• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilan Informasi Tentang Menyusui Yang Diperoleh Ibu Melalui Media Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tampilan Informasi Tentang Menyusui Yang Diperoleh Ibu Melalui Media Sosial"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Journal Scientific Solutem Vol.1 No.1 – Mei – Oktober 2018 p-ISSN : 2620-7702 e-ISSN : 2621-136X journal homepage: http://ejurnal.akperbinainsan.ac.id Informasi Tentang Menyusui Yang Diperoleh Ibu Melalui Media Sosial

Ika Melasari

Akademi Keperawatan Bina Insan Jakarta e-mail: [email protected]

Abstrak

ASI ekslusif memberikan banyak manfaat terutama manfaat bagi ibu dan bayi.

Perkembangan media sosial dan kesadaran ini menimbulkan semangat untuk mencari informasi dari berbagai media termasuk media sosial. Penelitian ini menggali pengalaman ibu dalam mendapatkan informasi menyusui melalui media sosial. Metode penelitian fenomenologi dengan melakukan wawancara mendalam terhadap enam partisipan di Jakarta dan Depok . Analis dilakukan dengan analisa isi dengan menyimpulkan pernyataan partisipan menjadi tema dalam penelitian. Ditemukan tujuh tema dalam penelitian ini.

Perawat maternitas memiliki kontribusi untuk memberikan informasi tentang menyusui melalui media sosial.

Kata kunci : ASI ekslusif, informasi, media sosial, menyusui, pengalaman ibu

Abstract

Exclusive breastfeeding provides many benefits, especially for the mother and baby.

The development of social media and Awareness raises the spirit to seek information from various media including social media. The method is qualitative research with phenomenological design. The sample was six participants who were actively used social media to search for information about breastfeeding. The study use the content analysis by concluding the participants’ statements to become the research themes. This study found seven themes related to the mothers’ experience.. Accordingly, the client has an alternative to find out sources of information. With such information accessibility it is expected that maternity nursing will give a contribution on breastfeeding information from the social media.

Keywords : breastfeeding, exclusive breastfeeding, information, social media

Pendahuluan

Pentingnya pemberian ASI ekslusif terutama manfaat bagi ibu dan bayi sudah banyak disadari oleh masyarakat saat ini. ASI merupakan nutrisi penting yang ideal untuk perkembangan, kesehatan, imunitas serta kelangsungan hidup bayi. Kolostrum yang terkandung dalam ASI yang diproduksi selama hari-hari pertama kelahiran berperan sangat penting dalam melindungi bayi dari berbagai macam penyakit. Pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia 6 bulan (ASI ekslusif) dapat

memberikan manfaat yang lebih bagi bayi. Terjadi penurunan angka kejadian Otitis Media Akut, infeksi pencernaan dan dermatitis akut merupakan manfaat

pemberian ASI ekslusif (Stage,2013)1. World Health Organisation

(WHO) pada tahun 2012, angka kematian bayi di dunia sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, angka ini cendrung masih tinggi. Di Indonesia angka kematian bayi yaitu 31 per 1000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012)2.

(2)

Kematian bayi dapat dicegah dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu) sejak pertama kelahirannya. Pencegahan terhadap kematian bayi akan terjadi apabila pemberian ASI dimulai pada jam pertama setelah kelahiran bayi (Roesli, 2008)3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Edmond (2005) menyimpulkan bahwa pemberian ASI ekslusif dapat menyelamatkan 16% kematian bayi di Ghana dan akan efektif menyelamatkan hidup bayi sebesar 22,2% bila diberikan dalam jam pertama kelahiran bayi. ASI mengandung zat protektif yang dapat melindungi bayi dari infeksi bahteri, jamur dan virus sehingga bayi yang menyusui secara ekslusif morbilitas dan mortalitasnya lebih rendah daripada bayi yang tidak diberikan (Pilliteri,2010)4

Pemberian edukasi atau pendidikan kesehatan melalui media cetak dan elektronik serta adanya peran media cetak dan elektronik dalam mengkampanyekan pentingnya ASI sangat berpengaruh terhadap peningkatan keberhasilan pemberian ASI di Indonesia.

Tahun 2012 jumlah pengguna internet merupakan urutan ke delapan terbesar di dunia yaitu sejumlah 55 juta jiwa dan seperlimanya adalah pengguna media sosial seperti facebook, twiter dan my space. Pemanfaatan media sosial masih banyak digunakan untukhubungan sosial seperti pertemanan dunia maya, informasi belanja, penawaran produk dan jasa (Internet Word State 2012)5

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengalaman ibu yang mendapatkan informasi menyusui melalui media sosial

Metode

Penelitian fenomenologi ini dengan sample yang diambil adalah enam partisipan yang mendapatkan informasi menyusui melalui media sosial. Peneliti melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan data. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan partisipan yang diperoleh dari facebook.

Analisa data mengunakan

pengambilan data peneliti meminta ijin dari komite etik selanjutnya membuat inform concent

Hasil

Penelitian ini menghasilkan tujuh tema yaitu Tema pertama adalah media sosial merupakan cara untuk mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti ungkapan partisipan berikut ini “Kalau menurut aku media sosial itu kita bisa mendapatkan tentang apapun dengan mudah termasuk informasi menyusui, aku juga suka lihat Youtube untuk melihat video perawatan payudara” (Partisipan 5).

Tema kedua adalah informasi tentang pemberian ASI ekslusif diperoleh dari media sosial, terutama manfaat ASI ekslusif seperti ungkapan partisipan “Saya mendapatkan informasi bahwa memberikan ASI itu badan kita cepat kurus”. (Partisipan 2)

Tema ketiga adalah dukungan dalam mencari informasi melalui media sosial berikut peryataan partisipan “Suami mendukung dia juga suka search tentang menyusui”.(P3)

Tema keempat mencari informasi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu khusus merupakan keuntungan menggunakan media sosial dalam mencari informasi tentang menyusui Berikut peryataan dari partisipan “Jadi dari sebelum lahiran sudah nyari informasi duluan tapi ada yang cocok buat saya…seperti buster ASI itu gak semuanya bisa meningkatkan ASI”.(P2)

Tema yang kelima adalah hambatan dan solusi yang didapatkan dalam menggunakan media sosial “kalau di rumah keterbatasan ini yah…koneksi, trus di hp khan gak puas terlalu kecil tulisannya”. (P1)

Tema keenam mencari informasi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu khusus merupakan keuntungan menggunakan media sosial dalam mencari informasi tentang menyusui “Sambil nunggu suami jemput bisa searching lewat hp. Jadi nyantai gitu”. (P2)

Tema ketujuh yaitu keinginan ibu tentang informasi menyusui melalui media sosial. “Bila yang up date status

(3)

tentang menyusui orang kesehatan saya jadi lebih percaya tapi jarang sih”.(P2)

Pembahasan

Media sosial yang digunakan partisipan yang terbanyak adalah facebook dengan alasan dalam pengunaan lebih mudah dan jaringannya lebih luas, selain itu tiga dari enam partisipan juga aktif dalam media sosial yang lain seperti twitter , blog dan path.

Hal ini sesuai dengan survey dari Internet Word State (2012) bahwa 55 juta penduduk Indonesia aktif menggunakan internet dan seperlimanya adalah pengunaa media sosial facebook.

Penelitian oleh Moorhead (2013)6 mengatakan bahwa pengguna media sosial yang terbanyak adalah facebook yaitu 61 %, diikuti oleh twitter, blog dan you tube

Penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan utama dalam pengunaan media sosial dalam memperoleh informasi menyusui oleh partisipan dengan membaca informasi terbaru tentang menyusui, berbagi pengalaman dengan orang lain tentang menyusui dan perawatan payudara. Hal ini didukung penelitian kualitatif oleh Moorhead (2013) bahwa kegiatan di media sosial adalah untuk meningkatkan interaksi dengan sesama, sebagai tempat untuk share informasi, memberikan informasi kesehatan, meningkatkan hubungan sosial support, dan mempengaruhi kebijakan.

Pada penelitian ini dari media soial ibu menyusui mendapatkan informasi tentang pemberian ASI ekslusif.. Hal ini sesuai dengan penelitian Scoot (2006)7 pemberian informasi informasi melalui Website menyusui dapat meningkatkan pemberian ASI pada ibu yang dapat membantu perawat professional dalam memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan ibu.

Dengan menggunakann media sosial maka pemberian informasi menyusui dapat diberikan oleh perawat dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat

meningkatkan pengetauan ibu tentang pemberian ASI.

Menurut penelitian Ekström (2005)8 bahwa informasi menyusui melalui internet dapat dilakukan juga oleh petugas rumah sakit dengan harapan dapat membantu meningkatkan kemampuan ibu dalam memberikan ASI ekslusif

Penelitian ini juga mendukung penelitian Husniawati (2013)9 yang melaporkan bahwa terjadi peningkatan pemberian ASI ekslusif pada kelompok yang mendapatkan edukasi melalui jejaring sosial dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan informasi melalui media lain sebanyak 4,215 kali.

Penggunaan jejaring sosial yang bersifat edukatif dan informatif dapat meningkat prilaku, sikap dan keterampilan dalam pemberian ASI ekslusif sehingga juga meningkatkan angka pencapaian pemberian ASI ekslusif pada ibu dengan paska seksio.

Partisipan dalam mencari informasi partisipan mendapatkan dukungan dari tempat bekerja dan dari suami partisipan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Crepinsek (2010)10 melaporkan bahwa dukungan dari orang orang terdekat dari ibu seperti suami, keluarga, teman dan lingkungan sosial juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan menyusui.

Banyak keutungan yang diperoleh dari media sosial namun ada yang dirasakan oleh partisipan yaitu mengenai informasi yang kadang kadang sudah dicoba ternyata tidak cocok.sehingga informasi yang rerdapat tidak akurat.

Muncul juga masalah dengan pengguna lain yaitu adanaya masalah dengan pengguna lainnya berupa komentar yang dianggap partisipan menyudutkannya.

Menurut penelitian Moorhead (2013)keterbatasan pengunaan media sosial adalah penulis yang kadang tidak diketahui sehingga kebenaran diragukan, tidak ada pemisah antara penulis biasa dengan pakar sehingga pengguna bingung dalam mengidentifikasi informasi yang benar - benar valid.

(4)

Informasi tetap bisa diperoleh maka partisipan mencari berbagai alternatif yaitu mencari kepada sumber lainnya yaitu saudara dan teman juga pada petugas kesehatan. Hal ini mendukung penelitian yang Afifah (2007)11 mengatakan bahwa peranan keluarga dapat memberikan informasi dapat mempengaruhi pemberian ASI ekslusif.

Peran petugas kesehatan selama di rumah sakit juga memberi peranan yang penting dalam pemberian ASI ekslusif.

Hambatan dalam mendapatkan informasi adalah tentang pengunaan alat saat mencari informasi. Partisipan megunakan alat yaitu telepon seluler dan laptop. Penggunaan telepon seluler yang menjadi masalah adalah layarnyayang terlalu kecil dibandingkan dengan laptop, serta keterbatan muatan isi dari suatu informasi sehingga harus di link ke halaman berikutnya.

Hal ini bertentangan dengan penelitian Neiger (2012)12 melaporkan bahwa pengguna media sosial melalui seluler memiliki kemudahan dimana dapat diakses dimana saja.

Meskipun ada keterbatasan dalam penggunaan alat namun telepon seluler tetap menjadi pilihan dalam mengakses informasi. Pemanfaatan media sosial sebagai pilihan mencari informasi memiliki keuntungan lebih efektif dan efisien dimana dapat diakses dimana saja dan mendapatkan banyak informasi dalam satu waktu.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aksu (2010)13 melaporkan bahwa pemanfaatan media sosial dalam kesehatan bagi pengguna jejaring sosial telah membantu menghilangkan inefisiensi seperti antrian jadwal kontrol, meningkatkan interaksi dokter-pasien maupun perawat-pasien, meningkatnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat, dan membantu tindakan preventif maupun deteksi dini yang diperlukan pasien yang semuanya penting dalam optimalisasi proses keperawatan.

Pemanfaatan media internet berbasis web dapat digunakan untuk konsultasi bebagai masalah kesehatan

Ahmed (2013)14 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pemanfaatan media sosial dapat digunakan untuk menjelaskan informasi tentang masalah lact on, bayi mengantuk, sakit kuning dan konsultasi putting sakit.

Penelitan oleh Pate (2009)15 menyatakan bahwa pemberian informasi melalaui media sosial menjadi alternative dalam meningkatakan efektifitas menyusui. Pemamfaatan media sosial sangat efektif untuk menjangkau khalayak luas dalam menyampaikan pesan dan informasi dibandingkan dengan media iklan televisi yang membutuhkan dana yang tinggi, olehkarena itu pemberian informasi melalui facebook, twitter dan media sosial lainnya didukung oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes, 2012)

16

Penelitian yang dilakukan oleh Thomas & Sheikh (2012)17 menyebutkan bahwa penggunaan internet berbasis web, pasien dapat membperoleh informasi tentang berbagai topik seperti pengobatan selama menyusiui dan observasi kebutuhan selama ibu menyusui. Menurut penelitian Connor (2012)18 dengan pemberian edukasi melalui internet termasuk media mempermudah ibu dalam mencari informasi tentang menyusui.

Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Pariera (2011)19 yang melaporkan bahwa 90 persen dari 114 responden mengatakan bahwa internet merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan informasi tentang pendidikan antenal.

Harapan partisipan menjadi tantangan bagi perawat khususnya perawat maternitas untuki kut berperan serta dalam meningkatkan penyampaian informasi menyusui melalui media sosial dan membuat perencanaan untuk memberikan informasi secara berkala kepada masyarakat secara langsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Pate (2009) menyatakan pemberian informasi berbasis online melalui website oleh petugas kesehatan meberikan peningkatan pengetahuan ibu dalam memperoleh informasi menyusui.

(5)

Simpulan

Enam partisipan yang berpartisipasi aktif selama lebih dari empat tahunp berusia partisipan adalah 28 – 39 tahun dan berpendidikan tinggi yaitu sarjana dan memiliki kemampuan dalam menggunakan internet dengan baik.

Penelitian ini didapatkan tujuh tema pengalaman ibu yang mendapatkan informasi menyusui melalui media sosial.

Tema – tema tersebut adalah (1)Media sosial merupakan cara untuk mendapatkan informasi tentang menyusui; (2)Informasi tentang pemberian ASI ekslusif diperoleh dari media sosial; (3)Dukungan dalam mencari informasi melalui media sosial;

(4)Mencari informasi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu khusus merupakan keuntungan menggunakan media sosial dalam mencari informasi tentang menyusui; (5)Hambatan dan solusi yang didapatkan dalam menggunakan media sosial; (6) Mencari informasi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu khusus merupakan keuntungan menggunakan media sosial dalam mencari informasi tentang menyusui dan; (7)Keinginan ibu tentang informasi menyusui melalui media sosial.

Ibu membutuhkan informasi tentang menyusui, salah satu cara untuk mencari informasi adalah melalui media sosial namun yang menyediakan informasi kebanyakan adalah kalangan umum yang bukan berprofesi perawat untuk itu perawat menyediakan info di media sosial. Implikasi bagi perawat maternitas dapat memiliki akun bersama di media sosial yang memberikan informasi yang akurat tentang menyusui sehingga pengguna mendapatkan informasi yang tepat dan valid dan diharapkan meningkatkan pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya.

Saran dan rekomendasi adalah dengan kemudahan dalam mencari informasi maka perlu dibuat tentang materi menyusui yang bisa diberikan kepada ibu menyusui untuk meningkatkan keberhasilan menyusui melalui media sosial.

Daftar Pustaka

[1] Stage, R.. Exlucive breasfeeding and family influence in rural Ghana: a qualitatif study. . International Breastfeeding Journal. 2013 vol. 32 (2), 354-361. Doi:10.1186/1746- 4358

[2] Riskesdas. Laporan Perkembangan Status Kesehatan Masyarakat Indonesia 2010, diunduh. dari http://litbang.depkes.go.id,. 8 Februari 2014

[3] Roesli, U). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Ekslusif, Jakarta: Pustaka Bunda.2008

[4] Pilliteri, A. Maternal and child health nursing : care of the childbearing and childbearing family 6th ed. Lippincott : Williams &

Wilkins.2010

[5] Asia Marketing research 2012).

Internet use population statistic and facebook information, di unduh

Februari 28,2014.Dari

http://www.internetworldstat.com/asi a/id.html

[6] Moorhead, A,S. A new dimension healthcare, systematic review of the use, benefit and limited of sosial media for health communication.

Journal of Media Internet.2013.

Doi:10.2196/jmi/1933

[7] Scott, B.J.,& Shaikh, U. Extent, Accuracy, and Credibility of Breastfeeding Information on the Internet. J Hum Lact . 2005.21: 175.

DOI: 10.1177/0890334405275824 [8] Ekström, A., Matthiesen, A.N.,

Widström, M.A.,& Nissen, E.

Breastfeeding attitudes among counselling health professionals Development of an instrument describe breastfeeding attitudes.ScandJ Public Health 2005

33: 353. Doi:

10.1080/14034940510005879 [9] Husniawati, N. Pengaruh edukasi

melalui jejaring social terhadap status pemberian asi ekslusif pada ibu seksio sesaria di wilayah Jakarta Timur.2010 tesis UI tidak dipublikasikan..

(6)

[10] Afifah, N. Faktor yang berperan dalan kegagalan pemberian ASI ekslusif. 2007. Tesis tidak dipublikasikan.

[11] Neiger, B., L., et all . Evaluating Social Media's Capacity to Develop Engaged Audiences in Health Promotion Settings: Use of Twitter Metrics as a Case Study. Health Promot Pract. 2013.14: 157 DOI:

10.1177/1524839912469378

[12] Edmond, K. M., Zandoh.C., Quigley.

A. M., Amenga-Etego.S., Owusu- Agyei.S., Kirkwood. B. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal Mortality. Journal

of Pediactric. 2005.

doi:10.1542/peds. 2005-1496

[13] Aksu, H. ,Kucuk, M., & Duzgun, G..

The Effect of postnatal breastfeeding education/ support offered at home 3 days after delivery on breastgeeding duration and knowledge:a randomized trial. Journal of Maternal-Fetal and neonatal medicine.2011. vol. 24 (2),354-361.

Doi:10.3109/14767058.2010.497569 [14] Ahmed, A. Ouzzani M.Development and assessment of an interactive web-based breastfeeding monitoring system (LACTOR). Matern Child Health J. 2013. 17(5):809-15. doi:

10.1007/s10995012-1074-z.

[15] Pate, B. A systematic review of effectifiness of breast feeding intervention delivery method.

Journal of obstetric gynecologic &

neonatal Nursing 2009

Doi:101177/0890334907303903 [16] Depkes RI 2012. Angka kematian

Ibu dan bayi di Indonesia, diunduh dari http://www.depkes.go.id. 28 februari 2014.

[17] Thomas, J.R., & Shaikh, V. Journal of Maternal-Fetal and neonatal medicine.2007 vol. 24 (2),354-361.

Doi:10.3109/14767058.2010.497569 [18] Connor, E.M ,Brown, E.M., &

Lewin, l.An internet Based Education program in improve breastfeeding Knowledge of maternal-Child healt care provider Journal of

(6),421-423. Doi:10.1089/bfm 20100061

[19] Parerira, P. Use of the internet as asource of health information ofantenatal care. Journal of Clinical

Nursing. 2010

Doi:10.1111/J1365.2702.2011203

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakberkesanan sesuatu program pembangunan untuk meningkatkan kualiti hidup sesebuah komuniti pribumi seringkali dikaitkan dengan sikap kumpulan perencana yang gagal

Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit

Perlindungan dari Negara Asal - Indonesia Dalam membahas perlindungan hukum terhadap TKI yang bekerja sebagai PLRT di Hong Kong, maka sesuai dengan pendapat Satjipto Rahardjo

Kementerian Koperasi dan UMKM telah mencanangkan beberapa pendekatan utama untuk melaksanakan pembangunan koperasi di Indonesia, yaitu dengan membangun strategi

Dampak yang nantinya akan terjadi pada saat permasalahan belum bisa ditangani adalah debit air dalam sistem irigasi yang ada saat ini akan berkurang dan mempengaruhi

berarti bahwa masyarakat sudah mempercayai pelayanan kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagai tempat berobat masyarakat

Apartemen Green Bay Tower Flamboyan Lantai 19 BC Jalan Pluit Karang Ayu B-1 Utara, Jakarta Utara tersebut, selanjutnya saksi ALEX DERMAWAN bertemu dengan Terdakwa

Adapun yang termasuk ke dalam data primer adalah (1) data variabel penelitian yang terdiri dari : kinerja kepala sekolah, budaya sekolah, pengetahuan tentang manajemen, iklim