekonomi, Filsafat Agama. Kemudian dilanjut dengan sub bab berikutnya yaitu : Filsafat Ilmu, Filsafat Kebudayaan, Filsafat bahasa, dan Filsafat Lingkungan

A. Etika (Filsafat Moral)

Etika merupakan sebuah cabang filsafat ilmu yang mempelajari seputar norma baik dan buruk dalam kepribadian masusia. Etika membahas mengenai pertimbangan dalam menilai sebuah tindakan yang dilakukan baik atau buruk dalam menjalani hubungan dengan manusia lain agar tidak terbentuk perpecahan dan kesalahfahaman.

Jika diartikan dalam bahasa yunani,Etika disebut dengan Ethos yang bermakna adat. Adapun Moral disebut dengan mores yang berarti cara hidup. Dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan perbedaan dari Etika dan Moral yaitu ; Pada dasarnya Etika merupakan kajian mendalam mengenai sistem dalam penilaian baik buruknya suatu perbuatan, Sedangkan Moral lebih tertuju kepada

(3)

sebuah tindakan atau perbuatan baik-buruk yang sedang dinilai.

Adapun beberapa pendapat Etika menurut para ahli yaitu :

"Ethic (from Greek Ethos character' is the systematic study of the nature of value concept, 'good', 'bad', 'ought', 'right' wrong, etc. and of the general principles which justify us in applaying them to anything; also called “moral philosophy” (Encyclopedia Britanica: 752)

"The term 'Ethics is used in three different but related ways, signifying 1) a general pattern or way of life, 2) a set rules of conduct or moral code, 3) inquiry about way of life of rules of conduct".

(Edwards, Encyclopedia of Philosophy: 81)

Di samping itu ada istilah lain yang berkaitan dengan moral, yaitu norma.

Norma berarti ukuran, garis pengarah, aturan, kaidah pertimbangan dan penilaian. Norma adalah nilai yang menjadi milik bersama dalam suatu masyarakat yang telah tertanam dalam emosi yang mendalam sebagai suatu kesepakatan bersama (Charis Zubair:

20) Norma ada beberapa macam:

norma sopan santun, norma hukum, norma kesusilaan (moral), norma agama. Masing masing norma ini mempunyai sangsi. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dewasa ini adalah bahwa masyarakat hanya takut pada norma hukum yang mempuyai sangsi yang jelas dan tegas.

yang pelaksanaannya berdasarkan kekuatan memaksa. Sedang norma moral yang pelaksanaannya berdasarkan kesadaran sebagai manusia, tidak ada sangsi yang nyata mulai ditinggalkan.

B. Ilmu Pengetahuan dan Etika

Ilmu pengetahuan yang dalam bahasa Inggris science, bahasa lati scientia berarti mempelajari atau mengetahui. Ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan (episteme). Ilmu pengetahuan bisa berasal. dari pengetahuan tetapi tidak semua pengetahuan itu adalah ilmu.

Ada beberapa syarat suatu pengetahuan dikategorikan ilmu.

Menurut LR. Poedjowijatno ilmu pengetahuan memiliki beberapa syarat:

(Abbas Hamami: 4)

a. .Berobjek: objek material sasaran/bahan kajian, objek formal yaitu sudut pandang pendekatan suatu ilme terhadap objeknya

b. Bermetode, yaitu prosedur/cara tertentu suatu ilmu dalam usaha mencari kebenaran

c. Sistematis, ilmu pengetahuan seringkali terdiri dari beberapa unsur tapi tetap. merupakan satu kesatuan.

Ada hubungan, keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain..

d. Universal, ilmu diasumsikan berlaku secara menyeluruh, tidak meliputi tempat tertentu atau waktu tertentu.

diproyekasikan berlaku seluas- luasnya.

Adapun ilmu pengetahuan memilki beberapa sifat:

1. terbuka: ilmu terbuka bagi kritik, sanggahan atau revisi baru dalam suatu dialog ilmiah sehingga menjadi dinamis,

2. milik umum, ilmu bukan milik individual tertentu termasuk para penemu teori atau hukum. Semua orang bisa menguji kebenarannya, memakai, dan menyebarkannya.

3. objektif: kebenaran ilmu sifatnya objektif. Kebenaran suatu teori, paradigma atau aksioma harus didukung oleh fakta-fakta yang berupa kenyataan. Ilmu dalam

(4)

penyusunannya harus terpisah dengan subjek, menerangkan sasaran perhatiannya sebagaimana apa adnya.

4. relatif: walaupun ilmu bersifat objektif, tetapi kebenaran yang dihasilkan bersifat relative/tidak mutlak termasuk kebenaran ilmu- ilmu alam. Tidak ada kebenaran terbantahkan. yang absolut tidak ada yang tidak kepastian kebenaran, yang ada hanya tingkat probabilitas yang tinggi.

Pemecahan masalah

Kenapa hanya manusia yang harus bermoral?

Norma moral itu berlaku mutlak.

tetapi tidak memaksa. Norma moral berlaku bagi semua manusia, tidak berlaku bagihewan, karena hanya manusia yang berakal. Semua tindakan manusia dalam segala. bidang itu senantiasa menghadapi penilaian.

Tindakan manusia selalu dinilai, dan setiap. saat iapun selalu menilai.

Apakah semua manusia sebagai makhluk yang berakal dikenai norma moral/etika? Jawabnya adalah tidak.

Moral dan etika hanya dikenakan pada manusia yang akalnya. berfungsi.

manusia yang mempunyai kesadaran (kesadaran dalam hal ini tidak dalam arti medis, tetapi psikologis filosofis).

Penilaian hanya ditujukan bagi.

manusia yang mempunyai akal dan sudah mempunyai kesadaran. Penilaian moral tidak dikenakan pada orang yang hilang ingatan, gila, sehingga tidak mempunyai kesadaran atau anak kecil yang kesadarannya belum tumbuh.

Manusia dengan kriteria ini tidak dikenai tanggung jawab terhadap atas segala tindakannya, kalau dikenai tindakan maka harus disesuaiakan dengan taraf kesadarannya. Alasan dasar dan rasional mengapa manusia.

harus menggunakan moral/etika sebagai landasan segala tindakannya adalah karena dia berakal dan mempunyai kesadaran. Sebagai contoh:

Ada seekor kucing yang lapar, di

depannya ada makanan yang biasa dimakannya, tanpa banyak pertimbangan dia tentu akan segera menyantapnya. Berbeda dengan manusia, walaupun ia lapar,di hadapannya ada makanan lezat ia tidak akan langsung menyantapnya. Berbagai macam pertimbangan akan menjadi dasar apakah ia akan menyantap makanan di depannya, apakah ia berhak menyantapnya. apakah makannya harus sekarang. bagaimana cara menyantapnya dan lain Manusia bermoral lain. Manusia tidak akan memakan apa yang bukan haknya, manusia bermoral akan mampu mengendalikan nafsu untuk makan, manusia juga akan menggunakan kaidah kepantasan dalam hal cara melakukan sesuatu. Mungkin hal ini dianggap sepele, justru inilah harus disadari bahwa untuk hal yang kecil dan aktivitas sehari-hari saja banyak sekali pertimbangan, apalagi untuk masalah yang lebih besar dan mendasar.

Mengapa manusia harus beretika/bermoral?

Dalam tulisan ini selanjutnya istilah etika dan moral mempuyai arti yang sama untuk merujuk pada penilaian perbuatan baik-buruk dengan alasan rasional. Kenapa manusia dalam kehidupannya harus beretika. Kenapa segala tindakan manusia tidak lepas dari penilaian, sementara makhluk lain tidak? Untuk menjawab pertanyaan ini sebaiknya dapat kita fahami bebarapa anggapan dasar tentang hakekat manusia.

Kekuatan moral dibutuhkan untuk mengendalikan akal dan nafsu sehingga kehidupan bermakna. manusia Mengapa menjadi manusia lebih harus bermoral/beretika? Jawabannya adalah karena manusia makhluk yang berakal, segala perbuatan, tindakan, dan perkataan manusia harus dipertanggungjawabkan. Perbuatan makhluk berakal senantiasa dinilai.

(5)

Perbuatan yang bernilai itulah yang menjadikan kehidupan manusia menjadi bermakna. Hidup manusia tidak hanya sekedar melangsungkan spesies, tetapi bagaimana ia dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa/Negara dan kemanusiaan secara umum Tuntuntan tanggung jawab ini meyangkut kegiatan manusia dalam segala bidang

Kesimpulan

Ada hubungan yang sangat erat antara filsafat, etika dan ilmu. Ilmu yang bergerak otonom tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya.

Landasan filosofis ini menjadikan ilmu masih tetap pada hakekat keilmuannya.

Ilmu sebabagi bidang yang otonom tidak bebas nilai. Ia selalu berkaitan dengan nilai-nilai etika terutama dalam penerapan ilmu. Etika sebagai salah satu cabang dalam filsafat akan memberikan arahan (guiedence) bagi gerak ilmu, sehingga membawa kemanfaatan bagi manusia.

Daftar Pustaka

BUDI, U. P. (2013). MANFAAT DAN MAKNA FILSAFAT ILMU. 14 APRIL.

Abbas Hamami Mintarejda, 1987, Epistemologi, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Achmad Charis Zubai, 1987, Kuliah Etika, Rajawali, Jakarta

Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, 2010, Filsafat Ilmu, Rineka Cipta, Jakarta

Harun Hadiwijono, 1987. Sari Sejarah

Filsafat Barat 2, Kanisius, Yogyakarta Kaclan, 1987, Pancasila

Kenegaraan, Liberty. Yogyakarta

Yuridis

Referensi

Dokumen terkait

kendala berinvestasi ada beberapa poin penting yang sangat mempengaruhi pengusaha atau investor untuk menanamkan modalnya di suatu tempat, antara lain:

Untuk meningkatkan mutu produk plastik dan sekaligus dapat meminmasi limbah plastik pada proses cetak plastik dapat digunakan metode Taguchi dengan melakukan

Gajayana no 50 Dinoyo Malang Telp... Gajayana no 50 Dinoyo

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga terhadap Kejadian Diare pada Balita 12-60 Bulan di Desa Kedung

a) Pada bulan Januari semua unit kerja substansi dilingkungan Mahkamah Agung RI, dalam hal ini adalah Pengadilan Agama Muara Bulian melakukan identifikasi, analisa dan

Berdasarkan hasil penelitian pengolahan data akhir menggunakan rumus uji-t diperoleh t-hitung > t-tabel yaitu 3,49 > 1,67 artinya hipotesis penerapan model pembelajaran

 pendengaran dan komunikasi.Selain itu, karena mereka memiliki rasa cinta yang dalam  pada tanah dan rumah diri sendiri, maka tindakan untuk mengungsi pun

Kajian pengembangan hidden curriculum yang menunjang pendidikan anti korupsi memiliki arti penting bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar. Hidden