• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN AGAMA MUARA BULIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN AGAMA MUARA BULIAN"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 1

BAB I PENDAHULUAN

A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN AGAMA MUARA BULIAN

Dengan diundangkannya Undang-undang nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama oleh pemerintah pada tanggal 29 Oktober 2009 semakin memantapkan langkah Peradilan Agama kedepan dalam melaksanakan tugas-tugas kehakiman yang merdeka guna menegakkan hukum dan keadilan, sesuai dengan kehendak reformasi dibidang hukum yang sangat diidamkan-idamkan oleh masyarakat agar masyarakat mendapatkan keadilan yang sebenar benarnya.

Untuk mewujudkan Peradilan yang Agung sebagaimana visi Mahkamah Agung,.Reformasi Birokrasi ( RB ) menempati prioritas yang sangat penting terutama perubahan budaya dan pola pikir segenap aparat badan peradilan untuk terjadinya perubahan prilaku aparat itu sendiri.

Menyadari banyaknya perubahan yang harus dilakukan, Mahkamah Agung mengembangkan Cetak Biru ( Blue Print ) Pembaharuan Peradilan yang berfokus pada area-area sbb:

1. Managemen perkara. 2. Tehnologi Imformasi 3. Pendidikan dan Pelatihan. 4. Sumber Daya Manusia. 5. Manajemen Keuangan. 6. Pengawasan.

Khusus mengenai pengawasan Mahkamah Agung melakukan pengawasan baik secara internal maupun ekternal diberbagai lini dan sector, Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 telah membuka pintu kearah itu. Dalam pasal 12A Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 disebutkan :

Ayat (1). Pengawasan internal atas tingkah laku hakim dilakukan oleh Mahkamah Agung;

Ayat (2). Selain pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, pengawasan eksternal atas perilaku hakim dilakukan oleh Komisi Yudisial.

(2)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 2

Pasal ini menyemangatkan betapa pemerintah dan dan rakyat Indonesia betul-betul menghendaki terciptanya peradilan yang Agung bersih dan berwibawa di tanah air kita Indonesia ini. Ini adalah merupakan salah satu tantangan kita ke depan.

Setelah Cetak Biru tahap I,pada bulan Oktober 2010, Mahkamah Agung juga telah menyelesaikan pembuatan dokumen Perencanaan Jangka Panjang Badan Peradilan Indonesia yang disebut Cetak Biru ( Blue Print ) Pembaharuan Peradilan 2010 -2035 ( Cetak Biru tahap II ) yang merupakan penyempurnaan dari Cetak Biru I tahun 2003 guna mempertajam arah dan langkah dalam mencapai cita-cita pembaharuan Badan Peradilan secara utuh.Dengan diwujudkan program-program pada dokumen tersebut secara berkesinambungan dan terarah diharapkan pada tahun 2010 Peradilan yang agung telah dapat dicapai dengan ciri kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan terpenuhi, pelayanan pengadilan yang terjangkau dan kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan.

Pengadilan Agama Muara Bulian sebagai salah satu kawal depan Mahkamah Agung, menyambut baik upaya tersebut dengan menjadikan peningkatan kinerja, transparansi informasi dan pengawasan sebagai arah kebijakan dalam menyusun rencana kerja untuk tahun 2010, di samping visi dan misi Mahkamah Agung / Peradilan sebagai acuan utama dari setiap kebijakan yang diambil. Secara umum, kebijakan-kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Transparansi Perkara..

2. Mengembangkan Tehnologi Imformasi. 3. Pembinaan Sumber Daya Manusia. 4. Pengelolaan PNBP

5. Pengawasan.

6. Pelayanan prima kepada pencari keadilan

Kebijakan-kebijakan umum sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya dijabarkan dalam bentuk rencana kerja dan strategi pencapaian target.

B. VISI DAN MISI

Sebagai salah satu badan Peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, visi dan misi Pengadilan Agama Muara Bulian secara umum tidak terlepas dari visi dan misi Mahkamah Agung sebagai puncak tertinggi dari badan Peradilan di Indonesia.

Adapun visi Mahkamah Agung/ badan Peradilan Indonesia yang baru adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung Bapak DR. HARIFIN A.

(3)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 3

TUMPA, SH, MH dalam kata sambutan beliau pada acara pembukaan rakernas Mahkamah Agung RI di Palembang pada tanggal 7 Oktober 2009 yaitu :

Visi : Terujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Misi Mahkamah Agung/ Badan Peradilan ndonesia :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan.

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan. 3. Meningkatkan kwalitas kepemimpinan badan peradilan. 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Bulian tentu tidak keluar dari visi dan Misi Mahkamah Agung sebagai puncak tertinggi dan Badan Peradilan lain di Indonesia.

Adapun Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Bulian adalah sebagai berikut : VISI :

Mewujudkan Pengadilan Agama Muara Bulian Yang Mandiri, Bersih, Berwibawa Dan Profesional Dalam Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkualitas

Misi :

1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Muara Bulian

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Dalam Bidang Hukum Dan Keadilan Di Kabupaten Batang Hari

3. Mewujudkan Kualitas Aparatur Pengadilan Agama Muara Bulian Yang Bersih, Berwibawa, Profesional Dan Berakhlak Mulya

4. Mewujudkan Putusan Yang Berkualitas Dan Memenuhi Rasa Keadilan Bagi Para Pencari Keadilan

Secara umum, arah kebijakan yang dibuat oleh Pengadilan Agama Muara Bulian telah sejalan dengan visi dan misi tersebut di atas. Maka untuk merealisasikan misi dan kebijakan tersebut, Pengadilan Agama Muara Bulian telah menyusun rencana kerja untuk tahun 2010 serta strategi pencapaian target dari rencana kerja tersebut sebagaimana terurai berikut ini.

C. RENCANA DAN STRATEGI

Penyusunan Rencana kerja Pengadilan Agama Muara Bulian tahun 2010 berpedoman kepada Instruksi presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan pedoman penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di

(4)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 4

lembaga Peradilan yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2006, Cetak Biru pembaharuan peradilan Indonesia serta aturan-aturan lain yang berkaitan dengan hal tersebut.

Rencana kerja tersebut disusun dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Muara Bulian serta kendala-kendala yang mungkin timbul karena faktor kondisi wilayah yang masih memiliki daerah sulit dicapai dan keadaan masyarakat baik dari segi ekonomi maupun pendidikan masih sangat tertinggal.

Ketersediaan Sumber daya manusia pada Pengadilan Agama Muara Bulian dengan tingkat pendidikan yang relatif sudah sesuai dengan kebutuhan tugas masing-masing, sarana dan prasarana serta anggaran yang cukup memadai, merupakan faktor-faktor pendukung terhadap keberhasilan rencana kerja tersebut. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa keterbatasan jumlah pegawai terutama dibidang administrasi baik itu di Kepaniteran maupun di Kesekretariatan, tenaga ahli Tehnologi informasi dan SIADPA serta keterbatasan prasarana dan sarana seperti masih kurangnya ruangan yang presentatif sesuai dengan kebutuhan. kendala bagi Pengadilan Agama Muara Bulian sendiri dalam mencapai keberhasilan rencana kerja tersebut, di samping kendala dari luar seperti kondisi wilayah dan masyarakat sebagimana tersebut di atas.

Strategi yang diterapkan oleh Pengadilan Agama Muara Bulian dalam menghadapi kendala-kendala tersebut, antara lain dengan memaksimalkan potensi yang ada. Jabatan rangkap bagi pegawai yang memungkinkan untuk melaksanakan tugas-tugas kejurusitaan, dan administrasi perkara, mengangkat tenaga honor yang bisa komputer, memanfaatkan ruangan kantor dengan semaksimal mungkin adalah merupakan langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi belum memadainya prasarana yang tersedia, di samping strategi dan langkah lainnya sepanjang masih memungkinkan dan tidak menyalahi aturan yang ada.

Rencana dan strategi tersebut secara rinci telah dituangkan dalam bentuk program kerja Pengadilan Agama Muara Bulian tahun 2010, sebagaimana terlampir.

(5)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 5

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)

A. PENYUSUNAN ALUR TUPOKSI.

Pegawai Pengadilan Agama keseluruhannya berjumlah 25 orang, terdiri dari 11 orang hakim termasuk pimpinan, 1 orang Panitera/Sekretaris, 5 Pejabat Kepaniteraan, 4 Pejabat Kesekretariatan, 4 orang staf yang ditunjuk sebagai Bendaharawan Pengeluaran, Kasir dan pegawai Perpustakaan. Di samping itu di Pengadilan Agama Muara Bulian terdapat 7 orang pegawai honorer yaitu 2 orang sebagai Satpam, 2 orang membantu administrasi, 1 orang membantu di bidang Tehnologi Informasi, 1 orang sopir dan 1 orang cleaning service. Adapun tugas kejurusitaan dirangkap oleh Wakil sekretaris, Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan Kepegawaian dan Bendaharawan Pengeluaran. Adapun Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Bulan Klas II

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan Peradilan baik itu pelaksana fungsi teknis maupun fungsi pendukung, maka struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian telah tersusun sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang nomor 50 tahun 2009 sebagai perubahan kedua atas Undang-undang nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama serta Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA /004/SK/I/1992 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama.

(6)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 6

Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Bulian adalah sebagai berikut :

- Ketua :

Dijabat oleh Dra. Lisdar dari 27 Oktober 2010 sampai sekarang. Bertugas memimpin Pengadilan Agama Muara Bulian dan seluruh pegawai Pengadilan Agama Muara Bulian. Mengambil kebijakan untuk tercapainya visi dan misi Pengadilan Agama Muara Bulian. Disamping itu juga memimpin persidangan sebagai Ketua Majelis.

- Wakil Ketua :

Dijabat oleh Dra. Erlis, SH dari 02 Nopember 2010 sampai sekarang. Bertugas membantu Ketua dalam memimpin Pengadilan Agama Muara Bulian. Menggantikan Ketua secara penuh apabila Ketua berhalangan atau tidak berada di tempat. Wakil Ketua juga bertugas sebagai koordinator pengawasan, untuk mengkoordinasi Hakim-Hakim Pengawas Bidang dalam melakukan pengawasan. Disamping itu Wakil Ketua bertugas memimpin sidang sebagai Ketua Majelis.

- H a k i m :

Pada awal tahun 2010, Hakim Anggota Pengadilan Agama Muara Bulian berjumlah 9 (Sembilan) orang, yaitu :

1. Dra.Erlis,SH. Menjabat dari tanggal 01 Maret 1992 sampai dengan tanggal 1 Nopember 2010.

2. Asep Irpan Helmi, SH. Menjabat dari tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan sekarang

3. Syarifah Aini, S.Ag. Menjabat dari tanggal 27 Juli 2009 sampai dengan sekarang 4. Rogaiyah, S.Ag. Menjabat dari tanggal 27 Juli 2009 sampai dengan sekarang 5. Masalan Bainon, S.Ag. Menjabat dari tanggal 27 Juli 2009 sampai dengan

sekarang

6. Tuti Sudiarti, SH. Menjabat dari tanggal 27 Juli 2009 sampai Juli 2010

7. Rifky Ardhitika, SHI, MHI. Menjabat dari tanggal 27 Juli 2009 sampai dengan sekarang

8. Siti Alosh Farchati, SHI. Menjabat dari tanggal 27 Juli 2009 sampai dengan sekarang

(7)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 7

1. Siti Patimah, dilantik pada tanggal 21 Mei 2010 yang sebelumnya bertugas sebagai Hakim Pengadilan Agama Muara Sabak

2. Drs. Muchidin, MA, dilantik pada tanggal 21 Oktober 2010 sebelumnya bertugas sebagai Hakim Pengadilan Agama Bengkayang

3. Andi Mia Ahmad Zaky, SHI, dilantik pada tanggal 15 Nopember 2010 sebelumnya bertugas sebagai Cakim di Pengadilan Agama Bandung.

Dan pada tahun 2010 Hakim yang di mutasikan/Promosikan sebanyak 4 (empat) orang yaitu :

1. Drs. Paskinar Said, dipromosikan menjadi Hakim Tinggi PTA Jayapura.

2. Drs. Abdul Manaf, dipromosikan menjadi Ketua Pengadilan Agama Sarolangun 3. Dra. Erlis, SH, dipromosikan menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama Muara

Bulian

4. Tuti Sudiarti, SH, dimutasikan ke Pengadilan Agama Kalianda

Dengan demikian sekarang Hakim Pengadilan Agama Muara Bulian berjumlah 11 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua. Para Hakim tersebut bertugas mendampingi Ketua Majelis dalam melakukan persidangan dan memimpin persidangan apabila ia bertindak sebagai Ketua Majelis. Disamping tugas pokoknya, Hakim-Hakim tersebut juga ditunjuk sebagai Hakim Pengawas Bidang sesuai dengan SK Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian Nomor : W5-A2/724/ Kp.04.6/XII/2010 tanggal 14 Desember 2010.

4. Panitera/Sekretaris :

Panitera/Sekretaris dijabat oleh Baharuddin Djalil, SH. mulai dari tanggal 07 Januari 2008 sampai sekarang. Panitera/Sekretaris bertugas memimpin kepaniteraan dan kesekretariatan agar terlaksana fungsi administrasi yang baik, baik dibidang kepaniteraan maupun dibidang kesekretariatan. Panitera/Sekretaris juga berfungsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran yang bertugas memimpin pelaksanaan anggaran yang tercantum dalam DIPA Pengadilan Agama Muara Bulian. Disamping bertugas memimpin administrasi pengadilan baik perkara maupun kesekretariatan, juga bertugas mendampingi ketua majelis untuk melaksanakan persidangan sebagai panitera sidang.

5. Wakil Panitera

Wakil Panitera dijabat oleh Widarli, S.Ag. Mulai dari 20 Oktober 2009 sampai sekarang.

(8)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 8

Waki Panitera bertugas membantu Panitera dibidang Administrasi kepaniteraan perkara. Mengkoordinir semua perkara yang masuk dan putus dan juga mengkoordinir semua laporan perkara dan penataan arsip. Disamping itu juga bertugas membantu majelis hakim sebagai panitera sidang.

Wakil Panitera membawahi tiga panitera muda yaitu Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan dan Panitera Muda Hukum.

6. Wakil Sekretaris

Wakil Sekretaris dijabat oleh Dra Nur’aini. mulai dari tanggal 04 Oktober 2004 sampai sekarang.

Wakil Sekretaris bertugas membantu Panitera/Sekretaris untuk terlaksananya administrasi dibidang kesekretariatan dengan baik. Disamping itu Wakil Sekretaris adalah sebagai Pejabat Pembuat Komitmen untuk terlaksana DIPA Pengadilan Agama Muara Bulian. Wakil Sekretaris membawahi tiga kepala urusan yaitu : Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan Kepegawaian dan Ortala dan Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan.

7. Panitera Muda Gugatan

Panitera Muda Gugatan dijabat oleh Nurismar Muis BA. mulai dari tanggal 20 Oktober 2009 sampai sekarang. Panitera Muda Gugatan bertugas melaksanakan administrasi kepaniteraan sesuai dengan pola Bindalmin. Mengkoordinir Meja I dalam menerima perkara gugatan, banding, kasasi, peninjauan kembali, permohonan eksekusi, menaksir biaya, mengeluarkan SKUM kemudian mengatur tugas Meja II sebagai petugas Register. Selanjutnya menaikkan perkara yang diterima kepada Ketua menurut hierarchy. Disamping itu Panitera Muda Gugatan juga bertugas untuk mendampingi majelis hakim sebagai panitera sidang.

8. Panitera Muda Permohonan

Panitera Muda Permohonan dijabat oleh M. Razali. mulai dari tanggal 20 Oktober 2009 sampai sekarang. Panitera Muda Permohonan bertugas, mengkoordinir Meja I dalam menerima perkara-perkara permohonan dan mengkoordinir meja II dalam mencatat perkara permohonan dalam buku register perkara permohonan selanjutnya menaikkan berkas perkara permohonan yang diterimanya kepada Ketua melalui hierarchy. Disamping itu Panitera Muda Permohonan juga bertugas mendampingi majelis hakim sebagai panitera sidang.

(9)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 9

9. Panitera Muda Hukum

Panitera Muda Hukum dijabat oleh Musdarni, BA. mulai dari tanggal 20 Oktober 2009 sampai sekarang. Panitera Muda Hukum bertugas membuat laporan bulanan, tahunan, laporan kegiatan hakim, mengarsipkan berkas perkara yang telah diminutasi dan dijahit. Menyerahkan Akta Cerai, mengirim Salinan putusan kepada KUA-KUA dan mendampingi hakim dalam persidangan sebagai panitera sidang.

10. Kepala Urusan Umum

Kepala Urusan Umum dijabat oleh Yulizar.SY, S.Pd. mulai dari tanggal 24 Pebruari 2005 sampai sekarang. Kepala Urusan Umum bertugas memimpin pelaksanaan tugas urusan umum, menyiapkan konsep-kosep surat yang berkaitan dengan urusan umum, mencatat surat keluar dan surat masuk, pengadaan barang, menyiapkan pelengkapan alat-alat tulis kantor, mencatat barang-barang milik negara dalam buku inventaris, membuat daftar inventaris ruangan setiap tahun, melaksanakan penghapusan barang yang sudah rusak serta membuat laporan semesteran dan laporan tahunan BMN, mengatur tugas staf dibawah pimpinannya.

11. Kepala Urusan Keuangan Dan Perencanaan

Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan dijabat oleh Budi Berliansyah, SE. mulai dari tanggal 20 April 2009 sampai sekarang. Kepala Urusan Keuangan bertugas membuat perencanaan keuangan, menyusun rencana kerja anggaran kementrian/lembaga (RKAKL), melakukan pengelolaan yang berhubungan dengan APBN/DIPA, memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP dan ketersediaan pagu dalam DIPA serta menandatangani SPM, membuat laporan realisasi anggaran bulanan, triwulan dan semesteran dengan sistem akuntasi instansi (SAI) yang dikirim ke Pengadilan Tinggi (korwil), Pengadilan Tinggi Agama dan Mahkamah Agung Republik Indonesia serta melaksanakan urusan surat yang berhubungan dengan tugas kesekretariatan dibidang keuangan.

12. Kepala Urusan Kepegawaian Dan Ortala

Kepala Urusan Kepegawaian dan Ortala dijabat oleh Syafrianto, S.Ag mulai dari tanggal 20 April 2009 sampai sekarang. Kepala Urusan Kepagawaian dan Ortala bertugas melaksanakan tugas dibidang kepegawaian, melengkapi data SIMPEG, SIKEP, menyusun daftar Kenaikan Gaji Berkala, kenaikan pangkat, DP3, KP4 seluruh pegawai. Menata/menyusun file kepegawaian, membuat daftar cuti

(10)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 10

tahunan pegawai, absen pegawai dan merekapnya setiap bulan untuk dilaporkan ke Pengadilan Tinggi Agama. Mengonsep surat-surat yang berkaitan dengan kepegawaian.

13. Bendaharawan Pengeluaran

Bendaharawan rutin dijabat oleh Sri Maryenti. Bertugas melakukan pembukuan keuangan rutin dalam buku kas, membayarkan gaji pegawai, mempertanggung jawabkan belanja kantor dalam bentuk kwitansi.

14. Bendaharawan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Bendaharawan PNBP. Dijabat oleh Sri Wahyuni S.HI. Bertugas menerima dan membukukan keuangan PNBP dan menyetorkannya ke Kas Negara.

15. Kasir

Kasir dijabat oleh Leni Febriati, SHI. Bertugas menerima uang perkara dan membukukannya dalam buku jurnal, dan mencatat penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas bantu setiap hari, memberi nomor perkara pada SKUM, Mengeluarkan biaya panggilan kepada Juru Sita., Meterai dan lain-lain. Menyetor uang PNBP kepada bendaharawan Penerimaan Negara Bukan Pajak setiap minggu.

16. Panitera Pengganti

Panitera Pengganti Pengadilan Agama Muara Bulian saat ini bejumlah 1 (satu) orang yaitu, Sri Wahyuni, SHI, yang dilantik pada tanggal 04 Januari 2010. Panitera Pengganti bertugas mendampingi majelis hakim dalam persidangan untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan proses perkara, membuat berita acara persidangan dengan rapi dan menanda tanganinya bersama-sama dengan ketua mejelis, melaksanakan minutasi berkas atas pengawasan ketua majelis. Mengetik putusan yang telah putus. Melaporkan kepada petugas register tentang pengunduran sidang, minutasi dan perkara yang telah putus.

Panitera Pengganti Pengadilan Agama Muara Bulian yang mutasi/promosi sebanyak 3 (tiga) orang pada tahun 2010 yaitu :

1. Izzami Thaufiq, SH, di promosikan menjadi Panmud Gugatan Pengadilan Agama Sengeti.

2. Ibnu Hajar, BA, di promosikan menjadi Panmud Permohonan Pengadilan Agama Sarolangun

(11)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 11

3. Raudhah Rachman, SH. MH, di mutasikan ke Pengadilan Agama Sengeti.

17. Jurusita / Jurusita Pengganti

Jurusita/Jurusita Pengganti dijabat oleh Dra. Nur’aini, Yulizar.SY,S.Pd, Syafrianto, S.Ag, dan Sri Maryenti. Juru Sita Pengganti bertugas melaksanakan perintah ketua/ketua mejelis untuk melakukan pemanggilan, pemberitahuan putusan, serta penyitaan dan eksekusi.

18. Pramubakti

Satu orang, Ahkmad Syarbaini, Bertugas menjaga kebersihan dalam kantor, menyiapkan air minum untuk pegawai. Disamping tugas tersebut Ahmad Syarbaini juga ditugaskan membantu tugas Umum dan Administrator Website.

19. Sopir

Satu orang, Syofiandi bertugas mengantar, menjemput Ketua dalam dinas dan kelancaran transportasi lainnya.

20. Satpam

Satpam terdiri dari 4 orang, Hakimin, Badaruddin, Al Imamusi sahid hasan Albana dan Syahroni. Bertugas menjaga keamanan persidangan, dan keamanan lingkungan kantor dan membantu tugas Ahmad Syarbaini sebagai petugas kebersihan dan menyiapkan air minum.

21. Clearning Cervice

Satu orang, Syofian Adi. Bertugas menjaga kebersihan lingkungan kantor,

B. STANDART OPRASIONAL PROSEDUR (SOP).

Menyusun pedoman prosedur operasional standar ( SOP ) yang efektif pada dasarnya menunjukan bahwa organisasi mempunyai kemauan memperbaiki langkah-langkah kegiatan serta pengambilan keputusan dan memperbaruinya sesuai dengan tuntutan perubahan yang dialami.

Pedoman atau manual SOP adalah salah satu modal paling penting bagi organisasi untuk mengendalikan seluruh keputusan dan kegiatan yang dilakukannya dalam koridor yang sistematis dan efektif. Semakin besar organisasi, semakin besar pula tuntutan untuk

(12)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 12

mempunyai perangkat kontrol yang memadai. Semua itu hanya bisa terwujud apabila organisasi memiliki panduan yang jelas tentang pengambilan keputusan dan kegiatannya.

I. STANDART OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) BIDANG KEPANITERAAN

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dalam rangka penyelesaian perkara pengadilan Agama Muara Bulian merumuskan standar langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan/ ditempuh oleh pencari keadilan maupun pihak pengadilan itu sendiri.

Standar Operasional Prosedur berperkara di Pengadilan Agama Muara Bulian terbagi kepada 15 item sebagaimana akan diuraikan dibawah ini :

1. SOP Tentang Penerimaan dan Biaya perkara 2. SOP Tentang Pencatatan/Pemberkasan.

3. SOP Tentang Penerimaan Perkara dengan pembayaran Cuma-Cuma (Prodeo). 4. SOP Tentang Pemanggilan

5. SOP Tentang Prosedur Mediasi

6. SOP Tentang Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim 7. SOP Tentang Sita Jaminan dan eksekusi

8. SOP Tentang pengembalian sisa panjar

9. SOP Tentang Pengambilan/Penyampaian Salinan Putusan dan Akta Cerai 10. SOP Tentang Publikasi putusan

11. SOP Tentang Permohoan Banding 12. SOP Tentang Permohonan Kasasi

13. SOP Tentang Permohonan Peninjauan Kembali 14. SOP Tentang pengarsipan

15. SOP Tentang Pengaduan.

1. SOP Tentang Penerimaan dan Biaya perkara

- Pemohon/Penggugat atau kuasanya datang menghadap Petugas meja I dengan membawa surat permohonan/ gugatan /verzet/ permohonan Banding/ permohonan kasasi/ permohonan Peninjauan kembali atau permohonan Eksekusi sebanyak jumlah Termohon/Tergugat ditambah 5 rangkap. Jika Penggugat/Pemohon tidak bisa menulis dan membaca maka pihak Pengadilan Agama dapat membantu membuatkan gugatan lisan.Pihak yang berperkara dapat juga meminta bantuan penjelasan Petugas meja I, Paling lama 30 menit.

(13)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 13

- Petugas meja I menaksir panjar biaya perkara dan dituangkan dalam SKUM (tiga lembar) lembar pertama warna putih, lembar kedua warna kuning dan lembar ketiga warna merah, paling lama 5 menit.

- Petugas meja I menyerahkan kembali surat gugatan/permohonan tersebut beserta Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) kepada Penggugat/Pemohon atau Kuasanya serta mempersilahkan agar membayar panjar biaya perkara sebagaimana tertera dalam SKUM ke Bank , paling lama 5 menit.

- Penggugat/Pemohon atau Kuasanya membayar panjar biaya perkara ke Bank yang telah ditentukan sejumlah yang tertera pada SKUM dengan surat pengantar ke Bank yang telah ditentukan, paling lama 30 menit.

- Penggugat/Pemohon atau Kuasanya menyerahkan surat gugatan/permohonan disertai dengan slip bukti penyetoran panjar biaya perkara yang telah divaliditasi oleh Bank ke kasir Pengadilan Agama MuaraBulian.paling lama 1 menit.

- Kasir mencatat panjar biaya perkara yang tertera pada slip setoran tersebut ke dalam buku jurnal keuangan perkara, menandatangani dan memberi tanda lunas pada SKUM (3 rangkap), membubuhkan nomor perkara dan tanggal penerimaan perkara pada SKUM dan pada surat gugatan/permohonan sesuai dengan nomor dan tanggal hari pencatatan pada jurnal keuangan perkara, paling lama 10 menit. - Kasir setelah menyimpan SKUM lembar ketiga (merah) menyerahkan surat

gugatan/permohonan beserta SKUM lembar pertama (putih), lembar kedua (kuning) dan slip setoran panjar biaya perkara kepada Penggugat/Pemohon atau Kuasanya untuk didaftarkan pada petugas meja II, paling lama 5 menit.

2. SOP Tentang Pencatatan/Pemberkasan.

- Petugas II meja memeriksa kelengkapan berkas perkara dan mencatat perkara tersebut kedalam buku register induk perkara, kemudian menyerahkan 1 rangkap surat gugatan/permohonan berikut SKUM lembar pertama (putih) kepada Penggugat/Pemohon, paling lama 15 menit. Proses pendaftaran perkara telah selesai, selanjutnya pihak berperkara dapat meninggalkan Pengadilan untuk menunggu panggilan sidang oleh Juru Sita/Jurusita Pengganti di tempat kediamannya masing-masing.

- Petugas meja II menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Gugatan/Permohonan untuk diperiksa kelengkapannya, paling lama 15 menit. Selanjutnya berkas tersebut diserahkan kepada Wakil Panitera untuk diteruskan

(14)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 14

kepada Panitera, selanjutnya kepada Ketua Pengadilan guna ditunjuk majelis hakimnya yang menangani perkara tersebut.

- Setelah mempelajari berkas perkara, Ketua Pengadilan Agama menunjuk Majelis Hakim yang akan menyidangkan dalam formulir PMH dan mengembalikannya kepada Panitera untuk menunjuk Panitera sidang yang akan mendapingi Majelis Hakim,paling lama 15 menit.

- Panitera mengembalikan berkas kepada petugas Meja II selanjutnya petugas Meja II mencatat PMH dan PPP dalam buku register induk perkara, paling lama 10 menit.

- Petugas Meja II menyerahkan berkas perkara kepada Majelis Hakim yang ditunjuk untuk dipelajari dan ditentukan hari sidangnya, paling lama 5 menit.

3. SOP Tentang Penerimaan Perkara dengan pembayaran Cuma-Cuma (Prodeo). - Pemohon/Penggugat atau kuasanya menghadap petugas Meja I dan menyerahkan

surat Permohonan/Gugatan yang mencantumkan alasan dan permintaan berperkara secara prodeo, paling lama 2 menit.

- Petugas Meja I mempelajari surat permohonan/gugatan dan membuat Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) yang ditulis dengan Rp.0,- sebanyak 3 rangkap dan menyerahkannya kepada kepada Pemohon/Penggugat. Paling lama 10 menit. - Pemohon/Penggugat atau kuasanya menyerahkan surat Gugatan/ Permohonan kepada Kasir disertai dengan SKUM selanjutnya Kasir mencatat dalam buku jurnal panjar Rp.0,- dan memberi nomor register pendaftaran pada SKUM dan permohonan/gugatan sesuai dengan nomor jurnal dan menyerahkan kembali kepada Pemohon/Penggugat, paling lama 15 menit.

- Pihak berperkara menyerahkan surat gugatan dan kelengkapannya kepada petugas Meja II untuk dicatat dalam buku register Perkara dan meneruskan berkas sebagaimana prosedur diatas, paling lama 10 menit.

4. SOP Tentang Pemanggilan

- Ketua Majelis Hakim yang ditunjuk menandatangani PHS setelah bersama sepakat dengan anggota majelis, membagi salinan surat gugatan/permohonan kepada hakim anggota majelis dan memerintahkan kepada Jurusita /Jurusita Pengganti untuk memanggil para pihak berperkara dengan instrumen panggilan,paling lama 15 menit.

(15)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 15

- Pemanggilan pertama Termohon/Tergugat dengan melampirkan surat

permohonan/gugatan.

- Pemanggilan untuk Termohon/Tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya untuk perkara perceraian melalui mass media untuk sidang 4 bulan yang akan datang sebanyak 2 kali .Jarak panggilan pertama dengan kedua satu bulan, dan jarak panggilan kedua dengan hari sidang minimal 3 bulan

- Pemanggilan Termohon/Tergugat yang tidak diketahui alamatnya dalam perkara selain perceraian dilaksanakan melalui Pemerintah Daerah setempat dan menempelkan panggilan tersebut pada papan pengumuman pengadilan tersebut. - Pemanggilan Termohon/Tergugat yang berada dalam wilayah hukum pengadilan

lain dengan meminta bantuan pengadilan tersebut dengan melampirkan 1 rangkap Surat Permohonan/gugatan dan mengirimkan biaya panggilan sesuai dengan ketentuan radius jarak tempat yang dipanggil dengan pengadilan melaksanakan panggilan.

- Surat pemanggilan terhadap pihak yang berada diluar negeri ditujukan kepada Kementrian Luar Negeri/ Ditjen Konsulat dengan tenggang waktu persidangan minimal 6 bulan.

- Setelah panggilan dilaksanakan/datang diserahkan kepada Majelis Hakim yang menangani perkara melalui Panitera Pengganti, paling lama 5 menit.

5. SOP Tentang Prosedur Mediasi

- Apabila persidangan dihadiri kedua belah pihak, proses mediasi harus dilakukan dan untuk persidangan harus ditunda untuk paling lama 40 hari dan dapat diperpanjang selama 14 hari.

- Ketua Majelis Memberi petunjuk tentang pemilihan mediator, menunjukan daftar mediator dan menawarkan kepada para pihak untuk memilih mediator kemudian membuat Penetapan mediator yang disepakati, paling lama 30 menit.

- Pemilihan mediator dapat ditunda dalam 2 hari dan bila tidak terdapat kepakatan antara kedua belah pihak, Ketua majelis menunjuk salah seorang mediator yang terdaftar di pengadilan untuk menjalankan fungsi mediasi.

- Proses mediasi diawali dengan memperkenalkan diri mediator, menjelaskan proses mediasi oleh mediator serta hak dan tanggung jawab pihak-pihak dan mediator.paling lama 10 menit.

(16)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 16

- Mediasi dilanjutkan dengan menerima resume dari para pihak, membahas usulan-usulan dan opsi lain, mengadakan kaukus bila perlum meakhiri dan membuat laporan mediasi, paling lama 3 hari.

- Jika mediasi berhasil, maka untuk perkara perceraian dibuatkan kesepakatan damai dan perkaranya dicabut dipersidangan, sedangkan untuk perkara selainnya dibuat kesepakatan perdamaian dan akan dibuatkan akta damai di persidangan, paling lama 2 hari.

- Setelah proses mediasi berkas perkara dan laporan mediasi diserahkan kepada Majelis Hakim sesuai dengan PMH semula, paling lama 10 menit.

6. SOP Tentang Penyelesaian Perkara Oleh Majelis Hakim

- Panitera Pengganti menyiapkan berkas perkara yang akan disidangkan beserta peralatan persidangan lainnya sebelum Majelis Hakim memasuki ruang siding, paling lama 5 menit,

- Persidangan dilaksanakan pada pkl. 09.00 WIB kecuali dalam hal tertentu dapat dilaksanakan lebih lambat setelah mengumumkan terlebih dahulu.

- Petugas keamanan (Satpam) bertanggung jawab terhadap keamanan persidangan dan memeriksa setiap pengunjung yang dicurigai dan memastikan tidak ada yang membawa senjata api/senjata tajam.

- Petugas/Panitera sidang memanggil para pihak untuk memasuki ruang persidangan dengan pengeras suara sesuai dengan nomor urut antrian.

- Persidangan dapat ditunda untuk beberapa kali pada hari yang lain sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan.

- Majelis Hakim harus memeriksaan dan memutus perkara selambat-lambatnya 6 bulan sejak perkara didaftarkan, jika belum putus Ketua Majelis harus melaporkan keterlambatan tersebut kepada Ketua Mahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian.

- Pada waktu diucapkan, putusan/ penetapan harus sudah jadi (dalam bentuk hard copy) dan setelah itu langsung ditanda tangani Majelis Hakim dan Panitera Pengganti.

- Majelis Hakim memberitahukan kepada para pihak yang hadir bahwa salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat diambil melalui meja III dalam jangka waktu 14 hari setelah diberitahukan kepada pihak yang tidak hadir.

(17)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 17

- Petugas Meja I/ Panitera Muda Gugatan meneliti kelengkapan berkas yang akan dilakukan sita jaminan dan menghitung panjar biaya dan menuangkan dalam SKUM, paling lama 10 menit.

- Setelah Pemohon membayar panjar biaya, Panitera menunjuk Juru Sita dan mencatat dalam register penyitaan, paling lama 20 menit.

- Juru Sita melakukan pemberitahuan pelaksanaan sita paling lama 3 hari setelah menerima berkas sita dan melaksanakan sita 14 hari setelah pemberitahuan sita. - Untuk eksekusi, Petugas Meja I menerima surat permohonan Eksekusi dari

Pemohon dan meneruskannya kepada panitera dan Ketua Pengadilan Agama. - Panitera Muda Permohonan meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar

biaya dan menuangkannya dalam SKUM dan mencatat dalam register eksekusi. - Setelah Pemohon eksekusi membayar panjar biaya, Panitera/Wakil Panitera

menunjuk Juru sita dan memerintahkannya untuk melaksanakan panggilan aanmaning yang akan dilaksanakan oleh Ketua Pengadilan Agama dibantu Panitera.

- Ketua Pengadilan Agama membuat penetapan eksekusi, paling lama 15 menit. - Juru Sita melakukan pemberitahuan eksekusi kepada para pihak paling lama 3

hari setelah menerima berkas eksekusi dan mengkordinasikannya dengan instansi terkait.

- Juru Sita melaksanakan sita Eksekusi dan eksekusi dan menyerahkan berkas kepada panitera setelah selesai eksekusi

- Untuk eksekusi lelang setelah dilaksanakan sita, Panitera Muda Gugatan mempersiapkan surat permohonan pelaksanaan lelang ke Kantor Lelang paling lama 2 hari setelah penetapan eksekusi lelang dari Ketua Pengadilan Agama.

8. SOP Tentang Pengembalian Sisa Panjar

- Setelah Majelis Hakim membacakan putusan dalam sidang yang terbuka untuk umum, kemudian Ketua Majelis membuat perincian biaya yang telah diputus dan diberikan kepada Pemegang Kas untuk dicatat dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara dan Buku Induk Keuangan Perkara,paling lama 15 menit.

- Pemohon / Penggugat selanjutnya menghadap kepada Pemegang Kas untuk menanyakan perincian penggunaan panjar biaya perkara yang telah ia bayarkan, dengan memberikan informasi nomor perkaranya.

- Kasir berdasarkan Buku Jurnal Keuangan Perkara memberi penjelasan mengenai rincian penggunaan biaya perkara kepada Pemohon/Penggugat. Apabila terdapat

(18)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 18

sisa panjar biaya perkaranya, maka Pemegang Kas membuatkan kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara dengan menuliskan jumlah uang sesuai sisa yang ada dalam buku jurnal dan diserahkan kepada Pemohon / Penggugat untuk ditanda tangani, paling lama 10 menit.

Kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara terdiri dari 3 (tiga) lembar :  Lembar pertama untuk kasir.

 Lembar kedua untuk Pemohon / Penggugat

 Lembar ketiga untuk dimasukkan ke dalam berkas perkara

- Pemohon / Penggugat setelah menerima kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara dan menanda tanganinya, kemudian menyerahkan kembali kwitansi tersebut kepada Kasir, paling lama 2 menit.

- Kasir menyerahkan uang sejumlah yang tertera dalam kwitansi tersebut beserta tindasan pertama kwitansi kepada pihak Pemohon/Penggugat. Apabila Pemohon / Penggugat tidak hadir dalam sidang pembacaan putusan atau tidak mengambil sisa panjarnya pada hari itu, maka oleh Panitera melalui surat akan diberitahukan adanya sisa panjar biaya perkara yang belum ia ambil. Dalam pemberitahuan tersebut diterangkan bahwa bilamana Pemohon / Penggugat tidak mengambil dalam waktu 6 (enam) bulan, maka uang sisa panjar biaya perkara tersebut akan dikeluarkan dari Buku Jurnal Keuangan yang bersangkutan dan dicatat dalam buku tersendiri sebagai uang tak bertuan (1948 KUHPerdata), yang selanjutnya uang tak bertuan tersebut akan disetorkan ke Kas Negara, paling lama 7 hari sejak putusan BHT.

9. SOP Tentang Penyampaian Salinan Putusan dan Akta Cerai

- Panitera meneliti salinan putusan/penetapan yang akan disampaikan kepada para pihak dan membuat serta menanda tangani pernyataan bahwa Salinan tersebut sesuai dengan aslinya, paling lama 10 menit.

- Petugas Meja III menghitung lembaran salinan putusan/penetapan dan mencatatnya dalam intrumen kemudian menyerahkan kepada para pihak untuk membayar biaya salinan putusan/penetapan ke Kasir sesuai aturan yang ada, paling lama 5 menit.

- Petugas Meja III menyerahkan salinan putusa/penetapan kepada para pihak setelah menerima bukti pembayaran biaya pengambilan salinan putusan dan membuat tanda terima bukti penyerahan, paling lama 5 menit.

(19)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 19

- Penyampaian salinan putusan/penetapan bagi pihak yang tidak hadir di persidangan dengan mengirimkannya melalui pos,paling lama 14 hari setelah putusan dijatuhkan.

- Panitera menyampaikan salinan putusan perceraian yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap /penetapan ikrar talak kepada pegawai pencatat nikah yang wilayahnya tempat tempat kediaman kedua pihak dan tempat perkawinan dilangsungkan melalui pos, paling lama 30 hari setelah putusan BHT.

- Panitera membuat dan menanda tangani Akta Cerai setelah putusan berkekuatan hukum tetap kemudian menyerahkan kepada para pihak melalui Meja III,paling lama 15 menit.

10. SOP Tentang Publikasi putusan

- Petugas menghimpun dan meneliti putusan-putusan yang akan dipublikasikan, paling lama 15 menit.

- Petugas melakukan anonimasi terhadap salinan putusan yang akan di publikasikan, paling lama 20 menit

- Petugas melakukan check dan recheck terhadap hasil anonimasi salinan putusan, paling lama 15 menit

- Petugas mempublikasikan setiap salinan putusan yang telah siap melalui website masing-masing pengadilan, paling lama 15 menit

- Pengadilan mempublikasikan setiap putusan yang yang telah dibacakan oleh Majelis Hakim, melalui website masing-masing pengadilan, paling lambat 2 hari sejak dibacakan

- Salinan Putusan yang dipublikasikan harus terlebih dahulu dianonimisasi sesuai dengan ketentuan SK KMA No. 144/2007, paling lambat 1 hari sejak dibacakan

11. SOP Tentang Permohonan Banding

- Pemohon Banding menghadap petugas Meja I untuk mengajukan Banding. - Petugas Meja I Mengklarifikasi nomor perkara dan tanggal putus, apakah masih

dalam tenggang waktu 14 hari setelah putusan dibacakan/diberitahukan, kemudian membuat SKUM dan Akta Pernyataan Banding, paling lama 20 menit. - Pemohon Banding membayar panjar biaya Banding ke Bank yang telah

ditentukan sesuai dengan yang tertera dalam SKUM, paling lama 30 menit. - Kasir menerima Akta Pernyataan Banding disertai asli SKUM dan bukti setoran

(20)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 20

member nomor register pendaftaran pada SKUM dan menyerahkan kembali Akta Pernyataan Banding ke pada Pemohon Banding, paling lama 15 menit. - Petugas Meja II menerima Akta Pernyataan Banding dari pemohon banding

kemudian menyerahkan kepada Panitera untuk ditanda tangani, paling lama 5 menit.

- Petugas Meja II mencatat dalam register induk perkara dan menyerahkan satu rangkap kepada Pemohon banding, paling lama 5 menit.

- Petugas Meja III menerima berkas permohonan Banding dan melengkapi dengan salinan putusan dan relaas pemberitahuan isi putusan, paling lama 10 menit. - Tujuh hari setelah permohonan banding diajukan, Juru Sita yang ditunjuk

memberitahukan permohonan banding kepada Termohon Banding diikuti dengan pemberitahuan/ penyerahan memori banding dan kontra memori banding bila ada dengan menggunakan relaas pemberitahuan/penyerahan yang kemudian diikuti dengan relaas pemeriksaan berkas.

- Petugas Meja III menyerahkan bundel A dan bundel B yang sudah diteliti kelengkapannya untuk diteliti lagi dan dibuatkan Surat Pengantar pengiriman berkas perkara Banding ke PTA sebanyak 4 rangkap, satu untuk Pemohon Banding, satu untuk Termohon banding, satu untuk PTA dan satu lagi disimpan sebagai arsip Pengadilan Agama, paling lama 15 menit.

- Petugas Meja III mengirimkan biaya banding ke PTA melalui bank yang ditunjuk, paling lama 15 menit.

- Petugas menggandakan berkas banding untuk disimpan sebagai arsip Panmud Hukum dan mengirimkan asli bundel A dan bundel B ke PTA, paling lama 30 menit.

12. SOP Tentang Permohonan Kasasi

- Pemohon kasasi menghadap meja I untuk mengajukan permohonan kasasi secara tertulis atau lisan melalui pengadilan agama/mahkamah syar’iah yang memutus perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sesudah penetapan/putusan pengadilan tinggi agama diberitahukan kepada Pembanding dan Terbanding. - Petugas meja I melakukan crocs check nomor perkara dengan buku register,

membuat SKUM dan membuat Akta Pernyataan Kasasi, paling lama 20 menit - Pemohon kasasi membayar biaya perkara kasasi melalui bank yang ditunjuk - Kasir menerima Pernyataan Kasasi, SKUM, slip setoran ke bank, membukukan

(21)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 21

Akta Pernyataan kasasi dan SKUM asli kepada pemohon kasasi, paling lama 15 menit.

- Petugas meja II menyerahkan Akta Pernyataan Kasasi kepada panitera untuk ditanda tangani dan mencatat dalam buku induk perkara kasasi.

- Petugas meja III memberitahukanpermohonan kasasi secara tertulis kepada pihak lawan, selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari setelah permohonan kasasi terdaftar. - Petugas meja III melengkapi berkas permohonan kasasi dengan bundle A, salinan

putusan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama.

- Pemohon kasasi wajib menyampaikan memori kasasi dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonannya didaftar.

- Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan dan menyampaikan salinan memori kasasi kepada pihak lawan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya memori kasasi.

- Pihak lawan dapat mengajukan surat jawaban terhadap memori kasasi kepada Mahkamah Agung selambat- lambatnya dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya salinan memori kasasi.

- Panitera pengadilan tingkat pertama mengirimkan berkas kasasi kepada Mahkamah Agung selambat- lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya memorikasasi dan jawaban memori kasasi .

- Panitera Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iah untuk selanjutnya disampaikan kepada para pihak. - Setelah putusan disampaikan kepada para pihak maka panitera :

a. Untuk perkara cerai talak :

- Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar talak dengan memanggil kedua belah pihak.

- Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari.

b. Untuk perkara cerai gugat :

Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.

13. SOP Tentang Permohonan Peninjauan Kembali

- Petugas menerima dan membuatkan permohonan Pe-ninjauan Kembali dari pemohon PK, paling lama 10 menit.

(22)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 22

- Petugas mengklarifikasi nomor perkara dan tanggal putus dan melakukan cross-check dengan Buku Induk Register Gugatan/ Permohonan dan Buku Induk Register Kasasi, paling lama 15 menit.

- Petugas menghitung hari apakah permohonan Peninjauan Kembali diajukan masih dalam tenggang waktu 180 hari setelah putusan berkekuatan hukum tetap atau sejak ditemukannya bukti baru (novum), paling lama 5 menit.

- Petugas Meja I membuatkan SKUM, paling lama 5 menit.

- Pemohon PK membayar biaya panjar ke bank yang ditunjuk.paling lama 30 menit.

- Petugas Meja I membuat Akta Pernyataan Peninjauan Kembali yang ditanda tangani Pemohon Peninjauan Kembali yang belum ditandatangani panitera, paling lama 5 menit.

- Kasir menerima Akta Pernyataan Peninjauan Kem-bali disertai dengan asli SKUM dari Pemohon Peninjauan Kembali.

- Kasir membukukan uang pan-jar biaya Peninjauan Kembali yang tercantum dalam SKUM pada Buku Jurnal Keuangan Per-mohonan Penin-jauan Kembali, memberi nomor re-gistrasi pendaftaran pada SKUM.

- Kasir menyerahkan kembali Akta Pernyataan Peninjauan Kembali beserta asli SKUM kepa-da Pemohon Peninjauan Kembali.

- Petugas meja II menerima Akta Pernya-taan Peninjauan Kembali dan asli SKUM dari Pemohon Peninjauan Kembali dan menyerahkan Akta Per-nyataan Peninjauan Kembali ke-pada Panitera untuk ditanda tangani, paling lama 5 menit. - Petugas meja II mencatat dalam register induk perkara Peninjauan Kem-bali sesuai dengan nomor re-gistrasi pendaftaran yang ada di dalam SKUMdan menyerahkan 1 (satu) rangkap Akta Pernyataan Penin-jauan Kembali yang telah ditanda tangani Panitera dan Stempel Pengadilan kepada Pemohon Pe-ninjauan Kembali beserta lembar pertama SKUM, paling lama 10 menit.

- Petugas meja III menerima berkas permohonan Peninjauan Kembali melalui Panmud Hukum dengan menggunakan buku ekspedisi dan melengkapi berkas permohonan Peninjauan Kembali dengan Bundel A, salinan putusan tingkat pertama, banding dan kasasi, Akta Pernyataan Permohonan Peninjauan Kembali, dan relaas pemberitahuan isi putusan, paling lama 20 menit.

- Petugas Meja III membuat daftar check-list kelengkapan berkas Peninjauan Kembali sebagai kontrol proses perkara.

(23)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 23

- Petugas memberitahukan permohonan Peninjauan Kembali kepada termohon Peninjauan Kembali dengan disertai alasan-alasan permohonan peninjauan kembali dari pemohon PK.

- Petugas Meja III menerima Alasan-alasan Peninjauan Kembali dari pemohon Peninjauan Kembali pada saat pemohon mendaftarkan permohonan PK.

- Petugas memberitahukan / menyerahkan alasan Peninjauan Kembali kepada

termohon Peninjauan Kembali dengan menggunakan relaas

pemberitahuan/penyerahannya.

- Petugas menerima jawaban dari termohon atas alasan permohonan PK dalam jangka waktu 30 hari setelah menerima Alasan permohonan PK.

- Petugas menyerahkan Bundel A dan Bundel B yang sudah diteliti kelengkapannya ke Panitera melalui Wakil Panitera untuk diteliti kembali sebelum dikirim ke Mahkamah Agung.

- Panitera membuat Surat Pengantar pengiriman berkas perkara Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung yang dibuat dalam rangkap 5,: 1 rangkap untuk Mahkamah Agung, 2 rangkap ditembuskan kepada para pihak, 1 rangkap untuk tembusan kepada PTA dan 1 rangkap disimpan sebagai arsip.

- Petugas mengirimkan Bundel A dan Bundel B perkara Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung.

- Biaya perkara Peninjauan Kembali dikirim ke Mahkamah Agung melalui bank dan bukti setoran bank untuk perkara Peninjauan Kembali tersebut dimasukkan dalam bundel B yang dikirim ke Mahkamah Agung.

- Petugas memphotocopy Isi dari bundel B untuk disimpan sebagai arsip oleh Panmud Hukum, paling lama 30 menit.

14. SOP Tentang pengarsipan

- Panitera Muda Hukum mendata dan memisahkan arsip aktif dan tidak aktif, paling lama 20 menit.

- Petugas arsip menyusun arsip berkas perkara yang masih aktif secara vertikal/ horizontal sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan, paling lama 20 menit.

- Petugas arsip menata arsip berkas perkara ke dalam box arsip dengan diberikan catatan :

a. Nomor urut box. b. Tahun perkara. c. Jenis perkara.

(24)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 24

d. Nomor urut perkara

- Petugas arsip membuat daftar isi yang ditempel dalam box arsip dan menyusun arsip menurut jenis perkara dan memisahkan arsip menurut klasifikasi perkaranya serta menyimpan dalam box tersendiri, paling lama 20 menit.

- Petugas arsip menghimpun salinan resmi putusan untuk dijilid sesuai klasifikasi masing-masing dan menyimpannya di perpustakaan.paling lama 10 menit.

- Petugas arsip memasukkan berkas perkara dalam box, dan menyimpannya dalam rak/almari, paling lama 10 menit.

- Membuat Daftar Isi Rak (DIR) atau Daftar Isi Almari (DIA), paling lama 10 menit.

- Memisahkan berkas perkara yang sudah mencapai masa untuk dihapus (30 tahun)

1. Menyimpan arsip berkas perkara yang memiliki nilai sejarah untuk dimasukkan dalam box kemudian disimpan dalam rak/almari tersendiri

2. Menghapus arsip berkas perkara yang telah memenuhi syarat penghapusan dengan membuat berita acara yang ditandatangani oleh panitera dan ketua pengadilan agama.

3. Melaporkan penghapusan arsip tersebut kepada Mahkamah Agung dengan dilampiri berita acara penghapusan

4. Menyimpan dalam bentuk lain, pengadilan juga dapat menyimpan berkas perkara dalam bentuk lain, seperti pada pita magnetik, disket, atau media lainnya

15. SOP Tentang Pengaduan.

Cara menyampaikan pengaduan ke Pengadilan Agama Muara Bulian A. Secara lisan

1. Melalui telepon (0743) 21073, yakni pada saat jam kerja mulai pukul 07.30 s/d 16.00 WIB.

2. Datang langsung ke kantor Pengadilan Agama Muara Bulian. B. Secara tertulis

1. Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada pimpinan dalam hal ini Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian, dengan cara diantar langsung, dikirim

2. Melalui Fax. (0743) 21073, atau melalui pos ke alamat kantor di Jl. Pramuka No.10 Muara Bulian.

3. Melalui e-mail : pabulian@yahoo.co.id atau website Pengadilan Agama Muara Bulian pada menu pengaduan online !

(25)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 25

4. Pengaduan secara tertulis wajib dilengkapi fotokopi identitas dan dokumenpendukung lainnya seperti dokumen lainnya yang berkaitan dengan pengaduan yang akan disampaikan.

Penerimaan Pengaduan oleh Pengadilan Agama Muara Bulian

1. Pengadilan Agama Muara Bulian akan menerima setiap pengaduan yang diajukan oleh masyarakat baik secara lisan maupun tertulis, paling lama 30 menit.

2. Pengadilan Agama Muara Bulian akan memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur penyelesaian pengaduan pada saat masyarakat mengajukan pengaduan, paling lama 20 menit.

3. Pengadilan Agama Muara Bulian akan memberikan tanda terima, jika pengaduan diajukan secara tertulis, paling lama 5 menit.

4. Pengadilan Agama Muara Bulian hanya akan menindaklanjuti pengaduan yang mencantumkan identitas pelapor.

(26)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 26

II. STANDART OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) BIDANG

KESEKRETARIATAN I. SOP Urusan Kepegawaian

No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait

Waktu Penyusunan

Ket

A. SOP Surat Masuk / Surat Keluar

1. Menyerahkan surat/berkas yang sudah disposi.

2. - Menerima surat/berkas - Mencatat pada agenda

surat/berkas masuk. - Menelaah surat/berkas

yang diterima sesuai dengan disposisi. - Mengarsipkan ke dalam

agenda surat/berkas masuk. 3. Jika surat/berkas

memerlukan balasan maka perlu dibuat surat balasan. 4. Meneliti dan memeriksa

surat/berkas yang telah dibuat oleh bagian

kepegawaian yang kemudian akan diserahkan kepada Panitera/Sekretaris. 5. Meneliti dan memeriksa

surat/berkas yang telah dibuat oleh bagian Kepegawaian yang

kemudian akan diserahkan kepada Ketua/Wakil untuk ditandatangani.

6. Menandatangani

surat/berkas yang telah di paraf oleh Panitera/ Sekretaris dan Wakil Sekretaris.

7. Mendaftarkan dan memberi nomor surat.

8. Mencatat kedalam agenda surat keluar kepegawaian. 9. Mengirim surat/berkas. Umum Kepegawaian Kepegawaian Wakil Sekretaris Panitera/ Sekretaris Ketua PA Umum Kepegawaian Umum 2 Menit 10 Menit 30 Menit 10 Menit 10 Menit 10 Menit 3 Menit 1 Menit 1 Menit

B. SOP Usul Kenaikan Pangkat

1. Mengkonsep kenaikan pangkat pegawai yang mengalami kenaikan pangkat. 2. Menerima kelengkapan Kepegawaian Kepegawaian 30 Menit 15 Menit

(27)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 27

berkas kenaikan pangkat 3. - Meneliti kembali usulan

pangkat kepegawaian. - Melegalisir persyaratan

kenaikan pangkat untuk ditandatangani.

4. Menaikan usulan pangkat ke Wakil Sekretaris dan paraf Wakil Sekretaris apabila disetujui.

5. Menaikan usulan pangkat ke Panitera/Sekretaris dan paraf Panitera/Sekretaris apabila disetujui.

6. Mengajukan usulan pangkat ke Ketua.

7. Menandatangani usulan pangkat.

8. Menyerahkan berkas usulan pangkat ke bagian umum untuk dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama untuk proses selanjutnya. Kepegawaian Kepegawaian / Wakil Sekretaris Kepegawaian / Panitera Sekretaris Kepegawaian Ketua PA Kepegawaian / Umum 30 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit C. SOP Kenaikan Gaji Berkala 1. Menyiapkan blanko KGB, SK pangkat terakhir, SK Penyesuaian gaji atau SK KGB terakhir.

2. Membuat konsep dan menaikan ke Wakil

Sekretaris dan Panitera/ Sekretaris.

3. Meneliti dan memberi paraf.

4. Menaikan ke Ketua PA untuk disetujui/di ACC. 5. Menandatangani SK dan diturunkan kebagian Kepegawaian. 6. - Menyerahkan ke Pegawai yang bersangkutan. - Menyerahkan ke bagian

Keuangan untuk proses selanjutnya. Kepegawaian Kepegawaian Wakil Panitera, Panitera/ Sekretaris Kepegawaian Ketua PA Kepegawaian 15 Menit 30 Menit 10 Menit 2 Menit 15 Menit 5 Menit D. SOP Pengajuan Cuti Tahunan

1. Menyerahkan blanko cuti kepada pegawai yang

(28)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 28

mengajukan cuti dan menerima kembali blangko yang telah terisi.

2. Meneliti sisa cuti pegawai yang mengajukan cuti dan mengoreksi lama cuti yang diambil

3. Memerintahkan pegawai untuk mengajukan kepada atasan langsung.

4. - Memeriksa formulir cuti yang telah diajukan

pegawai kepada atasan langsung.

- Mengembalikan formulir cuti kepada pegawai yang bersangkutan apabila tidak disetujui/ditunda.

- Meneruskan formulir cuti kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti, apabila cuti yang bersangkutan disetujui atasan langsung.

5. - Pegawai membuat laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan sebelum cuti. - Pegawai melaksanakan cuti

Kepegawaian Kepegawaian Kepegawaian Pegawai yang bersangkutan 10 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit E. SOP Usulan Taspen, Karpeg, Karis/Kartu

1. Membuat konsep usulan Taspen, Karpeg,

Karis/Kartu.

2. Menerima kelengkapan berkas usulan.

3. Melegalisir persyaratan usulan untuk ditandatangani Panitera/Sekretaris

4. - Menaikan usulan ke Wakil Sekretaris.

- Wakil Sekretaris memaraf usulan yang telah disetujui. 5. - Menaikan usulan ke

Panitera Sekretaris. - Panitera/Sekretaris

memaraf usulan yang telah disetujui.

6. Memberikan usulan ke Ketua.

7. Menandatangani usulan. 8. Menerima kembali usulan

Kepegawaian Kepegawaian Kepegawaian Kepegawaian /Sekretaris Kepegawaian /Sekretaris Kepegawaian Ketua PA Kepegawaian 30 Menit 5 Menit 15 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit 30 Menit 5 Menit

(29)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 29

dan menyerahkan kebagian umum untuk dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Agama untuk di proses selanjutnya.

/Umum

F. Sop Usul Mutasi

1. Pegawai mengajukan usulan pindah/mutasi ke instansi melalui bagian kepegawaian. 2. Menyerahkan berkas usulan

mutasi kebagian umum untuk proses disposisi dan persetujuan.

3. Panitera/Sekretaris meneliti dan menelaah usulan. 4. Ketua Pengadilan Agama

meneliti dan menelaah usulan.

5. Berkas usulan kembali kebagian kepegawaian. 6. - Membuat usulan

pindah/mutasi apabila berkas usulan yang di ajukan disetujui oleh Panitera/Sekretaris dan Ketua Pengadilan Agama. - Memberitahukan kepada

yang bersangkutan apabila berkas tidak disetujui oleh Panitera/Sekretaris dan Ketua PA.

7. Menaikan usulan ke Wakil Sekretaris untuk di paraf. 8. Menaikan usulan ke

Panitera/Sekretaris untuk di paraf.

9. Menaikan usulan ke Ketua. 10. Ketua menandatangani

usulan.

11. Berkas usulan diterima kembali bagian

kepegawaian dan

diteruskan ke bagian umum untuk di kirim ke

Pengadilan Tinggi Agama untuk proses lebih lanjut.

Pegawai yang bersangkutan Kepegawaian Panitera/ Sekretaris Ketua PA Kepegawaian Kepegawaian Kepegawaian Kepegawaian Kepegawaian Ketua PA Kepegawaian /Umum 2 Menit 2 Menit 30 Menit 30 Menit 2 Menit 30 Menit 10 Menit 10 Menit 10 Menit 15 Menit 10 Menit

(30)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 30

II. SOP Urusan Umum

1. Administrasi Tata Persuratan

PETUGAS*

KETERANGAN LAMPIRAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN

No Uraian Kegiatan Waktu

Penyusunan

Penanggung Jawab

Ket

I. ADMINISTRASI TATA PERSURATAN A. SURAT MASUK

I. Penerimaan Surat Masuk

1 Menerima dan meneliti kebenaran surat dan mengembalikan surat yang salah alamat.

15 Menit Petugas Penerima

2 Memberi tanggal surat yang diterima pada lembar pengantar atau tanda terima yang ada dan membubuhkan paraf sebagai penerima.

5 Menit Petugas Penerima

3 Mensortir dan memisah-misahkan surat kedalam kelompok surat dinas dan surat pribadi, apakah penting atau biasa.

15 Menit Petugas Penerima

4 Menyampaikan semua surat yang telah disortir dan diteliti kepada pimpinan.

10 Menit Petugas Penerima

II. Pencatatan Surat Masuk

1. Meneruskan seluruh surat masuk kepada pimpinan yang 15 Menit Pencatat surat masuk - Surat Masuk - Surat Keluar - Meneliti - Mensortir - Mencatat - Persetujuan - Menyusun - Pendistribusian Dokumen Persetujuan 1. Ketua/Wakil Ketua 2. Pansek 3. Wapan 4. Wasek - Kedinasan - Pribadi - Membuat - Perbaikan - Pencatatan - Persetujuan/Paraf Ptgs - Menyusun/Arsip - Pendistribusian Permohonan Gugatan Hukum Kepegawaian Keuangan Umum - Pihak Lain Terkait Dgn Kedinasan PETUGAS - Ptgs Pencatat - Ptgs Pengelolah - Ptgs Pengetik - Ptgs Pengantar Note (*)

(31)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 31 dilengkapi dengan disposisi.

2 Pimpinan menerima, kemudian membaca dan meneliti kelengkapan surat masuk yang diterima.

10 Menit Pencatat surat masuk

3 Pimpinan memberikan disposisi kemana surat akan diserahkan dan membubuhkan paraf pada lembar disposisi.

30 Menit Pimpinan

4 Mencatat seluruh surat masuk dalam buku agenda surat masuk.

15 Menit Pimpinan

III. Pengelolah Surat Masuk

1 Setelah surat di disposisi oleh pimpinan, selanjutnya disampaikan kepada masing-masing unit pengelolah melalui petugas pencatat surat masuk yang dilengkapi kartu pengendali.

10 Menit Pengantar

2 Setelah pengelola menerima surat, kemudian meneliti kelengkapan surat dengan apa yang tertulis dalam buku kendali dan membubuhkan paraf pada kartu kendali

15 Menit Pengantar

3 Melaksankan pengelolahan surat masuk berdasarkan isi disposisi.

15 Menit Pengelola

4 Menyimpan/mengarsipkan surat masuk yang telah selesai pemprosesannya menurut tata cara yang telah ditetapkan oleh unit yang bersangkutan.

15 Menit Pengelola

B. SURAT KELUAR

1 Membuat konsep surat dan disampaikan kepada bagian pengetikan untuk diketik.

1 Jam Kaur Umum

2 Menyampaikan konsep surat yang telah diketik kepada pimpinan untuk mendapat paraf persetujuan dan apabila ada perbaikan untuk segera diperbaiki dan diajukan kembali ke pemimpin.

15 Menit Petugas Pengetikan

3 Setelah mendapat tanda tangan/persetujuan dari pimpinan,. Kemudian surat diberi nomor dan tanggal surat oleh petugas yang kemudian dicatat kedalam buku agenda surat keluar (kartu kendali)/paraf petugas.

10 Menit Petugas Penomoran

4 Bagian pengiriman mencatat surat yang akan dikirim kedalam buku expedisi surat keluar untuk selanjutnya di kirim ke alamat yang dituju.

10 Menit Petugas Pengiriman

(32)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 32

2. Pengadaan Sarana & Prasarana kantor - PengadaanKeperluan harian Kantor

- Pengadaan Barang Inventaris Kantor/BMN

KETERANGAN LAMPIRAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN

No Uraian Kegiatan Waktu

Penyelesaian

Penanggung Jawab

Ket

I. PENATA USAHAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR A. PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN

I. Keperluan Sehari-hari Perkantoran

1 Penetapan petugas pengelola barang kebutuhan sehari-hari perkantoran (barang persediaan).

30 Menit Kaur Umum

2 Pengelola melakukan pencatatan kebutuhan sehari-hari perkantoran (barang persediaan) yang akan diadakan.

1.5 jam Ptgs Barang Pengadaan

3 Petugas pengelolah barang persediaan menginput data kedalam aplikasi persediaan dan selanjutnya melakukan rekonsiliasi dengan pengelola aplikasi SIMAK BMN minimal 2 (dua) kali setahun.

2 Jam Ptgs Barang Pengadaan Pengadaan Sarana &

Prasarana Kantor : - Pengadaan Keperluan

Harian Kantor

Pengadaan Sarana & Prasarana Kantor : - Pengadaan Barang Inventaris Kantor/BMN Kaur Umum Penunjukan Petugas - Pencatatan ke Dalam System Persediaan - Pendistribusian Dokumen - Petugas Persediaan - Petugas Barang Inventaris

Buat Daftar Kebutuhan Diajukan ke Pimpinan

Pejabat Penerima Barang Panitia Pengadaan Barang

- Opname dan Pelaporan - Rekon Dengan System BMN untuk Persediaan - Rekon Dengan SAKPA

Untuk BMN

- Rekon Dengan KPNKL Petugas Aplikasi

(33)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 33 4 Petugas pengelolah barang persediaan mendistribusikan kepada

masing-masing bagian atau pegawai sesuai dengan tingkat kebutuhan (permintaan).

10 Menit Ptgs Barang Pengadaan

5 Petugas pengelola barang persediaan melakukan opname fisik barang persediaan minimal 2 (dua) kali setahun.

1 Jam Ptgs Barang Pengadaan

6 Petugas menyampaikan laporan hasil opname fisik barang persediaan. 15 Menit Ptgs Barang Pengadaan II. Pengadaan Barang Inventaris kantor/BMN

1 Membuat daftar rancangan kebutuhan barang inventaris kantor/BMN. 1 Hari Ptgs Barang Inventaris 2 Dafar tersebut diajukan kepada Pimpinan secara berjenjang 10 Menit Ptgs Barang

Inventaris 3 Pejabat penerima barang menerima barang dari panitia pengadaan

atau pejabat pengadaan yang dilengkapi dengan berita acara serah terima barang.

30 Menit Pejabat Penerima Barang

4 Daftar barang yang telah diterima diserahkan kepada petugas aplikasi SIMAK-BMN.

10 Menit Pejabat Penerima Barang 5 Petugas Aplikasi SIMAK-BMN menginput data pengadaan dalam

aplikasi SIMAK-BMN.

1 Jam Petugas Aplikasi

6 Kemudian petugas Aplikasi SIMAK-BMN melakukan rekonsiliasi kepada petugas pengelola Aplikasi SAKPA setiap bulannya.

2 Jam Petugas Aplikasi

7 Selanjutnya pengelola SIMAK-BMN melakukan rekonsiliasi dengan KPKNL minimal 2 (dua) kali setahun.

2 Hari Petugas Aplikasi

8 Petugas pengelola SIMAK-BMN menyampaikan Barang Milik Negara kepada Koordinator Wilayah (Pengadilan Tinggi Agama Jambi) minimal 2 (dua) kali setahun.

2 Hari Petugas Aplikasi

3. PEMELIHARAAN

- Gedung dan Bangunan ( Kantor dan Rumah Dinas) - Peralatan dan Mesin

PEMELIHARA AN - Gedung & Bangunan (Kantor & Rumah Dinas) Petugas Inventaris PEMELIHARA AN - Kendaraan - Peralatan & Mesin - Petugas Pemakai Kendaraan - Petugas IT (Komputer) Mengajukan Rancangan Kegiatan Pemeliharaan Kepada Pimpinan Dokumen - Melakukan Pemeliharaan dan Pencatatan Hasil Pemeliharaan - Pelaporan Kepemimpin - Petugas IT Update Informasi Web dan Pengelolaan Web - Perbaikan Kerusakan - Servis Persetujuan PPK

(34)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 34

KETERANGAN LAMPIRAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN

No Uraian Kegiatan Waktu

Penyelesaian

Penanggung Jawab

Ket

B. PEMELIHARAAN GEDUNG DAN BANGUNAN

I. Gedung dan Bangunan Kantor

1 Mengajukan rancangan kegiatan pemeliharaan gedung kantor kepada pimpinan secara berjenjang.

15 Menit Ptgs Barang Inventaris 2 Melakukan pemeliharaan gedung kantor. 2 Pekan Ptgs Barang

Inventaris 3 Melakukan pencatatan tentang pekerjaan pemeliharaan gedung kantor

dan material yang digunakan.

1 Jam Ptgs Barang Inventaris II. Gedung dan Bangunan Rumah Dinas

1 Mengajukan rancangan kegiatan pemeliharaan gedung dan bangunan rumah dinas kepada pimpinan secara berjenjang.

15 Menit Ptgs Barang Inventaris 2 Melakukan pemeliharaan gedung dan bangunan rumah dinas 1 Pekan Ptgs Barang

Inventaris 3 Melakukan pencatatan tentang pekerjaan pemeliharaan gedung dan

bangunan rumah dinas serta material yang digunakan.

30 Menit Ptgs Barang Inventaris C. PEMELIHARAAN KENDARAAN RODA 4 DAN RODA 2

1 Melakukanperawatan kebersihan kendaraan roda 4 dan roda 2 secara rutin.

10 Jam Bag. Pemakai Kendaraan 2 Mengganti oli kendaraan roda 4 dan roda 2 setelah mendapat

persetujuan dari PPK.

1.5 Jam Bag. Pemakai Kendaraan 3 Mencatat waktu penggantian oli untuk kontrol penggantian

berikutnya.

15 Menit Bag. Pemakai Kendaraan 4 Melakukan perbaikan kendaraan roda 4 dan roda 2 jika terjadi

kerusakan setelah mendapat persetujuan dari PPK

1 Hari Bag. Pemakai Kendaraan 5 Mengurus perpanjangan pajak kendaraan yang telah habis masa

berlakunya.

2 Jam Bag. Pemakai Kendaraan 6 Melaporkan hasil perbaikan kepada pimpinan.

D. PEMELIHARAAN PERALATAN DAN MESIN a. Komputer / Laptop

1 Mengontrol kondisi fisik komputer dan laptop. 30 Menit Petugas IT 2 Melakukan perbaikan jika kondisinya mengalami kerusakan, setelah

mendapatkan persetujuan dari PPK.

2 Hari Petugas IT

3 Melaporkan hasil perbaikan kepada pimpinan. 10 Menit Petugas IT 4 Melakukan Update web baik berita dan jadwal sidang. 30 Menit Petugas IT b. AC

1 Melakukan perawatan AC secara rutin dan berkala. 3 X Setahun Ptgs Barang Inventaris 2 Melakukan perbaikan AC yang mengalami kerusakan setelah

mendapatkan persetujuan dari PPK.

2 Hari Ptgs Barang Inventaris 3 Melaporkan hasil perawatan/perbaikan kepada Pimpinan. 10 Menit Ptgs Barang

Inventaris C. Meubel

1 Menata meubel pada masing-masing ruangan. 1 Jam Ptgs Barang Inventaris 2 Segera melakukan perbaikan jika ada yang mengalami kerusakan, 1.5 Jam Ptgs Barang

(35)

[laporan Tahunan PA. Muara Bulian] Page 35

setelah mendapatkan persetujuan dari PPK. Inventaris

3 Melaporkan hasil penataan dan perbaikan kepada Pimpinan 10 Menit Ptgs Barang Inventaris

4. PENGELOLAAN PERPUTAKAAN

KETERANGAN LAMPIRAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN

No Uraian Kegiatan Waktu

Penyelesaian

Penanggung Jawab

Ket

1. PENATA USAHAAN SARAN DAN PRASARANA KANTOR

E. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

1 Menunjuk pengelola perpustakaan 10 Menit Kaur Umum

2 Pengelola perpustakaan mengelola perpustakaan. 1 Jam Ptgs

Perpustakaan 3 Pengelola perpustakaan mengisi buku induk perpustakaan. 1 Jam Ptgs

Perpustakaan 4 Pengelola perpustakaan mencatat buku masuk kedalam buku

klasifikasi dan buku induk.

3 Jam Ptgs

Perpustakaan 5 Pengelola perpustakaan membuat buku daftar peminjaman. 30 Menit Ptgs

Perpustakaan 6 Setiap pegawai yang meminjam buku supaya mengisi daftar

peminjaman yang diketahui oleh pengelolah perpustakaan.

10 Menit Ptgs

Perpustakaan 7 Buku yang dipinjam dikembalikan sesuai dengan waktu yang

tercantum pada daftar peminjaman atau diperpanjang kembali.

3 Menit Ptgs

Perpustakaan 8 Member nomor pada buku dan membuat catalog buku. 30 Menit Ptgs

Perpustakaan

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

KAUR UMUM

Peminjam

Isi Daftar Pinjam Buku Penunjukan Petugas - Mencatat - Menata Buku - Membuat Buku Daftar Pinjam - Nomor dan Katalog

Pengecekan Buku Yang di Kembalikan

Gambar

grafik : Peneriman Perkara PA Muara Bulian dari tahun 2008 s/d 2010
Grafik : Pegawai Menurut Golongan
Grafik : Tingkat Pendidikan Pegawai

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, semakin tinggi lingkungan kerja yang ada lebih baik pula tingkat Komitmen Organisasi yang dimiliki karyawan Galeri Smartfren Timoho Kota

Adalah Total pendapatan petani dan keluarganya dari seluruh kegiatannya baik di dalam usahatani maupun di luar usahatani atau = pendapatan usahatani + pendapatan

a. Mengelola bagian pengawasan Intren dan membantu Direktur Utama dalam pengawasan Intren serta memberikan saran dan tidak lanjut mencapai sasaran perusahaan

Ada pula orang yang menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dilakukan oleh seorang "usahawan" atau "wiraswasta." Pandangan itu

Indikasi arahan peraturan zonasi untuk sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (3) huruf b ditetapkan dengan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk

Hasil penelitian menunjukan bahwa wewenang pemerintah kota Surakarta dalam pengelolaan sampah untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah diatur dalam Peraturan

Pengembangan sistem manajemen basis model berdasarkan data-data yang diperoleh dari manajemen basis data yang akan dikembangkan yaitu model prakiraan faktor iklim, model

a)Sukar diakses, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung terletak sangat jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga mempersulit mereka yang memerlukan pelayanan